Anda di halaman 1dari 1

DESAIN DUAL FUEL LNG CARRIER SEBAGAI SARANA DISTRIBUSI

LNG DI PERAIRAN KEPULAUAN RIAU


Nama Mahasiswa : Arie Julianto
NRP : 4113100065
Departemen / Fakultas : Teknik Perkapalan / Teknologi Kelautan
Dosen Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc.

ABSTRAK

Kepulauan Riau (Kepri) merupakan salah satu provinsi kepulauan yang mempunyai sumber gas
alam terbesar di Indonesia. Di salah satu pulau di provinsi ini, yaitu pulau Natuna akan
dibangun Kilang Gas Alam Cair (Liquefied Natural Gas Plant atau LNG Plant) dengan
perkiraan sumber gas alam terbesar di dunia. Gas alam ini akan didistribusikan ke seluruh
konsumen baik domestik maupun internasional, mengingat kebutuhan gas yang semakin
meningkat di era modern ini. Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk
menciptakan sebuah sarana distribusi gas alam cair sebagai penunjang kebutuhan gas di
Indonesia, khususnya di provinsi Kepri sendiri. Payload dari kapal ini merupakan kebutuhan
gas alam cair yang digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas
(PLTMG) yang ada di provinsi Kepri. Ukuran utama kapal ditentukan dengan penyesuaian
jumlah dan ukuran tangki LNG yang digunakan berdasarkan kebutuhan LNG itu sendiri (billion
British thermal units atau bBtu). Kapal yang dirancang menggunakan sistem permesinan
berbahan bakar ganda atau dual fuel engine yang berbahan bakar LNG dan Marine Fuel (MDO).
Setelah itu dilakukan perhitungan teknis berupa perhitungan berat, displacement, trim,
freeboard, dan stabilitas. Ukuran utama yang didapatkan adalah Lpp = 96 m; B = 14 m; H = 6
m; T = 3,5 m. Tinggi freeboard minimum sebesar 947 mm, besarnya tonase kotor kapal adalah
3610,95 GT dan kondisi stabilitas Dual Fuel LNG Carrier memenuhi kriteria Intact Stability
(IS) Code Reg. III/3.1. Analisis ekonomis yang dilakukan adalah memperhitungkan biaya
pembangunan (investasi), biaya operasional, serta estimasi Break-Even Point (BEP). Biaya
pembangunan Dual Fuel LNG Carrier ini sebesar Rp 162.302.693.118 dan estimasi BEP pada
bulan ke-56 dengan estimasi pengambilan keuntungan bersih sebesar Rp 2.921.154.559.

Kata kunci: dual fuel, gas alam Natuna, Kepulauan Riau, LNG carrier, LNG, MDO.

Anda mungkin juga menyukai