Anda di halaman 1dari 8

Akhlak Sesama Muslim

Siapa yang Termasuk Saudara Kita dan Apa Pengibaratannya

Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya seperti bangunan yang saling mengokohkan
satu dengan yang lain. (HR. Bukhari Muslim).

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat
rahmat. (QS.al-Hujuraat:10).

Dalam hadits yang lain, Rasulullah Saw bersabda: Perumpamaan mukmin dalam hal saling
mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu satu tubuh, apabila satu organnya merasa sakit,
maka seluruh tubuhnya turut merasakan hal yang sama, sulit tidur dan merasakan demam. (HR.
Muslim).

sabda Rasulullah saw: Tidak beriman seseorang dari kalian hingga dia mencintai saudaranya
seperti dia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari-Muslim dari Anas ra).

Hak dan Kewajiban Terhadap Saudara Muslim

Rasulullah Saw: Hak muslim terhadap sesamanya ada enam, Rasulullah ditanya,Apa saja itu,
ya Rasulullah? Beliau menjawab, Apabila kamu bertemu dengannya ucapkanlah salam, apabila
dia mengundangmu penuhilah undangan tersebut, apabila dia meminta nasihat, berikanlah,
apabila dia bersin lalu mengucapkan hamdalah jawablah, apabila dia sakit jenguklah, dan apabila
dia meninggal dunia, antarkanlah. (HR. Muslim).
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah Saw bersabda: Seorang muslim adalah saudara bagi seorang
muslim lainya, tidak boleh menganiayanya dan menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa
membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu kebutuhannya. Barangsiapa
membebaskan kesukaran seorang muslim, Allah akan membebaskan darinya satu kesukaran dari
antara kesukaran-kesukaran pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi (cacat)nya akan ditutup
aibnya kelak di hari kiamat. (HR. Bukhari-Muslim).

Allah Swt menegaskan, Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan sangat keji itu
(berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang
pedih di dunia da di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS An
Nur: 19).

Dari Abu Hurairah juga ia berkata, Rasulullah saw bersabda:Janganlah saling hasud
menghasud, saling benci membenci dan saling berpaling, serta janganlah seseorang diantara
kamu menjual atas penjualan kawannya, tapi jadilah kamu sekalian bersaudara, hai hamba Allah.
Seorang muslim itu saduara bagi muslim lainnya, tidak boleh menzaliminya, dan tidak boleh
membiarkannya dalam keadaan terhina dan tidak boleh merendahkannya. Taqwa itu disini
(sambil menunjuk kea rah dadanya sebanyak tiga kali). Cukup dinilai bertindak jahat, siapa yang
merendahkan kawan muslimnya yang lain. Setiap muslim atas muslim lainnya adalah haram
(terhormat) darahnya, hartanya dan kehormatannya. (HR. Muslim).

Menutupi Aib Saudaranya

Allah berfirman dalam Al Quran: .Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan
janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah
(pangilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim.

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada
diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (QS. al-Hujuraat: 11-12).

Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan


satu kesusahannya di hari Kiamat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, niscaya Allah akan
menutup aibnya di Hari Kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong
saudaranya. (HR. Muslim).

Orang yang menutup aib saudaranya akan dijamin masuk surga, seperti sabda Rasulullah
saw: Tidaklah seseorang melihat aib saudaranya lalu dia menutupinya, kecuali dia akan masuk
surga. (HR. Thabrani).

Mendamaikan Perselisihan

Takutlah kamu kepada Allah dan damaikanlah persengketaan diantara kamu itu. (QS. al-
anfal:1)

Dan dari Ummu Kultsum bin Uqbah bin Abu Muaith, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah
saw bersabda: Tidak termasuk berdusta orang yang mendamaikan manusia, yaitu dia mencari
kebaikan atau berkata baik. (HR. Bukhari-Muslim)

Ingatlah firman Allah Swt, ketika kaum muslimin berselisih paham dengan sesama muslim:Dan
apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika
salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah
(golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika
golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan
adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al-
Hujuraat: 9).
Memaafkan Saudaranya

Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: Ada tiga hal yang jika dimiliki seseorang, ia akan
mendapatkan pemeliharaan Allah, dan akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan Allah akan
senantiasa memasukkannya ke dalam lingkungan hamba-hamba yang mendapat cinta-Nya, yaitu:
seseorang yang selalu bersyukur ketika Allah memberi nikmat, seseorang yang mampu
(meluapkan amarahnya) tetapi dia memberi maaf atas kesalahan orang, dan seseorang yang
apabila marah, dia menghentikan amarahnya. (HR. Hakim).

Memaafkan adalah Akhlak utama,seperti dalam pesan Nabi Muhammad Saw kepada
sahabatnya. Ya Uqbah, maukah kuberitahukan tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang
paling utama? Yaitu, menyambung silaturahim terhadap orang yang memutuskan hubungan
denganmu, memberi orang yang menahan pemberiannya kepadamu, dan memaafkan orang yang
pernah menganiayamu. (HR. Hakim).

Dan orang yang datang sesudah mereka (muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: Ya Tuhan
kami, ampunilah kami dan saudara-sadara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan
janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.
Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Mapa Penyantun, lagi Maha Penyayang. (QS al-Hasyr: 10)

Rasulullah Saw juga mengajarkan, Jika seseorang mendoakan saudaranya tanpa


sepengetahuannya, malaikat berkata, Engkau juga mendapatkannya. (HR. Muslim)

Sumber:
http://m.voa-islam.com/news/tsaqofah/2012/07/28/20031/beginilah-seharusnnya-akhlak-
muslim-kepada-saudaranya/
6 Hak dan Kewajiban Muslim atas Muslim Lainnya

Enam Hak dan Kewajiban Muslim atas Muslim Lainnya ini berdasarkan hadits Shahih Muslim.
Rasulullah Saw bersabda: "

"Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam: (1) Jika engkau bertemu dengannya,
maka ucapkan salam, dan (2) jika dia mengundangmu maka datangilah, (3) jika dia minta
nasihat kepadamu berilah nasihat, (4) jika dia bersin dan mengucapkan hamdalah maka
balaslah (dengan doa: Yarhamukallah), (5) jika dia sakit maka kunjungilah, dan (6) jika dia
meninggal maka antarkanlah (jenazahnya ke kuburan). (HR. Muslim).

1. Mengucapkan salam.

Mengucapkan salam (Assalamu'alaikum = semoga Anda berada dalam keselamatan )


adalah sunnah yang sangat dianjurkan karena dia merupakan penyebab tumbuhnya rasa cinta dan
dekat di kalangan kaum muslimin sebagaimana dapat disaksikan dan sebagaimana yang
diajarkan oleh Rasulullah Saw:

"Demi Allah tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan tidak beriman hingga
kalian saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu yang jika kalian lakukan akan
menumbuhkan rasa cinta di antara kalian?, Sebarkan salam di antara kalian" (HR. Muslim).

Rasulullah Saw selalu memulai salam kepada siapa saja yang beliau temui dan bahkan
dia memberi salam kepada anak-anak jika menemui mereka.

Sunnahnya adalah yang kecil memberi salam kepada yang besar, yang sedikit memberi
salam kepada yang banyak, yang berkendaraan memberi salam kepada pejalan kaki, akan tetapi
jika yang lebih utama tidak juga memberikan salam maka yang lainlah yang hendaknya
memberikan salam agar sunnah tersebut tidak hilang.
Jika yang kecil tidak memberi salam, maka yang besar memberikan salam, jika yang
sedikit tidak memberi salam, maka yang banyak memberi salam agar pahalanya tetap dapat
diraih

Ammar bin Yasir r.a. berkata, Ada tiga hal yang jika ketiganya diraih maka sempurnalah
iman seseorang: Jujur (dalam menilai) dirinya, memberi salam kepada khalayak dan berinfaq
saat kesulitan (HR. Muslim).

Jika memulai salam hukumnya sunnah maka menjawabnya adalah fardhu kifayah, jika
sebagian melakukannya maka yang lain gugur kewajibannya. Misalnya jika seseorang memberi
salam atas sejumlah orang maka yang menjawabnya hanya seorang maka yang lain gugur
kewajibannya.

Allah Taala berfirman: "Apabila kamu dihormati dengan sesuatu penghormatan, maka
balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balalaslah dengan yang serupa (QS. An-
Nisaa': 86).

Tidak cukup menjawab salam dengan mengucapkan: Ahlan Wasahlan saja, karena dia
bukan termasuk yang lebih baik darinya, maka jika seseorang berkata: Assalamualaikum,
maka jawablah: Waalaikumus salam, jika dia berkata : Ahlan, maka jawablah : Ahlan
juga, dan jika dia menambah ucapan selamatnya maka itu lebih utama.

2. Memenuhi Undangan.

Misalnya seseorang mengundangmu untuk makan-makan atau lainnya maka penuhilah


dan memenuhi undangan adalah sunnah muakkadah dan hal itu dapat menarik hati orang yang
mengundang serta mendatangkan rasa cinta dan kasih sayang. Dikecualikan dari hal tersebut
adalah undangan pernikahan, sebab memenuhi undangan pernikahan adalah wajib dengan syarat-
syarat yang telah dikenal.
"Dan siapa yang tidak memenuhi (undangannya) maka dia telah maksiat kepada Allah
dan Rasul-Nya." (HR. Bukhori dan Muslim).
Hadits jika seseorang mengundangmu maka penuhilah termasuk juga undangan untuk
memberikan bantuan atau pertolongan. Karena engkau diperintahkan untuk menjawabnya, maka
jika dia memohon kepadamu agar engkau menolongnya untuk membawa sesuatu misalnya atau
membuang sesuatu, maka engkau diperintahkan untuk menolongnya.
"Setiap mumin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang saling menopang (HR.
Bukhori dan Muslim).

3. Memberi nasihat.
Yaitu jika seseorang datang meminta nasihat kepadamu dalam suatu masalah maka
nasihatilah karena hal itu termasuk agama sebagaimana hadits Rasulullah Saw:
"Agama adalah nasihat: Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada para pemimpin kaum
muslimin serta rakyat pada umumnya." (HR. Muslim).
Jika seseorang datang kepadamu tidak untuk meminta nasihat, namun pada dirinya terdapat
bahaya atau perbuatan dosa yang akan dilakukannya, maka wajib baginya untuk menasihatinya
walaupun perbuatan tersebut tidak diarahkan kepadanya, karena hal tersebut termasuk
menghilangkan bahaya dan kemunkaran dari kaum muslimin.
Jika tidak terdapat bahaya dalam dirinya dan tidak ada dosa padanya dan dia melihat
bahwa hal lainnya (selain nasihat) lebih bermanfaat maka tidak perlu menasihatinya kecuali jika
dia meminta nasihat kepadanya maka saat itu wajib baginya menasihatinya.

4. Menjawab Hamdalah Saat Bersin: Yarhamukallah


Sebagai rasa syukur kepadanya yang memuji Allah saat bersin. Jika dia bersin tetapi tidak
mengucapkan hamdalah, maka dia tidak berhak untuk diberikan ucapan tersebut, dan itulah
balasan bagi orang yang bersin tetapi tidak mengucapkan hamdalah.
Menjawab orang yang bersin (jika dia mengucapkan hamdalah) hukumnya wajib, dan
wajib pula menjawab orang yang mengucapkan Yarhamukallah dengan ucapan
Yahdikumullah wa yuslih balakum, dan jika seseorang bersin terus menerus lebih dari tiga kali
maka keempat kalinya ucapkanlah Aafakallah (Semoga Allah menyembuhkanmu) sebagai
ganti dari ucapan Yarhamukallah.

5. Membesuknya saat sakit.


Hal ini merupakan hak orang sakit dan kewajiban saudara-saudaranya seiman, apalagi
jika yang sakit memiliki kekerabatan, teman dan tetangga maka membesuknya sangat
dianjurkan.
Cara membesuk sangat tergantung orang yang sakit dan penyakitnya. Kadang kondisinya
menuntut untuk sering dikunjungi, maka yang utama adalah memperhatikan keadaannya.
Disunnahkan bagi yang membesuk orang sakit untuk menanyakan keadaannya,
mendoakannya serta menghiburnya dan memberinya harapan karena hal tersebut merupakan
sebab yang paling besar mendatangkan kesembuhan dan kesehatan. Layak juga untuk
mengingatkannya akan taubat dengan cara yang tidak menakutkannya, misalnya seperti berkata
kepadanya
Sesungguhnya sakit yang engkau derita sekarang ini mendatangkan kebaikan, karena
penyakit dapat berfungsi menghapus dosa dan kesalahan dan dengan kondisi yang tidak dapat
kemana-mana engkau dapat meraih pahala yang banyak, dengan membaca zikir, istighfar dan
berdoa.
6. Mengantarkan jenazah.
Hal ini juga merupakan hak seorang muslim atas saudaranya dan di dalamnya terdapat
pahala yang besar. "Siapa yang mengantarkan jenazah hingga menshalatkannya maka baginya
pahala satu qhirath, dan siapa yang mengantarkannya hingga dimakamkan maka baginya pahala
dua qhirath, beliau ditanya: Apakah yang dimaksud qhirath ?, beliau menjawab: Bagaikan
dua gunung yang besar (HR. Bukhori dan Muslim).
Selain keenam hak dan kewajiban di atas, masih banyak hak muslim atas saudaranya
sesama Muslim. Akan tetapi kita dapat menyimpulkan semua itu dalam sebuah hadits Rasulullah
Saw: "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya."
Jika seseorang mewujudkan sikap ukhuwwah terhadap saudaranya, maka dia akan
berusaha untuk mendatangkan kebaikan kepada semua saudaranya serta menghindar dari semua
perbuatan yang menyakitkannya. Itulah indahnya Islam dan mengesankannya kaum
Muslim. Wallahu alam bish-shawab.*

Sumber:
http://inilahrisalahislam.blogspot.co.id/2013/11/6-hak-dan-kewajiban-muslim-atas-
muslim.html

Anda mungkin juga menyukai