PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembentukan rancangan peraturan desa menjadi
peraturan desa?
2. Bagaimana proses pembentukan APBDes di Desa Kedungsumber?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(5) Rancangan Peraturan Desa yang telah dikonsultasikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) disampaikan Kepala Desa kepada BPD untuk
dibahas dan disepakati bersama.
Penyusunan peraturan desa juga dapat dilakukan oleh BPD seperti yang
dituliskan dalam pasal 7 ayat 1 sampai 3 Permendagri No. 111 Tahun 2014:
Pasal 9
(1) Rancangan Peraturan Desa yang belum dibahas dapat ditarik kembali
oleh pengusul.
(2) Rancangan Peraturan Desa yang telah dibahas tidak dapat ditarik
kembali kecuali atas kesepakatan bersama antara Pemerintah Desa dan
BPD.
4
Pasal 10
5
dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD, disampaikan oleh Kepala Desa
kepada Bupati/Walikota Melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga)
hari sejak disepakati untuk dievaluasi. Dan untuk klarifikasi peraturan desa
sebagaimana dituliskan pasal 19, Bupati/Walikota melakukan klarifikasi
Peraturan Desa dengan membentuk tim klarifikasi paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sejak diterima.
6
(4) Peraturan Desa yang telah diundangkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) disampaikan kepada bupati/walikota sebagai bahan pembinaan
dan pengawasan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah diundangkan.
(5) Peraturan desa wajib disebarluaskan oleh pemerintah desa.
7
9. Persetujuan pengesahan terhadap rancangan peraturan desa menjadi
peraturan desa dituangkan dalam Berita Acara Rapat Badan Perwakilan
Desa.
10. Peraturan desa yang telah mendapatkan persetujuan Badan Perwakilan
Desa ditetapkan dan ditandatangani Kepala Desa dan Ketua Badan
Perwakilan Desa
11. Peraturan Desa yang telah ditetapkan tidak lagi memerlukan
pengesahan dari bupati tetapi wajib melaporkan kembali kepada
Bupati.
8
Untuk bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa, program atau jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu pelatihan SDM Pertanian, Pengajian
Rutin Tahunan, Pengajian Rutin Selapanan, Kegiatan Penjagaan Poskamling,
Pelatihan Komputer, Pembinaan Sadarkum Masyarakat, dan lain sebagainya.
Untuk bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, jenis kegiatan yang akan
dibuat yaitu pelatihan pertanian/pembuatan pupuk organik, pelatihan dan
peningkatan SDM Lembaga dan Pemerintahan Desa, pelatihan peningkatan
industri produktif masyarakat, penyuluhan kesehatan, peningkatan 10 program
PKK, insentif kader Darwis, Beasiswa pendidikan anak RTM, Bantuan
Kesehatan Lansia Jompo, dan masih banyak lagi. Program-program tersebut ada
tentu tidak terlepas dari pihak-pihak terkait yang memberikan masukan-masukan
ketika diadakan musyawarah untuk membuat program apa saja yang akan
dilaksanakan. Pihak lain tersebut bisa saja tokoh masyarakat Desa
Kedungsumber, maupun anggota Pemuda/Karang Taruna Desa Kedungsumber,
dan masyarakat lainnya.
Setelah Naskah Rancangan Peraturan Desa disampaikan kepada anggota
Badan Permusyawaratan Desa selambat-lambatnya 3 hari sebelum Rapat Badan
Permusyawaratan Desa untuk menetapkan APBDes.
Kemudian setelah itu Badan Permusyawaratan Desa Kedungsumber
mengadakan rapat yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Badan Permusyawaratan Desa dalam rangka menetapkan APBDes
tersebut. Rapat tersebut dihadiri oleh lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa
Kedungsumber dan pihak-pihak terkait sebagai peninjau.
Dalam rapat tersebut dilakukan pengambilan keputusan dalam penetapan
APBDes Desa Kedungsumber. Persetujuan pengesahan terhadap rancangan
APBDes menjadi APBDes dituangkan dalam Berita Acara Rapat Badan
Permusyawaratan Desa. Kemudian setelah APBDes disetujui, maka APBDes
tersebut ditandatangani oleh Kepala Desa Kedungsumber dan Ketua Badan
Permusyawaratan Desa Kedungsumber. Selanjutnya APBDes tersebut wajib
untuk disebarluaskan ke seluruh warga Desa Kedungsumber.
Setelah APBDes dikeluarkan maka seluruh warga maupun masyarakat
umum dapat melihat penganggaran dalam APBDes tersebut, untuk bidang
9
penyelenggaraan pemerintahan desa dana yang diperlukan adalah Rp.
453.405.000,- selanjutnya dana untuk bidang pelaksanaan pembangunan desa
adalah Rp. 651.943.500,- selanjutnya bidang pembinaan masyarakat desa dana
yang diusulkan Rp. 235.000.000,- selanjutnya dana yang diusulkan untuk bidang
pemberdayaan masyarakat desa Rp. 281.207.000,- dan terakhir dana untuk
belanja tak terduga sejumlah Rp. 16.500.000,- yang mana dari jumlah
pendapatan Desa Rp. 1.648.055.500,- dana yang terpakai sebanyak Rp.
1.638.055.500,- sehingga mengalami surplus sebanyak Rp. 10.000.000
Dalam melaksanakan pembuatan peraturan desa, tentu ditemui
dinamika-dinamika dan kendala-kendala. Pada umumnya faktor-faktor yang
seringkali menjadi kendala dalam proses mekanisme penyusunan dan penetapan
peraturan desa yaitu:
a. kesadaran masyarakat terhadap peraturan desa
b. kualitas kinerja aparatur desa dan BPD yang kurang baik
c. kurangnya sosialisasi pemerintah desa ke masyarakat, dan
d. kemampuan kinerja pemerintahan desa dalam rangka menyampaikan
peraturan desa kurang efektif
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepala Desa beserta Badan Permusyawaratan Desa Kedungsumber
merancang peraturan desa, karena ini adala peraturan desa mengenai APBDes
maka rancangan tersebut terdiri dari pembiayaan-pembiayaan maupun program-
program yang akan dilaksanakan di Desa Kedungsumber selama satu tahun
kedepan.
Program-program tersebut ada tentu tidak terlepas dari pihak-pihak
terkait yang memberikan masukan-masukan ketika diadakan musyawarah untuk
membuat program apa saja yang akan dilaksanakan. Pihak lain tersebut bisa saja
tokoh masyarakat Desa Kedungsumber, maupun anggota Pemuda/Karang
Taruna Desa Kedungsumber, dan masyarakat lainnya.
Setelah Naskah Rancangan Peraturan Desa disampaikan kepada anggota
Badan Permusyawaratan Desa selambat-lambatnya 3 hari sebelum Rapat Badan
Permusyawaratan Desa untuk menetapkan APBDes. kemudian BPD melakukan
rapat, dalam rapat tersebut dilakukan pengambilan keputusan dalam penetapan
APBDes Desa Kedungsumber. Kemudian setelah APBDes disetujui, maka
APBDes tersebut ditandatangani oleh Kepala Desa Kedungsumber dan Ketua
Badan Permusyawaratan Desa Kedungsumber. Selanjutnya APBDes tersebut
wajib untuk disebarluaskan ke seluruh warga Desa Kedungsumber.
3.2 Saran
Saran saya yaitu semakin banyak lagi desa-desa yang sudah
mempublikasikan proses rancangan peraturan desa mereka agar menjadi
peraturan desa. Sebab menurut saya literatur nya masih sangat sedikit di
publikasi. Agar pembaca yang ingin menganalisis dapat menggunakan analisis
dengan metode kepustakaan. Dan semoga peraturan yang telah dikeluarkan
dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan tidak ada penyimpangan-
penyimpangan dalam implementasinya agar masyarakat semakin sejahtera.
11