Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN

PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN


SARANA/ FASILITAS FISIK

I. PENGERTIAN
Bangunan gedung adalah Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/perairan, ataupun di bawah
tanah/perairan, tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian maupun tempat tinggal,
kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus.

Rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.

Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana, Prasarana maupun Alat (baik alat
medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya bagi pasien.

Sarana adalah Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca
indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan bagian dari suatu
gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri.

Prasarana adalah Benda maupun jaringan/ instalasi yang membuat suatu sarana yang ada bisa
berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Panduan Pemeriksaan sarana rumah sakit adalah tata cara pemeriksaan segala sesuatu yang
berhubungan dengan bangunan fisik Rumah Sakit.

II. RUANG LINGKUP


A. Pemeriksaan terdiri dari :
Pemeriksaan kondisi bangunan Rumah Sakit dan alat rumah tangga secara berkala dan
perbaikan apabila ditemukan kerusakan pada hasil pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi :

1. Fasilitas gedung :
Pintu
Atap
Dinding
Jendela
Lantai
Plafon
1
2. Alat Rumah Tangga
Kulkas
Dispenser
Lampu
Bell
Kursi roda
Tempat tidur
Tiang infuse

III. TATA LAKSANA


A. Pemeriksaan dan pemeliharaan
1. Fasilitas gedung :
Pintu : Pemeriksaan terhadap daun pintu, handel dan engsel
Atap : Pemeriksaan terhadap kuda-kuda, kebocoran, adanya jamur.
Dinding : Pemeriksaan terhadap adanya keretakan, kossen, engsel, adanya jamur dan
pegangan dinding.
Jendela : Pemeriksaan terhadap engsel, ventilasi (pertukaran udara) dan kosen
Lantai : Pemeriksaan terhadap kondisi lantai, apakah licin, dan permukaan yang
tidak rata
Plafon : pemeriksaan terhadap adanya keretakan, ataupun plafon yang lepas/ jatuh

2. Alat Rumah Tangga


Kulkas : Apakah dingin atau tidak
Dispenser : Pemeriksaan terhadap kondisi pemanas (heater)
Lampu : pemeriksaan fuse dan sekring
Bell : pemeriksaan terhadap alarm dan speaker
Kursi roda : pemeriksaan terhadap kondisi rem, roda, bantalan kaki, bantalan tangan
Tempat tidur :
- Biasa : Pemeriksaan terhadap rangka kayu, kasur, dan laci. Apabila ada kerusakan
segera diperbaiki.
- Otomatis : roda, rem, remote, pengaman tempat tidur. Apabila ada kerusakan segera
diperbaiki.
- Tiang infuse : pemeriksaan terhadap kondisi tiang dan roda. Roda diberi minyak pelumas

B. Sasaran kegiatan pemeriksaan dan pemeliharaan


Pemeriksaan kondisi bangunan diseluruh ruang perawatan rawat inap pasien
Pemeriksaan kondisi bangunan diseluruh ruang rawat jalan
Pemeriksaan kondisi bangunan diluar ruang perawatan

C. Pelaksana Pemeriksaan
Pelaksana pemeriksaan bangunan rumah sakit dapat dilakukan oleh unit Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit. Dan jika perlu diperbaiki dapat dilakukan oleh pihak ketiga atas rujukan
Rumah Sakit.

2
D. Jadwal pemeriksaan
Pemeriksaan terhadap sarana (fasilitas fisik) dilakukan 1 bulan sekali pada minggu pertama setiap
bulannya.

IV. DOKUMENTASI
A. Sistem Pencatatan
Hasil pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap Sarana (Fasilitas Fisik) dicatat di Daftar Pengecekan
yang telah disediakan.

B. Sistem pelaporan
Penanggung Jawab Bagian Pemeliharaan Sarana (Fasilitas Fisik), sistem utilitas dan sistem kunci
membuat laporan kepada koordinator Unit Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, dan kemudian
dibuat evaluasi dari hasil laporan kegiatan yang akan diserahkan kepada Wakil Direktur Pelayanan
Umum dan Operasional

Anda mungkin juga menyukai