PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SULAMAN.
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan
lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir
dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik,
bulu burung, dan payet.
Di antara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusuk
rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan,
sulaman dibuat dengan mesin jahit dan Mesin Bordir komputer.Kain dan benang yang
dipakai untuk seni bordir berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan
tahun yang lalu, kain atau bedang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk
membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern
menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.
Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita berbagai ukuran dan bahan
untuk membuat motif-motif bunga. Pita memberi efek tiga dimensi karena ukuran pita
lebih besar dari benang. Hasil sulaman pita juga lebih dekoratif karena bahan pita
yang lebih beragam.
Sulaman pita
Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita sebagai bahan utama dengan
berbagai variasi dan ukuran.Kelebihan khusus dari sulam pita ini adalah dapat
memberikan efek tiga dimensi sebab ukuran pita cenderung lebih besar dari
benang.Karena bahan pita yang digunakan memiliki ukuran yang beragam,
jenis ini akhirnya dapat menghasilkan bebagai jenis variasi hiasan yang lebih
kreatif.
Pada dasarnya terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran
Eropa dan Jepang (Rosa Amelia, 2008) yaitu:
a. Pita Jepang
Teknik sulaman jepang tidaklah jauh berbeda dengan teknik yang lain. Perbedaannya
hanya terletak pada bahan yang digunakan.
Banyak teknik-teknik sulaman pada sulaman benang yang bisa di aplikasikan pada teknik
sulaman jepang begitu pula sebaliknya.
Pita yang digunakan umumnya adalah pita satin. Sulam pita jepang banyak diaplikasikan
sebagai hiasan di baju, tempat tissu, taplak meja, dll.
b. Pita Eropa
Berbeda dengan sulam pita jepang, aplikasi sulam pita eropa dilakukan dengan
merangkai pita terlebih dahulu menjadi suatu bentuk kemudian di rekatkan pada kain.
Setelah direkatkan barulak kemudian dijahit. jenis pita yang digunakan adalah pita organdi.
Sulaman payet
Sulam payet adalah bentuk lain dari seni hias kain ini yang menggunakan
bahan dasar payet atau manik-manik sebagai pembentuknya.Teknik sulaman
payet berbeda dengan teknik sulaman benang pita. Penggunaan jarum untuk
sulam payet juga berbeda dengan jarum yang digunakan pada sulam pita.
Sulaman Perancis
Jenis sulaman ini diterapkan pada kain yang bermotif seperti motif kotak-kota,
bergaris, atau motif bintik-bintik.Jenis tusukan yang banyak diaplikasikan adalah tusukan
jelujur, tusukan silang, rantai terbuka serta tusukan biku.
Untuk menambah variasi hiasan biasanya ditambahkan jahitan benang yang variatif atau
mengikuti bentuk corak dari kain yang dihias.
Sulaman Hongkong
Teknik menyulam yang satu ini menggunakan teknik tusuk pipih yang dijahit bolak-
balik dengan menggunakan variasi warnah yang bertingkat-tingkat pada permukaannya.
Teknik ini umumnya digunakan dalam membuat ragam hias berupa hias naturalis, atau
dekoratif seperti flora dan fauna.
Sulaman Terawang
Sulaman terawang adalah bentuk lain dari seni menghiasi kain dengan hasil hiasan
geometris berbentuk lubang empat persegi yang dihiasi menggunakan rentangan benanga
atau dapat juga dihiasi menggunakan teknik sisipan.
.
Melekatkan Benang
Dilihat dari nama, hiasan kain yang satu ini menggunakan benang kasar sebagai bahan
utamanya. Dengan cara benang direkatkan di permukaan bahan menggunakan teknik tusuk
hias.Jenis ini umumnya digunakan untuk membentuk ragam hias berupa geometris
berbentuk garis-garis lengkung.Untuk mendapatkan hasil desain yang seimbang, gunakan
benang berwanah kontras dengan kain yang akan dihiasi.
1) Tusuk jelujur
Adalah tusuk yang berbentuk garis putus-putus. Menjahit tusuk ini adalah yang paling
mudah. Cara menjahit tusuk ini dari kanan ke kiri degan ukuran dan jarak sama panjang.
Tusuk jelujur ini biasanya digunakan untuk menggabungkan bahan sehingga
memudahkan proses ketika menjahit dengan mesin.
Tusuk jelujur sifatnya hanya sementara dan biasanya digunakan ketika menjahit bagian
yang sulit misalnya ketika menjahit kerah baju. Setelah proses menjahit dengan mesin
selesai, maka tusuk jelujur yang ada pada bahan bisa dihilangkan. Tusuk jelujur juga
digunakan untuk membuat kerutan pada proses pembuatan bunga dari kain.
3) Tusuk feston
Tusuk yang berbentuk seperti pagar ini dibuat dengan cara dua arah yaitu vertikal dan
horizontal. Menjahit tusuk feston bisa dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Tusuk feston biasanya digunakan untuk menjahit pinggir bahan yang fungsinya
sebagai dekorasi atau hiasan. Tusuk feston juga sering digunakan pada proses
pembuatan kerajinan dari flanel yaitu ketika menjahit tepi dan menggabungkan dua
bahan misalnya ketika membuat gantungan kunci atau boneka. Jika tidak memiliki
mesin untuk membuat lubang kancing, menjahit dengan cara tusuk feston adalah cara
terbaik untuk menjahit tepi lubang kancing baju.
4) Tusuk flanel
Yaitu tusuk yang memiliki dua bentuk bersilangan satu di bagian atas dan satunya di
bagian bawah. Tusuk ini biasanya digunakan untuk menjahit kelim pinggiran baju,
rok dan celana yang diobras. Cara menjahit tusuk flanel dengan cara langkah
tusukannya mundur kemudian turun ke bawah selanjutnya tusuk jarum ke kanan
kemudian mundur lagi, tusuk ke atas demikian seterusnya.
5) Tusuk batang
Yaitu tusuk yang cara menjahitnya dengan langkah mundur dan mengaitkan setengah
dari ukuran tusuk yang masing-masing saling berhimpitan. Tusuk ini bisa juga
digunakan untuk hiasan.
6) Tusuk rantai
Yaitu tusuk yang dibuat dengan langkah maju, cara memasukkan jarum dari bawah ke
atas, kemudian membuat lingkaran selanjutnya jarum ditusukkan pada lubang tempat
benang dilingkarkan pada jarum. Kemudian benang ditarik sehingga benang yang
melingkar berada di lubang berikutnya. Tusuk ini dibuat sambung menyambung
sehingga membentuk seperti rantai. Tusuk rantai berfungsi untuk membuat
hiasan.fungsinya untuk membuat hiasan.
7) Tusuk pipih
Yaitu tusuk yang dibuat dari arah kiri ke kanan dengan bentuk lurus dan bersusun.
Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat hiasan bentuk daun atau mahkota
bunga.
8) Tusuk silang
Yaitu tusuk yang dibuat dengan dengan cara silang. Cara membuat tusuk ini dari kiri
atas kemudian tusukkan dengan arah miring sehingga posisi jarum berada di kanan
bawah, kemudian masukkan lagi jarum dari bawah disebelah kiri atas. Ulangi seperti
langkah awal. Untuk membuat silang yang kedua yaitu dengan cara dari kanan atas
kemudian jarum ditusukkan ke kiri kemudian masukkan jarum dari bawah sebelah
kanan atas. Demikian seterusnya hingga tusukan menumpang pada tusukan yang
dibuat pada langkah awal. Tusuk silang ini biasanya digunakan untuk membuat
kruistik.
1) Kain
Berbagai jenis kain bisa disulam, asalkan jarum bisa melewatinya.
2) Benang
Banyak jenis benang di pasaran, ada merk DMC, Blue moon, Rose & masih ada lagi.
Memang untuk jenis DMC masih menduduki peringkat atas dalam hasil sulamannya, karena
lebih kuat, tebal, & kilap. Bukan berarti merk lain tidak bagus untuk menyulam, merk yang
biasa juga bagus loh...!
3) Pita
Jenis pita juga bemacam-macam, ada pita satin, pita organdi, pita sutra. Ukurannya
bervariasi, mulai dari 1/8 inci sampai 2 inci. Jika kain yang digunakan rapat, jangan
menggunakan pita terlalu panjang, karena pita akan terkikis oleh kain yang bisa membuat
pitanya rusak.
4) Jarum
Ketika mengerjakan sulam pita pakailah jarum yang ukuran besar, jarum khusus untuk
sulam pita. Jarum jenis ini ada yang ujungnya tumpul, ada juga yang runcing. Kalau
mengerjakan teknik "spider web rose" lebih nyaman menggunakan yang ujungnya tumpul,
supaya ujung jarum tidak tersangkut di pita.
Kalau sulam benang kita bisa memakai jarum biasa.
5) Pembidang/ram.
Digunakan untuk membentangkan kain sehingga mudah di sulam dan untuk mencegah
kerutan pada kain.Ada beberapa jenis kain yang tidak memerlukan pembidang, seperti kain
kodorai. Karena bekas dari pembidang akan terlihat. Hati-hati juga dengan pembidang yang
terbuat dari plastik, jika pembidangan itu dibiarkan di kain dalam jangka waktu lama,
terkadang warna pembidangan akan membekas pada kain. Tidak semua kegiatan menyulam
menggunakan pembidang, bahkan tanpa pembidang kita bisa dengan bebas menyulam. Tapi
itu semua dikembalikan lagi pada setiap penyulam.
6) Penjiplak pola
Gunakan karbon warna, tapi jangan mempergunakan karbon hitam, karena kotor. Ketika
menjiplak pola gunakanlah jarum pentul supaya gambar tidak geser.
Untuk menggambar pola seperti spider web rose, dapat menggunakan penggaris untuk
membuat lingkaran
BABA III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan
lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir
dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik,
bulu burung, dan payet.
Di antara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusuk
rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan,
sulaman dibuat dengan mesin jahit dan Mesin Bordir komputer.Kain dan benang yang
dipakai untuk seni bordir berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan
tahun yang lalu, kain atau bedang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk
membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern
menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan penulis dan pembaca dapat
memahami apa yang dimaksud dengan sulaman jenis jenis dan alat yang digunakan
untuk menyulam.