Abstrak
Relaksasi otot progressive merupakan salah satu terapi non farmakologis untuk merilekkan
otot dan menurunkan kecemasan sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Hipertensi
merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik
lebih dari 80 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui Pengaruh Terapi Progressive
Musle Relaxation Terhadap Penurunan Tekanan Darah Di Puskesmas Welahan I Jepara Tahun
2016. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen, desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test dan post test two group. Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien hipertensi di prolanis Puskesmas Welahan I Jepara dengan rata-
rata kunjungan tiap bulannya berjumlah 40 pasien hipertensi. Tehnik pengambilan sampel
dalam penelitian ini yaitu secara non probability sampling berupa purposive sampling (suatu
tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti) berjumlah 32 responden. Hasil penelitian menunjukan tekanan darah
sistolik 0,001 dan diastolik 0,002 (<0,05) yang berarti terdapat pengaruh terapi progressive
muscle relaxation terhadap penurunan tekanan darah di puskesmas welahan i jepara tahun
2016.
Kesimpulan : Ada pengaruh terapi progressive musle relaxation terhadap penurunan tekanan
darah di puskesmas welahan I jepara tahun 2016.
perlakuan sebelum dilakukan terapi PMR terhadap penurunan tekanan darah, karna
adalah Ringan 7 responden (43,8%) Sedang responden kooperatif dan mengikuti langkah-
9 responden (56,3%) dan setelah perlakuan langkah terapi PMR dengan urut dan benar
adalah ringan 11 responden (68,8%), sedang serta bersungguh sungguh setiap harinya.
5 responden (31,3%). sedangkan hasil uji Namun dalam terapi PMR tidak dapat
statistik didapatkan nilai sig = 0,001 maka menurunkan tekanan darah kembali normal
dari hasil p value dapat disimpulkan bahwa atau tetap tetapi hanya dapat mengurangi
terjadi penurunan yang bermakna antara rata- tekanan darah dan dapat kembali sewaktu
rata tekanan darah sistolik sebelum terapi waktu jika tidak di lakukan terapi PMR setiap
PMR dan sesudah terapi PMR pada hari dan mengubah pola hidup menjadi sehat.
kelompok perlakuan (P value/ Sig < 0,05).
Dari hasil penelitian ini juga dapat KESIMPULAN DAN SARAN
disimpulkan bahwa terapi PMR 5 hari secara
berturut-turut dapat menurunkan tekanan A. KESIMPULAN
darah sistolik sebesar p value = 0,001. Dari hasil penelitian tentang Pengaruh
Sesuai dengan analisis diatas didapatkan Terapi Progressive Muscle Relaxation
tekanan darah diastolik dari kelompok Terhadap Peenurunan Tekanan Darah Pada
perlakuan sebelum dilakukan terapi PMR Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja
adalah Ringan 10 responden (62,5%), Puskesmas Welahan I Jeepara dapat diambil
sedang 6 responden (37,5%) dan setelah kesimpulan sebagai berikut
perlakuan adalah ringan 14 responden 1. Ada perbedaan yang bermakna
(87,5%), sedang 2 responden (12,5%). tekanan darah sistol post pre pada kelompok
sedangkan hasil uji statistik didapatkan intervensi dengan nilai p value sebesar 0,001
nilai sig = 0,002 maka dari hasil p value (p < 0,05) dan nilai Z sebesar -3,418 dan
dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah diastole pre dan post dengan
yang bermakna antara rata-rata tekanan nilai p value sebesar 0,002 (p < 0,05) dan
darah diastolik sebelum terapi PMR dan nilai Z sebesar -3,082.
sesudah terapi PMR pada kelompok B. SARAN
perlakuan (P value/ Sig < 0,05). Dari hasil 1. Bagi Peneliti
penelitian ini juga dapat disimpulkan Dengan dilaksanakannya penelitian
bahwa terapi PMR 5 hari secara berturut- ini, peneliti dapat menerapkan hasil
turut dapat menurunkan tekanan darah penelitian dilapangan dengan memberikan
sistolik sebesar p value = 0,002. penyuluhan pada masyarakat tentang upaya
Pada penelitian ini ditemukan penanganan hipertensi berbasis relaksasi
responden dengan hipertensi di Puskesmas PMR.
Welahan I Jepara sebelum di lakukan terapi 2. Bagi Stikes Muhammadiyah Kudus
PMR didapatkan hasil pada kelompok Hasil penelitian ini
intervensi sistole berat tidak ada, sedang 9 diharapkan dapat memberikan
responden (56,3%), ringan 7 responden informasi ilmiah bagi mahasiswa
(43,8%), sedangkan diastole sebelum Stikes Muhammadiyah Kudus.
perlakuan pada kelompok intervensi berat 3. Bagi Puskesmas Welahan I Jepara
tidak ada, sedang 6 responden (37,5%), Dengan dilaksanakannya penelitian
ringan 10 responden (62,5%). Sedangkan ini, diharapkan dapat memberikan refrensi
setelah perlakuan kelompok intervensi sistole bagi Puskesmas Welahan I Jepara untuk
berat tidak ada, sedang 5 responden (31,3%), melakukan upaya dalam penggobatan pasien
ringan 11 responden (68,8%). Sedangkan hipertensi.
diastole kelompok intervensi setelah 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
perlakuan berat tidak ada, sedang 2 Sebagai acuan untuk referensi dan
responden (12,5%), ringan 14 responden masukan dalam melakukan penelitian
(87,5%). Sedangkan untuk nilai sig selanjutnya.
didapatkan kelompok intervensi sistole 0,001
dan diastole 0,002. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh penurunan terapi PMR