Anda di halaman 1dari 2

Pada kasus, pasien mengeluhkan sakit pada soket bekas pencabutan tiga hari setelah

pencabutan. Kemungkinan pasien mengalami komplikasi pasca ekstraksi berupa dry socket.
Menurut Eshghpour, dkk, (2013) salah satu tanda klinis dry socket adalah nyeri hebat yang
menyebar sampai telinga, muncul 2-4 hari setelah pencabutan gigi.

Dry socket merupakan komplikasi umum setelah pencabutan gigi, terbukanya dinding
soket disebabkan adanya gangguan pembentukan bekuan darah normal yang terjadi pada tahap
proliferasi dari jaringan granulasidan pembentukan jaringan osteoid sehingga menyebabkan
terjadinya infeksi (Pedersen, 1996).

Etiologi dry socket merupakan multifactorial dan belum jelas diketahui, namun etiologi
yang utama adalah peningkatan aktivitas fibrinolysis sehingga melarutkan bekuan darah yang
terbentuk. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan aktivitas fibrinolysis antara lain
pengguanaan anestesi yang mengandung vasokontriktor berlebihan yang menyebabkan suplai
darah ke tulang dan daerah pencabutan sehingga bekuan darah sulit terbentuk, obat-obatan
sistemik, activator cairan tubuh, dll. (Pedersen, 1996).

Pada kasus ini dry socket kemungkinan terjadi karena beberapa faktor resiko dari pasien
maupun tindakan yang dilakukan dokter gigi. Antara lain usia pasien, karena biasanya dry socket
jarang terjadi pada anak-anak, trauma saat pencabutan, pencabutan yang sulit dan lama dapat
menyebabkan tulang alveolar melepaskan activator-aktivator jaringan dan merubah plasminogen
menjadi plasmin yang akan menghancurkan bekuan fibrin (sheikh, dkk, 2010). Dan factor resiko
berikutnya adalah penggunaan anestesi local yang dikombinasikan dengan vasokonstriktor, hal
ini akan menyebabkan suplai darah ke tulang dan daerah pencabutan sehingga bekuan darah sulit
terbentuk (Pedersen, 1996). Gigi yang dicabut juga dapat menjadi factor resiko dry socket, pada
kasus ini gigi yang dicabut adalah gigi 36. Menurut Howe (1999) pencabutan gigi rahang bawah
lebih beresiko menimbulkan dry socket karena struktur tulang mandibular yang padat dan
vaskularisasinya sedikit, dan juga socket pada mandibular lebih beresiko terkontaminasi debris-
debris makanan.

Ada beberapa hal yang dapat mencegah terjadinya dry socket, antara lain:

a. Pencabutan gigi pada waktu yang tepat


Jika gigi pasien masih terdapat adanya inflamasi sebaiknya pencabutan ditunda, dan
inflamasi diobati terlebih dahulu. Pencabutan pada gigi yang mengalami inflamasi
dapat menyebabkan dry socket karena jaringan yang meradang akan menghalangi
suplai darah ke daerah pencabutan.
b. Teknik pencabutan yang tepat
Sebagai dokter gigi kita harus memilih teknik pencabutan yang tepat agar trauma
pencabutan pada pasien dapat minimal, sehingga luka dapat resisen terhadap infeksi.
Pada kasus ini sebaiknya menggunakan teknik open method, kaena teknik ini akan
meminimalkan trauma pencabutan pada pasien.
c. Strerilisasi alat dengan baik
Alat-alat untuk mencabut gigi sebelumnya harus disterilkan dengan baik, sehingga
tidak akan menyebabkan infeksi pasca pencabutan yang akan menyebabkan dry socket.
d. Anestesi yang cukup pada pasien
Anestesi local terutama yang dikombinasikan dengan vasokonstriktor harus benar
benar dalam dosis yang cukup, tidak berlebihan, karena jika berlebihan obat
vasokonstriktor akan menghambat terbentuknya bekuan darah.
e. Penggunaan antibiotic
Antibiotik dapat diberikan pada pasien setelah pencabutan, hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisir resiko infeksi pada socket bekas cabutan.

Anda mungkin juga menyukai