Anda di halaman 1dari 5

SumurGali

1. Buatlarutankaporitsebanyak20liter(dosispemberian0,5sendokmakankaporit
untuk20literair).
2. Desinfekstandindingsumur,lantaisumurdantimbadengancaramenyikatnya
mempergunakansikatyangsudahdicelupkankedalamlarutankaporit.

3. Ukurbanyaknyaairsumur.Untuksetiap1meterkubikditambahkan20literlarutan
kaporit.Menentukan/mengukurvolumeairyangterdapatdidalamsumurdengancara
(Chandra,2007):

4. Mengukurdalamnyapermukaanair(h)meter.

5. Mengukurpenampangsumur(d)meter

6. Substitusihdanddalamrumus:Volume(liter)=3,14xd2xh

SumurPompa
1. Buatlarutankaporitsebanyak20liter(denganmmenambahkan2sendokmakan
kaporitpada20literair).
2. Pompadilepasdaripipadantuangkan20literlarutankaporittersebut.Biarkanselama
24jam.

3. Pasangkembalipompapadapipa,selanjutnyaairdipompa(dibuang)sampaibau
kaporittidakadalagi.

4. Kegiatanpemberiankaporittersebutseringkalijugaharuskitalakukanpadasaat
terjadiKLBatauWabah,ataupadasaatterjadibanjir.Padasaatbanjir,akanterjadi
perembesanairbanjirkedalamsumurpenduduk.Demikianpulapadasaatterjadi
wabahpenyakitpencernaanyangmenularterutamakolera,makasemuapersediaan
airrumahtanggaperludidesinfektan,dengancarasebagaiberikut:

5. Potongseruasbambudenganukuranpanjang50cm,dengandiameter5cm

6. Buatduaubangpadadasarbambumenyebelah2kalidenganukuran20mm.

7. Buatlubangpadaujungatasbambudengandiameter1,5meter.

8. Masukkansedikitijuksampaidasarbambuuntukmenutupilubanglubangagarpasir
tidakkeluar.

9. Masukkansegelaspasirhalus.

10. Masukkan2gelascampuranpasirhalusdan100gramkaporit.

11. Masukkanlagipasirhalus1gelasatausampaitabungbambupenuh.

12. Gantungkanbatubatapadaujungbawahbambudanbiarkantenggelam1mdibawah
permukaanairsumur.

- See more at: http://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2009/09/desinfeksi-air-


sumur.html#sthash.GO4Nz975.dpuf
CARA MENJERNIHKAN AIR SUMUR YANG KUNING,
KERUH, DAN KOTOR
Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Keruh Secara Alami Menggunakan Ijuk. Ijuk yang
digunakan untuk membersihkan air sumur yang kotor dan keruh sama dengan ijuk yang
digunakan untuk membuat sapu. Namun ijuk yang digunakan untuk memberihkan air yang
kotor disumur sudah dibuat dengan bentuk lingkaran dengna diameter kurang lebih 1 meter.
Untuk dapat menyaring air sumur hingga benar-benar jernih, pada umumnya dibutuhkan 5
rangkaian ijuk. Cara menjernihkan air sumur yang keruh dan kotor menggunakan ijuk ialah
tumpuk kelima rangkaian ijuk tadi, lalu ikat dengan kencang dan beri pemberat. Masukan
ijuk ke dalam sumur dan pastikan ijuk tenggelam sampai ke dasar sumur. Anda dapat
menggunakan bilah berupa bambu panjang untuk mendorong ijuk agar cepat tenggelam. Bila
perlu tindih ijuk menggunakan batu guna memastikan ijuk tidak mengapung kembali. Tunggu
beberapa hari hingga air sumur menjadi bersih dan jernih.

Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Kuning Dan Keruh Menggunakan Tawas. Tawas
atau adapula yang menyebut terawas, berbentuk seperti bebatuan kecil berwarna putih,
hampir mirip dengan bongkahan gula batu namun warnanya putih. Tawas dapat Anda beli di
toko bangunan terdekat. Cara menjernihkan air yang kotor dan kuning menggunakan terawas
adalah dengan menghancurkan tawas menjadi bubuk terlebih dahulu. Jika sudah, masukan
tawas ke dalam wadah dan larutkan dahulu dengan air. Setelah itu baru tawas dimasukan ke
dalam sumur. Tawas sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu agar saat dimasukan ke dalam
sumur, bubuk tawas tidak beterbangan. Sesuaikan jumlah tawas dengan kedalaman sumur
Anda. Cobalah untuk membeli 1 kg dahulu, jika belum jernih bisa tambah 1 kg atau 1/2 kg
lagi.

Cara kerja tawas untuk menjernihkan air ialah dengan menyerap kotoran-kotoran yang ada
disekitarnya, lalu diendapkan ke dasar sumur. Dengan begitu air didalam sumur dapat
menjadi jernih dan bening kembali. Waktu terbaik menggunakan tawas menurut kami saat
sore menjelang malam, dimana aktivitas mengambil air dari sumur sudah tidak dilakukan.
Dengan begitu, tawas dapat bekerja efektif saat malam hari, dan keesokan harinya diharapkan
air dalam sumur sudah menjadi jernih dan bersih lagi.

Cara Menjernihkan Air Sumur Secara Alami Menggunakan Arang Tempurung Kelapa.
Arang Kelapa memiliki kandungan karbon aktif yang efektif mengikat kotoran sehingga
dapat membuat air sumur menjadi jernih. Cara efektif menjernihkan air didalam sumur
menggunakan arang tempurung kelapa ialah dengan membungkus arang tersebut
menggunakan kain, lalu dimasukan ke dalam sumur. Sama halnya seperti menjernihkan air
menggunakan terawas, Anda harus menyesuaikan jumlah arang tempurung kelapa dengan
kedalaman sumur dan tingkat kotornya air sumur. Arang tempurung kelapa ini dapat dengan
mudah Anda beli di toserba ataupun warung-warung disekitar rumah Anda.

Cara Menjernihkan Air Sumur Agar Jernih Dan Bening Kembali Dengan
Mengurasnya. Seperti kita ketahui bersama, bahwa penyebab sumur menjadi kuning, keruh,
dan kotor bisa karena beberapa faktor yaitu banyaknya lumut maupun tumbuhan air didalam
sumur, maupun karena sumur terkena cemaran limbah sehingga menjadi berlumpur dan tidak
jernih. Jika keadaannya demikian dan semua cara menjernihkan air sumur seperti yang sudah
dijelaskan diatas masih belum mempan, maka sebaiknya Anda mengambil opsi ini, yaitu
menjernihkan air sumur dengan mengurasnya. Dengan menguras sumur, lumut-lumut yang
ada didinding sumur maupun endapan lumpur didasar sumur yang menyebabkan air sumur
menjadi keruh dan kotor akan dibersihkan semua.

Itulah tadi beberapa Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Kuning, Keruh, Dan Kotor. Tips
spesial dari kami seputar mencegah air sumur menjadi kotor adalah pertimbangan yang tepat
sebelum Anda membuat sumur. Beberapa kriteria sumur yang baik adalah sebagai berikut :

Sebaiknya sumur dibuat dengan kedalaman lebih dari 10 meter.


Pastikan jarak minimal antara sumur dan MCK ataupun toilet terdekat adalah 10
meter. Hal ini untuk mencegah limbah kamar mandi meresap dan merembes sehingga
mencemari air yang ada didalam sumur.
Hindari untuk memilih lokasi penggalian sumur dibekas lahan tempat pembuangan
sampah. Tanah tempat pembuangan sampah walaupun sudah dibersihkan namun tetap
saja akan meninggalkan banyak kuman, bakteri, dan kotoran yang mungkin berbahaya
bagi kesehatan.
Jika memungkinkan, carilah lokasi dimana bagian bawah tanah memiliki tekstur tanah
yang bercampur pasir. Hal ini akan membuat sumur Anda lebih terjaga kejernihannya
secara alami.
Hindari untuk membuat sumur pada lahan bekas rawa. Lebih baik mencari tempat
galian sumur pada lahan bekas ditanami tanaman berakar searabut karena jenis
tanaman ini banyak menyimpan kandungan air didalamnya.

Waste Water Flow


Published Januari 11, 2012 hse sciences Leave a Comment

Kali ini saya akan sharing sedikit tentang wastewater flow alias debit air limbah.

Sebenarnya, kenapa sih kita perlu sekali mengetahui debit air limbah?
Menentukan debit air limbah dalam perencanaan suatu sistem pengolahan air limbah
sangatlah penting. Debit air limbah merupakan salah satu karakteristik penting dari air limbah
yang menjadi penentu sistem yang akan dirancang.

Pertama, jelas bahwa debit air limbah akan menentukan ukuran unit-unit pengolahan yang
akan dibangun karena debit merupakan volume per satuan waktu. Dengan mengetahui debit
kita bisa memperkirakan volume pengolahan instalasi kita per hari-nya atau per-batch (kalau
instalasi dijalankan dengan sistem batch).

Kedua, debit air limbah akan menentukan beban pengolahan. Beban pengolahan yang saya
maksud di sini biasa dikenal dengan istilah mass loading rate, yaitu massa polutan per satuan
waktu. Cara mengetahui beban pengolahan yaitu dengan mengalikan konsentrasi polutan
dengan debit air limbah yang masuk. Nantinya kita akan memperoleh satuan massa per
waktu.

Pemantauan debit dan beban dalam pengolahan air limbah sangat penting untuk memastikan
sistem masih berjalan sesuai dengan kapasitas desain dan memenuhi tujuan pengolahan.

Bermacam istilah debit air limbah yang digunakan dalam instalasi pengolahan air limbah

Berikut ini adalah jenis-jenis debit air limbah yang biasa dipakai dalam instalasi pengolahan
air limbah berikut tujuan pengukurannya. Istilah-istilah ini saya peroleh dari buku
Wastewater Engineering 4th edition (Metcalf & Eddy, 2004).

1. Debit harian rata-rata (average daily flow), berguna untuk mengetahui rasio debit dan
untuk memperkirakan pemompaan dan biaya pengolahan kimia.

2. Debit jam minimum (minimum hour), berguna untuk mengetahui batas minimum kerja
pompa dan rentang terendah flowmeter.

3. Debit harian minimum (minimum day), berguna dalam penentuan ukuran saluran untuk
menghindari terjadinya pengendapan solid.

4. Debit bulanan minimum (minimum month), berguna untuk menentukan jumlah minimum
unit yang beroperasi saat terjadi aliran minimum serta untuk merencanakan jadwal
maintenance instalasi (yang memerlukan shutdown).

5. Debit jam puncak (peak hour), berguna untuk menentukan ukuran fasilitas pemompaan dan
saluran air limbah, menentukan ukuran unit-unit pengolahan fisik dan tangki kontak
klorinasi, serta untuk perencanaan strategi dalam menghadapi debit yang tinggi.

6. Debit hari maksimum (maximum day), berguna untuk merencanakan ukuran tangki
ekualisasi, sistem pemompaan lumpur, dan tangki kontak klorinasi.

7. Debit bulan maksimum (maximum month), berguna untuk pencatatan data dan pelaporan
serta untuk menentukan ukuran fasilitas penyimpanan bahan-bahan kimia.

Pengukuran debit merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam suatu sistem
pengelolaan air limbah. Di dalam pengolahan air limbah, debit diukur bahkan sebelum
memasuki lokasi pengolahan. Saluran yang membawa air limbah dari sumber ke lokasi IPAL
kerap merupakan saluran terbuka karena juga menjadi saluran yang membawa air limpasan
hujan.

Pada prakteknya, terdapat beragam metode yang dapat digunakan untuk mengetahui debit air
pada saluran terbuka. Menurut artikel yang saya baca dari flowresearch.com, metode-metode
tersebut antara lain:

1. Dilution

Pada metode ini biasanya digunakan tracer berupa fluorescent dye (pewarna berpendar).
Tracer ini diteteskan di hulu aliran, kemudian konsentrasinya diukur di hilir.

2. Timed gravimetric

Air dialirkan ke dalam suatu wadah penampung selama waktu tertentu kemudian beratnya
ditimbang. Variasi lain dari metode ini adalah dengan menggunakan wadah (container) yang
telah diketahui volumenya kemudian dilakukan pengukuran waktu yang diperlukan untuk
mengisi penuh kontainer tersebut menggunakan stopwatch. Metode yang cukup sederhana,
namun kurang sesuai untuk aliran kontinyu.

3. Weir dan flume

Pada metode ini digunakan struktur hidrolik berupa weir atau flume. Dua struktur hidrolik ini
merupakan alat ukur primer, yaitu suatu ambang (penahan) yang memiliki hubungan spesifik
antara kedalaman terhadap debit. Debit air yang mengalir dapat ditunjukkan dengan melihat
kurva korelasi atau perhitungan matematis berdasarkan ketinggian air yang melewati weir
atau flume.

4. Area velocity

Metode ini digunakan apabila penggunaan weir atau flume dirasa kurang praktis atau untuk
pengukuran debit sewaktu-waktu. Dengan mengetahui kecepatan aliran rata-rata pada suatu
penampang saluran, kemudian dikalikan dengan luas penampang aliran maka akan diperoleh
debit air limbah. Hal ini sesuai dengan persamaan Q = A * v, dimana Q merupakan debit air
limbah, A merupakan luas penampang aliran, dan v merupakan kecepatan aliran.

5. Persamaan Manning

Pengukuran debit menggunakan persamaan Manning melibatkan beberapa faktor, antara lain
luas penampang aliran, kemiringan saluran, dan kekasaran saluran. Kekasaran saluran
dinyatakan dengan suatu koefisien kekasaran, yaitu n (koefisien Manning), yang nilainya
berbeda-beda untuk tiap saluran.

Anda mungkin juga menyukai