Anda di halaman 1dari 6

Anatomi Perbandingan

Anatomi perbandingan merupakan ilmu yang mempelajari mengenai persamaan dan


perbedaan anatomi dari makhluk hidup.Ilmu ini berkaitan erat dengan biologi evolusi dan
filogeni (ilmu evolusi pada spesies-spesies). Dengan adanya studi anatomi perbandingan ini
dapat mengamati persamaan an perbedaan dari hewan hewan pada kelas yang berbeda, dengan
demikian dapat diketahui apakah memang hewan dari kelas yang lebih rendah akan berevolusi
menjadi hewan yang memiliki kelas yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat diketahui dengan
melihat alat alat fungsional yang dimiliki oleh masing-masing hewan. Dari studi anatomi
perbandingan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Homologi
Petunjuk tentang adanya evolusi dapat dipelajari dari studi tentang struktur organ
berbagai makhluk hidup yang memiliki kesamaan. Misalnya anggota tubuh yang dimiliki oleh
vertebrata. Semua anggota gerak vertebrata berupa sepasang tangan, kaki, sayap. Anggota
gerak tersebut memiliki jari, adanya tulang radius, dan ulna, dan sebagainya. Anggota gerak
tersebut dimiliki oleh semua kelompok vertebrata. Kesamaan anggota gerak tidak hanya
meliputi tulang, tetapi juga otot, saraf, persendian dan pembuluh darah. Semua kesamaan
menunjukkan bahwa organ tersebut berasal dari struktur yang sama dan biasanya kita kenal
dengan istilah homolog (Widodo, dkk. 2003).

Gambar Struktur homolog alat gerak depan mamalia.(Champbell,2011)

Berdasarkan gambar diatas meskipun telah disesuaikan untuk berbeda fungsi, alat gerak
dari semua mamalia dibangun dari elemen kerangka dasar yang sama: satu tulang besar (ungu),
menempel dua tulang yang lebih kecil (orange dan cokelat) menempel pada beberapa tulang
kecil (kuning), melekat pada beberapa metacarpal (hijau), melekat pada sekitar lima digit,
masing masing yang terdiri dari phalanges (biru) (Campbell, 2011).
2. Analogi
Anggota gerak depan cecak dan kadal untuk berjalan, sayap burung dan sayap
kelelawar untuk terbang, keseluruhan anggota gerak tersebut homolog dengan kaki depan kuda
atau tangan manusia. Berlainan halnya dengan sayap serangga atau kaki udang. Struktur sayap
burung dan sayap kelelawar berbeda dengan sayap serangga maupun kupu-kupu, meskipun
fungsinya sama. Hal ini disebabkan karena asal-usul organ tersebut tidak sama. Kesamaan
fungsi namun berbeda asalnya disebut analog (Widodo, dkk. 2003). Analogi ditandakan
dengan alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena
perkembangan evolusi, alat-alat tersebut mempunyai fungsi yang sama.

Gambar A Struktur analogi pada sayap.

Organ yang Mengalami Rudimentasi


Rudimentasi organ merupakan petujuk adanya evolusi. Organ yang berguna pada
suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup lain kurang berfungsi. Contoh tulang ekor pada
manusia kurang berfungsi, namun pada kelompok mamalia lain sangat berkembang dan
berfungsi sebagai ekor (Widodo, dkk. 2003). Seleksi alam cenderung menguntungkan individu
yang memiliki organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan
menghilangkan struktur yang tidak berfungsi lagi.
Organ yang mengalami rudimentasi juga disebut dengan organ vestigial. Kata
vestigial merujuk pada bagian anatomi hewan yang memiliki fungsi minimal ataupun sama
sekali tidak berfungsi. Struktur yang tidak berfungsi ini merupakan sisa-sisa organ tubuh
leluhur yang pernah berfungsi. Misalnya pada ikan paus, paus memiliki tulang vestigial yang
tampak seperti sisa tulang kaki leluhur paus yang berjalan di daratan. Manusia juga memiliki
struktur vestigial, contohnya tulang ekor dan umbai cacing pada usus. Organ yang mengalami
rudimenter hakikatnya sudah tidak berguna lagi, namun masih dapat dijumpai pada tubuh
organisme.
Data fosil untuk kelompok kuda dan primata cukup lengkap untuk dapat
mendiskripsikan evolusi yang terjadi pada dua kelompok hewan tersebut. Namun selengkap-
lengkapnya data fosil masih belum dapat menerangkan secara lengkap apa yang terjad pada
masa silam. Dasar deskripsi evolusi kuda, para ahli menggunakan metode pendekatan dengan
membandingkan perubahan struktur dari makhluk hidup yang paling erat kaitannya dengan
makhluk hidup sasaran (Widodo, dkk. 2003).

Embriologi Perbandingan
Embrio hewan bersel banyak mengalarni kesamaan perkembangan embrio, berawal
dari zygot menjadi blastula lalu gastrula, kemudian mengalami diferensiasi sehingga terbentuk
bermacam-macam alat tubuh.
Haeckel (18341919) mengemukakan Teori Rekapitulasi dimana Istilah rekapitulasi
(yang berarti pengulangan kembali secara lebih singkat) adalah ringkasan dari pernyataan
ontogeni merekapitulasi filogeni. Teori Rekapitulasi yang kini menjadi skandal besar dalam
perkembangan ilmu evolusi, menyatakan bahwa suatu organisme atau individu dalam
perkembangannya (ontogeni) cenderung untuk merekapitulasi tahap-tahap perkembangan
yang telah dilalui nenek moyangnya (filogeni). Filogeni adalah sejarah perkembangan
organisme dari filum paling sederhana hingga paling sempurna sedangkan Ontogeni adalah
sejarah perkembangan organisme dari zigot sampai dewasa. Ontogeni organisme merupakan
ulangan dari sejarah perkembangan evolusi atau dengan kata lain ontogeni merupakan ulangan
singkat dari filogeni. Dalam embriologi perbandingan terdapat hubungan kekerabatan pada
Vertebrata yang ditunjukkan adanya persamaan bentuk perkembangan yang dialami dari zigot
sampai embrio. Makin banyak persamaan yang dimiliki embrio-embrio menunjukkan makin
dekatnya hubungan kekerabatan.
Teori Haeckel ini menyatakan bahwa embrio-embrio makhluk hidup mengalami
kembali proses evolusi yang dialami oleh nenek moyang mereka, yang diduga ada. Haeckel
berpendapat bahwa selama perkembangannya dalam rahim sang ibu, embrio manusia awalnya
memperlihatkan ciri menyerupai seekor ikan, lalu seekor reptil, dan akhirnya menyerupai
seorang manusia. Telah lama dibuktikan bahwa teori ini sama sekali tidak benar. Kini
diketahui, insang yang diyakini terbentuk di tahap awal embrio manusia ternyata merupakan
bentuk-bentuk awal dari saluran telinga bagian tengah, kelenjar timus dan paratiroid. Bagian
embrio yang diserupakan sebagai kantung kuning telur ternyata sebuah kantung yang
menghasilkan darah dan suplai oksigen bagi bayi. Bagian yang dianggap sebagai ekor oleh
Haeckel dan para pengikutnya ternyata adalah tulang belakang, yang menyerupai ekor hanya
karena terbentuk lebih dulu daripada kaki. Ini adalah fakta-fakta ilmiah yang diakui luas
kebenarannya di dunia ilmiah, dan diterima bahkan oleh kalangan evolusionis sendiri. Dua
pendukung neo-Darwinisme terkemuka, George Gaylord Simpson dan W. Beck
mengakui Haeckel salah menyatakan prinsip evolusi yang dipakai.
Faktanya, hukum Haeckel yang tegas itu tak lama kemudian terbukti keliru. Misalnya, embrio
manusia tahap awal tidak pernah memiliki insang yang berfungsi seperti ikan, dan tak pernah
melewati tahapan-tahapan yang menyerupai kera atau reptile dewasa.

Gambar Perkembangan embrio vertebrata

Contoh yaitu dari perbandingan pertumbuhan adalah adanya celah insang pada
embrio vertebrata. Celah-celah insang pada ikan dewasa akan tumbuh menjadi insang,
sedangkan pada reptilian, aves dan mamalia dewasa tidak tumbuh menjadi insang, kecuali pada
beberapa amfibia, kesamaan juga diperlihatkan pada perkembangan embrio vertebrata.
Ditunjukkan bahwa hampir semua embrio mempunyai struktur dasar yang sama. Hal ini dapat
diterangkan dengan homologi.
Meskipun semua vertebrata memiliki banyak ciri perkembangan embrio yang sama,
tidak benar bahwa mamalia pertama-tama mengalami tahapan perkembangan ikan, kemudian
tahapan amphibian dan seterusnya. Ontogeni dapat memberikan petunjuk untuk filogeni, tetapi
penting untuk diingat bahwa semua tahapan perkembangan itu bisa berubah sepanjang proses
rentetan proses evolusi yang panjang.

Sejarah evolusi sekelompok organisme bisa terjadi Diwakili dalam diagram percabangan yang
disebut filogenetik tree. Seperti pada Gambar diatas, para ahli taksonomi mengelompokkan
suatu kelompok organisme yang memiliki banyak persamaan. Terlepas dari bagaimana
kelompok diberi nama, sebuah filogenetik tree merupakan hipotesis tentang hubungan
evolusioner.
Gambar filogenetik tree

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, et al. 2011. Biologi 9th. Jakarta: Erlangga.


Widodo, dkk. 2003. Evolusi. Malang : Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai