Askep Keluarga
Askep Keluarga
PENDAHULUAN
25
tahun setelah serangan gout pertama, dan sisanya 7 % tidak mengalami gangguan serangan
gout. (Yatim, 2006)
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa gout arthritis disebabkan oleh multifaktor bebrapa
diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gout arthritis dan tindakan
preventif terhadap fakor resiko. Berdasarkan pertimabangan diatas makan penulis tertarik
untuk membahas lebih lanju kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A
Dengan Gout Arthritis Pada Tn. A Di RT 02 RW 03 Kelurahan Neglasari Kecamatan
Neglasari
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan pengalaman nyata melaksanaka studi kasus pasien dengan gangguan sistem
muskoloskeletal : Gout Arthritis, secara komprehensif mencakup unsur Bio-Psio-Sosial-
Spiritual menggunakan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga dengan gangguan sistem
muskuloskeletal : Gout Arthritis
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan gangguan sistem
muskuloskeletal : Gout Artthritis
c. Mampu menyusun perencanaan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul
pada keluarga dengan gangguan sistem muskuloskeletal : Gout Arthritis
d. Mampu melakukan intervensi sesuai dengan rencana yang disusun pada keluarga
dengan gangguan sistem muskuloskeletal : Gout Arthritis
e. Mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan terhadap
keluarga dengan gangguan sistem muskuloskeletal : Gout Arthritis
f. Mampu mendokumentasikan langkah proses keperawatan dari pengkajian sampai
evaluasi pada keluarga
24
Pengumpulan data dengan melihat langsung pada obyek di lapangan dengan
menggunakan seluruh panca indera
3. Pemeriksaan fisik
Pengumpulan data dengan melalui pemeriksaan fisik head to toe terhadap pasien dengan
cara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, serta data penunjang
4. Studi dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat catatan catatan yang berhubungan dengan pasien
seperti hasil pemeriksaan laboratorium, status pasien dan lain lain
5. Penelurusan literature
Pengumpulan data denga melihat bahan atau literature yang ada (buku, majalah, laporan,
internet, da lain lain) baik sebagian maupun seluruhnya
BAB II
TINJAUAN TEORI
24
Asuhan Keperawatan : Suatu proses atau rangkaian kegiatan dalam praktik
praktik,keperawatan yang diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan, pedoman standar keperawatan,
serta landasan etika dan etiket keperawatan dalam lingkup wewenang dan tanggung
jawab keperawatan.
Keluarga : Unit terkecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
( Sudiharto,2007: 22)
Asuhan keperawatan keluarga : Suatu rangkaian yang diberikan melalui praktek
keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan ( Sri
Setyowati,2008 : 75)
24
8. Keluarga gabungan ( composite Family )
keluarga yang terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya (poligami)
atau istri dengan beberapa suami dan anak-anaknya (poliandri)
9. Hidup bersama dan tinggal bersama ( Cohabitat Family )
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada ikatan
pernikahan sah.
24
Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga, perawat perlu memperhatikan prinsip-
prinsip berikut :
1. Melakukan kerjasama keluarga secara koleektif
2. Memulai pekerjaan dari hal yang sesuai dengan kemampuan keluarga
3. Menyesuaikan rencana askep dengan tahap perkembangan keluarga
4. Menerima dan mengakui struktur keluarga
5. Menekankan pada kemampuan keluarga
24
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
24
1. Data Umum
A. Struktur Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 62 Tahun
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia
f. Pekerjaan : Pensiunan
g. Pendidikan : SMP
h. Alamat : Kp. Sindangsana RT.003 RW.02 No.17 Kelurahan
Neglasari
i. Type keluarga : Keluarga Inti
j. Komposisi keluarga : Ayah, Ibu, dan 3 orang anak
k. Tanggal Pengkajian : 18 Maret 2016
IMUNISASI
No Nama Hub Klg L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Ke
BCG DPT POLIO CAMPAK
Genogram
+ + + +
24
Keterangan:
= Perempuan + = Meninggal
= Laki-laki
* = Klien
C. Sifat Keluarga
a. Yang paling berperan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga menurut Tn. A
adalah ia sendiri selaku Kepala Keluarga
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Istirahat Tidur
Tn. A mengatakan ia biasa tidur tidak menentu tetapi di bawah jam 22.00 WIB,
dan bangun tidur pukul 05.00 WIB. Dan tidak mempunyai gangguan tidur.
24
yaitu berkumpul dengan keluarga dan bersosialisasi dengan tetangga (kumpul-kumpul
tetangga, mengobrol) dianggap sebagai suatu hiburan.
e. Merokok
Tn. A mengatakan saat ini masih merokok akan tetapi sudah berkurang jumlahnya
dari waktu sebelumnya yaitu Tn. A dapat menghabiskan 1-2 batang rokok dalam 1
hari dengan jenis rokok filter.
f. Minum Alkohol
Tn. A mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada anggota keluarga yang minum
minuman beralkohol.
g. Berkumpul Keluarga
Tn. A biasa berkumpul dengan keluarga setiap hari pada waktu malam hari,
mengobrol sambil menonton TV.
h. Data sosial
1) Tn. A mengatakan sudah tidak bekerja dan mendapatkan pemasukan hanya dari
anak-anaknya, dengan kisaran perbulan 600 ribu dari ketiga anaknya. dengan
pengeluaran perbulan digunakan untuk belanja kebutuhan rumah, seperti dapur,
listrik, transportasi. Tn. A mengatakan bahwa jumlah pengeluarannya sebulan
lebih dari atau sama dengan pemasukan. Yang menentukan hal keuangan dalam
keluarga adalah istrinya, karena Tn. A mempercayakan keuangannya kepada
istrinya
2) Peranan Masing-Masing Anggota Keluarga
a) Peran ayah : Tn.Amir sebagai kepala keluarga dan sebagai seorang ayah
untuk anak-anak nya
b) Peran ibu : Ny.Hirni sebagai ibu rumah tangga yang mengatur keuangan dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci dll.
c) Peran anak : Anak Tn Amir semuanya telah bekerja, dan memberikan
sebagian upah kerjanya kepada orang tuanya.
3) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Keagamaan
Keluarga Tn. A menganut agama Islam. Dan mengerjakan shalat 5 waktu.
Terlihat saat melakukan pengkajian telah tiba waktu ashar Tn. A bersegara
untuk melaksanakan shalat ashar
b) Fungsi Budaya
Tn. A dan keluarga berbudaya sunda sehingga keluarga selalu menerapkan
nilai budaya untuk selalu sopan dan harus menyapa kepada orang yang lebih
tua.
c) Fungsi Cinta Kasih
24
Tn. A sangat menyayangi keluarganya, dan membina hubungan dengan baik
untuk saling menyayangi didalam keluarga.
d) Fungsi Perlindungan
Tn. A memiliki perlindungan yang baik sehingga tercipta suasana aman,
nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
e) Fungsi Reproduksi
Dari pernikahannya dengan Ny. H, mereka memiliki 4 orang anak, 1 orang
anak telah berkeluarga dan 3 lainnya tinggal serumah dan belum menikah
dan saat ini sudah dewasa, Tn. A sudah mengalami lansia dan Ny. H sudah
mengalami menopause.
f) Fungsi Ekonomi
Tn. A mengatakan keluarga selalu bersyukur dengan pemasukan dari yang
diberikan oleh anak-anaknya dan mempercayai istrinya Ny. H untuk
mengatur keuangan rumah tangganya sebaik mungkin.
g) Fungsi Pelestarian Lingkungan
Tn. A merupakan orang yang peduli dengan kebersihan, terlihat sampah
dirumahnya di simpan pada tempatnya dan dibuang pada tempat
pembuangan sampah umum.
h) Fungsi Sosialisasi
Tn. A dan keluarga sering bergaul, dan sangat pandai dalam menjaga
kebersamaan serta menjalin keakraban dengan tetangganya, terlihat Tn. A
selalu menyapa setiap orang yang lewat depan rumahnya.Stress dan Koping
Keluarga
Tn.Amir saat ini sering merasa stres karena ia dan istrinya sedang mempunyai
masalah kesehatan Tn. A sering merasakan sakit pada sendi-sendi lututnya
sedangkan Ny.Hirni mempunyai hipertensi dan saat ini Ny. H sedang dalam masa
pengobatan jalan dan membutuhkan biaya, Tn. A mengatakan dengan shalat dan
berdoa dapat mengurangi stresnya serta dengan menceritakan keadaan yang
sebenarnya kepada anak-anaknya.
24
6) Interaksi dengan masyarakat
Tn. A dan keluarga sangat berhubungan baik dengan tetangganya dan selalu saling
menyapa antar satu sama lain.
i. Data Lingkungan
DENAH
24
U
B T
KET:
1. Ruang tamu 6. Ventilasi
2. Kamar tidur 7. Pintu
3. Kamar tidur
4. Kamar mandi
5. Dapur
1) Rumah
- Type rumah : Permanen
- Ukuran : 4 meter x 9 meter persegi.
- Jumlah ruangan : 2 kamar tidur, 1 teras, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 WC
- Ventilasi : Terdapat 2 ventilasi, 1 buah jendela di depan ruang tamu dan
ventilasi disamping kamar tidur
- Penerangan : Sinar matahari dan sirkulasi udara kurang mencukupi
24
WC digunakan untuk keperluan mandi, BAB, BAK, mencuci piring dan mencuci
pakaian.
4) Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi yang digunakan keluarga Tn. A adalah telepon genggam dan
terkadang juga menonton berita di TV. Tn. A tidak pernah membaca buku, koran
ataupun majalah. Namun mendapat informasi dari anaknya.
5) Sarana Transportasi
Tn. A hanya memiliki sepeda akan tetapi ketiga anaknya memiliki kendaraan
bermotor.
8) Bahaya Kecelakaan
Posisi rumah Tn. A jauh dari bahaya kecelakaan seperti listrik bertegangan tinggi,
danau, jalan raya, dll
j. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
Sakit yang sering diderita Tn. A yaitu pusing, dan nyeri pada sendi lutut
sedangkan pada Ny. H adalah batuk dan demam , dan anak Tn. A biasanya
hanya batuk dan pilek. Upaya mencari pertolongan apabila sakit yaitu
menggunakan obat tradisional dengan tumbuh-tumbuhan dan obat warung
serta kadang dengan meminum jamu. Keluarga Tn. A jarang pergi ke
fasilitas kesehatan kecuali penyakitnya sudah parah.
24
2) KIA
Tn. A dan Ny. H bukan merupakan pasangan usiang subur karena keduanya
sudah berusia >49 tahun dan Ny. H sudah tidak menstruasi. (BKKBN,
2007:8)
3) KB
Ny. H sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi karena sudah mengalami
masa menopause.
4) Imunisasi
(Lihat tabel keluarga)
24
Telinga Telinga simetris, tidak terdapat Telinga simetris, tidak terdapat serumen,
serumen, pendengaran baik pendengaran baik
Hidung Tidak ada nyeri tekan, fungsi Tidak ada nyeri tekan, fungsi
penciuman normal penciuman normal
Mulut dan Gigi Mulut bersih, gigi sudah tidak ada Mulut bersih, tidak ada stomatitis
hanya tersisa 2 buah yaitu gigi pada
bagian depan, tidak ada stomatitis
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar getah Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening maupun tiroid bening maupun tiroid
Dada Bentuk dada simetris Bentuk dada simetris
Abdomen Perut datar, bentuk simetris perkusi Perut datar, bentuk simetris perkusi
timpani, tidak ada nyeri tekan. timpani, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas Kaki dan tangan simetris, tidak ada Kaki dan tangan simetris, tidak ada e
dema, tidak ada nyeri tekan, kekuatan
edema, tidak ada nyeri tekan,
otot
55 kekuatan
55 otot
55 55
Integumen Warna kulit sawo matang, kulit Warna kulit sawo matang, kulit kurang
kurang elastis. elastis.
24
Tn. A cukup baik, terlihat dari penataan ruangan rapi bersih dan terlihat
nyaman.
k. Riwayat Psikologis
1) Emosi
a) Tn. A mengatakan bahwa, ia slalu berusaha menjauhi pertengkaran, dan
mengatakan jarang bertengkar dengan isterinya.
b) Respon sesuai stimulus dalam keluarga Tn. A dalam menyelesaikan
masalah tersebut adalah dengan cara melupakan masalah tersebut tidak
diambil pusing dan tidak membiarkan berlarut-larut karena masalah yang
biasa timbul dapat teratasi.
2) Konsep Diri
Penilaian diri yang dikatakan Tn. A adalah merasa bahwa ia sebagai kepala
keluarga harus dapat menjadi panutan untuk anak-anaknya.
3) Pola Interaksi
a) Hubungan sesama Keluarga
Tn. A selalu mempunyai waktu untuk berbincang-bincang dengan
keluarganya, sering mengobrol sambil menonton TV bersama keluarga.
b) Hubungan dengan Tetangga
Tn. A sangat rukun, dan sering bercanda dengan tetangga, terlihat saat
sedang pengkajian Tn. A selalu berguyon dengan orang yg lewat di depan
rumah nya.
c) Hubungan dengan Masyarakat
Tn. A berhubungan baik dengan masyarakat disekitar, karena
menganggap bertengkar dengan orang lain merupakan hal yang tidak
pantas dan merugikan diri sendiri.
24
l. Riwayat Spiritual
Ketaatan dalam beribadah sesuai yang dikatakan Tn. A adalah Alhamdulillah
keluarga masih sering shalat dan menurut Tn. A isterinya membaca Al-Quran pada
saat sakit. Keyakinan tentang kesehatan yang dikatakan Tn. A adalah kalau sakit
tidak bisa shalat . Dan yang memberi sakit dan kesembuhan adalah Allah SWT,
jadi harus tetap shalat baik sehat maupun sakit. Beribadah dan berdoa agar tidak
sakit diberikan selalu kesehatan.
m. Riwayat Kultural
Tn. A masih bergantung pada obat-obatan tradisional yang diberitahu oleh
orangtuanya dan masih minum jamu, yang di katakan mujarab yang turun
temurun dipercayai.
24
No. II. DIAGNOSA
DataKEPERAWATAN
Senjang Penyebab Masalah
DO :
1. Tampak Tn. A sesekali mengurut-urutkan
bagian lututnya,
2. TTV
TD : 120/80 mmHg
Pernapasan : 20x/menit
Nadi : 86x/mmenit
3. Kadar Asam urat: 11,8 mg/dl (laki-laki 3,4-
7 Mg/dl)
4. BB /TB : 68 Kg/ 160 cm
2 DS : Ketidakmampuan Resiko terjadinya
1. Tn. A mengatakan sakit istrinya Ny. H keluarga merawat komplikasi hipertensi
merupakan penyakit hipertensi anggotanya yang sakit (stroke)
2. menurut Tn. A istrinya Ny. H Saat ini
karena kurangnya
sedang mengkonsumsi obat antihipertensi,
pengetahuan keluarga
akan tetapi istrinya tidak meminum obat
antihipertensi dengan teratur.
3. Tn. A dan keluarga pergi ke
puskesmas/dokter jika sakitnya sudah parah
4. Tn. A mengatakan keluarga biasa makan
dengan menu seadanya tidak di tentukan
25
setiap harinya
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan Ketidakmauan keluarga
dalam memanfaatkan fasilitan pelayanan kesehatan serta kurangnya pengetahuan
terhadap penyakit
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga
III.PENAPISAN MASALAH
1. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam memanfaatkan fasilitan pelayanan kesehatan serta kurangnya pengetahuan
terhadap penyakit
24
2. Masalah berat
dan harus
segera di
tangani
1. Ada masalah
tidak perlu
segera
ditangani
0. Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 3 7/6
24
masalah kebiasaan membutuhkan waktu
2. Masalah berat yang lama.
dan harus segera
di tangani
1. Ada masalah
tidak perlu
segera ditangani
0. Masalah tidak
dirasakan
TOTAL 3
1. PRIORITAS MASALAH
I. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga
II. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan Ketidakmauan keluarga dalam
memanfaatkan fasilitan pelayanan kesehatan serta kurangnya pengetahuan terhadap
penyakit
24
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No. Tujuan Evaluasi
Intervensi Rasionalisasi
Dx Umum Khusus Kriteria Standar
Dx.1 Setelah Setelah di Respon Klien dapat 1. mengkaji TTV klien 1. Mengetahui TTV klien
dilakukan lakukan verbal memahami tentang dan memudahkan
pendidikan penyuluhan penyakit gout atritis, dalam pemberian
penyebab,
kesehatan selama 30 intervensi
tanda gejala,
2. Untuk mengetahui
diharapkan menit 2. lakukan pemeriksaan
pencegahan dan
kadar asam urat dalam
Anggota diharapkan MCU
perawatan nya serta
tubuh
keluarga klien dapat
diet pada keluarga 3. Jelaskan tentang 3. Meningkatkan
dapat mengerti
dengan gout atritis pentingnya pemanfaatan kesadaran akan
memelihara tentang gout
fasilitas kesehatan pentingnya mengontrol
kesehatan atritis
kesehatan di fasilitas
dan
4. Kaji pengetahuan kesehatan
mengetahui 4. Untuk mengetahui
keluarga tentang
tentang sejauh mana
penyakit asam urat
penyakit pengetahuan pasien
gout atritis tentang penyakit asam
urat
5. Jelaskan kepada klien
tentang
pengertian,penyebab,tan 5. Untuk memberi
da gejala dan informasi dan
25
pencegahan pengetahuan tentang
6. Diskusikan kembali
penyakit yang di derita
dengan keluarga tentang
6. Untuk mengetahui
penyakit gout atritis,
apakah yang di
penyebab, tanda gejala,
sampaikan dapat
pencegahan dan
diterima atau tidak
perawatan nya serta diet
pada keluarga dengan
gout atritis
Dx.2 Anggota Setelah di Respon Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan 1. Untuk mengetahui
keluarga lakukan verbal memahami tentang keluarga tentang sejauh mana
dapat penyuluhan pemeliharaan hipertensi pengetahuan pasien
memelihara selama 30 kesehatan dan tentang hipertensi
2. Diskusikan bersama
2. Untuk mengetahui
kesehatan menit kemampuan
keluarga tentang
apakah yang di
serta dapat diharapkan membuat
pengertian hipertensi,
sampaikan dapat
meminimal keluarga pertimbangan
factor penyebab, tanda
diterima atau tidak
kan resiko mengerti tentang kesehatan.
dan gejala (sakit kepala,
komplikasi tentang
pusing, lemas,
(stroke) kesehatan
kesemutan, nyeri
dan
tengkuk, pandangan
kemampuan
kabur) (stress, merokok,
membuat
obesitas, alcohol,
pertimbangan
keturunan)
24
tentang 3. Jelaskan kepada keluarga
kesehatan. tentang akibat lanjut 3. Dapat menyadarkan
apabila hipertensi tidak keluarga tenatng
diatasi (gagal bahaya penyakit
injal,jantung,stroke,) hipertensi
6. Membantu keluarga
6. Berikan kesmpatan
untuk lebih memahami.
bertanya kepada
keluarga
24
IV. IMPLEMENTASI
Nama Mahasiswa
Dx Implementasi
Tanda Tangan
Dx 1 1. Mengkaji TTV klien
2. Melakukan pemeriksaan MCU
3. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit asam urat
4. Menelaskan kepada klien tentang pengertian,penyebab,tanda gejala dan pencegahan
5. Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang penyakit gout atritis, penyebab, tanda gejala,
pencegahan dan perawatan nya serta diet pada keluarga dengan gout atritis
6. Menjelaksan kepada keluarga tentang pentingnya memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Dx 2 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi
2. mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian hipertensi, factor penyebab, tanda dan gejala (sakit
kepala, pusing, lemas, kesemutan, nyeri tengkuk, pandangan kabur) (stress, merokok, obesitas, alcohol,
keturunan)
3. Menjelaskan kepada keluarga tentang akibat lanjut apabila hipertensi tidak diatasi (gagal ginjal, jantung,
stroke,)
4. menjelaskan cara perawatan hipertensi (pastikan untuk selalu control TD, ikuti pola makan/diet, kurangi
konsumsi garam, kuragi makanan yang berlemak, minum obat secara teratur)
5. Memotivasi keluarga utuk mengulangi apa yang telah dijelaskan
6. Memberikan kesmpatan bertanya kepada keluarga
25
Sabtu, 19 Maret Dx 1 S : keluarga mengatakan mengerti yang dijelaskan oleh perawat
O:
2016
keluarga mampu menyebutkan kembali tentang pengertian, penyebab, tanda
10.00-11.30
gejala, dan pencegahan penyakit asam urat
keluarga tampak antusias dalam menjelaskan kembali masalah kesehatannya
Hasil asam urat : 11,8 Mg/dl
tanda-anda vital :
TD : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 86x/menit
Frekuensi pernapasan : 20x/menit
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Minggu, 20 Dx 2
maret 2016 S :
13.00-14.30
Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang pemeliharaan kesehatan khusunya
hipertensi dan asam urat
Ny. H mengatakan mengerti dan mengetahui kondisi kesehatannya saat ini
dengan penyakit hipertensi
O:
keluarga tampak antusias dalam menjelaskan kembali dari apa yang sudah di
jelaskan oleh penyuluh
Tanta-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
Frekuensi Nasi : 89x/menit
Frekuensi napas : 19x/menit
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
24
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan keluarga Tn.A dengan Asam Urat dan
Hipertensi pada Ny.H, pada Tn. A dan Ny.H diwilayah Kamp.Sindang sana Rt 03/Rw 02
Neglasari Tangerang Banten, dari tanggal 17 maret 2016 21 maret 2016, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Pada kesimpulannya penulis telah mendapat pengalaman yang nyata melaksanakan
asuhan keperawatan keluarga pada pasien yang mencakup bio- psiko-sosial-spiritual
dengan pendekatan proses keperawatan, dimana penulis :
1. Mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn.A dengan Asam urat dan
Hipertensi pada Ny.H .
Berdasarkan hasil pengkajian data pada tanggal 17 Maret 2016 pada keluarga Tn.A
Dengan Asam urat dan Hipertensi pada Ny.H dilakukan pengumpulan data dengan
cara observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik. Pengkajian juga meliputi bio-
psiko-sosial-spiritual. Dalam pengkajian ditemukan data subjektif dan objektif yang
kemudian di analisa untuk ditemukannya masalah.
Pada saat pengkajian ditemukan pasien dengan keluhan nyeri pada sendi lutut dan
ditemukan hasil medikal checkup asam urat yaitu 11,8 mg/dl. Dan ditemukan
tekanan darah pada Ny.H 140/90 mmHg.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.A dengan asam urat
dan Hipertensi pada Ny.H.
Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan data yang didapat dari hasil pengkajian
dan dirumuskan berdasarkan problem, etiologi, dan sign serta perioritas masalah
adalah berdasarkan scoring.
Diagnosa yang muncul pada keluarga Tn.A dengan asam urat dan hipertensi pada
Ny.H adalah :
a. Resiko tinggi gangguan pergerakan berhubungan dengan ketidakmauan
keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan serta kurangnya pengetahuan
terhadap penyakit.
b. Resiko terjadi komplikasi hipertensi (stroke) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya
pengetahuan keluarga.
25
3. Mampu menyusun perencanaan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
Penyusunan perencanaan disesuai dengan diagnosa yang muncul berdasarkan
prioritas maasalah yang mengacu pada tujuan dan kriteria waktu yang dicapai, serta
adanya keterlibatan kelompok, pasien, dan keluarga untuk mencapai hasil yang
maksimal.
Tindakan keperawatan yang direncanakan untuk mengatasi masalah pada keluarga
Tn.A dan Ny.H adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah cara
yang paling efektif untuk menghasilkan perubahan baik dari segi pengetahuan,
sikap dan perilaku untuk hidup yang lebih sehat.
4. Mampu menerapkan intervensi sesuai dengan rencana yang diterapkan.
pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.pada proses
pelaksanaan semua dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang ada karna pasien
dan keluarga bersikap kooperatif sehingga dapat membantu dalam mendapatkan
hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
5. Telah mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga
Dalam evaluasi yang kami laksanakan adalah adanya perubahan dari Tn.A dan Ny.H,
antara lain :
a. Pasien memahami tentang pendidikan kesehatan tentang asam urat
b. Pasien memahami tentang pendidikan kesehatan tentang diit asam urat
c. Pasein memahami tentang pendidikan kesehatan hipertensi
6. Telah mampu melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
Tahap dokumentasi pada asuhan keperawatan keluarga Tn.A dan Ny.H dengan asam urat
dan hipertensi selama perawatan dibuat berurutan sesuai dengan proses keperawatan yang
dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan
keperawatan dan evaluasi yang hasilnya dibuat secara tertulis
1.2 SARAN
1. Bagi keluarga
a. Kelompok menganjurkan kepada keluarga khususnya Tn.A dan Ny.H untuk patuh
dalam menjalani pengobatan dan penatalaksanaan asam urat dan hipertensi.
b. Kelompok menganjurkan dan memberikan motivasi kepada keluarga Tn.A dan
Ny.H untuk rutin meminum obat dan jangan sampai putus obat agar tidak terjadi
kekambuhan berulang.
2. Bagi Puskesmas
Kelompok mengharapkan agar pihak puskesmas untuk mengadakan pendidikan
kesehatan secara rutin kepada masyarakat.
24