Anda di halaman 1dari 3

Isu Kontemporer Disiplin Ilmu

Precious plastic
Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menghasilkan dan membuang
sampah. Sampah merupakan sisa dari makanan, kertas-kertas, barang-barang
plastik, kain-kain, kertas, botol, bahkan mainan atau peralatan rumah tangga dan
kendaraan yang tidak dipakai lagi. Semua itu sering dijumpai di lingkungan kita.
Sampah terbagi menjadi dua macam yaitu sampah organik dan sampah anorganik,
sampah organik yaitu sampah yang dihasilkan oleh alam, contohnya daun, ranting
pohon, kotoran hewan, dan lain-lain. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah
yang dihasilkan oleh bahan-bahan kimia diantaranya adalah sampah plastik.
Sampah organik dapat diuraikan bakteri, sedangkan bahan anorganik tidak dapat
terurai oleh bakteri, meskipun perlu waktu yang lama untuk menguraikannya.
Dilihat dari pernyataan di atas yang harus kita tanggapi dengan serius adalah
sampah anorganik. Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam
hidup manusia. Pada tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi yang paling
banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada abad
ini. Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862.
Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa.
Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet,
namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa Parkesine ini
bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk, tidak dapat
dipungkiri penggunaan plastik dan kantong plastik memang terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada akhirnya jumlah sampah plastik pun ikut
bertambah. Dari data Deputi Pencemaran Kementrian Negara Lingkungan Hidup
(KLH) menyebutkan, setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kilogram sampah
dalam satu hari dimana 15 persennya adalah plastik.
Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah
plastik yang tertimbun mencapai 26.500 ton per hari, sedangkan jumlah timbunan
sampah nasional diperkirakan mencapai 176.000 ton perhari. Sampah plastik
mencapai 14 persen atau 6 juta ton. Berdasarkan data KLH tahun 2008, dari total
timbunan sampah nasional, jumlah sampah yang diolah dengan dikompos atau
didaur ulang hampir 5% atau setara dengan 12.800 ton perhari. Dari total jumlah
sampah tersebut, 2% atau sekitar 204,16 ton per hari diantaranya adalah sampah
organik biodegradable yang potensial menghasilkan metan.

Jumlah
Jenis Sampah Persentase %
(juta ton per tahun)
Sampah dapur 22,4 58 %
Sampah plastik 5,4 14 %
Sampah kertas 3,6 9%
Sampah lainnya 2,3 6%
Sampah kayu 1,4 4%
Sampah kaca 0,7 2%
Sampah karet/kulit 0,7 2%
Sampah kain 0,7 2%
Sampah metal 0,7 2%
Sampah pasir 0,5 1%
Total 38,5 100 %
Proses daur ulang pada umumnya membutuhkan rekayasa dalam bentuk:
1. Pemisahan dan pengelompokan: yaitu untuk mendapatkan limbah yang
sejenis. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara manual (dilakukan dengan
tangan manusia secara langsung) maupun secara mekanis (dilakukan oleh
mesin).
2. Pemurnian: yaitu untuk mendapatkan bahan/elemen semurni mungkin, baik
melalui proses fisik, kimia, biologi, atau termal.
3. Pencampuran: yaitu untuk mendapatkan bahan yang lebih bermanfaat,
misalnya sejenis limbah dicampur dengan limbah lain atau dengan bahan lain.
4. Pengolahan atau perlakuan: yaitu untuk mengolah buangan menjadi bahan
lain.

Bagaimana memanfaatkan limbah anorganik yang lambat laun akan


meningkat setiap tahunnya dikarenakan penggunaan bahan plastik yang digunakan
PROBLEM

PRODUK

Anda mungkin juga menyukai