HASIL PENELITIAN
Disusun Oleh:
ERNAWATI
NIM. 201502152B
ERNAWATI
201502152B
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : ERNAWATI
Nim : 201502152B
Menyatakan dengan ini sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran
orang lain. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian
atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi
ERNAWATI
iii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA SORONG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
ERNAWATI
201502152B
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELAYANAN
DI POSYANDU LANSIA PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALANU
KOTA SORONG
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
di Posyandu Lansia pada Wilayah Kerja Puskesmas Malanu Kota Sorong dalam
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKES PAPUA
Kota Sorong.
Terwujudnya hasil penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide - ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
Papua (YPMP)
2. Dr. Marthen Sagrim, SKM., M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Ns. Hansen M. Su, S.Kep., MA., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu
v
5. Ns. Alva.CH.Mustamu,S.Kep.,M.Kep,CWCS selaku pembimbing II banyak
7. Ns. Sherly A. Marcus, S.Kep., M.Kes selaku penguji II yang telah memberikan
ini.
8. Pengelola Program Studi Ilmu Keperawatan, serta semua dosen STIKES Papua
Sorong beserta seluruh pengelola akademik, yang telah memberikan ilmu serta
arahan dan sebagai motivasi selama perkuliahan dan sampai penulisan hasil
penelitian ini.
data di puskesmas.
10. Seluruh pegawai Puskesmas Malanu, terima kasih karena telah memberikan
11. Kedua Orang Tua tercinta bapak Rusimin dan Mama tersayang Ngaisah
vi
13. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i Program B, angkatan 2015 STIKES Papua
14. Semua pihak yang telah membantu penulis selama ini yang tidak dapat
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Masih
banyak hal-hal yang harus diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari penguji untuk perbaikan hasil penelitian ini. Akhir kata, semoga hasil
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 46
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 46
D. Teknik Sampling ..................................................................................... 48
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 48
F. Pengolahan Data ..................................................................................... 49
G. Analisa dan Penyajian Data .................................................................... 50
H. Etika Penelitian ....................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA...66
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Surat Ijin pengambilan data awal di Puskesmas Malanu Kota Sorong
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
ada sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsung adalah
69 tahun, dan Lansia risiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun. Sedangkan
kondisi kesehatan mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga apabila
mengalami suatu resiko penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses
1
2
tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta
prediksi Badan Pusat Statistik Nasional persentase penduduk lanjut usia akan
mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34
persen pada tahun 2020. Jumlah lanjut Usia Di Indonesia Penduduk Lanjut
usia dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun
2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat
rasio penduduk total di provinsi Papua Barat yang berjumlah 871.510 jiwa
(Biro Pusat Statistik, 2015). Peningkatan usia harapan hidup (UHH) secara
menjadi dua kali lipat (komnaslansia,2010). Oleh karena itu diperlukan suatu
baik.
Sorong pada 2014 jumlah lansia sebesar 12.471 orang dan pada periode yang
sama di tahun 2015 jumlah lansia mencapai 15.239 orang dari 6 puskesmas di
tahun 2016 yang merupakan binaan dari Dinas Kesehatan Kota Sorong. Salah
kunjungan pasien. Makin baik pelayanan yang diberikan kepada pasien maka
makin tinggi pula tingkat kepuasan pasien. Jika lansia merasa puas maka
orang dari 252 orang di periode yang sama di tahun 2015. Sedangkan rata-
ini tentunya tidak sebanding antara kunjungan dengan jumlah lansia yang
hanya untuk sekedar untuk berobat, serta ada juga yang mengatakan bahwa
kurangnya dukungan keluarga, karena tidak ada yang mengantar untuk datang
Sorong.
4
B. Rumusan Masalah
penyebab nya secara pasti, oleh karena itu penulis tertarik ingin mengetahui
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Sorong.
Kota Sorong.
Kota Sorong.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Institusi Pendidikan
referensi bacaan dan sarana informasi yang nantinya akan berguna bagi
peneliti lain yang juga tertarik dalam penelitian ini untuk memperkaya
3. Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu Lansia
1. Pengertian
raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia
RI, 2006).
6
7
serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
kebutuhan lansia
a. Sasaran langsung, yang meliputi pra lanjut usia (45-59 tahun), usia
lanjut (60-69 tahun), usia lanjut risiko tinggi (>70 tahun atau 60 tahun
pemerintah.
9
yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga
meliputi :
(IMT)
lain - lain)
kesejahteraan)
10
berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air.
mental emosional
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks massa tubuh.
e. Pemeriksaan hemoglobin
f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula
penyakit ginjal.
pencapaian lanjut usia sehat, mandiri dan berdaya guna. Oleh karena
itu arah dari kegiatan posyandu tidak boleh lepas dari konsep active
kualitas hidup di masa tua. Jika seseorang sehat dan aman, maka
B. Kepuasan
1. Pengertian
maka pasien akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pasien akan
puas. Harapan pasien dapat dibentuk dari pengalaman masa lalu, komentar
dari kerabatnya serta janji dan informasi dari pemasar dan saingannya
kinerja atau hasil suatu produk atau jasa dan harapan-harapan. Kepuasan
sebagai berikut:
yaitu keyakinan kinerja yang diantisipasi dari suatu produk atau jasa
b. Equity Theory
terpenting dalam teori ini, yaitu apa yang didapat (Input) dan apa yang
dikeluarkan (Outcomes). Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan
13
atau tidak atas suatu situasi. Jika input dan output orang/jasa yang
adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari
itu dan pengaruh lingkungan waktu itu, tetapi tetap akan didasari oleh
adalah fungsi dari harapan pasien tentang jasa dan performasi yang
diterimanya. Jika jasa sesuai dengan harapannya ia akan puas; jika jasa
Kepuasan atau ketidak puasan pasien akan meningkat jika ada jarak
b. Reliability (Kehandalan)
secara akurat dan handal, bertanggung jawab atas apa yang dijanjikan,
c. Responsiveness (Ketanggapan)
d. Assurance (Jaminan)
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
bahwa jaminan terdiri dari empat (4) hal yang mencakup Competency
e. Empathy (Empati/Perhatian/Kepedulian)
terhadap pasien.
18
berkesinambungan.
a) Pasien yang puas akan memberi tahu pada teman, keluarga dan
tetangga.
4) Analisis kuantitatif
penting oleh pasien. Pasien diminta menilai setiap aspek yang tadi, sesuai
ini jika peneliti menginginkan suatu jawaban yang tegas dari suatu
dan nilai satu pada jawaban tertinggi. Kata-kata yang digunakan, misalnya:
sebagainya.
2) Ghost shopping
terjadi.
21
fokus pada apa yang ingin diteliti sehingga hasilnyapun akan lebih valid.
sebagai berikut :
22
semakin miningkat.
a. Pengetahuan
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
tantangan.
c) Umur
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
kelompok.
b) Sosial Budaya
b. Kesadaran
c. Sikap positif
diberikan.
d. Sosial ekonomi
e. Sistem nilai
tindakan.
f. Empati
1) Jenis kelamin
perempuan.
26
2) Umur
3) Pendidikan
C. Sikap
1. Pengertian
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
yang utuh (Total Attitude). Dalam membentuk sikap yang utuh ini,
penting.
2. Komponen sikap
yaitu:
a. Komponen kognitif
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi
objek sikap.
b. Komponen afektif
terhadap sesuatu.
28
c. Komponen perilaku
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang
dihadapinya.
a. Pengalaman pribadi
membekas.
c. Pengaruh Kebudayaan
29
masalah.
d. Media Massa
moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis
ajarannya. Dalam hal seperti itu, ajaran moral yang diperoleh dari
30
f. Faktor Emosional
hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten
4. Tingkatan sikap
antara lain :
a. Menerima (Receiving).
b. Menanggapi (Responding).
c. Menghargai (Valuing).
lain merespon.
31
2. Kategori Sikap
D. Pengetahuan
1. Pengertian
2011).
(Notoatmodjo,2011).
2. Tingkat Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2011).
a. Tahu (Know)
Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
33
rendah. Kata kerja untuk mengatur bahwa orang tahu tentang apa
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Faktor Prediposisi
b. Faktor Pendukung
c. Faktor Pendorong
E. Dukungan keluarga
1. Pengertian
yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab
mengayomi dan melindungi para lanjut usia. Lansia akan merasa aman
dan tentram bila berada didalam lingkungan keluarga yang masih mau
pengembangan hobi
rumah
u. Memberikan kasih perhatian yang baik pada orang tua yang sudah
(Yanuasti, 2001).
akal.
yaitu:
a. Faktor internal berasal dari individu itu sendiri meliputi tiga faktor
yaitu:
rentang usia.
b. Faktor Eksternal berasal luar individu itu sendiri dan terdiri dari
F. Kerangka Teori
kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Hal ini dapat dilihat
dan Saran, Ghost Shopping, Lost Customer Analysis dan Survei Kepuasan.
kepuasan, antara lain : sosial demografi (umur, jenis kelamin dan pendidikan
Selain faktor faktor yang telah disebutkan di atas terdapat juga terdapat
ekonomi, sistem nilai serta empati dari tim kesehatan terhadap pasien.
41
PENGUKURAN TINGKAT
KEPUASAN
1. Sistem Keluhan dan Saran
2. Ghost Shopping
3. Lost customer analysis
4. Survei Kepuasan
(Kotler, 2007)
Kepuasan Posyandu Lansia
Lansia
Faktor faktor predisposi
Sosial Demografi :
1. Jenis Kelamin
2. Umur
Struktur sosial : DIMENSI KEPUASAN
1. Tingkat Pendidikan 1. Tangibles (Bukti Fisik)
2. Status pekerjaan 2. Reliability (Kehandalan)
3. Dukungan keluarga 3. Responsivenness (Ketanggapan)
4. Emphaty (empati/kepedulian)
5. Assurance (Jaminan)
Faktor-Faktor Kepuasan (Lerbin R. Aritonan(2005),
Tjiptono (2006) )
1. Pengetahuan
2. Kesadaran
3. Sikap Positif
4. Sosial Ekonomi
5. Sistem Nilai Gambar 2.1. Kerangka teori penelitian
6. Empati (sumber:Kotler (2007),Notoadmojo (2007),
(Notoatmodjo, 2007) Tjiptono(2006))
kotl
42
G. Kerangka Konsep
Sikap Petugas
Pengetahuan Kepuasan
Lansia
Dukungan keluarga
H. Definisi Operasional
1. Variabel Dependen
Kategori:
dari 10 pertanyaan
2. Variabel Independen
a. Sikap petugas
Kategori:
dari 10 pertanyaan
b. Pengetahuan
Kategori:
pertanyaan 5
5 dari 10 pertanyaan.
c. Dukungan Keluarga
Kategori:
menjawab < 5
I. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
2017
1. Populasi
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
46
47
Menggunakan sampel lansia yang memiliki umur 50-70 tahun yang ada di
n= N
1 + N (d)
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan (0,05)
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel pada penelitian ini
adalah :
n= N
1+ N(d)
n= 110
1+ 110 (0,05)
n= 110
1+ 110 (0,0025)
n= 110
1+ 0,275
n= 110
1,275
n = 86,2 = 86
48
eksklusi.
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi :
2013).
E. Instrumen Penelitian
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
pertanyaan.
1. Data Primer adalah data yang didapat langsung dari responden dengan
menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Malanu Kota
Sorong.
F. Pengolahan Data
komputer.
seperlunya.
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
terikat.
2. Penyajian data
H. Etika Penelitian
dari Ketua Stikes Papua Sorong dan permintaan ijin ke Kepala Puskesmas
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiallity ( kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
A. Hasil
Kelurahan Klabulu.
53
54
2. Analisis Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan
Pelayanan Di Posyandu Lansia Pada Wilayah Kerja Puskesmas Malanu
Kota Sorong Tahun 2017
Total 86 100,0
3. Pekerjaan
Tidak bekerja 69 80,2
Bekerja 17 19,8
Total 86 100,0
4. Sikap Petugas
Kurang 65 75,6
Baik 21 24,4
Total 86 100,0
5. Pengetahuan Lansia
Kurang 74 86,0
Baik 12 14,0
Total 86 100,0
6. Dukungan Keluarga
Tidak Mendukung 16 18,6
Mendukung 70 81,4
Total 86 100,0
7. Kepuasan Lansia
Tidak Puas 53 61,6
Puas 33 38,4
Total 86 100,0
55
3. Analisis Bivariat
Tabel 4.2
Pengaruh sikap petugas terhadap kepuasan pelayanan di
posyandu lansia pada wilayah kerja puskesmas Malanu
Kota Sorong Tahun 2017
Kepuasan Lansia
Jumlah
Sikap Petugas Tidak Puas puas
F % F % N %
Kurang 36 29,6 29 70,4 65 10100
Baik 17 10,2 4 89,8 21 10100
Total 53 16,3 33 83,7 86 10100
= 0.05 p = 0.036
56
lebih banyak dari responden yang puas terhadap sikap petugas yang
Kota Sorong.
Tabel 4.3
Pengaruh pengetahuan terhadap kepuasan pelayanan di
posyandu lansia pada wilayah kerja puskesmas Malanu
Kota Sorong tahun 2017
Kepuasan Lansia
Jumlah
Pengetahuan Tidak puas Puas
F % F % N %
Kurang 51 23,2 23 76,8 5674 10100
Baik 2 3 3,3 10 96,7 12 10100
Total 53 16,3 33 83,7 86 100
= 0.05 p = 0.001
57
Sorong.
berikut :
58
Tabel 4.4
Pengaruh dukungan keluarga terhadap kepuasan pelayanan
di posyandu lansia pada wilayah kerja puskesmas Malanu
Kota Sorong Tahun 2017
Kepuasan Lansia
Dukungan Jumlah
Tidak puas Puas
Keluarga
F % F % N %
Tidak
11 68,8 5 31,3 5616 10100
Mendukung
Mendukung 42 3 60,0 28 40,0 70 10100
Total 53 16,3 33 83,7 86 100
= 0.05 p = 0.516
B. Pembahasan
Malanu Kota Sorong. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
(Notoatmodjo, 2011).
maka pasien dalam hal ini adalah lansia akan puas, apabila kurang dari
harapan maka lansia tidak puas, serta apabila melebihi harapan maka
saran dan nasehat petugas kesehatan atau tidak mau berobat ke posyandu
lansia.
Malanu Kota Sorong. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
2007).
beranggapan bahwa datang ke posyandu lansia bila sedang sakit atau bila
p = 0,318).
lanjut usia. Lansia akan merasa aman dan tentram bila berada didalam
62
dukungan para lansia dalam menjalani sisa hidupnya (Depkes RI, 2006).
keluarga.
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
sering diderita usila, melakukan home visit untuk pasien yang tidak
lansia sehingga tidak merasa bosan dengan pemeriksaan rutin yang biasa
63
64
posyandu lansia dan dalam menghadapi masalah yang terjadi pada lansia
gerontik.
DAFTAR PUSTAKA
65
66
Depkes RI. 2006. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta:
Depkes RI
Depkes RI. 2006. Pedoman pelatihan kader kelompok usia lanjut bagi petugas
kesehatan. Jakarta: Direktorat kesehatan keluarga. 2006
Potter, P. A., & Perry, A. G,2006. Buku Ajar Fundamental : konsep, proses, dan
praktik. Jakarta : EGC
Wawan A dan Dewi M, 2010, Teori & pengukuran pengetahuan, sikap dan
perilaku manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.
Wills, 2009. Stress, social support and women: the series in clinical and
community psychology.