Anda di halaman 1dari 33

Struktur Riset

Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, MSc, PhD


Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret
Apakah Riset (Penelitian)?
Penelitian adalah A systematic quest for
undiscovered truth (Hicks, 1982) Pencarian
panjang secara sistematis untuk
mengungkapkan kebenaran.
Setiap penelitian dimulai dengan sebuah
pertanyaan (masalah) penelitian, dalam bahasa
Inggris disebut research problem (research
question), diakhiri dengan pertanyaan penelitian
baru, sehingga disebut paradoks penelitian.
3

Free template from 11/14/2015

Struktur Penelitian
www.brainybetty.com

Judul Desain sampel, restriksi


Latar belakang masalah (kriteria inklusi dan
Alasan kuat mengapa meneliti eksklusi), ukuran sampel
dengan judul/ topik tersebut Kerangka penelitian
Masalah penelitian Variabel penelitian
Tujuan penelitian (variabel terikat, variabel
Manfaat penelitian bebas, dan variabel
Tinjauan pustaka perancu/ confounding
factor)
Meninjau teori dan hasil
penelitian yang relevan Definisi operasional
Kerangka pemikiran
variabel, alat ukur, dan
skala hasil pengukuran
Hipotesis
Desain analisis statistik
Metodologi Jadwal penelitian
Jenis dan desain penelitian
Lokasi penelitian Referensi
Populasi sasaran, populasi
sumber, populasi studi (sampel)
Latar Belakang
dan Masalah Penelitian
Latar Belakang Masalah
(Berikan alasan kuat mengapa Anda
mengusulkan suatu penelitian dengan topik
tersebut?)
Masalah penelitian:
(Rumuskan pertanyaan penelitian yang akan
dicari jawabnya dengan sistematis melalui
penelitian)
Topik dan Masalah Penelitian
Topik penelitian:
Penggunaan telepon seluler dan kesehatan
Masalah penelitian:
Adakah hubungan antara penggunaan jangka
panjang telepon seluler dan risiko kanker otak?
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian:
Apakah penggunaan telepon seluler selama lebih
dari 10 tahun meningkatkan risiko kejadian
penyakit tumor sistem syaraf intrakranial, yakni
glioma, meningioma, dan neuroma akustik?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian
(Sebutkan tujuan penelitian Anda; intinya
bertujuan menjawab masalah penelitian yang
sudah dikemukakan)
Manfaat/ kemaknaan penelitian
(Manfaat teoretis bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, manfaat praktis bagi kehidupan/
pekerjaan/ pembuatan kebijakan)
Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif bertujuan mendeskripsikan
karakteristik populasi berdasarkan data sampel.
Penelitian analitik bertujuan untuk mengetahui
hubungan-hubungan variabel, atau pengaruh
variabel satu terhadap variabel lainnya, yang
terjadi pada populasi berdasarkan analisis data
sampel.
Struktur Riset
Tinjauan (Penelusuran) Pustaka
Tinjauan Pustaka (Literature Review)
menelusuri kepustakaan untuk memperoleh
informasi tentang variabel-variabel yang diteliti,
yakni variabel dependen, variabel independen,
variabel perancu (confounding variable), dan
penjelasan teoretis ataupun hasil penelitian
empiris yang lalu tentang hubungan variabel-
variabel yang akan diteliti
Tujuan Penelusuran Pustaka
Meninjau latar belakang teoretis yang relevan untuk
menjawab masalah penelitian yang diajukan
Mengetahui aneka perspektif dan isu-isu terakhir
tentang topik yang akan diteliti
Meninjau metode, alat ukur variabel, dan statistik
terbaik yang dapat digunakan
Mengetahui penafsiran tentang temuan-temuan
riset
Mengetahui relevansi riset yang akan dilakukan
Teori dan Kerangka Teori
Teori adalah gagasan formal yang digunakan untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi
fenomena yang diteliti sebagaimana dirumuskan
dalam masalah penelitian.
Kerangka teori (theoretical framework) merupakan
struktur dalam bentuk teks, diagram, atau model
(metafora), yang berisi penjelasan, prinsip, dan
gagasan tentang hubungan teoretis variabel-variabel
yang akan digunakan peneliti dalam menjawab
masalah penelitian.
Konsep dan Teori
Konsep adalah ide (gagasan) untuk memahami
suatu fenomena, baik fakta atau peristiwa.
Teori adalah gagasan formal yang bertujuan untuk
menjelaskan mengapa suatu fenomena baik fakta
atau peristiwa - terjadi (Hornby, 2003).
Jika konsep merupakan ide untuk memahami feno-
mena, maka teori merupakan ide yang menjelaskan
mengapa fenomena tersebut terjadi.
Fenomena yang dijelaskan dan diprediksi oleh teori
mencakup hubungan-hubungan, peristiwa, dan
perilaku.
Contoh Teori
Kerangka Konsep
Miles dan Huberman (1994), dikutip Maxwell
(2005), mendefinisikan kerangka konsep a visual
or written product, one that explains, either
graphically or in narrative form, the main things to
be studiedthe key factors, concepts, or variables
and the presumed relationships among them (hal.
18).
Kerangka konsep merupakan produk visual dan
tertulis yang menjelaskan, baik secara grafis atau
narasi, hal-hal utama yang akan diteliti, yakni
hubungan teoretis faktor-faktor, konsep-konsep,
dan variabel-variabel kunci dari suatu masalah yang
akan diteliti oleh peneliti.
Kerangka Konsep
(Tentang Hubungan Variabel-Variabel)
Variabel Pengubah efek
independen (effect modifier)

Variabel
perancu Variabel antara Kovariat
(confounding (intevening variable) lainnya
factor)

Variabel
dependen
Kerangka Konsep dan Kerangka Teori
Kerangka konsep memeragakan hubungan-hubungan
aneka konstruk (meliputi konsep, asumsi, ekspektasi,
keyakinan, teori, dan gagasan peneliti sendiri) yang
memberikan penjelasan dan mendukung dugaan
mengapa fenomena yang diteliti terjadi.
Jika kerangka teori dikemukakan oleh penulis lainnya,
maka kerangka konsep menunjukkan posisi yang
diambil peneliti dalam mendekati masalah yang akan
diteliti.
Kerangka teori biasanya dibuat dengan lebih formal,
eksklusif, dan terinci, sedang kerangka konsep dibuat
dengan lebih inklusif dan integratif meskipun mungkin
saja tidak terlalu detil, menekankan garis besar.
Kerangka Teori = Kerangka Konsep
Hakikatnya kerangka teori/ kerangka konsep/
kerangka berpikir merupakan diagram dan
deskripsi tekstual yang menunjukkan hubungan-
hubungan teoretis dan hubungan-hubungan
konseptual variabel-variabel penting yang akan
diteliti dan variabel penting lainnya yang terkait
dengan variabel penelitian meskipun tidak diteliti.
Disebutkan sebelumnya, biasanya kerangka konsep
dibuat lebih inklusif, integratif, mencakup konsep
besar yang diteliti, tanpa sedetil kerangka teori.
Contoh Kerangka Konsep
(Hubungan Kausal Penyakit Jantung Koroner)
Contoh Kerangka Konsep
Hipotesis
Hipotesis:
(Rumuskan
jawaban tentatif/
sementara atas
masalah
penelitian; lebih
baik jika hipotesis
alternatif satu
sisi)
Fungsi Hipotesis
1. Memberikan penjelasan tentatif tentang hubungan
variabel-variabel yang dapat diuji secara empiris
2. Memberikan arah penelitian, memungkinkan
peneliti menguji kecocokan hipotesis tersebut
dengan pengamatan empiris
3. Memberikan struktur tahap penelitian selanjutnya
dan memelihara kontinuitas penelitian.
4. Memberikan bukti bahwa peneliti memiliki latar
belakang pengetahuan yang cukup yang
dibutuhkan untuk memberikan saran-saran bagi
perluasan pengetahuan
Karakteristik Sebuah Hipotesis
1. Mampu memperjelas fenomena
2. Bertujuan melengkapi penjelasan tentang sebuah
fenomena
3. Berhubungan dengan pengetahuan yang ada
sekarang.
4. Dapat diuji kebenarannya atau ketidakbenarannya
(testable) melalui penelitian
5. Dirumuskan dengan terma-terma sederhana, jelas,
mudah dipahami, tidak ambigu
Contoh 1 Perumusan Hipotesis
1. Ketika digunakan, antena telepon seluler mengeluarkan
medan elektromagnet frekuensi radio (RF) yang dapat
menembus sedalam 4-6 cm otak manusia
2. Peningkatan paparan RF dapat menyebabkan kerusakan DNA
tunggal maupun ganda dan pembentukan aberasi kromosom
di dalam sel-sel otak
3. Kerusakan DNA tunggal maupun ganda dan pembentukan
aberasi kromosom di dalam sel-sel otak dapat mempengaruhi
karsinogenesis
Karena itu (Kesimpulan, Hipotesis):
Penggunaan telepon seluler jangka panjang (>10 tahun) dapat
meningkatkan risiko kejadian penyakit tumor sistem syaraf
intrakranial, mencakup glioma, meningioma, dan neuroma
akustik
Contoh 2 Perumusan Hipotesis
1. Radikal bebas merupakan molekul dengan kulit elektron tak
sempurna yang membuatnya secara kimiawi lebih reaktif
ketimbang kulit elektron sempurna. Radikal bebas mencuri
elektron dari molekul-molekul lainnya, menyebabkan
kerusakan DNA dan molekul. Kerusakan itu dapat menjadi
ireversibel dan mengakibatkan kanker.
2. Antioksidan menetralkan muatan listrik dan mencegah radikal
bebas untuk mengambil elektron dari molekul lainnya.
3. Betakaroten adalah antioksidan
Karena itu (Konklusi, Hipotesis):
Betakaroten mencegah kanker.
Desain Penelitian dan Populasi
Desain penelitian
(Misalnya, studi analitik observasional dengan pendekatan cross-
sectional; studi eksperimental random)
Populasi sasaran (target population), populasi sumber (source
population), populasi studi (sampel), dan unit analisis
(Misalnya, populasi sasaran adalah pasien rawat jalan rumah sakit;
populasi sumber pasien rawat jalan RS Sardjito; populasi studi
(sampel) dicuplik dari populasi sumber. Unit analisis adalah pasien
rawat jalan rumah sakit.
Sebutkan metode restriksi (yakni kriteria inklusi dan eksklusi) jika
metode ini yang Anda gunakan untuk mengontrol bias dan
confounding.
Desain dan Ukuran Sampel
Desain pemilihan sampel (sampling design)
(Apakah desain pemilihan sampel secara random
atau non-random? Jika pemilihan sampel random
ataupun nonrandom, sebutkan lebih spesifik skema
pemilihan sampel yang mana)
Ukuran sampel
(Sebutkan ukuran sampel yang akan diteliti, dan
alasan menggunakan ukuran sampel tersebut; jika
terdapat rumus yang relevan, sebutkan rumus
ukuran sampel yang digunakan)
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Penelitian
Variabel-variabel penelitian
(Variabel dependen, variabel independen,
variabel perancu; sangat penting sebutkan
metode yang Anda gunakan untuk mengontrol
pengaruh variabel perancu)
Definisi operasional variabel
(Jelaskan batasan dari masing-masing variabel
yang Anda gunakan dalam penelitian)
Metode Pengukuran Variabel dan Skala
Pengukuran Variabel
Metode/ instrumen pengukuran variabel
(Bagaimana cara Anda mengukur variabel?
Instrumen apa yang Anda gunakan)
Skala pengukuran variabel
(Hasil pengukuran variabel apakah kategorikal
atau kontinu; apakah dilakukan transformasi
jenis variabel untuk analisis data?)
Desain Analisis Statistik
Parameter deskriptif
(Paramater-parameter apa yang Anda gunakan
untuk mendeskripsikan karakteristik sampel dan
untuk inferensi?)
Model analisis statistik
(Model analisis apa yang Anda gunakan sebagai
pendekatan untuk menganalisis hubungan/
pengaruh variabel?; uji statistik dan ukuran
hubungan variabel apa yang Anda pilih dan berikan
alasan pemilihan tersebut)
Model Analisis Data, Uji Statistik, dan
Ukuran Hubungan
Tabel 1 Memilih uji statistik dan ukuran hubungan yang tepat
Level Uji statistik Ukuran
pengukuran hubungan
Variabel 1 Sampel 2 Sampel ? 2 Sampel (ukuran efek)
dependen Independen Dependen Independen Dependen
Parametrik Uji z atau Uji t Uji t One way One way Koefisien
(kontinu, uji t independen berpasangan ANOVA ANOVA korelasi r
yaitu repeated Pearson,
interval measure koefisien
atau rasio) regresi b
Non- Mann Uji Tanda, Kruskal Friedman Koefisien
parametrik Whitney U Wilcoxon Wallis H korelasi r
(peringkat Spearman
atau
ordinal)
Non- X2 atau X2 X2 McNemar X2 Cochran Q Rasio Risiko,
parametrik binomial Odds Ratio,
(kategorikal Hazard Ratio,
atau Number
nominal) Needed To
Treat
Sumber: Murti, 2011
Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
(Buatlah matriks jadwal penelitian,
menghubungan tahapan-tahapan kegiatan
penelitian dengan waktu yang dialokasikan
untuk masing-masing kegiatan tersebut).
Referensi
Referensi (Daftar Pustaka):
(Susunlah daftar rujukan dengan sistem Harvard, yakni urutan
alfabetik berdasarkan nama belakang penulis)

Contoh:

Adami HO, Trichopoulos D (1999). Epidemiology, medicine, and public


health. Int.J.Epidemiol., 28(3): 1005-1008
Greenland S (2000). Principles of multilevel modelling. Int. J. Epidemiol,
29:158-167.
Hamilton LC (1992). Regression with graphics: a second course in
applied statistics. Belmont, CA: Duxbury Press.
WHO (World Health Organization) (2003). Indonesia smoking
prevalence tobacco economy. www.who.int/entity/tobacco/media/ en/
Indonesia.pdf. Diakses 31 Maret 2007.

Anda mungkin juga menyukai