Disusun oleh:
Universitas Padjajaran
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim,
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk
dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya tulis ini. Serta tidak lupa
shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, sampai kepada kita semua sebagai
umatnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1. Kesimpulan .................................................................................... 7
2. Saran ............................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang berlimpah
terutama dalam bidang pertanian sehingga Indonesia disebut negara agraris. Sektor
pertanian sebagai sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk terutama bagi
mereka yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Selain itu sektor
pertanian, salah satu hal penting yang harus diperhatikan sebagai penyedia pangan
bagi masyarakat. Peningkatan produksi yang harus seimbang dengan laju
pertumbuhan penduduk dapat dicapai melalui peningkatan pengelolaan usaha tani
secara intensif. Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara pengusahaan suatu
usahatani mutlak dibutuhkan agar dapat meningkatkan produktifitas serta dapat
meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat.
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk meneliti dan
menganalisis usaha tani yang ada di daerah bandung selatan dan menemukan solusi
untuk masalah yang dialami para petani kecil di daerah bandung selatan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang penulis harapkan dari penyususnan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Selain itu dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memeberikan informasi
bagi pembaca mengenai usaha tani pada komoditas ubi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ubi jalar
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis
amerika. Ubi jalar dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di pegunungan dengan
suhu 270C dan lama penyinaran 11-12 jam perhari (Soemartono, 1984). Pada tahun 1960,
bi jalar sudah tersebar sudah tersebar ke hampir setiap daerah di Indonesia seperti Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan Sumatera. Namun sampai saat ini hanya
papua aja yang memanfaatkan ubi jalar sebagai makanan pokok, walaupun belum
menyamai padi dan jagung (Suprapti, 2003).
B. Cara bercocok tanam ubi
Bibit
Tanaman ubi jalar diperbanyak dengan stek batang, bibit yang bagus diambil dari
batang yang masih muda.
Untuk luas tanah 1 hektar dengan jarak tanam 100 cm x 25 cm diperlukan bibit
40.000 stek.
Sebelum ditanam, stek dicelupkan dulu kedalam larutan bonlate selama 5 menit.
Penanaman
Ubi jalar dapat ditanam sepanjang tahun, waktu tanam yang baik adalah pada awal
musim hujan
Stek ditanam secara miring dengan kedalaman 15-17 Cm waktu penanaman yang
baik adalah pada sore hari.
Untuk mendapatkan hasil yang baik penanaman dilakukan hanya 1 stek.
Pengendalian hama
Penyulaman dilakukan pada umur 1-2 minggu
Penyiangan dilakukan pada umur 1,2 dan 3 bulan atau tergantung pertumbuhan
gulma
Pembalikan batang tanaman dilakukan pada umur 6,9 dan 12 minggu dengan
tujuan membatasi merambatnya batang kesegala arah serta terbentuknya umbi-
umbi kecil tiap ruas yang berhubungan langsung dengan tanah.
Pengairan dilakukan bila keadaan sangat kering
Pengendalian hama yang dilakukan adalah pengendalian pada hama yang sangat
merugikan bagi ubi jalar yaitu hama boleng. Cara mengatasinya adalah dengan
menggunakan furadan 20Kg perhektare, pembasmian hama dilakukan pada saat
penanaman dan pada saat pemupukan dasar.
3
2.2 Hasil penelitian
b. Tenaga kerja
4
Total biaya produksi
Sub total biaya sarana produksi Rp. 510.000
Sub total biaya tenaga kerja RP. 1.500.000
+
Rp. 2.010.000
5
owon sering mengeluh dengan harganya yang rendah yaitu ubi jalar di pasar
hanya kisaran Rp. 1500/kg. harga ini tidak sebanding dengan penanaman ubi
jalar yang kerap sekali terserang hama baik itu tikus, ulat dan lain-lain. Pak
owon juga sempat beralih untuk menanam padi, namun menaman padi
membutuhkan modal yang cukup besar dan kondisi cuaca juga sangat
mempengarui dalam bercocok tanam padi. Dalam usaha tani ubi jalar ini biaya
produksi pak owon dalam sarana produksi itu hanya membutuhkan benih ubi,
pupuk kandang, pupuk buatan(urea), dan pestisida kemudian sub total biaya
sarana produksi mencapai Rp. 510.000 dan biaya tenaga kerja itu mencapai Rp.
200.000 namun dalam tenaga kerja ini pak owon juga ikut dalam pekerjaannya
untuk mengurangi biaya tersebut jadi biaya untuk tenaga kerjanya sendiri yaitu
Rp. 150.000 dalam satu kali panen ubi jalar tersebut.
Untuk produksi dan pendapatan sendiri pak owon dalam satu kali panen
ubi jalar itu bisa mencapai 2 ton, dan dalam pendapatannya sendiri dengan
harga ubi kisaran Rp. 1500 yaitu Rp. 3.000.000. kemudian total untuk biaya
produksi yaitu total biaya produksi = Sub total biaya sarana produksi + Sub
total biaya tenaga kerja = Rp. 510.000 + RP. 1.500.000 = Rp. 2.010.000. dan
keuntungan yang di dapat oleh pak owon sendiri yaitu keuntungan = (b-c) =
pendapatan total biaya produksi = Rp. 3.000.000 2.010.000 = Rp. 990.000.
dari data tersebut bisa dilihat bahwa penghasilan dalam menanam ubi jalar
sendiri pak owon mendapatkan untung Rp. 990.000, usaha tani ini beliau
dikatakan untung dalam usaha tani pada komoditas ubi jalar.
6
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa sekarang ini ubi jalar sudah semakin
menurun dalam produksinya. Oleh karena itu, dengan makalah ini penulis berharap
agar pembaca tetap membudidayakan ubi jalar sebagai bahan pokok pangan. Dan
sebagai masyarakat yang baik juga kita harus mengembangkan potensi alam yang ada
di sekitar kita.
7
DAFTAR PUSTAKA
Widhe. 2014. Ubi jalar dan kandungan gizi. Terdapat pada : http://buahan-
sehat.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-ubi-jalar-dan-kandungan-gizi.html . diakses
pada 15 desember 2016 pukul 06:53 WIB.
iii
Lampiran lampiran