I. IDENTITAS
A. Keluhan Utama
Mengamuk
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat ditanya identitas, pasien mengaku bernama Wartum Gendon
usia 24 tahun, bertempat tinggal di Rembang. Pasien menjawab pertanyaan
dengan volume sedang, intonasi sedang, dan artikulasi jelas. Pasien tampak
mengenakan pakaian berwarna biru, seragam dari RSJ dan tampak kurang
rapi. Pasien dibawa ke RSJD karena mengamuk, marah-marah dengan
tetangga pasien yang dulu jadi adik kelas. Pasien memecahkan kaca rumah
adik kelas tersebut karena ditantang untuk berkelahi. Pasien dihadang dijalan
oleh adik kelasnya tersebut dan 4 orang temannya, diakui pasien semua
membawa parang dan membacok pasien, akan tetapi pasien tidak terluka.
Pasien bercerita bahwa badannya terbuat dari baja, tahan banting dan berguru
pada guru-gurunya saat di pesantren dulu, karena pasien merasa tunuhnya
baja, pasien tidak pernah takut jika diajak berkelahi.
Pasien juga bercerita jika bertemu dengan Sunan Kalijaga. Pasien
bertemu saat berusaha mengumpulkan kekuatan baik dan ternyata yang datang
adalah Sunan Kalijaga, yang mengenakan jubah, dan membawa tongkat.
Sunan Kalijaga mengajari pasien mengaji. Hal ini diakui sudah lama sejak
pasien kelas 5 SD. Pasien bisa bertemu Sunan Kalijaga saat sepi. Selain itu
pasien mengaku dapat terbang karena diajari oleh kelelawar, setelah dia
berkomunikasi dengan kelelawar.
Pasien mengaku sudah 4 kali dibawa ke RSJ. Pertama kali tahun 2004
karena pasien mengamuk,, keudian tahun 2006 dengan alasan yang sama,
pasien di rawat inap di RSJD Amino Gondhoutomo Semarang. Pasien masuk
lagi tahun 2011 di RSJD Surakarta dan terakhir 2014 di RSJD Surakarta.
Pasien bekerja sebagai kuli bangunan. Pasien masih dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari tanpa hambatan
Pasien mengakui jadi suka marah-marah sejak pasien ditolak oleh
wanita yang disukainya saat di pesantren dulu. Pasien menjadi frustasi dan jadi
marah-marah karena merasa percuma sudah banyak belajar agama tetapi
ditolak wanita.
Pasien bercerita sekarang dirawat di RSJD Surakarta karena ada
banyak teman. Saat ditanya orientasi tempat, waktu, orang , pasien mampu
menjelaskan saat ini sedang berada di RSJD Surakarta, bisa membedakan
siang dan malam hari, dan tahu sedang wawancara dengan dokter muda. Saat
ditanya apakah pasien merasa sakit atau tidak, pasien mengaku dirinya sakit,
memiliki gangguan jiwa, dan membutuhkan pengobatan.
ALLOANAMNESIS
a. Hubungan Sosial
Sikap pasien terhadap keluarga dan teman-teman ramah dan
bersahabat, pasien memiliki banyak teman.
b. Riwayat Sekolah
Pasien bersekolah di SMP di Padang lalu meneruskan di SMA di
Padang. Nilai yang didapat pasien cukup tinggi dan lulus.
e. Riwayat Psikoseksual
Pengetahuan seksual didapat dari orangtua, sekolah dan teman
Onset pubertas (perkembangan cirri seks sekunder sudah
berkembang)
Aktivitas seksual masa remaja : pasien tidak pernah bercerita
setiap dia suka dengan lawan jenis.
f. Latar belakang asmara
Pasien beragama Islam dan pasien mendapatkan pendidikan agama
dari orang tua dan sekolah.
5. Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai guru biologi (SMP) di Sukabumi
namun tidak lama pasien kembali kekampungnya dan menjadi
kuli bangunan.
b. Aktivitas sosial
Sebelum sakit, pasien berinteraksi sosial dengan lingkungannya
secara normal. Setelah sakit,pasien jarang bersosialisasi di luar
rumah, pasien jarang bergabung dengan tetangga-tetangga.
E. Riwayat Keluarga
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Setinggal serumah
= Meninggal
Tidak ditemukan riwayat keluarga yang memiliki keluhan yang sama atau
gangguan jiwa
III. PEMERIKSAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : laki-laki, usia 33 tahun, sesuai
umur, perawatan diri kurang
2. Pembicaraan : volume sedang, intonasi sedang,
artikulasi jelas
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : normoaktif
4. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif, kontak mata (+),
adekuat
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : Composmentis, E4V5M6
2. Kualitatif : berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : senang
2. Afek : meningkat
3. Keserasian : serasi
4. Empati : tidak dapat diraba rasakan
D. Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Taraf pendidikan, pengetahuan, dan kecerdasan mampu berfungsi
sesuai dengan pendidikan dan intelegensinya.
2. Daya konsentrasi : baik
3. Orientasi
Waktu : baik
Tempat : baik
Orang : baik
4. Daya Ingat
Daya ingat segera : baik
Daya ingat jangka sedang : baik
Daya ingat jangka panjang : baik
5. Pikiran abstrak : tidak terganggu
6. Kemampuan menolong diri : dapat makan minum sendiri
E. Gangguan Persepsi
Halusinasi : (+)halusinasi visual
Ilusi : (-)
Derealisasi : (-)
Depersonalisasi : (-)
F. Proses Pikir
Bentuk : non realistik
Arus : flight of ideas
Isi : waham kebesaran
G. Daya Nilai
Realita : terganggu
Sosial : baik
H. Pengendalian Impuls
Pasien kadang tidak mampu mengendalikan dorongan kemarahan dan
keinginan
I. Tilikan
Derajat 1
J. Taraf Dapat dipercaya : dapat dipercaya
Buruk
Kesimpulan prognosis:
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam