5 Prinsip Kesmas
5 Prinsip Kesmas
gov/MedicalPrograms/PortlandInjury
The 5 Public Health Principles
Injuries are not accidents--they do not happen by chance. Like disease, they
follow a pattern. By identifying the risks for injury, it is possible to predict and
prevent it. From a public health perspective, we attempt to analyze each risk
factor in order to understand and predict
patterns of disease and injury.
The goal of this step is to understand and
apply basic public health principles and
guidelines to identify risk factors and help
develop and choosing prevention
strategies. Use these tools when planning
your injury prevention program and
interventions.
PUBLIC HEALTH
Page 1
pencegahan. Di dalam bentuk sederhana epidemiologi adalah ilmu pengenalan
terhadap timbulnya penyakit. Seprti peneliti polisi mencoba menguraikan suatu
kriminal, seorang epidemiologis coba menguraikan sesuatu keganasan penyakit
dengan mengumpulkan data yang menjawab pertanyaan-pertanyaan siap, apa,
mengapa, dimana, bila dan bagaimana.
Resumenya
Epidemiologi hampir sama dengan ilmu investigasi ataupun detektif polisi.
Periksa kemungkinan apa, siapa, bagaimana, dimana, mengapa, tentang
terjadinya suatu cedera. Dari sana pelajari mekanismenya sehingga dapat
dibuat suatu strategi pencegahan supaya cedera serupa tidak terulang kembali.
PUBLIC HEALTH
Page 2
pada kausa yang berenergi menimbulkan cedera. Bila masalah lingkungan
fisik dan kimia adalah yang mengancam, lakukan upaya mencegah supaya
orang yang ada disekitarnya tidak melakukan kontak. Pemakaian peralatan
keselamatan kerja ataupun peralatan khusus untuk pencegahan cedera
hasur dapat diefektifkan melalui pelatihan, sosialisasi permasalahan pada
pihak mereka yang berada di sekitar kausa yang memiliki potensi energi
menimbulkan cedera.
Resumenya.
Pertimbangkan keseimbangan dari pengawasan terhadap adanya ketidak
seimbangan kondisi ke tiga faktor dalam segi tiga. Bila ada faktor host yang
melembah sementara faktor agen dan kausa meningkat maka cedera
mungkin saja terjadi. Terlihat faktor host tidak boleh menurun sehingga ada
kemungkinan faktor kausa yang lemah skalipun dibantu dengan kondisi
lingkungan yang mendukung, cedera dapat terjadi kapan saja. Upayakan
daya tahan host tetap optimal, lemahkan kemungkinan meningkatnya
kekuatan agen dan usahakan kondisi lingkungan dapat menjauhkan
terjadinya cedera.
Resumenya.
Cedera fisik ataupun kimiawi dapat sebenarnya terhidar bila ada upaya aktif
untuk menghindarkan kekuatan agen menimbulkan cedera. Alat-alat proteksi
diri yang sudah teruji kiranya dapat menghindarkan terjadinya cedera bila
semua pekerja dapat memakainya sebagai alat proteksi. Usahakan
menjadikan kontak fisik yang dapat terhidar sebagai bagian pengaturan
lingkungan kerja yang aman. Sosialisasi masalah kehati-hatian dan
pemakaian kewaspadaan terhadap lokasi-lokasi yang potensil berbahaya di
tumah sakit cukup efektif menghindari bahaya. Gunakan tanda-tanda
peringatan supay pengunjung RS tidak mendekati bagian-bagian rumah
sakit lebih dekat dari jarak yang aman.
PUBLIC HEALTH
Page 3
When referring to epidemiology and prevention, epidemiologists often refer to a
model called the epidemiology triangle to identify the there major risk factor
categories for the disease or injury.
Ilmu Epidemiologi dikembangkan untuk mencegah penyakit. Namun demikian
peraturan dapat diaplikasikan juga untuk kejadian cedera juga. Banyak praktisi
kemas dan pencegahan cedera memakai peraturan atau pedoman yang
dikembangkan yang serupa di dalam epidemiologi untuk mendeteksi atau
menemukan bentuk-bentuk bagaimana kecederaan-kecederaan terjadi pada
komunitas. Bila dirujukkan pada epidemiologi dan pencegahan, epidemiologis
sering melihat pada model yang disebut segitiga epidemiologi demi
mengindentifikasi 3 faktor resiko utama pkejadian penyakit atau cedera.
.
Identifying risk factors is the second step in the Public Health approach to injury
prevention The traditional use of this model is to use it as a tool to identify the
risk factors and show the relationship between the three factors that influence
the occurrence and prevention of disease and injury. These factors are:
a) HOST, or the person or population with the disease;
b) AGENT, or the disease causing organism; and
c) ENVIRONMENT, or place in which the host and agent interact.
For example, we have learned that a person (HOST) can be vaccinated (HOST
characteristic) to prevent illness from certain disease causing organisms
(AGENT) such as the virus that causes measles; or that an environment with
improved sanitary conditions (ENVIRONMENT) such as protected water
PUBLIC HEALTH
Page 4
supplies and sanitary sewer systems reduce the risk of diseases (AGENT) such
as cholera and giardia.
Sebagai contoh kita telah melihat bahwa seseorang (HOST) dapat divaksinasi
utk mencegah penyakit dari sesuatu kuman (AGENT) spt virus penyebab
campak, atau bahwa lingkungan yang sanitasinya telah diperbaiki
(ENVIRONMENT) seperti sumber air minum yang terjaga dan sistem
pembuangan air limbah mengurangi resiko penyakit (AGENT) spt misalnya
cholera dan giardia.
Ketiadaan/Kelebihan masalah
Kehangatan
Model segitiga epidemiologi
untuk cedera sangat serupa dengan yang model tradisionil. Host artinya orang
yang cedera, ENVIRO artinya karakteristik fisik dan karakteristik lingkungan
sementara AGENT adalah energi atau daya yang dipaparkan ke badan
sehingga cukup menimbulkan cedera.
The use of the epidemiology triangle to explain the AGENT of injury was a
bit more difficult to describe until early injury prevention practitioners clarified
PUBLIC HEALTH
Page 5
that agent of injury was primarily the transfer of energy to the body at rates that
cause damage (like the energy transferred when an unrestrained motor vehicle
occupants head strikes the windshield during a crash); or in some cases (like
drowning and hypothermia) the agent of injury is the result of the absence of
such essentials as oxygen and heat.
Pemakaian segiotiga epidemiologi menerangkan perihal AGENT dari
cedera tadinya lebih sulit diuraikan sampai pada akhirnya praktisi pencegahan
cedera menjelaskan bahwa penyebab cedera itu pada awalnya adalah
pemaparan energi pada tubuh pada tingkat yang dapat menyebebkan cedera.
Agent dari kecederaan tsb adalah hasil dari ketiadaan dari zat-zat yang esensil
seperti oksigen dan kehangatan.
Keep in mind, this is just a brainstorming tool to help you identify the risk
factors. This sets the stage for developing prevention strategies in step 3 of the
Public Health approach.
Ingat bahwa hal-hal di atas adalah sekedar alat debat kusir menolong
anda memeriksa faktor-faktor resiko. Hal itu menyediakan tahapan
pengembangan strategi prevensi pada tahap 3 pendekatan Kes Mas.
2. Levels of Prevention
2. Tingkat Prevensi
PUBLIC HEALTH
Page 6
Tujuannya adalah mencegah kejadian yang mungkin mengakibatkan
cedera. Apa yang dapat dibuat untuk mencegah cedera tersebut
sebelum terjadinya cedera tersebut.
PUBLIC HEALTH
Page 7
Pendekatan Pasif Pendekatan Aktif
Passive strategies are often preferred over active strategies because they are
automatic and protect everyone, and require no cooperation or action on part of
those you intend to protect. In practice, however, interventions are often
developed that are often a mix of passive and active interventions.
Strategi pasief sering disenangi dibandingkan dengan strategi aktif karena
otomatis melindungi setiap orang, tidak memerlukan aksi atau bantuan orang
lain pada penggunaannya pada apa yang anda ingin lindungi.
For example, comprehensive motor vehicle injury interventions involve passive
interventions (highway engineering; air bags; automatic daytime running lights)
and active interventions (seat belts, DUI checkpoints).
Sebagai contoh intervensi komprehensif pada cedera akibat kendaraan
bermotor (rekayasa jalan raya, kantong udara, lampu otomatis di siang hari)
dam intervensi-intervensi aktif (tali pengaman, titik pemeriksa DUI)
Latihan : Tandai mana yang pendekatan pasif dan mana pendekatan yang aktif
Pendekatan aktif dan pasif. (Aktif bila pemakai memakainya sendiri secara
sadar, pasif bila alam lingkungan sudah lebih dahulu diperlengkapi pencegah
kecederaan. Penting dicermati bahwa pendekatan strategi pencegahan dapat
dikenali dengan model pasif dan modil aktif.
PUBLIC HEALTH
Page 8
Pendekatan strategi pasif adalah strategi aplikasi peralatan-peralatan yang telah
dipersiapkan sehingga sebenarnya sekalipun tanpa memakai perlatan sendiri,
pencegahan cedera sudah tersedia yang mampu melindungi pasien pelaku atau
pengunjung.
Seat belt misalnya adalah strategi pendekatan yang aktif karena pemakai
secara aktif. Bantalan udara adalah strategi pencegahan model pasif, juga
rekayasa jalan raya jadi lebih aman, pemakaian otomatis lampu pada siang hari
adalah model pasif karena semua sudah tersedia sekalipun pengunjung,
pemakai tidak mempersiapkannya.
To the right is an example of how the 3 levels were applied using Childhood
Poisoning from medicines. Before 1970, childhood poisoning prevention was
primarily directed at individuals in terms of education to parents and public
awareness about the risks to young children of medicines and hazardous
substances.
Pada bagian sebelah kanan adalah suatu contoh bagaimana 3 lapisan dipakai
memakai Childhood Poisoning dari obat-obatan. Sebelum 1970, pencegahan
keracunan pada anak-anak pada awalnya diarahkan secara individu di dalam
catatan edukasi pada orangtua-orangtua dan kewaspadaan publik terhadap
resiko-resikonya pada anak-anak kecil karena obat-obatan dan za-zat
berbahaya.
PUBLIC HEALTH
Page 9
Due to the raising of awareness about the problem of childhood poisoning in
society, the national Poison Prevention Packaging Act of 1970 was passed
which required drug companies and others to produce medicine and hazardous
substances in childproof containers (Societal Level). Finally, through
engineering, an Environmental Level change was brought about in the creation
of childproof packaging on medicine containers which has essentially solved the
problem of young children being poisoned by medicines.
PUBLIC HEALTH
Page 10
5. Effective Strategies
Effective means producing or capable of producing a desired effect. In this case,
the desired effect is to reduce injuries.
Efektif berarti mampu menciptakan atau dapat menghasilkan suatu efek yang
diinginkan
Injuries are the most important cause of death and disability for the first half of the
human lifespan and are the leading cause of years of potential life lost before age
65. Hundreds of injury intervention programs have been implemented, but not all
strategies have been evaluated.
Kecederaan adalah penyebab paling penting sebagai penyebab kecacatan atau
kematian pada bagian pertama dafi
kehidupan manusia dan adalah
penyebab terutama kehilangan tahun-
tahun kehidupan yang potensil
sebelum umur 65. Ratusan dari
program intervensi cedera telah di
implementasikan, tetapi tidak semua
strategi telah dievaluasi
keberhasilannya.
PUBLIC HEALTH
Page 11
For example, safety messages like Think Safety and Dont Drink and Drive
have been used for many years, but have limited effect in changing behavior.
Think Safety is especially bad, for the message is too general. Seat belt use and
smoke detectors are proven effective devices. Health fairs are of limited
effectiveness, and drivers education classes for teen drivers have actually been
proven in the past to increase motor vehicle injuries among young drivers
because those classes often allowed teens to obtain a drivers license at an
earlier age.
Untuk contoh, pesan keselamatan seperti Pikir tentang Keselamatan dan
Jangan Mabok ketika mengendali telah dipakai untuk beberapa tahun, tetapi
memiliki efek terbatas di dalam merubah perilaku. Memikirkan Keselamatan
teristimewa adalah buruk, karena pesan tersebut terlalu umum. Pemakaian
sabuk pengaman dan detektor asap terbukti sebagai peralatan yang efektif.
Pekan Kesehatan adalah keefektifan yang terbatas, dan kelas edukasi pada
pengemudi-pengemudi umur belasan telah pun menambah bukti meningkatkan
kecederaan kendaraan bermotor pada mereka pengemudi muda karena kelas-
kelas seperti itu mengijinkan para remaja untuk mendapatkan SIM pada usia
yang terlalu muda.
References
Baker, Susan P. The Injury Fact Book. 2nd ed. Oxford UP, 1991.
Bonnie, Richard J., Carolyn Fulco, and Catharyn T. Liverman. Reducing the Burden of
Injury: Advancing Prevention and Treatment. National Academy P, 1999.
Christoffel, Tom, and Susan S. Gallagher. Injury Prevention and Public Health. 2nd ed.
Jones & Bartlett, 2005.
National Committee For Injury Prevention And Control. Injury Prevention: Meeting the
Challenge. Oxford UP, 1989.
National Center for Injury Prevention and Control. CDC Injury Fact Book. Atlanta (GA):
Centers for Disease Control and Prevention; 2006.
Evidence-Based Effective Strategies for Preventing Injuries compiled by David Wallace,
NCIPC, CDC, 2002.
CDC. Motor vehicle occupant injury: strategies for increasing use of child safety seats,
increasing use of safety belts, and reducing alcohol-impaired driving. A report on
recommendations of the Task Force on Community Preventive Services. MMWR
2001;50(No. RR-7).
PUBLIC HEALTH
Page 12