dua bagian, yaitu pertama, penelitian terdahulu yang membahas atau yang terkait
dengan penelitian yang peneliti jalankan. Kedua, landasan teori yang berisi teori
16
17
terhadap komunitas desa di Jawa Barat. Hasil penelititan ini menunjukkan bahwa
pasar tenaga kerja di desa-desa dan mengubah struktur sosial ekonomi pada
masyarakat pedesaan.
mereka pada masyarakat desa. Penduduk desa tedorong untuk mencari sumber
penghasilan baru diluar kegiatan pertanian dan dirangsang lebih kreatif dalam
pedesaan.
usaha kecil dan menengah. Kelemahan dari kebijakan yang diterapkan adalah
kesiapan SDM dari para perajin yang masih lemah. Dari sisi peluang usaha kecil
besar terhadap PDB Kota Bandung, hanya ada ancaman tehadap usaha kecil ini
adalah menyerbunya produk-produk dari luar terutama China dengan harga yang
bersaing dan telah memasuki pasar-pasar yang selama ini diisi oleh produk-
dibentuk karena crash program. Meski capaian program lebih lambat namun
hingga Desa. Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan
secara instruksional.
karakteristik evaluasi dan teori Dunn (2002:610) mengacu kepada enam kriteria
konsensus para pelaksana, namun pada akhirnya sering kali dipersepsikan berbeda
kesejahtraan masyarakat apabila tidak ada hubungan erat atau sinergi (kesesuaian)
antara :
20
masyarakat.
Indonesia secara formal telah dilakukan evaluasi dengan baik. Namun subtansi
kebijakan tersebut ternyata tidak tercapai secara efektif, bahkan sebagian lagi
mengalami kegagalan.
pada umumnya. Dalam kaitan inilah maka mudah dipahami jika kebijakan itu
sebagaimana dikemukakan tersebut akan makin jelas bila kita ikut pandangan
seorang ilmuwan politik Friederich (dalam Wahab, 2002 : 13) yang menyatakan
bahwa :
Kebijakan ialah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan
oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam lingkungan tertentu
sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari
peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang
diinginkan .
dilakukan oleh seseorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya
(1). Apa yang dilakukan atau tidak ingin dilakukan oleh pemerintah
mengenai suatu masalah; (2). Apa yang dapat menyebabkan atau yang dapat
mempengaruhinya; (3). Apa pengaruh dan dampak dari Kebijakan Publik
tersebut.
tindakan yang mengarah pada tujuan dari pada sebagai perilaku atau bukanlah
merupakan tindakan yang serba acak atau kebetulan, melainkan tindakan yang
pemerintah dan bukan merupakan keputusan yang berdiri sendiri. Budiman Rusli
yang begitu kompleks bahkan tidak jarang bermuatan politis dengan adanya
penting dari kegiatan yang lain dalam siklus kebijakan. Dalam konteks ini
penting karena banyak kebijakan yang sebenarnya telah dikaji dan dirancang
Sebuah kebijakan publik tidak bisa dilepas begitu saja. Kebijakan harus
diawasi, dan salah satu mekanisme pengawasan tersebut disebut sebagai evaluasi
publik.
tujuannya ?
datang.
Rossi dan Freeman, (1982) secara umum tahap implementasi dan evaluasi
salah satu mata rantai proses kebijakan publik yang menilai konseptualitas dan
pernyataan legislatif sehingga membutuhkan perincian lebih lanjut atau bisa juga
Bryant and White, dalam Wibowo (1994 : 63) evaluasi kebijakan pada
dua, yaitu evaluasi program, bila yang dipertimbangkan adalah suatu evaluasi
yang komprehnsif terhadap seluruh sistem, dan evaluasi masalah atau prosedur
kelompok target, dampak pada situasi atau kelompok non-target, dampak pada
waktu mendatang dan sekarang, serta biaya-biaya langsung dan tidak langsung.
dapat diperoleh pencapaian hasil yang lebih baik, untuk kemudian memberikan
alternatif kebijakan baru atau sekedar cara implementasi lain. Penailaian evaluasi
juga dapat diarahkan utnuk berbagai macam tujuan, tidak hanya sebagai alat untuk
suatu program yang sedang berjalan, dan terkadang untuk meneliti agar program
aktivitasnya.
25
proyek yang justru merugikan masyarakat secara keseluruhan, dan untuk memilih
atau menentukan proyek yang akan datang, dengan dana yang telah tersedia
a. Fokus nilai
sosial kebijakan atau program dan bukan sekadar usaha untuk mengumpulkan
b. Interdependensi fakta-nilai
menyatakan bahwa kebijakan atau program tertentu telah mencapai tingkat kinerja
yang tertinggi (atau terendah) diperlukan tidak hanya bahwa hasil-hasil kebijakan
bagi evaluasi.
26
hasil sekarang dan masa lalu, ketimbang hasil di masa depan. Evaluasi bersifat
retrospektif dan setelah aksi-aksi dilakukan (ex post). Rekomendasi yang juga
d. Dualitas nilai
karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara. Evaluasi sama
beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan program. Evaluasi memainkan
yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu sejauh mana
kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal
Tabel 2.1
Kriteria Evaluasi
2) Hal ini dapat dianalisis melalui dana hibah yang diberikan pemerintah
Kabupaten Subang untuk LED (Lumbung Ekonomi Desa) dari tahun 2006
4) Hal ini dapat dianalisis melalui aspek penyaluran bantuan kredit dari LED
(Lumbung Ekonomi Desa) kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
5) Hal ini dapat dianalisis melalui aspek terpenuhinya permodalan pelaku usaha
Desa).
pedesaan.
1. Kelompok Sasaran
LED dan atau LED dengan prioritas pada kelompok yang memiliki kendala
Tabel 2.2
Mekanisme Pengajuan Dana LED
2. Tim Teknis
Yang dimaksud Tim Teknis adalah tim teknis yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh Bupati Subang sesuai Peraturan Bupati No. 13 Tahun 2007
- Dekopinda
- Kasi PMD
kebijakan Peraturan Bupati Subang No. 13 Tahun 2007 dalam Program LED
(Lumbung Ekonomi Desa) melalui pemberian dana hibah setiap tahun kepada
seluruh LED (Lumbung Ekonomi Desa) yang ada di Kabupaten Subang, yang
konteks ini peran pemerintah kabupaten menjadi leading dimana kebijakan LED
otonomi daerah.
Langkah ini harus ditempuh secara berkelanjutan karena menyangkut sikap dan
prilaku UMKM yang cenderung sulit berubah. Hal ini terkait dengan
Pelaksanaan LED (Lumbung Ekonomi Desa). Perbup No. 13 tahun 2007 selain
mengatur pemberian dana hibah ke LED juga tindak lanjut dalam rangka
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang memperoleh berbagai dukungan dari
keberlangsungan usahanya.
33
penguatan modal usaha kelompok akan sangat bermakna untuk menjadi pemantik
berjalan karena sumberdaya tenaga kerja dan atau sumber daya lainnya yang
yang tidak dikuasai masyarakat. Oleh karena itu, bantuan modal atau fasilitas dari
pembelajaran.
dibutuhkan.
Ekonomi Desa (LED) kepada masyarakat pelaku UMKM ( Usaha Mikro Kecil
mereka bisa memperbesar aset usaha mereka yang pada akhirnya bisa
kebijakan tersebut.
proses untuk mencapai tujuan yang harus dilaksanakan oleh semua unit satuan
kerja yang ada pada lembaga pemerintah, bahwa kebijakan meruapakan suatu
pimpinan guna mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan, namun kadangkala
pekerjaan.
akan menjadi penghambat terhadap tercapainya tujuan dalam hal ini tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan dari kebijakan itu sehingga tidak tercapainya target
tersebut.
teori kebijakan dan prakteknya, dalam arti bahwa pelaksanaan kebijakan oleh
bawahan akan berjalan dengan baik apabila pemimpin mengerti fungsinya sebagai
35
dalam konteks penelitian ini adalah tujuan diadakannya program LED (Lumbung
Merujuk pada Teori Dunn (2003:610) ada enam kriteria dimensi dari
Kabupaten Subang.
Kabupaten Subang.
Kriteria kedua adalah efisiensi, disini dilihat seberapa banyak usaha yang
lihat sejauh mana capaian yang diperoleh dalam hal peningkatan modal kerja
Secara fisik pemerataan biaya terbagi dalam biaya investasi dan biaya
(LED) adalah dalam bentuk modal kerja berupa uang hibah ditanggung oleh
tingkat kepuasan dari penerima bantuan Program LED. Hal ini bisa digambarkan
Evaluasi Kebijakan
1. Efektivitas 4. Perataan
2. Efisiensi, 5. Responsivitas
3. Kecukupan 6. Ketepatan.
kebijakan dengan target suatu rencana yang telah ditetapkan, yaitu jika evaluasi
kebijakan dilakukan dengan tepat maka sasaran dari kebijakan tersebut akan
dengan target yang ditetapkan Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil
sebagai berikut :
ketepatan.