PEMBAHASAN
Pasien datang dengan keluhan. Nyeri tenggorokan yang muncul mendadak setelah
tertelan dua gigi palsu bagian depan yang menyatu menjadi satu saat tidur. Ini merupakan
kasus benda asing atau corpus alienum yang tertelan secara tidak sengaja. Menurut
penelitian disebutkan bahwa lokasi kasus corpus alienum yang terbanyak berada di
esophagus dan benda asing yang paling sering menyebabkan kasus corpus alienum
esofagus adalah gigi palsu.5 Untuk membedakan apakah corpus alienum masuk ke dalam
saluran pernafasan atau pencernaan dapat dengan melihat gejala yang muncul hingga
pemeriksaan penunjang seperti foto soft tissue cervical AP lateral dan foto thoraks.
Gejala awal corpus alienum esofagus adalah rasa nyeri di daerah leher bila benda
asing tersebut tersangkut di daerah servikal. Bila benda asing tersangkut di esofagus
bagian distal timbul rasa tidak enak di daerah substernal atau nyeri di punggung. Gejala
lain adalah odinofagia yaitu rasa nyeri ketika menelan makanan atau ludah, hipersalivasi,
Pada kasus ini pasien mengeluh nyeri tenggorokan serta adanya rasa mengganjal
dibagian tenggorokan. Namun tidak didapatkan gejala disfagia pada kasus ini. Menurut
teori Gejala disfagia bervariasi tergantung pada ukuran benda asing. Disfagia lebih berat
bila terjadi edema mukosa yang memperberat sumbatan, sehingga timbul rasa sumbatan
esofagus yang persisten. Pada kasus ini gigi palsu yang tertelan adalah hanya 2 gigi
bagian depan (incisivus) pasien, sehingga gejala yang muncul tidak parah, tidak
didapatkan disfagia.
17
Pada kasus ini tidak terdapat gejala dan tanda ada gangguan nafas seperti sesak,
stridor dan sianosis. Apabila terdapat gangguan tersebut maka dapat diperkirakan terdapat
penekanan pada trake oleh benda asing atau benda asing masuk kedalam saluran
pernafasan. Kriteria derajat adanya obstruksi jalan nafas bagian atas dapat dinilai dengan
1. Jackson I ditandai dengan sesak, stridor inspirasi ringan, retraksi suprasternal, tanpa
sianosis.
2. Jackson II adalah gejala sesuai Jackson I tetapi lebih berat yaitu disertai retraksi supra
3. Jackson III adalah Jackson II yang bertambah berat disertai retraksi interkostal,
4. Jackson IV ditandai dengan gejala Jackson III disertai wajah yang tampak tegang, dan
Pada pasien ini tidak didapatkan gejala dan tanda obstruksi jalan nafas atas. Pada
pemeriksaan fisik khususnya bagian tenggorokan tidak didapatkan hal yang bermakna
hanya ditemukan gigi geligi yang tidak lengkap dengan Ssisa 2 molar tigas atas (kanan
radiologi dapat dilakukan untuk memastikan benda asing masih tersangkut di esofagus,
akan tetapi pemeriksaan radiologi tidak dapat memberikan gambaran ukuran dan bentuk
benda asing seperti pada basis gigi palsu yang terbuat dari akrilik karena bersifat
radiolusen.12,14
18
Pada kasus ini telah dilakukan pemeriksaan radiologi berupa foto cervical AP
lateral untuk melihat apakah benda asing masih tersangkut di esophagus, namun karena
pada kasus ini gigi palsu terbuat dari akrilik sehingga tidak dapat tergambar ukuran dan
bentuk benda asing secara jelas. Foto rontgen toraks PA dan lateral dibuat dengan posisi
lengan di belakang, leher fleksi dan kepala ekstensi untuk menilai saluran napas dari
mulut sampai karina. Pada pasien ini juga direncanakan pemeriksaan penunjang berupa
esofagografi.
corpus alienum di esofagus tergantung dari beberapa faktor diantaranya yaitu; lokasi dari
benda asing, ukuran dari benda asing, dan lamanya benda asing berada didalam esofagus.
Tindakan yang dapat dilakukan adalah esofagoskopi, biasanya tindakan terbagi menjadi
dua jenis, yaitu esofagoskopi kaku dan esofagoskopi fleksibel. Esofagoskopi kaku
digunakan untuk diagnosa dan pengambilan benda asing pada esofagus bagian atas
(krikofaringeal).9,15
relaksasi pada anastesi umum, yang menyebabkan kedua sfingter tertutup rapat
sehingga sulit untuk dilewati esofagoskop, untuk itu diperlukan premedikasi yang baik
menggunakan endoskopi lentur maupun kaku mengalami kegagalan. Cara ini agak
Pembedahan torakotomi dilakukan apabila benda asing tidak didapatkan atau tidak
19
mungkin diambil dengan cara yang telah disebutkan sebelumnya atau bila benda asing
tidak memungkinkan untuk keluar spontan lewat tinja atau juga bila sudah ada
perforasi.9
20