ANALISIS DAS
Gambar 11. Hubungan antara faktor bentuk DAS dengan hidrograf aliran
yang dihasilkan (Pramono, 1988)
1x1 =1
1x6=6 2x3 =6
3x4 =12
2x6=12 4 x4 = 16
5 x4 = 20
3x6=18 6x4 =24
7 x 3 = 21
4x6=24 8x1 = 8
60 108
d. Panjang maksimum DAS (Lb). Panjang maksimum DAS adalah panjang garis
lurus yang ditarik mulai dari outlet DAS, meliputi titik berat DAS sehingga batas
DAS bagian hulu.
e. Kemiringan sungai rata-rata (S1). Kemiringan sungai dinyatakan dalam
berbagai
cara, misalnya dalam derajat, %, km/km. Kemiringan sungai merupakan
perbandingan beda tinggi penampang memanjang sungai dengan jarak
mendatarnya. Cara menentukan kemiringan sungai rata-rata adalah dengan
menggambarkan terlebih dulu penampang memanjang sungai utama dan
mengukur kemiringan garis lurus yang ditarik mulai dari outlet sehingga luasan
di atas dan di bawah garis lurus mendekati sama (Pramono,1988).
Kerapatan alur sungai (D). Kerapatan alur sungai adalah nisbah antara
panjang sungai keseluruhan dengan luas DAS
D = Ln/A (km/km2) ............................. (4.5)
j. Rasio frekuensi orde sungai (F) Adalah nisbah antara jumlah keseluruhan
orde sungai (sistemStrahler) dengan luas DAS
k. Luas relatif DAS (Rua). Luas relatif DAS adalah nisbah luas DAS sebelah hulu
dengan luas DAS keseluruhan. Luas DAS sebelah hulu ditentukan herdasarkan
garis yang ditarik membelah DAS melewati titik berat DAS.
Rua = Au/A ......................................... (4.6 )
Faktor lebar DAS (W). Faktor lebar DAS adalah nisbah antara lebar DAS yang
diukur pada jarak 0.75 panjang sungai untama dari outlet dengan lebar DAS
yang diukur pada jarak 0,2.5 panjang sungai yang diukur dari outlet.
W W.75/W.25 ....................................... (4.7)
Sherman pada tahun 1932 (Chow, 1988) mengemukakan suatu model yang
disebut Unit Hydrograph", adalah hidrograf aliran langsung yang disebabkan hujan
efektif satu satuan tebal hujan yang tersebar merata diseluruh DAS dengan intensitas
tetap selama satu satuan waktu. Dalam membuat hidrograf satuan suatu sungai
diperlukan data pengukuran debit otomatis dan pengukuran hujan otomatis.
Seharusnya satuan suatu sungai, keadaannya hares selalu tetap (konsisten), tetapi
kenyataannya hidrograf satuan yang dihasilkan suatu kejadian hujan dengan kejadian
hujan lainnva tidak sama. Untuk menetapkan hidrograf satuan yang cocok untuk
sungai yang bersangkutan dapat dilakukan dengan merata-rata hidrograf satuan dari
beberapa kejadian hujan. Kalau hidrograf suatu sungai sudah diketahui, maka
hidrograf satuan ini digunakan untuk memperkirakan aliran sungai lain yang tidak
terdapat data pencatatan alirannya (ungauged river), dengan syarat kondisi iklim,
topografi dan keadaan
= . (4.9)