Universitas Tadulako
Universitas Tadulako
Taufiq K
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI No. MHS : F 121 14 010
Hubungan pola dasar dan pola perubahan (modifikasi) dengan jenis batuan dan
struktur geologi sangat erat, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat ditambah atau
dikurangi.Van der Weg (1968) membuat klasifikasi pola pengaliran menjadi pola erosional,
pola pengendapan dan pola khusus. Pola dendritik (sub dendritik), radial, angular (sub
angular), tralis dan rektangular termasuk pola erosional, sedangkan pola - pola lurus
(elongate) , menga - nyam ( braided), berkelok (meandering), yazoo, rektikular dan pola
dikhotomik termasuk pola pengendapan. Klasifikasi pola khusus dibagi menjadi pola pe-
ngaliran internal seperti pola "sinkhole" pada bentuklahan karst (gamping) dan pola
"palimpset" atau "berbed" untuk daerah yang dianggap khusus.
POLA PENGALIRAN
DASAR KARAKTERISTIK
POLA PENGALIRAN
MODIFIKASI
MENGANYAM
Kipas aluvium dan delta
(DIKHOTOMIK)
KARST Batugamping
KONTROL
BENTUK SUNGAI
STRUKTUR
A. DINAMIK
VULKANIK
B. PASIF.
-Saluran "OFFSET'
reng kemiringan.
P.A Dendritik
Pola aliran dendritik memiliki bentuk yang tidak teratur Berkembang pada daerah
dengan curah hujan tinggi serta tidak ada kenampakan struktur geologi yang
dominan & komposisi batuan sama Bentuk pola aliran ini menyerupai percabangan
pohon.
Pola aliran sungai rectangular
P.A Rectangular
Pola aliran ini terdapat pada daerah dengan struktur patahan (fault) atau mempunyai
banyak retakan (joint) Pola aliran ini ditandai oleh pertemuan aliran sungai utama
dengan anak sungai membentuk pola saling tegak lurus
P.A Trelis
Pola aliran ini berbentuk seperti teralis atau menyirip seperti daun Terdapat pada
daerah dengan struktur lipatan, biasanya juga didukung oleh adanya patahan atau
retakan Pola aliran ini terbentuk ketika lembah sempit berbatuan lunak dipisahkan
oleh perbukitan paralel berbatuan resisten
P.A Paralel
Pola aliran ini memiliki arah yang saling sejajar, terkendali oleh proses dan struktur
geologi Pola ini terbentuk pada daerah yang kemiringan lerengnya dapat
menghambat kerja angin atau faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya
pembengkokan alur
Pola aliran sungai radial sentrifugal
Pola aliran ini memiliki arah menyebar dari satu titik puncak ke segala
arah, dijumpai pada daerah berbentuk kerucut
Pola aliran ini memiliki arah mengumpul/memusat ke satu titik pusat dengan elevasi
terendah Dijumpai pada daerah berbentuk cekungan/basin atau pada daerah
bertopografi karst.
Pola aliran sungai annular
P.A Annular
Pola aliran ini hampir sama dengan pola aliran radial Tetapi pada pola aliran anular
aliran yang menyebar tadi kemudian masuk ke sungai subsekuen. Pola ini terbentuk
pada daerah dengan struktur kubah/dome
B. Bedrock stream
Sebuah sungai batuan dasar adalah sungai yang biasanya memiliki sedikit atau
tidak ada alluvium mantling landasan di mana mengalir Sungai seperti yang umum di
dataran tinggi dan daerah pegunungan . Mereka dibentuk oleh sayatan ke dalam
batuan dasar dengan kombinasi abrasi sebagai sedimen dalam aliran bertabrakan
dengan tidur saluran dan menghilangkan bit materi , dan " penggalian " atau "
memetik " blok sebagai besar batuan dasar ditarik dari tempat tidur ( sering dekat
tepian dan air terjun ) dan dikirim hilir, sedangkan stream adalah sebuah aliran dari
sungai.
Jadi bila digabungkan yaitu batuan dasar yang berada dialiran sungai.
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan seperti pencil mekanik, peta RBI, mistar, karet penghapus
2. Letakan kertas kalkir diatas peta RBI lalu buat garis kotak yang ukuran nya tujuh
grid kesamping dan kebawah yang ada dipeta RBI
3. Gambarkan aliran sungai yang ada di peta RBI
4. Setelah digambarkan tentukan pola aliran sungai yang sudah digambarkan tadi
Menentukan bedrock stream dan fluvial stream dari pola aliran sungai
berdasarkan peta RBI menggunakan Peta Geologi yang disesuaikan dengan
Koordinat pada Peta RBI.
Pembahasan
TUGAS
1. Jelaskan tentang Pola Aliran Sungai yang kita dapati dalam Peta RBI Regional!
2. Tentukan Badrock Stream dan Aluvial Stream pada Peta RBI Regional!
Jawab
Adalah pola aliran sungai Subdendritik. Berdasarkan pengertian dasar dari Pola aliran
sungai subdendritik yaitu ; Bahan dari pola dendritik karena pengaruh topografi dan struktur
akibat pengaruh kekar secara perlahan. Dan, kembali kepada pengertian dasar dari Pola aliran
sungai Dentritik yaitu ; Pola pengaliran dengan bentuk seperti pohon, dengan anak-anak
sungai dan cabang-cabangnya mempunyai arah yang tidak beraturan. Berkembang pada
batuan dengan kekerasan relatif sama, perlapisan batuan sedimen relatif datar serta tahan
akan pelapukan,kemiringan landai, kurang dipengaruhi struktur geologi. Umumnya anak-
anak sungainya (tributaries) cenderung sejajar dengan induk sungainya, dimana anak-anak
sungainya bermuara pada induk sungai dengan sudut lancip.Pola ini biasanya terdapat pada
daerah berstruktur plain, atau pada daerah batuan yang sejenis (seragam, homogen) dengan
penyebaran yang luas. Umumnya berkembang pada batuan yang resistensinya seragam,
batuan sedimen datar, atau hampir datar, daerah batuan beku masif, daerah lipatan, daerah
metamorf yang kompleks.
Maka, saya menarik kesimpulan bahwa pola aliran sungai tersebut adalah subdentritik karena
Umumnya anak-anak sungainya cenderung sejajar dengan induk sungainya, dimana anak-
anak sungainya bermuara pada induk sungai dengan sudut lancip. Dan dari anak-anak sungai
tersebut, terdapat anak-anak sungai nya lagi.
2. Berdasarkan Peta Geologi :
dengan koordinat :
119o 46 00 - 119o 53 00 BT
01o0300 - 01o1000 LS
Badrock stream atau batuan dasar yang terdapat di sungai tersebut, memiliki beragam
Formasi. Yaitu Formasi Pakuli, Formasi Latimojong, Komplex Wana, dan Batuan Terobosan
(Granit atau Granodiorit). Hampir seluruh Pola aliran sungai, atau sebgaian besar Pola Aliran
sungai di wilayah dengan koordinat tersebut di Dominasi oleh batuan-batuan pada formasi
Latimojong (Sebelah kiri Peta), yaitu batuan Perselingan batupasir malih dengan batu sabak
dan filit, setempat bersisipan batu lempung meta. Dan terdapat pula Formasi Pakuli yaitu
batuan Konglomerat dan batu pasir, setempat batu lempung karbonan, serta Formasi Batuan
Terobosan (IntrusiveRocks) yaitu batu granit ataupun batu granodiorit yang juga masih
mendominasi Formasi batuan pada wilyah terserbut. Untuk daerah dengan formasi Kompleks
wana yaitu batuan sekis mika, sekis amfibol, genes, dan kuarsit tidak terlalu banyak terdapat
pada wilayah tersebut.
Aluvial Stream atau batuan aluvial yang terdapat di wilayah pada pola aliran sungai tersebut
tidak terlalu luas. Hanya terdapat di ujung atas sebelah kanan peta. Tersusun oleh batuan
Lempung, Pasir, kerikil, Kerakal.
REFERENSI
Zuidam, R.A. Van., 1985. Aerial Photo-Interpretation Terrain Analysis and Geomorphology Mapping.
Smith Publisher The Hague, ITC.
https://en.wikipedia.org/wiki/Alluvial_river
http://belajarilmugeografi.blogspot.co.id/2013/09/memahami-pola-aliran-sungai.html
https://skepticalinquirer.wordpress.com/2015/01/23/pola-aliran-sungai/
http://klikgeografi.blogspot.co.id/2014/12/macam-macam-pola-pengaliran-sungai.html
http://wicak93.blogspot.co.id/2013/05/pola-aliran-sungai.html
Catatan Asisten Paraf Asisten
Tanggal