Dewan Pengarah:
M
Arief Hidayat
Anwar Usman ahkamah Konstitusi memiliki Ketua dan Wakil Ketua baru. Mereka adalah
Maria Farida Indrati Arief Hidayat dan Anwar Usman. Arief Hidayat terpilih secara aklamasi
Muhammad Alim menggantikan Hamdan Zoelva untuk periode 2015-2017. Sementara
Patrialis Akbar
Wahiduddin Adams itu Anwar Usman terpilih menjadi Wakil Ketua MK periode 2015-2017 melalui
Aswanto voting.
Suhartoyo
I Dewa Gede Palguna Ke depan, Arief menyatakan dirinya dan Anwar bersama seluruh hakim konstitusi
akan selalu taat pada konstitusi dan menjalankan konstitusi dengan sebaik-baiknya
Penanggung Jawab: Janedjri M. Gaffar dan selurus-lurusnya agar muruah MK bisa terjaga dengan baik dan putusan-
Pemimpin Redaksi: Budi Achmad Djohari putusannya bisa dijalan oleh seluruh penyelenggara negara.
Wakil Pemimpin Redaksi: Poniman
Redaktur Pelaksana: Ardli Nuryadi
Arief juga meminta dukungan lembaga negara lain dan seluruh masyarakat
Sekretaris Redaksi: Tiara Agustina
Redaktur: Nur Rosihin Ana untuk mengawal konstitusi dengan sebaik-baiknya. Pelaksanaan putusan MK
Nano Tresna Arfana sepenuhnya bergantung kepada kesadaran dan komitmen mewujudkan negara
Reporter: Lulu Anjarsari P
hukum yang konstitusional. Tak kalah penting, ia menekankan pentingnya
Yusti Nurul Agustin
Dedy Rahmadi integritas, independensi, dan imparsialitas hakim konstitusi.
Rahmat Hidayat
Hanna Juliet Dua wajah baru juga menghiasi lembaga peradilan konstitusi ini pada Januari 2015,
Ilham Wiryadi
yaitu Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna dan Hakim Konstitusi Suhartoyo.
Panji Erawan
Lulu Hanifah I Dewa Gede Palguna yang berasal dari unsur Pemerintah, menggantikan Hamdan
Triya Indra Rahmawan Zoelva yang berakhir masa jabatannya pada awal 2015. Sedangkan Suhartoyo
berasal dari unsur Mahkamah Agung, menggantikan Ahmad Fadlil Sumadi.
Fotografer: Gani
Andhini Sayu Fauzia Itulah sekilas pengantar redaksi kami. Tanpa berpanjang kata, kami mengucapkan
Annisa Lestari Selamat Membaca!
Kencana Suluh H.
Ifa Dwi Septian
Fitri Yuliana
Kontributor: Pan Mohamad Faiz
Luthfi Widagdo Eddyono
Alamat Redaksi:
Gedung MK
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6
Jakarta Pusat
Telp. (021) 2352 9000
Fax. 3520 177
email: bmkmkri@mahkamahkonstitusi.go.id
www. mahkamahkonstitusi.go.id
8 LAPORAN UTAMA
Proses Perpanjangan Izin
Tak Halangi Pengelolaan Limbah B3
General Manager (GM) Sumatera Light South PT CPI, Bachtiar Abdul Fatah
3 editorial menandatangani kontrak pengelolaan limbah B3. Namun, Bachtiar justru tersandung
5 Konstitusi Maya pidana karena dianggap melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin.
6 Opini
16 ruang sidang
24 kilas perkara
30 bincang-bincang
32 ikhtisar putusan
34 Catatan perkara
36 tahukah anda
40 aksi
54 cakrawala
58 jejak konstitusi
60 resensi
62 pustaka klasik
64 khazanah
68 kaidah Hukum
72 kamus hukum
74 Catatan MK
Pengelolaan Limbah
K
eberadaan limbah Kasus yang menimpa Bachtiar
seringkali menimbukan A b d u l Fa t a h , G e n e r a l M a n a g e r
masalah bagi lingkungan. Sumatera Light South PT Chevron
Terlebih lagi limbah Pacific Indonesia (PT. CPI) menjadi
bahan berbahaya dan kaca benggala dalam pengelolaan
beracun (B3). Limbah B3 limbah B3. Bachtiar didakwa atas
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan tuduhan melanggar Pasal 2 dan Pasal
yang mengandung B3. Limbah B3 3 UU Tipikor. Alasannya antara lain,
baik secara langsung maupun tidak proyek bioremediasi yang dikerjakan
langsung, berpotensi mencemarkan, atas tanah yang terkontaminasi minyak
dapat membahayakan lingkungan hidup, bumi (limbah B3), yang dihasilkan oleh
kesehatan, kelangsungan hidup manusia PT. CPI, dilakukan tanpa adanya izin.
serta makhluk hidup lainnya. Benarkah proyek bioremediasi
Karakteristik limbah B3 yaitu PT CPI tak berizin? Sesungguhnya
mudah meledak, mudah terbakar, PT CPI telah mengantongi izin proyek
bersifat reaktif, beracun, menyebabkan bioremediasi. Soil Bioremediasi Facility saat proses pengurusan perpanjangan
infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain. (SBF) Lokasi 8D-58, memiliki izin dari izin pengelolaan limbah B3, secara
Oleh karena itu, diperlukan penanganan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) hukum dianggap telah memperoleh
dan pengolahan khusus terhadap Nomor 69 Tahun 2006 dengan masa izin, sehingga secara hukum pula dapat
limbah jenis ini. berlaku sampai Maret 2008. melakukan pengelolaan limbah B3.
Lantas, siapa yang bertanggung Saat proses perpanjangan izin Subjek hukum yang dalam proses
j a w a b m e n g e l o l a n y a ? Te n t u di KLH pada 2008 itulah pangkal mengajukan permohonan perpanjangan
perusahaan produsen limbah yang masalahnya. Bachtiar didakwa tetap izin, secara formal memang belum
wajib mengelolanya. Pengelolaan menjalankan proyek bioremediasi tanpa mendapat izin, meskipun sebelumnya
limbah B3 pun harus mendapatkan izin. Padahal Pengawas Lingkungan sudah mendapatkan izin. Namun
izin. Ketentuan Pasal 59 ayat 4 Hidup KLH dalam salah satu Berita secara materiil dianggap telah
Undang-Undang Nomor 32 Tahun Acara-nya menyatakan proses operasi memperoleh izin. Terlabih lagi tidak
2009 tentang Perlindungan dan bioremediasi bisa dilakukan pada saat terdapat pelanggaran terhadap syarat-
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU perpanjangan izin pengoperasian SBF syarat pengelolaan limbah B3 yang
PPLH) menyebutkan pengelolaan sedang diproses di KLH. ditentukan dalam pemberian izin.
limbah B3 harus seizin Menteri, KLH sebagai regulator tidak Apabila pengelolaan limbah
gubernur, atau bupati/walikota sesuai mempermasalahkan PT. CPI yang tetap B3 harus dihentikan karena proses
dengan kewenangannya. melanjutkan proyek bioremediasi di perpanjangan izin belum keluar, maka
Pengelolaan limbah B3 tanpa tengah proses mengurus perpanjangan akan berdampak kerugian cukup
izin, merupakan tindak pidana, dalam izin. Namun rupanya pihak Penyidik dan serius baik bagi perusahaan maupun
hal ini tindak pidana lingkungan Penuntut Umum mengabaikan sikap masyarakat dan negara. Terlebih
hidup. Lalu bagaimana halnya jika izin KLH. Hal ini berujung pemidanaan lagi apabila izin tak kunjung terbit
dalam proses perpanjangan, apakah kepada Bachtiar. justru karena lambatnya birokrasi
pengelolaan limbah harus dihentikan Sewajarnya perusahaan penghasil pemerintahan. Oleh karena itu, tepat
sementara? Jika pengelolaan limbah limbah B3 berkewajiban mengelola kiranya pengelolaan limbah B3 yang
tetap berlangsung di tengah proses limbah yang dihasilkannya. Sewajarnya sedang dalam proses permohonan
perpanjangan izin, apakah hal ini pula pengelolaan limbah B3 harus perpanjangan izin, harus dianggap
merupakan tindak pidana? berizin. Permasalahannya adalah, apakah telah memperoleh izin.
Ainun
(via laman Mahkamah Konstitusi)
Jawaban:
Yth. Sdr Ainun, Perkara No. 32/PUU-XII/2014 saat ini masih dalam proses pembahasan di Rapat
Permusyawaratan Hakim (RPH). Untuk informasi jadwal persidangan, Saudara dapat mengikutinya melalui
laman MKRI.
Terima kasih.
www.infid.org
ini, sejak 2004 memiliki status sebagai dari regional barat, timur, tengah maupun
lembaga yang diakui dan diakreditasi masyarakat sipil nasional.
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Adapun yang menjadi visi dari INFID
dengan UN Special Consultation Status adalah untuk mewujudkan demokrasi,
with the Economic and Social Council. kesetaraan, keadilan sosial dan perdamaian
INFID juga merupakan anggota IFP serta terjamin dan terpenuhinya hak asasi
(International Forum for national NGO manusia di tingkat nasional (Indonesia)
Platform), yang merupakan jaringan NGO dan di tingkat global. Sedangkan misinya
global sebagai wadah forum-forum NGO antara lain: Menumbuhkan kesadaran
(non-governmental organization) nasional masyarakat tentang nilai-nilai hak
di seluruh dunia. Selain itu, INFID juga asasi manusia, demokrasi, kesetaraan,
sebagai salah satu bagian dari Beyond keadilan sosial dan perdamaian melalui
International NGO Forum on Indonesian 2015 yang merupakan jaringan CSO pendidikan publik; Melakukan penelitian
Development (INFID) didirikan oleh beberapa (Civil Society Organization) multinasional dan kajian kebijakan; Melakukan dialog
tokoh masayarakat pada 1985. Gus Dur, yang melakukan kampanye untuk agenda kebijakan untuk mendorong terciptanya
Asmara Nababan, Gaffar Rahman, Adnan pembangunan pasca 2015. kebijakan yang berpihak dan menjamin
Buyung Nasution, Dawam Rahardjo, Fauzi Pada November 2014, INFID terpenuhinya hak asasi manusia bagi
Abdullah, Wukirsari, Kartjono, Zoemrotin pernah mengadakan pertemuan seluruh masyarakat terutama kelompok
KS, adalah sebagian tokoh masyarakat nasional masyarakat sipil yang bertema miskin dan marjinal berdasarkan nilai-nilai
yang menjadi pelopor terbentuknya INFID. Memperkuat Jaringan Kerjasama demokrasi, kesetaraan, keadilan sosial
INFID merupakan lembaga yang bergerak Masyarakat Sipil Yang Efektif dan dan perdamaian; dan Bekerja sama dan
dalam bidang penelitian, kajian, dan advokasi Kredibel Untuk Pelaksanaan OGP (Open melakukan jejaring kerja membangun
kebijakan pembangunan di Indonesia. Government Partnership) di Indonesia. solidaritas sosial di tingkat nasional dan
Lembaga yang dulunya bernama INGI Pertemuan ini dihadiri oleh 72 peserta internasional.
(Inter-NGO Conference on IGGI Matters) yang mewakili kelompok masyarakat sipil triya indra rahmawan
Lembaga Negara
(bagian 1 dari 2 tulisan)
D
engan perkembangan yang mengatakan sebagai lembaga negara.
tumbuh di lingkungan Dasarnya melaksanakan ayat (1) Pasal 28H
masyarakat akan muncul yang berbunyi, Setiap orang berhak hidup
pertanyaan sesungguhnya sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
apa sih lembaga negara dan mendapatkan lingkungan hidup yang
itu? Lihatlah dalam pembahasan tentang baik dan sehat serta berhak memperoleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Mahkamah pelayanan kesehatan.
Konstitusi dan perdebatannya, yang Dengan berdasar kerangka berpikir
disajikan dalam majalah Konstitusi No. 93 itu maka Puskesmas melaksanakan tugas
November 2014. Ada ahli yang berpendapat, negara. Karena itu, sah saja menyebut
kalau OJK itu bukan lembaga negara, ada Puskesmas sebagai lembaga negara.
pula yang menyebutnya sebagai lembaga Selanjutnya sebagai lembaga negara, maka
negara. para dokter, perawat, petugas administrasi,
Bahkan tidak hanya OJK. Juga banyak penyuluh kesehatan dan pekerja di
Baharuddin Aritonang
Mantan Anggota DPR dan hal yang sama berlangsung di masyarakat. Puskesmas akan dapat mengklaim diri
Anggota BPK Misalnya, SKK Migas, yang lahir setelah sebagai pejabat negara.
MK membubarkan BPH Migas. Dalam Sepanjang tidak memiliki dampak
berbagai iklan yang disajikannya di media atas penegasan sebagai lembaga negara
massa, lembaga ini disebutnya sebagai dan pejabat negara, maka mungkin tidak
lembaga negara. Rangkaian cerita dari ada persoalan. Bahkan kalau dikaitkan
iklan yang biasanya setengah halaman dan dengan kebanggaan melaksanakan
dilengkapi ilustrasi berwarna ini dimulai tugas negara, akan memberi semangat
dari rangkaian cerita ayat (3) Pasal 33 UUD dalam melaksanakan pengabdian. Tapi
1945, Bumi dan Air dan kekayaan alam adakah sebatas itu? Dalam kenyataannya
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh penyebutan sebagai lembaga negara
negara dan dipergunakan untuk sebesar- tidak hanya berdampak pada semangat
besar kemakmuran rakyat. Pemerintah pengabdiannya, akan tetapi juga
sebagai tangan negara menugaskan konsekuensi lainnya yang harus
lembaga ini untuk mengelola industri disediakan.
hulu. Secara tersamar akan diuraikan bila Mungkin saja ada baiknya kita mulai
lembaga SKK Migas sebagai pelaksana dari dari kata lembaga. Dalam kaitan bahasan
Pasal 33 UUD 1945 ayat (3) di atas. kita ini, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sesungguhnya kalau cara berpikir (KBBI) merumuskan kata lembaga sebagai
seperti itu digunakan, maka semua yang Organisasi yang tujuannya melakukan
melakukan tugas-tugas untuk kepentingan suatu usaha. Dikaitkan dengan negara,
umum (baca rakyat) akan dapat menyebut maka tujuannya melakukan suatu usaha
dirinya sebagai lembaga negara. negara. Dan di entri negara dijelaskan
Katakanlah misalnya Pusat Kesehatan sebagai Organisasi di suatu wilayah yang
Masyarakat (Puskesmas), yang melakukan mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah
pekerjaan menyehatkan rakyat akan dapat dan ditaati oleh rakyat.
U
ntuk membuktikan terdakwa dan dinyatakan bersalah oleh
dirinya tidak Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)
bersalah saat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena
m ena n d at a nga n i dituduh telah melanggar ketentuan
p r o y e k dalam UU PPLH. Bachtiar juga didakwa
bioremediasi PT telah melanggar Pasal 2 dan Pasal 3
CPI, Bachtiar Undang-Undang Pemberantasan Tindak
mengajukan uji konstitusionalitas Pasal Pidana Korupsi dengan alasan proyek
59 ayat (4), Pasal 95 ayat (1), dan Pasal bioremediasi tanah yang terkontaminasi
102 Undang-Undang Perlindungan dan limbah minyak bumi yang dihasilkan oleh
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PT CPI dilakukan oleh PT CPI tanpa
PPLH). Pada 21 Januari 2015, Mahkamah adanya izin sebagaimana diwajibkan oleh
mengabulkan seluruh permohonan Pasal 59 ayat (4) UU PPLH. Pasal a
Bachtiar dan menyatakan pasal-pasal yang quo memang mewajibkan pengelolaan
berisi ketentuan perizinan pengolahan limbah B3 mendapat izin dari menteri,
limbah bahan berbahaya dan beracun gubernur, atau bupati/walikota sesuai
(B3) bertentangan dengan Konstitusi. dengan kewenangan masing-masing.
Namun, menurut Bachtir ketentuan
Bachtiar Abdul Fatah lewat
Pasal 59 ayat (4) tersebut bertentangan
permohonan perkara nomor 18/PUU-
dengan ketentuan dalam ayat (1) pasal
XII/2014 menjelaskan legal standing yang
yang sama. Pasal 59 ayat (1) UU a
dipakai untuk mengajukan permohonan
quo justru mewajibkan setiap orang
a quo. Bachtiar telah dinyatakan sebagai
Perpanjangan Izin
Upaya hukum yang dilakukan
Bachtiar di tingkat penyidikan mengangkat
fakta bahwa perpanjangan izin memang
tengah ditempuh PT CPI. Kala itu
Pemohon menghadirkan berbagai bukti,
salah satunya bukti berupa Berita
energitoday.com
PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), dalam acara Convention and Exhibition Indonesian Petroleum Acara Verifikasi Lapangan tertanggal
Association (IPA) 37th di hari terakhir melayangkan protes dengan cara menutup stan pamerannya.
29 November 2008 tentang proses
Humas MK/GANIE
limbah adalah ketentuan yang tepat secara
konstitusional. Sebab, mengingat sifat limbah
Kuasa hukum Pemohon, Maqdir Ismail dkk saat persidangan di MK, Selasa, (9/9/2014). B3 yang dapat mengancam lingkungan hidup,
kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain maka pengelolaan
Perpanjangan Izin Pengelolaan Limbah B3 proyek bioremediasi tersebut yang justu limbah B3 memang seharusnya dilarang
atas nama PT CPI yang ditandatangani membawanya ke dalam kurungan penjara dan hanya yang mendapat izin negara atau
oleh Aderina dari Kementerian Lingkungan selama dua tahun. pemerintah yang diperbolehkan melakukan
Hidup (KLH). Adanya berita acara proses Merasa dirugikan hak pengelolaan limbah B3 tersebut.
perpanjangan izin tersebut menurut konstitusionalnya sekaligus merasa Mahkamah melihat instrumen
Bachtiar menunjukan bahwa pihak KLH ketentuan a quo berpotensi merenggut perizinan dalam perspektif hukum
sebagai regulator telah mengetahui bahwa hak asasi manusia untuk mendapat administrasi negara merupakan salah
PT CPI sedang tidak memiliki izin ketika lingkungan hidup yang baik dan sehat, satu upaya dan strategi negara untuk
proyek bioremediasi dilakukan. Bachtiar lewat petitum permohonannya menguasai atau mengendalikan suatu
Pada berita acara tersebut, KLH meminta Mahkamah untuk mengabulkan objek hukum dari kegiatan terhadapnya.
menyatakan bahwa proses operasi permohonan untuk seluruhnya. Salah Izin diberikan oleh pemerintah kepada
bioremediasi dapat dilakukan pada satu petitumnya meminta Mahkamah pihak tertentu setelah permohonan izin
saat perpanjangan izin operation Soil meyatakan Pasal 59 ayat (4) juncto beserta syarat-syaratnya telah memenuhi
Bioremediation Facility (SBF) sedang Pasal 102 UU PPLH dinyatakan tidak kualifikasi sesuai dengan peraturan
diproses KLH. Pernyataan KLH konstitusional bersyarat (conditionally perundang-undangan.
tersebut dianggap Pemohon sebagai unconstitutional). Syaratnya, pasal a quo Oleh karena itu, sepanjang
persetujuan atas pengelolaan limbah tidak dimaknai bahwa ketentuan pidana mengenai kewajiban pengelolaan limbah
B3 yang dilakukan oleh PT CPI untuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 B3 bagi yang menghasilkannya dan
menjalankan kewajibannya mengelola ayat (4) juncto Pasal 102 UU PPLH kewajiban pengelolaan limbah B3 dengan
limbah B3 sebagaimana disyaratkan oleh tidak berlaku pada pengelola limbah mendapatkan izin adalah wajar dan
Pasal 59 ayat (1) UU PPLH. B3 yang belum memiliki izin mengelola semestinya, tutur Hakim Konstitusi
Bachtiar pun berargumen bila pada limbah B3 sendiri namun limbah B3 Muhammad Alim membacakan kutipan
saat verifikasi lapangan dilakukan pihak tersebut berdasarkan alasan teknis dan pertimbangan hukum Mahkamah dalam
KLH melarang proyek bioremediasi perizinan tidak dapat dikelola oleh pihak Putusan No. 18/PUU-XII/2014 di Ruang
dilanjutkan, Bachtiar selaku GM saat itu lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal Sidang Pleno MK, Rabu (21/1/2015).
tentu akan meminta penghentian proyek 59 ayat (3) UU PPLH.
bioremediasi tersebut ke PT CPI. Namun Peroleh Izin Materiil
karena Bachtiar menganggap KLH selaku Wajar dan Semestinya Masih dibacakan oleh Alim,
regulator telah memberikan persetujuan Terhadap dalil Pemohon, Mahkamah berpendapat perpanjangan
sekaligus demi menaati ketentuan Pasal Mahkamah mempertimbangkan sifat izin yang tengah diurus oleh penghasil
Aksi 59 ayat (1)
penolakan UU PPLH,
UU Ormas di depanBachtiar
MK, Senin,selaku
(17/3/2014)limbah B3 terlebih dulu. Mahkamah limbah dapat dianggap telah memperoleh
penandatangan kontrak tetap menjalankan menganggap apabila limbah B3 dibuang izin materiil. Mahkamah menilai bila
Lain halnya bila yang terjadi mendapat izin dari menteri, gubernur,
seperti yang dialami PT CPI. Sebab,
Mahkamah menilai bila subjek hukum
yang telah memperoleh izin namun
izinnya berakhir kemudian subjek hukum Kutipan Amar Putusan Nomor 18/PUU-XII/2014
dimaksud mengajukan permohonan
perpanjangan izin, maka secara materiil Pasal 59 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
sesungguhnya subjek hukum dimaksud dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bertentangan dengan Undang-Undang
sudah memperoleh izin. Terlebih, bila Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sepanjang tidak dimaknai
izin terlambat dikeluarkan bukan karena Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau
kesalahan penghasil limbah selaku subjek bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dan bagi pengelolaan limbah
hukum. B3 yang permohonan perpanjangan izinnya masih dalam proses harus
Walaupun demikian, Mahkamah dianggap telah memperoleh izin.
berpendapat tidak berarti subjek hukum Pasal 59 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
tersebut boleh melepaskan kewajibannya dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tidak mempunyai kekuatan hukum
untuk terus mengurus perpanjangan mengikat sepanjang tidak dimaknai Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat
izinnya. Terlebih lagi bila hasil pengawasan izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
terakhir oleh instansi atau pejabat yang dan bagi pengelolaan limbah B3 yang permohonan perpanjangan izinnya
berwenang setelah izin tersebut berakhir masih dalam proses harus dianggap telah memperoleh izin.
tidak terdapat pelanggaran terhadap
syarat-syarat pengelolaan limbah B3 yang
ditentukan dalam pemberian izin.
Selain itu, Mahkamah tetap
menganggap subjek hukum yang
memproduksi limbah B3 menurut hukum
wajib untuk mengelola limbahnya. Sebab,
bila tidak dilakukan akan dapat merusak
kelestarian lingkungan hidup dan dapat
diancam dengan pidana. Apabila
pengelolaan limbah B3 tersebut dihentikan
dampaknya akan sungguh-sungguh
menjadi realitas yang merugikan, baik
bagi perusahaan maupun masyarakat dan
negara. Hal tersebut benar-benar akan
menjadi permasalahan serius apabila tidak
segera terbitnya izin pengelolaannya justru
karena lambatnya birokrasi pemerintahan.
Humas MK/ifa
Saldi Isra
Kewajiban mendapatkan izin pengelolaan limbah sebagaimana termuat dalam Pasal 59 ayat
(4) merupakan kewajiban lanjutan dari kewajiban setiap orang menghasilkan limbah untuk
melakukan pengelolaan limbah. Artinya, ada dua kewajiban yang secara berturut-turut
dibebankan kepada setiap orang yang menghasilkan limbah, yaitu kewajiban melakukan
pengelolaan limbah dan juga kewajiban untuk memiliki izin pengelolaan limbah. Bila mereka
yang tidak melaksanakan kedua kewajiban dimaksud dapat diancam dengan pidana.
Pemenuhan kewajiban bagi penghasil limbah B3 untuk melakukan pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkannya dapat dilaksanakan atas inisiatif penghasil limbah. Namun, kewajiban untuk mendapat izin pengolahan
limbah sesuai Pasal 59 ayat (4) UU PPLH tidak hanya terkait itikad baik penghasil limbah, melainkan juga terdapat
peran pemerintah sebagai pemberi izin. Walaupun berbeda kondisinya, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tetap
membebankan sepenuhnya akibat hukum yang timbul dari ketidakterpenuhan kewajiban kepada pihak penghasil limbah.
Hal itulah yang kemudian menimbulkan ketidakpastian hukum bagi penghasil limbah, sebab pemenuhan kewajiban
yang pertama akan tergantung pada pemenuhan kewajiban kedua yang tidak sepenuhnya berada di bawah kuasa si
penghasil limbah. Kondisi ini tidak saja menghadirkan ketidakpastian hukum, melainkan juga menyebabkan terjadinya
ketidakadilan bagi orang yang beriktikad baik mengelola limbah, tetapi terganjal persoalan izin atau lambat dikeluarkan
izin oleh pemerintah.
Pembebanan kedua kewajiban tersebut secara berturut-turut atau berbarengan dapat dibenarkan jika terdapat ketentuan
batas waktu bagi pemegang otoritas pemberi izin dalam mengeluarkan atau menerbitkan izin. Bila tidak, UU PPLH
dapat dinilai telah melegalkan ketidakpastian dan ketidakadilan. Sebab di satu sisi, orang dibebani kewajiban disertai
kewajiban memiliki izin, namun pada sisi lain, pemerintah sebagai pihak pemberi izin, justru tidak diberi batas waktu dan
sanksi yang jelas atas ketidakpastian proses izin yang dilakukan.
Perizinan adalah suatu bentuk pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Perizinan dapat berbentuk pendaftaran, rekomendasi,
sertifikasi, penentuan kuota, dan izin untuk melakukan sesuatu usaha yang biasanya harus dimiliki atau diperoleh
oleh suatu organisasi perusahaan atau seseorang, sebelum yang bersangkutan dapat melakukan suatu kegiatan atau
tindakan. Artinya, penguasa memperkenankan orang untuk melakukan suatu kegiatan, kecuali setelah memperoleh izin.
Hal ini dilakukan negera sebagai bentuk pengawasan demi memerhatikan kepentingan umum.
Akan ada kondisi saat penghasil limbah beriktikad baik untuk mengelola limbah walaupun orang tersebut belum memiliki
izin karena sedang mengurus izin atau sedang mengurus perpanjangan izin. Tetapi, penghasil limbah tersebut akan
tetap dikenakan hukuman. Padahal pada saat yang sama, saat penghasil limbah mau menguasakan pada pihak ketiga
juga tidak dimungkinkan karena adanya standar untuk diberikan izin pengelolaan limbah yang berbeda. Seharusnya ada
cara pandang konstitusionalisme bersyarat atau tidak konstitusional secara bersyarat yang dikenakan pada pasal-pasal
tersebut. Dan hal ini disesuaikan dengan korelasi antara negara, penghasil limbah, dan pihak ketiga yang diperbolehkan
mengerjakan atas nama penghasil limbah.
Sukanda Husin
Pasal 59 ayat (1) UU PPLH bertentangan dan kontradiktif dengan ketentuan Pasal 59 ayat (4) UU PPLH. Terutama,
karena tidak adanya norma yang menjembatani atau bridging norm berupa norma yang mengatur suatu kondisi relaxatio
legis. Di mana bila izin dalam proses perpanjangan, pemilik kegiatan boleh melakukan pengelolaan
limbah B3, tetapi dengan pengawasan ketat pemerintah.
Bridging norm ini sekaligus akan berguna bagi terlaksananya prinsip pengelolaan lingkungan
hidup atau pencegahan pengelolaan lingkungan hidup (pollution prevention principle). Bila
bridging norm ini tidak ada, maka limbah B3 menjadi terlantar dan tentu akan merusak
lingkungan hidup dan ekosistemnya bila pertentangan antara Pasal 59 ayat (1) dengan Pasal
59 ayat (4) tidak diatasi.
Pertentangan antara Pasal 59 ayat (1) dengan Pasal 59 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 akan menyebabkan
banyak limbah B3 tidak terolah. Bila ini terjadi, maka masyarakat umum akan dirugikan dengan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup yang merupakan pelanggaran terhadap hak konstitusional warga negara sesuai amanat
Pasal 28H UUD 1945. Untuk mencegah pelanggaran konstitusi tersebut, maka perlu tafsir Pasal 59 ayat (4) UU PPLH
melalui pendekatan futuristik guna membentuk ius constituendum agar mencegah berulangnya kejadian serupa di masa
yang akan datang. Untuk itu, Pasal 59 tidak boleh tidak, harus diubah dengan menambahkan norma baru berupa
bridging norm untuk mengakomodir relaxtatio legis.
Pemerintah
Hak konstitusi setiap warga negara berupa lingkungan hidup yang
baik dan sehat, sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-
Undang Dasar 1945 hanya akan terwujud apabila negara,
Pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan dapat mengelola
limbah bahan dan racundengan baik. Pengelolaan Limbah B3 ini
perlu dilakukan dengan secara benar, baik, dan serius, mengingat
Limbah B3 memiliki karakteristik inheren, sangat berbahaya, yaitu
antara lain mudah meledak, mudah menyala, reaktif, korosif,
infeksius, dan beracun, baik beracun akut maupun kronis atau
teratogenik dan mutagenik.
Izin lingkungan dan/atau izin PPLH ditujukan untuk memastikan setiap usaha dan/atau kegiatan pengelolaan limbah B3 dilaksanakan
sesuai dengan serangkaian peraturan perundangan. Oleh karena itu, suatu usaha dan/atau kegiatan pengelolaan limbah B3 tidap
dapat dilakukan sebelum terbitnya izin lingkungan dan/atau izin PPLH. Sebab, izin lingkungan dan izin PPLH merupakan prasyaratan
untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Lingkungan
Hidup dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
DPR
Pengelolaan limbah B3 perlu dilakukan dengan secara benar,
baik, dan serius karena limbah B3 memiliki karakteristik yang
sangat berbahaya. Apabila limbah B3 tidak dikelola dengan baik,
benar, dan seriu maka limbah B3 akan membahayakan kesehatan
manusia maupun lingkungan hidup. Oleh karena sifat limbah B3
yang berbahaya dan berisiko terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan tersebut, maka pengelolaan limbah B3 wajib dilakukan
dengan pendekatan prinsip kehati-hatian atau precautionary
principles melalui penerapan instrumen perizinan. Instrumen
perizinan diterapkan untuk memastikan pengendalian pada
setiap simpul pengelolaan limbah B3, yaitu melalui penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan
penimbunan limbah B3 dilakukan dengan secara benar sesuai
dengan karakteristik limbah B3.
Penerapan instrumen perizinan pengelolaan limbah B3 merupakan upaya preventif untuk mencegah risiko terhadap kesehatan
manusia dan tercemarnya lingkungan hidup. Bila pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan tidak benar dan/atau sudah terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, maka perlu dilakukan upaya represif berupa penegakan hukum yang efektif, konsekuen,
dan konsisten terhadap pengelolaan limbah B3 yang tidak sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Mekanisme perizinan dalam pengelolaan limbah B3 mempunyai fungsi yuridis preventif dan fungsi pengendalian. Fungsi yuridis preventif,
yaitu izin berfungsi untuk mencegah pemegang izin melakukan pelanggaran persyaratan izin dan/atau peraturan perundang-undangan yang
dilakukan dengan mencantumkan norma larangan dan norma perintah yang dilekatkan kepada putusan izin. Sedangkan fungsi pengendalian
izin untuk mencegah, mengatasi, dan menanggulangi penyebaran dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan secara cepat, tepat, serta
terkoordinasi. Selain itu, pengendalian izin berfungsi untuk mengurangi kerugian pada pemerintah, masyarakat, dan pemegang izin.
bisnis.com
Ilustrasi
U
ntuk memberikan tertentu juga dapat terhalang lantaran menyatakan bahwa tindakan atau
jaminan atas seluruh harga atau upaya untuk menjual saham perbuatan hukum yang akan dilakukan
kewajiban pembayaran bank gagal tersebut nilainya di bawah oleh LPS berpotensi menjadi terhambat
bank, termasuk sim nilai penyertaan modal sementara. dengan adanya pasal-pasal yang diujikan.
pana n masyarakat, Namun Mahkamah Konstitusi dalam Pasal 45 UU Pasar Modal, Pasal 6 ayat
P e m e r i n t a h Putusan Nomor 27/ PUU-XII/2014 (1) huruf d, Pasal 30 ayat (5), Pasal 38
m engeluar ka n menilai tindakan penjualan saham ayat (5), Pasal 38 ayat (5), Pasal 42 ayat
Undang-Undang Nomor 3 Tahun bank gagal oleh LPS tidak dapat (5), Pasal 85 ayat (2) dan ayat (3) UU
2003 tentang Lembaga Penjamin dikategorikan sebagai tindakan pidana LPS yang diujikan tersebut terkait fungsi,
Simpanan (LPS) sebagai pelaksana yang merugikan keuangan negara, tugas, dan wewenang LPS.
penjaminan dana masyarakat. Namun selama dilakukan secara terbuka dan Kami mengambil contoh terhadap
menurut LPS, UU tersebut justru transparan. fungsi dari LPS untuk menjamin
membatasi kewenangan LPS dalam Untuk itulah, LPS mengajukan simpanan nasabah penyimpan. Untuk
mendapatkan data nasabah. Terutama permohona n uji materi Undang-Undang melaksanakan pengambilan simpanan,
aturan mengenai penjualan saham bank Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar LPS mempunyai hak juga untuk
gagal. Kewajiban LPS untuk menjual Modal dan UU No. 3 Tahun 2003 mendapatkan data nasabah. Dalam
seluruh saham bank gagal, baik yang tentang Lembaga Penjamin Simpanan kaitannya dengan data nasabah, ada
tidak berdampak sistemik dan yang (LPS) ke Mahkamah Konstitusi. LPS yang perundang-undangan lain yang mengatur
berdampak sistemik, dalam waktu diwakili kuasa hukumnya Eri Hertiawan mengenai rahasia bank, ujar Eri dalam
Humas MK/GANIE
yang berdampak sistemik, dalam waktu
tertentu juga dapat terhalang lantaran
harga atau upaya untuk menjual saham Kepala Biro BAPEPAM-LK Isa Rachmatarwata menyampaikan keterangan Pemerintah dalam sidang uji
bank gagal tersebut nilainya di bawah Materi UU LPS, (5/5/2014) di Ruang Sidang Pleno MK.
nilai penyertaan modal sementara.
Pada sidang perbaikan permohonan, Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- tidak dapat serta merta memberikan
Pemohon yang diwakili oleh Asep LK) Isa Rachmatarwata yang mewakili pinjaman pada LPS.
Ridwan, memaparkan secara spesifik Pemerintah menyatakan pengujian Lebih lanjut terkait kerahasian
urgensi bagi pihaknya untuk mengajukan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 bank dan penjualan saham bank gagal
permohonan judicial review itu. Untuk tentang Pasar Modal (UU Pasar Modal) yang ditangani LPS, hal tersebut dinilai
memastikan bahwa yang kita uji adalah dan UU No. 24 Tahun 2004 tentang Pemerintah hanya soal penerapan
pengujian undang-undang terhadap Lembaga Penjamin Simpanan (UU LPS) norma dan implementasi tidak terkait
Undang-Undang Dasar 1945, maka bukan isu konstitusionalitas. konstitusionalitas norma. Apabila
kami cantumkan session tersediri. Pertama, Pemerintah memper Pemohon merasa kesulitan, sebagai
Intinya mengenai batu uji dalam judicial tanyakan kedudukan hukum Pemohon, anggota Forum Koordinasi Stabilitas
review ini, yakni Pasal 1 angka 3, Pasal apakah dalam kapasitas pejabat LPS yang Sistem Keuangan (FKSSK), Pemohon
28 huruf c ayat (2) dan Pasal 28 huruf d bertindak untuk dan atas nama pribadi atau seyogianya menyampaikan kesulitan
ayat (1) UUD 1945, jelas Asep di ruang pejabat LPS yang bertindak untuk dan tersebut ke FKSSK, imbuhnya.
sidang pleno Gedung MK, Jakarta, pada atas nama LPS. Karena menurut Pemohon
sidang yang berlangsung 10 April 2014. Pasal 38 ayat (5) dan Pasal 42 ayat (5) Tindakan Penjualan Saham Bank
Pemohon juga memperbaiki UU LPS berpotensi merugikan keuangan Gagal Bukan Tindak Pidana yang
petitum sesuai dengan nasihat dari negara, sementara menurut Pemerintah Merugikan Keuangan Negara
Majelis Hakim dengan mencantumkan pihak yang merugikan keuangan negara
petitum secara lebih detail. Pertama, dan dapat dipidana adalah perseorangan, Mahkamah Konstitusi (MK)
intinya ketentuan ini bertentangan dengan bukan lembaga. Sehingga kekhawatiran menyatakan menolak seluruh permohonan
UUD 1945 dan kedua, kita juga mohon yang disampaikan Pemohon bukanlah isu uji materi UU No. 24/2004 tentang
untuk ketetentuan tersebut dinyatakan konstitusionalitas, ujar Isa. Lembaga Penjamin Simpanan (UU LPS).
tidak mempunyai kekuatan hukum atas Kata dapat dalam Pasal 85 ayat Menyatakan menolak permohonan
ketentuan yang kita uji. Termasuk juga (2) menurut Pemohon tidak mengikat untuk seluruhnya, demikian ucap Ketua
memerintahkan pemuatan putusan ini sehingga Pasal 85 ayat (2) dan ayat (3) MK Arief Hidayat saat memimpin sidang
dalam Berita Negara Republik Indonesia tidak memberikan kepastian hukum. pengucapan putusan MK pada Rabu
sebagaimana mestinya, imbuhnya. Sementara menurut Pemerintah, (28/1) sore.
ketentuan tersebut tidak tepat dibawa Ketentuan Pasal 30 ayat (5) UU
Pemerintah: Pengujian UU ke ranah MK. Kata dapat, imbuhnya, LPS menunjukkan adanya kewajiban
Pasal Modal dan LPS bukan Isu harus dimaknai dalam memberikan LPS untuk menjual saham bank gagal
Konstitusionalitas pinjaman pada LPS, Pemerintah dalam yang tidak berdampak sistemik tersebut
Dalam sidang ketiga yang mengelola keuangan negara harus tunduk selambat-lambatnya pada tahun kelima
digelar pada 5 Mei 2014, Kepala Biro pada Anggaran Pendapatan dan Belanja meskipun tidak mencapai tingkat
Perasuransian Badan Pengawas Pasar Negara (APBN). Sehingga Pemerintah pengembalian yang optimal bagi LPS
Humas MK/GANIE
Pemohon, dalam Pasal 45 UU Pasar Modal
terdapat frasa yang dapat menghambat
Pemohon dalam melaksanakan tugas dan
Kuasa hukum LPS dalam uji Materi UU LPS menerangkan pokok-pokok permohonan dalam sidang kewenangannya untuk menjual seluruh
pendahuluan yang digelar di Ruang Sidang Pleno MK (27/3/2014).
saham pada bank gagal, khususnya
ataupun terdapat potensi kerugian LPS. gagal, menurut Mahkamah, tindakan saham milik pemegang saham lama yang
Kerugian yang dimaksud yaitu kerugian tersebut adalah perintah undang-undang tercatat di bursa.
dalam arti nilai jual saham bank gagal tidak yaitu perintah Pasal 42 ayat (5) UU Artinya, dalam konteks penanganan
sepadan dengan nilai Penempatan Modal LPS. Atas dasar perintah undang-undang bank gagal, apabila pemegang saham
Sementara (PMS) yang dikeluarkan LPS tersebut, tindakan penjualan saham bank lama tidak memberikan perintah,
dalam pengelolaan bank gagal tersebut. gagal oleh LPS tidak dapat dikategorikan tidak memberikan surat kuasa kepada
Sementara ketentuan Pasal 38 ayat sebagai tindakan pidana yang merugikan Pemohon, maka kustodian tidak dapat
(5) UU LPS, memunculkan potensi bahwa keuangan negara, selama penjualan saham mengeluarkan saham tersebut. sekalipun
Pemohon akan dianggap merugikan bank gagal dimaksud telah dilakukan secara terdapat permintaan dari pihak lain (in
keuangan negara ketika nilai penjualan terbuka dan transparan sebagaimana diatur casu Pemohon) yang telah diberikan
bank gagal dimaksud kurang dari tingkat dalam Pasal 42 ayat (2) UU LPS. kewenangan berdasarkan UU untuk
pengembalian optimal yang dikehendaki Berdasarkan pertimbangan hukum menjual saham tersebut.
oleh UU LPS. tersebut, Mahkamah berpendapat Supaya ada jaminan, perlindungan
Terhadap dalil Pemohon tersebut, ketentuan Pasal 42 ayat (5) UU LPS tidak dan kepastian hukum terhadap Pemohon
Mahkamah berpendapat pengaturan penjualan melanggar atau tidak bertentangan dengan melaksanakan tugas dan kewenangannya,
bank gagal yang berdampak sistemik, dalam Pasal 1 ayat (3), Pasal 28C ayat (2), dan ketentuan Pasal 30 ayat (5), Pasal 38 ayat
kaitannya dengan tingkat pengembalian yang Pasal 28D ayat (1) UUD 1945, sehingga (5) dan Pasal 42 ayat (5) UU Lembaga
optimal dan jangka waktu penanganan bank permohonan Pemohon mengenai pasal a Penjamin Simpanan harus ditafsirkan
gagal tersebut oleh LPS, memiliki kesamaan quo tidak beralasan menurut hukum. bahwa apabila pada tahun ke-5 (pada bank
substansi dengan pengaturan penjualan bank Sebagaimana diketahui, Pemohon gagal yang tidak berdampak sistemik) atau
gagal yang tidak berdampak sistemik yang dalam hal ini Kartika Wirjoatmojo tahun ke-6 (pada bank gagal berdampak
diatur dalam Pasal 30 ayat (5) UU LPS. Dengan diwakili kuasa hukumnya Eri Hertiawan sistemik) Pemohon menjual saham bank
demikian, menurut Mahkamah, substansi menjelaskan latar belakang permohonan. gagal di bawah tingkat pengembalian
pertimbangan hukum Mahkamah tersebut Berdasarkan Pasal 6 ayat (2) UU yang optimal, maka tindakan tersebut
berlaku mutatis mutandisbagi pertimbangan Lembaga Penjamin Simpanan, dalam merupakan tindakan sah dalam rangka
hukum pengujian konstitusionalitas Pasal 38 menangani dan menyelamatkan bank menjalankan kewajiban hukum Pemohon
ayat (5) UU LPS. gagal, Pemohon secara langsung telah serta tidak dapat dituntut.
Lulu Hanifah/Nano Tresna Arfana
Kemudian mengenai Tindakan LPS diberikan kewenangan oleh undang-
pada tahun keenam menjual saham bank undang untuk mengambilalih segala
hukumonline.com
Komisi Informasi Pusat
S
Komisi Informasi, antara lain terkait dengan seketariat dan penatakelolaan kabupaten/kota dilaksanakan oleh
informasi yang belum mandiri. pejabat yang mempunyai tugas dan
wewenang di bidang komunikasi
ebanyak 22 Komisioner (1) Dukungan administratif, keuangan, dan informasi di tingkat kabupaten/
Komisi Informasi, baik dan tata kelola Komisi Informasi kota yang bersangkutan.
Pusat maupun Provinsi, dilaksanakan oleh sekretariat (6) Anggaran Komisi Informasi Pusat
membawa norma Pasal komisi. dibebankan pada Anggaran
29 ayat (2), ayat (3), (2) Sekretariat Komisi Informasi Pendapatan dan Belanja Negara,
ayat (4), dan ayat (5) UU dilaksanakan oleh Pemerintah. anggaran Komisi Informasi
Keterbukaan Informasi (3) Sekretariat Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi
Publik ke Mahkamah Konstitusi. Sebagai Pusat dipimpin oleh sekretaris kabupaten/kota dibebankan
pemohon, para komisioner memandang yang ditetapkan oleh Menteri pada Anggaran Pendapatan dan
aturan tersebut bertentangan dengan yang tugas dan wewenangnya di Belanja Daerah provinsi dan/atau
Pasal 24 ayat (1) dan Pasal 28F Undang- bidang komunikasi dan informatika Anggaran Pendapatan dan Belanja
Undang Dasar Negara Republik Indonesia berdasarkan usulan Komisi Daerah kabupaten/kota yang
Tahun 1945. Informasi. bersangkutan.
Adapun Pasal 29 ayat (2), ayat (3), (4) Sekretariat Komisi Informasi provinsi Dalam permohonan yang teregistrasi
ayat (4), dan ayat (5) menyatakan: dilaksanakan oleh pejabat yang nomor 116/PUU-XII/2014 tersebut, selain
Humas MK/GANIE
kemudian dikuatkan dalam peraturan
Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2011
tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
(Ka-ki) Kuasa Hukum Pemohon: Jamil Burhan, Veri Junaidi, John Fresly dan Infomasi Publik di Pengadilan. Wewenang
M. Dawam memaparkan perbaikan permohonan, Senin (24/11/2014).
KIP sebagai lembaga yang menyelesaikan
sengketa informasi publik telah berjalan.
komisioner Komisi Informasi, terdapat pula yang melibatkan pemerintah, khususnya Dalam kurun waktu 2010 hingga 2014,
perseorangan Warga Negara Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informasi Komisi Informasi telah menyelesaikan
yang pernah menjadi pemohon dalam (Kominfo), yakni terkait dengan kurang lebih 772 sengketa infomasi.
sengketa informasi publik di Komisi seketariat dan penatakelolaan informasi Menjalankan fungsi dan tugasnya
Informasi Publik. Kerugian konstitusional yang belum mandiri atau yang berdiri sebagai mediator dan ajudikator dalam
yang dialami Pemohon perseorangan sendiri. Kerugian lainnya adalah adanya menyelesaikan sengketa informasi, Komisi
yang bernama Sunaki Matram (Pemohon ketergantungan atau ketidakberdayaan Infomasi merupakan lembaga mandiri
23) tersebut berlandaskan pada Pasal 28F dari segi penganggaran atau pendanaan yang menjalankan wewenang serta
UUD 1945 bahwa setiap orang berhak dan model bangunan Kesekretariatan tugas dan fungsinya termasuk dalam
untuk berkomunikasi dan memperoleh Komisi Informasi pada lembaga lain. memutuskan sengketa informasi publik,
informasi untuk mengembangkan pribadi Hal tersebut berimplikasi pada sulitnya kepentingan umum, dan kepentingan
dan lingkungan sosialnya serta berhak pelaksanaan manajerial dan pengawasan negara kesatuan Republik Indonesia.
untuk mencari, memperoleh, memiliki, pegawai di Komisi Informasi. Pemohon menilai kemandirian lembaga
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan Sedangkan kerugian konstitusional penyelesaian sengketa diperlukan agar
informasi dengan menggunakan segala jenis yang dialami Pemohon 23 adalah mampu memberikan keadilan kepada
saluran yang tersedia. terhambatnya proses penyelesaian para pihak, baik melalui proses maupun
Menurut pemohon, pemberlakuan sengketa yang diajukan oleh pemohon hasilnya. Lembaga penyelesaian sengketa
Pasal 29 ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat kepada Komisi Informasi. Selain itu, mesti dilepaskan dari kepentingan para
(5) telah mengakibatkan kerugian secara tidak terpenuhinya rasa keadilan bagi pihak, sehingga putusan yang dihasilkan
langsung maupun tidak langsung atau pemohon akibat tidak mandirinya komisi dapat diterima kedua belah pihak secara
berpotensi merugikan hak konstitusional informasi dalam menyelesaikan sengketa berimbang. Fungsi ajudikasi Komisi
Pemohon untuk menjalankan tugas dan informasi. Terakhir, sulit terpenuhinya Informasi yang mandiri sesungguhnya
wewenang sebagai komisioner komisi hak atas informasi bagi Pemohon. sama seperti fungsi lembaga peradilan
informasi, terutama dalam memberikan Lahirnya pasal dan frasa dalam undang- pada umumnya. Lembaga peradilan,
jaminan hak kepada warga negara untuk undang a quo telah sangat mengganggu imbuh pemohon, dalam menjalankan
memperoleh informasi atau hak untuk dan menghambat aktivitas Pemohon 1 tugasnya dibebaskan dari kepentingan
memperoleh informasi. Bentuk kerugian hingga Pemohon 23 dalam memberikan para pihak dan diberikan kebebasan
konstitusional yang dialami pemohon keadilan untuk penyelesaian sengketa untuk menjalankan tugas dan fungsinya
antara lain, tidak dapat menjalankan informasi atau memperoleh perlakuan tersebut dari pengaruh apa pun sesuai
tugas dan wewenangnya secara optimal yang adil dalam memperoleh informasi, dengan ketentuan Pasal 24 ayat (1)
dalam menyelesaikan sengketa informasi ujar Kuasa Hukum Pemohon Veri Junaidi UUD 1945 bahwa kekuasaan kehakiman
Djoko mengatakan hal tersebut telah bersengketa merupakan prasangka atau Harjono menjelaskan bahwa aspek
ditetapkan oleh pembentuk undang- asumsi belaka. Pemerintah beranggapan eksternal deklaratoir atau pemberitahuan
undang sebagai kebijakan hukum terbuka diperlukannya unsur pemerintah kepada publik tentang kemandirian atau
(open legal policy) dalam membentuk dikarenakan tidak semua informasi independensi lembaga yang bersangkutan.
Undang-Undang KIP. Dengan kata lain, bersifat terbuka. Oleh karenanya Sedangkan aspek internal mempunyai
pembentuk UU Keterbukaan Informasi terhadap sengketa informasi yang sifatnya sifat obligatoir atau kemandirian justru
Publik telah menempatkan kebebasan tertutup perlu adanya unsur pemerintah memberikan kewajiban-kewajiban
yang penuh kepada komisioner di dalamnya. Selain daripada itu bahwa bahkan batasan dan larangan tertentu
Komisi Informasi yang diangkat dan informasi yang terbuka juga telah kepada pelaksana dari lembaga yang
bertanggung jawab kepada presiden dijamin dan diatur oleh Undang-Undang bersangkutan. Sebab, justru dengan
dan menyampaikan laporan pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik melalui adanya kewajiban, batasan, atau larangan,
fungsi, tugas, dan wewenangnya kepada suatu mekanisme dalam memperoleh kemandirian atau independensi lembaga
DPR. Adanya dukungan administratif, informasi, jelas Djoko. dapat direalisasi.
keuangan, dan tata kelola lembaga Kemandirian bukan dimaksudkan
Komisi Informasi yang dilaksanakan oleh Bukan Tanpa Batas sebagai atribut hak istimewa lembaga
Sekretariat Komisi Informasi merupakan Pernyataan Pemerintah dikuatkan dari yang diberi status mandiri untuk
bagian tanggung jawab dari Pemerintah oleh ahli yang dihadirkannya pada sidang berbuat sesukanya tanpa batas, tapi
sesuai dengan peraturan perundang- terakhir. Mantan Hakim Konstitusi justru kemandirian menjadi kewajiban
undangan. Kemandirian Komisi Informasi Harjono menegaskan bahwa kemandirian dari pemangku tugas lembaga tersebut.
dijamin sejak pemilihan anggota komisi atau independensi tidak bermakna bahwa Kemandirian atau independensi kekuasaan
yang dilakukan secara terbuka, jujur, lembaga negara dimaksud lepas dan kehakiman bukanlah hak istimewa hakim,
dan objektif, sampai dengan diajukan tidak mempunyai kaitan apapun dengan tapi justru kewajiban hakim dan untuk
kepada Dewan Perwakilan Rakyat lembaga negara lain. Kemandirian atau kemudian dibuatlah aturan yang justru
atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah independensi diberikan sebatas mandiri membatasi hakim untuk berbuat tanpa
untuk dilakukan fit and proper test yang dan independen pada soal-soal yang batas, jelasnya.
selanjutnya ditetapkan pengangkatannya berkaitan dengan fungsi yang diberikan Terkait dengan kemandirian
oleh Presiden dan atau kepala daerah. kepada lembaga tersebut. Harjono Komisi Informasi, Harjono menjelaskan
Djoko juga mengatakan anggapan menegaskan bahwa kemandirian atau bahwa Komisi Informasi wajib untuk
Para Pemohon mengenai ketidakmandirian independensi lembaga sebenarnya mandiri ketika menjalankan fungsinya.
Komisi Informasi akan terganggu mempunyai dua aspek, yaitu aspek Namun, pengertian mandiri yang dimiliki
ketika Pemerintah menjadi pihak yang eksternal dan aspek internal. oleh Komisi Informasi tidak dapat
dipersamakan dengan makna kekuasaan
yang merdeka sebagaimana yang disebut
dalam Pasal 24 Undang-Undang Dasar
Tahun 1945. Menurut Harjono, Komisi
informasi bukanlah penyelenggara
kekuasaan kehakiman dan tidak
termasuk dalam salah satu lingkungan
peradilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 UUD 1945. Hal tersebut sesuai
dengan original intent pembuatan UU a
quo yang tidak bermaksud menjadikan
Komisi Informasi sebagai lembaga
peradilan.
Oleh karena itu, tidak tepat kalau
kemudian ketentuan tentang komisi
informasi akan diuji dengan Pasal 24D
Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Humas MK/GANIE
Humas MK/GANIE
KIP yang menyatakan Komisi Informasi
adalah lembaga mandiri yang berfungsi
menjalankan undang-undang ini. Bahkan, Hakim Konstitusi mendengarkan keterangan Ahli Pemohon Saldi Isra melalui video conference
kata mandiridalam ketentuan tersebut Universitas Andalas, Selasa (13/1/2015)
dijelaskan dalam Penjelasan Pasal 23 UU
a quo yang menjelaskan bahwa mandiri melibatkan eksekutif dan legislatif atau Lebih lanjut, Saldi mengatakan
adalah independen dalam menjalankan paling tidak ada dua lembaga yang terlibat UU Keterbukaan Informasi Publik yang
wewenang serta tugas dan fungsinya. pada proses perekrutannya. Keempat, mereduksi sifat kemandirian Komisi
Sebagai suatu lembaga mandiri, sifat kepemimpinan komisi bersifat kolektif Informasi sebagai pelindung hak atas
kemandirian Komisi Informasi sebanding kolegial. Dan kelima, kepemimpinan informasi secara tidak langsung juga telah
dengan kemandirian lembaga-lembaga komisi tidak dikuasai atau mayoritas mengurangi tanggung jawab Negara.
negara lainnya. Baik yang dibentuk atas berasal dari partai politik tertentu. Terutama, dalam memenuhi hak atas
perintah Undang-Undang Dasar Tahun Melihat karakteris tersebut, Saldi informasi. Bahkan lebih dari itu, penempatan
1945 maupun atas perintah undang- mengatakan hanya satu ciri terkait komisi informasi sebagai lembaga yang tidak
undang, seperti kemandirian KPU dalam pengaruh lembaga lain, yakni ciri kedua, mandiri justru merupakan perwujudan
Pasal 22E ayat (5) Undang-Undang Dasar terutama pemerintah dan lembaga politik intervensi negara atas keterpenuhan hak
Tahun 1945, kemandirian KY dalam kepemimpinan, pertanggungjawaban, serta atas informasi publik.
Pasal 24B ayat (1) Undang-Undang penatakelolaan lembaga Komisi Informasi Terlebih, Komisi Informasi
Dasar Tahun 1945, ataupun kemandirian yang justru jauh dari sifat kemandirian. merupakan lembaga semi peradilan yang
KPK dalam Undang-Undang Nomor 30 Sebab KIP sangat bergantung pada peran putusannya memiliki kekuatan setara
Tahun 2002. Dalam arti segala hal ikhwal pemerintah, baik dalam mendukung dengan putusan pengadilan. Hal tersebut
yang melekat pada kemandirian lembaga administrasi, keuangan, penatakelolaan, tercatat dalam Pasal 23 UU KIP yang
negara yang secara eksplisit dinyatakan maupun pertanggungjawaban. menyatakan Komisi Informasi bertugas
sebagai lembaga mandiri dalam Undang- Lebih lagi, peran pemerintah menyelesaikan sengketa informasi
Undang Dasar Tahun 1945 maupun dalam dalam melaksanakan sekretariat, publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi
undang-undang juga berlaku sama bagi termasuk administrasi keuangan, serta nonlitigasi. Bila dikaitkan dengan sifat
Komisi Informasi, jelas Saldi. pertanggungjawaban Komisi Informasi kemandirian, Komisi Informasi mesti
Sebagai lembaga mandiri, KIP harus kepada pemerintah dan pemerintah betul-betul lepas dari segala macam
memenuhi lima karakteristik. Pertama, daerah justru menempatkan lembaga ini bentuk intervensi pihak-pihak yang
daftar hukum pembentukan yang di bawah pengaruh pemerintah. Saldi pun bersengketa, baik pihak Pemohon
menyatakan secara tegas sifat kemandirian mengatakan desain kelembagaan Komisi maupun pihak Termohon. Oleh karena
atau independensi komisi atau lembaga Informasi sesungguhnya bila demikian itu, sifat mandiri Komisi Informasi harus
tersebut. Dua, lembaga atau komisi bukanlah sebagai lembaga mandiri, dimaknai setara dengan sifat merdeka
dimaksud bebas dari pengaruh atau kontrol melainkan sekadar untuk memenuhi yang dimiliki oleh lembaga kekuasaan
cabang kekuasaan eksekutif. Tiga, proses tuntutan masyarakat mengenai adanya kehakiman, tandas Saldi.
pengisian pimpinan lembaga atau komisi keterbukaan informasi. Lulu Hanifah
Calhaj Gugat UU Penyelenggaraan Ibadah Guru Non PNS Gugat UU Guru dan Dosen
Haji Fathul Hadie Utsman, Sumilatun, Aripin, Hadi Suwoto,
dan Sholehudin yang berprofesi sebagai guru Non PNS
merasa hak konstitusionalnya dirugikan dengan adanya
aturan sejumlah pasal dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
sidang perkara Nomor 10 dan 11/PUU-XIII/2015 yang digelar
di MK pada Rabu (28/1), Fathur Hadie menuturkan guru
honorer yang semestinya sudah diangkat sebagai PNS tidak
kunjung diangkat dan tidak digaji secara layak.
Norma yang merugikannya antara lain adalah
Pasal 1 butir 11 UU Guru dan Dosen, yang menyatakan
Fathul Hadie Utsman, calon jamaah haji daftar
sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik
tunggu merasa ketentuan Pasal 4 ayat (1), Pasal 5,
terhadap guru. Kerugian lain adalah guru yang sudah
Pasal 23 ayat (2), dan Pasal 30 ayat (1) UU No. 13
mendapatkan sertifikat karena mengajar di swasta,
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan
lalu mengajar di sekolah negeri, sertifikasinya dicabut
sejumlah pasal dalam UU No. 34 Tahun 2014 tentang
dan tunjangan profesinya tidak dicairkan. Kemudian,
Pengelolaan Keuangan Haji, bertentangan dengan UUD
ketentuan Pasal 13 ayat (1) UU Guru dan Dosen yang
1945. Pasal 4 ayat (1) UU Penyelenggaraan Ibadah Haji
menyatakan pemerintah wajib menyediakan anggaran
menyatakan, Setiap Warga Negara yang beragama Islam
untuk program sertifikasi bagi semua guru. Menurutnya,
berhak untuk menunaikan Ibadah Haji dengan syarat:
ketentuan ini diartikan lain oleh pemerintah, yakni guru
a. berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau
non PNS yang bekerja di satuan yang didirikan oleh
sudah menikah; dan b. mampu membayar BPIH
pemerintah tidak diikutkan, tidak boleh ikut program
Dalam persidangan perkara Nomor 12 dan 13/
sertifikasi guru. (Lulu Hanifah)
PUU-XIII/2015 di MK, Selasa (27/1) Fathul menyatakan
aturan tersebut menjadi inkonstitusional bersyarat
karena setiap muslim dapat menjalankan ibadah haji
lebih dari satu kali. Padahal kuota haji sangat terbatas.
Menurutnya, ketentuan iniharus dimaknai khusus bagi
yang belum berhaji. Sedangkan yang sudah pernah haji
tidak boleh berhaji apabila masih terdapat daftar haji
tunggu atau waiting list.
Fathul juga mempersoalkan masalah setoran awal
biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) saat calon
jemaah mendaftar haji. Pengertian membayar BPIH itu
harus diterjemahkan sebagai BPIH pada tahun berjalan.
Calon jemaah haji harus membayar BPIH setelah
mendapat persetujuan dari presiden dan DPR, dan
sesuai dengan kuota yang ditetapkan. (Lulu Hanifah)
Permohonan Uji UU Otsus Papua Tidak Tidak Memenuhi Syarat, Uji KUHAP Ditolak
Dapat Diterima Mahkamah memutuskan tidak dapat menerima
pengujian UU No. 8 Tahun 1981 tentang Undang-
Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang diajukan
oleh tersangka kasus percobaan pemerkosaan dan
kekerasan, Sanusi Wiradinata, , Rabu (21/1). Dalam
Putusan Nomor 67/PUU-XII/2014 Mahkamah berpendapat
bahwa permohonan pengujian Pasal 77 huruf a KUHAP
tidak memenuhi syarat formal sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 30, Pasal 31 ayat (1), dan Pasal 60 UU MK.
Oleh karena itu, Mahkamah tidak mempertimbangkan
kedudukan hukum (legal standing) dan pokok permohonan
Pemohon.
Pemohon sebelumnya pernah mengajukan
permohonan dengan substansi yang sama dan telah
diputus oleh Mahkamah dalam Putusan Nomor 102/
MK memutuskan tidak dapat menerima permohonan PUU-XI/2013, bertanggal 20 Februari 2014. Kala itu amar
uji materi UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus putusan Mahkamah menyatakan permohonan Pemohon
bagi Provinsi Papua (Putusan Nomor 121/PUU-XII/2014), tidak dapat diterima. Menurut Mahkamah, pasal dalam
Rabu (21/1). Mahkamah menemukan fakta bahwa tidak UUD 1945 yang digunakan sebagai dasar pengujian,
ada alat bukti yang menunjukkan bahwa Lembaga baik permohonan Pemohona quomaupun permohonan
Masyarakat Adat Provinsi Papua adalah suatu Kesatuan Nomor 102/PUU-XI/2013 adalah sama yakni Pasal 27 ayat
Masyarakat Hukum Adat. Oleh karena itu, menurut (1), Pasal 28D ayat (1), dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945.
Mahkamah, para Pemohon tidak memiliki kedudukan (Lulu Hanifah)
hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan
sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat, sebagaimana
dimaksud Pasal 51 ayat (1) huruf b UU MK.
Permohonan ini diajukan oleh Lenis Kogoya dan
Paskalis Netep (Ketua dan Sekretaris Lembaga Masyarakat
Adat Provinsi Papua). Pemohon merasa dirugikan
karena tidak dapat diangkat dalam keanggotaan Dewan
Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) periode 2004-2009, 2009-
2014 dan periode 2014-2019. Sebab, Keanggotaan DPRP
diatur melalui Perdasus. Tapi, Perdasus keanggotaan
DPRP periode 2004-2009 belum diatur. Akibatnya,
keanggotaan DPRP melalui pengangkatan tidak dapat
dilakukan. (Nano Tresna Arfana)
Arief Hidayat
MK akan Bekerja dalam Diam Lewat Putusan
Prof. Dr. Arief Hidayat S.H., M.S., terpilih menggantikan Hamdan Zoelva sebagai Ketua MK periode 20152018.
Keterpilihan Arief sebagai Ketua MK secara aklamasi memberikan warna tersendiri dalam sejarah pemilihan Ketua
dan Wakil Ketua MK. Lantas, bagaimana visi dan misi serta program kerja Arief selama 2 tahun 6 bulan mendatang
terhadap MK di bawah kepemimpinannya? Simak wawancara kami berikut.
Selamat atas keterpilihan Bapak penyidikan dan memeriksa MK sampai melalui agenda Pemilihan Umum
secara aklamasi sebagai Ketua MK secara personal terkait perkara yang Legislatif 2014 dan Pemilihan Presiden/
periode 2015 2018, apa Bapak muncul. Kita juga telah mencoba Wakil Presiden 2014 karena mampu
terpikir akan terpilih? melakukan upaya menjaga martabat memutuskan PHPU Legislatif dan PHPU
Saya bersyukur kepada Allah SWT hakim dengan membentuk Majelis Presiden/ Wakil Presiden tepat waktu
atas keterpilihan saya yang sebenarnya Kehormatan MK di bawah kempimpinan tanpa ada persoalan yang berarti. Hal
tidak pernah terpikirkan oleh saya. Pak Harjono. Dan dengan PMK, kita ini membuktikan bahwa upaya untuk
Apalagi saya sebelumnya hanya seorang membentuk Dewan Etik yang sudah mengembalikan muruah MK berhasil
akademisi di Universitas Diponegoro bertugas setahun ke belakang. perlahan-lahan.
yang kemudian terpilih menjadi Hakim Ke depan, saya bersama hakim
Konstitusi. Tak terbayang, setelah Sejauhmana Dewan Etik ini konstitusi lainnya serta segenap jajaran
menjadi hakim konstitusi, kemudian sudah bertugas? Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal
menjadi wakil ketua MK dan sekarang Dewan Etik ini bertugas untuk MK berupaya untuk meningkatkan
menjadi ketua MK. Itu semua kehendak menjaga harkat dan martabat hakim kualitas putusan MK. Langkah yang
Allah SWT sehingga amanah ini harus konstitusi. Untuk itulah, Dewan Etik ditempuh yakni kami (hakim konstitusi,
sebenar-benarnya dan selurus-lurusnya terbuka untuk menerima laporan dari red.) tidak bekerja melalui pernyataan-
saya jalankan. masyarakat selama setahun terakhir baik pernyataan di media massa, tapi kami
secara lisan maupun tulisan. Mereka akan lebih banyak diam dan melahirkan
Badai yang mendera MK memiliki posisi yang independen terpisah putusan yang berkualitas. Putusan
pada 2013 lalu masih tersisa dan dari Kepaniteraan dan Sekretariat berkualitas di sini berarti putusan
berefek pada turunnya kepercayaan Jenderal MK dan tidak berada di bawah yang dapat memnuhi rasa keadilan di
masyarakat. Bagaimana cara Bapak kepemimpinan MK. Sehingga diharapkan masyarakat, yang dapat memberikan
untuk mengembalikan kepercayaan Dewan Etik bisa bekerja sesuai dengan kepastian hukum, dan memberikan
masyarakat kepada MK di bawah harapan kita, menjaga hakim kontitusi kemanfaatan bagi pembangunan nasional
kepemimpinan Bapak? supaya bisa menjalankan kewajiban sehingga mencapai tujuan negara sesuai
Sejak kepemimpinan Pak dengan selurus-lurusnya. Selama setahun UUD 1945.
Hamdan, kita sudah mulai berupaya ini, Dewan Etik sudah banyak mendapat
secara terstruktur dan sistematis untuk laporan, namun ternyata tidak ada teguran Harapan ke depan Bapak bagi
mengembalikan muruah MK di mata dan sanksi secara lisan maupun tertulis, MK di bawah kepemimpinan Bapak?
masyarakat. Upaya-upaya yang telah yang diberikan kepada hakim kontitusi Saya berharap MK dapat menjadi
dilakukan adalah dengan secara terbuka, maupun panitera dan jajarannya. lembaga yang sesuai fungsinya seperti
transparan dan akuntabel, membuka amanat UUD 1945 sebagai pengawal
diri dan membangun sistem yang baik. Adakah upaya lainnya yang konsitusi. Dalam rangka membangun
Sehingga diharapkan tidak terjadi lagi ditempuh untuk membuktikan bahwa negara hukum yang demokratis, MK
peristiwa tersebut dan sekarang kita MK bisa kembali dipercaya sebagai akan berupaya menuju lembaga yang
berupaya agar MK tidak tergelincir lembaga peradilan yang modern, dapat dipercaya masyarakat baik dalam
untuk kedua kalinya. Saat itu, kami transparan, dan terpercaya? maupun luar negeri.
masih membuka akses seluas-luasnya MK sudah mampu membuktikan Lulu Anjar Sari
Pemohon 1. Yayasan FITRA Sumatera Utara, diwakili oleh Irvan Hamdani HSB., S.Kom;
2. Perkumpulan Indonesia Corruption Watch (ICW), diwakili oleh Danang Widoyoko, ST;
3. Yayasan Penguatan Partisipasi Inisiatif Dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA), diwakili oleh
Abdi Suryaningati;
4. Ir. H. Said Iqbal;
5. M. Choirul Anam, S.H; dan
6. Poengky Inarti, S.H., Ll.M.
Jenis Perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan terhadap Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pokok Perkara Pengujian Konstitusionalitas Pasal 1 angka 1 dan angka 6, Pasal 5, Pasal 8, Pasal 10, Pasal 11, Pasal
23, Pasal 29 ayat (1), Pasal 42 ayat (2), Pasal 57 ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 59 ayat (2) huruf
b, huruf c, dan huruf e UU 17/2013 mengenai Perlindungan Hak atas Kebebasan Berserikat Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas) bertentangan dengan Pasal 1 ayat (3), Pasal 28, Pasal 28C ayat (2), Pasal 28D
ayat (1), dan Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 mengenai Hak atas Kebebasan Berserikat di Indonesia.
A
fungsi dan rancang bangun tertentu,
lat berat diperlakukan oleh Kepaniteraan Mahkamah pada antara lain:
sama dengan kendaraan Jumat, 9 Januari 2015, dengan Nomor a. Kendaraan Bermotor Tentara
bermotor. Padahal secara 3/PUU-XIII/2015. Nasional Indonesia;
kualitatif dari aspek Mahkamah kemudian b. Kendaraan Bermotor Kepolisian
fungsional (teleologis), alat membentuk Panel Hakim untuk Negara Republik Indonesia;
berat dan kendaraan bermotor adalah memeriksa perkara ini. Panel Hakim c. alat berat antara lain bulldozer,
berbeda. Alat berat sejak awal (kodrati) terdiri dari tiga hakim konstitusi, yakni traktor, mesin gilas (stoomwaltz),
dibuat dan ditujukan untuk kegiatan Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams, forklift, loader, excavator, dan
produksi atau secara fungsional Muhammad Alim, dan Suhartoyo, crane; serta
(teleologis) merupakan alat produksi. dan dibantu seorang Panitera
d. Kendaraan khusus penyandang
Sedangkan kendaraan bermotor Pengganti, Mardian Wibowo. Gelar
cacat.
sejak awal dibuat untuk kegiatan perkara pemeriksaan pendahuluan
transportasi berlalu lintas di jalan atau dilaksanakan pada Rabu, 21 Januari
secara fungsional adalah sebagai alat 2015 Pukul 11.00 WIB. Berselang
pengangkut barang atau orang. 14 hari kemudian, tepatnya pada 4 Beda Tapi Disamakan
Penjelasan Pasal 47 ayat (2) huruf Februari 2015, Mahkamah menggelar Para Pemohon berdalil,
e bagian c Undang-Undang Nomor 22 sidang pemeriksaan perbaikan pengelompokan alat berat sebagai
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan permohonan. Gelar perkara berikutnya kendaraan bermotor, merupakan
Angkutan Jalan (UU LLAJ) menempatkan beragendakan mendengar keterangan perlakuan yang keliru. Perlakuan
alat berat sebagai kendaraan bermotor. Pemerintah dan DPR, dijadwalkan pada yang sama ini menimbulkan sejumlah
Ketentuan ini digugat oleh tiga perseoran 23 Februari 2015. konsekuensi, antara lain, alat berat
terbatas (PT) yang bergerak di bidang PT Tunas Jaya Pratama, PT diharuskan mengikuti uji tipe dan uji
jasa rental alat berat, yakni PT Tunas Multi Prima Universal, dan PT Marga berkala serta memiliki perlengkapan
Jaya Pratama, PT Multi Prima Universal, Maju Mapan merupakan pemilik/ kendaraan seperti halnya kendaraan
dan PT Marga Maju Mapan. Menurut pengelola alat-alat berat berupa antara bermotor.
para Pemohon, ketentuan tersebut lain: crane, mesin gilas (stoomwaltz), Menurut para Pemohon,
bertentangan dengan Pasal 1 ayat (3) excavator, vibrator, dump truck, wheel persyaratan uji tipe dan uji berkala
serta Pasal 28D ayat (1) dan ayat (2) loader, bulldozer, tractor, forklift tidak mungkin dapat dipenuhi oleh alat
UUD 1945. dan batching plant. Ketiga PT ini berat karena karakteristik alat berat
Para Pemohon melalui kuasa menggunakan alat-alat berat tersebut tidak pernah sama dengan kendaraan
hukum Adnan Buyung Nasution, Ali dalam aktivitas usahanya. Maka tidak bermotor. Alat berat yang dimiliki
Nurdin, Rasyid Alam Perkasa Nasution, mengherankan jika para Pemohon dan/atau dikelola Para Pemohon
dan Absar Kartabrata, mengajukan merasa hak-hak konstitusionalnya seperti crane, mesin gilas (stoomwaltz),
permohonan melalui surat bertanggal dirugikan oleh berlakunya ketentuan excavator, vibrator, bulldozer dan
28 November 2014 ke Mahkamah dalam Penjelasan Pasal 47 ayat (2) batching plant tidak memiliki ban karet
Konstitusi. Permohonan ini diregistrasi huruf e bagian c UU LLAJ. seperti kendaraan bermotor pada
5 67/PUU-XII/2014 Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun Sanusi Wiradinata 21 Januari Tidak Dapat
1981 tentang Undang-Undang Hukum 2015 Diterima
Acara Pidana terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
12 65/PUU-XII/2014 Pengujian Formil dan Materiil UU No. 17 1. Musa 22 Januari Tidak Dapat
Tahun 2008 tentang Pelayaran 2. Yuyun Wahyudi 2015 Diterima
3. Hasanudin Farid;
dkk
Pendaftaran Perkara
Anda, Pembaca.
Bila Anda bisa datang langsung ke Gedung MK yang
berlokasi di Jakarta, tepatnya di Jakarta Pusat, Anda dapat
Konstitusi langsung menemui pranata peradilan registrasi perkara atau
S
disebut petugas registrasi perkara. Sesudah memasuki lobi
aat ini Anda berkeinginan mengajukan utama Gedung MK, Anda langsung saja menuju loket
permohonan perkara ke Mahkamah Konstitusi pendaftaran yang terletak di bagian kanan lobi dekat dengan
(MK)? Tapi Anda tidak punya dana untuk lift. Tahukah Anda, petugas pendaftaran siap menerima
membayar advokat sebagai kuasa hukum kehadiran calon Pemohon tiap Senin sampai Jumat, sejak
untuk menyusun permohonan? Tidak usah pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
bingung, Anda bisa datang langsung ke Petugas pendaftaran perkara akan mencatat nama Anda
MK dan menemui petugas registrasi perkara. Di sana, selaku pihak yang mengajukan permohonan dalam buku
Anda bisa menanyakan prosedur pengajuan permohonan penerimaan permohonan. Bila permohonan sudah disusun
atau pertanyaan lainnya seputar prosedur pendaftaran dengan baik dan lengkap, Pemohon harus menyerahkan
permohonan perkara konstitusi. Belum puas? Anda bisa berkas permohonan miliknya sebanyak 12 rangkap. Petugas
meminta layanan konsultasi penulisan permohonan. Satu yang menerima permohonan Anda akan memeriksa
lagi, bila Anda kesulitan hadir ke Gudung MK, Anda bisa kelengkapan berkas permohonan sesuai dengan ketentuan
melayangkan permohonan online. Pasal 29 dan Pasal 31 UU No. 8 Tahun 2011 tentang
Prosedur pendaftaran permohonan perkara konstitusi MK. Ketentuan pada Pasal 29 UU MK memerintahkan
memang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pendaftaran permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
permohonan langsung dan pendaftaran permohonan online. oleh Pemohon atau kuasa hukumnya sebanyak 12 rangkap.
Tentu saja, kedua prosedur permohonan tersebut berbeda Sedangkan Pasal 31 UU MK memerintahkan permohonan
Humas MK/GANIE
Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih Arief Hidayat (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Ketua MK terpilih Anwar Usman (kanan) seusai Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua MK
Priode 2015-2017, Senin (12/1) di Ruang Sidang Pleno Gedung MK.
H
akim Konstitusi Arief Hidayat Sebelumnya, Arief mer upakan hakim. Pemilihan Wakil Ketua ini bahkan
terpilih secara aklamasi menjadi Wakil Ketua MK p eriode 2013-2015 diwarnai suara abstain dan tidak sah.
Ketua Mahkamah Konstitusi bersama dengan Hamdan Zoelva sebagai Dalam sambutannya sebagai Ketua
p er io d e 2015-2017. A r i ef Ketua. Guru Besar Universitas Diponegoro MK, Arief menyatakan dirinya dan Anwar
menggantikan posisi Hamdan Zoelva yang Semarang ini menjadi hakim konstitusi bersama seluruh hakim konstitusi akan
masa baktinya sebagai hakim konstitusi sejak 1 April 2013. selalu taat pada Konstitusi dan menjalankan
berakhir Rabu (7/1) silam. Sementara Hakim Konstitusi Anwar Konstitusi dengan sebaik-baiknya dan selurus-
Ket er piliha n A rief s e cara a k la ma si Usman ter pilih menjadi Wakil Ketua lurusnya agar muruah MK bisa terjaga dengan
diumumkan melalui rapat pleno terbuka. melalui voting. Tak tanggung-tanggung, baik dan putusan-putusannya bisa dijalan
Ket ua MK t ela h t er pi l i h s e c a ra perlu voting sebanyak empat kali putaran oleh seluruh penyelenggara negara. Kita
musyawarah mufakat, yakni Profesor untuk mengukuhkannya menjadi Wakil akan selalu berusaha dan meningkatkan
Arief Hidayat untuk mengemban tugas Ketua MK mengalahkan perolehan suara kualitas putusan sehingga putusan-putusan
menggantikan Hamdan Zoelva untuk Hakim Konstitusi Aswanto, dan Patrialis kita adalah putusan yang memenuhi rasa
masa bakti 2015 sampai 2017 dengan A kbar. Ha l ters ebut karena jum la h keadilan masyarakat, memberikan kepastian
masa jabatan 2,5 tahun, ujar Arief perolehan suara masing-masing calon tidak hukum, dan bermanfaat untuk pembangunan
di r uang sidang pleno MK, Jakarta, memenuhi syarat, yakni lebih dari setengah Indonesia menuju masyarakat yang adil dan
Senin (12/1). jumlah hakim yang hadir atau lima orang makmur, tegasnya.
K
e t u a d a n Wa k i l K e t u a mengembalikan muruah MK sebagai dan masyarakat yang telah dengan penuh
Mahkamah Konstitusi peradilan yang terpercaya. Untuk kesadaran mematuhi dan menjalankan
terpilih Arief Hidayat dan meneguhkan independensi sebagai putusan-putusan MK sebagai bagian dari
Anwar Usman mengucapkan lembaga peradilan yang terpercaya, MK komitmen mematuhi dan melaksanakan
sumpah di hadapan hakim konstitusi telah banyak melakukan instrospeksi konstitusi, imbuhnya.
lainnya. Pengucapan sumpah sebagai dan perbaikan internal. Institusi Dewan Sebagai Ketua MK, Arief
Pimpinan MK masa jabatan 2015-2017 Etik sebagai lembaga permanen telah pun berjanji MK akan akan terus
tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden efektif bekerja dan kelembagaan Majelis meningkatkan kualitas putusannya
Jusuf Kalla, sejumlah menteri Kabinet Kehormatan telah diatur sedemikian rupa untuk memenuhi rasa keadilan bagi
Kerja, pimpinan lembaga negara, dan guna menjaga kehormatan, keluhuran masyarakat, memenuhi asas kepastian
mantan hakim konstitusi. martabat dan perilaku Hakim Konstitusi, hukum, serta bermanfaat bagi bangsa
Dalam sambutannya usai jelasnya. Indonesia. Karena itu, kualitas MK akan
mengucapkan sumpah, Arief ditingkatkan secara akademik sehingga
menekankan pentingnya integritas, Menjalankan Putusan MK betul-betul mampu menafsirkan konstitusi
independensi, dan imparsialitas dimiliki Dalam kesempatan tersebut, yang komperhensif ditinjau dari kacamata
oleh para hakim konstitusi. Hanya Arief juga mengatakan MK merupakan konstitusi yuridis yang berdasarkan pada
dengan integritas, independensi dan bagian dari tatanan kelembagaan moralitas dan nilai-nilai luhur bangsa
imparsialitas yang dijalankan oleh negara hukum. MK hanya akan dapat Indonesia,\\\ tutupnya.
negarawan itulah, Mahkamah Konstitusi mengawal konstitusi jika mendapatkan Senada, Ketua MK Periode
mampu mengawal dan menafsir UUD dukungan dari lembaga negara lain 2013-2015 Hamdan Zoelva berpesan
1945 sebagai dokumen hukum tertinggi dan seluruh masyarakat. Berbeda kepada Arief serta delapan hakim
melalui putusan yang memenuhi harapan dengan pengadilan biasa, pelaksanaan konstitusi lainnya untuk terus menjaga
keadilan segenap warga negara, putusan MK sepenuhnya bergantung dan meningkatkan kualitas putusan
ujarnya di ruang sidang pleno MK, kepada kesadaran dan komitmen Mk dengan berlandaskan pada UUD
Jakarta, Rabu (14/1). untuk mewujudkan negara hukum 1945 dan Pancasila. Kalau putusannya
Apalagi MK pernah mengalami yang konstitusional. Arief optimistis, bagus, maka dengan sendirinya putusan
ujian yang sangat berat. Di bawah dengan kesadaran dan komitmen, itu akan sangat dihormati, ujarnya usai
kepemimpinan Hamdan Zoelva, MK konstitusionalitas Indonesia akan terjaga. mengikuti pengucapan sumpah Ketua
kemudian bisa bangkit dari masa-masa Karena itu, kami sangat mengapresiasi dan Wakil Ketua MK.
Lulu Hanifah
sulit dan secara bertahap telah mampu dan menghargai semua lembaga negara
Arif Hidayat mengucapkan sumpah sebagai Ketua MK di hadapan Mahkamah Konstitusi, Rabu (14/1)
Humas MK/GANIE
I Dewa Gede Palguna (kanan) bersama Suhartoyo (kiri) saat diambil sumpah di hadapan Presiden sebagai Hakim Konstitusi, Rabu (7/1) di Istana Negara.
S
uhartoyo dan I Dewa Gede Palguna 1/ P/ 2015 d ia ng kat s eb a ga i Ha k i m of Law University of San Fransisco,
resmi menjabat sebagai Hakim Konstitusi terhitung setelah mengucapkan California, (1995 dan 1997).
Konstitusi, setelah mengucapkan sumpah sebagai Hakim Konstitusi yang Pada 2003, Palguna terpilih menjadi
sumpa h ja bat a n di hada pa n diusulkan oleh Presiden, menggantikan salah satu Hakim Konstitusi generasi
Presiden, di Istana Negara, Rabu, (7/01). hakim Konstitusi Hamdan Zoelva yang pertama dari unsur Dewan Perwakilan
Dalam Surat Keputusan Presiden berakhir masa baktinya. Rakyat dan menjabat selama lima tahun.
Nomor 151/P/2014 tentang Pemberhentian Sebelumnya, I Dewa Gede Palguna Pada Selasa (6/1) kemarin, I Dewa Gede
dan Pengangkatan Hakim Konstitusi yang merupakan dosen hukum tata negara di Palguna kembali terpilih menjadi Hakim
dibacakan Deputi Menteri Sek retaris Fakultas Hukum Universitas Udayana. Konstitusi setelah melalui serangkaian
Negara Bidang Sumber Daya Manusia, Sejak kelulusannya dari Program Sarjana proses seleksi yang digelar oleh Panitia
Cecep Sutiawan, Suhartoyo diangkat Universitas Udayana dan Program Pasca- Seleksi Hakim Konstitusi yang dibentuk
sebagai Hakim Konstitusi terhitung sejak sarjana Universitas Padjadjaran, aktivitas oleh Presiden Joko Widodo.
setelah mengucapkan sumpah sebagai Pria kelahiran Bali, 24 Desember 1961 Sementara Suhartoyo, sebelumnya
Hakim Konstitusi, setelah sebelumnya ini sangat lekat dengan dunia akademik merupakan Hakim Madya Utama Pengadilan
dalam SK yang sama Presiden menyatakan dan hukum. Pengabdiannya pada dunia Tinggi Denpasar. Setelah kelulusannya dari
memberhentikan dengan hormat Ahmad akademis antara lain diwujudkan sebagai Program Sarjana Universitas Islam Indonesia
Fadlil Sumadi dari jabatan Hakim Konstitusi dosen di Fakultas Hukum Universitas dan Program Pasca-sarjana Universitas
pada 7 Januari 2015. Suhartoyo merupakan Udayana (sejak tahun 1988), Dosen Tarumanagara, Suhartoyo mengabdikan
Hakim Konstitusi yang diusulkan oleh Luar Biasa pada Fakultas Keguruan dan hidupnya dalam dunia hukum. Beberapa
Mahkamah Agung untuk menggantikan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra, di antaranya, Suhartoyo tercatat pernah
Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi Denpasar (1987-1988), dan sebagai Co- menjadi Hakim Pengadilan Negeri Metro
yang habis masa jabatannya. Lecturer pada Summer Law Programme Lampung dan Ketua Pengadilan Negeri
Sementara I Dewa Gede Palguna ker ja s a ma a nt a ra Fa k u l t a s Hu k u m Jakarta Selatan.
dalam Surat Keputusan Presiden Nomor Universit a s Udaya na denga n School Ilham
Humas MK/GANIE
tidak bersih. Kami (hakim konstitusi, red.)
tidak dipercaya. Kami memilih diam dan
menunjukkan putusan.
Ha m d a n b er p e s a n a ga r MK
Hakim Konstitusi Arief Hidayat didampingi Sekjen MK Janedjri M. Gaffar memberikan lukisan kalikatur
kepada mantan Hakim Ketua MK Hamdan Zoelva dan Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi dalam senantiasa menjaga kekuatan tetapnya,
acara pisah sambut, Rabu (15/1) di Aula Lt. Dasar Gedung MK. yakni sumber daya manusia. Menurutnya,
para pegawai merupakan kekuatan tetap
MK Lepas Hamdan-Fadlil
yang juga memberikan dukungan terhadap
keberadaan MK. Untuk itulah, lanjut
Hamdan, di saat terakhir masa jabatannya,
Suhartoyo
beberapa kerja sama dengan MK negara
la in. D enga n b egit u, sumb er daya
manusia di MK bisa belajar dari MK
negara lain, terangnya.
Sementara kedua hakim konstitusi
M
yang baru dilantik pada 7 Januari 2015,
enya m b u t ke d at a nga n I besar baginya dalam membesarkan dirinya Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna
Dewa Gede Palguna serta sebagai hakim konstitusi. Arief mengakui da n Suhar toyo pun b er sy uk ur bis a
Suhar toyo s ebaga i ha k im di awal bertugas sebagai hakim konstitusi, bergabung dalam jajaran sembilan hakim
konstitusi sekaligus melepas ia sempat mengalami sedikit depresi karena konstitusi. Palguna dalam sambutannya
A h mad Fadlil Sumadi da n Ha mda n menghadapi perkara pemilukada yang kala menerangkan ia merasa terpilihnya kembali
Zo elva, Ma hkama h Konstit usi (MK) itu banyak masuk ke MK. Sosok Pak menjadi hakim konstit usi adalah hal
menggelar acara pisah sambut yang digelar Fadlil ini mengingatkan saya. Bapak kan yang tak pernah terpikir olehnya meski
pada Rabu (14/1) di Aula MK. Dalam dosen yang tidak mungkin meninggalkan telah dua kali ia diminta kembali untuk
kesempatan itu, hadir sejumlah pejabat, ma ha siswanya, ma ka anggapla h juga bergabung dalam lembaga negara hasil
s ep ert i Ket ua Bawa slu Muha m mad, seperti itu di MK, tugas yang tidak dapat reformasi tersebut. Ia menyebut tidak
Wakil Ketua Komisi Yudisial Abbas Said, ditinggalkan, jelasnya. elok baginya untuk menolak ketiga kalinya
Ketua Dewan Etik Abdul Mukthie Fajar, Ket ua MK p eriod e 2013-2015 pengajuannya sebagai hakim konstitusi
Forum Konstitusi, Ketua MK periode Ha m d a n Z o el va ya ng ha d i r juga menggantikan Hamdan Zoelva. Sementara
2008-2013 Moh. Mahfud MD, serta memberikan pesan dan kesan sebelum terkait independensi, ia menuturkan akan
mantan hakim konstitusi lainnya. m en ingga l ka n MK. Baginya s ela ma membuktikan melalui pemikirannya bagi
Dalam sambutannya, Ketua MK lima tahun menjadi hakim konstitusi, ia putusan MK ke depan.
Arief Hidayat mengungkapkan Ahmad mengalami masa penuh dinamika. Sejak Lulu Anjarsari
Fadlil Sumadi da n Ha mda n Zo elva pertama ia masuk pada 2010, kala itu
merupakan sosok yang memiliki andil MK suda h mulai disibuk kan dengan
W
akil Ketua Mahkamah Konstitusi, pikiran-pikiran di luar putusan MK. menimbulkan perdebatan, apakah KPU
Anwar Usman, bersama Hakim Menu r u t Pat ria l i s, MK d a la m yang menyelenggarakan pikada, karena
Konstitusi Patrialis Akbar mewakili putusannya menyatakan bahwa pemilihan kalau KPU yang menyelenggarakan pemilu
MK memenuhi undangan Komisi kepala daerah bukan rezim kepala daerah, maka termasuk rezim pemilu, ujar politisi
II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk karena pemilihan kepala daerah diatur Partai Golkar itu.
melakukan pertemuan konsultasi terkait dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Persoalan lain yang disampaikan
dengan pelaksanaan pemilihan kepala Da s ar (U U D) s em ent ara p em iliha n Ra mb e ya k ni terka it lembaga ya ng
daerah. umum diatur dalam Pasal 22. Patrialis m ena nga n i s eng ket a ha si l pi l ka d a.
Bertempat di ruang rapat pimpinan menegaskan pengaturan pemilihan kepala Jika pilkada tidak lagi menjadi rezim
DPR, Gedung Nusantara III, Rabu (28/1), daerah merupakan urusan pembentuk pemilu maka MK tidak lagi berwenang
rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Undang-Undang. Sebagai Hakim MK menyelesaikan sengketa pilkada maka
DPR, Fadli Zon, membahas tindak lanjut kami tidak mau ikut campur, tegas penyelesaian sengketa pilkada berada di
putusan MK terkait rezim pemilihan kepala mantan anggota Panitia Ad Hoc I Majelis Mahkamah Agung.
daerah, penyelenggara pemilihan kepala Permusyaratan Rakyat (MPR) itu. Sedangkan terkait dengan pemilihan
daerah, dan lembaga yang berwenang Sementara Ketua Komisi II DPR, umum serentak, Rambe mengatakan MK
memut us sengketa p emilihan kepala Rambe Kamarul Zaman, mengatakan dalam putusannya menyatakan pemilu
daera h. Usa i mela k uka n p ertemua n bahwa yang menjadi soal setelah Perppu serentak berlaku untuk Pemilu Presiden
tertutup yang berlangsung selama satu Pemilihan Kepala Daerah disahkan DPR dan Wakil Presiden. Sementara untuk
jam, Patrialis Akbar mengatakan bahwa menjadi Undang-Undang adalah putusan pilkada ma ka hal it u har us diba ha s
dalam pertemuan ini, dirinya dan Wakil MK menyatakan bahwa pilkada bukan kembali,pungkasnya.
Ketua MK membatasi diri dengan tidak rezim p emilu dan itu berlaku untuk ilham
memberikan opini dan tidak memberikan semua. Sehingga hal tersebut just r u
Humas MK/GANIE
Ketua MK Arief Hidayat didampingi Kepala P4TIK M. Guntur Hamzah menerima Asosiasi Pengajar Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (APHAMK), dihadiri
Widodo Ekatjahjana selaku Ketua APHAMK (kanan) beserta para perwakilan APHAMK Provinsi lainnya, Rabu (21/01) di Ruang Delegasi Gedung MK.
A
s o s ia s i Pengaja r Hu k u m Arief yang didampingi oleh Kepala
Acara Ma hkama h Konstit usi Hal ini menunjukkan adanya hubungan
P4TIK menjelaskan saat ini MK telah
(A P H A M K ) m e n y a m b a n g i subordinat padahal dala UUD, MK tidak
la hir kembali usai dihanta m ka sus
Mahkamah Konstitusi (MK) pada membawahi maupun dibawahi lembaga
penangkapan mantan ketua MK pada
Rabu (21/1) di Ruang Delegasi MK. Dalam manapun, jelasnya.
2013. Namun Arief mengakui bahwa
kesempatan tersebut, Ketua MK Arief Secara internasional, meski MKRI
MK menyoroti mengenai perppu yang
Hidayat menemui perwakilan APHAM bar u melewati badai dan mendapat
dikeluarkan MK terkait dengan aturan
dari sejumlah provinsi di Indonesia. perhatian tidak hanya dalam negeri, namun
MK yang diawasi oleh Komisi Yudisial. Ia
Wid od o Ekat ja hja na s ela k u MKRI tetap mendapat tempat di dunia
menjelaskan perbedaan perlakuan antara
Ketua APHAMK menjelaskan maksud internasional. Salah satu bukti adalah
hakim agung dengan hakim konstitusi
kedatangan para pengajar di berbagai dengan terpilihnya MKRI sebagai Presiden
yang dilakukan oleh KY. KY menggunakan
universitas tersebut. Tujuannya untuk Asosiasi MK dan Institusi Sejenis se-Asia.
nomenklatur menjaga bagi hakim agung,
meningkatkan kerja sama yang terbangun Pada 2015, akan menjadi tuan rumah
sementara untuk hakim konstitusi, KY
sejak 2009 serta untuk bertukar pikiran penyelenggaraan symposium tingkat Asia,
mempergunakan nomenklatur mengawasi.
mengenai langkah MK ke depan. tandasnya.
Lulu Anjarsari
Humas MK/GANIE
Kunjungan Anggota Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara ke Pusat Sejarah Kosntitusi, Rabu (28/01) di Gedung MK.
2
0 orang anggota Lembaga Pengkajian Seto Harianto, bahkan menjadi pemandu disosialisasikan kepada sekolah-sekolah
dan Pengembangan Kehidupan dada ka n mem impin reka n-reka nnya. agar siswa-siswa dapat mempelajari sejarah
Ber negara mengunjungi Pusat Para anggota LPPKB yang mengunjungi perkembangan konstitusi di Indonesia.
Sejarah Konstitusi (Puskon), yang PUSKON itu memahami betul dan melihat Lebih lanjut menurut Soeprapto,
terletak di lantai 5 dan 6 gedung Mahkamah data yang ditampilkan sangat lengkap. dengan materi yang sangat luas, dirinya
Konstitusi (MK), Rabu (28/1). berharap sekolah-sekolah nantinya dapat
Para tokoh yang turut menjadi saksi Data Lengkap m eny u s u n t a ha p a n-t a ha p a n d a la m
perjalanan bangsa sejak era kemerdekaan Seperti disampaikan Ketua Dewan m ema nfa at ka n fa silit a s P u skon in i.
it u tampa k ant usias dengan fasilitas Peng u r u s LPPK B, S o ep ra pt o, u s a i Memang kami lihat bahwa materi yang
edukasi Pusat Sejarah Konstitusi yang menyaksikan penayangan film sejarah diberikan luar biasa banyaknya, sehingga
menempati areal seluas 1.4 62,5 meter konstitusi yang menjadi penutup rangkaian kalau mau disampaikan kepada anak
p ersegi. Dalam kesempatan itu para k unjunga n LPPK B di Pusat Sejara h dapat disusun dalam tahap-tahap supaya
anggota LPPKB nampak memperhatikan Konstitusi. Dirinya melihat fasilitas yang dapat lebih bermanfaat, ujar Soeprapto.
betul materi-materi sejarah konstitusi dikem ba ngka n MK t er s ebu t s a ngat Menurutnya hal tersebut penting agar
Indonesia yang terbagai dalam delapan menarik. Sajian dan bahan-bahan yang anak-anak mengerti sejarah bagaimana
zona yang mendokumentasikan secara terdapat di Mahkamah Konstitusi ini luar ter jadinya konstit usi dan p eran dari
r unt u t dina m i ka p er ja la na n s ejara h biasa, kami mengusulkan agar bahan yang para pendahulu bangsa ini. Soeprapto
konstitusi dan perkembangan MK melalui disusun sangat indah dan sistematis ini mengungkapkan rasa terima kasihnya dan
perpaduan informasi, seni, dan teknologi. dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga sangat bersyukur dengan adanya pusat
Salah satu mantan anggota Panitia Ad Hoc negara Indonesia, ujar Soeprapto. Dirinya sejarah konstitusi.
I Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR), bahkan mengusulkan Puskon ini dapat Ilham
D
i ha d a p a n p a ra m a ha s i s wa telah sesuai dengan naskah akademik yang untuk membatalkan UU sep enuhnya
Fa kultas Hukum Universitas berlandaskan faktor filosofis, yuridis dan merupakan hak DPR sebagai lembaga
Islam Negeri Syarif Hidayatullah sosiologis. Sementara pengujian materil negara pembentuk UU
Jakarta, Hakim Konstitusi Maria merupakan pengujian atas materi muatan Ter ka it p er t a nya a n s a la h s at u
Farida menya mpa ika n materi umum UU yang berfokus pada pemeriksaan mahasiswa seputar dibolehkannya warga
seputar Hukum dan Konstitusi, Rabu apakah suatu produk UU bertentangan negara asing mengajukan permohonan di
(21/01) pagi. Ma hka ma h Konst it usi dengan peraturan yang lebih tinggi dalam Mahkamah Konstitusi, Maria menolak
yang berdiri sejak tahun 2003, memiliki hirarki peraturan perundang-undangan, berkomentar karena saat ini Majelis Hakim
sejumlah kewenangan, salah sat unya dalam hal ini UUD 1945. tengah menangani permohonan serupa.
adalah menguji UU terhadap UUD 1945. Lebih lanjut Maria memaparkan, Saya menolak menjawab karena masih
Maria menjelaskan, sejauh ini Mahkamah jika pengujian formil dikabulkan oleh dalam pengujian, ada yang mengajukan,
Konstitusi telah melakukan pengujian Mahkamah Konstitusi maka seluruh UU ucapnya.
formil dan pengujian materil terhadap tersebut dianggap tidak berlaku. Namun Dalam p er jalanannya, MK juga
materi muatan UU dan kedua-duanya demikian, MK tidak berwenang untuk telah mengemban tugas sebagai positive
dapat dikabulkan. mencabut karena kewena nga n ya ng legislator, yakni dengan mengeluarkan
Pengujian formil adalah pengujian diberikan oleh konstitusi hanya agar MK sebuah norma baru, contohnya pada saat
yang dilakukan berdasarkan pembentukan menyata kan suat u UU b ertentangan MK memutuskan KTP dapat digunakan
UU yang menitik beratkan wewenang dengan UUD 1945 dan tidak memiliki saat pemilu tahun 2009.
untuk menilai apakah suatu produk legislasi kekuatan hukum mengikat. Kewenangan Julie
Humas MK/GANIE
Mahasiswa jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Muhammadiyah Purwokerto kunjungi Pusat Sejarah Konstitusi, Selasa
(6/1) di Gedung MK.
U
ntuk mengetahui lebih jauh fungsi Kewenangan kedua MK adalah mengadili perkara tersebut pascaputusan
dan kewenangan Mahkamah memutus sengketa kewenangan lembaga MK terhadap pengujian Pasal 236C UU
Konstitusi, mahasiswa jurusan negara. Menurut Budi, sengketa kewenangan No. 12 Tahun 2008tentang Pemerintahan
Pen d id i ka n Pa n c a s i la d a n yang dapat diputus oleh MK adalah terhadap Daerah dan Pasal 29 ayat (1) hurufeUU
Kewarganegaraan (PPKn) Universitas lembaga negara yang kewenangannya No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Muhammadiyah Purwokerto, melakukan diberikan oleh UUD. Kewanangan MK Kehakiman.
kunjungan studi ke Mahkamah Konstitusi, berikutnya yang dijelaskan oleh Budi adalah Menurut Budi, MK telah memberikan
Selasa, (6/01). Kunjungan para mahasiswa pembubaran partai politik. Menurutnya, penafsiran berdasar UUD, yang termasuk
ter s ebut diterima oleh Kepa la Biro pemerintah tidak bisa lagi sewenang- pemilihan umum adalah pemilihan umum
Hubungan Masyarakat dan Protokol MK, wenang membubarkan partai politik tanpa legislatif dan pemilihan umum Presiden/
Budi Achmad Djohari. putusan pengadilan, seperti yang terjadi di Wakil Presiden. Sementara pemilihan
Budi menjelaskan, MK memiliki masa lalu. Kewenangan MK selanjutnya kep a la d a era h ma su k d a la m rez im
sejumlah kewenangan dan kewajiban yang adalah memutus perselisihan hasil pemilihan p enyelenggaraan p emerinta h daera h.
diberikan oleh Undang-Undang Dasar umum, dan MK memiliki 1 kewajiban, yaitu Berdasar putusan MK, perselisihan hasil
(UUD). Kewenangan pertama MK adalah memberikan pendapat hukum atas pendapat pemilihan kepala daerah diperiksa dan
menguji Undang-Undang (UU) terhadap DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh diputus oleh lembaga lain, hal ini tentu
UUD. Dikatakan Budi, UU sebagai produk Presiden/Wakil Presiden menurut UUD. bergantung pada keputusan pembuat UU.
antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Menjawab pertanyaan dari peserta Namun demikian, Sepanjang belum ada
bersama Presiden, merupakan representasi kunjungan mengenai kewenangan MK aturan yang mengatur, pemilukada tetap
produk demokrasi, di mana orang-orang d a la m m emu t u s p er s el i s i ha n ha s i l ditangani MK, kata Budi.
yang mengisi kedua lembaga tersebut pemilihan umum kepala daerah, Budi Ilham
Humas MK/GANIE
Kepala Bidang Penelitian, Pengkajian Perkara dan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi, Wiryanto menerima kunjungan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (20/01) di Aula Lt. Dasar Gedung MK.
B
erperkara di MK tidak dikenakan MK harus mengeluarkan biaya besar. tidak perlu mengeluarkan biaya besar
biaya. "Tidak ada biaya untuk Tetapi biayanya bukan untuk MK, tegas untuk datang ke Jakarta.
b er p er kara di Ma h ka ma h Wiryanto. Selain itu ada pertanyaan terkait
Konstitusi, tidak satu sen pun Ia mencontohkan, begitu banyak penanganan korupsi dan suap di MK.
untuk membayar dalam berperkara di pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan I k ht iar MK suda h mendelega sika n
Ma hka ma h Konstit usi, ujar Kepala s id a ng p em i lu ka d a d i MK, ha r u s areal bebas korupsi untuk memberikan
Bidang Penelitian, Pengkajian Perkara mengeluarkan biaya tak sedikit. Pemohon keyakinan kepada masyarakat bahwa di
dan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi, sid a ng p em i lu ka d a m i s a l nya ha r u s MK tidak ada praktik-praktik korupsi,
Wir yanto menjawab pertanyaan salah mendatangkan banyak saksi dari daerah jelas Wiryanto.
s eorang ma ha siswa Fa kulta s Syaria h untuk ke MK. Ada yang mendatangkan Petugas di tempat permohonan
dan Hukum Universitas Islam Negeri 50 saksi dari Aceh maupun Merauke, perkara MK misalnya, tidak ada seorang
(UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang bahkan ada yang mendatangkan lebih pun yang mau menerima uang suap. Pihak
berkunjung ke Mahkamah Konstitusi dari 200 saksi. yang mau memberi banyak, tetapi tidak
(MK) pada Selasa (20/1) pagi. Ko n d i s i i n i , k a t a W i r y a n t o , ada satu pun yang mau menerima. Karena
W i r ya nt o m enj ela s ka n, ka lau membuat biaya jadi besar. Padahal MK MK tidak pandang bulu untuk menindak
b er p erkara di MK har us membayar sebenarnya sudah menyediakan fasilitas tegas mereka yang menerima suap.
berarti hal itu melanggar undang-undang. video conference di beberapa perguruan Nano Tresna Arfana
Di sisi la in Wir ya nto memb enarka n tinggi sejumlah provinsi. Tujuannya untuk
bahwa tak jarang untuk berperkara di melakukan persidangan jarak jauh, sehingga
Humas MK/GANIE
Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat membuka Rapat Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Tahun 2015, Kamis (29/01) di
Aula Gedung MK.
Putera Pertama
Puteri Pertama
Hendy Prasetya Wiguna
Ery Satria Pamungkas
(Panitera Pengganti tk. II) (MKTV)
dan
dan
Lusi Natria Silati
Titis Anindyajati
(Peneliti Pertama) Semoga menjadi anak yang
Semoga menjadi anak yang Shaleh, taat beragama dan
Shalehah, taat beragama dan berbakti kepada kedua orang tua
berbakti kepada kedua orang tua
constcourt.md
Gedung MK Moldova
N
egara Moldova menyatakan Republik Sosialis Soviet Moldova adalah memiliki lahan p ertanian yang baik,
kemerdekaan pada 1991 dan bagian dari Uni Soviet. namun hanya memiliki sedikit sumber
m em ilih republik s ebaga i Secara geografis, Negara Moldova daya mineral. Sumber daya alam Moldova
b ent uk p em erint a ha n nya. terletak di antara Negara Rumania dan berupa material bangunan, bahan mentah
Sedangkan sistem pemerintahan yang Negara Ukraina, yaitu di wilayah Eropa semen, kaca dan besi. Negara ini pun
dianut oleh Negara Moldova adalah sistem Timur. Sebagian besar wilayah Moldova hanya memiliki sedikit ladang minyak
pemerintahan parlementer. Pilihan-pilihan terletak di antara dua sungai, yaitu sungai dan gas.
itu muncul sejak runtuhnya Uni Soviet Dniester dan Prut. Negara Moldova tidak Ko n s i t u s i R e p u b l i k M o l d o v a
pada 1991, di mana dalam sejarahnya, memiliki akses ke laut meskipun terletak disahkan pada 29 Juli 1994. Konstitusi
Negara Moldova yang dulunya bernama dekat dengan Laut Hita m. Moldova ini di antaranya mengatur tentang adanya
p emisahan kekuasaan dan kerjasama sementara Presiden, sebagaimana diatur Dalam Pa sal 134 dinyata kan ba hwa
dalam pelaksanaan kewenangan antara dalam ketentuan Pasal 91 Konstitusi Mahkamah Konstitusi adalah satu-satunya
legislatif, eksekutif dan yudikatif (Pasal Republik Moldova. Kekosongan jabatan otoritas peradilan konstitusi di Republik
6). Konstitusi Moldova juga menegaskan Presiden ini dapat terjadi karena konsekuensi Moldova.
ba hwa hukum tertinggi di Republik d a r i b era k h i r nya ma n d at P r e sid en M a h k a m a h Ko n s t i t u s i t i d a k
Moldova adala h Konstit usi Republik karena pengunduran diri, pemindahan tergantung pada otoritas publik lainnya
Moldova, sehingga tidak ada undang- jabatan, adanya ketidakmungkinan untuk (bersifat independen) dan hanya mematuhi
u n d a ng at au hu k u m la i n nya ya ng menjalankan t uga s s ecara pa sti dan konstitusi. Mahkamah Konstitusi menjamin
bertentangan dengan konstitusi, dapat kematian (Pasal 90 ayat (1). Sedangkan supremasi konstitusi dan mempraktikkan
memiliki kekuatan hukum. Kepala Pemerintahan dipimpin oleh perdana prinsip pemisahan kekuasaan negara ke
Sebagaimana dinyata kan dalam menteri. Presiden dapat menunjuk Perdana dalam kekuasaan legislatif, eksekutif
Konstitusi Moldova 1994, Negara Moldova Menteri sebagai kepala pemerintahan atas dan yudukatif, serta menjamin tanggung
berbentuk republik dan merupakan Negara persetujuan parlemen. jawab negara terhadap warga negara, dan
yang demok ratis. Parlemen Republik Parlemen Republik Moldova dapat juga dari warga terhadap negara. Hakim
Moldova (Parlamentul Republicii Moldova) melakukan penangguhan terhadap jabatan Konstitusi terdiri dari 6 orang dengan
adalah dewan unikameral dengan 101 Presiden. Penangguhan jabatan ini terjadi masa jabatan 6 tahun, yang dipilih oleh
kursi dan merupakan badan representatif ketika dua pertiga dari anggota parlemen parlemen, pemerintah dan Mahkamah
tertinggi Moldova. Anggotanya dipilih memberikan persetujuannnya terhadap Agung (the Higher Magistrates Council),
melalui pemilihan umum dalam empat penangguhan tersebut. Hal ini dapat masing-masing dua orang (Pasal 136 ayat
tahun sekali. dilakukan ketika Presiden melakukan (1) dan ayat (2). Sedangkan kewenangan
Berdasarkan ketentuan Pasal 77 p ela nggara n s eriu s at a s ket ent ua n- Mahkamah Konstitusi Moldova, adalah
Konstitusi Republik Moldova, Presiden ketentuan konstitusional. Jika dua pertiga sebagai berikut: (Pasal 135)
Moldova adala h kepala negara yang anggota parlemen menyetujui, maka dalam a. m e l a k s a n a k a n kontrol
mewakili negara dan merupakan penjamin wa kt u 30 hari diada kan referendum konst it usiona lit a s at a s unda ng-
ke d au lat a n na sio na l, kem erd eka a n, nasional untuk menghentikan jabatan undang, peraturan dan perintah
persatuan, dan integritas wilayah bangsa. Presiden. Parlemen, Keput usan Presiden,
Presiden dipilih melalui pemilihan umum keputusan dan perintah Pemerintah,
yang langsung, umum, bebas dan rahasia M a h k a m a h K o n s t i t u s i N e ga ra serta perjanjian internasional yang
untuk masa jabatan empat tahun dengan Moldova didukung oleh Republik Moldova;
pembatasan dua kali masa jabatan. Keberadaan Mahkamah Konstitusi b. menjelaskan dan mengklarifikasi
Ketika terdapat kekosongan jabatan diatur dalam dalam Bab V Konstitusi Konstitusi;
Presiden, maka Parlemen dapat menunjuk Republi k Mold ova, ya k n i d a la m
Pejabat Presiden untuk mengisi posisi ketentuan Pasal 134 sampai Pasal 140.
S
a la h s at u na ma ja la n Rasuna Said pun bergabung dengan
protokol terkemuka di Sarekat Rakyat dan menjadi Sekretaris
Jakarta adalah Jalan H.R. Cabang. Kemudian Rasuna Said bergabung
Rasuna Said. Jalan yang dengan So ematra Thawalib dan ikut
sangat dikenal di kawasan m en d i r i ka n Per s at o e a n Mo e sl i m i n
Kuningan Jakarta tersebut Indonesia (PERMI) di Bukit Tinggi pada
merupakan kawasan bisnis tahun 1930. Rasuna Said masuk di seksi
mewah, sekaligus sumber kemacetan pada propaganda dan rutin menyebarkan ilmu
Sumber Bacaan:
1. Rudi Hartono, Rasuna Said, Nasionalis Dari Tanah Minang [http://m.berdikarionline.com/tokoh/20120226/rasuna-said-nasionalis-dari-tanah-
minang.html], diakses pada tanggal 7 Februari 2015.
2. [http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/11/13/mdf58x-hr-rasuna-said-pejuang-dari-agam-1], diakses pada tanggal 7 Februari
2015.
3. [http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/11/13/mdfb00-hr-rasuna-said-pejuang-dari-agam-2], diakses pada tanggal 7 Februari
2015.
4. [http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/11/13/mdfb4r-hr-rasuna-said-pejuang-dari-agam-3habis], diakses pada tanggal 7
Februari 2015.
5. [http://m.merdeka.com/profil/indonesia/r/rasuna-said/], diakses pada tanggal 7 Februari 2015.
Luthfi Widagdo Eddyono, Mohammad Natsir: Sang Penggagas Negara Demokrasi Islam, Majalah Konstitusi, Januari 2015.
6. [http://pramadtsaneg.blogspot.com.tr/2013/09/biografi-rasuna-said.html?m=1], diakses pada tanggal 7 Februari 2015.
7. [http://profil-biodata.blogspot.com.tr/2013/01/biografi-hr-rasuna-said.html?m=1], diakses pada tanggal 7 Februari 2015.
8. [http://buchyar.pelaminanminang.com/tokoh/rasuna_said.html], diakses pada tanggal 7 Februari 2015.
Make them for the public good. penulis bahwa sejak bergulirnya reformasi
John Locke (Two Treaties of Civil yang ditandai perubahan UUD 1945,
Goverment) telah terjadi perubahan pemahaman dan
S
paradigma dalam pembentukan UU. Ada
epotong pendapat John Locke kecenderungan pembentuk UU semakin Judul buku :
tersebut mengisyaratkan bahwa boros dan terlalu membesar-besarkan
persoalan (hal xiii). Hiper regulasi ini Perkembangan Pembentukan Undang-
u nd a ng- u nd a ng ( U U) ya ng
yang menjadi titik tolak atas pentingnya Undang di Indonesia
dibuat oleh kekuasaan legislatif
adalah yang dapat memberikan pemahaman dan penggunaan asas materi Penulis : Dr. Bayu Dwi Anggono, S.H, M.H.
muatan yang tepat dalam pembentukan Penerbit : Konpress (Konstitusi Press)
kebaikan bagi masyarakat. Kutipan ini
UU yang berkualitas tinggi. Asas materi Tahun : 2014
cukup mengganggu jika disodorkan pada Halaman : xxxii + 332
realitas hukum Indonesia di era reformasi. yang tepat merupakan aspek yang sangat
Salah satu fenomena p enting di era penting dan dominan dalam pembahasan
reformasi adalah maraknya judicial review dalam bab selanjutnya. sidang ini tidak memberikan keputusan
di Ma hkama h Konstit usi b ersamaan Penulis buk u, ya ng b er profesi sehingga UUD 1945 sebelum perubahan
dengan meningkatnya kuantitas produksi s ebaga i D os en Huk um Tat a Negara tidak mencantumkan aturan perubahan.
UU yang disahkan oleh DPR. Kuantitas Fakultas Hukum Universitas Jember, Mahkamah Agung sempat mendapatkan
dan kualitas produk tidaklah selalu linier, menuturkan urgensi keberadaan asas- hak menguji, tetapi sebatas pengujian pada
justru cenderung dipertanyakan melalui asas pembentukan UU yang baik. Uraian peraturan perundang-undangan di bawah
pisau judicial review. Dr. Bayu Dwi tersebut akhirnya akan mengerucut pada UU (hal. 150).
Anggono mewacanakan dan menulisnya asas materi muatan yang tepat, sebagai Ide pengujian UU berlanjut di era
dalam buku Perkembangan Pembentukan salah satu asas penting dalam pembentukan reformasi dan memberikan hak menguji
Undang-Undang di Indonesia. UU. Sentilan terhadap kemungkinan UU kepada MPR berupa pengujian UUD
Buku ini bersumber dari disertasi kadang-kadang membahayakan kebebasan 1954 dan Ketetapan MPR. UUD 1945
Dr. Bayu Dwi Anggono pada Program warga negara juga tersirat dalam bab dua. setelah Perubahan akhirnya menuntaskan
Doktor Pascasarjana Fakultas Hukum Produk hukum yang lahir dari proses dia lekt ika in i m ela lui p em b ent uka n
Un iver sit a s I nd onesia d enga n judul legislasi tidak dapat lepas dari pengaruh Ma hkama h Konstit usi (MK) s ebagai
Asas Materi Muatan yang Tepat Dalam politik sehingga kontrol diperlukan dalam lembaga yang berwenang menguji UUD
Pemb entukan Undang-Undang, Serta pembentukannya (hal. 45). yang dicantumkan dalam Pasal 24C ayat
Akibat Hukumnya: Analisis Undang- Untuk mendukung premisnya, penulis (1) UUD 1945 (hal. 151).
Undang Republik Indonesia yang Dibentuk pun menyertakan pendapat ahli hukum di Menurut Dr. Bayu, MK dalam kurun
pada Era Reformasi (1999-2012). Indonesia perihal pentingnya asas materi waktu 2005-2009, telah menghasilkan
Buku dibagi menjadi lima bab. muatan UU Indonesia. Disertai legitimasi 150 Putusan atas 73 UU yang diajukan
Diawali dengan penjabaran penelitian dalam aturan-aturan hukum Indonesia, judicial review. Dari jumlah put usan
d a n t e ori kon s ept ua l t ent a ng U U, mulai dari payung hukum Indonesia (tegas tersebut, 40 diantaranya dikabulkan (hal.
meliputi pemahaman, pembentukan, dan dala m UUD, Ketetapan MPR, UU) 234). Tingginya angka judicial review
pengujian UU. Studi di empat negara hingga ditegaskan melalui serangkaian menunjukkan bahwa kualitas produk
(Belanda, Jerman, Finlandia, dan Vietnam) argumentasi aturan-aturan yang perlu legislasi DPR masih buruk. Selain itu,
memberikan deskripsi dan komparasi yang untuk melindungi hak dasar, warganegara, pasca reformasi (1999-2012), telah hadir
cukup signifikan bagi peningkatan kualitas pembagian kekuasaan, dan pengaturan 200 UU non UU kategori daftar kumulatif
UU di Indonesia. pendapatan belanja penyelenggara negara terbuka, 14 UU di antaranya diindikasikan
Menarik untuk disimak, sejak bab (hal. 63-99). tidak memuat materi yang seharusnya
pendahuluan penulis telah menyajikan diat ur ( ha l. 293). Pada t it ik in ila h
kontradiksi atas teori hukum yang baik, Menguji Undang-Undang hiper regulasi menjadi berbahaya karena
yak ni hukum yang har us didasarkan Ket id a kt epat a n mat eri muat a n merugikan secara substansi, anggaran,
pada prinsip manfaat, diketahui semua dan hiper regulasi ini membuka wacana dan bahkan bagi kepastian hukum itu
orang, konsisten, pelaksanaannya jelas, akan hak menguji UU sebagai penjaga sendiri. Kepastian hukum yang diidamkan
sederhana, dan ditegakkan secara tegas, kualitas produk hukum. Kilas balik sejarah justr u menjadi eksekutor yang salah
justru tidak terlihat pasca Orde Baru. Hal Indonesia menunjukkan bahwa dialektika karena penerapan asas materi yang tepat
ini terkalkulasi dengan membengkaknya hak menguji UU dimulai sejak sidang diabaikan sehingga menghasilkan produk
jumlah peraturan perundang-undangan BPUPKI pada 15 Juli 2015, atas usulan hukum yang tidak berkualitas.
hingga menimbulkan hyperregulation. Prof. M. Yamin tentang perlunya Mahkamah Men ingkat ka n k ua lit a s U U di
Dr. Maria Farida Indrati S, S.H., M.H., Agung mem iliki ha k memba nding- Indonesia menjadi pokok bahasan yang
dalam pengantar nya, sepakat dengan bandingkan undang-undang. Namun, menarik untuk dicermati karena muncul
U
paya pemantapan hubungan merupakan hasil penelitiannya sejak tahun kehidupan rakyat Indonesia. Alasan yang
pusat dan daerah merupakan 1962. Alasan dilakukannya penelitian pun juga melandasi pemberlakukan desentralisasi
disk u r su s la ma d a la m cukup sederhana, karena pada waktu itu adalah adanya tugas pemerintahan yang luas,
p enyel engga ra a n s i s t em buku referensi yang mampu menguraikan sehingga tidak mungkin diselenggrakan oleh
p em er i nt a ha n Nega ra secara lengkap tentang persoalan-persoalan pemerintah pusat saja. Pola pemerintahan ini
Indonesia. Era reformasi, yang kemudian dan perkembangan pemerintahan daerah kemudian berlangsung hingga akhir Tahun
menghantarkan pada amandemen UUD 1945 di I ndonesia s a ngat la h m in im. Unt uk 1941, karena pada Tanggal 9 Maret 1942
mengatur secara tegas adanya hubungan it u, Lia ng Gie m enco ba m enga na lis a Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada
antara pusat dan daerah. Kemudian dalam permasalahan desentralisasi pada waktu pihak Jepang dalam Perang Pasifik.
ketentuan Pasal 18 ayat (7) UUD 1945, itu dan mengusulkan cara penyelesaiannya. Pada ma sa p enduduka n Jepa ng,
terdapat mandat bahwa susunan dan tata Namun perlu diketahui, bahwa buku ini ternyata juga diterapkan pola pemerintahan
cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diterbitkan dalam 3 edisi, dimana pada edisi d e s ent ra l i s a s i, d i m a na d iat u r b a hwa
diatur dalam undang-undang. Akhirnya, 1 ini hanya akan menguraikan tiga bagian dari b a lat ent a ra Jep a ng u nt u k s em ent a ra
dis a h ka n Und a ng-Und a ng Nom or 32 enam bagian keseluruhan hasil penelitian. m ela ngsungka n p em erint a h m iliter di
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Dalam buku edisi 1 ini, Penulis (The Liang daerah- daerah yang telah didudukinya.
beserta perubahannya. Kini, pengaturan Gie) membagi tiga bagian tersebut dalam Selanjutnya juga ditentukan bahwa semua
p em erint a ha n d a era h t erd a pat d a la m beberapa pokok tema, dalam bab. badan pemerintahan dengan kekuasaannya,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pada bagian pertama, yang kemudian hukum dan undang-undang dari Pemerintah
tentang Pemerinta han Daera h, dimana terbagi menjadi delapan bab, Liang Gie Hindia Belanda untuk sementara tetap
penyelenggaraan pemerintahan daerah salah menguraikan pelaksanaan desentralisasi diakui sah ketika tidak bertentangan dengan
satunya dilakukan dengan desentralisasi, pada masa 1945-1949, yaitu menjelang aturan pemerintahan militer Jepang. Liang
yakni penyerahan urusan pemerintahan oleh terbentuknya Republik Indonesia Serikat. Gie kemudian memberikan kesimpulannya,
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom Berbagai peraturan perundang-undangan bahwa Pemerintah Jepang yang menduduki
berdasarkan asas otonomi (Pasal 1 ayat (8) yang merupakan warisan Hindia Belanda Indonesia dari 1942-1945 pada umumnya
Undang Nomor 23 Tahun 2014). dan Jepang diuraikan dalam Bab I. Dengan tetap mener uskan politik desentralisasi
Set ida k nya it ula h ula sa n singkat mengutip p endapat J.H.A. Logemann, Hindia Bela nd a. Na mun m enur u t nya,
tentang pengaturan pemerintahan daerah d i n y a t a k a n b a h wa H i n d i a B e l a n d a sekaligus mengutip pendapat dari A.G .
yang dimulai sejak era reformasi, khususnya m enja la n ka n p ola p em erint a ha n ya ng Pringgodigdo, desentralisasi pada masa
setelah amandemen UUD 1945. Namun sentralistik (gecentraliseerd geregeerd land), pendudukan Pemerintahan Jepang lebih
sebagaimana diketahui, konsepsi tentang namun juga menjalankan pola dekonsentrasi, ditujukan pada kep entingan dan usaha
hubungan antara pemerintah pusat dengan dima na ter jadi p elimpa ha n t uga s dari perang, serta untuk menanamkan kekuasaan
pemerintah daerah ini bukan hanya diterapkan aparatur pemerintah pusat kepada pejabat- dan mempertahankan penjajahan Jepang di
sejak amandemen UUD 1945. Jauh sebelum pejabat yang secara hierarkis lebih rendah Indonesia (hal 30).
itu, Negara Indonesia sudah menerapkan tingkatannya. Pola p emerinta han yang Liang Gie meneruskan pembahasannya
tata hubungan antara pemerintah pusat sentralistik itu hanya berlangsung sampai pada ketentuan-ketentuan desentralisasi
dengan pemerintah daerah pada jaman permulaan abad 20, karena setelah itu, dalam UUD 1945 (sebelum perubahan-
kemerdekaan. muncul berbagai tuntutan agar pemerintahan red). Pembahasan ini terdapat dalam Bab
Da la m buk u ya ng b er judul disusun secara lebih modern dan demokratis. II, dimana menghadirkan uraian berbagai
Pertumbuhan Pemerintahan Daerah Di Selain itu, gerakan politik etis juga melandasi rancangan konsep desentraliasi yang dibuat
Negara Republik Indonesia, The Liang dilakukannya perubahan pola pemerintahan oleh Soepomo-Soebardjo-Maramis, Yamin,
Gie memaparkan secara jelas bagaimana ini, dima na gera ka n ini menghenda k i Panitia Perancang Undang-Undang Dasar dan
penerapan hubungan pusat dan daerah agar politik kolonial tidak semata-mata Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
sejak masa kemerdekaan Indonesia. Buku mengeruk kekayaan bumi Indonesia, tetapi Dari konsep desentralisasi yang kemudian
yang diterbit kan pada ta hun 1967 ini juga meningkatkan taraf kecerdasan dan terca nt um da la m ketent ua n Pa s a l 18
Pendekatan MK terhadap
Konstitusionalitas Hukuman Mati
Australia meninggal dunia; dan Putusan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan
Judul Penelitian : MK terkait konstitusionalitas hukuman tetap dijatuhi hukuman mati. Belum lama
mati yang di antaranya diajukan oleh ini, permohonan grasi yang diajukan oleh
Decision No. 2-3/PUU-V/2007 [2007] tiga orang berkewarganegaraan Australia keduanya kepada Presiden Joko Widodo
(Indonesian Constitutional
Court)
yang terlibat dalam Bali Nine, yaitu sebagai upaya terakhir juga telah ditolak
Penulis : Natalie Zerial Scott Rush, Andrew Chan, dan Myuran pada 30 Desember 2014 dan 22 Januari
Sumber : Australian International Law Sukumaran. 2015.
Journal Berbeda dengan perspektif para Dalam proses menunggu eksekusi
Volume : 14 penulis lainnya, Natalie lebih memfokuskan hukuman mati oleh regu penembak, Chan
Tahun : 2008 a na lisa terhadap Put usa n MK ya ng dan Sukumaran terus berupaya melakukan
dinilainya merefleksikan perspektif budaya upaya-upaya hukum lain melalui kuasa
dan kawa san terkait dengan hukum hukumnya. Pemerintah Australia juga
P
internasional hak asasi manusia, termasuk memb erikan dukungan s ecara resm i
emba ha sa n mengena i mengenai perdebatan nilai-nilai Asia dengan meminta kepada Pemerintah
konstitusionalitas hukuman dalam hak asasi manusia. Analisanya juga Indonesia untuk mengubah hukuman mati
mati di Indonesia akhir-akhir mendiskusikan mengenai penggunaan dan bagi kedua warganya tersebut.
ini kembali marak didiskusikan. penafsiran hukum internasional oleh MK
Pa s a l nya, d i awa l m a s a yang menurutnya tidak hanya terbatas Pancasila, Hukum, dan HAM di
Pemerintahan Presiden Joko konteks nasional, namun juga Konstitusi Indonesia
Widodo, Indonesia kembali mengeksekusi Indonesia secara global. Tulisan berikut Setelah jatuhnya Presiden Soeharto
terpidana mati, baik terhadap warga negara ini akan menguraikan argumentasi dan dari tampuk kepemimpinan rezim orde
Indonesia maupun warga negara asing. temua n ya ng dia na lisa oleh Nat a lie baru tahun 1998, sistem hukum dan
Pada 2007 silam, Mahkamah Konstitusi Zerial. politik Indonesia mengalami reformasi
sebenarnya telah menjatuhkan putusan s e cara b esar-b esara n. Dala m wa kt u
terkait konstitusionalitas hukuman mati kurang dari empat tahun, UUD 1945
dalam perkara Pengujian Undang-Undang Sekilas tentang Bali Nine dia ma ndemen s eba nya k empat kali,
Narkot ika denga n menyat a ka n jenis Pada 17 April 20 05, s embila n termasuk diadopsinya perlindungan HAM
hukuman tersebut adalah konstitusional. warga Australia ditangkap di Bali dan di dalam konstitusi secara komprehensif.
Putusan MK itu disambut baik oleh seluruhnya kemudian didakwa melakukan Bagi Natalie, pemuatan HAM tersebut
sebagian besar penggiat anti-narkotika. tinda k pidana p enyelundupan heroin cukup unik dan visioner dalam konteks
Namun, bagi para penggiat hak asasi sebanyak 8,3 kg dari Indonesia menuju kawasan Asia Pasifik dan Asia Tenggara
m a nu s ia, p u t u s a n t er s eb u t d i n i la i Australia. Berdasarkan sistem hukum di yang selama ini dikenal penuh curiga
konservatif. Indonesia, tindak pidana tersebut dapat dengan model HAM rezim barat.
Berbagai analisa pro dan kontra dijatuhi pidana mati. Dalam Putusannya, Begitu pula dengan sistem hukum
terhadap Putusan tersebut juga tersebar Pengadilan Negeri Denpasar menjatuhkan Indonesia, Natalie mendeskripsikannya
di berbagai tulisan. Salah satu analisa hukuman seumur hidup kepada tujuh kurir sebagai produk yang sangat menarik
akademis terhadap Putusan MK terkait Bali Nine, yaitu Matthew Norman, karena adanya keragaman pengaruh, baik
hukuman mati ditulis oleh Natalie Zerial Si Yi Chen, Tan Duc Thanh Nguyen, dari hukum sisa-sisa kolonialisasi Belanda,
di dalam Australian International Law Renae Lawrence, Scott Rush, Michael hukum adat, hukum Islam, dan standar
Journal yang berjudul Decision No. Czugaj, dan Martin Stephens. Sedangkan hukum internasional. Sistem hukum yang
2-3 / PUU-VI/20 07 [2007] (Indonesian dua orang lainnya yang dijuluki sebagai sinkretis ini kemudian didukung dengan
Constitutional Court. Saat membuat ringleaders, yaitu Andrew Chan dan adanya Pancasila yang memuat prinsip-
t ulisan ters ebut, Natalie mer upa kan Myuran Sukumaran, divonis hukuman prinsip ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
mahasiswi di Harvard Law School dan saat mati. demokrasi perwakilan, dan keadilan sosial.
ini sebagai Barrister di Australia. Kes embila n ter pida na ter s ebut Kelima prinsip ini dibuat untuk membentuk
Natalie tertarik untuk mengkaji kemudian melakukan berbagai upaya karakter nasional terhadap masyarakat
Putusan MK Indonesia karena secara hukum mulai dari proses banding, kasasi, yang heterogen. Pada masa Soeharto,
tidak langsung Putusan-Put usan MK hingga peninjauan kembali. Pada akhirnya, Pancasila ditempatkan sebagai sumber
juga m em ili k i sig n if ika n si t er had a p hukuman dua puluh tahun penjara hanya hukum yang tertinggi. Namun pada
Australia. Misalnya, Putusan MK terkait diberikan kepada Lawrence, sedangkan masa reformasi, Pancasila dimasukan ke
konstitusionalitas penjatuhan hukuman Chen, Czugaj, Nguyen, Norman, Rush, dalam UUD 1945 sebagai bagian yang
bagi para pelaku Bali Bombings (2004) dan Stephens tetap menerima hukuman tidak ter pisahkan ketika menafsirkan
yang mengakibatkan 88 warga negara penjara seumur hidup. Sementara itu, konstitusi.
Kolom Khazanah Konstitusi merupakan rubrik yang menguraikan hasil penelitian ataupun tulisan ilmiah yang dilakukan oleh
para peneliti di luar Indonesia terkait dengan tema-tema konstitusi. Rubrik ini dimaksudkan untuk mengetahui berbagai pandangan
dan perspektif akademis yang berkembang di luar Indonesia terhadap keberadaan Mahkamah Konstitusi ataupun pelaksanaan sistem
Konstitusi di Indonesia. Tulisan ini juga ditujukan sebagai materi literature review yang dapat digunakan oleh para mahasiswa,
peneliti, ataupun para praktisi hukum konstitusi sebagai bahan referensi akademis ataupun studi lanjutan.
Rubrik ini diasuh oleh Pan Mohamad Faiz Kusuma Wijaya, Peneliti di Mahkamah Konstitusi yang kini tengah menempuh
program PhD di bidang Hukum Tata Negara di School of Law, University of Queensland, sekaligus menjadi Research Scholar
pada Center for International, Public and Comparative Law (CPICL), Australia. Untuk informasi dan korespondensi lebih lanjut,
Penulis dapat dihubungi melalui email: p.wijaya@uq.edu.au.
S
iapa bilang semua kalangan masyarakat mengenali
nama nama pejabat lembaga negara. Mungkin
masyarakat juga belum tentu tahu nama Presiden
kita yang benar, biasa akrab dipanggil Jokowi,
tetapi banyakan mereka masyarakat dari anak SD, SMP,
belum tentu tahu. Oleh karena itu, peran guru atau pengajar
sangat penting untuk membimbing dan memberitahu serta
mengenal siapa saja nama-nama pejabat lembaga negara
D
seluruh menteri kabinet kerja.
Hal ini juga dibuktikan dengan adanya salah sebut
alam ketentuan beracara di Mahkamah Konstitusi
oleh para siswa SMP Citra Kencana Bekasi yang pada saat
yang tercantum dalam Bab II Pasal 3 Peraturan
berkunjung ke MK, pada Rabu (4/2) lalu. Dimana mereka
Mahkamah Konstitusi (PMK), memang tidak ada di beri pertanyaan, siapakah Ketua Mahkamah Konstitusi
larangan bagi warga negara untuk mengajukan saat ini, ujar Wiryanto Kepala Bidang Penelitian, Pengka-
suatu perkara ke Mahkamah Konstitusi. Seperti Pemohon jian Perkara dan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi. Para
yang satu ini, Fathul Hadie Ustman. Ia mengajukan perkara siswa berebut menjawab Arief Windarto. Salah kata
ke Mahkamah Konstitusi tidak hanya satu perkara saja, wiryanto, Namanya itu Prof. Arief Hidayat, bukan Arief
melainkan ia langsung menggugat pengujian Undang-Undang Windarto, jelasnya sambil tersenyum.
baik formil maupun materiil sebanyak tujuh perkara.
Inilah contoh kecil bagaimana anak-anak kurang men-
Mungkin hal tersebut masih terbilang biasa saja
genal nama-nama pejabat lembaga negara Indonesia. Oleh
bagi para advokat atau pakar hukum Indonesia. Tetapi
karena itu, sekali lagi, peran guru atau pengajar, bahkan
Fathul, mengajukan 7 perkara tersebut dalam dua hari
orangtua sangatlah penting. Mungkin sepele dianggapnya,
berturut-turut. Pada sidang pengujian Undang-Undang tetapi itu penting juga.
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), Rabu (28/01)
lalu. Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna mengatakan panji erawan
Panji Erawan
RECHTSVINDING
P
enemua n huk um penegak hukum lainnya, serta penemuan at a s p ert a nyaa n-p ert a nyaa n tent a ng
(rechtsvinding) pada hukum yang dilakukan oleh lembaga/ hukum yang ditimbulkan oleh kejadian-
dasarnya merupakan pejabat pembentuk peraturan perundang- kejadian konkret.
bagian dari praktek undangan. Titik berat penemuan hukum Dalam berbagai kesempatan, hakim
hukum yang memiliki pada seorang hakim justru dikarenakan akan dihadapkan kepada keadaan harus
wilayah kerja ia sebagai pejabat yang diberi amanah mengadili suat u p erkara ya ng t ida k
y a n g s a n ga t l u a s mulia untuk memeriksa, memutus, dan memiliki dasar hukum atau pengaturan
cakupannya. Bersandar pada kenyataan mengadili suatu perkara yang dihadapkan hukumnya tidak jelas. Namun demikian,
empiris bahwa norma hukum positif tidak kepadanya. Atas nama otoritas publik, ha k i m t id a k d a p at m enola k u nt u k
sepenuhnya mengatur secara lengkap dan ia diberi legitimasi untuk mengambil mengadili perkara tersebut dengan dalih
jelas atau bahkan sudah tidak relevan keputusan berdasarkan kebenaran dan tidak ada hukum yang mengatur atau
dengan zaman (out of date), penemuan nurani. Hasil penemuan hukum oleh hakim p engaturannya kabur. Hal ini sejalan
hukum menjadi sebuah kebutuhan. Oleh itu merupakan hukum karena mempunyai dengan asas ius curia novit sebagaimana
karena bermanfaat bagi pengembangan kekuatan mengikat sebagai hukum yang pernah dibahas dalam Majalah Konstitusi
keilmuan hukum itu sendiri, penemuan dituangkan dalam bentuk putusan. edisi Desemb er 2010, bahwa hakim
hukum dan ilmu hukum saling bertalian Penemuan hukum (rechtsvinding), dianggap tahu hukum atau the court
satu sama lain. Sebagaimana diungkapkan menurut Sudikno Mertokusumo, adalah knows the law.
Sudikno Mertokusumo dalam bukunya proses pembentukan hukum oleh hakim Peluang hakim untuk menemukan
yang berjudul Penemuan Hukum (2010), atau aparat hukum lainnya yang ditugaskan hukum dapat dilihat dalam Pasal 20
praktek hukum memerlukan landasan untuk menerapkan peraturan hukum umum dan Pasal 22 Algemene Bepalingen van
teoritis dari ilmu hukum dan sebaliknya pada peristiwa hukum konkret. Mengutip Wetgeving (AB) yang berlaku di masa
ilmu hukum memerlukan materialnya dari Eika Holmes, lebih lanjut diungkapkan kolonia l Hindia Bela nda. Ketent ua n
praktek hukum. bahwa penemuan hukum adalah proses tersebut kemudian diadopsi ke dalam
Penemuan hukum (rechtsvinding) konkretisasi atau individualisasi peraturan UU Nomor 14 Tahun 1970 dan UU
pertama-tama merupakan tugas seorang hukum ya ng b ersifat umum denga n Nomor 4 Ta hun 20 04. Berda sarkan
hakim. Namun demikian, hal tersebut mengingat peritiwa konk ret tertentu. hukum positif saat ini, ketentuan serupa
m ena f i ka n p en emua n hu k u m ya ng Senada dengan pendapat tersebut, JA. termaktub dalam Pasal 10 ayat (1) UU
dilakukan oleh perorangan, baik sebagai Pontier mengemukakan bahwa penemuan Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
p eneliti, advokat, ja k sa, dan aparat hukum diarahkan pada pemberian jawaban Kehakiman yang menyatakan, Pengadilan
P
erat u ra n Pem erint a h Salah satu di antaranya adanya tahapan dilaksanakan oleh panitia yang bersifat
P e n gga n t i U n d a n g - uji publik sebagai persyaratan yang harus ma ndiri ya ng dib ent uk oleh kom isi
Undang Nomor 1 Tahun dilalui oleh setiap orang yang akan menjadi pemilihan umum provinsi atau kabupaten/
2014 tentang Pemilihan calon kepala daerah. Namun demikian, uji kota. Tujuan uji publik menurut penjelasan
Gubernur, Bupati, dan publik tidak bersifat menggugurkan. Uji umum Perppu adalah untuk menciptakan
Wa l i Kot a ( Per pp u) publik dilaksanakan sebelum pendaftaran kualitas kepala daerah yang memiliki
telah disetujui oleh DPR. Walaupun belum calon kepala daerah. kompetensi, integritas, kapabilitas, serta
disahkan sebagai undang-undang (UU) Setiap orang yang mengikuti uji memenuhi unsur akseptabilitas.
oleh Presiden hingga tulisan ini dibuat, publik akan mendapatkan surat keterangan Ka pa bilit a s suda h t era ngk um
secara konstitusional Per ppu tersebut telah mengikuti uji publik. Surat ini menjadi dalam unsur komp etensi yang tela h
sudah pasti akan menjadi landasan hukum salah satu persyaratan pada saat mendaftar ditegaskan dalam ketentuan umum. Karena
penyelenggaraan pemilihan kepala daerah. sebagai calon kepala daerah. Artinya, uji itu, tujuan uji publik sesungguhnya meliputi
Paling lambat 30 hari setelah persetujuan publik tidak bersifat menggugurkan, tidak tiga aspek, yaitu kompetensi, integritas,
DPR, Perppu itu dengan sendirinya akan ada pernyataan lulus atau tidak lulus uji dan akseptabilitas.
menjadi UU. Bahkan, DPR pun saat ini publik. Terdapat beberapa hal penting di
telah membahas perubahan yang akan dalam ketentuan umum Perppu Pemilihan Manfaat Uji Publik
dilakukan terhadap Perppu yang telah Kepala Daerah tentang uji publik. Ada nya meka nisme uji publik
disetujui. Pertama, uji publik merupakan setidaknya memberikan tiga manfaat
Terdapat perubahan mendasar di pengujian kompetensi dan penting dalam proses pemilihan kepala
dalam Perppu Pemilihan Kepala Daerah, integritas. Kedua, uji publik dilaksanakan daerah. Pertama, uji publik merupakan
jika dibandingkan ketentuan sebelumnya. s e c a ra t er b u ka. Ket iga, uji p u bl i k bagia n d ari pro s es s elek si int er na l
,,
mengesampingkan proses uji publik. dilakukan melalui ujian tertentu yang akan penilaian terhadap
Kedua, uji publik dapat ditempatkan menghasilkan nilai kuantitatif tertentu. calon. Publiklah yang
sebagai bagian dari kampanye calon Namun jika hal ini dilakukan, berarti memberikan penilaian.
yang objektif. Semua calon memiliki penilaian telah dilakukan oleh panitia
kes em p at a n ya ng lebih lua s unt u k dan akan menghasilkan peringkat bakal
menunjukkan kapasitas dan integritasnya calon berdasarkan nilai yang diperoleh. s et ia p c a lo n d a p at m enya m p a i ka n
agar dapat meyakinkan partai pengusung Karena itu, cara untuk menunjukkan kapasitas dan integritasnya serta panitia
serta pemilih. kepada publik bagaimana kapasitas dan melakukan pendalaman dan klarifikasi
Ketiga, melalui uji publik, terdapat integritas bakal calon adalah melalui berdasarkan masukan dan informasi dari
perluasan partisipasi masyarakat dalam rekam jeja k dan for um tanya-jawab masyarakat.
proses pemilihan kepala daerah. Jika secara terbuka. Persoalannya kemudian Hasil dari semua proses tersebut,
sebelumnya masyarakat tidak memiliki kembali pada bagaimana penilaian publik baik dari rekam jejak, informasi masyarakat,
peran menentukan calon yang diusung dapat diketahui dan diukur setelah publik maupun dari forum dialog, diumumkan
oleh partai politik, melalui uji publik suara mengetahui rekam jejak dan mengikuti kepada publik dan disampaikan kepada
masyarakat sedikit banyak akan ikut forum dialog. parpol pengusul atau calon perseorangan
menentukan keputusan partai. Untuk mencapai tujuan uji publik dengan harapan dapat menjadi instrumen
dan menjawab permasalahan yang muncul, untuk mengetahui penilaian publik.
Mekanisme Uji Publik mekanisme uji publik dapat dilakukan Kunci keberhasilan uji publik ada
Sa la h s at u kelema ha n d a la m dalam tiga tahapan. Pertama, semua pada dua hal. Pertama, keseriusan parpol
Perppu adalah tidak mengatur mekanisme ba ka l ca lon m enya mpa ika n riwayat pengusul memanfaatkan uji publik sebagai
uji publik secara detail. Ketentuan Pasal hidup yang memuat rekam jejak. Panitia bagian dari seleksi internal. Misalnya,
38 Perppu hanya menentukan bahwa m eng u mum ka n s e cara lua s riwayat parpol dapat melakukan survei mandiri
setiap WNI yang mendaftar sebagai bakal hidup dan rekam jejak kepada seluruh terhadap bakal calon yang diajukan setelah
calon kepala daerah wajib mengikuti uji masyarakat. adanya uji publik untuk mengetahui calon
publik. Parpol atau gabungan parpol dapat Kedua, masyarakat dipersilakan mana yang lebih diterima oleh masyarakat.
mengusulkan lebih dari satu bakal calon memb erikan ma sukan dan infor ma si Kedua, tingkat partisipasi publik. Tanpa
untuk mengikuti uji publik. terkait dengan rekam jejak kapasitas adanya partisipasi publik, tidak akan
Setiap bakal calon yang mengikuti dan integritas bakal calon. Masukan diketahui kapasitas dan integritas calon,
uji publik mendapatkan surat keterangan dan informasi dari masyarakat ini juga dan pengambilan keputusan kembali milik
telah mengikuti uji publik. Mekanisme diumum kan kepada masyarakat luas. sepenuhnya partai politik.
uji publik harus memosisikan pihak yang Ketiga, dibuat forum terbuka di mana Tulisan ini pernah dimuat di Koran Sindo.