Anda di halaman 1dari 4

Berat jenis adalah perbandingan berat suatu benda dengan berat air

murni pada volume yang sama pada suhu tertentu. Berat jenis agregat
tergantung oleh jenis batuan, susunan mineral agregat, struktur butiran
dan porositas batuan.
2. Syarat Mutu Agregat
Syarat mutu agregat untuk beton menurut SK SNI S041989F
agregat kasar:
a. Butirannya tajam, kuat dan keras.
b. Bersifat kekal, tidak pecah atau hancur karena pengaruh cuaca.
c. Sifat kekal, bila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut :
1) Jika dipakai natrium sulfat, bagian yang hancur maksimum 12%.
2) Jika dipakai magnesium sulfat, bagian yang hancur maksimum 10%.
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung Lumpur (bagian yang
dapatmelewati ayakan 0,060 mm) lebih dari 1 %. Apabila lebih dari 1 %
maka kerikil harus dicuci.
e. Tidak boleh mengandung zat organik dan bahan alkali yang dapat
merusak beton.
f. Harus mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik, sehingga
rongganya sedikit. Mempunyai modulus kehalusan antara 6 7,10 dan
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Sisa di atas ayakan 38 mm, harus 0 % dari berat.
2) Sisa di atas ayakan 4,8 mm, 90 % - 98 % dari berat.
3) Selisih antara sisa-sisa komulatif di atas dua ayakan yang berurutan,
mak 60 % dan min 10 % dari berat.
g. Tidak boleh mengandung garam.
Persyaratan umum yang diminta AASHTO dan BSI untuk
agregat kasar seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Persyaratan Umum Fisik Agregat Kasar
Persyaratan Nilai
Abrasi, los angeles abrasion
Maksimal 40% 50%
test (AASHTO T 96-87)
Pelapukan berdasarkan Maksimal 12% (sodium
soundness Test, (AASTHO T sulfat) dan Maksimal 18%

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2015 KELOMPOK 9 2


104-90) (magnesium sulfat)
Kelekatan pada aspal
Minimal 95%
(AASHTO T 182-86, 1990)
Kekuatan terhadap beban
tumbukan (Impact), AIV (BS Maksimal 30%
812)
Kekuatan terhadap beban
tumbukan (Crushing), ACV Maksimal 30%
(BS 812)
Indeks kelonjongan dan
Maksimal 25%
kepipihan (BS 812)

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Praktikum ini bertujuan untuk menentukan berat jenis dalam keadaan solid
dari suatu agregat. Berat jenis solid adalah perbandingan antara berat bahan
dan volume bahan.

C. BENDA UJI
Agregat kasar

D. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Neraca;
2. Gelas Ukur 1000 ml;
3. Wadah/pan anti karat;
4. Kain pengeringan/lap;
5. Air suling/Biasa;
6. Drying Oven dengan kapasitas 760 ltr (110+5)C.

E. LANGKAH KERJA
1. Mengambil benda uji apa adanya (alami) lalu mencucinya hingga bersih dan
memasukkannya kedalam oven + 24 jam sampai dengan beratnya tetap;
2. Mengeluarkan benda uji dari dalam oven dan mendiamkan beberapa menit
sampai panasnya hilang;

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2015 KELOMPOK 9 3


3. Mengambil wadah / pan, kemudian ditimbang (W1);
4. Memasukkan benda uji kedalam wadah kemudian ditimbang (W2);
5. Berat benda uji adalah (W3) = W2 W1;
6. Mengisi gelas ukur 500 ml atau 1000 ml dengan air suling/biasa (V1);
7. Memasukkan benda uji tersebut kedalam gelas ukur sehingga air akan naik,
lalu mengukur langsung tinggi air tersebut (V2) dimana pengukuran
dilakukan setelah gelembung-gelembung udara hilang;
8. Volume benda uji tersebut adalah (V3) = V2 V1.

W3
Berat Jenis Solid Agregat Kasar (gram/ml) = V3
................... (1.1)
gr/ml

F. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


1. DATA PENGAMATAN
Data pengamatan ( Tabel 1.2 terlampir )
2. PERHITUNGAN
Diketahui : Berat wadah/pan (W1) = 118 gr
Berat (pan +benda uji) (W2) = 568 gr
Volume air (V1) = 500 gr
Volume (air + benda uji) (V2) = 695 gr
W3 = W2 - W1
= 568 - 118
= 450 gr
V3 = V2 -V1
= 695-500
= 195 ml
W3
Berat Jenis Solid Agregat Kasar =
V3
450
=
195
= 2,3077 gr/ml

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2015 KELOMPOK 9 4


G. GAMBAR ALAT DAN GAMBAR KERJA
1. GAMBAR ALAT
Gambar Alat ( Tabel 1.3 terlampir )
2. GAMBAR KERJA
Gambar Kerja ( Tabel 1.4 terlampir )

H. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diperoleh berat jenis solid agregat
kasar kerikil yaitu:
Standar
Nilai Berat Jenis
yang
standar Agregat Kasar Keterangan
dianjurka
(gr/ml) (gr/ml)
n
SNI 2,5-2,7 2,3077 Tidak Sesuai
ASTM 1,6-3,2 2,3077 Sesuai
Hasil data yang didapat pada percobaan ini tidak memenuhi
ketetapan SNI namun memenuhi ketetapan ASTM dengan
berat jenis yang diperoleh 2,3077 gram/ml

I. SARAN
Dari percobaan tersebut diperoleh beberapa saran dalam melakukan
percobaan, yaitu :
1. Ketika mencuci benda uji, sebaiknya dilakukan dengan teliti dan berulang
kali agar benda uji benar benar terbebas dari kotoran organik atau lumpur.
2. Sebelum menimbang berat benda uji pastikan benda uji sudah mencapai
suhu normal, karena ketika masih berada pada suhu oven, volume benda uji
akan memuai dan dapat mempengaruhi beratnya. Jadi setelah dikeluarkan
dari oven diamkan benda uji beberapa saat sampai suhu ruang.
3. Ketika memasukkan benda uji ke dalam gelas ukur, lakukanlah dengan hati
hati agar tidak ada benda uji yang jatuh, karena akan mengurangi berat
benda uji.
4. Teliti dalam melihat dan mencatat hasil timbangan agar akurat.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN 2015 KELOMPOK 9 5

Anda mungkin juga menyukai