Gempabumi Adalah Getaran Dalam Bumi Yang Terjadi Sebagai Akibat Dari Terlepasnya Energi Yang Terkumpul Secara Tiba
Gempabumi Adalah Getaran Dalam Bumi Yang Terjadi Sebagai Akibat Dari Terlepasnya Energi Yang Terkumpul Secara Tiba
TUGAS 2
GEOLOGI LINGKUNGAN
5. Ledakan Nuklir.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang. "tsu" berarti pelabuhan, "nami" berarti gelombang
sehingga secara umum diartikan sebagai pasang laut yang besar di pelabuhan. Istilah tsunami
telah digunakan secara luas, baik untuk gelombang pasang (tidal waves) maupun
gelombang yang disebabkan oleh gempabumi atau yang lebih dikenal dengan istilah seismic
sea waves.
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan
oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi
tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran? Kecepatan tsunami yang naik ke daratan berkurang
menjadi sekitar 25-100 Km/jam. Ketinggian tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia
adalah 36 meter yang terjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883. Penyebab
terjadinya Tsunami antara lain:
Gambar 2-10 Model gelombang tsunami yang terjadi oleh gempabumi tanggal 26 Desember 2004 dengan pusat
gempa di pesisir sebelah utara pulau Sumatra (source: www.usgs,gov).
Gambar 2-11 Kecepatan dan waktu tempuh gelombang tsunami yang terjadi oleh gempabumi tanggal 26
Desember 2004 dengan pusat gempa di pesisir sebelah utara pulau Sumatra.
Gambar 2-12 Menunjukan tinggi gelombang tsunami yang terjadi oleh gempabumi tanggal 26 Desember 2004
dengan pusat gempa di utara pantai pulau Sumatra.
Mitigasi Dan Upaya Pengurangan Bencana
Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita
bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk
menyelamatkan diri. Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat.
Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati pantai dan lautan.
Namun jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai
surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain. Jika
sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang
pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya
gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan
pertolongan pertama pada korban.
2.Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya
tsunami.
5.Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam gaya
air tsunami.
6.Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman disekitar daerah pemukiman yang cukup
tinggi dan mudah dilalui untuk menghindari ketinggian tsunami.
Mitigasi bencana gempabumi adalah hal yang paling sulit diatasi, hal ini dikarenakan
berbagai faktor yang sangat komplek seperti:
Karena interval kejadian gempa yang tidak pasti disepanjang suatu patahan sehingga
menyulitkan dalam perencanaan. Data yang sangat minim akan menyulitkan dalam
penyesuaian peruntukan lahan secara spesifik serta dalam pembuatan aturan yang berkaitan
dengan pemanfaatan lahan di sekitar dan di sepanjang suatu patahan. Peraturan yang dibuat
dengan data yang sangat minim secara politis akan sulit memperoleh dukungan.
Di perbagai instansi, data tentang lebar suatu zona patahan dapat berbeda beda. Tanpa suatu
dasar yang pasti maka untuk memprediksi patahan mana yang berikutnya yang akan
bergerak/patah sangat sulit dilakukan, sehingga penyesuaian peruntukan lahan dan
penyusunan aturan yang berkaitan dengan lahan juga menjadi sulit dipertahankan.
. Pembangunan yang dilaksanakan di tempat tempat yang berdekatan dengan zona patahan
dan disepanjang jalur patahan akan sulit dilarang dan untuk menyadarkan masyarakat agar
tidak melakukan pembangunan di tempat tempat tersebut akan menjadi sia-sia, hal ini
disebabkan karena pemerintah / lembaga yang berwenang tidak memiliki data yang memadai
dan akurat terhadap kemungkinan bencana yang mungkin terjadi.
Berkaitan dengan ketidak pastian dan waktu terjadinya gempa, maka bencana gempa harus
diposisikan dalam perhitungan dan pengambilan keputusan yang tepat didasarkan atas data-
data yang tersedia. Oleh karena itu untuk bangunan bangunan, seperti perumahan, rumah
sakit, sekolahan dilarang dibangun di zona patahan. Untuk itu diperlukan suatu peraturan
yang melarang warga masyarakat membangun bangunan di tempat tempat yang berada di
zona patahan aktif.
Mitigasi bencana geologi pada hakekatnya adalah mengurangi resiko bencana geologi
terhadap harta benda maupun jiwa manusia. Mitigasi merupakan suatu upaya kerjasama
antara ahli-ahli teknik dan para pembuat kebijakan dan menghasilkan peraturan peraturan
pembangunan untuk suatu wilayah yang rentan bahaya geologi. Usaha-usaha dalam
penanggulangan bencana untuk meminimalkan kerugian, baik kerugian harta benda ataupun
jiwa manusia yang disebabkan oleh gempabumi dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain adalah:
TENAGA ENDOGEN
Tengaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah tenaga
yang berasala dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses
vulkanisme. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk
kulit bumi (litosfer).
1. Proses Diastropisme
Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan
patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
2. Proses lipatan
Jika tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang
mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan terbentuknya puncak dan
lembah.Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu :
puncak lipatan (antiklin)
lembah lipatan (sinklin)
3. Proses Patahan
Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan
patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan
yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah
patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
4. Vulkanisme
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan
dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan
bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar
dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng
yang disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas
(hotspot).Para ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan
melutus di permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme :
1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
2. Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di
lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi
sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan batu.
Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api.
4. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi
tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk
batuan intrusiva.
5. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi.
6. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.
7. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan
eksplosif.
8. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma.
Kawah yang cukup besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan
terbentuk danau kawah atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara
lain Kawah Takubanperahu (Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan
Kaldera Gunung Batur (Bali).
Bentuk-Bentuk Gunungapi
Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yang
berbeda yaitu :
1. Gunungapi Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk oleh
letusan yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri
gunungapi perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung
Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di Hawai.
2. Gunungapi Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif)
yang dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung
maar biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan
padat dan gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur),
Gunung Pinakate (Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia),
Gejala Vulkanisme
Pravulkanik
Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi.
Tanda-tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :
1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi
panas)
2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat
Pascavulkanik (postvulcanic)
1. Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau sedang dalam
fase istirahat. Gejalanya antara lain :
2. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten
(Jawa Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
3. Ditmuaknya gas gunungapi berupa :
4. Uap air (fumarola)
5. Gas belerang (sulfatar)
6. Gas karbondioksida (mofet)
7. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok
Sukabumi (Jawa Barat)
TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah
merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing
yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk
permukaan bumi.
Sinar matahari
Air
Gletser
Reaksi kimiawi
Kegiatan makhluk hidup (organisme)
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang membedakan erosi
dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang bergerak, seperti air
sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis tenaga perombaknya
yaitu :Erosi air, Erosi angin (deflasi), Erosi gelombang laut (abarasi / erosi marin ), Erosi
gletser (glasial).
Tahapan dalam Erosi Air
Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang berbeda sesuai
dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebbagai berikut.
Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga
kesuburannya berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh : 1. coklat,warna air yang
terkikis menjadi lebih pucat, kesuburan tanah berkurang.
Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-
alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air.
Erosi parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran
air. Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada
tingkat ini tanah sudah rusak.
2. Dampak Negatif
a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia
dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
3. Hujan Asam
Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang benar-benar
difikirkan oleh manusia. Ini merupakan masalah umum yang secara berangsur-angsur
mempengaruhi kehidupan manusia. Istilah Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh
Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi
istilah hujan asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam
harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu
keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan
biotik, namun juga pada lingkungan abiotik.
4. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Akibat dari
pencemaran air antara lain :
a. Banjir.
b. Erosi.
c. Kekurangan sumber air.
d. Dapat membuat sumber penyakit.
e. Tanah Longsor.
f. Dapat merusak ekosistem sungai.
Potensi SDA Dan Bencana Pada Suatu Wilayah Yang Bersifat Alami
Secara umum bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas tektonik lempeng dapat
berupa gempa bumi maupun letusan gunung berapi. Baik gempa bumi maupun gunung berapi
yang sumber aktivitasnya berada di laut bisa menyebabkan bencana tsunami pada kekuatan
tertentu.
Gempa bumi merupakan suatu fenomena yang disebabkan oleh terlepasnya energi secara
tiba-tiba yang menghasilkan radiasi gelombang seismik. Di permukaan bumi, gempa bumi
dapat dirasakan dalam bentuk goncangan atau pergeseran tanah, dan terkadang menyebabkan
tsunami yang tentu saja dapat menghancurkan apa saja yang ada di atas permukaan bumi.
Secara umum gempa bumi diakibatkan baik oleh aktivitas tektonik maupun volkanik.
Gempa bumi tektonik dapat disebabkan oleh patahnya massa batuan di bawah permukaan
bumi. Penunjaman kerak samudera ke bawah kerak benua pada jalur subduksi dengan
gerakan yang lambat tapi cenderung konstan menyebabkan terjadi tegangan akibat
pergesekan.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam dapur magma di
bawah gunung berapi menekan keluar permukaan dalam bentuk lahar atau lava. Peristiwa
letusan gunung berapi (vulkanisme) selain mengakibatkan kerugian harta benda dan nyawa
manusia serta kerusakan alam sekitarnya, juga memberikan efek samping yang bermanfaat
bagi umat manusia.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh setelah vulkanisme berlangsung antara lain:
. Terbentuknya kawah dan sumber mata air panas yang dapat dijadikan objek wisata,
misalnya di Gunung Tangkubanperahu, Ciater, dan sekitarnya.
Sumber energi panas bumi, seperti di Kamojang, Jawa Barat.
Tanah yang subur mengingat abu volkanik yang dihasilkan letusan gunung berapi
mengandung unsur- unsur mineral yang bermanfaat sebagai nutrisi tanaman seperti
magnesium, potasium, kalsium, sulfur, dan besi. Sebagai contoh tanah yang subur di
sekitar lereng dan kaki Gunung Merapi, Jawa Tengah.
Sumber bahan galian berupa material sirtu (pasir dan batu) yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan konstruksi, sebagai contoh material sirtu di lereng Gunung Galunggung
dimana endapan pasir dari kawasan tersebut sangat terkenal dengan kualitas yang
bagus sebagai bahan pembuatan beton.
Tsunami yang menurut terrminologi Jepang berarti "gelombang besar di pelabuhan"
adalah sebuah gelombang laut (ombak) yang terjadi akibat gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar massa air laut oleh pengaruh aktivitas letusan gunung api, gempa
bumi, longsoran maupun meteor yang jatuh ke laut dengan kekuatan tertentu. Namun, 90%
tsunami yang terjadi didunia adalah akibat gempa bumi yang berpusat di bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa tsunami yang diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika
Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus pada 27 Agustus 1883 menyebabkan gelombang
tsunami mencapai ketinggian 40 meter dan menimbulkan korban jiwa sekitar 36,4 ribu jiwa.