Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap
bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi
negara Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan negara. Pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang
mementingkan semua komponen dari Sabang sampai Merauke. Secara Etimologi kata
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) yaitu
panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Jadi secara harfiah, Pancasila
dapat diartikan sebagai lima dasar.

Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dimana
sila-sila yang terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat
maupun kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara konkrit. Menurut
kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Pancasila berarti berbatu sendi yang lima atau
pelaksanaan kesusilaan yang lima.

Dari sejarah Pancasila tersebut saya tertarik untuk mengkritisi buku ILMU
PANCASILA YURIDIS KENEGARAAN DAN ILMU FILSAFAT PANCASILA
kerena saya ingin mendalami wawasan saya tentang pancasila dan juga sebagai tugas
mata kuliah umum Pancasila. Dalam buku ini terdapat topik yang berkenaan dengan
materi mata kuliah saya seperti ideologi Pancasila, filsafat Pancasila, hakekat Pancasila
dan makna dari setiap sila yang akan saya bahas pada bab selanjutnya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan kritisi buku ini adalah:

1. Dapat menjelaskan pokok pokok dalam buku.


2. Dapat meringkas isi buku.
3. Dapat mengkritisi isi buku.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan kritisi ini adalah:

1. Dapat dijadikan pedoman ilmu pendidikan tentang pancasila.


2. Dapat memahami isi buku.
3. Dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan

Pengetahuan manusia mengenai Pancasila dapat dibedakan menjadi 2 jenis: 1)


pengetahuan biasa, yaitu yang dicapai dengan akal sehat oleh orang pada umumnya. 2)
pengetahuan ilmiah, yiatu pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah, dalam hal
ini analisis-abstraksi-sintesis. Pancasila dalam arti material adalah isi pengertian yang
tetap daripada silasila Pancasila, terlepas dari bagaimana rumusannya. Isi pengertian
yang tetap dari sila-sila Pancasila ini sudah ada lama sebelum Proklamasi 17 Agustus
1945. Pancasila dalam arti material ini terdapat di dalam kehidupan bangsa Indonesia
sepanjang masa, yaitu di dalam angan-angan. Pancasila dalam arti material dulunya
terdapat dan diamalkan dalam adat kebudayaan dan di dalam agama-agama yang dipeluk
bangsa Indonesia. Prof. Notonagoro menyebutkan bahwa bangsa Indonesia telah ber-
Pancasila dalam dwi prakara, yaitu dalam kebudayaan dan agama.

Pancasila mempuyai tempat formal dalam pembukaan UUD 1945. UUD 1945 terdiri
atas 3 bagian, yaitu: pembukaan batang tubuh, batang tubuh, dan penjelasan. Pancasila
sebagai pusat, dasar, dan inti dari pembukaan UUD 1945. Dengan kata lain, semua isi
pembukaan UUD 1945 harus dipertanggung jawabkan kembali kepada pusat, dasar, dan
intinya yaitu Pancasila.

A. Pancasila adalah ideologi Negara Republik Indonesia

Dalam arti luas ideologi adalah ilmu pengetahuan mengenai cita-cita negara. Jadi,
Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia berarti cita-cita negara Republik
Indonesia yang menjadi basis bagi teori dan praktek penyelenggaraan Negara Republik
Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terdapat pada alinea ke-4 pembukaan UUD 1945
yang berbunyi: .... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial itu dirumuskan seperti itu agar terciptanya cita-cita negara
berdasarkan Pancasila. Demikianlah Pancasila sebagai ideologi Negara Republik
Indonesia.

B. Ilmu Filsafat Pancasila

Istilah filsafat Pancasila terdiri dari kata filsafat dan Pancasila. Kata filsafat dapat
diartikan sebagai proses berpikir yang sedalam-dalamnya sampai pada hakikat daripada
objek yang dipikirkan. Dan Pancasila berarti landasan dari segala keputusan bangsa dan
menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Jadi dapat
disimpulkan filsafat Pancasila adalah ilmu filsafat yang objeknya ialah Pancasila, Dasar
Filsafat, Asas Kerohanian, Ideologi Negara Republik Indonesia.

2
C. Hakikat Pancasila

Terdapat tiga hakikat Pancasila, yaitu hakikat kongkrit, hakikat pribadi, hakikat
abstrak Pancasila. Hakikat kongkrit Pancasila unsur-unsur yang secara keseluruhan dan
bersama-sama merupakan kesatuan dan menjadikan Pancasila dirinya sendiri. Hakikat
pribadi Pancasila ialah unsur-unsur yang secara keseluruhan dan bersama-sama
merupakan kesatuan yang utuh. Hakikat abstrak Pancasila ialah unsur-unsur inti mutlak
yang harus ada bagi adanya Pancasila.

D. Hakikat sila-sila Pancasila

Hakikat Tuhan, yaitu Tuhan menurut pemahaman akal budi manusia sebagai
petanggung jawab terhdap kemanusian berdasarkan kemampuan akal budi bahwa oleh
karenanya manusia perlu hormat dan takzim kepada Tuhan, berbakti kepada Tuhan,
memuliakan Tuhan, dan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

Hakikat manusia, yaitu monopluralisme dari keseluruhan unsur-unsur hakikinya yang


berpasang-pasangan monodualis Raga-Jiwa, monodualis Individual-Sosial, kedudukan
monodualis makhluk Tuhan-Pribadi Mandiri, yang kesemua unsur tersebut bersatusecara
organis, harmonis, dan dinamis.

Hakikat satu, yaitu suatu prinsip untuk tetap utuh, menolak untuk dipecah-belah,
sebagai bangsa yang mempunyai kepribadian sendiri, sebagai negara senantiasa
merupakan negara kesatuan utuh, dan benar-benar mandiri.

Hakikat rakyat, yaitu suatu prinsip untuk berdemokrasi, baik demokrasi politik
maupun ekonomi, yang dengan permusyawaratan yang bijaksa dan penuh hikmat,
berusaha menjamin kepentingan dan kebahagian seluruh rakyat.

Hakikat adil, yaitu suatu prinsip untuk memenuhi hak orang atau pihak lain yang
mempunyai hubungan hidup dengan aku/kami/kita, dengan pengertian wajib secepatnya
didahulukan daripada hak.

2.2 Kelebihan Buku

Kelengkapan data buku ini sudah lengkap sehingga buku ini layak untuk dibaca.
Pembahasan dan permasalahan dalam buku ini sudah dipaparkan dengan jelas.
materi yang disampaikan jelas.

2.3 Kekurangan Buku

Masih terdapat human error.


Isi dalam buku tidak tersusun secara sistematis.
Cakupan buku ini terlalu singkat.
Pemilihan kata-kata yang kurang tepat.
3
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penganalisaan saya dalam buku ILMU PANCASILA YURIDIS KENEGARAAN


DAN ILMU FILSAFAT PANCASILA masih terdapat banyak kekurangan seperti
susunan dalam buku yang tidak sistematis, dan ketidak sesuaian topik dengan kajian
dalam buku. Selain itu penulis buku nampak kurang cermat dalam pemilihan kata-kata
yang mudah dipahami oleh pembaca, sehingga pembaca kurang meminati untuk
membaca buku ini, Di dalam buku ini juga terdapat kesalahan-kesalahan kata dan tulisan
yang membingungkan pembaca.

Buku ini terlihat simpel dan mudah dibaca dimana pun. Dari cover buku dan
penggunaan kertas buku ini menarik orang membaca buku ini. Menurut saya, Buku ini
sudah layak untuk dibaca sebagai bahan tambahan bukan sebagai pokok bahan bacaan.
Dikarenakan dalam buku ini materi yang disampaikan terlalu singkat sehingga pembaca
kurang mengerti setelah membaca buku ini.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang kritisi buku di atas dengan sumber
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Penulis juga berharap agar para pembaca mau untuk melakukan kritisi pada buku-
buku, seperti buku ilmiah, novel, karya ilmiah, dll, karena dengan begitu kita dapat
memahami isi buku dengan lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai