Tablet
Tablet
Tablet dapat diartikan sebagai campuran bahan obat yang dibuat dengan dibantu zat
tambahan yang kemudian dimasukan kedalam mesin untuk dikempa menjadi tablet.
Menurut FI Edisi IV
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan sebagai tablet atau
tablet kompresi.
Tablet adalah Sediaan padat yang mengandung satu dosis dari beberapa bahan aktif
dan biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah partikel yang seragam.
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat dengan cara kempa cetakdalam bentuk
umumnya tabung pipih yang kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung
obat dengan atau tanpa zat pengisi.
Tablet adalah bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan
penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai.
Tablet adalah sediaan obat padat takaran tunggal. Sediaan ini dicetak dari serbuk
kering, kristal atau granulat,umumnya dengan penambahan bahan pembantu,pada
mesin yang sesuai dengan menggunakan tekanan tinggi. Tablet dapat memiliki bentuk
silinder,kubus, batang dan cakram serta bentuk seperti telur atau peluru.
Dikenal dua jenis tablet berdasarkan metode pembuatan, yaitu tablet cetak dan tablet
kempa.
1. Tablet cetak
Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya mengandung laktosa dan serbuk
sukrosa salam berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan Etanol prosentasi tinggi
kadar Etanol tergantung dengan kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam pelarut,
serta kekerasan tablet yang diinginkan. Pembuatan dengan cara menekan massa
serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kemudian dikeluarkan
dan dibiarkan kering. Tablet cetak agak rapuh sehingga tablet dapat di potek dan harus
hati-hati saat pengemasan dan pendistribusiannya., besar tekanan pada tablet 25-50
bar.Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama
pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.
1. Tablet kempa
Tablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang dibuat dengan cara
pengempaan dari sebuah formula dengan memberikan tekanan tinggi (tekanan di
bawah beberapa ratus kg/cm2) pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja.
Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat,
desintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna, bahan
pengaroma, dan bahan pemanis.Tablet biasanya mempunyai ketebalan kurang dari
diameternya.Tablet kempa ganda, tablet kempa yang dibuat dengan lebih dari satu
kali siklus tekanan.
Terdapat 3 metode dalam pembuatan tablet kompresi yaitu : metode granulasi basah,
metode granulasi kering, dan metode cetak langsung.
Metode granulasi basah ini merupakan salah satu metode yang paling sering
digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang diperlukan
dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah ini dapat dibagi sebagai
berikut, yaitu menimbang dan mencampur bahan-bahan yang diperlukan dalam
formulasi, pembuatan granulasi basah, pengayakan adonan lembab menjadi pelet atau
granul, kemudian dilakukan pengeringan, pengayakan kering, pencampuran bahan
pelicin, dan pembuatan tablet dengan kompresi.
Metode ini digunakan untuk bahan yang mempunyai sifat mudah mengalir
sebagaimanasifat-sifat kohesinya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi
dalam tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering. Keuntungan utama dari
metode ini adalah bahwa bahan obat yang peka terhadap lembab dan panas, yang
stabilitasnya terganggu akibat operasi granulasi, dapat dibuat menjadi tablet. Akan
tetapi dengan meningkatnya tuntutan akan kualitas tablet, maka metode ini tidak
diutamakan.
1. Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi
dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat
menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
2. Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu
biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan
sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa
kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa
spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempa langsung mungkin
terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin
sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.
3. Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat;
mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik.