Laporan Kasus CKB Igd
Laporan Kasus CKB Igd
Disusun Oleh :
Kelas : 3 A1
Pembimbing :
A. IDENTITAS
1. Nama (Inisial) klien: Tn. B
2. Pekerjaan : Laki laki
3. Umur : 42 tahun
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Karang Pete RT 9 / RW 6 Kutowangun Tingkir
6. Status perkawinan : Menikah
7. Agama : Katolik
8. Diagnosa medis : CKB
9. Catatan masuk
Klien tiba di IGD RSUD Ambarawa pada tanggal 6 Februari 2017 pukul
21.00 WIB diantar oleh polisi dalam keadaan lemah, gelisah (kesadaran somnolen).
Terdapat bekas muntah darah disekitar wajah. Hematome dahi dan kelopak mata
kanan. Terdapat lesi (lecet) di wajah, tangan, pinggang dan kaki kanan. Terdapat
darah yang keluar dari hidung, telinga dan mulut.
B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway : Terdapat darah di hidung klien.
2. Breathing :
Terdapat pengembangan dada, frekuensi nafas 33 x/menit, suara nafas gurgling,
klien terpasang NRM dengan O2 10 l/mnt
3. Circulation :
Tekanan Darah 100/77 mmhg, Nadi 80 x/mnt, Suhu 360C, capiraly refill <3detik,
akral dingin, SpO2: 84%. Mukosa bibir sianosis.
4. Disability :
Kesadaran klien somnolen, GCS 8 (E1M5V2), pupil isokor; diameter pupil kanan
dan kiri 2 mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif.
5. Exposure : Terdapat lesi di wajah, tangan, pinggang dan kaki kanan.
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama : Klien mengalami penurunan kesadaran.
2. Riwayat keperawatan sekarang
Kleuarga klien mengatakan, klien mengalami kecelakaan lalu lintas pada tanggal 6
Februaru 2017 jam 20:50 WIB dan mengalami luka lecet pada pipi, tangan dan
kaki. Menurut keterangan polisi, klien sempat muntah darah. Setelah itu, klien
langsung dibawa oleh polisi ke IGD RSUD Ambarawa. Klien tiba di IGD RSUD
Ambarawa pukul 21.00 WIB dengan hematome dahi dan kelopak mata kanan,
selain itu juga terdapat lesi di wajah, tangan, pinggang dan kaki kanan. Keluar
darah dari wajah, telinga dan mulut. Di IGD, klien kembali muntah darah 1 kali.
3. Riwayat keperawatan dahulu
Keluarga klien mengatakan klien belum pernah di rawat di rumah sakit
sebelumnya. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, jantung, diabetes
melitus atau TBC. Klien tidak mempunyai alergi terhadap obat atau makanan
tertentu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit
hipertensi, diabetes mellitus, TBC, atau jantung.
D. PENGKAJIAN FISIK
1. Sistem pernapasan
Bentuk dada simetris, frekuensi pernapasan 33 x/menit, Irama napas tidak teratur,
cepat dangkal. Terdapat darah di hidung dan mulut klien. Suara nafas gurgling.
Tidak terdapat otot bantu pernafasan tidak ada benjolan dan nyeri tekan, suara
sonor pada semua lapang paru.
2. Sistem kardiovaskuler
Nadi 80 x/menit, nadi teraba reguler dan kuat, tekanan darah 102/77 mmhg, ictus
cordis tidak nampak, ictus cordis teraba di intercosta V midklavikula sinistra. Hasil
pemeriksaan perkusi jantung : suara redup. Terdengar bunyi jantung I dan II, tidak
ada murmur & gallop. CRT < 3 detik. Tidak ada nyeri dada.
3. Sistem persyarafan
a. Kesadaran : GCS E1M5V2. GCS total = 8 (Somnolen)
b. Kejang : Tidak ada kejang pada klien
c. Reflek
1) Reflek tendon
Bicep reflek : terdapat kontraksi otot bicep (fleksi siku)
Tricep reflek : terdapat kontraksi otot tricep (ekstensi siku)
Reflek patella : terdapat ekstensi otot quadriceps
Reflek Achilles : terdapat plantar fleksi
2) Reflek patologis
Babinsky reflek : terdapat ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan
jari kaki lainnya
Brudsinsky reflex I : negatif, tidak diikuti gerakan fleksi sendi lutut
Brudsinsky reflex II : negatif, tidak diikuti gerakan fleksi kontralateral
pada sendi lutut dan panggul
Chadock reflex : terdapat ekstensi ibu jari kaki dan pengembangan
jari kaki lainnya
3) Reflek superficial : Reflek dinding perut : terdapat kontraksi dinding perut
ketika dilakukan pemerikasaan
4) Saraf Cranial
a) SC. I Olfactorius : Klien tidak kooperatif
b) SC. II Optikus : Klien tidak kooperatif
c) SC. III Okulomotorius :Terdapat reflex pupil, terdapat hematome di
dahi dan kelopak mata kanan
d) SC. IV Trokhlearis : Pupil isokor. Kanan 2 mm > kiri 2 mm
e) SC. V Trigeminus : Klien tidak kooperatif
f) SC. VI Abdusen : Klien tidak kooperatif
g) SC. VII Facialis : Klien tidak kooperatif
h) SC. VIII Vestibulotrokhealis : Klien tidak kooperatif
i) SC. IX Glossofaringeus : Terdapat reflek menelan
j) SC. X Vagus : Klien dapat membuka mulut, tidak terjadi
regurgitasi ke hidung
k) SC. XI Assesorius : Pemeriksaan kekuatan bahu dapat didapat
dari observasi klien yang miring kanan kiri dengan tumpuan bahu
l) SC. XII Hipoglosus : Klien tidak kooperatif
5) Parise/plegia/paralise : Tidak ada plegia maupun paralise pada klien
6) Koordinasi gerak : Klien dapat bergerak dan tampak gelisah
4. Sistem pengindraan
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterik, pupil isokor, pupil terhadap cahaya
positif. Terdapat darah pada rongga hidung. Telinga simetris, bersih, tidak ada
serumen. Hidung simetris, tidak ada polip.
5. Sistem perkemihan : Klien terpasang kateter.
6. Sistem pencernaan
Mukosa bibir klien sianosis. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Lidah bersih.
Pada pemeriksaan abdomen: perut klien supel, terdapat bising usus (frekuensi 5 x /
menit), tidak ada lesi maupun asites.
7. Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas atas : terdapat lesi di jari jari tangan, akral teraba dingin.
Ekstremitas bawah : terdapat lesi di kaki kanan, akral teraba dingin.
ROM ekstremitas atas dan bawah bebas. Kekuatan otot 5 semua.
8. Sistem integumen : Kulit pucat, akral dingin, CRT < 3 detik, terdapat lesi
dibagian wajah, tangan, pinggang dan kaki kanan.
9. Sistem reproduksi : Tidak terkaji
10. Sistem endokrin : Keluarga klien mengatakan klien tidak mempunyai alergi obat
dan makanan tertentu.
E. TERAPI
1. Infuse asering 20 tpm
2. Injeksi piracetam (IV) 3 gram
3. Injeksi citicolin (IV) 500 gram
4. Injeksi ketorolac (IV) 30 gram
5. O2 10 lpm
6. Injeksi ranitidin (IV) 1 ampul
7. Injeksi asam tranexamat (IV) 500 gram
F. ANALISA DATA
2 7 DS :- Terdapat Ketidakefekti
Februari darah di jalan fan bersihan
2017 DO :Frekuensi pernapasan 33 nafas jalan nafas
x/menit. Irama napas
Jam tidak teratur, cepat
08:00 dangkal. Terdapat darah
WIB di hidung dan mulut Firda
klien. Suara nafas
gurgling. Mukosa bibir
sianosis. Klien gelisah.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Tgl
No Tgl / jam Data fokus Ttd
keperawatan teratasi
1. 7 Februari DS :- Ketidakefektifan 7
2017 bersihan jalan Februari
DO : Frekuensi pernapasan nafas 2017
Jam 08:00 33 x/menit. Irama berhubungan
WIB napas tidak teratur, Jam Firda
dengan terdapat
cepat dangkal. darah di jalan 08:15
Terdapat darah di nafas WIB
hidung dan mulut
klien. Suara nafas
gurgling. Mukosa
bibir sianosis. Klien
gelisah.
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tgl / jam Tujuan Intervensi Ttd
keperawatan
I. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Dx
Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon Ttd
Kep
1 7 Februari - Melakukan section DS : -
2017 DO : Darah merah
Jam 08:03 encer dapat keluar dari
WIB hidung Firda
No Diagnosa
Tgl/ jam Catatan perkembangan Ttd
keperawatan
1 7 Ketidakefektifan S :-
Februari bersihan jalan
2017 nafas berhubungan O : Klien tenang, tidak ada suara nafas
dengan tambahan, Frekuensi pernapasan 23 x /
Jam penumpukan menit. SPO2 92%. Nafas dalam dengan
08:15 sekret (darah) di irama napas teratur (reguler). Mukosa
WIB hidung bibir sianosis. Firda
A : Masalah teratasi sebagian