Matermatika
KELOMPOK I
(Kelas A)
1. Tiro Saputra
2. Riski R. Paerah
3. Rahmi Nindi Arsyad
4. Rianti Ahmad
(Kelas B)
5. Dian Husnan
6. Sri Astuti N. Tomas
7. Ilyas Husain
8. Hamdan
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah yang Maha Kuasa karena atas berkah dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Hakikat Strategi
Pembelajaran Matematika
Ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika
yang telah memberikan arahan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Tim Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam proses belajar mengajar tercakup komponen desain, strategi,
metode, teknik, taktik dan gaya pembelajaran yang dikembangkan dalam proses
tersebut. Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Dan tujuan utamanya adalah keberhasilan siswa dalam
belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun
pendidikan pada umumnya. Jika guru terlibat di dalamnya dengan segala macam
metode yang dikembangkannya maka yang berperan sebagai pangajar berfungsi
sebagai pemimpin belajar atau fasilisator belajar, sedangkan siswa berperan
sebagai pelajar atau individe yang belajar. Usaha usaha guru dalam proses
tersebut utamnya adalah membelajarkan siswa agar tujuan khusus maupun umum
dalam proses belajar itu tercapai.
Usaha usaha guru dalam mengatur dan menggunakan berbagai variabel
pengajaran merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang direncanakan. Karena itu maka pemilihan metode, strategi, taktik, teknik
dan gaya pembelajaran dalam situasi kelas yang bersangkutan sangat penting.
Upaya pengembangan strategi mengajar tersebut berlandas pada pengertian
bahwa mengajar merupakan suatu bentuk upaya memberikan bimbingan kepada
siswa untuk melakukan kegiatan belajar atau dengan kata lain membelajarkan
siswa seperti disebut di atas. Dari sini tercermin suatu pengertian bahwa belajar
tidak semata mata berorientasi kepada hasil, melainkan juga berorientasi
kepada proses. Kualitas proses akan memberikan iur dalam menentukan kualitas
hasil yang dicapai.
Dalam belajar, proses belajar terjadi dalam benak siswa. Jelas bahwa factor
siswa sangat penting di samping factor lain. Kepentingannya dapat ditinjau dari
proses terjadinya perubahan, karena salah satu hakikat belajar adalah terjadinya
perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Peruahan itu akan
memberikan hasil yang optimal jika perubahan itu memang dikehendaki oleh
yang belajar, bermakna bagi siswa (menurut Ausubel). Dengan kata lain proses
aktif dari orang yang belajar dalam rangka tujuan tersebut merupakan factor
sangat penting. Demikian maka belajar aktif akan memberikan hasil yang lebih
bermakna bagi tercapainya tujuan dan tingkat kualitas hasil belajar tersebut.
Pada pembelajaran, khususnya matematika ditekankan untuk dimasukkan
aspek kreativitas. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan yang terdapat pada
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang menyatakan bahwa untuk menghadapi
tantangan kehidupan saat ini, dituntut Sumber Daya Manusia yang handal dan
mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan keterampilan tinggi
yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemampuan
bekerja sama yang efektif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian strategi pembelajaran ?
2. Apa tujuan strategi pembelajaran matematika ?
3. Apa motivasi dan kreativitas meningkatkan hasil belajar matematika ?
4. Bagaimana ruang lingkup strategi pembelajaran matematika ?
5. Bagaimana konsep konsep yang terkait dengan strategi pembelajaran
matematika ?
6. Bagaimana strategi pengorganisasian pembelajaran ?
7. Bagaimana strategi penyampaian pembelajaran ?
8. Bagaimana strategi pengelolaan pembelajaran ?
9. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran ?
10. Bagaimana faktor penunjang keberhasilan pembelajaran ?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian strategi pembelajaran.
2. Untuk memahami tujuan strategi pembelajaran matematika.
3. Untuk memahami motivasi dan kreativitas meningkatkan hasil belajar
matematika.
4. Untuk memahami ruang lingkup strategi pembelajaran matematika.
5. Untuk memahami konsep konsep yang terkait dengan strategi
pembelajaran matematika.
6. Untuk memahami strategi pengorganisasian pembelajaran.
7. Untuk memahami strategi penyampaian pembelajaran.
8. Untuk memahami strategi pengelolaan pembelajaran.
9. Untuk memahami penerapan strategi pembelajaran.
10. Untuk memahami faktor penunjang keberhasilan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam
proses pembelajaran. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan
dan keberha-silan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a
particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode
dan pe-manfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
di-susun untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut pengertian strategi secara umum dan secara khusus:
1. Secara Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2. Secara Khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan.
B. TUJUAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar
tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Strategi prediction guide
merupakan strategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk menstimulasi
refleksi dan memprediksi materi yang memiliki tujuan dalam penggunaannya
dalam pembelajaran, diantaranya yaitu:
2. Strategi Pembelajaran
Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian
secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa
istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama
merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas
sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun,
2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out
put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan
aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way)
yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Dalam strategi pembelajaran, trategi komunikasi efektif diperlukan
dalam pembelajaran. Arifin (1984 : 10) dalam bukunya Strategi Komunikasi
menyatakan bahwa sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan
keputtusan kondisional tentang tindakan yangakan dijalankan, guna mencapai
tujuan. Jadi, merumuskan strategi komunikasi berarti memperhitungkan
kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin
dihadapi dimasa depan guna mencapai efektivitas.
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh
keaktifan peserta didik dan guru dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan,
jawaban pertanyaan atau berupa perbuatan baik secara fisik maupun secara
mental. Adanya umpan balik ini memungkinkan guru mengadakan perbaikan-
perbaikan cara komunikasi yang pernah dilakukan. Keefektifan komunikasi
guru dengan peserta didik menunjuk kepada kemampuan guru untuk
menciptakan sesuatu pesan dengan tepat, yaitu gurudapat mengetahui bahwa
peserta didik menginterprestasikan sama isi pesan dengan apa yang
dimaksudkan oleh guru.
3. Metode pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang
dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam
menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis
strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan
menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Istilah
metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara
umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah
teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran
mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
a. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
rangka
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
b. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan
rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan
pada kebutuhannya
c. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar
dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
d. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
e. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan
kreativitas warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
f. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara
untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
g. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk
mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
6. Gaya Pembelajaran
Gaya belajar adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku
psikomotoriss, sebagai indicator yang bertindak yang relative stabil untuk
pelajar merasa saling berhubungan dan bereaki terhadap lingkungan belajar.
Definisi yang lebih menjurus pada gaya pembelajaran yaitu sebagai pendekatan
yang digunakan peerta didik dalam belajar atau mempelajari berbagai mata
pelajaran.
F. STRATEGI PENGORGANISASI PEMBELAJARAN
Strategi pengorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (sequencing) dan
mensintesis fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi
pembelajaran. Sequencing terkait dengan cara urutan penyajian isi suatu bidang
studi, dan mensistensis terkait dengan cara untuk menunjukkan kepada siswa
hubungan/keterkaitan antara fakta, konsep, proedur, atau prinssip suatu isi
pembelajaran.
Strategi pengorganisasaian, lebih lanjut dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
strategi mikro dan strategi makro. Strategi mikro mengacu pada metode untuk
pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur
atau prinsip. Strategi makro mangacu pada metode untuk ,mengorganisasi isi
pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip.
Strategi makro berurusan dengan bagaimana memilih, menata urutan,
membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajran (apakah itu konsep, prosedur
atau prinsip) yang saling berkaitan. Pemilihan isi berdasarkan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu kepada penataan konsep atau
prosedur atau prinsip apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.penataan
urutan isi mengacu kepada keputusan untuk menata dengan urutan tertentu
konsep atau prosedur atau prinsip yang akan diajarkan. Pembuatan sintesis
mangacu kepada keputusan tentang bagaimana cara menunjukkan keterkaitan di
antara konsep prosedur atau prinsip. Pembuatan rangkuman mengacu kepada
keputusan tentang bagaimana cara melakukan tinjauan ulang konsep, prosedur
atau prinsip, serta kaitan yang sudah diajarkan.
G. STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel metode
untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sekurang kurangnya ada dua fungsi
dari strategi ini yaitu (1)Menyampaikan isi pembelajran kepada si belajar dan
(2)Menyediakan informasi atau bahan bahan yang diperlukan siswa untuk
menampilkan unjuk kerrja ( seperti latihan tes).
Paling tidak ada lima cara dalam mengklasifikasikan media untuk
mempreskripsikan strategi penyampaian :
1. tingkat kecermatannya dalam menggambarkan sesuatu
2. tingkat interaksi yang mampu di timbulkannya
3. tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya
4. tingkat motivasi yang dapat di timbulkannya
5. tingkat biaya yang di perlukan
H. STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode
yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar
denganvariabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian, mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak
ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan
pembuatan catatankemajuan belajar siswa dan motivasi.
I. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Berdasarkan rumusan komponen-komponen penerapan strategi pembelajaran
yang dikemukakan ahli secara garis besar dikelompokkan menjadi :
1) Komponen pertama yaitu urutan kegiatan pembelajaran.
Mengurutkan kegiatan pembelajaran dapat memudahkan guru dalam
pelaksanaan kegiatan mengajarnya, guru dapat mengetahui bagaimana ia
harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran.
2) Komponen kedua yaitu metode pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam
menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Pengajar atau guru harus dapat memilih metode yang
tepat yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan pembelajaran
tercapai.
3) Komponen ketiga yaitu media yang digunakan.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi. Media dapat berbentuk orang/guru, alat-alat elektronik,
media cetak dsb.
4) Komponen kelima adalah pengelolaan kelas.
Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisi) dan lingkungan sosio-
emosional. Lingkungan fisik meliputi ruangan kela, keindahan kelass,
pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat lain, dan ventilassi
dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-emosional meliputi tipe
kepemimpinan guru, ssikap guru, suara guru, pembinaan hubungan baik, dsb.
Pengelolaan kelas menyiapkan kondisi yang optimal agar proses belajar
mengajar dapatt berlangsung secara lancar.
J. FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN PEMBELAJARAN