Anda di halaman 1dari 20

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Identitas Klien
1. Nama klien : An. N
2. TTL/usia : Ambon, 8 November 2014, 2 tahun 9 bulan
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Kristen Protestan
5. Alamat :Hative Besar
6. Nama ayah/ibu : Tn. L/Ny.R
7. Suku bangsa : Ambon
8. Pekerjaan ayah : Wiraswasta
9. Pendidikan ayah : SMA
10. Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
11. Pendidikan ibu : SMA
12. Tanggal MRS :Sabtu, 12 Agustus 2017, pukul 17.30 WIT
13. No RM :19 22 95
B. Keluhan Utama (Tanggal pengkajian Sabtu, 12 Agustus 2017)
Ibu klien mengatakan anak N mengalami panas lebih dari 2 hari
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat pengkajian didapatkan data dari ibu klien, anak N mengalami
panas, muntah 2x/hari, tidak selera makan, pembengkakan pada
tonsil, suhu 380 C, nyeri pada daerah tenggorokan, sulit menelan
karena nyeri, porsi makan tidak dihabiskan (makan bubur 1-2 sendok
makan), mual, dan ekspresi wajah meringis.
P : sakit saat menelan
Q : nyeri tertusuk-tusuk
R : tenggorokan
S : skala nyeri 5 (sedang)
T : nyeri menetap

D. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Anak


1. Prenatal
Selama masa kehamilan tidak ada masalah, ibu klien juga rajin
memeriksakan kandungan ke dokter.
2. Intranatal
Ibu klien melahirkan normal dibantu oleh bidan di RS Bhayangkara
3. Posnatal
Selama lahir sampai berusia 2 tahun ini anak N belum pernah
dirawat di rumah sakit dan ini merupakan kali pertama dirawat di
rumah sakit.
E. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil : klien pernah mengalami penyakit yang
sama
sebelumnya
2. Pernah dirawat di RS : klien tidak pernah dirawat di RS
sebelumnya
3. Obat-obatan yang pernah digunakan : saat panas ibu klien
memberi obat
antipiretik berupa paracetamol
dari puskesmas
4. Tindakan Operasi : klien tidak pernah melakukan tindakan
operasi
5. Riwayat alergi : klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
makanan
atau hal-hal lain.
6. Status imunisasi : ibu klien mengatakan anak N mendapatkan
imunisasi
lengkap.
7. Macam imunisasi yang didapat :

No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi Setelah


Pemberian
1. BCG 1 bulan Panas setelah
pemberian
2. DPT (I, II, III) 1,2,3 bulan Panas setelah
pemberian
3. POLIO (I, II, 1,2,3,4 bulan -
III,IV)
4. CAMPAK 9 bulan Panas setelah
pemberian
5. HEPATITIS - -
6. LAINNYA - -

F. Riwayat Keluarga
1. Identifikasi penyakit keturunan yang umumnya menyerang : dalam
garis keturunan ada riwayat hipertensi dari para kakek nenek.
2. Genogram

? ? ? ?

? ?
?
31 30
5 2

Keterangan :

: laki-laki : garis keturunan

: perempuan : klien

: tinggal serumah : garis pernikahan

? : usia yang tidak diketahui 30, 31, 5, 2: usia


dalam tahun

1. Anak N merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara


2. Dalam garis keturunan ayah, kakek anak N mempunyai
riwayat hipertensi
3. Sedangkan dari garis keturunan ibu, kakek dan nenek juga
menderita hipertensi.

G. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : ibu klien
2. Hubungan dengan anggota keluarga : hubungan baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : hubungan dengan teman
sebaya
baik
4. Pembawaan secara umum : anak N adalah anak yang
ceria dan
suka bergaul dengan teman-
teman sebaya
5. Lingkungan rumah : ibu klien mengatakan
lingkungan
rumah bersih
6. Pola bermain : anak N diberi kebebasan
bermain
dengan teman sebaya tanpa
membatasi lingkungan
pergaulannya.
H. Kebutuhan dasar
1. Pola Nutrisi
a. Makan

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Keluhan Tidak ada Selera makan
berkurang, menelan
terasa sakit

Frekwensi 3 x sehari 3 x sehari

Jumlah 1 porsi dihabiskan 1 porsi tidak


habiskan, kadang
hanya 2 sendok
makan

Makanan salingan Roti -

Menu makan Nasi, lauk pauk Bubur saring TKTP

Diet Tidak ada Bubur saringTKTP

Perhitungan IMT

TB=90cm, BB awal=15kg, BB kaji 13kg


BB 13 13
IMT = = = = 16,04 (kurus ringan)
(TB ( cm ) /100)2 ( 0,9 ) 2 0,81

b. Cairan
Keterangan Sebelum sakit Saat sakit

Keluhan Tidak ada Tidak ada

Frekwensi 78 gelas/ hari 4-5 gelas/hari

2. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Keterangan Sebelum sakit Saat sakit

Keluhan Tidak ada Tidak ada

Frekwensi 1 x sehari 1x sehari

Konsistensi Padat Lunak

Warna Kuning kecoklatan Kuning

Alat bantu Tidak ada Tidak ada

b. Buang air kecil


Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
Keluhan Tidak ada Tidak ada

Frekwensi 5 6 x sehari 5 6 x/hari

Konsistensi Cair Cair

Warna Kuning jernih Kuning kecoklatan

Bau Khas Khas

Alat bantu Tidak ada Popok

3. Pola aktivitas dan latihan.


0 1 2 3 4
0 = Mandiri, 1 =
Dibantu alat, 2 =
a. Kemampuan merawat Dibantu org, 3 =
diri Dibantu alat dan org, 4
= Tergantung
b. Makanan / minum

c. Mandi
5. Pola tidur dan
d. Toileting istirahat

Istirahat
e. dan tidur
Berpakaian Sebelum sakit Saat sakit

a.
f. Lama tidurdi tempat 7-8 jam
Mobilitas 7-8 jam
tidur
b. Gangguan Tidur Tidak ada Tidak ada
g. Berpindah
4. h. Ambulansi / ROM Keadaan
Kesehatan Saat
ini
1. Dx Medis : Tonsilo Faringitis
2. Indikasi tindakan operasi : tidak ada
3. Status nutrisi : saat sakit ini selera makan klien
menurun
4. Status cairan : klien diberi infus D5-NS 31
tpm/750cc/24 jam
5. Obat-obatan : a. Paracetamol 3x150mg IV
b. inj. Ondancetron 3x2mg IV
6. Akitivitas : anak N tidak beraktivitas karena sakit
7. Hasil laboratorium
a. WBC : /UL
b. LYMPH : /UL
c. MID : /UL
d. GRAM : /UL
e. LYMPH% :%
f. RBC : /UL
g. HCT :%
h. MCV : Fl
i. DDR :-
j. WIDAL O : UL AH : (-)
H :UL BH : (-)
8. Hasil rontgen :-
9. Data tambahan :-
5. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. TB :90 cm
b. BB sebelum sakit :15 kg
c. BB saat pengkajian : 13 kg
d. IMT : 13
0,9x0,9
= 16,4

2. Kepala
a. Rambut : bersih, hitam, tidak ada ketombe, tidak ada nyeri tekan
b. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, pupil isokor, fungsi
penglihatan baik.
c. Hidung : kedua lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada
sekret, tidak ada nyeri tekan
d. Telinga : kedua telinga simetris, tidak ada serumen yang
abnormal, tidak ada nyeri
e. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi kuning,
tidak ada karies, lidah merah muda, pembesaran pada tonsil
berwarna kemerahan
3. Leher
Leher simetris, tidak ada jugularis vena distension (JVD), ada nyeri
saat menelan, tidak ada krepitasi, nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid
4. Dada
Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Paru :pergerakan paru sama, tidak ada nyeri tekan, suara sonor
saat perkusi, bunyi suara vesikuler saat auskultasi
Jantung : Iktus kordis tidak terlihat, terdengar pekak pada jantung,
bunyi jantung S1 dan S2 murni (reguler).
5. Abdomen
Tidak ada acites, bising usus 7x/menit, tidak ada nyeri tekan, turgor
baik
6. Punggung
Tidak ada kelainan pada punggung
7. Genitalia
Bersih, tidak ada kelainan
8. Ekstremitas atas dan bawah
Ektremitas atas dan bawah lengkap, tidak ada kelainan bentuk,
tidak ada deformitas, CRT <2 detik, akral hangat, kulit kemerahan
9. Kulit
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi

10. TTV
S : 38OC, N : 100x/m, RR : 28x/m.

6. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

N Aspek Sesuai Usia Terlambat


o
1. Motorik kasar Naik tangga, lompat, lari -
berusia 2 tahun
2. Motorik halus Menulis dan mencoret 2 -
tahun, memindahkan
benda 1,6 tahun
3. Pengamatan Dapat membedakan benda -
1,6 tahun
4. Berbicara Menyebutkan papa,mama -
1 tahun
5. Sosialisasi Suka bermain dengan -
teman sebaya 1,7 tahun

7. Reaksi Hospitalisasi
a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu klien mengatakan mengerti dengan penyakit yang dialami
anaknya sehingga membawanya ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan.
b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Anak tidak mengerti dengan sakit dan penyakit yang dideritanya
c. Reaksi anak terhadap kondisi sakit saat ini
Anak mengungkapkan rasa sakit dengan menangis

KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


Ibu klien mengatakan Anak N mengalami
- Anak N mengalami demam - Panas
- Suhu 380 C
kurang lebih 2 hari
- Muntah 2x/hari
- Anak N juga mengalami mual
- Pembengkakan pada tonsil
- Muntah lebih dari 2x/hari
- Tidak selera makan (anoreksia)
- Nyeri pada daerah tenggorokan
- Mengeluh nyeri saat menelan - Sulit menelan karena nyeri
- Nyeri dirasakan seperti - Porsi makan tidak dihabiskan
tertusuk-tusuk (makan bubur 1-2 sendok
- Nyeri dirasakan menetap
makan)
- Ekspresi wajah meringis
- BB saat pengkajian 13 kg
- Skala nyeri 5 (sedang)

ANALISA DATA

No Symptom/data Etiologi Problem


1. DS :
- Panas Inflamasi pada Hipertermi
DO : tonsil
- Suhu 380C

- Akral teraba hangat

- Mukosa bibir kering

- Kulit kemerahan

2. DS :
- Nyeri saat menelan. Pembengkakan Nyeri akut
pada tonsil
- Nyeri pada daerah
tenggorokan

- Nyeri dirasakan seperti


tertusuk-tusuk
- Nyeri dirasakan
menetap

DO :
- Tampak
pembengkakan pada
tonsil

- Ekspresi wajah
meringis

- Skala nyeri 5 (sedang)


3. DS :
- Anak N mengalami Anoreksia Perubahan
mual dan muntah 2x nutrisi kurang
dari kebutuhan
DO :
- Tidak selera makan tubuh.
(anoreksia)
- Sulit menelan karena
nyeri
- Porsi makan tidak
dihabiskan (makan
bubur 1-2 sendok
makan)
- BB saat sakit 13 kg
- IMT 16,4
4. DS :
- Cemas Kurang Ansietas
pengetahuan
DO :
- Ibu klien tampak
gelisah

- Ibu klien tampak takut

- Wajah ibu klien sedikit


tegang

Prioritas masalah
1. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada tonsil
2. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan

NURSING CARE PLANING (NCP)

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


keperawatan kriteria hasil
1. Hipertermi Setelah 1.Monitor suhu 1. Memantau
berhubunga dilakukan sesering mungkin keadaan pasien
2.Monitor warna dan 2. Untuk
n dengan tindakan
suhu kulit mengetahui
inflamasi keperawatan.
adanya tanda-
pada tonsil selama 1x10 3.Kompres hangat tanda sianosis
3. Vasodilatasi
jam pada dahi, paha
pembuluh darah
diharapkan dan lipatan aksila
membantu
suhu tubuh
menurunkan
klien dalam 4.Selimuti pasien
suhu
batas normal
4. Melindungi
dengan
pasein dari
5.Batasi pengunjung
kriteria hasil :
kehilangan panas
Suhu 36,5-
5. Ruangan yang
37,50C
nyaman
Mukosa 6.Kolaborasi dalam
mengurangi suhu
bibir lembab pemberian
yang panas
antipiretik 6. Agar mengurangi
suhu tubuh yang
panas
2. Nyeri akut Setelah 1. Lakukan 1. Memberikan
berhubunga dilakukan pengkajian nyeri informasi untuk
n dengan tindakan secara keefektifan
pembengkak keperawatan komprehensif intervensi yang
an pada selama 3x8 termasuk lokasi, diberikan
tonsil jam, karakteristik,
diharapkan durasi, frekuensi,
nyeri dapat dan kualitas 2. Informasi yang
2. Observasi reaksi
berkurang diberikan pasien
nonverbal dari
atau hilang dapat
ketidaknyamanan
dengan mempercepat
3. Ajarkan teknik
kriteria hasil: intervensi
relaksasi
Klien 3. Membantu
tampak mengalihkan
nyaman perhatian klien
Skala nyeri terhadap nyeri
3 4. Berikan 4. Membantu
lingkungan yang menurunkan
tenang aktivitas rangsang nyeri
perlahan dan
tindakan
kenyamanan
5. Menurunkan
5. Kurangi faktor
rangsang nyeri
prepitasi
6. Mengurangi nyeri
6. Kolaborasi dalam
pemberian
analgetik sesuai
indikasi

3. Perubahan Setelah 1.Kaji kemampuan 1. Faktor ini


nutrisi dilakukan pasien menelan menentukan
kurang dari tindakan dan mengunyah pemilihan
kebutuhan keperawatan, terhadap jenis
tubuh selama 3x8 makanan
berhubunga jam sehingga
n dengan diharapkan kebutuhan klien
anoreksia nutrisi klien 2.Timbang BB setiap dapat terpenuhi
2. Mengevaluasikan
dapat hari
keefektifan atau
terpenuhi
kebutuhan
dengan baik
mengubah
dan memiliki
pemberian nutrisi
kriteria hasil : 3.Berikan makan
3. Memenuhi
BB
sedikit namun
kebutuhan nutrisi
bertambah
sering
klien
200gr
4. Merupakan
Hasil IMT 4.Kolaborasi dengan
sumber yang
naik ahli gizi
Porsi makan efektif untuk
bertambah mengidentifikasi
kebutuhan kalori/
nutrisi sesuai
dengan usia.

4. Ansietas Setelah 1.Identifikasi tingkat 1. Menentukan


berhubunga dilakukan kecemasan intervensi
n dengan tindakan selanjutnya bagi
kurang keperawatan, 2.Gunakan klien
2. Meredakan
pengetahua selama 1x10 pendekatan yang
kecemasan yang
n jam menenangkan
dirasakan pasien
diharapkan
kecemasan 3.Dorong pasien
3. Menjalin bina
ibu klien untuk
hubungan saling
berkurang mengungkapkan
percaya dengan
dengan perasaan
klien atau
kriteria hasil : ketakutan,
Ibu klien keluarga
persepsi
4. Menambah
tampak 4.Jelaskan semua
pengetahuan ibu
nyaman prosedur dan apa
Ibu klien untuk
yang dirasakan
tidak mengurangi
selama prosedur
gelisah lagi kecemasan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI HARI I

No Hari/tgl/jam Dx keperawatan Implementasi


1. Sabtu, 12 Hipertermi 1. Mengukur suhu
H : suhu 380 C
Agustus berhubungan
2. Melakukan kompres hangat pada
2017 dengan inflamasi
dahi
20. 23 wit
pada tonsil H : kompres sudah terpasang
21. 00 wit
pada daerah dahi. Suhu kontrol:
22. 00 wit
380 C
3. Melakukan kompres hangat pada
lipatan paha dan aksila
23.00

H : kompres sudah terpasang


pada lipatan aksila. Suhu kontrol:
37,80 C
4. Injeksi paracetamol 150mg IV
H: klien diberikan paracetamol
150mg. Suhu kontrol: 37,20 C

2. Sabtu, 12 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri secara


Agustus berhubungan komprehensif termasuk lokasi,
2017 dengan karakteristik, durasi, frekuensi, dan
20.15 WIT
pembengkakan kualitas
H : klien berada pada skala nyeri
pada tonsil
sedang (5), nyeri dirasakan pada
daerah tenggorokan seperti
ditusuk tusuk, nyeri yang
20.20 WIT
dirasakan menetap atau terus
menerus
2. Memberikan lingkungan yang
20.25 WIT
tenang dengan membatasi
pengunjung
22.00 WIT
H : klien hanya ditemani ibu
kandung klien
3. Mengajarkan teknik relaksasi
(distraksi)
H : menganjurkan klien untuk
melakukan hal yang
menyenangkan seperti main game
di hp
4. Injeksi paracetamol 150 mg IV
H : nyeri berkurang
3. Sabtu, 12 Perubahan nutrisi 1. Mengkaji kemampuan klien
Agustus kurang dari menelan dan mengunyah
H : klien menelan masih sakit dan
2017 kebutuhan tubuh
20.23 WIT belum bisa banyak mengunyah
berhubungan
2. Menimbang BB klien
20. 24 WIT dengan anoreksia H : BB 13 kg
3. Menganjurkan anak N makan
20. 30 WIT
sedikit dan sering
H : anak N makan bubur 2 sendok
makan diselingi dengan roti
namun tetap tidak dihabiskan
Minggu, 13
4. Pemberian jenis makanan yang
Agustus
dikonsumsi klien
2017 H : klien mendapat menu makan
07.00 wit
bubur saring 4x200cc
4. Sabtu, 12 Ansietas 1. Mengidentifikasi tingkat
Agustus berhubungan kecemasan yang klien rasakan
2017 dengan kurang
20.23 WIT H : ibu klien sedikit cemas dengan
pengetahuan
apa yang dirasakan klien sekarang
20. 24 WIT
2.Menggunakan pendekatan yang
menenangkan

H : ibu klien tampak tenang dalam


20. 30 WIT menjelaskan apa yang terjadi pada
klien selama sakit

3.Mendorong pasien untuk


mengungkapkan perasaan
20.34 WIT
ketakutan, persepsi

H : ibu klien menjelaskan ketakutan


yang dirasakan saat klien panas

4.Menjelaskan semua prosedur dan


apa yang dirasakan selama
prosedur

H : selama melakukan tindakan dan


pemberian obat, perawat selalu
menjelaskan manfaat tindakan dan
obat yang diberikan

IMPLEMENTASI HARI II
No Hari/tgl/jam Dx keperawatan Implementasi
1. Minggu, 13 Nyeri akut 1. Memonitor intensitas nyeri secara
Agustus berhubungan berkala
H : klien berada pada skala nyeri
2017 dengan
20.15 WIT ringan (3), nyeri dirasakan pada
pembengkakan
daerah tenggorokan, nyeri yang
pada tonsil
dirasakan menetap atau terus
menerus saat menelan
20.20 WIT
2. Mempertahankan lingkungan yang
tenang dengan membatasi
20.25 WIT pengunjung

H : klien hanya ditemani ibu


kandung klien
22.00 WIT
3. Mempertahankan teknik relaksasi
(distraksi)
H : menganjurkan klien untuk
melakukan hal yang
menyenangkan seperti main game
di hp.
4. Injeksi paracetamol 150 mg IV
H : nyeri berkurang

2. Minggu, 13 Perubahan nutrisi 1. Mengkaji kemampuan klien


Agustus kurang dari menelan dan mengunyah
H : klien menelan masih sakit dan
2017 kebutuhan tubuh
20.23 WIT belum bisa banyak mengunyah
berhubungan
20. 24 WIT 2. Menimbang BB klien
dengan anoreksia H : 13 kg
20. 30 WIT 3. Menganjurkan anak N makan
sedikit dan sering
H : anak N makan bubur 4 sendok
makan diselingi dengan roti
namun tidak dihabiskan

EVALUASI HARI I
Hari/Tgl Dx Kep SOAP Paraf
Minggu ,13 Hipertermi S:-
O : suhu 370C
Agustus berhubunga
A : masalah hipertermi teratasi
2017 n dengan P : intervensi dihentikan
07.05 WIT Discharge planning:
inflamasi
1. Bila anak kembali panas, berikan kompres
pada tonsil
hangat pada dahi, lipatan paha dan aksila
2. Anjurkan anak banyak minum
3. Segera laporkan pada perawat yang
bertugas untuk mendapatkan intervensi
selanjutnya

Minggu ,13 Nyeri akut S : klien mengatakan nyeri pada tenggorokan


Agustus berhubunga berkurang
O : ekspresi wajah tampak meringis, skala
2017 n dengan
07.10 WIT nyeri 3
pembengkak
A : masalah nyeri belum teratasi
an pada P : lanjutkan intervensi
1. Pertahankan lingkungan yang tenang
tonsil
dengan membatasi pengunjung
2. Pertahankan teknik relaksasi (distraksi)
3. Monitor intensitas nyeri secara berkala
4. Berikan analgetik sesuai instruksi
dokter
Minggu ,13 Perubahan S : klien mengatakan tidak nafsu makan
O : porsi makan tidak dihabiskan
Agustus nutrisi
A : masalah perubahan nutrisi kurang dari
2017 kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
07.13 WIT
kebutuhan P : lanjutkan intervensi
tubuh 1. Kaji kemampuan klien menelan dan
berhubunga mengunyah
n dengan
2. Timbang BB setiap hari
anoreksia
3. Pertahankan pemberian makan sedikit
namun sering

Minggu ,13 Ansietas S : klien mengatakan tidak cemas lagi


O : klien tampak nyaman
Agustus berhubunga
A : masalah perubahan ansietas teratasi
2017 n dengan P : intervensi dihentikan
07.15 WIT
kurang
pengetahua
n

EVALUASI HARI II
Hari/Tgl Dx Kep SOAP Paraf
Senin, Nyeri akut S : klien mengatakan nyeri pada tenggorokan
14 Agustus berhubunga berkurang
2017 n dengan O : ekspresi wajah ceria
08.10 WIT pembengkak A : masalah nyeri akut teratasi
an pada
tonsil P : intervensi dihentikan, pasien pulang

Senin, Perubahan S : klien mengatakan sudah mulai bisa


14 Agustus nutrisi menelan makanan dan minuman
2017 kurang dari O : porsi makan dihabiskan
08.20 Wit kebutuhan BB kaji 13,5 kg
tubuh A : Masalah perubahan nutrisi kurang dari
berhubunga kebutuhan tubuh belum teratasi
n dengan P : intervensi dihentikan, pasien pulang
anoreksia Discharge planning :
1.Istirahat di tempat tidur yang cukup
2.Diet makanan lunak
3.Intake cairan yang cukup
4.Hindari makanan yang mengiritasi atau
yang banyak menggunakan banyak
bumbu.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 2017
jam 20.10 wit, terhadap An. N umur 2 tahun 9 bulan, klien merupakan
anak ke 2 dangan tumbuh kembang yang baik karena orang tua klien
selalu mengawasi dan tahu kondisi klien dari bayi sampai usia
sekarang. Saat dilakukan pengkajian mengunakan teknik wawancara
langsung pada klien dan ibu kandung klien, klien MRS pada hari sabtu
12 Agustus 2017 dengan diagnosa medis TONSILOFARINGITIS. Saat
klien pengkajian ditemukan klien mengeluh nyeri saat menelan, nyeri
dirasakan di tenggorokan, selera makan klien berkurang, muntah
2x/hari, panas dengan suhu tubuh 380 C dan porsi makan selalu tidak
dihabiskan.
Secara teori tonsilofaringitis adalah terjadinya peradangan pada
daerah tonsil dan faring yang bersifat ringan, namun jika dibiarkan
maka dapat pula menyebabkan perdarahan dan klien sama sekali tidak
dapat menelan makanan sama sekali sampai dapat dilakukan tindakan
pembedahan.

B. Diagnosa keperawatan

Setelah dilakukan pengkajian pada klien An N maka di temukan


beberapa diagnosa keperawatan yaitu :
1. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada tonsil
2. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
Namun yang menjadi prioritas pada ke 4 diagnosa diatas adalah
Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil, yang
merupakan masalah yang sangat menganggu kenyamanan klien saat
ini. Diagnosa keperawatan ini berdasarkan teori juga merupakan
diagnosa prioritas yang banyak ditemukan pada klien yang menderita
Tonsilofaringitis pada umumnya.
C. Implementasi dan Evaluasi

Dalam intervensi keperawatan banyak tindakan yang sudah


direncanakan namun pada kenyataannya saat dilakukan implementasi
keperawatan, hanya beberapa intervensi yang dapat
diimplementasikan dengan tingkat keberhasilan pada saat dievaluasi
dalam 2 hari sudah teratasi.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada umumnya klien dengan diagnosa medis Tonsilofaringitis
merupakan penyakit yang bersifat ringan, namun pada anak anak itu
sangat mengganggu kenyamanan mereka saat beraktivitas. Pada klien
An. N dengan berbagai keluhan yang di dapat pada saat pengkajian,
dan dilakukan intervensi sampai evaluasi tindakan klien mengalami
perobahan kondisi sampai pada hari ke 3 klien dirawat klien dinyatakan
sembuh oleh dokter dan diperbolehkan pulang. Itu berarti bahwa
tindakan pada saat implementasi dikatakan telah berhasil dilakukan
dengan tindakan mandiri perawat serta perawatan yang baik oleh para
petugas ruangan.

B. Saran

1. Agar supaya perawat dapat lebih meningkatkan pelayanan dan


dapat mengaplikasikan tindakan berdasarkan ilmu pengetahuan
yang didapat.
2. Agar perawat lebih jeli melihat kebutuhan klien pada saat dilakukan
pengkajian yang harus diprioritaskan
3. Agar perawat dapat bersabar menghadapi klien yang masih anak
anak dengan berbagai tingkah laku anak pada saat mereka
mengalami kondisi tubuh yang kurang sehat ( rewel ).

Anda mungkin juga menyukai