Anda di halaman 1dari 74

STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini kalau tidak
ditunjang oleh ilmu pengetahuan dan teknologi tentu akan tertinggal oleh kemajuan
zaman, dan tentunya bangsa kita akan kalah bersaing dengan bangsa lainnya di dunia.
Untuk itu kita harus dapat memanfaatkan arus informasi dan komunikasi dengan
Negara lain yang dalam teknologinya berada diatas negara kita. Kita harus senantiasa
mencari ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat dibutuhkan misalkan
pengetahuan tentang teknologi bangunan secara umum seperti bangunan gedung dan
perkantoran, rumah sakit, pabrik, sekolah, menara, dan lain-lain.
Pada umumnya bangunan umum tersebut terbuat dari material baja dan beton.
Untuk menghemat biaya pembangunan biasanya pemerintah atau masyarakat umum
menggunakan suatu konstruksi yang kuat misalnya konstruksi baja. Semua
pelaksanaan yang menyangkut struktur tidak luput dari material baja. Bentuk-bentuk
baja yang berada diperdagangan bebas yaitu dalam bentuk batang-batang yang biasa ,
bilah-bilah, serta beraneka macam profil.
Bentuk baja profil umumnya terbanyak dipakai dalam konstruksi baja.Profil
profil yang biasa digiling disemua negara yang umumnya produsen baja. Ukuran-
ukuran penampang profil dari berbagai negara asalnya kadang-kadang berselisih
sedikit.
Kita mengenal empat golongan besar dari profil yaitu :
1. profil-profil Eropa-Barat ;
2. profil-profil Eropa-Tengah ;
3. profil-profil Inggris dan
4. profil-profil Amerika
Profilprofil Eropa-Barat digiling di Belgia, Luksemburg, Jerman, Perancis
dan Belanda. Kebanyakan profil-profil ini adalah profil-profil Jerman Normal. Profil-
profil Eropa-Tengah digiling di Austria, Hongaria, dan Cekoslovakia, profil Inggris di
Inggris dan profil Amerika di Amerika Serikat dan Kanada.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 1


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penulisan masalah ini penyusun ingin membahas masalah yang telah
dirumuskan di atas yaitu mengenai dasar- dasar perhitungan dan perhitungan
perencanaan konstruksi rangka atap baja gable pada sebuah bangunan.
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun maksud penyusunan laporan ini, antara lain :


Mengetahui tata cara perhitungan dalam proses perhitungan perencanaan
konstruksi rangka atap baja gable pada sebuah bangunan.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Baja II.
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan penulisan makalah ini terdapat manfaat yang sangat besar untuk
mahasiswa, khususny mahasisiwa sipil dapat menjelaskan dan mengetahui perhitungan
dalam proses perhitungan perencanaan konstruksi rangka atap baja gable pada sebuah
bangunan. .
1.5 Metode Penulisan
Data yang diperlukan didukung dari studi literature atau studi kepustakaan,
yaitu data yang dihimpun dari hasil membaca dan mempelajari buku-buku sumber yang
ada hubungannya dengan masalah yang dibahas, ditambah dengan data empiris yang
penulis dapatkan selama ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 2


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Dasar Perencanaan
2.2. Mutu Bahan
2.3. Analisis Pembebanan
2.4. Kekuatan Struktur
2.5. Analisis Perencanaan Struktur
BAB III
DASAR PERHITUNGAN
3.1. Analisis Atap
3.2. Mencari Besarnya Gaya-Gaya Dalam
BAB IV
PERHITUNGAN STRUKTUR PORTAL GABLE
4.1. Data Perhitungan
4.2. Perhitungan Gording
4.3. Perhitungan Batang Tarik (Trackstang)
4.4. Perhitungan Ikatan Angin
4.5. Perhitungan Pembebanan Pada Portal Gable
4.6. Perhitungan Gaya Gaya Dalam
4.7. Perhitungan Sambungan Baut dan Las
4.8. Perhitungan Baseplate
4.9. Perhitungan Pondasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 3


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Dasar Perencanaan


Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan
karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan dengan
pembersihan dalam temperatur tinggi. Baja berasal dari biji-biji besi yang telah melalui
proses pengolahan di tempa untuk berbaga keperluan. Besi murni adalah suatu logam
putih kebiruan, selunak timah hitam dan dapat dipotong dengan pisau. Baja juga
mengandung zat arang (C), silikon (Si), mangan (Mn), pospor (P), dan belerang (S).
Sifat baja adalah memiliki ketangguhan yang besar dan sebagian besar tergantung pada
cara pengolahan dan campurannya. Titik lelehnya sekitar 1460C-1520C, berat
jenisnya sekitar 7,85 dan angka pengembangannya tiap 1oC.
Baja berasal dari bijih besi yang telah melalui proses pemanasan dan tempaan.
Bijih Bijih ini mengan terdiri dari unsur unsur sebagai berikut :
Karbon (c) adalah komponen utama dari baja yang sangat menentukan sifat
baja.
Mangan (mn) adalah unsur baja yang menaikan kekuatan dan kekerasan baja.
Silicon (si) merupakan unsur baja yang meningklatkan tegangan leleh, namun
bisa menyebabkan kegetasan jika kadarnya terlalu tinggi.
Pospor (P) dan Sulfur (S) adalah unsur yang bisa menaikan kegetasan sesuai
dengan peningkatan kadarnya.
Baja yang sering dipakai untuk bahan struktur konstruksi adalah baja karbon
(carbon steel) dengan kuat tarik sekitar 400 MPa, dan high strength steel yang
mempunyai kakuatan tarik antara 500 MPa sampai dengan 1000 MPa. Untuk baja yang
berkekuatan 500 600 MPa dibuat dengan menambahkan secara cermat alloy kedalam
baja, sedang untu yang berkekuatan > 600 MPa selain ditambahkan alloy secara tepat
juga diperlakuakn dengan perlakuan panas (heat treatment).

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 4


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Baja bangunan dikerjakan menurut cara-cara kerja sebagai berikut :


proses-konvertor asam (Bessemer);
proses-konvertor basa (Thomas);
proses-Siemens-Martin asam ;
proses-Siemens-Martin basa;
Baja tidak sebegitu mudah pengerjaannya dari kayu, dikarenakan baja
memiliki sifat keliatan yang besar dan struktur yang serbasama maka pengerjaan baja
sangat dengan menggunakan mesin. Karena keadaan seperti itu maka pengerjaan baja
sebanyak-banyaknya harus dilakukan dibengkel konstruksi. Pekerjaan-pekerjaan
ditempat bangunan harus terdiri pemasangan alat-alat konstruksi yang telah disiapkan
dipabrik. Karena disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan maka profil batang dan
pelat-pelat harus mengalami pengerjaan.
2.2. Mutu Bahan
Untuk balok yang menggunakan bahan baja, maka pemilihan profil baja yang
pada umumnya menggunakan profil baja berbadan lebar, profil baja WF (wide flange)
dilakukan dengan rumus:
M M maksimum
atau Wx
Wx a
di mana : Wx adalah momen tahanan profil baja (lihat Tabel Profil)
a adalah tegangan ijin baja
Mutu Baja Profil
Jenis Baja Tegangan Leleh Baja Tegangan Ijin Baja
l (kg/cm2) a (kg/cm2)
Bj. 33 2000 1333
Bj. 34 2100 1400
Bj. 37 2400 1600
Bj. 41 2500 1666
Bj. 44 2800 1867
Bj. 50 2900 1933
Bj. 52 3600 2400

Bj. Umum ---


l
1,5

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 5


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Mutu profil baja yang digunakan kolom pada bagian bawah bangunan lebih
tinggi dibandingkan dengan yang digunakan pada kolom bangunan bagian atas. Profil
kolom baja (khususnya untuk kolom dengan bentuk pipa atau tabung segi empat) pada
bagian bawah bangunan lebih tebal dibandingkan dengan yang digunakan kolom
bangunan bagian atas.
2.3. Analisis Pembebanan
Pembebanan yang diperhitungkan dalam desain bangunan meliputi beban
mati, beban hidup dan beban sementara seperti angin, gempa , tekanan tanah, beban
dinamis ( beban hidup, beban sementara) perlu diaspadai efek getaran yang
ditimbulkan, jangan sampai amplitudo getaran berbahaya bagi konstruksi.
Beban mati adalah beban yang berkaitan dengan berat sendiri dari elemen-
elemen konstruksi bangunan seperti lantai, balok , gelegar, dinding,atap, kolom, partisi
dan bagian-bagian bangunan lainnya yang diperkirakan mempengaruhi kekuatan
struktur.
Beban hidup, adalah beban bergerak yang harus dipikul oleh elemen struktur
sesuai dengan kebutuhan, seperti beban orang pada waktu pelaksanaan pemasangan
konstruksi, beban orang yang diperhitungkan pada lantai pada bangunan bertingkat,
movable partitions ruangan, peralatan dan mesin produksi yang perlu dipindahkan,
furniture dan lain-lainnya. Seperti disebutkan dalam American National Standard
Institut (ANSI), beban hidup untuk ruang kelas sekolah, apartemen adalah sebesar 40
lb/ft2 atau 1600 M/Pa, beban hidup untuk perkantoran sebesar 50 lb/ft2 atau 2400 MPa.
Beban angin, sesuai dengan teori Bernoulli, dihitung sebesar q=1/2pV2
Tegangan kerja dalam teori elastis baja adalah merupakan unit tegangan yang
terjadi pada elemen baja akibat gaya atau momen yang dipikul. Gaya atau momen
tersebut terjadi karena beban atau muatan pada struktur baja. Pada kenyataannya, setiap
elemen dari struktur baja harus mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh standar atau
peraturan yang mengatur tentang batasan-batasan yang diizinkan untuk setiap
penggunaan baja, sesuai dengan kondisi negara yang menerbitkan standar tersebut.
Pada dasarnya dikeluarkannya standar tersebut adalah untuk melindungi masyarakat
pemakaikonstruksi baja dari kemungkinan kesalahan manusiawi yang dapat
menimbulkan kecelakaan.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 6


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

2.4. Kekuatan Struktur


Berdasarkan pertimbangan ekonomi, kekuatan, dan sifat baja, pemakaian baja
sebagai bahan struktur sering dijumpai pada berbagai bangunan seperti gedung
bertingkat, bangunan air, dan bangunan jembatan. Keuntungan yang diperoleh dari baja
sebagai bahan struktur adalah:
Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata. Kekuatan yang tinggi
ini mengakibatkan struktur yang terbuat dari baja, umumnya mempunyai ukuran
tampang relatif kecil, sehingga struktur cukup ringan sekalipun berat jenis baja tinggi.
Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang
cukup canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan
mudah dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat dipertanggung jawabkan.
Struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja
dapat dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.
Struktur dari baja dapat bertahan cukup lama.
2.5. Analisis Perencanaan Struktur
Rangka baja bangunan gedung terdiri dari beberapa kolom yang biasanya
dipilih dari profil Wide Flange, INP atau sejenisnya, rangka kuda-kuda yang elemen-
elemennya dipilih dari profil siku-siku, beberapa ikatan horisontal, ikatan vetikal,
gelagar-gelagar yang mengikat kolom-kolom pada sisi memanjang bangunan.
Disamping itu ada penutup atap yang diikat oleh gording-gording, dimana gording-
gording tersebut dipilih dari profil ringan seperti profil C atau sejenisnya. Penutup atap
yang sering dipakai adalah genting, asbetos gelombang, seng gelombang, sirap dan
lain-lain macam penutup atap.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 7


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

BAB III

DASAR PERHITUNGAN

3.1. Analisis Atap


1. Dimensi Gording
Penentuan dimensi gording dilakukan dengan cara coba-coba dengan
melihat tabel profil baja. Gording yang dierencakan harus mampu memikul beban yang
direncanakan. Dalam merencanakan gording harus efektif dan efesien.
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati Px
bekerja vertical, P diuraikan pada sumbu X dan sumbu Y, sehingga diperoleh:
Px1 = q . sin
Py1 = q . cos
Gording diletakkan di atas beberapa tumpuan (kuda-kuda), sehingga
merupakan balok menerus di atas beberapa tumpuan dengan reduksi momen lentur
maksimum adalah 80 %.

Gambar gaya kerja pada beban hidup atau beban berguna


Momen maksimum akibat beban mati :
Mx1 = 1/8 . Px1 . (l)2 . 80%
Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di
tengah-tengah bentang gording, beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja
di atas gording. Besarnya beban hidup diambil dari PPURG 1987, P = 100 kg
2. Dimensi Batang Tarik (Trackstang)
Batang tarik (Trackstang) berfungsi untuk mengurangi lendutan gording
pada arah sumbu x (miring atap) sekaligus untuk mengurangi tegangan lendutan yang
timbul pada arah x. Beban-beban yang dipikul oleh trackstang yaitu beban-beban yang
sejajar bidang atap (sumbu x), maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik Gx dan Px.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 8


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

3. Dimensi Ikatan Angin


Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal ( axial ) tarik saja. Adapun
cara kerjanya adalah apabila salah satu ikatan angin bekerja sebagai batang tarik, maka
yang lainnya tidak menahan gaya apa apa. Sebaliknya apabila arah angin berubah,
maka secara bergantian batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
4. Dimensi Batang dan Balok
Dalam mendimensi batang dan abalok tentu harus menganalisis dulu
beban pada balok tersebut. Seperti halnya pada perencanaan gording dalam
mendimensi balok pun harus efeltik dan efisien. Dengan cara mencoba-coba dengan
pendekatan beban yang ada.
3.2.Mencari Besarnya Gaya-Gaya Dalam
Besarnya gaya gaya dalam pada portal gable bisa dilakukan dengan
berbagai cara, metode cross, cani ataupun dengan cara perhitungan bantuan software
SAP, E-TAB ataupun software lainnya. Adapun yang akan digunakan dalam
perhitungan kali ini dengan cara bantuan software SAP 2000.
3.1. Analisis Struktur Portal
1) Perencanaan Portal
Portal yang dierencanakan adalah portal gable.
2) Pembebanan Portal
Pembebanan terdiri dari tiga bagian :
Dead Load beban mati
Life Load beban hidup
Wind load beban angin
3.2. Balok
1) Perencanaan Struktur Balok
Balok harus kuat menahan momen
Kuat terhadap Balok yang dibebani Lentur ( KIP ).
Cek profil berubah bentuk atau tidak.
Terhadap bahaya lipatan KIP.
Balok harus memenuhi syarat tegangan
Balok harus aman menahan tegangan lentur
Balok harus aman terhadap lendutan

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 9


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

2) Dasar Perhitungan
Cek pofil berubah bentuk atau tidak

75 .


1,25

Dimana :
h = Tinggi balok
b = lebar sayap
tb = tebal badan
ts = tebal sayap
L = jarak antara dua titik dimana tepi tertekan dari balok itu ditahan terhadap
kemungkinan terjadi.
Menghitunga kelangsingan angka kelangsingan
Lk
=
iy
Syarat Berubah Bentuk
KIP
2 2
= =
2 ()2

Syarat kontrol tegangan


ambil = 1 (PPBBI)

1) max + 0.85 1


2) +

Jika x > y maka menekuk terhadap sumbu-x dan kerena sumbu tekuk =
sumbu lentur maka perlu faktor amplikasi nx (buka PPBBI hal 37)
.
=

Kontrol tegangan lentur



=

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 10


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Kontrol terhadap gaya geser


D.Sx

tb .Ix

= 0,6
Kontrol terhadap lendutan
5 q l4
fx =
384 E Ix
dimana
1
f maks = xL
250
3.3. Kolom
1) Perencanaan Struktur Kolom
o Batasan parameter kelangsingan batang tekan harus memenuhi persamaan
yang ditentukan.
o Cek kelangsingan penampang.
o Kolom aharus aman terhadap kuat tekan
2) Dasar Perhitungan
Batasan parameter kelangsingan batang tekan harus memenuhi persamaan
berikut :

L/4

0,7L
KL = L KL = L/2
L

L
L/4

K = 1,0 K = 0,5 K = 0,7


(a) (b) (c)

Gambar perhitungan koefisin pada perencanaan kolom


Dimana nilai kc pada kolom dengan asumsi ujung jepit sendi = 0,7


250

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 11


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Mencari luas bruto minimum :


Pu.
Min Ag ; dimana = 0,85
. fy
Nilai berdasarkan nilai :

1 Lk fy
c = x
rmin E

Jika c > 1,2 maka nilai = 1,25 c2


Kontrol penampang :

1. Chek kelangsingan penampang


a) Pelat sayap
170
p = 2
=

b) Pelat badan
1680
p =
=

2. Kuat tekan rencana kolom, Pn


Pn = 0,85 x Ag x Fy
Pu
0,2
Pn
Pu Mux
1,0
2Pn bMnx

3. Kuat lentur rencana kolom, Mnx


Mnx = Fy x Wx

4. Rasio tegangan total


Pu Mux
1,0
2Pn bMnx

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 12


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

3.4. Perhitungan Sambungan


Sambungan-sambungan harus dibuat sedemikian rupa sehingga momen
plastis yang direncanakan dapat terjadi.
Sambungan sambungan harus direncanakan demikian rupa sehingga di
sendi-sendi plastis dapat terjadi putaran yang cukup.
Didasarkan pada fungsinya, sambungan-sambungan dapat dikelompokan
ke dalam ;
- Sambungan sudut.
- Sambungan balok dengan kolom dan balok induk dengan balok anak.
- Sambungan batang dengan batang.
- Sambungan dasar kolom.
- Sambungan-sambungan lainnya.
3.5. Pondasi
Pondasi Sumuran
Pengertian Pondasi Sumuran (caisson)
Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan
pondasi tiang digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif
dalam.
Persyaratan Pondasi Sumuran
1. Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh pondasi
tersebut.
2. Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu 1
(2,54cm).
Persamaan daya dukung Pondasi Sumuran
a. Persamaan 1 (Menentukan Daya Dukung Ujung)
=
Keterangan :
Qb = Daya dukung ujung (kg)
Ah = Luas penampang (cm)
Qc = Tekanan rata-rata (Kg/cm)

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 13


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

b. Persamaan 2 (Menentukan Daya Dukung Kulit)


=
Keterangan :
Qs = Daya dukung kulit (Kg)
As = Luas selimut (cm)
Fs = Tahanan dinding (Kg/cm)
Fs dapat dicari dengan persamaan :
Fs = 0,012 x qc
c. Persamaan 3 (Menentukan Daya Dukung Batas)
= +
d. Persamaan 4 (Menentukan Daya Dukung Batas dengan Safety Factor)

=

Keterangan :
Qult = Daya dukung batas (Kg)
Sf = Angka Keamanan

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 14


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

BAB IV

PERHITUNGAN STRUKTUR PORTAL GABLE

4.1.Data Perhitungan

3,497 m

5,5 m 6,5 m

Ketentuan - Ketentuan :
1. Tipe Konstruksi : Portal Gable
2. Bahan Penutup Atap : Asbes
3. Jarak Antar Portal : 3,5 meter
4. Jarak Bentang kuda kuda (L) : 15 meter
5. Tinggi Kolom (H) : 6,5 meter
6. Kemiringan atap () : 250
7. Beban Angin : 70 kg/m2
8. Beban Berguna (P) : 100 kg
9. Alat sambung : Baut dan Las
10. Pondasi : Sumuran
11. Baja Profil : ST 37 (SNI 03 -1729 2002)
12. Modulus elastisitas baja : 2.105 Mpa = 2. 106 kg/cm2
13. Tegangan ijin baja : 1600 kg/cm2
14. Berat penutup atap : 11 kg/m2
15. Berat Crane : 20 ton = 20000 kg

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 15


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4.2.Perhitungan Gording

sb y
D

r
y

sb x
C F
x=L

A. Menghitung Panjang Balok


Diketahui (L) = 15 m
Jarak Setengah Bentang (x = L) = 7,5 meter
Jarak C - D
Cos 300 = x/r
r = 7,5 / cos 250 = 8,275 m
Jarak D F
tan 300 = y/x
y = tan 250 x 7,5 = 3,497 m
Jarak gording yang direncanakan = 2 meter
Jarak berikut merupakan jarak gording maksimal
Banyaknya gording yang dibutuhkan
(8,275/2) + 1 = 5,138 buah 6 buah
Jarak gording
8,275 / 6 = 1,379 meter
B. Perhitungan Dimensi Gording
Untuk dimensi gording dicoba dengan menggunakan profil baja LIGHT LIP
CHANNELS 150 x 50 x 20 x 4,5 dengan data-data sebagai berikut :
-q = 9,2 kg/m
- lx = 368 cm4 - Zx = 49 cm3 - Cx =0
- ly = 35,7cm4 - Zy = 10,5 cm3 - Cy = 1,54 cm3

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 16


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Pembebanan pada gording :


1. Beban Mati / Dead Load
- Berat gording = 9,2 kg/m
- Berat penutup atap (1,379 m x 11 kg/m2) = 15,17 kg/m
- Berat sambungan (10% dari gording) (10% x 11) = 0,92 kg/m
(termasuk trackstang dan ikatan angin) +
q = 25,29 kg/m

Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati Q
bekerja vertical, Q diuraikan pada sumbu X dan sumbu Y, sehingga diperoleh:

Gambar gaya kerja pada gording

qx = q . cos = 25,29. sin 250 = 22,922 kg/m


qy = q . sin = 25,29. cos 250 = 10,689 kg/m

Gording diletakkan di atas beberapa tumpuan (kuda-kuda), sehingga


merupakan balok menerus (continous beam), maka untuk mempermudah perhitungan
dapat di asumsikan sebagai berat bertumpuan ujung.

Gambar gaya kerja pada beban hidup atau beban berguna

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 17


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Momen maksimum akibat beban mati :


Mx 1 = 1/8 . qx . (l)2
= 1/8 . 22,922 . (3,5)2
= 35,1 kg.m
My1 = 1/8 . qy . (l/2)2
= 1/8 . 10,689 . (3,5/2)2
= 4,092 kg.m
2. Beban Hidup / Live Load

Gambar gaya kerja pada beban hidup atau beban berguna


Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di
tengah-tengah bentang gording, beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja
di atas gording. Besarnya beban hidup diambil dari PPURG 1987, P = 100 kg
Px = P . cos
= 100 . cos 250 = 90,6 kg
Py = P . sin
= 100 . sin 250 = 42,3 kg
Momen yang timbul akibat beban terpusat dianggap Continous Beam.

Gambar momen akibat beban berguna

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 18


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Momen maksimum akibat beban hidup


Mx 2 = ( . Px . l)
= ( . 90,6 . 3,5)
= 79,3 kg.m
My 2 = ( . Py . l/2)
= ( . 42,3. 3,5/2)
= 18,5 kg.m

3. Beban Angin
Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif (tiup)
dan tekanan negatif (hisap), yang bekerja tegak lurus pada bidang atap. Menurut
PPPURG 1987, tekanan tiup harus diambil minimal 25 kg/m2 . Dalam perencanaan ini,
besarnya tekanan angin (w) diambil sebesar 70 kg/m2.

y
x

Gambar gaya kerja pada beban angin


Ketentuan :
Koefisien angin tekan ( c ) = (0,02 x - 0,4)
Koefisien angin hisap ( c ) = - 0,4
Beban angin (W) = 70 kg/m2
Kemiringan atap () = 250
Jarak Gording = 1,379 m
Koefisien Angin
Angin tekan ( c ) = (0,02 . - 0,4)
= (0,02 . 250 - 0,4)
= 0,1

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 19


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Angin hisap ( c1) = -0,4


Angin Tekan (wt) = c x W1 . (jarak gording)
= 0,1 . 70 . (1,379)
= 9,6546 kg/m
Angin Hisap (wh) = c1 . W1 . (jarak gording)
= -0,4 . 70 . (1,379)
= -38,618 kg/m
Momen maksimum akibat beban angin
Dalam perhitungan diambil harga w (tekan terbesar)
W max = 9,6546 Kg/m
W y = 0, karena arah beban angin tegak lurus sumbu batang balok.
Jadi momen akibat beban angin adalah :
Akibat Wx =0
Mx 3 = 1/8 . Wy . (l)2
= 1/8 . 9,6546 . (3,5)2
= 14,8 kg.m
Akibat Wx = 9,6546
My 3 = 1/8 . Wx . (3,5/2) 2
= 1/8 . 0 . 7/2
= 0 kg.m
4. Beban Air Hujan
Menghitung beban air hujan dapat menggunakan rumus:
qair = (40 - 0,8.) = (40 0,8 . 25) = 20 kg/m2
Perhitungan dalam pembebanan harus sepanjang gording, sehingga di
kalikan 1,379 m
qair =20 kg/m2x 1,379 m = 27,584 kg/m
Menghitung Beban air hujan di arah x dan arah y
Beban arah x : Beban arah y :
qx = qair . cos qy = qair . sin
= 27,584. cos 25 = 27,584.sin 25
= 25,000 kg/m = 11,658 kg/m

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 20


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Menghitung momenarah x dan arah y


Momen arah x : Momen arah y :
Mx2 = 1/8. qx.(l) My2 = 1/8. qy.(l/2)
= 1/8.25.(3,5) = 1/8. 11,658.(3,5)
= 38,281 kg.m = 4,463 kg.m

Tabel daftar beban dan momen

P&M Atap + Gording Beban Orang Beban Angin (W) Beban Air Hujan
Beban Mati Beban Hidup
P - 100 kg - -
q, Wmax 25,29 kg/m - 9,65456 kg/m 27,5844 kg/m
Px - 90,6308 kg - -
Py - 42,2618 kg - -
qx 22,922 kg/m - 9,65456 kg/m 25 kg/m
qy 10,689 kg/m - 0 11,658 kg/m
Mx 35,1 kg.m 79,3019 kg.m 14,7835 kg.m 38,2813 kg.m
My 4,092 kg.m 18,4895 kg.m 0 4,46271 kg.m

5. Kombinasi Pembebanan metode LRFD ( SNI 03-1729-2002)


Dari hasil perhitungan momen gording di atas, dalam SNI dilakukan
kombinasi pembebanan, yaitu:
1) U =1,4D
2) U=1,2D+0,5La
3) U=1,2D+1,6La
4) U=1,2D+1,6La+0,8W
5) U=1,2D+1,3W+0,5La
6) U=0,9D 1,3W

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 21


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Maka diperoleh Momen arah x dan arah y dari kombinasi pembebanan


sebagai berikut:
Tabel kombinasi pemebebanan
Arah Y
Kombinasi Beban Arah x (kg.m)
(kg.m)
U = 1,4 D 49,139 5,728
U = 1,2 D + 0,5 La 100,910 16,386
U = 1,2 D + 1,6 La 230,252 41,634
U = 1,2 D + 1,6 La + 0,8 W 242,079 41,634
U = 1,2 D + 1,3 W + 0,5 La 120,129 16,386
U = 0,9 D + 1,3 W 50,808 3,683
U = 0,9 D - 1,3 W 12,371 3,683
Mu 242,079 41,634

Catatan :
Dx = Mx1 Lax = Mx2 + Mx4 Wx = Mx3
Dy = My1 Lay = My2 + My4 Wy = My3

Maka , Mux = 242,079 kgm = 2420790 Nmm


Muy = 41,634 kgm = 416340 Nmm
6. Kontrol
a. Kontrol Puntir
Asumsikan penampang kompak:
Mnx = Zx.fy = 49.103(240)= 11760000 N.mm
Mny = Zy.fy = 10,5.103(240)= 2520000 N.mm
Untuk mengantisipasi masalah punter maka Mny dapat dibagi 2 sehingga:

+ 1,0
. . /2
41,634 . 104 242,079 . 104
+ = , , . !
0,9 . 11760000 0,9 . 2520000/2
b. Kontrol Tegangan
Rumus umum perjitungan tegangan akibat momen lentur, seperti dipelajari
dalam mata kuliah Mekanika Bahan ( = M.c/I) dapat digunakan dalam kondisi yang
umum. Tegangan lentur pada penampang profil mempunyai minimal satu sumbu
simetri, dan dibebani pada pusat gesernya, dapat dihitung dari persamaan:

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 22


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

. .
= +

(41,634 . 104 ). (0.10) (245,376 . 104 ). (1,54.10)
f= + 0,9 . 240 MPa
368. 104 35,7. 104
= , .
c. Kontrol Lendutan
1
ijin = 240
1
ijin =240 350 = 1,458 cm
5 + 1
x={384 ()4 } + {48 ()3 }

5 (22,922+25,000)10 1 90,630810
x={384 (350)4 }+{48 2000000 35,7 (350)}
2000000 368

x=1,323 cm
5 + 1
y={384 (/2)4 } + {48 (/2)}

5 (10,689+11,658)102 350 4 1 42,261810 350 3


y={384 ( ) } + {48 200000035,7 ( ) }
2000000368 2 2

y= 0,004 cm
Syarat :
= x + y ijin

= 1,323 + 0,004 cm 1,458 cm


= 1,323 cm 1,458 cm ............OK !!!

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 23


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4.3.Perhitungan Batang Tarik (Trackstang)


Batang tarik (Trackstang) berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada
arah sumbu x (miring atap) sekaligus untuk mengurangi tegangan lendutan yang timbul
pada arah x. Beban-beban yang dipikul oleh trackstang yaitu beban-beban yang sejajar
bidang atap (sumbu x), maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik Gx dan Px.
Qy = 10,689 kg/m
Py = 42,2618 kg
Pts = (Qy . Jarak kuda kuda) + Py
= (10,689 . 1,379) + 42,2618 = 79,672021 kg
Karena batang tarik dipasang 1 buah, jadi per batang tarik adalah :
Pts 79,672021
P 79,672021Kg
1 1
P _ P 79,672021
= = 1600 kg/cm2 maka Fn = = = 0,050 cm2
Fn 1600
Fbr = 125% . Fn = 1,25 . 0,050 = 0,062 cm2
Fbr = . . d2, dimana :

4. f br 4.0,062
d 0,2815159 cm = 2,81516 mm
3,14
Jadi diameter minimal trackstang adalah 6 mm, maka diambil diameter
trackstang sebesar 6 mm. (diameter trackstang yang terkecil adalah 6 mm)
Dimana : Fn = luas netto
Fbr = luas brutto
A = diameter batang tarik (diperoleh dari tabel baja)
Maka batang tarik yang dipakai adalah 6 mm.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 24


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4.4.Perhitungan Ikatan Angin


Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya axial tarik saja.
Cara kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik, maka yang lainnya
tidak menahan apa-apa.Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-
ganti batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-
kuda. Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin yang di anggap sebagai
beban merata yaitu: 70 Kg/ m.

Pola Pembebanan
Ikatan
Angin Gording
Balok Gable

7,5 m

15 m

7,5 m

3,5 meter

Gambar Pembebanan Gording Sepanjang Bentang

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 25


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Keterangan :
P = Gaya / Tekan angin
N = dicari dengan syarat keseimbangan
H = 0
Nx = P
P
N cos = P N =
cos

Rumus umum :
Panjangsisimiring 8,275
Tan 2,3643813
jarakantarkuda kuda 3,5

= arc tg 2,3643813 = 67,07437735 o


P = P angin x luas kuda kuda
P = 70 x 13,11490 = 918,043202 Kg
P 918,0432
N / 2 / 2 1178,3808
cos cos 67,07437735
N 1178,3808
Fn = = = 0,736488027 cm2
1600
Fbr = 125 % . Fn = 1,25 x 0,736488027 = 0,920610
Fbr = . d2
4. f br 4.0,920610
d 1,082662cm
3,14
d = 1,082662043 cm 1,2 cm 12 mm
Karena ikatan angin yang tersedia 12 mm maka ikatan angin yang
dipakai adalah 12 mm

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 26


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4.5.Perhitungan Pembebanan Pada Portal Gable


4.5.1 Pembebanan Pada Balok Gable
Peraturan dan Standar Perencanaan
Tata cara perencanaan struktur baja Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002
Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung (PPPURG 1987)
Tabel Profil baja
Data teknis :
Penutup atap asbes = 11 kg/m2
Bentang portal (L) = 15 m
Jarak gording (A) = 1,379 m
Berat sendiri gording = 32,2 kg/m
Berat sambungan gording = 3,22 kg/m
Jarak antar portal (l) = 3,5 m
Tegangan putus minimum (fu) = 370 MPa
Tegangan leleh minimum (fy) = 240 MPa
Sudut kemiringan = 25o

Sebelum mendimensi portal gabel, hal terpenting yang pertama dilakukan


adalah mengidentifikasi beban yang bekerja pada konstruksi. Beban tersebut nantinya
akan menentukan ekonomis atau tidaknya suatu dimensi portal. Distribusi pembebanan
pada bangunan gedung sebagai berikut :

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 27


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

1. Akibat Berat Sendiri


Pembebanan pada Balok Gable akibat beban-beban yang dipikul oleh 1
gording dengan jarak antar portal 3,5 m :
a. Berat penutup atap = 11 kg/m2
P = berat penutup atap x jarak gording x jarak antar portal
= 11 kg/m2. 1,379 (3,5 m) = 53,100 kg
b. Berat sendiri gording (light lip channels 150 x 75 x 20 x 4,5)
Q = berat sendiri gording x jarak antar portal
= 9,2 kg/m . 3,5 m = 32,2 kg
c. Berat Sambungan gording (termasuk trackstang dan ikatan angin)
Q = berat x jarak antar portal
= 0,92 kg/m . 3,5 m = 3,22 kg/m
Catatan:
Gording 1 & 12 (karena terletak di ujung balok maka menerima beban
setengah jarak)
Gording 2 sampai gording 11 (menerima beban setengah 2x setengah
jarak gording)

Tabel pembebanan
Pembebanan G1= G12 (kg) G2 sd G11 (kg)
Penutup Atap 26,55003 53,10006
Gording 16,1 32,2
Samb.Gord 1,61 3,22
p 44,26003 88,52006

dan terdapat beban Crane sebesar 20 ton = 20000 kg

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 28


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

2. Akibat Beban Hidup


Beban yang bekerja apabila terdapat orang yang sedang bekerja atau berada
di atasnya sebesar 100 kg.
Po = 100 kg
Dengan kondisi yang sama, maka G1dan G12 mempunyai pembebanan
setengah beban.
3. Akibat Beban Angin (Wind Load)
Ketentuan :
Koefisien angin tekan (c) = (0.02 ) 0.4
= (0.02 x 25) 0.4
= 0.1
Koefisien angin hisap (c) = -0.4

Beban angin = 70 kg/m2

Angin tekan = Wt

Angin hisap = Wh

Jarak antar portal (l) = 3,5 m

Jarak gording (A) = 1,379m

Angin tekan (Wt): Angin hisap (Wh) :


Wt = C. q2 .A .l Wh = C. q2 .A .l
= 0,1 x 70 x 1,379 x 3,5 = -0,4 x 70 x1,379 x 3,5
= 33,791 kg = -135,164 kg

Pada Gording satu, mempunyai beban setangah beban dari tekan maupun
hisap.
Wt = 33,791 kg
Wh = -135,164 kg

Angin pada dinding


Koefesien angin tekan Ctk = 0,9, maka Wt = 0,9 x 70 x 3,5 = 220,5 kg/m
Koefesien angin hisap Chs = -0,4, maka Wh = -0,4 x 45 x 12 = -98 kg/m

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 29


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4. Akibat Beban Air Hujan (Superdead Load)


P = ( 40 ( 0,8 ) )
= ( 40 ( 0,8 . 250 )
= 20 kg/m2
Beban Air Hujan = 20 x 3,5 m x 1,379 m = 196,545 kg
Kombinasi pembebanan
Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu
memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini:
Kombinasi I 1,4DL
Kombinasi II 1,2D + 1,6L +0,5 H
Kombinasi III 1,2D + 1,6L + 0,8WL
Kombinasi IV 1,2D + 1,6 L + 0,8WL+0,5 H
Kombinasi V 0,9D + 1,3 W
Keterangan:
D = adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi
permanen,termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan
layan tetap
L = adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,
termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin,hujan, dan lain-
lain
La = adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda
bergerak
H = adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air
W = adalah beban angin
E = adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 0317261989, atau
penggantinya dengan ; L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan L = 1 bila L 5 kPa.
Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada
persamaan 6.2-3, 6.2-4, dan 6.2-5 harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah
yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah di mana beban hidup lebih
besar daripada 5 kPa.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 30


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4.6.Perhitungan Gaya Gaya Dalam

Gambar Pemodelan SAP


Perhitungan reaksi perletakan, joint displacement dan besarnya gaya batang
dilakukan dengan menggunakan softwere Structure Analysis Program (SAP) 2000
Versi 14. Input dan output data dapat dilihatpada lampiran.

1 Perhitungan Balok
Tabel gaya gaya pada balok dari program SAP 2000
TABLE: Element Forces Frames
Frame Station OutputCase P V2 M3 lPl l V2 l l M3 l
Text m Text Kgf Kgf Kgf-m Kgf Kgf Kgf-m
52 0 COMB1 -4513,04 809,96 5514,66 4513,04 809,96 5514,66
52 1,379 COMB1 -4478,44 884,18 4346,54 4478,44 884,18 4346,54
52 1,379 COMB1 -4426,06 996,5 4346,54 4426,06 996,5 4346,54
52 2,758 COMB1 -4391,46 1070,72 2921,2 4391,46 1070,72 2921,2
52 2,758 COMB1 -4339,09 1183,04 2921,2 4339,09 1183,04 2921,2
52 4,137 COMB1 -4304,48 1257,25 1238,62 4304,48 1257,25 1238,62
52 4,137 COMB1 -4252,11 1369,57 1238,62 4252,11 1369,57 1238,62
52 5,516 COMB1 -4217,51 1443,79 -701,19 4217,51 1443,79 701,19
52 5,516 COMB1 -4165,14 1556,11 -701,19 4165,14 1556,11 701,19
52 6,895 COMB1 -4130,53 1630,33 -2898,24 4130,53 1630,33 2898,24
52 6,895 COMB1 -4078,16 1742,64 -2898,24 4078,16 1742,64 2898,24

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 31


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

52 8,2752 COMB1 -4043,53 1816,93 -5354,71 4043,53 1816,93 5354,71


52 0 COMB2 -4378,51 335,72 3790,34 4378,51 335,72 3790,34
52 1,379 COMB2 -4348,85 399,34 3283,52 4348,85 399,34 3283,52
52 1,379 COMB2 -4262,43 584,68 3283,52 4262,43 584,68 3283,52
52 2,758 COMB2 -4232,77 648,29 2433,39 4232,77 648,29 2433,39
52 2,758 COMB2 -4146,35 833,63 2433,39 4146,35 833,63 2433,39
52 4,137 COMB2 -4116,69 897,25 1239,95 4116,69 897,25 1239,95
52 4,137 COMB2 -4030,27 1082,59 1239,95 4030,27 1082,59 1239,95
52 5,516 COMB2 -4000,61 1146,2 -296,79 4000,61 1146,2 296,79
52 5,516 COMB2 -3914,2 1331,54 -296,79 3914,2 1331,54 296,79
52 6,895 COMB2 -3884,53 1395,16 -2176,85 3884,53 1395,16 2176,85
52 6,895 COMB2 -3798,12 1580,5 -2176,85 3798,12 1580,5 2176,85
52 8,2752 COMB2 -3768,43 1644,17 -4402,2 3768,43 1644,17 4402,2
52 0 COMB3 -5500,94 -453,05 1730,04 5500,94 453,05 1730,04
52 1,379 COMB3 -5471,27 -389,44 2310,93 5471,27 389,44 2310,93
52 1,379 COMB3 -5293,49 -8,15 2310,93 5293,49 8,15 2310,93
52 2,758 COMB3 -5263,83 55,46 2278,31 5263,83 55,46 2278,31
52 2,758 COMB3 -5086,05 436,75 2278,31 5086,05 436,75 2278,31
52 4,137 COMB3 -5056,39 500,37 1632,17 5056,39 500,37 1632,17
52 4,137 COMB3 -4878,61 881,65 1632,17 4878,61 881,65 1632,17
52 5,516 COMB3 -4848,95 945,27 372,51 4848,95 945,27 372,51
52 5,516 COMB3 -4671,16 1326,56 372,51 4671,16 1326,56 372,51
52 6,895 COMB3 -4641,5 1390,17 -1500,68 4641,5 1390,17 1500,68
52 6,895 COMB3 -4463,72 1771,46 -1500,68 4463,72 1771,46 1500,68
52 8,2752 COMB3 -4434,03 1835,13 -3989,59 4434,03 1835,13 3989,59
52 0 COMB4 -5260,39 -416,44 2497,32 5260,39 416,44 2497,32
52 1,379 COMB4 -5230,73 -352,82 3027,73 5230,73 352,82 3027,73
52 1,379 COMB4 -5052,95 55,5 3027,73 5052,95 55,5 3027,73
52 2,758 COMB4 -5023,29 119,11 2907,34 5023,29 119,11 2907,34
52 2,758 COMB4 -4845,51 527,43 2907,34 4845,51 527,43 2907,34
52 4,137 COMB4 -4815,85 591,04 2136,15 4815,85 591,04 2136,15
52 4,137 COMB4 -4638,06 999,36 2136,15 4638,06 999,36 2136,15
52 5,516 COMB4 -4608,4 1062,98 714,16 4608,4 1062,98 714,16
52 5,516 COMB4 -4430,62 1471,3 714,16 4430,62 1471,3 714,16
52 6,895 COMB4 -4400,96 1534,91 -1358,62 4400,96 1534,91 1358,62
52 6,895 COMB4 -4223,18 1943,23 -1358,62 4223,18 1943,23 1358,62
52 8,2752 COMB4 -4193,49 2006,91 -4084,62 4193,49 2006,91 4084,62
52 0 COMB5 -3987,63 395,22 5037,18 3987,63 395,22 5037,18
52 1,379 COMB5 -3957,97 458,83 4448,31 3957,97 458,83 4448,31
52 1,379 COMB5 -3871,55 688,1 4448,31 3871,55 688,1 4448,31
52 2,758 COMB5 -3841,89 751,72 3455,56 3841,89 751,72 3455,56
52 2,758 COMB5 -3755,47 980,98 3455,56 3755,47 980,98 3455,56
52 4,137 COMB5 -3725,81 1044,6 2058,92 3725,81 1044,6 2058,92

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 32


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

52 4,137 COMB5 -3639,39 1273,87 2058,92 3639,39 1273,87 2058,92


52 5,516 COMB5 -3609,73 1337,48 258,4 3609,73 1337,48 258,4
52 5,516 COMB5 -3523,31 1566,75 258,4 3523,31 1566,75 258,4
52 6,895 COMB5 -3493,65 1630,37 -1946,01 3493,65 1630,37 1946,01
52 6,895 COMB5 -3407,23 1859,63 -1946,01 3407,23 1859,63 1946,01
52 8,2752 COMB5 -3377,54 1923,3 -4556,63 3377,54 1923,3 4556,63
52 0 COMB6 -2510,36 580,19 4791,97 2510,36 580,19 4791,97
52 1,379 COMB6 -2488,11 627,9 3959 2488,11 627,9 3959
52 1,379 COMB6 -2454,44 744,03 3959 2454,44 744,03 3959
52 2,758 COMB6 -2432,2 791,74 2900,08 2432,2 791,74 2900,08
52 2,758 COMB6 -2398,53 907,88 2900,08 2398,53 907,88 2900,08
52 4,137 COMB6 -2376,29 955,59 1615,23 2376,29 955,59 1615,23
52 4,137 COMB6 -2342,62 1071,72 1615,23 2342,62 1071,72 1615,23
52 5,516 COMB6 -2320,37 1119,43 104,43 2320,37 1119,43 104,43
52 5,516 COMB6 -2286,71 1235,56 104,43 2286,71 1235,56 104,43
52 6,895 COMB6 -2264,46 1283,28 -1632,31 2264,46 1283,28 1632,31
52 6,895 COMB6 -2230,79 1399,41 -1632,31 2230,79 1399,41 1632,31
52 8,2752 COMB6 -2208,53 1447,16 -3596,74 2208,53 1447,16 3596,74
53 0 COMB1 -4043,48 -1817,04 -5354,84 4043,48 1817,04 5354,84
53 1,379 COMB1 -4078,08 -1742,82 -2900,32 4078,08 1742,82 2900,32
53 1,379 COMB1 -4130,45 -1630,5 -2900,32 4130,45 1630,5 2900,32
53 2,758 COMB1 -4165,06 -1556,28 -703,04 4165,06 1556,28 703,04
53 2,758 COMB1 -4217,43 -1443,96 -703,04 4217,43 1443,96 703,04
53 4,137 COMB1 -4252,03 -1369,74 1237,01 4252,03 1369,74 1237,01
53 4,137 COMB1 -4304,4 -1257,43 1237,01 4304,4 1257,43 1237,01
53 5,516 COMB1 -4339,01 -1183,21 2919,83 4339,01 1183,21 2919,83
53 5,516 COMB1 -4391,38 -1070,89 2919,83 4391,38 1070,89 2919,83
53 6,895 COMB1 -4425,98 -996,67 4345,41 4425,98 996,67 4345,41
53 6,895 COMB1 -4478,35 -884,35 4345,41 4478,35 884,35 4345,41
53 8,2752 COMB1 -4512,99 -810,07 5514,74 4512,99 810,07 5514,74
53 0 COMB2 -3768,34 -1644,35 -4402,42 3768,34 1644,35 4402,42
53 1,379 COMB2 -3798,01 -1580,73 -2178,73 3798,01 1580,73 2178,73
53 1,379 COMB2 -3884,42 -1395,39 -2178,73 3884,42 1395,39 2178,73
53 2,758 COMB2 -3914,09 -1331,78 -298,35 3914,09 1331,78 298,35
53 2,758 COMB2 -4000,5 -1146,44 -298,35 4000,5 1146,44 298,35
53 4,137 COMB2 -4030,17 -1082,82 1238,72 4030,17 1082,82 1238,72
53 4,137 COMB2 -4116,58 -897,48 1238,72 4116,58 897,48 1238,72
53 5,516 COMB2 -4146,24 -833,86 2432,48 4146,24 833,86 2432,48
53 5,516 COMB2 -4232,66 -648,52 2432,48 4232,66 648,52 2432,48
53 6,895 COMB2 -4262,32 -584,91 3282,93 4262,32 584,91 3282,93
53 6,895 COMB2 -4348,74 -399,57 3282,93 4348,74 399,57 3282,93
53 8,2752 COMB2 -4378,43 -335,9 3790,48 4378,43 335,9 3790,48
53 0 COMB3 -4433,86 -1835,5 -3990,05 4433,86 1835,5 3990,05

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 33


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

53 1,379 COMB3 -4463,52 -1771,88 -1502,76 4463,52 1771,88 1502,76


53 1,379 COMB3 -4641,31 -1390,59 -1502,76 4641,31 1390,59 1502,76
53 2,758 COMB3 -4670,97 -1326,98 371 4670,97 1326,98 371
53 2,758 COMB3 -4848,75 -945,69 371 4848,75 945,69 371
53 4,137 COMB3 -4878,41 -882,08 1631,25 4878,41 882,08 1631,25
53 4,137 COMB3 -5056,19 -500,79 1631,25 5056,19 500,79 1631,25
53 5,516 COMB3 -5085,85 -437,17 2277,98 5085,85 437,17 2277,98
53 5,516 COMB3 -5263,63 -55,89 2277,98 5263,63 55,89 2277,98
53 6,895 COMB3 -5293,3 7,73 2311,18 5293,3 7,73 2311,18
53 6,895 COMB3 -5471,08 389,01 2311,18 5471,08 389,01 2311,18
53 8,2752 COMB3 -5500,77 452,69 1730,32 5500,77 452,69 1730,32
53 0 COMB4 -4421,17 -1586,19 -4085,1 4421,17 1586,19 4085,1
53 1,379 COMB4 -4450,83 -1522,58 -1941,6 4450,83 1522,58 1941,6
53 1,379 COMB4 -4628,61 -1249,42 -1941,6 4628,61 1249,42 1941,6
53 2,758 COMB4 -4658,27 -1185,8 -262,51 4658,27 1185,8 262,51
53 2,758 COMB4 -4836,05 -912,65 -262,51 4836,05 912,65 262,51
53 4,137 COMB4 -4865,71 -849,03 952,17 4865,71 849,03 952,17
53 4,137 COMB4 -5043,5 -575,88 952,17 5043,5 575,88 952,17
53 5,516 COMB4 -5073,16 -512,26 1702,44 5073,16 512,26 1702,44
53 5,516 COMB4 -5250,94 -239,11 1702,44 5250,94 239,11 1702,44
53 6,895 COMB4 -5280,6 -175,49 1988,3 5280,6 175,49 1988,3
53 6,895 COMB4 -5458,38 97,66 1988,3 5458,38 97,66 1988,3
53 8,2752 COMB4 -5488,07 161,34 1809,57 5488,07 161,34 1809,57
53 0 COMB5 -3747,71 -1239,23 -4556,88 3747,71 1239,23 4556,88
53 1,379 COMB5 -3777,38 -1175,61 -2891,85 3777,38 1175,61 2891,85
53 1,379 COMB5 -3863,79 -1165,98 -2891,85 3863,79 1165,98 2891,85
53 2,758 COMB5 -3893,46 -1102,37 -1327,82 3893,46 1102,37 1327,82
53 2,758 COMB5 -3979,87 -1092,74 -1327,82 3979,87 1092,74 1327,82
53 4,137 COMB5 -4009,53 -1029,13 135,21 4009,53 1029,13 135,21
53 4,137 COMB5 -4095,95 -1019,5 135,21 4095,95 1019,5 135,21
53 5,516 COMB5 -4125,61 -955,88 1497,23 4125,61 955,88 1497,23
53 5,516 COMB5 -4212,03 -946,26 1497,23 4212,03 946,26 1497,23
53 6,895 COMB5 -4241,69 -882,64 2758,26 4241,69 882,64 2758,26
53 6,895 COMB5 -4328,11 -873,01 2758,26 4328,11 873,01 2758,26
53 8,2752 COMB5 -4357,8 -809,34 3919,26 4357,8 809,34 3919,26
53 0 COMB6 -2578,75 -762,97 -3596,85 2578,75 762,97 3596,85
53 1,379 COMB6 -2600,99 -715,26 -2577,61 2600,99 715,26 2577,61
53 1,379 COMB6 -2634,66 -818,77 -2577,61 2634,66 818,77 2577,61
53 2,758 COMB6 -2656,91 -771,06 -1481,42 2656,91 771,06 1481,42
53 2,758 COMB6 -2690,57 -874,57 -1481,42 2690,57 874,57 1481,42
53 4,137 COMB6 -2712,82 -826,86 -308,29 2712,82 826,86 308,29
53 4,137 COMB6 -2746,49 -930,36 -308,29 2746,49 930,36 308,29
53 5,516 COMB6 -2768,73 -882,65 941,78 2768,73 882,65 941,78

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 34


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

53 5,516 COMB6 -2802,4 -986,16 941,78 2802,4 986,16 941,78


53 6,895 COMB6 -2824,64 -938,45 2268,8 2824,64 938,45 2268,8
53 6,895 COMB6 -2858,31 -1041,96 2268,8 2858,31 1041,96 2268,8
53 8,2752 COMB6 -2880,58 -994,2 3673,96 2880,58 994,2 3673,96

Data yang didapatkan dari SAP 2000 v.14.1

Pu = 5500,94 Kg
Vu = 2006,91 Kg
Mu = 5514,74 Kgm

Data material :
E = 200000 MPa = 2000000 Kg/cm2
Fr = 70 MPa = 700 Kg/cm2
Fy = 240 MPa = 2400 Kg/cm2
Fu = 370 Mpa = 3700 Kg/cm2
G = 80769,2 MPa = 807692 Kg/cm2

Kontrol Terhadap Momen Tahanan (Wx)

0,9 . Mn Mu
0,9 . Zx . Fy Mu
Mu 5514,74 *100
Zx = = 255,312 cm3
0,9.Fy 0,9 * 2400

Zx 255,312
Sx = = 227,957 cm3
k 1,12

Profil baja IWF 244 . 175 . 7 . 11 : Sx = 502 cm3

Profil baja IWF 244 . 175 . 7 . 11 dengan harga Sx = 502 cm3 227,957 cm3 ,
maka profil baja ini dapat digunakan..............(OK)

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 35


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Tabel Penampang Profil IWF 244 . 175 . 7 . 11


H = 244 mm B = 175 mm
Tw = 7 mm Tf = 11 Mm

IWF 244.175.7.11
Q = 44,1 kg/m A = 56,24 cm2
R = 16 mm
Tahanan Momen
Wx = 502 cm3 Wy = 113 cm3
Momeni nersia
Ix = 6120 cm4 Iy = 984 cm4
Jari jari inersia
ix = 10,4 Cm iy = 4,18 Cm

175

244
7

11

Gambar penampang profil IWF 244.175.7.11

Kontrol Kapasitas Penampang:


a) Pelat sayap

b 244
15,909
tf 11

640 640
p 41,31182
fy 24 0

15,909 p 41,31182 (Kompak)

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 36


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

b) Pelat badan

H d 2(tf ) 244 2(11)


31,714
tw tw 7

640 640
p 41,31182
fy 24 0

27,143 p 41,31182 (Kompak)

Kontrol Lentur dan Geser

Kelangsingan Geser

H .
= = 31,714 < 1.10

5 5
kn = 5 + ( = 5 + (400 =5
)2 19,0)2

5.2,0(105 )
27,143 < 1.10 = 71,0047 (Pelat badan kompak terhadap tekuk geser)
240

>

= 0,9. (0,6). . = 0,9. (0,6). (. ).240

= 0,9. (0,6). (190). (7). (240) = 172368 = 172,3680

= 172,3680 > = 20,0691 ()

Metode Distribusi

MFlens = Af .(d-tf).fy = (175 . 11)x(244 11)x240 = 107,646 > Mu = 55,1474


(Kuat menahan momen luar)

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 37


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Metode Interaksi


+ 0,625 < 1,375

55,1474(10)6 20,0691
3
+ 0,625 = 0,52687 < 1,375
0,9(1,12)(502. 10 )(240) 172,368

Kontrol Lendutan Akibat Beban Tetap

5 ( + ). 4
= .
384 .

88,521+ 96,54
5 ( ) . (4. 102 )4
100
= . = 1,422
384 2.106 . 6120

827,5
= 240 = = 3,448 > = 1,422 (OK)
240

Kontrol Terhadap Pengaruh Lateral

Lp < L .......................Perlu pengaku

L = 8275mm = 8,275 m

E 2 . 106
Lp = 1,76. iy = 1,76 . (41,8) = 2123,725 mm = 2,123 m
Fy 240

8,275
Ambil L = = 2,068834 m < 2,123 m (dipasang 4 stiffner Web)
4

Besaran Penampang yang Perlu Dihitung :


Iy. (d tf)2 984 . (24,4 1,1)2
Cw = = = 133550,94 cm4
4 4

Ix 6120
Sx = = 244 = 501,6393443 cm3
0,5. d 0,5. ( )
10

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 38


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

1 1
Zx = bf. tf. (d tf) + . tw. (d tf)2 = 175.11. (244 11) + . 7. (244 11)2
4 4

= 534772 mm3 = 534,772 cm3

[2. . 3 + ( ). 3 ] [2.175. 113 + (244 11).783 ]


= =
3 3

= 181923 4 = 18,1923 4

= 2. 2. = 244 2.11 2.16 = 190 = 19

Momen Plastis

= . = 534,772 . 2400 = 1204800 kgcm = 120,48 kNm

Cek kekompakan

b 244
7,954
2tf 2 x11

172 172
p 11,10255
fy 24 0

7,954 p 11,10255......................Kompak

H 244
34,857
tw 7

1690 1690
p 109,089
fy 240

34,857 p 109,089.......................Kompak

Faktor Cb (Koefisien Pengali Momen Tekuk Torsi Lateral) :

Cb = 1,14 Jika Lb Lp, pehitungan Cb tidak diperlukan

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 39


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Menghitung Lp dan Lr :

E. G. J. A 2.106 . 807692 . 18,1923 . 56,24 Kg


X1 = = = 254602,48 2
Sx 2 501,639 2 cm

4. Cw Sx 2 4 . 133550,94 501,6393443 Kg
X2 = .( ) = .( )2 = 6,33E 07 2
Iy G. J 984 807692 . 18,1923 cm

Iy 984
ry = = = 4,183 cm
A 56,24

E 2 . 106
Lp = 1,76. ry = 1,76 . 4,183 = 2,125 m
Fy 2400

ry . X1
Lr = . 1 + 1 + X2. (Fy Fr)2
(Fy Fr)

4,183 . 254602,48
= . 1 + 1 + 6,33E 107 . (2400 700)2
(2400 700)

= 10,536 m

Menghitung Mr :

= ( ). = (2400 700). 501,639 = 85,2787

Menghitung momen nominal MnLTB berdasarkan panjang tak tertumpu :

Karena Lp < = 2,125 < 8,275 10,536 ,


= . [ ( ). ]

8,275 2,125
= 1,14 . [120,48 (120,48 85,2787). ] = 108,0038
10,536 2,125

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 40


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Momen Nominal :

Mn = 108,0038 kNm

Kontrol : faktor tahanan untuk lentur = = ,

= . = 0,9 . 108,0038 = 97,2034

= 97,2034 = 655,1474 ()

Dilihat dari faktor aktor diatas yang terpenuhi maka untuk balok gable bisa digunakan
balok IWF 244 . 175 . 7 . 11

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 41


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

2 Perhitungan Kolom
Tabel gaya gaya pada kolom dari program SAP 2000
TABLE: Element Forces Frames
Frame Station OutputCase P V2 M3 lPl l V2 l l M3 l
Text m Text Kgf Kgf Kgf-m Kgf Kgf Kgf-m
1 0 COMB1 -30322,91 -4432,55 -6253,69 30322,91 4432,55 6253,69
1 3,25 COMB1 -29851,5 -4432,55 8152,09 29851,5 4432,55 8152,09
1 5,5 COMB1 -29525,13 -4432,55 18125,32 29525,13 4432,55 18125,32
1 5,5 COMB1 -1380,08 -4432,55 -9947,2 1380,08 4432,55 9947,2
1 6,5 COMB1 -1235,03 -4432,55 -5514,66 1235,03 4432,55 5514,66
1 0 COMB2 -26580,75 -4110,21 -6444,57 26580,75 4110,21 6444,57
1 3,25 COMB2 -26176,68 -4110,21 6913,63 26176,68 4110,21 6913,63
1 5,5 COMB2 -25896,94 -4110,21 16161,61 25896,94 4110,21 16161,61
1 5,5 COMB2 -1772,61 -4110,21 -7900,56 1772,61 4110,21 7900,56
1 6,5 COMB2 -1648,28 -4110,21 -3790,34 1648,28 4110,21 3790,34
1 0 COMB3 -27878,06 -4794,17 -8829,95 27878,06 4794,17 8829,95
1 3,25 COMB3 -27473,99 -4794,17 6751,09 27473,99 4794,17 6751,09
1 5,5 COMB3 -27194,25 -4794,17 17537,96 27194,25 4794,17 17537,96
1 5,5 COMB3 -3069,92 -4794,17 -6524,2 3069,92 4794,17 6524,2
1 6,5 COMB3 -2945,59 -4794,17 -1730,04 2945,59 4794,17 1730,04
1 0 COMB4 -27755,47 -3439,32 -4517,16 27755,47 3439,32 4517,16
1 3,25 COMB4 -27351,4 -4012,62 7592,23 27351,4 4012,62 7592,23
1 5,5 COMB4 -27071,66 -4409,52 17067,13 27071,66 4409,52 17067,13
1 5,5 COMB4 -2947,33 -4409,52 -6995,04 2947,33 4409,52 6995,04
1 6,5 COMB4 -2823 -4585,92 -2497,32 2823 4585,92 2497,32
1 0 COMB5 -26381,55 -1908,58 563,71 26381,55 1908,58 563,71
1 3,25 COMB5 -25977,48 -2840,2 8280,47 25977,48 2840,2 8280,47
1 5,5 COMB5 -25697,74 -3485,16 15396,5 25697,74 3485,16 15396,5
1 5,5 COMB5 -1573,41 -3485,16 -8665,67 1573,41 3485,16 8665,67
1 6,5 COMB5 -1449,08 -3771,81 -5037,18 1449,08 3771,81 5037,18
1 0 COMB6 -19294,1 -647,87 2988,05 19294,1 647,87 2988,05
1 3,25 COMB6 -18991,05 -1579,48 6607,48 18991,05 1579,48 6607,48
1 5,5 COMB6 -18781,24 -2224,44 10886,89 18781,24 2224,44 10886,89
1 5,5 COMB6 -688 -2224,44 -7159,74 688 2224,44 7159,74
1 6,5 COMB6 -594,75 -2511,09 -4791,97 594,75 2511,09 4791,97
13 0 COMB1 -30322,79 4432,55 6253,71 30322,79 4432,55 6253,71
13 3,25 COMB1 -29851,38 4432,55 -8152,07 29851,38 4432,55 8152,07
13 5,5 COMB1 -29525,01 4432,55 -18125,31 29525,01 4432,55 18125,31
13 5,5 COMB1 -1379,96 4432,55 9947,22 1379,96 4432,55 9947,22
13 6,5 COMB1 -1234,91 4432,55 5514,67 1234,91 4432,55 5514,67
13 0 COMB2 -26580,55 4110,21 6444,6 26580,55 4110,21 6444,6
13 3,25 COMB2 -26176,48 4110,21 -6913,6 26176,48 4110,21 6913,6

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 42


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

13 5,5 COMB2 -25896,74 4110,21 -16161,58 25896,74 4110,21 16161,58


13 5,5 COMB2 -1772,42 4110,21 7900,59 1772,42 4110,21 7900,59
13 6,5 COMB2 -1648,09 4110,21 3790,37 1648,09 4110,21 3790,37
13 0 COMB3 -27877,65 4794,17 8830 27877,65 4794,17 8830
13 3,25 COMB3 -27473,58 4794,17 -6751,03 27473,58 4794,17 6751,03
13 5,5 COMB3 -27193,84 4794,17 -17537,91 27193,84 4794,17 17537,91
13 5,5 COMB3 -3069,51 4794,17 6524,26 3069,51 4794,17 6524,26
13 6,5 COMB3 -2945,18 4794,17 1730,09 2945,18 4794,17 1730,09
13 0 COMB4 -27510,23 5461,07 11588,09 27510,23 5461,07 11588,09
13 3,25 COMB4 -27106,16 5206,27 -5746,35 27106,16 5206,27 5746,35
13 5,5 COMB4 -26826,42 5029,87 -17262,02 26826,42 5029,87 17262,02
13 5,5 COMB4 -2702,09 5029,87 6800,14 2702,09 5029,87 6800,14
13 6,5 COMB4 -2577,76 4951,47 1809,47 2577,76 4951,47 1809,47
13 0 COMB5 -25983,49 5193,94 10926,49 25983,49 5193,94 10926,49
13 3,25 COMB5 -25579,42 4779,89 -5280,99 25579,42 4779,89 5280,99
13 5,5 COMB5 -25299,68 4493,24 -15713,27 25299,68 4493,24 15713,27
13 5,5 COMB5 -1175,35 4493,24 8348,9 1175,35 4493,24 8348,9
13 6,5 COMB5 -1051,02 4365,84 3919,36 1051,02 4365,84 3919,36
13 0 COMB6 -18896,16 3933,22 8502,13 18896,16 3933,22 8502,13
13 3,25 COMB6 -18593,11 3519,17 -3608,01 18593,11 3519,17 3608,01
13 5,5 COMB6 -18383,3 3232,52 -11203,67 18383,3 3232,52 11203,67
13 5,5 COMB6 -290,06 3232,52 6842,95 290,06 3232,52 6842,95
13 6,5 COMB6 -196,81 3105,12 3674,13 196,81 3105,12 3674,13

Data yang didapatkan dari SAP 2000 v.14.1

Pu = 30322,91 Kg
Vu = 5461,07 Kg
Mu = 18125,32 Kgm

Data material :
E = 200000 MPa = 2000000 Kg/cm2
Fr = 70 MPa = 700 Kg/cm2
Fy = 240 MPa = 2400 Kg/cm2
Fu = 370 Mpa = 3700 Kg/cm2
G = 80769,2 MPa = 807692 Kg/cm2

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 43


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Kontrol Terhadap Momen Tahanan (Wx)

0,9 . Mn Mu
0,9 . Zx . Fy Mu
Mu 18125,32 *100
Zx = = 839,135 cm3
0,9.Fy 0,9 * 2400

Zx 839,135
Sx = = 749,228 cm3
k 1,12

Profil baja IWF 300 . 305 . 15 . 15 : Sx = 1440 cm3

Profil baja IWF 300 . 305 . 15 . 15 dengan harga Sx = 1440 cm3 749,228 cm3 ,
maka profil baja ini dapat digunakan..............(OK)
Tabel Penampang profil IWF 300.305.15.15
H = 300 Mm B = 305 mm
Tw = 15 Mm Tf = 15 Mm
IWF 300.305.15.14

Q = 94 kg/m A = 134,8 cm2


R = 18 mm
Tahanan Momen
Wx = 1440 cm3 Wy = 466 cm3
Momeni nersia
Ix = 21500 cm4 Iy = 7100 cm4
Jari jari inersia
ix = 12,6 Cm iy = 7,26 Cm
Batasan parameter kelangsingan batang tekan harus memenuhi
persamaan berikut :

Sumber: (Gambar 7.6-1 SNI 03-1729-2002)

Gambar Perhitungan Koefisien Pada Perencanaan Kolom

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 44


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Dimana nilai kc pada kolom dengan asumsi :


ujung jepit - sendi = 0,8
Tinggi kolom = 6,5 m = 650 cm
Lk = 0,5 x 650 = 325 cm
L 650 6,5 m
r min 2,6cm
250 250

Besaran Penampang yang Perlu Dihitung :


Iy. (d tf)2 7100. (300 15)2
Cw = = = 1441743,8 cm4
4 4
Ix 21500
Sx = = = 1433,33 cm3
0,5. d 0,5. (300)
10
1 1
Zx = bf. tf. (d tf) + . tw. (d tf)2 = 305.15. (300 15) + . 9. (300 15)2
4 4
= 1577250 mm3 = 1577,25 cm3
[2. . 3 + ( ). 3 ] [2 . 305 . 153 + (300 15). 153 ]
= =
3 3
= 1006875 mm4 = 100,6875 cm4
= 2. 2. = 300 2 . 15 2 . 18 = 234 = 23,4

21500
= = = 12,6291547
134,8

7100
= = = 7,25745294
134,8

Cek kelangsingan elemen penampang :

bf 305 200000
= = 10,167 harus 0,56 = 0,56 = 16,166 (OK)
2. tf 2.15 240

h 300 200000
= = 20 harus 1,49 = 1,49 = 43,0125 (OK)
tw 15 240

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 45


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Kuat Rencana Axial Kolom


KI 650
= = 51,46821101
rx 12,6291547
KI 650
= = 89,56310231
ry 7,25745294
KI KI
= max( ) = 89,56310231
rx ry

Fy 89,56310231 2400
= . = . = 0,98757453
E 2.106

= 0,98757453 1,5 ,
2 2
= (0,658 ). = (0,6580,987 ). 240 = 159,561 = 1595,6085
2
Kontrol :
c = 0,85
c. A. Fcr = 0,85 . 134,8 . 1595,6085 = 182824,8172 Kg = 1828,24817 kN
c. A. Fcr = 1828,24817 kN harus > = 303,2291 ()
Kuat rencana aksial kolom
Pu = 303,2291 kN = 30322,91 kg (hasil output SAP 2000)
c. Pn = A. Fcr = 134,8 . 1595,6085 = 215088,0202 kg
Pn = 0,85 . 215088,0202 = 182824,8172 kg

2

30322,91
= 0,165857735 < 0,2
182824,8172
Maka rumus yang digunakan untuk persamaan lentur aksial :

+ 1
2
Menghitung Kuat Lentur Rencana Kolom
Diperoleh nilai Mu = 18125,32 Kgm (hasil output SAP 2000)
Mnx = Fy.Zx =2400. 1577,25 = 3785400 kgm

1,0
.
18125,32
= 0,53202421 1 . . ()
0,9 . 3785400

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 46


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Desain Kolom Terhadap Beban Aksial dan Lentur



+ 1
2
30322,91 18125,32
+ 1
2 . 182824,8172 0,9 .3785400
0,097563373 + 0,53202421 = 0,629587583 1 . . ()
Dilihat dari faktor aktor diatas yang terpenuhi maka untuk kolom bisa digunakan
kolom IWF 300 . 305 . 15 . 15

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 47


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

3 Perhitungan Balok Crane


Tabel gaya gaya pada kolom dari program SAP 2000
TABLE: Element Forces Frames
Frame Station OutputCase P V2 M3 lPl l V2 l l M3 l
Text m Text Kgf Kgf Kgf-m Kgf Kgf Kgf-m
50 0 COMB1 0 -28145,05 -28072,53 0 28145,05 28072,53
50 0,5 COMB1 0 -28072,53 -14018,13 0 28072,53 14018,13
50 1 COMB1 0 -28000 1,689E-11 0 28000 1,689E-11
50 0 COMB2 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
50 0,5 COMB2 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
50 1 COMB2 0 -24000 1,447E-11 0 24000 1,447E-11
50 0 COMB3 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
50 0,5 COMB3 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
50 1 COMB3 0 -24000 1,447E-11 0 24000 1,447E-11
50 0 COMB4 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
50 0,5 COMB4 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
50 1 COMB4 0 -24000 8,653E-12 0 24000 8,653E-12
50 0 COMB5 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
50 0,5 COMB5 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
50 1 COMB5 0 -24000 5,015E-12 0 24000 5,015E-12
50 0 COMB6 0 -18093,25 -18046,62 0 18093,25 18046,62
50 0,5 COMB6 0 -18046,62 -9011,66 0 18046,62 9011,66
50 1 COMB6 0 -18000 1,397E-12 0 18000 1,397E-12
51 0 COMB1 0 -28145,05 -28072,53 0 28145,05 28072,53
51 0,5 COMB1 0 -28072,53 -14018,13 0 28072,53 14018,13
51 1 COMB1 0 -28000 1,689E-11 0 28000 1,689E-11
51 0 COMB2 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
51 0,5 COMB2 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
51 1 COMB2 0 -24000 1,493E-11 0 24000 1,493E-11
51 0 COMB3 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
51 0,5 COMB3 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
51 1 COMB3 0 -24000 1,593E-11 0 24000 1,593E-11
51 0 COMB4 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
51 0,5 COMB4 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
51 1 COMB4 0 -24000 1,593E-11 0 24000 1,593E-11
51 0 COMB5 0 -24124,33 -24062,16 0 24124,33 24062,16
51 0,5 COMB5 0 -24062,16 -12015,54 0 24062,16 12015,54
51 1 COMB5 0 -24000 1,493E-11 0 24000 1,493E-11
51 0 COMB6 0 -18093,25 -18046,62 0 18093,25 18046,62
51 0,5 COMB6 0 -18046,62 -9011,66 0 18046,62 9011,66
51 1 COMB6 0 -18000 1,086E-11 0 18000 1,086E-11

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 48


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Data yang didapatkan dari SAP 2000 v.14.1

Pu = 0 Kg
Vu = 28145,1 Kg
Mu = 28072,5 Kgm

Data material :
E = 200000 MPa = 2000000 Kg/cm2
Fr = 70 MPa = 700 Kg/cm2
Fy = 240 MPa = 2400 Kg/cm2
Fu = 370 Mpa = 3700 Kg/cm2
G = 80769,2 MPa = 807692 Kg/cm2

Kontrol Terhadap Momen Tahanan (Wx)

0,9 . Mn Mu
0,9 . Zx . Fy Mu
Mu 28072,5 *100
Zx = = 1299,654 cm3
0,9.Fy 0,9 * 2400

Zx 1299,654
Sx = = 1160,405506 cm3
k 1,12

Profil baja IWF 300 . 305 . 15 . 15 : Sx = 1440 cm3

Profil baja IWF 300 . 305 . 15 . 15 dengan harga Sx = 1440 cm3 1160,405 cm3 ,
maka profil baja ini dapat digunakan..............(OK)

Tabel Penampang Profil IWF 300 . 305 . 15 . 15


H = 300 mm B = 305 mm
Tw = 15 mm Tf = 15 Mm
IWF 300.305.15.15

Q = 94 kg/m A = 134,8 cm2


R = 18 mm
Tahanan Momen
Wx = 1440 cm3 Wy = 466 cm3
Momeni nersia
Ix = 21500 cm4 Iy = 7100 cm4
Jari jari inersia
ix = 12,6 Cm Iy = 7,26 Cm

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 49


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

300

305
15

15

Gambar penampang profil IWF 300.305.15.15

Kontrol Kapasitas Penampang:


a) Pelat sayap

b 305
20,333
tf 15

640 640
p 41,31182
fy 24 0

20,333 p 41,31182 (Kompak)

b) Pelat badan

H d 2(tf ) 300 2(15)


18
tw tw 15

640 640
p 41,31182
fy 24 0

18 p 41,31182 (Kompak)

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 50


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Kontrol Lentur dan Geser

Kelangsingan Geser

H .
= = 18 < 1.10

5 5
kn = 5 + ( = 5 + (400 =5
)2 19,0)2

5.2,0(105 )
27,143 < 1.10 = 71,0047 (Pelat badan kompak terhadap tekuk geser)
240

>

= 0,9. (0,6). . = 0,9. (0,6). (. ).240

= 0,9. (0,6). (300). (15). (240) = 454896 = 454,8960

= 454,8960 > = 281,4505 ()

Metode Distribusi

MFlens = Af .(d-tf).fy = (305 . 15)x(300 15)x240 = 312,93 > Mu = 280,7253


(Kuat menahan momen luar)

Metode Interaksi


+ 0,625 < 1,375

280,7253(10)6 281,4505
3
+ 0,625 = 1,1925 < 1,375
0,9(1,12)(1440. 10 )(240) 454,8960

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 51


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Kontrol Terhadap Pengaruh Lateral

Lp < L .......................Perlu pengaku

L = 1000mm = 1 m

E 2 . 106
Lp = 1,76. iy = 1,76 . (72,6) = 3688,575 mm = 3,688 m
Fy 240

Karena Lp > L maka tidak perlu pengaku

Besaran Penampang yang Perlu Dihitung :


Iy. (d tf)2 7100. (300 15)2
Cw = = = 1441743,8 cm4
4 4
Ix 21500
Sx = = = 1433,33 cm3
0,5. d 0,5. (300)
10
1 1
Zx = bf. tf. (d tf) + . tw. (d tf)2 = 305.15. (300 15) + . 9. (300 15)2
4 4
= 1577250 mm3 = 1577,25 cm3
[2. . 3 + ( ). 3 ] [2 . 305 . 153 + (300 15). 153 ]
= =
3 3
= 1006875 mm4 = 100,6875 cm4
= 2. 2. = 300 2 . 15 2 . 18 = 234 = 23,4
Momen Plastis

= . = 1577,25 . 2400 = 3456000 kgcm = 345,6 kNm

Cek kekompakan

b 305
10,16667
2tf 2 x15

172 172
p 11,10255
fy 24 0

7,954 p 11,10255......................Kompak

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 52


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

H 300
20
tw 15

1690 1690
p 109,089
fy 240

20 p 109,089.......................Kompak

Faktor Cb (Koefisien Pengali Momen Tekuk Torsi Lateral) :

Cb = 1,14 Jika Lb Lp, pehitungan Cb tidak diperlukan

Menghitung Lp dan Lr :

E. G. J. A 2.106 . 807692 . 18,1923 . 134,8 Kg


X1 = = = 324543,78 2
Sx 2 501,639 2 cm

4. Cw Sx 2 4 . 1441743,75 1433,333 Kg
X2 = .( ) = .( )2 = 2,52E 07 2
Iy G. J 7100 807692 . 100,6875 cm

Iy 7100
ry = = = 7,257 cm
A 134,8

E 2 . 106
Lp = 1,76. ry = 1,76 . 7,257 = 3,687 m
Fy 2400

ry . X1
Lr = . 1 + 1 + X2. (Fy Fr)2
(Fy Fr)

7,257 . 324543,78
= . 1 + 1 + 2,52E 107 . (2400 700)2
(2400 700)

= 18,219 m

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 53


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Menghitung Mr :

= ( ). = (2400 700). 1433,33 = 243,6666667

Menghitung momen nominal MnLTB berdasarkan panjang tak tertumpu :

Karena Lp > = 2,125 > 1 10,536 ,

= 345,6

Momen Nominal :

Mn = 345,6 kNm

Kontrol : faktor tahanan untuk lentur = = ,

= . = 0,9 . 345,6 = 311,04

= 311,04 = 280,7253 ()

Dilihat dari faktor aktor diatas yang terpenuhi maka untuk balok crane bisa digunakan
balok IWF 300 . 305 . 15 . 15

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 54


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4.7.Perhitungan Sambungan Baut dan Las


1 Pertemuan Kolom dan Balok Gable
Data dari IWF 244.175.7.11 adalah :
d =244 mm
tf = 11 mm
tw = 7 mm
k = 27 mm
Beban desain sebesar Pu= 303,2291 kN
Untuk mencegah leleh dari web, maka panjang tupuan ditentukan sbb :
= . ( + 2,5)
Atau :
30322,91
= 2,5 = 2,5(27) = 112,994
. 1 . 240 . 7
Dengan menggunakan metode trial and error didapatkan nilai N sebesar
190 mm. Karena N/d = 190/244 = 0,7786 > 0,2 maka periksa terhadap kuat tekuk
dukung balok
Periksa terhadap kuat tekuk dukung balok
1,5
2
. .
= 0,75(0,39). [1 + (4 0,2) ( ) ]

2
7 1,5 200000 . 240.11
= 0,75(0,39). [1 + (4 0,2) ( ) ]
11 7

= 308660,4 N > Pu = 303229,1 N OK


Untuk seat plate digunakan pelat dengan ketebalan 12 mm (sama dengan
tebal flens balok). Ukuran las minimum untuk pelat tebal 12 mm adalah 6 m.
Wperlu = N + set back = 190 + 15 = 205 mm
Ketebalan stiffener (ts) ditemtukan sebagai berikut :
a. ts tw = 7 mm
205
b. ts 250 = 250 = 12,703 mm
240

es = W N/2 = 205 (190/2) = 110 mm

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 55


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

.(6. 2) 303229,1(6(110)2(205))
c. ts = = 5,567 mm
(1,8 . ). 2 0,75 .(1,8 .240).2052

Tebal stiffner diambil sebesar 13 mm, sehingga ukuran las efektif


maksimum dapat ditentukan sebagai berikut :
. 370.13
max = 0,707 . = 0,707 . = 7,084 ( = 7 )
480

Panjang las yang diperlukan (L), ditentukan dengan persamaan :



= 16 . 2 + 2
2,4 . 2
Untuk desain LRFD, maka :
R = Rn = (0,707a) (0,6 . fu las )
= 0,75 (0,707.7)(0,6 . 480)
= 1068,984 N/mm
Sehingga panjang las sekarang dapat dihitung sebagai berikut :
303229,1
1068,984 = 2,4 .2
16 (110)2 + 2

Diperoleh L = 243,7080 mm 244 mm


Jadi,digunakan las ukuran 7 mm dengan panjang L = 244 mm
Dengan asumsi N = 430mm

Maka Mu = Pu(N/2 + 20 k)

= 303229,1(430/2 + 20 27)

= 63071652,8 Nmm

Dicoba seat angle dengan panjang 15 cm, sehinga kapasitas momen nominal
dari seat angle adalah :

Mn = Mu / = 63071652,8 / 0,9 = 70079614,22 Nmm

Sehingga,


4. 4.70079614,22
t= = = 88,241 mm
. 150.240

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 56


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Gunakan siku 120.120.14

Selanjutnya kuat tekuk dukung dari balok juga harus diperiksa, dengan

Mengingat :

N = 430 mm d = 244mm tf = 11mm tw = 7mm fyw = 240 Mpa

Serta N/d = 430/200 = 1,762 > 0,2 , maka :


1,5
2
. .
= 0,75(0,39). [1 + (4 0,2) ( ) ]

2
430 7 1,5 2000000.240.11
= 0,75(0,39). 7 [1 + (4 0,2) ( ) ]
244 11 7

= 319071,7205 N > Pu = 303229,1 N OK

Asumsikan sambungan baut tipe tumpu dengan ulir di luar bidang geser,gunakan
baut 25mm, fub = 825 Mpa

Rn = . 0,5. fub .m . Ab

= 0,75.0,5 825 1 490,625

= 151787,1094 N = 151,787 kN

303,2291
n= = 1,9977 2 buah baut
151,787

2 Pertemuan Kolom dan Balok Crane

Diketahui :
Mu = 280,7253 kN
Pu = 303,2291 kN
Menghitung tahanan nominal baut :
Geser :
1 bidang geser Rn = 0,75 (0,4 fub)Ab = 0,75 (0,4 . 825) . 490,874 = 121,49 kN
1 bidang geser Rn = 0,75 (121,49) = 242,982 kN
Tumpu :

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 57


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Web crane Rn = 0,75 (2,4 . fup) . db . tw = 0,75(2,4.370)(25)(15) = 249,750 kN


Flens crane Rn = 0,75 (2,4 . fup) . db . tf = 0,75 (2,4)(370)(25)(15) = 249,750 kN
Tarik :
Rn = 0,75 (0,75.fub).Ab = 0,75 (0,75.825). 490,874 = 227,80 kN
Perhitungan siku penyambung aras dan bawah
Dicoba 2 buah baut pada masing masing profil siku, sehingga :
280,7253.103
d= = = 616,18 mm 620 mm
2 2.227,80
Jarak baut terhadap flens atas crane = (620-300) = 160 mm. Gunakan profil siku
100.200.18, sehingga :
a = 160 tsiku rsiku = 160 18 15 = 127 mm
dengan d = 620 mm, maka gaya yang bekerja pada profil siku adalah :
280,7253 .103
T= = = 935,751 kN
620
Gaya ini menimbulkan momen pada profil siku sebesar :
M = 0,5 . T . a = 0,5 (935751)(127) = 59420188,5 Nmm
Kapasitas nominal penampang persegi adalah :
.2
= 0,9 ( ) Fy
4
4 . 59420188,5
Sehingga diperoleh : b = = 3396,21 mm
0,9.240.182
Gunakan siku 100.200.18 dengan panjang 3400 mm pada flens kolom
Perhitungan sambungan pada flens crane
280,7253 .103
Gaya geser pada flens crane adalah = = 935,751 kN
300
Baut penyambung adalah baut dengan satu bidang geser, sehingga :
935,751
n= = 7,702 8 buah baut
121,49
Perhitungan sambungan web crane dengan siku 100.200.18
Tahanan dua bidang geser (140,35 kN) lebih besar daripada tahanan tumpu (
101,23 kN) sehingga tahanan baut ditentukan oleh tahanan tumpu.
303,2291
n= = 1,154 2 buah baut
262,81

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 58


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Sambungan web crane dengan flens kolom


Baut yang menghubungkan crane dengan flens kolom adalah sambungan dengan
satu bidang geser (Rn= 70,17 kN), sehingga :
303,2291
n= = 1,154 2 buah baut
262,81
Perhitungan pelat penyambung atas (flens tarik)
Tu = 280,7253. 103 / 200 = 935,751 N
Tn = 0,9 . Ag . fy = 0,9 . 3500 . 240 = 756000 N
Gunakan pelat ukuran 20 x 175 (Ag = 3500 mm2)
Las sambung gunakan las sudut ukuran 8 mm dengan kapasitas :
Rn = 0,75 (0,707.a) (0,6 . fu las)
= 0,75 (0,707.8)(0,6.480)
= 1221,7 N/mm
Panjang las yang diperlukan adalah 756000 / 1221,7 =618,8 mm
Gunakan las sepanjang 175mm (pada ujung pelat) dan 220 mm (pada kedua
sisi)

3 Pertemuan Balok Gable dan Balok Gable

Sambungan antara balok (IWF) dengan balok (IWF) dengan menggunakan baut
A325 25 mm. Reaksi terfaktor balok adalah 5500,94kg 5,50094 ton (Pu max
balok).

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 59


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Tahanan tumpu pada bagian web dari balok :


= 0,75(2,4. ). . .
= 0,75(2,4.370). 25.7. = 11,65 ton/baut
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
= 0,75(0,5. ). . .
= 0,75 (0,5 . 825). 2. (1/4.3,14.252) = 30,373 ton/baut
Perhitungan jumlah baut
5,50094
300 ; = = 0,472 2
11,65

Dipakai D 25 mm
Syarat baut :
S1 = 1,5 d - 3d
1,5(25) - 3(25)
37,5 mm - 75 mm
3,75 cm - 7,5 cm diambil S = 7 cm
S = 2,5 d - 7d
2,5(25) - 7(25)
62,5 mm - 175 mm
6,25 cm - 17,5 cm diambil S = 17 cm
Maka jarak antar baut yang dipakai 17 cm

4.8.Perhitungan Baseplate
Sambungan kolom IWF 300.305.15.15 ke plat
Properties :
IWF 300.300.15.15
Data
Pu = 30322,91
Mu = 18125,32
Vu = 5461,07
M u 18125,32
Tu 60,418ton
h2 300
F 3 30322,91 t

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 60


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

1 1
Adb1 . .(db12 ) .3,14.(25 2 ) 490,874mm 2
4 4
1. Tahanan tumpuan pada bagian flange dari balok
Rn2 = 0,75.2,4.fup .db1.tf
= 0,75.2,4.370.25.15
= 2,49750.105 N = 24,975 ton
2. Tahanan geser baut dengan satu bidang geser
Rn = 0,75.0,45.fub .1.db1
= 0,75.0,45.825.1.25
= 0,69609375.105 N = 6,9609 ton
Jumlah baut
n3 = f3/Rn
= 30,32291 /6,9609 = 4,356
n5 = 5 buah baut
Jarak antar baut
Sbb1 := 3.db1 = 75 mm
Sbb2 := 15.tflens2 = 225 mm
ambil Sbb := 100 mm
cek geser flens WF 300.305.15.15
Z := (3.Sbb) + Sbb = 400 mm
Agv = Z.tflens2 = 400.15 = 6.103 mm
Anv = (Z (2.5.(db1 + 2mm))).tflens2
= (400 (2,5.(25+2)).15
= 4,9875.103 mm
Agt = Sbb.tflens2 = 100.15 = 1,5.103 mm
Ant = (Sbb (0.5.(db1 + 2mm))).tflens2
= (100 (0,5.(25 +2).15
= 1,2975.103 mm
D = fup.Ant = 370 . 1297,5 = 4,80075.10 5 N
E = 0,6. fup.Anv
= 0,6. 370.1297,5
= 288045 N

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 61


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Max = E if D < E =E
D otherwise
Max = E
Tn = E + (fy.Agt)= 288045 + (240. 3,375.103) = 648045 N
Tn = 0,75 . Tn
= 486033,75 N > F3 = 303229,1 N . . . OK !
3. Desain cek tebal butuh plate
Rn4 = 0,75.0,75.fub.Adb1
= 0,75 . 0,75 . 825 . 490,874
= 2,277962156.105 N = 22,7796 ton
Mu 18125,32
d 397,888mm
(n5.Rn 4) (2.22,7796)
d11 = 400 mm
Gaya tarik pada pelat :
Mu 18125,32
Ptf 45,31t
d11 400
Lengan momen
Le = Sbb ((0,5db1) + 2mm)
= 225 ((0,5.25) + 2)
= 210,5 mm
Momen pada pelat :
Mplt := 0,5.Ptf .Le = 0,5 . 45,31 . 210,5 = 4,768 tm
Tebal butuh pelat :

4.Mplt 4.4768
tep 469,83mm
0,9.d11. fy 0,9.400.240

tep =570 mm
Tebal butuh las :
f u p .tep
0,707.
370.469,83
a 0,707. 256,0476mm
fulas 480

dibutuhkan pelat tebal 570 mm dan tebal las 260 mm

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 62


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

4.9.Perhitungan Pondasi

DATA SONDIR
Kedalaman Konus/qc
No
(m) (Kg/cm)
1 0,2 12
2 0,4 14
3 0,6 16
4 0,8 18
5 1 16
6 1,2 20
7 1,3 25
8 1,4 21
9 1,5 19

Mu
Beban Vu (kg) Pu (kg)
(kgm)
BALOK 2006,91 5514,74 5500,94
KOLOM 5461,07 18125,32 30322,91
CRANE 28145,1 28072,5 0
MAX 28145,1 28072,5 30322,91

Vu = 28145,1 kg = 28,1451 ton


Pu = 30322,91 kg = 30,32291 ton
Mu = 28072,5 kg.m = 28,0725 tm

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 63


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Menentukan Dimensi Pondasi Sumuran


Diketahui : Beban terfaktor (Pu) = 30322,91 kg = 30,32291 ton
Sebagai data awal dari penyelidikan tanah. Pada kedalaman 1,5 m (tanah
keras), diperoleh data sebagai berikut :
Nilai Conus (qc) = 25 kg/cm2
= 0 (sudut gesek dalam tanah)
n = 1,87 t/m3 (berat volume tanah)
C = 13,5 t/m3 (kohesi)
Ambil nilai SF = 3
Cover selimut beton = 10 cm
Dicoba dengan dimensi D = 1,5 meter dan L = 0,5 meter.
1
= . . 2
4

= 2. = 150 2(10) = 130


Maka,
1
= . 3,14. (130)2 = 13266,5 2
4

= = 13266,5 25 = 331662,5
Karena lapisan tanah dianggap homogen, maka, L = h.
= . . = 3,14 150 50 = 23550 2
= 0,012 = 0,012 25 = 0,3 /2
= = 23550 0,3 = 7065

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 64


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

= + = 331662,5 + 7065 = 338727,5 kg 338,7275 ton


338727,5
= = = 112909,2 112,9092
3
Syarat, > = 30322,91 kg = 30,32291 ton
Karena Pu < 75 ton, maka dipakai 75 ton, sehingga
112,9092 ton > 75 ton .......................OK!!!
Jadi, dimensi pondasi yang direncanakan (D = 1,5 m dan L = 0,5 m) aman
terhadap beban yang bekerja.
Cek Keamanan Pondasi Sumuran Terhadap Beban P
Dimensi D = 1,5 meter dan L = 0,5 meter.
1
= . . 2
4

= 2. = 150 2(10) = 130


Maka,
1
= . 3,14. (130)2 = 13266,5 2
4

= = 13266,5 25 = 331662,5
Karena lapisan tanah dianggap homogen, maka, L = h.
= . . = 3,14 150 50 = 23550 2
= 0,012 = 0,012 25 = 0,3 /2
= = 23550 0,3 = 7065
= + = 331662,5 + 7065 = 338727,5 kg 338,7275 ton
338727,5
= = = 112909,2 112,9092
3
Syarat, > = 30322,91 kg = 30,32291 ton
Karena Pu < 75 ton, maka dipakai 75 ton, sehingga
112,9092 ton > 75 ton .......................OK!!!
Karena, > 112,9092 > 75 .....OK, maka
pondasi sumuran dapat diasumsikan aman dalam memikul beban P.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 65


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis
ungkapkan mengenai perencanaan dan perhitungan portal gable. Kesimpulan itu
antara lain :
Dimensi gording
Untuk dimensi gording pada perencanaan dan perhitungan portal gable kali ini
menggunakan profil baja LIGHT LIP CHANNELS 150 x 50 x 20 x 4,5
Dimensi Trakstang
Untuk mengurangi tegangan lentur yang timbul pada arah sumbu y batang
trakstang dipasang satu buah dengan diameter trakstang sebesar 6mm karena
diameter trakstang yang tersedia adalah 6 mm.
Dimensi Ikatan Angin
Ikatan angin yang dipakai adalah diameter 12 mm
Dimensionering Portal Gable
Dimensi Balok : Profil baja yang digunakan adalah IWF 244.175.7.11
Dimensi Kolom : Profil baja yang digunakan adalah IWF 300.305.15.15
Dimensi Crane : Profil baja yang digunakan adalah IWF 300.305.15.15
Sambungan
Sambungan Balok Kolom
Menggunakan las ukuran 7 mm dengan panjang L = 244 mm dan 2 buah
baut A325 25
Sambungan Crane Kolom
Sambungan pada flens crane menggunakan 8 buah baut A325 25
Sambungan web crane meggunakan 2 buah baut A325 25
Sambungan web crane dengan flens kolom menggunakan 2 buah baut
A325 25
Dan las sepanjang 175mm pada ujung pelat serta 220 mm pada kedua sisi
Sambungan Balok Balok
Menggunakan 2 buah baut A325 25 mm berjarak 17 cm

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 66


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

Base plate
Menggunakan pelat setebal 570mm dengan tebal las 260mm dan dibutuhkan 5
buah baut berjarak 100 mm
Pondasi
Didapatkan :
Dimensi pondasi, D = 1,5m, L = 0,5m

5.2.Saran
Untuk perbaikan tugas perencanaan ini dimasa yang akan datang, penulis
memiliki beberapa saran dan masukan, yaitu pada perhitungan dimensi gording,
disarankan menghitung beberapa percobaan dimensi, dengan tujuan agar dimensi
yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan kebutuhan. Dan pada saat menentukan
gaya-gaya batang akan lebih mudah dan cepat dilaksanakan dengan bantuan
program, selain itu faktor kesalahan pada perhitungan relatif kecil.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 67


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PBBI), DPMB,

1983.Sunggono kh Ir.. 1995. Buku Teknik Sipil.. Bandung: Nova.

T, Gunawan & S, Margaret. 2005. Diktat Teori Soal Dan Penyelesaian

Kontruksi Baja Ii Jilid I, Jakarta: Delta Teknik Group.

Gunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja.1987. Yogyakarta : Kanisius.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 68


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

LAMPIRAN

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 69


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

PERENCANAAN KONSTRUKSI PORTAL BAJA


( TYPE RECTANGULAR GABLE)
HASIL Structure Analysis Program (SAP) 2000 Versi 14

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 70


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 1
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... 1
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................................................... 2
1.5 Metode Penulisan ...................................................................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................................................... 4
2.1. Dasar Perencanaan ..................................................................................................................... 4
2.2. Mutu Bahan ............................................................................................................................... 5
2.3. Analisis Pembebanan ................................................................................................................. 6
2.4. Kekuatan Struktur ...................................................................................................................... 7
2.5. Analisis Perencanaan Struktur ................................................................................................... 7
BAB III DASAR PERHITUNGAN ............................................................................................................ 8
3.1. Analisis Atap ............................................................................................................................. 8
3.2. Mencari Besarnya Gaya-Gaya Dalam ....................................................................................... 9
BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR PORTAL GABLE ................................................................... 15
4.1. Data Perhitungan ..................................................................................................................... 15
4.2. Perhitungan Gording................................................................................................................ 16
4.3. Perhitungan Batang Tarik (Trackstang) ................................................................................... 24
4.4. Perhitungan Ikatan Angin ........................................................................................................ 25
4.5. Perhitungan Pembebanan Pada Portal Gable ........................................................................... 27
4.6. Perhitungan Gaya Gaya Dalam ............................................................................................ 31
4.7. Perhitungan Sambungan Baut dan Las .................................................................................... 55
4.8. Perhitungan Baseplate ............................................................................................................. 60
4.9. Perhitungan Pondasi ................................................................................................................ 63
BAB V PENUTUP.................................................................................................................................... 66
5.1. Kesimpulan .............................................................................................................................. 66
5.2. Saran ........................................................................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 68
LAMPIRAN .............................................................................................................................................. 69

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 71


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Berkah
Rahmat dan Hidayah Nyalah sehingga laporan Tugas Struktur Baja II ini dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Atas tersusunnya laporan ini tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dosen Struktur Baja II
Bpk. Ben Novaro Batubara , S.T, M.T
2. Asisten Dosen Struktur Baja II
Pratama Budi Widjayanto
3. Serta semua teman teman yang telah memberi sumbangsih dan sarannya
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna baik dalam
hal teknik penulisan, tata bahasa maupun isinya. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat
diharapkan demi penyempurnaan laporan ini pada masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya para pembaca sekalian.

Bandung, Juni 2013

Penyusun

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 72


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

DAFTAR TABEL

Tabel daftar beban dan momen.......................................Error! Bookmark not defined.

Tabel kombinasi pemebebanan.......................................Error! Bookmark not defined.

Tabel pembebanan ..........................................................Error! Bookmark not defined.

Tabel gaya gaya pada balok dari program SAP 2000.....Error! Bookmark not defined.

Tabel penampang profil IWF 244 . 175 . 7 . 11.......................Error! Bookmark not defined.

Tabel gaya gaya pada kolom dari program SAP 2000 ...Error! Bookmark not defined.

Tabel penampang profil IWF 300.305.15.15 .........................Error! Bookmark not defined.

Tabel gaya gaya pada kolom dari program SAP 2000 ...Error! Bookmark not defined.

Tabel penampang Profil IWF 300 . 305 . 15 . 15 .....................Error! Bookmark not defined.

Tabel data sondir.............................................................Error! Bookmark not defined.

Tabel daftar beban dari SAP 2000 ..................................Error! Bookmark not defined.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 73


STRUKTUR BAJA II (PERENCANAAN PORTAL GABLE)

DAFTAR GAMBAR
Gambar gaya kerja pada beban hidup atau beban berguna........... Error! Bookmark not
defined.

Gambar perhitungan koefisin pada perencanaan kolom .Error! Bookmark not defined.

Gambar dimensi portal ...................................................Error! Bookmark not defined.

Gambar perhitungan panjang gording ............................Error! Bookmark not defined.

Gambar gaya kerja pada gording ....................................Error! Bookmark not defined.

Gambar momen akibat beban berguna ...........................Error! Bookmark not defined.

Gambar gaya kerja pada beban angin .............................Error! Bookmark not defined.

Gambar pembebanan gording sepanjang bentang ..........Error! Bookmark not defined.

Gambar Pemodelan SAP ................................................Error! Bookmark not defined.

Gambar penampang profil IWF 244.175.7.11 ................Error! Bookmark not defined.

Gambar Perhitungan Koefisien Pada Perencanaan Kolom .......... Error! Bookmark not
defined.

Gambar penampang profil IWF 300.305.15.15 ..............Error! Bookmark not defined.

Gambar sambungan kolom dan balok crane ...................Error! Bookmark not defined.

Gambar sambungan kolom dan crane.............................Error! Bookmark not defined.

Gambar sambungan balok balok ....................................Error! Bookmark not defined.

Gambar kerja beban pondasi sumuran ............................Error! Bookmark not defined.

RUSTAM WIDARTO | TEKNIK SIPIL S1 74

Anda mungkin juga menyukai