PENDAHULUAN
Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap
bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi
negara Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan negara. Pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang
mementingkan semua komponen dari Sabang sampai Merauke. Secara Etimologi kata
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) yaitu
panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Jadi secara harfiah, Pancasila
dapat diartikan sebagai lima dasar.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dimana
sila-sila yang terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat
maupun kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara konkrit. Menurut
kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau
pelaksanaan kesusilaan yang lima.
Dari sejarah Pancasila tersebut saya tertarik untuk mengkritisi buku ILMU
PANCASILA YURIDIS KENEGARAAN DAN ILMU FILSAFAT PANCASILA
kerena saya ingin mendalami wawasan saya tentang pancasila dan juga sebagai tugas
mata kuliah umum Pancasila. Dalam buku ini terdapat topik yang berkenaan dengan
materi mata kuliah saya seperti ideologi Pancasila, filsafat Pancasila, hakekat Pancasila
dan makna dari setiap sila yang akan saya bahas pada bab selanjutnya.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ringkasan
Pancasila mempuyai tempat formal dalam pembukaan UUD 1945. UUD 1945 terdiri
atas 3 bagian, yaitu: pembukaan batang tubuh, batang tubuh, dan penjelasan. Pancasila
sebagai pusat, dasar, dan inti dari pembukaan UUD 1945. Dengan kata lain, semua isi
pembukaan UUD 1945 harus dipertanggung jawabkan kembali kepada pusat, dasar, dan
intinya yaitu Pancasila.
Dalam arti luas ideologi adalah ilmu pengetahuan mengenai cita-cita negara. Jadi,
Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia berarti cita-cita negara Republik
Indonesia yang menjadi basis bagi teori dan praktek penyelenggaraan Negara Republik
Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terdapat pada alinea ke-4 pembukaan UUD 1945
yang berbunyi: .... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial itu dirumuskan seperti itu agar terciptanya cita-cita negara
berdasarkan Pancasila. Demikianlah Pancasila sebagai ideologi Negara Republik
Indonesia.
Istilah filsafat Pancasila terdiri dari kata filsafat dan Pancasila. Kata filsafat dapat
diartikan sebagai proses berpikir yang sedalam-dalamnya sampai pada hakikat daripada
objek yang dipikirkan. Dan Pancasila berarti landasan dari segala keputusan bangsa dan
menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Jadi dapat
disimpulkan filsafat Pancasila adalah ilmu filsafat yang objeknya ialah Pancasila, Dasar
Filsafat, Asas Kerohanian, Ideologi Negara Republik Indonesia.
2
C. Hakikat Pancasila
Terdapat tiga hakikat Pancasila, yaitu hakikat kongkrit, hakikat pribadi, hakikat
abstrak Pancasila. Hakikat kongkrit Pancasila unsur-unsur yang secara keseluruhan dan
bersama-sama merupakan kesatuan dan menjadikan Pancasila dirinya sendiri. Hakikat
pribadi Pancasila ialah unsur-unsur yang secara keseluruhan dan bersama-sama
merupakan kesatuan yang utuh. Hakikat abstrak Pancasila ialah unsur-unsur inti mutlak
yang harus ada bagi adanya Pancasila.
Hakikat Tuhan, yaitu Tuhan menurut pemahaman akal budi manusia sebagai
petanggung jawab terhdap kemanusian berdasarkan kemampuan akal budi bahwa oleh
karenanya manusia perlu hormat dan takzim kepada Tuhan, berbakti kepada Tuhan,
memuliakan Tuhan, dan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Hakikat satu, yaitu suatu prinsip untuk tetap utuh, menolak untuk dipecah-belah,
sebagai bangsa yang mempunyai kepribadian sendiri, sebagai negara senantiasa
merupakan negara kesatuan utuh, dan benar-benar mandiri.
Hakikat rakyat, yaitu suatu prinsip untuk berdemokrasi, baik demokrasi politik
maupun ekonomi, yang dengan permusyawaratan yang bijaksa dan penuh hikmat,
berusaha menjamin kepentingan dan kebahagian seluruh rakyat.
Hakikat adil, yaitu suatu prinsip untuk memenuhi hak orang atau pihak lain yang
mempunyai hubungan hidup dengan aku/kami/kita, dengan pengertian wajib secepatnya
didahulukan daripada hak.
Kelengkapan data buku ini sudah lengkap sehingga buku ini layak untuk dibaca.
Pembahasan dan permasalahan dalam buku ini sudah dipaparkan dengan jelas.
materi yang disampaikan jelas.
3.1 Kesimpulan
Buku ini terlihat simpel dan mudah dibaca dimana pun. Dari cover buku dan
penggunaan kertas buku ini menarik orang membaca buku ini. Menurut saya, Buku ini
sudah layak untuk dibaca sebagai bahan tambahan bukan sebagai pokok bahan bacaan.
Dikarenakan dalam buku ini materi yang disampaikan terlalu singkat sehingga pembaca
kurang mengerti setelah membaca buku ini.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang kritisi buku di atas dengan sumber
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Penulis juga berharap agar para pembaca mau untuk melakukan kritisi pada buku-
buku, seperti buku ilmiah, novel, karya ilmiah, dll, karena dengan begitu kita dapat
memahami isi buku dengan lebih mendalam.