EXPERIMENT N.8
Oleh :
3.39.15.1.08
LT-2E
2017
I. JUDUL
Alternator And Synchronous Motor
Gambar 2.1 Terjadinya torsi pada motor sinkron (a) tanpa beban (b) kondisi berbeban (c)
kurva karakteristik torsi
Gambar 2.1 memperlihatkan keadaan terjadinya torsi pada motor sinkron. Keadaan ini
dapat dijelaskan sebagai berikut: apabila kumparan jangkar (pada stator) dihubungkan
dengan sumber tegangan tiga fasa maka akan mengalir arus tiga fasa pada kumparan.
Arus tiga fasa pada kumparan jangkar ini menghasilkan medan putar homogen (BS).
Berbeda dengan motor induksi, motor sinkron mendapat eksitasi dari sumber DC
eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor melalui slip ring dan sikat. Arus DC pada
rotor ini menghasilkan medan magnet rotor (BR) yang tetap. Kutub medan rotor
mendapat tarikan dari kutub medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan
yang sama (sinkron). Torsi yang dihasilkan motor sinkron merupakan fungsi sudut torsi
(). Semakin besar sudut antara kedua medan magnet, maka torsi yang dihasilkan akan
semakin besar seperti persamaan di bawah ini.
Proses terjadinya perputaran rotor karena kumparan stator mendapat sumber arus
AC 3 phasa, maka pada kumparan stator timbul fluks putar yang mempunyai kutub
utara stator (Ns) dan kutub selatan (Ss). Andaikan saat awal fluks berputar searah jarum
jam dengan kedudukan kutub utara stator pada titik A dan kutub selatan stator pada titik
B, sedangkan kedudukan kutub-kutub magnet rotor yaitu kutub utara magnet pada titik
A dan kutub selatan magnet pada titik B (perhatikan gambar a), maka kedua kutub
magnet tersebut akan tolak-menolak. Kedudukan kutub-kutub fluks putar pada setengah
periode berikutnya (gambar b), kutub selatan fluks putar stator pada titik A sedangkan
kutub utara fliks putar pada titik B. Hal ini berlawanan dengan kedudukan kutub-kutub
magnet rotor, yaitu kutub utara rotor pada titik A sedangkan kutub selatan rotor pada
titik B. Hal ini membuat magnet rotor akan tertarik oleh arah fluks putar stator karena
saling berlawanan tanda.
Pada gambar di atas menunjukkan motor berputar tanpa beban dan tanpa adanya
rugi-rugi. Dari gambar tersebut terlihat bahwa arah vektor Ea berlawanan dengan arah
vektor V dan sama besar atau ditulis V = -Ea. Hasil penjumlahan dari kedua vektor
tegangan tersebut adalah ER = 0. dalam keadaan ini, motor bekerja mengambang.
Bila motor tanpa beban tetapi mempunyai rugi-rugi, maka Ea akan bergeser
dengan sudut yang kecil sebesar d terhadap V karena adanya rugi-rugi Ia.Ra dan Ia.Xsm
(besar Ea tidak berubah karena eksitasi konstan).
Gambar 2.6. Motor berbeban
Apabila moor terbebani, sudut d akan naik menjadi d1, sedangkan ER juga akan
naik menjadi ER1 (Ea besarnya tetap karena eksitasi konstan).
Torsi maksimum motor terjadi ketika = 90. Umumnya torsi maksimum motor
sinkron adalah tiga kali torsi beban penuhnya. Ketika torsi pada motor sinkron melebihi
torsi maksimum maka motor akan kehilangan sinkronisasi. Dengan mengacu kembali ke
persamaan (2.1) dan (2.4), maka persamaan Torsi maksimum (pullout) motor sinkron
dapat dibuatkan sebagai berikut.
Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa semakin besar arus medan, maka torsi
maksimum motor akan semakin besar.
2.4 Pengaruh Perubahan Beban Pada Motor Sinkron
Gambar 2.8 Pengaruh perubahan beban pada motor sinkron
Gambar 2.4 memberikan gambaran bentuk pengaruh perubahan beban pada motor
sinkron. Jika beban dihubungkan pada motor sinkron, maka motor akan membangkitkan
torsi yang cukup untuk menjaga motor dan bebannya berputar pada kecepatan sinkron.
Misal mula-mula motor sinkron beroperasi pada faktor daya mendahului (leading). Jika
beban pada motor dinaikkan, putaran rotor pada asalnya akan melambat. Ketika hal ini
terjadi, maka sudut torsi menjadi lebih besar dan torsi induksi akan naik. Kenaikan
torsi induksi akan menambah kecepatan rotor, dan motor akan kembali berputar pada
kecepatan sinkron tapi dengan sudut torsi yang lebih besar.
Gambar 3.0 Kurva V hubungan antara arus jangkar Ia dengan arus medan IF untuk
satu beban (P) yang tetap pada motor sinkron
Beberapa kurva V digambarkan untuk level daya yang berbeda. Arus jangkar
minimum terjadi pada faktor daya satu dimana hanya daya real yang disuplai ke motor.
Pada titik lain, daya reaktif disuplai ke atau dari motor. Untuk arus medan lebih rendah
dari nilai yang menyebabkan Ia minimum, maka arus jangkar akan tertinggal (lagging)
dan menyerap Q. Oleh karena arus medan pada kondisi ini adalah kecil, maka motor
dikatakan under excitation. Untuk arus medan lebih besar dari nilai yang menyebabkan
Ia minimum, maka arus jangkar akan mendahului (leading) dan menyuplai Q. Kondisi ini
disebut over excitation.
Gambar 3.1 Diagram vektor daya reaktif motor sinkron tanpa beban
Gambar 3.4 Beda tegangan antara fasa pada sinkronoskop lampu gelap
b. Sinkronoskop Lampu Terang
Jenis sinkronoskop lampu terang pada prinsipnya menghubungkan antara
ketiga fasa, yaitu U dengan V, V dengan W dan W dengan U. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.5 Skema Sinkronoskop Lampu Terang
Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap.
Jika antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala sama
terang dan generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop ini
adalah kita tidak mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai generator
siap diparalel. Ini dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini.
3 Three-phase alternator
DL 1026A (1buah)
Moving-iron voltmeter
10 (2 buah)
Phase sequence indicator
11 DL 2109T2T (1buah)
Double frequencymeter
12 DL 2109T16 (1buah)
Synchronoscope
13 DL 2109T32 (1buah)
V. LANGKAH PERCOBAAN
7. Memastikan sudut fasa rangkaian sama, kesamaan sudut fasa dapat diketahui dari
putaran nyala lampu, jika lampu sudah menyala hijau yang menandakan sudut fasa
sudah sama, tekan saklar untuk mensinkronkan generator saat hijau
8. Mematikan power supply DC untuk merubah fungsi mesin ( motor
generator) lalu sambungkan dengan beban
9. Memberikan beban
10. Mengamati perubahan arus pada beban.
1000
800
2.5
1.85
600
1.3
0.75
400
0.55
200
0
0 100 200 300 400 500
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai motor sinkron.
Dimana mesin sinkron ini bisa difungsikan sebagai motor maupun generator.
Sebelum melakukan sinkronisasi harus diketahui bahwa syarat sinkronisasi adalah
tegangan, frekuensi, dan urutan fasa pada PLN dan generator harus sama. Untuk
menyamakannya yaitu dengan cara memberi eksitasi kurang lebih 30%. Jika sudah
sama maka lampu merah akan menyala dengan pelan, tunggu hingga lampu hijau
selanjutnya menekan tombol sinkron. Setelah tombol sinkron di tekan ini artinya
motor sudah sinkron.
Untuk mengubah mesin sinkron menjadi motor sinkron dan motor dc sebagai
generator dc dapat dilakukan dengan menekan sumber merah, berarti power telah
mati. Secara langsung mesin sinkron sudah berubah. Sebelum diberi beban R,
terlebih dahulu menaikkan eksitasi menjadi 80%, setelah dinaikkan maka motor
sinkron sudah siap untuk dibebani.
VIII. KESIMPULAN
1. Mesin sinkron dapat dioperasikan sebagai motor maupun generator
2. Motor sinkron memiliki efisiensi tinggi dari pada motor asinkron karena tak ada
rugi-rugi slip.
3. Syarat sinkronisasi yaitu tegangan, sudut fasa, frekuensi, dan urutan fasa harus
sama
4. Untuk memberikan beban pada motor sinkron harus memperhatikan nilai eksitasi
terlebih dahulu.
5. Motor sinkron tidak punya torsi awal untuk bekerja sehingga dibutuhkan
altenator.
6. Apabila dibebani motor akan menghasilkan arus beban yang menunjukkan ciri-
ciri Motor
7. Semakin besar beban, maka semakin besar pula arus eksitasi yang dibutuhkan.
Semakin besar nilai beban maka semakin kecil arus yang mengalir.
8. Ketika sudah sinkron maka lampu merah berjalan dengan pelan hingga sampai
lampu hijau.
9. Motor sinkron tidak bisa dijalankan secara direct online (DOL).
10. Motor sinkron dalam arus eksitasi minimal dapat digunakan untuk memperbaiki
faktor daya pada jala - jala.
11. Motor sinkron akan menjadi beban kapasitif ketika nilai arus eksitasi diturunkan
sampai nilai tertentu dibawah 30% karena sudut fasanya menjadi negatif.
12. Semakin diturunkan nilai arus eksitasinya, Qc akan mengecil. Tetapi arus eksitasi
maksimal diturunkan sampai 10% saja, karena mesin sinkron tersebut bisa
menjadi tidak sinkron lagi.
DAFTAR PUSTAKA