Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN OJL THE JOB LEARNING (OJL )

Kegiatan On The Job Learning (OJL) merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan di
tempat kerja dengan tujuan untuk mengimplementasikan rencana tindak lanjut yang telah
disusun pada kegiatan In-1. Kegiatan OJL dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan
bimbingan pengawas sekolah pembinanya. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.

A. Tempat
Kegiatan OJL dilaksanakan di tempat kerja peserta yaitu sekolah.

B. Waktu
Kegiatan OJL dilaksanakan dalam 200 JP dengan memperhatikan waktu efektif bekerja
Kepala Sekolah di tempat kerja, sehingga dapat memberikan kesempatan yang cukup
kepada Kepala Sekolah untuk dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran yang
diterimanya pada In-1 secara komprehensif.

C. Struktur Program
Struktur program OJL mengikuti struktur tugas yang diberikan narasumber setiap
materi diklat.

D. Alur Kegiatan OJL


Tahapan OJL dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan persiapan
Kepala sekolah menyiapkan kebutuhan OJL sesuai dengan RTL yang telah
disepakati saat In 1 dan melakukan sosialisasi kegiatan OJL kepada warga sekolah.
2. Kegiatan pelaksanaan
Kepala sekolah melakukan seluruh kegiatan OJL sesuai dengan rencana tindak
lanjut yang telah disusun pada kegiatan In-1.
3. Kegiatan pelaporan
Kepala sekolah mengumpulkan semua bukti kegiatan yang merupakan tagihan,
mendokumentasikan bukti tersebut dalam bentuk portofolio, membuat bahan
paparan hasil OJL, dan menyusun laporan pelaksanaan OJL sesuai dengan
sistematika pelaporan yang ditetapkan pada pedoman.

Pada pelaksanaan On the Job Learning Pengawas Sekolah berperan sebagai mentor
yang melaksanakan pendampingan dengan berkunjung ke sekolah binaannya minimal
3 kali selama kegiatan OJL dilaksanakan. Dalam melakukan pendampingan, Pengawas

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 1


sekolah menggunakan Instrumen RTL pendampingan Pengawas (PS 1 RTLP) dan jurnal
pendampingan pengawas kepada kepala sekolah (PS 2 JP) serta kartu konsultasi
pendampingan pengawas (PS 3 KKP). Sedangkan kepala sekolah membuat RTL
menggunakan instrumen RTL Kepala Sekolah (KS 1 RTL) dan menjabarkan aktivitas RTL
kedalam jurnal harian kepala sekolah (KS 2 JH).

Selama kegiatan OJL berjalan PPPPTK/LPMP/LPPKS menugaskan narasumber untuk


melakukan monitoring dan pendampingan kepada pengawas sekolah terkait proses
mentoring, monitoring dan evaluasi pengawas sekolah kepada kepala sekolah. Tujuan
pendampingan adalah membimbing dan memberikan bantuan teknis kepada
pengawas sekolah pada saat menemukan kesulitan dalam melaksanakan mentoring
kepada kepala sekolah binaannya. Disamping itu, pendampingan juga bertujuan untuk
memonitor perkembangan pelaksanaan RTL kepala sekolah. Setelah pengawas sekolah
melakukan pendampingan ke sekolah binaannya dalam satu bulan maka pengawas
sekolah tersebut berkewajiban untuk menemui narasumber dengan membawa
instrumen PS 1 RTLP, PS 2 JP dan PS 3 KKP. Kegiatan tersebut akan berulang pada
bulan selanjutnya selama 3 bulan. Adapun hasil pertemuan antara pengawas sekolah
dengan narasumber akan menggunakan instrumen NSN 1 RTL dan NSN 2 JM-RTL dan
memberikan masukan dengan mengisi instrumen kartu konsultasi pengawas (PS 3 KK).

Alur pelaksanaan dan deskripsi kegiatan OJL dijelaskankan secara sistematis pada
gambar 1 dan tabel 1

PENGAWAS
KEPALA SEKOLAH NARASUMBER
SEKOLAH

RTL (Hasil Sosialisasi pada Instrumen Instrumen


PERSIAPAN In-1) Warga Sekolah pendampingan dan Pendampingan &
Mentoring ME

Kegiatan 1 Pendampingan 1 Monev 1

PELAKSANAAN Kegiatan 2 Pendampingan 2 Monev 2

Kegiatan 3 Pendampingan 3 Monev 3

Rekapitulasi Hasil Memberikan


Pembuatan Laporan dan
PELAPORAN Bahan Paparan (In-2) Pendampingan (In-2) masukan hasil
pelatihan

Gambar 1 Alur Kegiatan OJL

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 2


E. Deskripsi Kegiatan OJL
Kegiatan pembelajaran pada OJL dijelaskan berdasarkan tahapan dan deskripsi
kegiatan yang dilakukan oleh peserta (kepala sekolah), pendamping (pengawas
sekolah) dan narasumber sebagaimana dijelaskan pada tabel 1

Tabel 1 Deksripsi tahapan dan kegiatan yang dilakukan oleh peserta (kepala sekolah),
pendamping (pengawas sekolah) dan narasumber

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN


Persiapan Sosialisasi
Peserta Pendamping Narasumber/Tim
(Kepala Sekolah) (Pengawas Sekolah) Pengemb. Nasional
1. Menyiapkan 1. Memastikan kepala
dokumen sekolah telah
pendukung yang menyiapkan
dibutuhkan untuk dokumen pendukung
melaksanakan OJL yang dibutuhkan
untuk melaksanakan
OJL
2. Sosialisasi kegiatan 2. Menyiapkan
OJL kepada warga instrumen
sekolah. pendampingan
Pelaksana Pelaksanaan OJL sesuai RTL In-1 dan OJL
an Peserta Pendamping Narasumber/Tim
(Kepala Sekolah) (Pengawas Sekolah) Pengemb. Nasional
1. Melaksanakan 1. Melakukan Melakukan
semua kegiatan OJL pendampingan Mentoring, MOJL
sesuai RTL In-1 sebanyak 3 kali untuk itoring, dan
2. Mengkonsultasikan setiap KS binaan (1 Evaluasi 3 x
kepada pendamping hari 1 sekolah per dengan
(pengawas) jika kunjungan) mengumpulkan
mengalami kesulitan 2. Memberikan bantuan pengawas
3. Menyelesaikan teknis pelaksanaan binaanya
tagihan yang telah kegiatan OJL dengan menggunakan
tertuang dalam RTL menggunakan instrumen NSN 1
sesuai instrumen KS instrumen PS 1 RTLP, RTL dan NSN 2
1 RTL dan KS 2 JH PS 2 JP dan PS 3 KKP JM-RTL
4. Mendokumentasi- 3. Memotivasi Kepala Mengkonfirmasi
kan bukti fisik Sekolah untuk hasil
terkait tagihan menyelesaikan semua pendampingan
tagihan tepat waktu pengawas
dengan kualitas yang dengan
baik menggunakan
4. Memastikan kepala instrumen
sekolah telah pendampingan

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 3


KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
mendokumentasikan PS 3 KKP
bukti fisik terkait
tagihan RTL

Pelaporan PEMBUATAN LAPORAN OJL


Peserta Pendamping Narasumber/Tim
(Kepala Sekolah) (Pengawas Sekolah) Pengemb. Nasional
1. Menyusun laporan 1. Melakukan
kegiatan OJL sesuai pendampingan
sistimatika dan kepada kepala
membuat paparan sekolah dalam
hasil kegiatan OJL menyusun laporan
2. Mengkonsultasikan dan paparan hasil
laporan, kegiatan OJL
pendokumentasian 2. Memastikan kepala
dan paparan sekolah telah
kepada pendamping menyelesaikan
(pengawas sekolah) laporan, portofolio
bukti fisik tagihan OJL
dan paparan hasil OJL

F. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan Evaluasi (M&E) pada kegiatan OJL dilakukan oleh PPPPTK/LPMP/LPPKS
dengan menugaskan satu orang narasumber dan satu orang petugas administrasi
berkunjung ke setiap Kabupaten/Kota maksimal 3 kali. Narasumber melakukan
mentoring, monitoring dan evaluasi kepada pengawas sekolah selama kegiatan OJL
berlangsung. Tujuan dari mentoring adalah memberikan bantuan teknis kepada
pengawas jika menemui kendala dalam melakukan pendampingan kepada kepala
sekolah. Selain itu, narasumber memonitor keterlaksanaan dan capaian kegiatan OJL
kepala sekolah yang dilakukan oleh pengawas terhadap Kepala Sekolah binaanya
(Instrumen Pendampingan tersedia pada lampiran).

G. Instrumen On the Job Learning (OJL)


Instrumen yang digunakan pada kegiatan OJL adalah:
1. Instrumen untuk Kepala Sekolah
Instrumen OJL untuk kepala sekolah terdiri dari:
a) Format Rencana Tindak Lanjut Kepala Sekolah ( Kode: KS 1 RTL)
Format rencana tindak lanjut ini diisi oleh kepala sekolah saat sesi RTL di In
Service Learning 1. Setiap kepala sekolah peserta pelatihan harus mengisi
format ini sebagai rencana tindak lanjut implementasi pelatihan di sekolah.

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 4


Pada format ini terdapat beberapa kolom yang perlu diisi oleh setiap kepala
sekolah dengan didampingi oleh pengawas sekolah pembinanya. Perlu diingat
bahwa saat pelaksanaan In Service Learning 1 pelatihan kurikulum bagi kepala
sekolah, pengawas sekolah pembina kepala sekolah yang bersangkutan ikut
dalam pelatihan dimaksud.
Kolom-kolom yang perlu diisi oleh kepala sekolah adalah no, kegiatan, tanggal,
jam pelajaran (JPL), dan target tagihan. Yang perlu mendapatkan perhatian
adalah kolom tanggal dan JPL. Sementara kolom no, kegiatan, dan target
tagihan sudah terisi sesuai dengan tugas-tugas yang harus diselesaikan kepala
sekolah yang berasal dari lembar kerja pada modul-modul pelatihan.
Pada kolom tanggal yang perlu diisikan oleh kepala sekolah adalah durasi
pelaksanaan kegiatan tersebut, kapan kegiatan dimulai dan kapan berakhir.
Contoh, kegiatan melaksanakan monitoring pengembangan budaya sekolah
akan dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 10 Agustus 2015. Perencanaan
tanggal 1 sampai 10 Agustus 2015 tidak terlepas dari perencanaan berapa JPL
kegiatan itu akan dilaksanakan. Sebagai catatan bahwa 1 jpl = 45 menit. Bila
kegiatan melaksanakan monitoring pengembangan budaya sekolah akan
diselesaikan dalam waktu 10 JPL berarti memerlukan waktu 450 menit atau 7
jam 30 menit. Berarti bila kepala sekolah akan melaksanakan monitoring 45
menit perhari maka diperlukan kurang lebih 10 hari. Sehingga kolom tanggal
diisi dari tanggal 1 - 10 Agustus 2015. Penentuan JPL untuk setiap kegiatan
merupakan hasil diskusi dan kesepakatan antara kepala sekolah sasaran dan
pengawas sekolah pembina dengan melihat bobot tugas dari setiap modul
pelatihan.
Pengisian tanggal dan JPL tersebut berhubungan erat dengan format jurnal
harian kepala sekolah yang akan dibahas pada point berikutnya. Hasil dari
pengisian lengkap format ini pada bagian akhir kolom JPL harus berjumlah 200.
Sementara dari segi tanggal, bila dijumlahkan saat mulai sampai akhir seluruh
kegiatan mencapai waktu kurang lebih maksimal 3 bulan kalender. Sebagai
cacatan bahwa pelaksanaan OJL ini tidak mengganggu tugas-tugas keseharian
peserta sebagai kepala sekolah.
Pada bagian akhir format ini, kepala sekolah peserta pelatihan menandatangani
format yang disetujui oleh pengawas sekolah pembinanya dan diketahui oleh
narasumber/tim pengembang nasional yang mengampu dikelasnya. Format ini
dibuat rangkap 3 masing-masing satu untuk kepala sekolah yang bersangkutan,
pengawas sekolah pembina, dan narasumber/tim pengembang nasional.

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 5


Kegiatan OJL ini telah dijabarkan dalam struktur program secara menyeluruh
In On In, dengan struktur program In- 1 sebanyak 42 JP, OJL 200 JP dan In -2
22 JP. Adapun kegiatan OJL untuk masing-masing mata latih adalah sebagai
berikut:

NO. Mata Latih Jumlah JP


1. Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah 32
2. Manajemen Implementasi Kurikulum 36
3. Evaluasi Diri Sekolah 25
4. Supervisi Manajerial dan Akademik 32
5. Pengembangan Intrakurkuler dan Ekstrakurikuler 25
6. Kemitraan dengan Pihak Eksternal 25
7. PK, PPK, dan PKB 25
JUMLAH 200

Untuk mengerjakan OJL setara 200 JPL/maksimal 3 bulan maka KSS harus
mengerjakan tugas :
Per bulan = 66 JP
Per minggu = 17 JP
Per hari = 3 JP

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 6


b) Jurnal Harian Kepala Sekolah Sasaran (Kode: KS 2 JH)
Jurnal harian kepala sekolah sasaran diisi oleh kepala sekolah saat hendak
mengimplementasikan tugas-tugas di OJL. Salah satu tahap persiapan adalah
mengisi jurnal harian. Pada format jurnal harian ada kolom nomor, kegiatan,
aktivitas, hari/tanggal/jam, JPL, tempat, hasil, dan bukti. Kolom nomor dan
kegiatan diisi sesuai dengan kolom nomor dan kegiatan pada format RTL kepala
sekolah (kode KS 1 RTL).
Kolom aktivitas diisi dengan elaborasi atau turunan dari setiap kegiatan yang
ada pada kolom kegiatan. Contoh pada kolom kegiatan tertulis melaksanakan
monitoring pengembangan budaya sekolah, pada kolom aktivitas diisi dengan
turunan kegiatan tersebut misalnya, penyusunan instrumen monitoring,
pelaksanaan monitoring, dan penyusunan analisis hasil monitoring. Pada kolom
aktivitas ditulis secara berurutan a. penyusunan instrumen monitoring, b.
pelaksanaan monitoring, dan c. penyusunan analisis hasil monitoring.
Selanjutnya pada kolom hari/tanggal/jam diisi dengan kapan setiap aktivitas
tersebut akan dilakukan. Sama halnya dengan pengisian tanggal pada format
RTL, pada kolom ini juga diisi dengan kapan kegiatan dimulai dan kapan
diakhiri. Namun di format ini lebih detil terkait hari dan jam dilaksanakannya.
Pengisian kolom hari/tanggal/jam tidak dapat lepas dari kolom JPL. Bila pada
format RTL kolom JPL diisi dengan jumlah keseluruhan yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan itu maka pada kolom JPL jurnal harian ini jumlah
keseluruhan JPL didistribusikan ke setiap aktivitas. Bila pada contoh format RTL,
kegiatan melaksanakan monitoring pengembangan budaya sekolah dilakukan
selama 10 JPL maka di kolom JPL pada jurnal harian akan diisi dengan 3 JPL
untuk penyusunan instrumen, 4 JPL untuk pelaksanaan, dan 3 JPL untuk
penyusunan analisis.
Sehingga bila di format RTL akan dilaksanakan kegiatan tersebut dari tanggal 1
sampai 10 Agustus 2015, pada jurnal harian keseluruhan tanggal tersebut
didistribusikan untuk seluruh ativitas pendukunganya. Misalnya, penyusunan
instrumen akan dilakukan 3 hari@ 1 JPL ( tanggal 1 - 3 Agustus), pelaksanaan
monitoring akan dilakukan 4 hari @ 1 JPL ( tanggal 4 - 7 Agustus), dan
penyusunan analisis akan dilakukan 3 hari @ 1 JPL ( tanggal 8 - 10 Agustus).
Setelah diketahui JPL, hari, dan tanggal selanjutnya cantumkan pada jam
berapa aktivitas tersebut akan dilakukan. Sebagai pengigat bahwa 1 JPL = 45
menit. Misal, aktivitas penyusunan instrumen akan dilakukan jam 09.00 - 09.45
WIB/WIT/WITA.

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 7


Setelah lengkap kolom hari/tanggal/jam dan jpl diisi selanjutnya lengkapi
dengan dimana aktivitas tersebut dilaksanakan pada kolom tempat. Berikutnya
lengkapi dengan hasil yang diperoleh dari setiap aktivitas yang dilakukan pada
kolom hasil dan isikan bukti yang dapat ditunjukan sebagai hasil dari setiap
aktivitas yang dilakukan.
Pada bagian atas jurnal, isilah periode dengan masa/rentang pengisian, misal
rentang 1 mingguan/2 mingguan/bulanan. Tuliskan tanggal awal dan berakhir
sesuai rentang yang disepakati bersama pengawas pembina. Bila disepakati
jurnal ini periodenya mingguan maka yang ditulis adalah periode 1 - 7 Agustus
2015. Bila dua mingguan maka yang ditulis adalah periode 1 - 14 Agustus 2015,
dan bila bulanan maka ditulis periode 1 - 30 Agustus 2015.
Berdasarkan periode yang disepakati bersama pengawas sekolah maka jurnal
ditutup pada tanggal terakhir periode yang ditetapkan. Setelah periode itu
maka dibuat kembali jurnal untuk periode berikutnya.
Contohnya bila periode bulanan kepala sekolah menargetkan penyelesaian RTL
nya dibagi kedalam 3 periode, Periode 1 akan menyelesaikan point A.
Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah (kegiatan 1 & 2); point B.
Manajemen Implementasi Kurikulum (kegiatan 1, 2, 3); point C. Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) (kegiatan 1); D. Supervisi Manajerial dan Akademik (kegiatan 1,2)
total periode 1 = . JPL; Periode 2 akan menyelesaikan point D. Supervisi
Manajerial dan Akademik (kegiatan 3,4,5,6,78,9,10); E. Pengembangan
Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler (kegiatan 1,2) total periode 2 = . JPL;
Periode 3 akan menyelesaikan point F. Kemitraan Sekolah (kegiatan 1,2,3,4); G.
PK, PPK dan PKB (kegiatan 1,2); H. Konsolidasi Persiapan Melaksanakan In
Service Learning 2 dengan Pengawas Sekolah; I. Menerima kunjungan
Pengawas Sekolah saat Monev total periode 3 = JPL
c) Laporan OJL (Kode: KS 3 Lap)
Laporan OJL dibuat sebagai pertanggungjawaban kepala sekolah terhadap RTL
yang telah dilaksanakan.
Adapun aktifitas KKS, PSS dan NSN atau TPN terkait laporan OJL adalah
1) KSS dalam kegiatan OJL mempersiapkan laporan dalam bentuk Porto
Folio, Best Practices dan bahan tayang/ presentasi untuk dibawa dan
dikumpulkan dan dipresentasikan pada saat kegiatan IN 2 .
2) PSS membuat Rekapitulasi Hasil Pendampingan (In-2) dalam bentuk
laporan singkat yang memuat hasil pencapaian KSS pada kegiatan
pengelolaan implementasi kurikulum dalam pelaksanaan OJL sesuai
RTL.

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 8


3) NSN dan atau TPN melaksanakan pendampingan, monitoring dan
evaluasi kegiatan on the job learning, dengan tujuan agar hasil
pelaksanaan M&E dapat dipergunakan sebagai bahan masukan kepada
pengambil kebijakaan untuk kegiatan sejenis dimasa mendatang.

Sistematika laporan mengikuti pentunjuk yang telah disiapkan (Kode: KS 3 Lap).


Penjelasan setiap bagian laporan adalah sebagai berikut:
Cover, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel/lampiran dibuat sesuai
dengan yang biasanya disusun dalam pembuatan karya tulis.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berisi latar belakang dilaksanakannya OJL untuk setiap kepala
sekolah peserta pelatihan kurikulum nasional bagi kepala sekolah.
B. Dasar Hukum
Berisi konsideran pelaksanaan pelatihan kurikulul nasional bagi
kepala sekolah
C. Tujuan
Berisi tujuan dilaksanakannya OJL bagi kepala sekolah peserta
pelatihan kurikulum nasional bagi kepala sekolah
D. Ruang Lingkup
Berisi tentang ruang lingkup OJL yang diambilkan dari pokok-pokok
tugas setiap lembar kerja modul-modul pelatihan
E. Hasil yang diharapkan
Berisi tentang apa yang dapat dihasilkan melalui OJL ini dengan
mengacu pada pokok-pokok target tagihan
BAB II PELAKSANAAN
A. Waktu dan tempat
Berisi rentang waktu pelaksanaan OJL sejak aktivitas pertama
sampai terakhir dilakukan termasuk tempat-tempat yang digunakan
untuk kegiatan.
B. Sarana dan Prasarana
Berisi sarana dan prasarana yang digunakan saat OJL dilakukan

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 9


C. Jadwal Kegiatan
Berbentuk tabel yang berisi nomor, kegiatan, aktifitas, dan rentang
waktu mingguan dalam bulan.
Bulan...2015
No Kegiatan Aktivitas Bulan....Minggu ke... Bulan... Bulan...
1 2 3 4 ... ...
1 A A1
A2
... ... ... ... ... ... ... ... ...

D. Peserta
Berisi unsur yang dilibatkan dalam setiap aktivitas yang dilakukan.

BAB III HASIL, KENDALA, DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH


A. Hasil yang telah dicapai
Berisi dokumen yang berhasil dibuat dan diselesaikan selama masa
OJL sesuai target tagihan. Selain itu disampaikan juga perubahan
apa yang dirasakan oleh kepala sekolah sehubungan dengan
pelaksanaan OJL ini. Bagaimana sikap kepala sekolah dalam
menjalankan OJL dengan bimbingan dari pengawas sekolah
pembinanya? Adakah perubahan keterampilan yang dirasakan oleh
kepala sekolah melalui OJL ini? Apa saja dan bagaimana
perubahannya?
B. Kendala yang dihadapi
Berisi rangkuman permasalahan-permasalahan yang dihadapi
selama masa OJL yang telah didiskusikan dan dipecahkan bersama
pengawas sekolah pembina.
C. Upaya pemecahan masalah
Berisi tindakan yang dilakukan atas permasalahan yang dihadapi
setelah berkonsultasi dan berdiskusi dengan pengawas sekolah
pembina.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berisi tentang rangkuman nuansa OJL dalam bentuk refleksi tentang
perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepala sekolah
peserta pelatihan.

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 10


B. Saran
Berisi hal-hal yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki pada
masa mendatang khususnya tentang mekanisme OJL dan umumnya
tentang pendekatan in service learning 1, on the job learningm dan
in service learning 2 dalam pelatihan kurikulum nasional bagi kepala
sekolah.
Lampiran (berisi tentang semua portofolio bukti keberhasilan pelaksanaan
aktivitas-aktivitas OJL--dokumen/foto/dll)
2. Instrumen untuk Pengawas Sekolah
a) Format Rencana Tindak Lanjut Pendampingan (Kode: PS 1 RTLP)
Format ini diisi oleh pengawas sekolah pada saat pelaksanaan In service
learning 1 pelatihan kurikulum nasional kepala sekolah. Perlu diketahui pada In
service learning 1 pengawas sekolah pembinan berada pada kelas yang sama
dengan kepala sekolah yang dibinanya. Pada format RTLP ini terdiri dari kolom
nomor, kegiatan, tanggal, dan target tagihan. Pada kolom nomor dan kegiatan
sudah terisi sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Yang perlu diiisi oleh
pengawas adalah kolom tanggal dan target. Pada kolom tanggal diisi dengan
rentang waktu awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan
oleh pengawas sekolah. Untuk kolom target tagihan diisi sesuai dengan target
yang akan dicapai oleh pengawas terhadap kegiatan yang dilakukan.
Pada kegiatan kelima dari format ini ada kegiatan pendampingan untuk kepala
sekolah. Untuk mengisi tanggal dan target maka pengawas sekolah harus
membantu kepala sekolah menyelesaikan RTL-nya. Sebab berdasarkan RTL
yang disusun kepala sekolah akan terencanakan kapan saatnya pengawas
sekolah datang ke sekolah tempat kepala sekolah binaannya.
b) Jurnal Pendampingan Pengawas Sekolah kepada Kepala Sekolah (Kode: PS 2 JP)
Jurnal pendampingan diisi oleh pengawas sekolah saat datang ke sekolah
tempat kepala sekolah binaan bertugas. Periode diisi sesuai dengan periode
yang diisi pada jurnal harian kepala sekolah. Kesepakatan periode dibuat saat
penyusunan RTL pada in service learning. Pada jurnal pendampingan ada kolom
yang isinya berasal dari jurnal harian kepala sekolah, yaitu pada kolom nomor,
kegiatan, dan aktivitas. Pengawas sekolah selanjutnya perlu mengisi kolom
permasalahan yang dihadapi KS, saran pengawas, dan tingkat ketercapaian.
Pada kolom permasalahan yang dihadapi kepala sekolah, pengawas perlu
melakukan dialog dengan kepala sekolah mengenai masalah dan kendala yang

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 11


dihadapi saat melaksanakan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Setiap
masalah dan kendala dicatat dalam kolom ini sejajar dengan aktivitasnya.
Pada kolom saran pengawas, tulislah saran yang diberikan terkait dengan
masalah/kendala yang diungkapkan kepala sekolah. Saran yang diberikan
dibuat sejajar dengan masalahnya.
Pada kolom tingkat ketercapaian, pengawas memberikan penilaian terhadap
setiap kegiatan yang dibuat kepala sekolah. Penilaian dilakukan terhadap
proses, hasil, dan bukti aktivitas yang dapat ditunjukan kepala sekolah.
Penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan
dengan melihat tampilan, kelengkapan substansi, dan bukti-bukti yang dapat
ditunjukan. Berikan komentar tentang kualitas hasil pekerjaan kepala sekolah.
Secara kuantitatif dilakukan dengan melihat seberapa banyak hasil yang sudah
didapat dari total hasil yang seharusnya dicapai pada setiap kegiatan.
Pencapaian ditunjukan dengan prosentase yang telah dicapai.
Seperti halnya jurnal harian kepala sekolah, jurnal pendampingan ini juga
ditutup pada tanggal akhir periode pendampingan. Selanjutnya buat format
baru dengan kegiatan dan aktifitas lanjutan untuk periode berikutnya.
c) Kartu Konsultasi Pendampingan Pengawas Sekolah (Kode: PS 3 KKP)
Kartu konsultasi diisi oleh pengawas saat bertemu dengan kepala sekolah pada
setiap periode pendampingan dan saat bertemu dengan narasumber
nasional/tim pengembangan nasional pada monitoring dari
PPPPTK/LPMP/LPPKS. Kartu konsultasi ini dibuat sebanyak kepala sekolah yang
binannya yang menjadi peserta pelatihan.
Saat melakukan pendampingan baik pertama, kedua, maupun ketiga pengawas
sekolah wajib mengisi kartu konsultasi. Pada kolom capaian kepala sekolah diisi
oleh pengawas sekolah berupa deskripsi yang berasal dari jurnal
pendampingan pada kolom tingkat ketercapaian. Deskripsikan pencapaian
kepala sekolah secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pada kolom hambatan/temuan diisi dengan permasalahan yang dihadapi
kepala sekolah pada jurnal pendampingan. Deskripsikan semua
hambatan/kendala/temuan yang diungkap kepala sekolah saat pendampingan
sebelumnya.
Selanjutnya pada kolom saran dari pengawas sekolah diisi dengan saran yang
telah diberikan pengawas kepada kepala sekolah saat pendampingan.
Deskripsikan semua saran yang pernah diberikan dan dicatat di jurnal
pendampingan pada kolom saran pengawas.

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 12


Setelah kolom-kolom di atas diisi maka kepala sekolah dan pengawas
membubuhkan paraf pada kolom paraf untuk masing-masing. Pada bagian
bawahnya dituliskan tanggal saat pendampingan berlangsung.
Selanjutnya saat pengawas sekolah bertemu dengan tim monitoring dari
PPPPTK/LPMP/LPPKS, yaitu nara sumber diisilah kolom saran dari nara sumber
dengan memperhatikan kolom-kolom sebelah kiri yang sudah diisi terlebih
dahulu saat pendampinga. Nara sumber mendeskripsikan sarannya terkait
dengan capaian kepala sekolah, hambatan, dan saran sari pengawas. Setelah
disepakati saran-saran dari nara sumber selanjutnya nara summber dan
pengawas sekolah membubuhkan paraf pada kolom paraf untuk bagian
masing-masing. Pada bagian bawahnya diisikan tanggal saat monev
berlangsung.
3. Instrumen untuk Narasumber
a) Format Rencana Tindak Lanjut Narasumber Nasional (Kode: NSN 1 RTL)
Format ini diisi oleh nara sumber saat ToT Nara Sumber Nasional yang
diselenggaran pusbangtendik. Setiap kolom dilengkapi sesuai dengan
perencanaan yang akan dilakukan oleh setiap nara sumber nasional di unit
pengusulnya masing-masing (PPPPTK/LPMP/LPPKS).
b) Jurnal Monev RTL (Kode: NSN 2 JM-RTL)
Format ini diisi oleh narasumber saat melakukan monitoring kepada pengawas
sekolah berdasarkan periode yang disepakati. Pada kolom permasalah yang
dihadapi kepsek, deskripsikan secara umum permasalahan yang dihadapi
semua kepala sekolah yang berada di setiap pengawas pembina. Lalu berilah
saran/solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut. Selanjutnya
berilah tingkat ketercapaian untuk seluruh kepala sekolah dari setiap pengawas
pembina baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

H. Rambu-rambu Pelaksanaan OJL. Implementasi Pngelolaan kurikulum 2013 di


Sekolah
1. KSS setelah mengikuti pelatihan In-1 menyusun RTL dengan menggunakan
Format KS 1 RTL dibuat rangkap 2, satu dokumen dibawa oleh yg bersangkutan
dan yang satu di tinggal untuk NS dan atau TPN yang berfungsi untuk mengontrol
pencapaian KSS pada saat Monitoring dan Evaluasi.
2. PSS setelah mengikuti pelatihan In-1 menyusun RTL dengan menggunakan
Format PS 1 RTLP dibuat rangkap 2, satu dokumen dibawa oleh yg bersangkutan
dan yang satu di tinggal untuk NS dan atau TPN yang berfungsi untuk mengontrol

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 13


pencapaian PSS pada saat Monitoring dan Evaluasi kegiatan pendampingan PS
kepada KS.
3. Dalam Pelaksanaannya KSS dapat melaksanakan kegiatan OJL selama dua
sampai tiga bulan , yang dalam sehari akan melaksanakan kegiatan OJL lebih
kurang 2 Jam dengan mengisi Jurnal Aktivitas harian sesuai format KS 2 JH.
4. PSS dalam kegiatan OJL melaksanakan pembinaan dan pendampingan sebanyak
tiga kali pendampingan baik dalam bentuk Mentoring dan asistensi kepada
kepala sekolah binaan dengan menggunakan kartu konsulatsi pengawas sekolah
PS 3 KKP.
5. Narasumber Nasional dan atau Tim Pengembang Nasional(TPN) akan
melaksanakan Menitoring dan Evaluasi terhadap kegiatan OJL melalui aktivitas
pertemuan antara NSN /TPN dengan PSS untuk mendiskusikan hasil pencapaian
pelaksanaan RTL sesuai yang telah dibuat. Dalam menjalankan tugasnya NSN /TPN
menggunakan format NSN 2 JM-RTL Kegiatan M&E dilakukan sebanyak 3 kali.
Monitoring dan Evaluasi yang pertama dilakukan pada bulan pertama bertempat di Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, sedangkan pertemuan M&E kedua dan ketiga dilaksanakan
pada bulan kedua dan ketiga bertempat disekolah yang telah disepakati.

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 14


LAMPIRAN

Panduan OJL Kurikulum KS & PS 2015 Page 15

Anda mungkin juga menyukai