Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati Dunia

Pada tahun 1980, konsumsi minyak nabati dunia meningkat 3,5 kali lipat
menjadi 18000 juta ton. Hal ini menunjukkan perkembangan yang pesat, yakni
sebesar 22.95% per tahun.
Pada tahun 2014, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
pendapatan per kapita, konsumsi minyak nabati dunia meningkat 8.4 kali
lipat dibanding tahun 1980 menjadi 151.618 juta ton. Rata-rata konsumsi
minyak nabati dunia meningkat lebih pesat, yakni 24.77 % per tahun. Hal ini
juga berdampak pada perubahan pola konsumsi minyak nabati dunia, dimana
pangsa minyak sawit kini menduduki pangsa terbesar yakni 41% dan
mengungguli dominasi minyak kedele dengan share dunia sebesar 32%.
Pangsa konsumsi sunflower oil cendeung sama, yakni 10% sedangkan
pangsa konsumsi rapeseed meningkat menjadi 17%.

Perkembangan konsumsi minyak nabati dunia cenderung meningkat


setiap tahun. Konsumsi minyak kedele (soybean oil - SBO) pada tahun 2000
mencapai 27.814 juta ton dan pada tahun 2014 naik menjadi 48692 juta ton,
dengan pertumbuhan rata-rata 5.36 % per tahun. Sementara itu konsumsi
minyak sawit (palm oil - PO) pada tahun 2000 mencapai 23642 juta ton dan
pada tahun 2014 naik menjadi 62267 juta ton, dengan laju pertumbuhan rata-
rata 11.67 % per tahun.
Keadaan ini tercermin dari perkembangan pangsa minyak nabati, dimana
terlihat pangsa minyak kedele cenderung menurun dari tahun ke tahun,
sebaliknya minyak sawit cenderung meningkat setiap tahun.

Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati per Kawasan


Minyak Kedele (Soybean Oil). Minyak kedele merupakan salah satu
sumber utama minyak nabati dunia. Hingga tahun 2008, minyak kedele
memiliki pangsa terbesar dan mendominasi sumber minyak nabati utama
lainnya. Pada tahun 2014, minyak kedele memiliki pangsa dunia sebesar
32.1%. Perkembangan konsumsi minyak kedele dunia berdasarkan kawasan
pada kurun waktu 1965-2014.
Perkembangan terakhir menunjukkan, dalam kurun waktu 2010-
2014, negara konsumen terbesar minyak kedele di dunia adalah China
29.45%, USA 19.0%, Brazil 12.8%, India 7.0%, Argentina 6.2%, EU-27
4.6%, Meksiko 2.0%, Iran 1.5%, Mesir 1.3% dan Sisa Dunia 16.0%

Minyak Sawit (Palm Oil). Sejak tahun 2008, minyak sawit


menggeser dominasi minyak kedele dunia dan sekalgus menempatkan
minyak sawit sebagai sumber penting minyak nabati dunia. Pada tahun 2014,
minyak sawit memiliki pangsa dunia sebesar 42.1%. Perkembangan
konsumsi minyak sawit dunia berdasarkan kawasan pada kurun waktu 1965-
2014
Perkembangan terakhir menunjukkan, dalam kurun waktu 2010-
2014, negara konsumen terbesar minyak sawit di dunia adalah Indonesia
15.8%, India 14.9%, China 11.5%, EU-27 10.9%, Malaysia 4.5%, Pakistan
4.2%, Thailand 3.0%, Nigeria 2.5% dan USA 2.2%. Selebihnya, sekitar 30%
dikonsumsi oleh Sisa dunia

Rapeseed Oil . Rapeseed oil merupakan sumber minyak nabati


terbesar ketiga setelah minyak sawit dan minyak kedele. Pada tahun 2014,
Rapeseed Oil memiliki pangsa dunia sebesar 16.8%. Perkembangan
konsumsi Rapeseed Oil dunia berdasarkan kawasan pada kurun waktu 1965-
2014
Data di atas sekaligus menggambarkan perubahan pola konsumsi
rapeseed oil dunia antar kawasan. Dalam kurun waktu 2010-2014, negara
konsumen terbesar Rapeseed Oil di dunia adalah EU-27 41.7%, China
29.2%, United States 8.2%, Japan 4.5%, Mexico 2.9%, Canada 2.6%, India
2.5%, Pakistan 1.9%, Norway 1.4% dan sisanya 5.1% adalah konsumsi sisa
dunia (rest of the world).

Minyak Bunga Matahari (Sunflower Oil). Sunflower oil


merupakan sumber minyak nabati terbesar keempat setelah minyak sawit,
minyak kedele dan rapeseed oil . Pada tahun 2014, Sunflower Oil memiliki
pangsa dunia sebesar 10.0%. Perkembangan konsumsi Sunflower Oil dunia
berdasarkan kawasan pada kurun waktu 1965-2014
Hingga tahun 2008, konsumsi utama dan terbesar minyak nabati
dunia adalah minyak kedele. Minyak kedele memiliki proporsi yang
dominan sepanjang kurun waktu 1965-2008, dengan pangsa rata-rata 47.6%
(atau hampir separoh dari konsumsi total minyak nabati utama dunia). Pada
kurun waktu yang sama, pangsa rata-rata minyak sawit adalah 24.4 %,
rapeseed oil 18.4 % dan sunflower oil 9.5 %. Namun pada kurun waktu 2008
hingga 2014, pola konsumsi dunia berubah, dimana konsumsi minyak sawit
meningkat hampir 40 %, dan pangsa minyak kedele menurun menjadi
33.3%, sementara pangsa rapeseed oil menurun menjadi 17.6 % dan
sunflower oil naik menjadi 9.7 %
Tahun 2014, diperoleh gambaran umum bahwa konsumsi utama
minyak nabati Dunia adalah minyak sawit (41,4%), diikuti minyak kedele
dengan proporsi 32.1%, sedangkan proporsi rapeseed oil dan sun flower oil
masing-masing adalah 16.8% dan 10%. Data di atas mencerminkan adanya
perubahan pola konsumsi minyak nabati dunia dari minyak kedele ke minyak
sawit.

Sumber : GAPKI.2014.Industri Minyak Sawit Indonesia Menuju 100


Tahun.NKRI

Anda mungkin juga menyukai