Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan tanggung jawab bersama setiap individu,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Perilaku masyarakat adalah perilaku pro aktif untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melindugi
diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dari gerakan kesehatan masyarakat
melalui usaha kesehatan yang bersifat promotif, preventif, yang didukung oleh upaya kuratif
dan rehabilitatif diharapkan dapat mengurangi angka morbiditas, moralitas, dan kecacatan
dalam masyarakat. (Depkes RI, 2007)
Menurut Fery.E, mengungkapkan bahwa ada 4 faktor utama yang mempengaruhi
kesehatan masyarakat, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Lingkungan merupakan faktor utama yang paling dominan mempengaruhi kesehatan
masyarakat, karena dilingkungan manusia terjadi interaksi dan intelerasi dalam proses
kehidupan, baik dalam lingkungan fisik, psikologis, sosial budaya, ekonomi, dimana kondisi
tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat,
yang erat kaitannya dengan kebiasaan, norma, adat istiadat yang berlaku dimasyarakat.
Kemudian baru ditunjang oleh tersedianya fasilitas sarana kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat yang terakhir adalah fakor keturunan dibawa sejak lahir yang erat kaitannya
dengan gen yang diturunkan dari orang tua.
Penyakit gout merupakan salah satu penyakit degeneratif. Salah satu tanda dari penyakit
gout adalah adanya kenaikan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia). Faktor faktor
yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia adalah jenis kelamin, IMT, asupan
karbohidrat dan asupan purin. Asupan purin merupakan faktor resiko paling kuat yang
berhubungan dengan kejadian hiperurisemia. (Setyoningsih, 2009)
Dari penelitian Scudamore, diketahui bahwa pada 516 penderita, 60% mengalami
serangan gout akut pertama mengenai jempol kaki, dan menyerang kedua jempol pada 5%
penderita. Presentase kemungukinan penderita yang mengalami gout akut dan menyerang
banyak sendi sekitar 4-13%. Berdasakan penelitian Gutman, serangan gout susulan 62%
terjadi pada tahun pertama setelah serangan gout pertama, 16% timbul dalam kurun waktu 1-
2 tahun setalah serangan gout pertama, 11% timbul dalam waktu 2-5 tahun, 4 % dalam 5 - 10

25
tahun setelah serangan gout pertama, dan sisanya 7 % tidak mengalami gangguan serangan
gout. (Yatim, 2006)
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa gout arthritis disebabkan oleh multifaktor bebrapa
diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gout arthritis dan tindakan
preventif terhadap fakor resiko. Berdasarkan pertimabangan diatas makan penulis tertarik
untuk membahas lebih lanju kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A
Dengan Gout Arthritis Pada Tn. A Di RT 02 RW 03 Kelurahan Neglasari Kecamatan
Neglasari

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman nyata melaksanaka studi kasus pasien dengan gangguan sistem
muskoloskeletal : Gout Arthritis, secara komprehensif mencakup unsur Bio-Psio-Sosial-
Spiritual menggunakan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga dengan gangguan sistem
muskuloskeletal : Gout Arthritis
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan gangguan sistem
muskuloskeletal : Gout Artthritis
c. Mampu menyusun perencanaan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul
pada keluarga dengan gangguan sistem muskuloskeletal : Gout Arthritis
d. Mampu melakukan intervensi sesuai dengan rencana yang disusun pada keluarga
dengan gangguan sistem muskuloskeletal : Gout Arthritis
e. Mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan terhadap
keluarga dengan gangguan sistem muskuloskeletal : Gout Arthritis
f. Mampu mendokumentasikan langkah proses keperawatan dari pengkajian sampai
evaluasi pada keluarga

1.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data studi kasus dapat dilakukan d engan prosedur yang sistematis dan dapat
dilakukan dengan cara :
1. Wawancara
Adalah merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan yang
sifatnya mencari dan menemukan keterangan tentang permasalahan pasien dan keluarga
2. Observasi/pengamatan

24
Pengumpulan data dengan melihat langsung pada obyek di lapangan dengan
menggunakan seluruh panca indera
3. Pemeriksaan fisik
Pengumpulan data dengan melalui pemeriksaan fisik head to toe terhadap pasien dengan
cara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, serta data penunjang
4. Studi dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat catatan catatan yang berhubungan dengan pasien
seperti hasil pemeriksaan laboratorium, status pasien dan lain lain
5. Penelurusan literature
Pengumpulan data denga melihat bahan atau literature yang ada (buku, majalah, laporan,
internet, da lain lain) baik sebagian maupun seluruhnya

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan studi kasus adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan umum dan tjuan khusus, teknik
pengumpulan data, sistematika penulisan
Bab II : Tinjauan teori, meliputi konsep dasar keperawatan keluarga
Bab III : Tinjauan kasus, meliputi pengkajian, diganosa keperawatan, perencanaan,
tindakan keperawatan, dan evaluasi
Bab IV : Kesimpulan dan saran

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA

2.1.1 Pengertian Keperawatan Keluarga


Keperawatan : Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian internal
dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan dalam bentuk bio-
psiko-sosial-kultural-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu,keluarga,dan
masyarakat baik sehat maupun sakit,yang mencakup seluruh proses kehidupan
masyarakat.

24
Asuhan Keperawatan : Suatu proses atau rangkaian kegiatan dalam praktik
praktik,keperawatan yang diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan, pedoman standar keperawatan,
serta landasan etika dan etiket keperawatan dalam lingkup wewenang dan tanggung
jawab keperawatan.
Keluarga : Unit terkecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
( Sudiharto,2007: 22)
Asuhan keperawatan keluarga : Suatu rangkaian yang diberikan melalui praktek
keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan ( Sri
Setyowati,2008 : 75)

2.1.2 Bentuk-Bentuk Keluarga


1. Keluarga Inti ( Nuclear Family )
Keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
2. Keluarga Besar ( Extended Family )
Keluarga inti ditambah keluarga lain (karena hubungan darah) misalnya kakek,
nenek, bibi, paman, sepupu, termasuk keluarga modern seperti orang tua tunggal,
keluarga tanpa anak, serta keluarga pasangan sejenis (guy/lesbian family)
3. Keluarga campuran ( Blended Family )
Keluarga yang terdiri dari suami,istri, anak-anak kandung dan anak-anak tiri.
4. Keluarga menurut hukum umum ( Common Law Family )
Anak-anak yang tinggal bersama
5. Keluarga Orang Tua Tunggal
Keluarga yang terdiri dari pria aatu wanita mungkin karena telah bererai, berpisah,
ditinggal mati, atau mungkin tidak pernah menikah serta anak-anak mereka yang
tinggal bersama
6. Keluarga hidup bersama ( Commune Family )
Keluarga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal bersama berbagi
hak dan tanggung jawab, serta memiliki kepercayaan bersama
7. Keluarga serial ( Serial Family )
Keluarga yang terdiri dari pria,wanita yang telah menikah, dan mungkin telah punya
anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta memiliki anak-
anak dengan pasangan masing-masing tetapi semuanya menganggap sebagai suatu
keluarga.

24
8. Keluarga gabungan ( composite Family )
keluarga yang terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya (poligami)
atau istri dengan beberapa suami dan anak-anaknya (poliandri)
9. Hidup bersama dan tinggal bersama ( Cohabitat Family )
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada ikatan
pernikahan sah.

2.1.3 Tugas Kesehatan keluarga


Dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan,tugas keluarga merupakan faktor utama
untuk pengembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Tugas kesehatan keluarga menurut riedman 1998 sebagai berikut :
1. Mengenal gangguan perkembangan masalah kesehatan setiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat
3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga-lembaga
kesehatan yang menunjukkan manfaat fasilitas kesehatan dengan baik

2.1.4 Struktur dan Fungsi Keluarga


Struktur kekuatan keluarga meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan keluarga
untuk saling berbagi. Kemampuan sistem pendukung diantara anggota
keluarga,kemampuan perawatan diri dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Menurut Friedmann (1999) ada 5 fungsi dasar keluarga :
1. Fungsi afektif
Fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial,saling mengasuh,
dan memberi cinta kasih serta saling menerima dan mendukung
2. Fungsi sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat anggota keluarga
berinteraksi sosia dan belajar berperan di lingkungan sosial
3. Fungsi reproduksi
Fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya
manusia
4. Fungsi ekonomi
Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, papan
5. Fungsi perawatan kesehatan
Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarg yang mengalami kesehatan
(Sudiharto, 2007 : 24)

2.1.5 Peran Perawat Keluarga

24
Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga, perawat perlu memperhatikan prinsip-
prinsip berikut :
1. Melakukan kerjasama keluarga secara koleektif
2. Memulai pekerjaan dari hal yang sesuai dengan kemampuan keluarga
3. Menyesuaikan rencana askep dengan tahap perkembangan keluarga
4. Menerima dan mengakui struktur keluarga
5. Menekankan pada kemampuan keluarga

Peran perawat keluarga :


1. Sebagai pendidik
Perawat bertanggung jawab memberikan pendidik kesehatan kepada
keluarga,terutama untuk mendirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang memiliki masalah kesehatan
2. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan kesehatan
Perawat bertanggung jawab memberi pelayanan keperawatan yang komprehensif
3. Sebagai pelaksana keperawatan
Pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak perama
dengan anggota keluarga yang sakit,yang memiliki masalah kesehatan
4. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan
Perawat melakukan supervise ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui
kunjungan rumah secara teratur, baik terhadap keluarga beresiko tinggi maupun
yang tidak
5. Sebagai pembela (advokat)
Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga
klien
6. Sebagai fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu,keluarga dn masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari
serta dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah
7. Sebagai peneliti
Perawat keluarga meneliti keluarga untuk dapat memahami masalah-masalah
kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga
8. Sebagai modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus memodifikasi lingkungan,baaik lingkungan rumah,
lingkungan masyarakat,dan lingkungan sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan
yang sehat. ( Sudinarto dan Sri Setyowati,2007)

24
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

24
1. Data Umum
A. Struktur Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 62 Tahun
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia
f. Pekerjaan : Pensiunan
g. Pendidikan : SMP
h. Alamat : Kp. Sindangsana RT.003 RW.02 No.17 Kelurahan
Neglasari
i. Type keluarga : Keluarga Inti
j. Komposisi keluarga : Ayah, Ibu, dan 3 orang anak
k. Tanggal Pengkajian : 18 Maret 2016

B. Daftar Anggota Keluarga

IMUNISASI
No Nama Hub Klg L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Ke
BCG DPT POLIO CAMPAK

1. Ny. H Istri P 55 Th SD IRT - - - - SAK


2. Tn. A. Anak L 32 Th SLTP Karyawan - - - - SEHA
umaro
3. Tn. Anak L 27 Th SD - - - - SEHA
Zakaria
4. Tn. M. Anak L 23 Th SD - - - - SEHA
Karyawan
maulana

Genogram

+ + + +

24
Keterangan:
= Perempuan + = Meninggal

= Laki-laki

* = Klien

----- = Tinggal serumah


= Garis keturunan
= Garis perkawinan

C. Sifat Keluarga
a. Yang paling berperan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga menurut Tn. A
adalah ia sendiri selaku Kepala Keluarga
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Istirahat Tidur
Tn. A mengatakan ia biasa tidur tidak menentu tetapi di bawah jam 22.00 WIB,
dan bangun tidur pukul 05.00 WIB. Dan tidak mempunyai gangguan tidur.

2) Makan & Minum


Klien mengatakan keluarganya makan dengan frekuensi makan 3 kali sehari
dengan menu apa adanya tidak ditentukan setiap harinya, tidak ada pantangan
makanan di keluarga dan minum dengan air mineral, Tn. A sesekali meminum
kopi.
c. Kebersihan diri
Kegiatan Frekuensi Keterangan
Memakai sabun
d. Mandi 2 kali sehari Rekreasi /
Di kamar mandi sendiri
2 kali sehari Hiburan
Gosok gigi Memakai pasta gigi Tn. A
(bisa lebih)
Cuci Rambut 3 kali seminggu Memakai shampoo
Mengatakan memotong kuku
Gunting kuku Jarang-jarang
tidak menentu
mengatakan melakukan rekreasi dengan berkunjung ke rumah anaknya yang sudah
berkeluarga dengan frekuensi 3 kali dalam 1 bulan, Hiburan lainnya keluarga Tn. A

24
yaitu berkumpul dengan keluarga dan bersosialisasi dengan tetangga (kumpul-kumpul
tetangga, mengobrol) dianggap sebagai suatu hiburan.
e. Merokok
Tn. A mengatakan saat ini masih merokok akan tetapi sudah berkurang jumlahnya
dari waktu sebelumnya yaitu Tn. A dapat menghabiskan 1-2 batang rokok dalam 1
hari dengan jenis rokok filter.
f. Minum Alkohol
Tn. A mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada anggota keluarga yang minum
minuman beralkohol.
g. Berkumpul Keluarga
Tn. A biasa berkumpul dengan keluarga setiap hari pada waktu malam hari,
mengobrol sambil menonton TV.
h. Data sosial
1) Tn. A mengatakan sudah tidak bekerja dan mendapatkan pemasukan hanya dari
anak-anaknya, dengan kisaran perbulan 600 ribu dari ketiga anaknya. dengan
pengeluaran perbulan digunakan untuk belanja kebutuhan rumah, seperti dapur,
listrik, transportasi. Tn. A mengatakan bahwa jumlah pengeluarannya sebulan
lebih dari atau sama dengan pemasukan. Yang menentukan hal keuangan dalam
keluarga adalah istrinya, karena Tn. A mempercayakan keuangannya kepada
istrinya
2) Peranan Masing-Masing Anggota Keluarga
a) Peran ayah : Tn.Amir sebagai kepala keluarga dan sebagai seorang ayah
untuk anak-anak nya
b) Peran ibu : Ny.Hirni sebagai ibu rumah tangga yang mengatur keuangan dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci dll.
c) Peran anak : Anak Tn Amir semuanya telah bekerja, dan memberikan
sebagian upah kerjanya kepada orang tuanya.
3) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Keagamaan
Keluarga Tn. A menganut agama Islam. Dan mengerjakan shalat 5 waktu.
Terlihat saat melakukan pengkajian telah tiba waktu ashar Tn. A bersegara
untuk melaksanakan shalat ashar
b) Fungsi Budaya
Tn. A dan keluarga berbudaya sunda sehingga keluarga selalu menerapkan
nilai budaya untuk selalu sopan dan harus menyapa kepada orang yang lebih
tua.
c) Fungsi Cinta Kasih

24
Tn. A sangat menyayangi keluarganya, dan membina hubungan dengan baik
untuk saling menyayangi didalam keluarga.
d) Fungsi Perlindungan
Tn. A memiliki perlindungan yang baik sehingga tercipta suasana aman,
nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
e) Fungsi Reproduksi
Dari pernikahannya dengan Ny. H, mereka memiliki 4 orang anak, 1 orang
anak telah berkeluarga dan 3 lainnya tinggal serumah dan belum menikah
dan saat ini sudah dewasa, Tn. A sudah mengalami lansia dan Ny. H sudah
mengalami menopause.
f) Fungsi Ekonomi
Tn. A mengatakan keluarga selalu bersyukur dengan pemasukan dari yang
diberikan oleh anak-anaknya dan mempercayai istrinya Ny. H untuk
mengatur keuangan rumah tangganya sebaik mungkin.
g) Fungsi Pelestarian Lingkungan
Tn. A merupakan orang yang peduli dengan kebersihan, terlihat sampah
dirumahnya di simpan pada tempatnya dan dibuang pada tempat
pembuangan sampah umum.
h) Fungsi Sosialisasi
Tn. A dan keluarga sering bergaul, dan sangat pandai dalam menjaga
kebersamaan serta menjalin keakraban dengan tetangganya, terlihat Tn. A
selalu menyapa setiap orang yang lewat depan rumahnya.Stress dan Koping
Keluarga
Tn.Amir saat ini sering merasa stres karena ia dan istrinya sedang mempunyai
masalah kesehatan Tn. A sering merasakan sakit pada sendi-sendi lututnya
sedangkan Ny.Hirni mempunyai hipertensi dan saat ini Ny. H sedang dalam masa
pengobatan jalan dan membutuhkan biaya, Tn. A mengatakan dengan shalat dan
berdoa dapat mengurangi stresnya serta dengan menceritakan keadaan yang
sebenarnya kepada anak-anaknya.

4) Organisasi Sosial yang Diikuti Keluarga


Tn. A dan keluarga tidak ada yang mengikuti organisasi sosial di lingkungannya.

5) Mobilitas Geografis Keluarga


Tn. A dan keluarga belum pernah pindah rumah dan merupakan penduduk asli
Tangerang.

24
6) Interaksi dengan masyarakat
Tn. A dan keluarga sangat berhubungan baik dengan tetangganya dan selalu saling
menyapa antar satu sama lain.

7) Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga Tn. A memiliki jaminan kesehatan yaitu KIS (Kartu Indonesia Sehat)

8) Tahap Perkembangan Keluarga


(1) Tahap perkembangan saat ini dalam keluarga Tn. A berada pada tahap
keluarga mulai melepas anaknya sebagai orang dewasa. Hal ini didukung
data masih ada anak Tn. A yang belum menikah yaitu Tn. Ahmad Umaro,
Tn. Zakaria, Tn. Muhamad Maulana. Tugas perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
di masyarakat.

(2) Riwayat kesehatan keluarga


Tn. A mengeluh sering merasakan nyeri sendi pada bagian lutut dan kaki nya
nyeri diraskan sudah 1 tahun, seminggu sebelum pengkajian Tn. A
mengatakan penyakitnya sempat parah yang menjadikan Tn. A tidak bisa
jalan, tetapi saat pengkajian Tn. A sudah dapat berjalan dengan baik namun
sesekali Tn. A tampak mengurut-urutkan bagian lututnya, Tn. A mengatakan
sakit yang ia rasakakan adalah asam urat, dan Ny. H mempunyai penyakit
hipertensi dan saat ini sedang mengkonsumsi obat antihipertensi, akan tetapi
menurut Tn. A istrinya Ny. H tidak meminum obat antihipertensi dengan
teratur.

(3) Riwayat kesehatan keluarga masa lalu


Tn. A mengatakan pernah di rawat di RS Sari Asih sekitar 2 tahun yang lalu
karena serangan stroke ia dirawat selama 1 minggu dan tidak memiliki
riwayat penyakit menular.

i. Data Lingkungan
DENAH

24
U

B T

KET:
1. Ruang tamu 6. Ventilasi
2. Kamar tidur 7. Pintu
3. Kamar tidur
4. Kamar mandi
5. Dapur

1) Rumah
- Type rumah : Permanen
- Ukuran : 4 meter x 9 meter persegi.
- Jumlah ruangan : 2 kamar tidur, 1 teras, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 WC
- Ventilasi : Terdapat 2 ventilasi, 1 buah jendela di depan ruang tamu dan
ventilasi disamping kamar tidur
- Penerangan : Sinar matahari dan sirkulasi udara kurang mencukupi

2) Penyediaan Air Bersih


Sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari berasal dari sumur yang
menggunakan mesin dan cukup untuk keperluan sehari-hari. Menurut Tn. A air di

24
WC digunakan untuk keperluan mandi, BAB, BAK, mencuci piring dan mencuci
pakaian.

3) Pembuangan Sampah dan Limbah


Tn. A mengatakan membuang sampah di kumpulkan pada kantong plastik dan
setelah penuh akan dibawa dan dibuang di tempat pembuangan sampah umum

4) Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan keluarga Tn. A adalah telepon genggam dan
terkadang juga menonton berita di TV. Tn. A tidak pernah membaca buku, koran
ataupun majalah. Namun mendapat informasi dari anaknya.

5) Sarana Transportasi
Tn. A hanya memiliki sepeda akan tetapi ketiga anaknya memiliki kendaraan
bermotor.

6) Fasilitas Pelayanan Umum


Tn. A mengatakan keluarganya jarang pergi ke fasilitas pelayanan umum seperti
kantor kelurahan, kantor kecamatan dan lain-lain.

7) Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Tn. A mengatakan menggunakan pelayanan kesehatan dengan datang ke
Puskesmas akan tetapi keluarga jarang memanfaatkan pelayanan kesehatan
tersebut meskipun karena jarak rumah ke puskesmas cukup dekat yaitu 200
meter.

8) Bahaya Kecelakaan
Posisi rumah Tn. A jauh dari bahaya kecelakaan seperti listrik bertegangan tinggi,
danau, jalan raya, dll

j. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
Sakit yang sering diderita Tn. A yaitu pusing, dan nyeri pada sendi lutut
sedangkan pada Ny. H adalah batuk dan demam , dan anak Tn. A biasanya
hanya batuk dan pilek. Upaya mencari pertolongan apabila sakit yaitu
menggunakan obat tradisional dengan tumbuh-tumbuhan dan obat warung
serta kadang dengan meminum jamu. Keluarga Tn. A jarang pergi ke
fasilitas kesehatan kecuali penyakitnya sudah parah.

24
2) KIA
Tn. A dan Ny. H bukan merupakan pasangan usiang subur karena keduanya
sudah berusia >49 tahun dan Ny. H sudah tidak menstruasi. (BKKBN,
2007:8)
3) KB
Ny. H sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi karena sudah mengalami
masa menopause.

4) Imunisasi
(Lihat tabel keluarga)

5) Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga


Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Tekanan Pernafasan Nadi BB/TB
Darah
Tn. A 120/80 20x/menit 86x/menit 68 Kg/ 160 cm
mmHg
Ny. H 140/90 19 x / Menit 97 x / Menit 50 Kg/ 152 cm
mmHg
Tn.A 100/70 21 x / Menit 77 x / Menit 67 Kg/ 165 cm
mmHg
Tn. Z 120/80 19 x / Menit 83 x / Menit 69 Kg/ 160 cm
mmHg
Tn. M 110/70 18 x / Menit 90 x / Menit 60 Kg/ 158 cm
mmHg
Pemeriksaan Fisik Head to Toe pada Tn. Dan Ny.H
Tn. A Ny. H
Kepala dan Wajah Tidak ada lesi pada kepala, bentuk Tidak ada lesi pada kepala, bentuk
simetris, rambut berwarna putih simetris, rambut berwarna putih tidak
tidak menyeluruh (uban), tidak merata (uban), tidak terdapat ketombe,
terdapat ketombe, rambut pecah- rambut pecah-pecah
pecah
Mata Sclera tidak ikterik, Tn. A Sclera tidak ikterik,Konjungtiva tidak
menggunakan kacamata plus anemis, pergerakan bola mata simetris

24
Telinga Telinga simetris, tidak terdapat Telinga simetris, tidak terdapat serumen,
serumen, pendengaran baik pendengaran baik
Hidung Tidak ada nyeri tekan, fungsi Tidak ada nyeri tekan, fungsi
penciuman normal penciuman normal
Mulut dan Gigi Mulut bersih, gigi sudah tidak ada Mulut bersih, tidak ada stomatitis
hanya tersisa 2 buah yaitu gigi pada
bagian depan, tidak ada stomatitis
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar getah Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening maupun tiroid bening maupun tiroid
Dada Bentuk dada simetris Bentuk dada simetris
Abdomen Perut datar, bentuk simetris perkusi Perut datar, bentuk simetris perkusi
timpani, tidak ada nyeri tekan. timpani, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas Kaki dan tangan simetris, tidak ada Kaki dan tangan simetris, tidak ada e
dema, tidak ada nyeri tekan, kekuatan
edema, tidak ada nyeri tekan,
otot
55 kekuatan
55 otot
55 55
Integumen Warna kulit sawo matang, kulit Warna kulit sawo matang, kulit kurang
kurang elastis. elastis.

6) Pengetahuan Keluarga tentang Kesehatan


Tn. A mengatakan sehat itu adalah dimana seseorang dapat makan dalam 3 kali
sehari dengan menu seimbang dan dapat melakukan aktivitas dengan baik.
Sedangkan sakit yaitu kondisi yang terjadi secara tiba-tiba yang tidak pernah kita
ketahui kapan datangnya.

7) Pemenuhan Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan


(1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan di dalam keluarga sangat
minim terutama tentang asam urat dan hipertensi yang saat ini keluarga
alami, Tn. A mengatakan belum tahu benar mengenai asam urat dan
hipertensi baik pengertian, penyebab, pencegahan maupun perawatannya,
Dan dalam pengambilan keputusan tindakan kesehatan jika ada keluarga
yang sakit, Tn. A menganjurkan untuk istirahat, tidak beraktivitas terlebih
dahulu, jika sakit berkepanjangan Tn. A menganjurkan untuk dibawa ke
Puskesmas. Kemampuan memelihara lingkungan rumah sehat di keluarga

24
Tn. A cukup baik, terlihat dari penataan ruangan rapi bersih dan terlihat
nyaman.

k. Riwayat Psikologis
1) Emosi
a) Tn. A mengatakan bahwa, ia slalu berusaha menjauhi pertengkaran, dan
mengatakan jarang bertengkar dengan isterinya.
b) Respon sesuai stimulus dalam keluarga Tn. A dalam menyelesaikan
masalah tersebut adalah dengan cara melupakan masalah tersebut tidak
diambil pusing dan tidak membiarkan berlarut-larut karena masalah yang
biasa timbul dapat teratasi.
2) Konsep Diri
Penilaian diri yang dikatakan Tn. A adalah merasa bahwa ia sebagai kepala
keluarga harus dapat menjadi panutan untuk anak-anaknya.

3) Pola Interaksi
a) Hubungan sesama Keluarga
Tn. A selalu mempunyai waktu untuk berbincang-bincang dengan
keluarganya, sering mengobrol sambil menonton TV bersama keluarga.
b) Hubungan dengan Tetangga
Tn. A sangat rukun, dan sering bercanda dengan tetangga, terlihat saat
sedang pengkajian Tn. A selalu berguyon dengan orang yg lewat di depan
rumah nya.
c) Hubungan dengan Masyarakat
Tn. A berhubungan baik dengan masyarakat disekitar, karena
menganggap bertengkar dengan orang lain merupakan hal yang tidak
pantas dan merugikan diri sendiri.

4) Mekanisme Pertahanan Diri


Masalah dari dalam keluarga adalah masalah kesehatan yang sering terjadi
pada Tn. A dan Ny. H

5) Harapan Keluarga terhadap Petugas Kesehatan


Tn. A mengatakan pelayanan di puskesmas sudah cukup baik dan cepat dalam
melakukan pelayanan ke pasien dan harapannya agar lebih di tingkatkan
kembali.

24
l. Riwayat Spiritual
Ketaatan dalam beribadah sesuai yang dikatakan Tn. A adalah Alhamdulillah
keluarga masih sering shalat dan menurut Tn. A isterinya membaca Al-Quran pada
saat sakit. Keyakinan tentang kesehatan yang dikatakan Tn. A adalah kalau sakit
tidak bisa shalat . Dan yang memberi sakit dan kesembuhan adalah Allah SWT,
jadi harus tetap shalat baik sehat maupun sakit. Beribadah dan berdoa agar tidak
sakit diberikan selalu kesehatan.

m. Riwayat Kultural
Tn. A masih bergantung pada obat-obatan tradisional yang diberitahu oleh
orangtuanya dan masih minum jamu, yang di katakan mujarab yang turun
temurun dipercayai.

24
No. II. DIAGNOSA
DataKEPERAWATAN
Senjang Penyebab Masalah

1 DS : A. Analisa dan Sintesa Data Ketidakmauan keluarga Resiko tinggi gangguan


1. Tn. A mengeluh sering merasakan nyeri dalam memanfaatkan pergerakan
sendi pada bagian kaki fasilitan pelayanan
2. Nyeri diraskan sudah 1 tahun, seminggu
kesehatan serta kurangnya
sebelum pengkajian Tn. A mengatakan
pengetahuan terhadap
penyakitnya sempat parah yang menjadikan
penyakit
Tn. A tidak bisa jalan, tetapi saat pengkajian
Tn. A sudah dapat berjalan dengan baik
3. Tn. A mengatakan Keluarga jarang pergi ke
fasilitas (Puskesmas) kesehatan kecuali
penyakitnya sudah parah.
4. Tn. A mengatakan sakit yang ia rasakakan
adalah asam urat
5. Tn. A mengatakan belum tahu benar
mengenai asam urat baik pengertian,
penyebab, pencegahan maupun
perawatannya.
6. Tn. A mengatakan tidak mempunyai
pantangan makanan apapun

DO :
1. Tampak Tn. A sesekali mengurut-urutkan
bagian lututnya,
2. TTV
TD : 120/80 mmHg
Pernapasan : 20x/menit
Nadi : 86x/mmenit
3. Kadar Asam urat: 11,8 mg/dl (laki-laki 3,4-
7 Mg/dl)
4. BB /TB : 68 Kg/ 160 cm
2 DS : Ketidakmampuan Resiko terjadinya
1. Tn. A mengatakan sakit istrinya Ny. H keluarga merawat komplikasi hipertensi
merupakan penyakit hipertensi anggotanya yang sakit (stroke)
2. menurut Tn. A istrinya Ny. H Saat ini
karena kurangnya
sedang mengkonsumsi obat antihipertensi,
pengetahuan keluarga
akan tetapi istrinya tidak meminum obat
antihipertensi dengan teratur.
3. Tn. A dan keluarga pergi ke
puskesmas/dokter jika sakitnya sudah parah
4. Tn. A mengatakan keluarga biasa makan
dengan menu seadanya tidak di tentukan
25
setiap harinya
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan Ketidakmauan keluarga
dalam memanfaatkan fasilitan pelayanan kesehatan serta kurangnya pengetahuan
terhadap penyakit
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga

III.PENAPISAN MASALAH
1. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam memanfaatkan fasilitan pelayanan kesehatan serta kurangnya pengetahuan
terhadap penyakit

No. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


1. Sifat masalah 1 2/3 x 1 2/3 Masalah ini merupakan
3. Actual ancaman kesehatan jika tidak
(tidak/kurang) ditangani maka akan
2. Ancaman
mengganggu kesehatan Tn. A
kesehatan
yaitu kurangnya pengetahuan
1. Keadaan
yang dapat memperburuk
sejahtera
kondisi Tn. A , oleh karena itu
diperlukan tindakan segera
2. Kemungkinan 2 2/2 x 2 2 Karena Tn. A dan keluarga
masalah dapat belum terbuka tentang penyakit
diubah yang sedang dialami saat ini
2. Mudah
1. Sebagian
0. Tidak dapat
3. Potensi masalah 1 1/2 x 1 1/2 Karena Tn. A tidak mengetahui
untuk dicegah pemeliharaan kesehatan dan
3. Tinggi membuat pertimbangan
2. Cukup
mengenai kesehatan
1. Rendah
4. Menonjolnya 1 2/2 x 1 1 Klien bertanya cara mengatasi
masalah penyakit yang di derita.

24
2. Masalah berat
dan harus
segera di
tangani
1. Ada masalah
tidak perlu
segera
ditangani
0. Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 3 7/6

2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi (stroke) berhubungan dengan


Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya
pengetahuan keluarga
No. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1. Sifat masalah 1 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan karena
3. Actual dapat memperburuk keadaan
(tidak/kurang) kesehatan Ny. H
2. Ancaman
kesehatan
1. Keadaan
sejahtera
2. Kemungkinan 2 1/2 x 2 1 Sebagian karena keluarga Tn.
masalah dapat Amar kurang pengetahuan
diubah terhadap proses penyakitnya
2. Mudah
1. Sebagian
0. Tidak dapat
3. Potensi masalah 1 2/3 x 1 2/3 Dengan memberikan
untuk dicegah penyuluhan kemungkinan
3.Tinggi masalah dapat di cegah karena
2.Cukup bertambahnya pengetahuan
1.Rendah keluarga
4. Menonjolnya 1 1/2 x 1 1/2 Karena untuk merubah

24
masalah kebiasaan membutuhkan waktu
2. Masalah berat yang lama.
dan harus segera
di tangani
1. Ada masalah
tidak perlu
segera ditangani
0. Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 3

1. PRIORITAS MASALAH
I. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga
II. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan Ketidakmauan keluarga dalam
memanfaatkan fasilitan pelayanan kesehatan serta kurangnya pengetahuan terhadap
penyakit

24
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No. Tujuan Evaluasi
Intervensi Rasionalisasi
Dx Umum Khusus Kriteria Standar
Dx.1 Setelah Setelah di Respon Klien dapat 1. mengkaji TTV klien 1. Mengetahui TTV klien
dilakukan lakukan verbal memahami tentang dan memudahkan
pendidikan penyuluhan penyakit gout atritis, dalam pemberian
penyebab,
kesehatan selama 30 intervensi
tanda gejala,
2. Untuk mengetahui
diharapkan menit 2. lakukan pemeriksaan
pencegahan dan
kadar asam urat dalam
Anggota diharapkan MCU
perawatan nya serta
tubuh
keluarga klien dapat
diet pada keluarga 3. Jelaskan tentang 3. Meningkatkan
dapat mengerti
dengan gout atritis pentingnya pemanfaatan kesadaran akan
memelihara tentang gout
fasilitas kesehatan pentingnya mengontrol
kesehatan atritis
kesehatan di fasilitas
dan
4. Kaji pengetahuan kesehatan
mengetahui 4. Untuk mengetahui
keluarga tentang
tentang sejauh mana
penyakit asam urat
penyakit pengetahuan pasien
gout atritis tentang penyakit asam
urat
5. Jelaskan kepada klien
tentang
pengertian,penyebab,tan 5. Untuk memberi
da gejala dan informasi dan

25
pencegahan pengetahuan tentang
6. Diskusikan kembali
penyakit yang di derita
dengan keluarga tentang
6. Untuk mengetahui
penyakit gout atritis,
apakah yang di
penyebab, tanda gejala,
sampaikan dapat
pencegahan dan
diterima atau tidak
perawatan nya serta diet
pada keluarga dengan
gout atritis
Dx.2 Anggota Setelah di Respon Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan 1. Untuk mengetahui
keluarga lakukan verbal memahami tentang keluarga tentang sejauh mana
dapat penyuluhan pemeliharaan hipertensi pengetahuan pasien
memelihara selama 30 kesehatan dan tentang hipertensi
2. Diskusikan bersama
2. Untuk mengetahui
kesehatan menit kemampuan
keluarga tentang
apakah yang di
serta dapat diharapkan membuat
pengertian hipertensi,
sampaikan dapat
meminimal keluarga pertimbangan
factor penyebab, tanda
diterima atau tidak
kan resiko mengerti tentang kesehatan.
dan gejala (sakit kepala,
komplikasi tentang
pusing, lemas,
(stroke) kesehatan
kesemutan, nyeri
dan
tengkuk, pandangan
kemampuan
kabur) (stress, merokok,
membuat
obesitas, alcohol,
pertimbangan
keturunan)

24
tentang 3. Jelaskan kepada keluarga
kesehatan. tentang akibat lanjut 3. Dapat menyadarkan
apabila hipertensi tidak keluarga tenatng
diatasi (gagal bahaya penyakit
injal,jantung,stroke,) hipertensi

4. Jelaskan cara perawatan


hipertensi (pastikan 4. Meningkatkan
untuk selalu control TD, pengetahuan klien
ikuti pola makan/diet, tentang perawatan
kurangi konsumsi hipertensi
garam, kuragi makanan
yang berlemak, minum
obat secara teratur)

5. Motivasi keluarga utuk


mengulangi apa yang 5. Memvalidasi dari hasil
telah dijelaskan penyuluhan kesehatan

6. Membantu keluarga
6. Berikan kesmpatan
untuk lebih memahami.
bertanya kepada
keluarga

24
IV. IMPLEMENTASI
Nama Mahasiswa
Dx Implementasi
Tanda Tangan
Dx 1 1. Mengkaji TTV klien
2. Melakukan pemeriksaan MCU
3. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit asam urat
4. Menelaskan kepada klien tentang pengertian,penyebab,tanda gejala dan pencegahan
5. Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang penyakit gout atritis, penyebab, tanda gejala,
pencegahan dan perawatan nya serta diet pada keluarga dengan gout atritis
6. Menjelaksan kepada keluarga tentang pentingnya memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Dx 2 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi
2. mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian hipertensi, factor penyebab, tanda dan gejala (sakit
kepala, pusing, lemas, kesemutan, nyeri tengkuk, pandangan kabur) (stress, merokok, obesitas, alcohol,
keturunan)
3. Menjelaskan kepada keluarga tentang akibat lanjut apabila hipertensi tidak diatasi (gagal ginjal, jantung,
stroke,)
4. menjelaskan cara perawatan hipertensi (pastikan untuk selalu control TD, ikuti pola makan/diet, kurangi
konsumsi garam, kuragi makanan yang berlemak, minum obat secara teratur)
5. Memotivasi keluarga utuk mengulangi apa yang telah dijelaskan
6. Memberikan kesmpatan bertanya kepada keluarga

V. CATATAN PERKEMBANGAN (EVALUASI SUMATIF)


Hari/tanggal
Dx Catatan Perkembangan Tanda Tangan
(Waktu)

25
Sabtu, 19 Maret Dx 1 S : keluarga mengatakan mengerti yang dijelaskan oleh perawat
O:
2016
keluarga mampu menyebutkan kembali tentang pengertian, penyebab, tanda
10.00-11.30
gejala, dan pencegahan penyakit asam urat
keluarga tampak antusias dalam menjelaskan kembali masalah kesehatannya
Hasil asam urat : 11,8 Mg/dl
tanda-anda vital :
TD : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 86x/menit
Frekuensi pernapasan : 20x/menit
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Minggu, 20 Dx 2
maret 2016 S :
13.00-14.30
Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang pemeliharaan kesehatan khusunya
hipertensi dan asam urat
Ny. H mengatakan mengerti dan mengetahui kondisi kesehatannya saat ini
dengan penyakit hipertensi
O:
keluarga tampak antusias dalam menjelaskan kembali dari apa yang sudah di
jelaskan oleh penyuluh
Tanta-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
Frekuensi Nasi : 89x/menit
Frekuensi napas : 19x/menit
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

24
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan keluarga Tn.A dengan Asam Urat dan
Hipertensi pada Ny.H, pada Tn. A dan Ny.H diwilayah Kamp.Sindang sana Rt 03/Rw 02
Neglasari Tangerang Banten, dari tanggal 17 maret 2016 21 maret 2016, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Pada kesimpulannya penulis telah mendapat pengalaman yang nyata melaksanakan
asuhan keperawatan keluarga pada pasien yang mencakup bio- psiko-sosial-spiritual
dengan pendekatan proses keperawatan, dimana penulis :
1. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn.A dengan Asam urat dan
Hipertensi pada Ny.H .
Berdasarkan hasil pengkajian data pada tanggal 17 Maret 2016 pada keluarga Tn.A
Dengan Asam urat dan Hipertensi pada Ny.H dilakukan pengumpulan data dengan
cara observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik. Pengkajian juga meliputi bio-
psiko-sosial-spiritual. Dalam pengkajian ditemukan data subjektif dan objektif yang
kemudian di analisa untuk ditemukannya masalah.
Pada saat pengkajian ditemukan pasien dengan keluhan nyeri pada sendi lutut dan
ditemukan hasil medikal checkup asam urat yaitu 11,8 mg/dl. Dan ditemukan
tekanan darah pada Ny.H 140/90 mmHg.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.A dengan asam urat
dan Hipertensi pada Ny.H.
Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan data yang didapat dari hasil pengkajian
dan dirumuskan berdasarkan problem, etiologi, dan sign serta perioritas masalah
adalah berdasarkan scoring.
Diagnosa yang muncul pada keluarga Tn.A dengan asam urat dan hipertensi pada
Ny.H adalah :
a. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan ketidakmauan
keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan serta kurangnya pengetahuan
terhadap penyakit.
b. Resiko terjadi komplikasi hipertensi (stroke) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya
pengetahuan keluarga.

25
3. Mampu menyusun perencanaan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
Penyusunan perencanaan disesuai dengan diagnosa yang muncul berdasarkan
prioritas maasalah yang mengacu pada tujuan dan kriteria waktu yang dicapai, serta
adanya keterlibatan kelompok, pasien, dan keluarga untuk mencapai hasil yang
maksimal.
Tindakan keperawatan yang direncanakan untuk mengatasi masalah pada keluarga
Tn.A dan Ny.H adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah cara
yang paling efektif untuk menghasilkan perubahan baik dari segi pengetahuan,
sikap dan perilaku untuk hidup yang lebih sehat.
4. Mampu menerapkan intervensi sesuai dengan rencana yang diterapkan.
pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.pada proses
pelaksanaan semua dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang ada karna pasien
dan keluarga bersikap kooperatif sehingga dapat membantu dalam mendapatkan
hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
5. Telah mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga
Dalam evaluasi yang kami laksanakan adalah adanya perubahan dari Tn.A dan Ny.H,
antara lain :
a. Pasien memahami tentang pendidikan kesehatan tentang asam urat
b. Pasien memahami tentang pendidikan kesehatan tentang diit asam urat
c. Pasein memahami tentang pendidikan kesehatan hipertensi
6. Telah mampu melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
Tahap dokumentasi pada asuhan keperawatan keluarga Tn.A dan Ny.H dengan asam urat
dan hipertensi selama perawatan dibuat berurutan sesuai dengan proses keperawatan yang
dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan
keperawatan dan evaluasi yang hasilnya dibuat secara tertulis
1.2 SARAN
1. Bagi keluarga
a. Kelompok menganjurkan kepada keluarga khususnya Tn.A dan Ny.H untuk patuh
dalam menjalani pengobatan dan penatalaksanaan asam urat dan hipertensi.
b. Kelompok menganjurkan dan memberikan motivasi kepada keluarga Tn.A dan
Ny.H untuk rutin meminum obat dan jangan sampai putus obat agar tidak terjadi
kekambuhan berulang.
2. Bagi Puskesmas
Kelompok mengharapkan agar pihak puskesmas untuk mengadakan pendidikan
kesehatan secara rutin kepada masyarakat.

24

Anda mungkin juga menyukai