KELOMPOK 1:
ROMLI AMRULLAH (A31114325)
ANDI MUCHRIZAL ARFANDY R (A31114508)
AHSANUL HAQ JALIL (A31114319)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Hidayah serta
petunjuk-Nya sehingga Makalah untuk mata kuliah Pengauditan 2 ini dapat penulis selesaikan.
Penulisan Makalah ini merupakan tugas dalam mata kuliah Pengauditan 2 yang berisi
materi pembahasan mengenai Pengauditan Siklus Pembiayaan sebagai tugas kelompok yang
akan dipaparkan di pertemuan kelas.
Dalam menyusun makalah ini, penulis diberi bantuan yang bermanfaat dari berbagai
pihak baik itu secara ide maupun bantuan materi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi bantuan
Penulis juga menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini
meskipun telah mendapat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar kedepannya penulis dapat menyusun
makalah ini lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D.
BAB II
PEMBAHASAN
A.SIKLUS PEMBIAYAAN
Penerbitan obligasi dan saham yang dilakukan oleh perusahaan merupakan kegiatan
utama perusahaan dalam memperoleh modal. Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus
pengeluaran perusahaan saat perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar bunga
obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai dan pembelian atas saham treasury stock.
Tujuan audit atas siklus pembiayaan berdasarkan lima kategori asersi laporan
keuangan yang mencantumkan sejumlah tujuan audit atas saldo akun dan transaksi atas
siklus pembiayaan.
Kategori Asersi Tujuan Audit Atas Kelompok Tujuan Audit Atas Kelompok
Transaksi Saldo
Keberadaan atau Beban bunga yang dicatat dan Saldo hutang jangka panjang
Keterjadian transaksi laporan laba rugi yang dicatat merupakan hutang
lainnya menyajikan pengaruh yang ada pada tanggal neraca
transaksi hutang jangka panjang
dan peristiwa yang terjadi selama Saldo ekuitas pemegang saham
periode berjalan. merupakan hak pemilik yang
ada pada tanggal neraca
Kelengkapan Semua transaksi bunga dan Saldo hutang jangka panjang
pendapatan lainnya merupakan semua hutang
yangberkaitan dengan hutang kepada kreditur jangka panjang
jangka panjang yang terjadi pada tanggal neraca
selama periode berjalan telah
dicatat. Saldo ekuitas pemegang saham
merupakan klaim pemilik atas
aktiva entitas yang melaporkan
Hak dan Kewajiban Semua saldo hutang jangka
panjang yang tercatat
merupakan kewajiban entitas
yang melaporkan
Materialitas
Risiko Bawaan/Inheren
Risiko bawaan terjadi karena adanya risiko salah saji dalam pencatatan atas siklus
pembiayaan yang dinilai dicatat terlalu rendah seperti pencatatan atas biaya/beban bunga
dan pembayaran deviden, hal ini disebabkan karena adanya pihak ketiga/pihak luar yang
ikut menangani transaksi siklus pembiayaan. Maka diperlukannya otorisasi dewan
direksi dan manajamen tingkat atas dalam melaksanakan transaksi siklus pembiayaan.
Risiko prosedur analitis adalah unsur dari risiko deteksi apabila prosedur analitis
gagal mendeteksi adanya kesalahan yang material. Auditor perlu memahami
aktivitas/kegiatan perusahaan terkait dengan aktivitas investasi/siklus pembiayaan milik
perusahaan dan sifat bisnis perusahaan untuk memprediksi aktivitas pembiayaan atas
entitas/modal.
Risiko Pengendalian
Beberpa dokumen yang digunakan dalam siklus pembiayaan sama dengan dokumen
yang digunakan dalam siklus investasi seperti sertifikat saham dan obligasi serta kontrak
obligasi yang membedakannya adalah perspektifnya yang berubah dari investor kepada
penerbit saham dan obligasi. Adanya buku besar pembantu pemegang saham biasa dan
obligasi yang terpisah dapat diselenggarakan. Transaksi siklus pembiayaan juga dapat
melibatkan ayat jurnal dalam jurnal umum dan jurnal penerimaan dan jurnal pengeluaran
untuk penerbitan dan penarikan sekuritashutang serta ekuitas, akrual dan pembayaran
bunga serta pengumuman dan pembayaran dividen.
4. FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG TERKAIT
Dalam sudut pandang auditor dalam menilai hutang/kewajiban jangka panjang yang
terdiri dari wesel bayar/hutang wesel, hutang hipotek, dan hutang obligasi memiliki
karateristik yang sama antara satu dengan lainnya. Pada umumnya hutang/kewajiban
jangka panjang:
3. PROSDUR AWAL
Dalam prosedur awal auditor perlu memperoleh pemahaman tentang bisnis dan
industri perusahaan, menentukan kebutuhan entitas/modal akan pembiayaan eksternal,
dan kemampuan untuk melunasi hutang/kewajiban jangka panjang. Dan dalam prosedur
awal auditor melakukan kegiatan menelusuri saldo awal akun hutang jangka panjang
dengan melihat laporan keuangan perusahaan pada periode sebelumnya, meriview semua
aktivitas perusahaan terkait dengan kewajiban/hutang jangka panjang dan mendapatkan
skedul hutang/kewajiban jangka panjang yang telah disediakan oleh perusahaan
kemudian dicocokkan dengan catatan akuntansi yang ada.
4. PENGUJIAN ANALITIS
Hal yang terpentingdalam proses audit atas hutang/kewajiban jangka panjang adalah
menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit sesuai dengan harapan auditor.
Auditor dalam memperoleh pengetahuan akan bisnis dan industri milik perusahaan serta
menilai risiko prosedur analitis, dengan menyajikan prosedur audit membantu auditor
dalam menilai kelayakan informasi laporan keuangan yang berhubungan dengan
aktivitas hutang/kewajiban jangka panjang dan beban/biaya bunga.
Dalam pengujian substantif atas pengujian rincian saldo dibagi menjadi tiga kategori
yaitu:
Mengkonfirmasi Hutang
Auditor melakukan konfirmasi atas eksistensi dan persyaratan hutang/kewajiban
jangka panjang dengam melakukan komunikasi langsung dengan pemberi pinjaman
serta trustee obligasi. Dalam hutang wesel/wesel bayar auditor memeriksa laporan
yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan laporan pihak bank terkait dengan hutang
wesel/wesel bayar sebagai salah satu bentuk konfirmasi dari pihak perusahaan kepada
pihak bank. Dan auditor juga dapat melakukan komunikasi langsung kepada
pemegang wesel milik perusahaan dengan melalui surat konfirmasi yang terpisah.
Semua jawaban atas konfirmasi hutang/kewajiban jangka panjang yang diterima oleh
auditor kemudian dibandingkan dengan catatan milik perusahaan untuk menilai
kesalahan saji dalam pencatatan.
Dalam melakukan konfirmasi hutang/kewajiban jangka panjang auditor dapat
memperoleh asersi keberadaan atau keterjadian/eksisensi, kelengkapan, hak dan
kewajiban, dan penilaian atau alokasi.
Dalam merancang pengujian substantif terkait dengan tujuan spesifik auditor atas
aktivitas ekuita/modal pemegang saham. Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh
auditor dalam melakukan pengujian subsatantif yaitu:
3. PROSEDUR AWAL
Auditor perlu memahami aktivitas/kegiatan bisnis dan industri serta sifat bisnis milik
klien, hal ini membantu auditor dalam menentukan
Dalam prosedur awal auditor perlu melakukan pengujian atas kecocokan data dalam
menelusuri saldo awal ekuitas/modal perusahaan untuk tahun periode berjalan dengan
melihat saldo akhir untuk tahun periode sebelumnya serta mencocokkan semua catatan
akuntansi milik perusahaan yang terkait dengan aktivitas ekuitas/modal dan auditor
memverifikasi buku besar pembantu telah sesuai dengan buku besar perusahaan sebagai
salah satu bentuk pengendalian. Bukti atas prosedur awal berkaitan dengan ketepatan
dalam pencatatan dan matematis atas asersi penilaian atau alokasi.
4. PROSEDUR ANALITIS
Dengan melakukan perhitungan atas rasio tersebut auditor melakukan evaluasi atas
kelayakan ekuitas/modal pemegang saham dan saldo-saldo ekuitas/modal pemegang
saham. Bukti yang diperoleh dalam prosedur analitis berkaitan dengan asersi keberadaan
atau keterjadian/eksistensi, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.
Kegiatan auditor dalam melakukan pengujian rincian transaksi dibagi menjadi dua
kategori yaitu:
Kegiatan dalam pengujian substantif atas pengujian rincian saldo dibagi menjadi
lima kategori yaitu:
Langkah yang terakhir (ketiga), auditor harus melakukan rekonsiliasi atas total saham
yang diterbitkan dan yang beredar seperti yang tercantum dalam buku besar
pemegang saham.serta akun modal/ekuitas saham.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi keberadaan atau
keterjadian/eksistensi, kelengkapan serta hak dan kewajiban.
Bukti yang diperoleh dalam pengujian ini terkait dengan asersi keberadaan atau
keterjadian/eksistensi, kelengkapan serta hak dan kewajiban.
APB Opinion No.12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan dalam akun-
akun terpisah yang terdiri dari ekuitas/modal pemegang saham diisyaratkan untuk
membuat laporan keuangan yang cukup informatif. Pengungkapan tersebut dapat dibuat
pada laporan dasar dan diikuti dengan catatan atau disajikan dalam laporan terpisah.
Pengungkapan atas ekuitas/modal berkaitan dengan rincian opsi saham, waran,
treasury stock, deviden yang terlambat bayar, nilai pari atau ditetapkan, dan prefernesi
dividen serta likuidasi.
Dalam mendeteksi hasil notulen rapat, auditor harus mencatat jumlah lembar saham
yang dicadangkan oleh perusahaan untuk opsi saham atau kegiatan yang sama, adanya
komitmen dalam penerbitan saham di masa yang akan datang dalam melakukan
pembelian atau merger dengan perusahaan lainnya. Dan pembatasan yang membatasi
pembayaran dividen atau persyaratan modal kerja minimum.
Auditor setelah menyelesaikan proses audit untuk siklus investasi, auditor dapat
megevaluasi investasi entitas dengan membandingkan pada perusahaan lain yang
bergerak dalam industri yang sama. Auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas
perusahaan yang dapat memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan, laba, dan
arus kas serta pencapaian tujuan entitas/modal perusahaan.
Auditor juga dalam memperoleh pmahaman dan pengetahuan atas perusahaan atas
sumber pembiayaan yang digunakan oleh perusahaan dalam membiayai instasi strategis.
Auditor juga memperoleh pengetahuan atas keunggulan dan kelemahan pembiayaan dari
bank, hutang hipotek, pembiayaan dengan lease, pembiayaan yang berasal dari asuransi
atau satuan usaha lainnya atau berbagai kelas saham preferen. Dan auditor/akuntan
publik dapat memberikan saran kepada perusahaan bagaimana cara perusahaan
melakukan pembiayaan investasi yang penting bagi perusahaan.
Auditor juga dapat memberikan jasa kepada perusahaan terkait dengan memberikan
saran serta mengidentifikasi calon akuisisi, mengevaluasi manfaat dan risiko potensial
yang terkait dengan akuisisi dan bagaimana cara mengatur akuisis tersebut.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/130899685/4-Audit-Siklus-Pembiayaan
https://www.academia.edu/9827211/CHAPTER_17_AUDIT_SIKLUS_PEMBIAYAAN
https://www.slideshare.net/dhitaarum1/bab-17-audit-siklus-pembiayaan?from_action=save