Model-Model Keseimbangan
Diposkan oleh Muhammad Rasyidin Ar-Rafif di 17.53
Expected return dan risk merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
mempertimbangkan suatu investasi. Expected return dan risk mempunyai hubungan yang positif,
semakin besar risiko yang ditanggung, maka akan semakin besar pula expected return yang ingin
diupayakan sebagai kompensasi risiko. Definisi risiko (risk) adalah condition in which there is
possibility of an adverse deviation from a desired outcome that is expected or hope for (Vaughan,
1997:8). Sedangkan Jones (2002) mendefinisikan risk is the uncertainty that expected outcomes
will not be fulfilled. Jadi pengertian resiko (risk) secara umum adalah sebagai probabilitas atau
kemungkinan atas terjadinya perbedaan antara tingkat pengembalian aktual dari suatu investasi
dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.
Menurut Jones (2002 :127) risiko dalam portofolio ada macam, yaitu :
1. Risiko sistematis (systematic risk), yakni risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi
dan tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan jalan melakukan diversifikasi. Risiko ini
timbul akibat pengaruh keadaan perekonomian, politik dan sosial budaya, dimana mempunyai
pengaruh secara keseluruhan. Risiko ini juga disebut indivertible risk. Faktor yang
mempengaruhi :
a. Perubahan tingkat bunga
b. Kurs valuta asing
c. Kebijakan pemerintah
d. Daya beli masyarakat, dll
2. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk), yakni risiko yang melekat pada investasi tertentu
karena kondisi yang unik dari perusahaan. Risiko ini dapat dikurangi dengan mengadakan
diversifikasi. Risiko ini juga disebut diversifiable risk. Faktor yang mempengaruhi :
a. Struktur modal
b. Struktur aset
c. Tingkat likuiditas
Preferensi investor terhadap risiko
1. Risk seeker => Investor yang menyukai risiko atau pencari risiko
2. Risk neutral => Investor yang netral terhadap risiko
3. Risk averter =>Investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko
Model-model Keseimbangan
Dalam berinvestasi di pasar modal khususnya portofolio, selain menghitung return yang
diharapkan, seorang investor juga harus memperhatikan risiko yang harus ditanggungnya. APT
(Arbitrage Pricing Theory) dan CAPM (Capital Asset Pricing Model) merupakan model
keseimbangan yang sering digunakan untuk menentukan risiko yang relevan terhadap suatu aset,
serta hubungan risiko dan return yang diharapkan. CAPM menggunakan volatilitas return suatu
sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar sebagai pengukur risiko. Sedangkan APT
menggunakan banyak variabel sebagai pengukurnya yang sering disebut dengan model faktor.
Variabel yang digunakan sebagai faktor risiko dalam APT yaitu inflasi, kurs Dollar, kurs Euro,
Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), Indeks LQ-45 serta
tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai aset tidak berisiko (risk free asset). Penggabungan
CAPM dan APT memungkinkan untuk membentuk portofolio optimal dengan memasukkan
volatilitas return portofolio terhadap return pasar dan ketujuh variabel sebagai pengukur risiko.
Asumsi :
1. Berdasar model Markowitz, masing-masing investor akan mendiversifikasikan portofolionya
dan memilih portofolio optimal berdasar preferensi investor terhadap return dan risiko
2. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas di masa depan yang identik
3. Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama
4. Semua investor dapat meminjam (borrowing) dan meminjamkan (lending) uang pada tingkat
return yang bebas risiko (risk free rate of return)
5. Tidak ada biaya transaksi
6. Tidak ada pajak pendapatan
7. Tidak ada inflasi
8. Terdapat banyak sekali investor dan tidak ada satu investor pun yang dapat mempengaruhi
harga suatu sekuritas. Investor adalah price taker
9. Pasar dalam kondisi seimbang (equilibrium). Implikasinya:
Semua investor akan memilih portofolio pasar yaitu portofolio yang berisi semua aktiva yang
ada di pasar
Portofolio pasar ini adalah portofolio aktiva berisiko yang optimal, yaitu yang berada pd
efficient frontier
Estimasi SML :
Untuk membentuk, garis SML diperlukan estimasi 3 variabel :
a. Tingkat return bebas risiko
b. Tingkat return yang diharapkan investor (diwakili indeks pasar)
c. Besarnya beta untuk masing-masing sekuritas
CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh unsystematic risk, dan saham
yang menawarkan risiko yang relatif lebih tinggi (higher i) akan dihargai relatif lebih daripada
saham yang menawarkan risiko lebih rendah (lower i). Riset empiris mendukung argumen
mengenai i sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai saham di masa yang akan
datang (future stock prices).
CAPM dikritik sebagai penyebab masalah kompetisi di Amerika Serikat. Manajer di sebuah
perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan CAPM terpaksa membuat investasi yang
aman dalam jangka pendek dan perolehannya dapat diprediksi dalam jangka pendek daripada
investasi yang aman dan perolehan dalam jangka panjang. Para peneliti telah menggunakan
CAPM untuk menguji hipotesa yang berhubungan dengan hipotesa pasar efisien.
Aplikasi CAPM
Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa tingkat return yang diharapkan adalah
penjumlahan dari return aset bebas risiko dan premium risiko. Premium risiko dihitung dari beta
dikalikan dengan premium risiko pasar yang diharapkan. Premium risiko pasar sendiri dihitung
dari tingkat return pasar yang diharapkan dikurangi dengan tingkat return aset bebas risiko.
Bentuk matematika CAPM.
Rumus CAPM yaitu:
Ri= Rf +i (Rm-Rf)
APT merupakan teori yang dikembangkan oleh Stephen A. Ross pada tahun 1976 dimana beliau
menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
o Salah satu alternatif teori model keseimbangan selain CAPM
o Estimasi return yang diharapkan dengan APT tidak terlalu dipengaruhi portofolio pasar seperti
dlm CAPM,
o APT didasari oleh pandangan bahwa return yang diharapkan dari suatu sekuritas bisa
dipengaruhi oleh beberapa sumber risiko lainnya (tidak hanya diukur dengan beta)
o Model APT mengasumsikan investor percaya bahwa return sekuritas akan ditentukan oleh
sebuah model factorial dengan n factor risiko
o E(Ri) = RF + bi1 (premi risiko untuk faktor 1) + bi2 (premi risiko untuk faktor 2) + + bin
(premi risiko untuk faktor n)
o CAPM pada dasarnya merupakan model APT yang hanya mempertimbangkan satu factor
risiko yaitu risiko sistematis
o Salah satu kritik atas model APT adalah adanya kesulitan dalam menentukan faktor-faktor
risiko yang relevan
Rumusnya:
Ri = i + i Rm + ei
Keterangan:
Ri = Return saham i
i = Alpha saham i
i = beta saham i
Rm = Return pasar
ei = random error