OLEH :
(RPP)
Semester : V (Lima)
I. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan cara kerja mesin diesel
2. Siswa dapat mengetahui cara kerja komponen bahan bakar mesin diesel
3. Siswa dapat memahami keunggulan dan kelemahan mesin diesel
V. Referensi
Modul pemeliharaan / Sistem bahan bakar diesel
Teknik bengkel PEDC Bandung
VI.Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal :
o Apresiasi, penjelasan cara kerja mesin diesel dan cara kerja
komponen bahan bakar mesin diesel
o Penjelasan lingkup materi yang diajarkan
Kegiatan inti :
o Pembuatan soal oleh guru
o Siswa menjawab soal
Kegiatan akhir :
o Kesimpulan
VII.Penilaian
Penilaian proses dari hasil perkembangan pemahaman dan pekerjaan siswa
Tes formatif tertulis dalam bentuk essay test
I. SOAL
1. Jelaskan prinsip kerja mesin diesel?
2. Jelaskan perbedaan motor diesel dan motor bensin?
3. Sebutkan fungsi komponen-komponen bahan bakar?
4. Jelaskan cara kerja pompa isap bahan bakar mesin diesel jenis membran
5. Jelaskan keunggulan dan kelemahan mesin diesel?
II. JAWABAN
1. Pada prinsipnya kerja mesin diesel memiliki empat langkah piston (4-stroke atau di
pasaran dikenal dengan 4-tak) sepeti halnya mesin bensin. Yaitu udara murni dihisap
ke dalam silinder melalui saluran masuk (intake manifold) lalu dikompresikan oleh
piston. Sehingga tekanan dan termperaturnya naik. Pada akhir langkah kompresi
bahan bakar mesin diesel di-injeksikan ke dalam silinder melalui nozzle dalam
tekanan tinggi. Proses ini mengakibatkan terjadinya penyalaan dalam ruang bakar
dan menghasilkan ledakan yang akan mendorong piston. Gerak translasi piston yang
dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan diteruskan ke
poros engkol untuk dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi poros engkol yang
terhubung dengan fly wheel mengakibatkan piston terdorong kembali untuk
menekan gas sisa pembakaran ke luar silinder melalui saluran buang (exhaust
manifold).
2. Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada
proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi
karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark
plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur
campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur
nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel
juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark
ignition engine.
3. Fungsi komponen-komponen sistim bahan bakar motor diesel
4. Pada saat motor berputar, kruk as memutarkan nokken as pompa penekan bahan
bakar. Nokken as dari pompa penekan bahan bakar akan menggerakkan pengungkit,
sehingga membran dapat bergerak ke atas dan ke bawah.
5. Antara mesin diesel dan mesin bensin memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Salah satu yang biasanya dirasakan adalah mesin bensin lebih responsif
dibandingkan diesel. Sementara mesin diesel memiliki output momen (torsi) yang
lebih baik daripada mesin bensin pada putaran yang sama. Dilihat dari
konstruksinya, mesin diesel lebih besar dan berat daripada mesin bensin pada
spesifikasi tenaga yang sama.
CARA KERJA MESIN DIESEL
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) (simplenya biasanya disebut mobor bakar saja). Prinsip kerja
motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan
melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksigen (udara) di dalam
silinder (ruang bakar).
Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada
penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada umumnya
dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak
bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-
balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu
motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan
siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus
diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan
siklus otto)
.
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses
pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya
loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor
diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat
kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya
akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor
bensin disebut spark ignition engine.
Pada prinsipnya kerja mesin diesel memiliki empat langkah piston (4-stroke atau di
pasaran dikenal dengan 4-tak) sepeti halnya mesin bensin. Yaitu udara murni dihisap ke dalam
silinder melalui saluran masuk (intake manifold) lalu dikompresikan oleh piston. Sehingga
tekanan dan termperaturnya naik. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar mesin diesel di-
injeksikan ke dalam silinder melalui nozzle dalam tekanan tinggi. Proses ini mengakibatkan
terjadinya penyalaan dalam ruang bakar dan menghasilkan ledakan yang akan mendorong piston.
Gerak translasi piston yang dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan
diteruskan ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi poros engkol yang
terhubung dengan fly wheel mengakibatkan piston terdorong kembali untuk menekan gas sisa
pembakaran ke luar silinder melalui saluran buang (exhaust manifold).
Mesin diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin
melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan busi pemanas
(glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan
pemanas resistive grid dalam intake manifold untuk menghangatkan udara masuk sampai
mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin. Busi pemanas ini tidak digunakan pada mesin diesel jenis
direct injenction.
Komponen-komponen yang ada dan bekerja dalam mesin diproduksi dengan dengan
sangat teliti. Sementara komponen-komponen tesebut bekerja dalam mesin dengan temperatur
kerja mesin yang mencapai lebih dari 800 C dan beban kerja dalam ruang silinder yang mencapai
temperature 3000 sampai 5000 C pada tekanan 2492 kPa (30 Kgf/cm2). (Training Manual, M-
STEP 2: Gasoline Engine, Kramayudha Tiga Berlian)
Teknologi internnal combustion chamber, seperti yang ditulis pada harian republika edisi
16 juli 1993, sebagai teknologi lawas yang dianggap para ilmuwan sebagai lompatan terbesar
dalam teknologi otomotif yang sampai saat ini belum tergantikan memerlukan perhatian dan
perlakuan yang baik.
Beban kompresi yang tinggi, konstruksi yang besar, dan momen puntir yang dihasilkan
cukup besar, menghasilkan pula rendemen panas yang tinggi. Maka akan menjadi pertanda buruk
jika banyak energi panas yang terbuang ketika mesin bekerja. Perlu Untuk mengatasinya adalah
dengan mengoptimalkan kemampuan komponen-komponen pendukung yang bekerja dalam
mesin agar tetap dalam kondisi prima sesuai dengan spesifikasi. Sehingga tidak banyak energi
panas yang terbuang percuma.
CARA KERJA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL
Proses pembakaran motor diesel terjadi dalam ruang bakar silinder motor dengan
pengabutan sejumlah bahan bakar solar yang disemprotkan menentang udara bertemperatur
tinggi.
Udara bersuhu tinggi dihasilkan oleh gerakan piston dalam langka pemampatan
(kompresi) sehingga pada batas tekanan tertentu, timbul pencetusan pembakaran sendiri
dengan berlangsunglah pembakaran yang tiba-tiba (menddak).
Jadi pada motor diesel tidaklah diperlukan cetusan bunga api listrik dari luar
semacam busi pada motor bensin.
Bahan bakar diesel tersidiri dari cairan minyak bumi dengan viskositas berat jenis dan
mutu pembakaran yang berbeda dengan bahan bakar bensin.
Untuk motor putaran tinggi biasanya dipakai Avtur yaitu jenis minyak yang lebih
mendekati mutu bensin, sedangkan motor-motor putaran rendah menggunakan solar dan
minyak tanah sejenisnya.
Sistim bahan bakar terdiri dari Nozzle pengabut (Injector Nozzle), pompa
penekan bahan bakar, saringan solar, pompa masuk/pompa pemindah bahan bakar, tangki
solar, pipa masuk, pipa tekanan tinggi, pipa sisa bahan bakar, Governor dan Timer.
Berdasarkan dari sirkulasi bahan bakar maka po0mpa penekan bahan bakar ada
yang dilengkapi dengan pompa pemindah bahan bakar (Transfer pump) bila tangki bahan
bakarnya jauh di bawah mesin, tetapi bila tangki bahan bakarnya di atas mesin tanpa
pompa pemindah.
- Plunyer bertugas menekan bahan bakar menuju ke nozzle pengabut melalui katup
pelepas dan pipa bertekanan tinggi. Bahan bakar ini ditekan oleh plunyer dengan
tekanan yang tinggi.
- Pada waktu plunyer bergerak ke bawah katup pelepas tertutup, pintu masuk dan pintu
simpangan terbuka. Pintu masuk berhubungan dengan saluran pemasukkan bahan
bakar sedangkan pintu simpangan mengembalikan sisa bahan bakar yang tidak
dikabutkan untuk kembali ke tangki lagi. Pada waktu plunyer bergerak ke atas pintu
masuk dan pintu simpangan tertutup, sedangkan katup pelepas terbuka dan bahan
bakar yang masuk dalam silinder plunyer seakan-akan bahan bakar tersebut dipotong
oleh plunyer dan ditekan ke atas menuju katup pelepas selanjutnya menuju kie nozzle
pengabut, pada pengabut ini bahan bakar yang bertekanan tinggi akan mengangkat
bagian jarum nozzle yang tirus pada bagian dalam dari nozzle pengabut.
d. Pengaturan Banyaknya Bahan Bakar yang Disemprotkan
Pada bagian bawah dari batang plunyer terdapat pelat pemutar, yaitu pelat yang
menghubungkan plunyer dengan tabung pemutar. Tabung pemutar plunyer dihubungkan
dengan batang pengatur bahan bakar, gerakan batang pengatur bahan bakar (Control rod)
ke kiri dan ke kanan untuk mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang dikabutkan
oleh nozzle pengabut. Dengan kata lain, panjang langkah pemompaan plunyer di dalam
silinder selalu konstan, tetapi dengan memutarkan plunyer di dalam silinder tersebut
dapat diatur banyaknya bahan bakar yang dipompakan oleh plunyer.
Disamping itu dengan memutarkan posisi plunyer tersebut, plunyer dapat pula
tidak menghasilkan pemompaan bahan bakar.
Pada gambar dapat dilihat bila alur tegak pada plunyer berhubungan dengan pintu
masuk maka pemompaan bahan bakar oleh plunyer dihasilkan posisi maksimum.
Sedangkan bila plunyer diputar dan alur tegak menjauh dari pintu8 masuk yaitu pada
posisi di tengah akan menghasilkan pemompaan bahan bakar yang normal. Bila plunyer
diputar dan alur tegak menjauh dari pintu masuk yaitu pada posisi berhubungan dengan
pintu simpangan / pembocoran maka plunyer tidak menghasilkan pemompaan bahan
bakar dan mesin akan berhenti / stop sebab bahan bakar tidak ada yang dipompa karena
bahan bakar tersebut dibocorkan.
e. Pompa penekan bahan bakar sistem mekanik sentrifugal (mechanical governor assembly)
Pompa penekan bahan bakar menurut gambar 15-09 adalah terdiri dari sebuah
rumah pompa bahan bakar yang dibuat dari pada bahan campuran aluminium, dimana
terdapat 6 buah elemen pompa untuk motor diesel 6 silinder.
Di salah satu ujung dari Cam poros pompa itu dilengkapi oleh alat pengatur
pusingan jenis sentrifugal (Fly-Weight). Setiap elemen pompa menerima minyak bahan
bakar solar dan mengambil hubungan kepada saringan bahan bakar dan bagian yang
lainnya berhubungan dengan pipa saluran yang menuju ke tangki persediaan bahan bakar.
Jumlah putaran motor diesel adalah tergantung dari pada jumlah bahan bakar
yang dikabutkan oleh nozzle pengabut. Dalam putaran motor yang cepat bahan bakar
yang dikabutkan oleh nozzle pengabut adalah lebih banyak daripada waktu putaran motor
lambat. Pada putaran motor yang cepat memerlukan lebih kurang 80 mm 3 bahan bakar,
sedangkan dalam waktu putaran motor lambat memerlukan lebih kurang 20 mm3 bahan
bakar.
Untuk menambah dan mengurangi pengabutan dari bahan bakar itu diatur oleh
batang pengatur bahan bakar (Control rod).
Hubungan antara kedua ruangan tersebut melalui pipa vacum. Setiap perubahan
kedudukan katup gas di antara putaran stasioner dan beban penuh maka membran itu
akan menemukan sikap relatifnya. Bila tekanan kevakuman dalam ruangan vakum
meningkat membran akan menggerakkan batang pengatur bahan bakar (pump control
rod) ke arah pengiriman bahan bakar sedikit. Bila tekanan kevakuman menurun dalam
ruang vakum maka pegas dapat menggerakkan kembali batang pengatur bahan bakar ke
arah pemberian bahan bakar yang lebih banyak.
Dengan telah keluarnya udara palsu pada sistem bahan bakar maka motor diesel baru
dapat dihidupkan.
Jika udara ikut tercampur pada bahan bakar menyebabkan motor diesel sangat sukar
untuk dihidupkan.
Selain dari itu, guna kompling penyetel yang penting lagi ialah untuk menyetel
saat penyemprotan solar pada injector nozzle.
Kopling penyetel yang digunakan pada pompa penekan bahan bakar dengan
pengatur kecepatan sistem kevakuman udara, biasanya ditambahkan alat yang disebut
automatic timer yang kerjanya adalah sama dengan pengatur pengapian pada
distributor yang digunakan pada motor bensin.
1. Kopling pengikat poros pompa penekan bahan bakar. Padaalat ini terdapat tanda-
tanda R (retard ignition) yang artinya penyetelan dipercepat.
2. piring penghubung yang terbuat dari bahan fiber. Gunanya untuk mengikat kedua
kopling penyetel.
3. kopling pengikat poros roda gigi pompa yang ikut berputar bersama mesin.
j. Pemakaian kopling penyetel
Apabila motor diesel hidup dan memberikan tanda-tanda pengapian terlambat (Na
onstekking), maka kopling penyetel harus distel kembali menjadi pengapian yang normal
dengan cara sebagai berikut :
Timer automatis menggunakan gaya sentrifugal dari gerak putaran motor untuk
mengajukan saat pembakaran dan memperlambat pada saat pembakaran dalam ruang
bakar motor sesuai dengan kecepatan putaran motor. Flens dihubungkan dengan poros
penggerak roda gigi pompa injeksi pada penguncinya yaitu bagian yang menonjol pada
permukaan flens.
Pada tutup samping atas (5) yaitu sekrup untuk tempat mengisi bahan bakar
setelah saringan bahan bakar dibersihkan. Padasaat mengadakan pengisian bahan bakar
sekrup pembuang udara palsu dikendorkan gunanya untuk membuang udara palsu pada
instalasi sistim bahan bakar motor diesel.
Pompa isap bahan bakar untuk motor diesel terdapat tiga macam :
Pompa isap bahan bakar ini terpasang di sisi dari pompa penekan bahan bakar dan pompa
isap itu digerakkan langsung oleh nokken as pompa penekan bahan bakar
Selanjutnya bahan bakar mengalir keluar melalui katup (F) menuju ruangan di
bawah plunyer (D). Dan apabila plunyer itu bergerak kembali ke bawah disebabkan
ditekan oleh pegas spiral, maka bahan bakar solar yang terdapat di bawah plunyer akan
terdesak untuk keluar melalui saluran D dan E menuju saringan bahan bakar dan
selanjutnya menuju ke pompa penekan bahan bakar solar. Demikanlah cara kerja pompa
isap bahan bakar secara terus menerus.
Apabila hasil dari pemompaan bahan bakar solar yang dihasilkan pompa isap
lebih besar dari yang dibutuhkan atau yang diperlukan oleh pompa penekan bahan bakar
(fuel injection pump), dalam putaran mesin stasioner / lambat. Menyebabkan bahan bakar
yang berlebihan ini yang tyerdapat di bawah plunyer akan mengangkat plunyer ke atas,
mengakibatkan pompa isap bahan bakar tidak bekerja. Setelah persediaan bahan bakar
solar padasaringan bahan bakar dan pada pompa penekan bahan bakar berkurang berarti
tekanan di bawah plunyer berkurang, menyebabkan plunyer akan bekerja kembali seperti
biasa yaitu akan menghisap bahan bakar dan memompakan bahan bakar solar ke saringan
bahan bakar selanjutnya ke pompa penekan bahan bakar (fuel injection pump).
o. Cara kerja pompa isap bahan bakar jenis membran
Pada saat motor berputar, kruk as memutarkan nokken as pompa penekan bahan
bakar. Nokken as dari pompa penekan bahan bakar akan menggerakkan pengungkit,
sehingga membran dapat bergerak ke atas dan ke bawah.
Setelah bahan bakar solar terhisap masuk ke dalam pompa isap, membran
bergerak kembali dari bawah ke atas, sehingga bahan bakar solar terdesak menutup katup
isap dan membuka katup desak. Terbukanya katup desak bahan bakar solar terdesak
melalui katup yang terbuka mengalir menuju saringan bahan bakar solar selanjutnya
menuju ke pompa penekan bahan bakar (fuel injection pump).
Demikianlah cara kerja pompa isap bahan bakar jenis membran secara terus
menerus.
Apabila hasil dari pemompaan bahan bakar solar yang dihasilkan oleh pompa isap
lebih besar dari yang dibutuhkan dan diperlukan oleh pompa penekan bahan bakar, dalam
putaran mesin stasioner/lambat. Menyebabkan bahan bakar yang berlebihan akan
menekan membran ke bawah melawan tegangan pegas, mengakibatkan pompa isap bahan
bakar tidak bekerja.
Setelah persediaan bahan bakar solar pada saringan bahan bakar dan pada pompa
penekan bahan berkurang menyebabkan pegas akan mengembalikan kedudukan
membran seperti semula yaitu akan menghisap bahan bakar solar dari tangki dan
memompakan bahan bakar solar ke saringan bahan bakar solar ke saqringan bahan bakar
solar selanjutnya ke pompa penekan bahan bakar (fuel injection pump).
Pembakaran bahan bakar akan menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan panas
yang tinggi akan memiliki tenaga tekanan yang sangat besar. Dari keterangan di atas
dapat disimpulkan bahwa motor diesel sangat cocok sekali untuk operasi peralatan yang
memerlukan tenaga yang sangat besar.
Bila pompa penekan bahan bakar berhenti menekan bahan bakar maka pada saat
itu penyemprotan bahan bakar berhenti, menyebabkan katup jarum menutup lubang
nozzle.
Katup jarum menutup lubang nozzle dengan kekuatan dari tekanan pegas. Untuk
mendapatkan tekanan penyemprotan bahan bakar yang dikehendaki dapat dilakukan
dengan merubau-rubah sekrup pengatur.
Saluran bahan bakar dan ruang dalam rumah nozzle harus selalu terisi penuh
dengan bahan bakar.
Bila penyemprotan bahan bakar telah selesai maka bahan bakar yang tidak ikut
dikabutkan akan dikembalikan melalui penghubung saluran balik untuk seterusnya
kembali ke pompa penekan bahan bakar.
Bila terjadi suatu kebocoran pada saluran-saluran bahan bakar dan udara dapat
masuk ke dalam dan bercampur dengan bahan bakar, maka untuk mengeluarkan udara
tersebut disediakan suatu tempat untuk mengeluarkan udara palsu tersebut yang biasanya
dipasang pada injector nozzle maupun pada pompa penekan bahan bakar.
Arti kode yang terdapat pada badan nozzle menunjukkan besarnya tekanan
penyemprotan bahan bakar yang keluar dari nozzle pengabut (Injector nozzle).
Antara mesin diesel dan mesin bensin memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Salah satu yang biasanya dirasakan adalah mesin bensin lebih responsif dibandingkan
diesel. Sementara mesin diesel memiliki output momen (torsi) yang lebih baik daripada mesin
bensin pada putaran yang sama. Dilihat dari konstruksinya, mesin diesel lebih besar dan berat
daripada mesin bensin pada spesifikasi tenaga yang sama.
Air fuel Ratio (AFR) atau rasio udara dan bahan bakar mesin diesel berlebih
dibandingkan mesin bensin. AFR mesin diesel mencapai 1 : 16 sampai dengan 160. Artinya satu
bagian bahan bakar membutuhkan 16 s/d 160 bagian udara untuk melayani proses pembakaran di
dalam silinder. Hal lain yang berhubungan erat dengan AFR adalah emisi gas buang yang
dihasilkan. Dilihat dari sisi emisi gas buang, gas NOx yang dihasilkan dari pembakaran mesin
diesel mengandung kelebihan oksigen karena mesin diesel dioperasikan dengan AFR yang lebih
kurus dari AFR secara teoritis yang mencapai 1 : 14,7. Normalnya konsentrasi oksigen di gas
buang adalah 1 2 %. Tingginya konsentrasi oksigen di gas buang akan menyebabkan tingginya
konsentrasi senyawa NOx. Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara
bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk Nitrat oksida (NO2). Inilah yang amat
berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Keuntungan lain dari AFR yang kurus pada mesin diesel adalah rendahnya kandungan Karbon
monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) pada gas buang.
Konstruksi mesin diesel yang lebih berat dan besar dibandingkan mesin bensin, selain
memakan tempat pada kompartement mesin, juga mengakibatkan putaran maksimum yang
rendah. Yaitu hanya mencapai kurang lebih 5000 Rpm. Dan berimplikasi pada out put
maksimum yang rendah pula.
Meskipun tekanan maksimumnya lebih tinggi dari mesin bensin, yaitu bisa mencapai 5,8
sampai dengan 8,8 kpa (60 90 kgf/cm2), tidak mampu mendongkrak out put maksimum dari
mesin diesel. Karena tingginya tekanan tersebut dikarenakan perbandingan kompresi yang tinggi.
Perbandingan kompresi mesin diesel bisa mencapai 1 : 15 s/d 23. nilai perbandingan kompresi
diperoleh dari jumlah volume langkah ditambah volume kompresi dibandingkan dengan volume
kompresi. Tingginya perbandingan kompresi tersebut dalam mesin diesel sangat dibutuhkan
untuk memperoleh tekanan dan temperatur yang tinggi dari udara yang masuk ke dalam silinder.
Sementara di mesin bensin tidak diperlukan kompresi setinggi itu untuk menghasilkan
pembakaran. Karena pembakaranya dilakukan oleh percikan api dari busi.
Sebelumnya banyak orang beranggapan bahwa mesin diesel itu kotor, kasar dan lambat.
Maka, mesin diesel diidentikan dengan truk, kendaraan berat, traktor dan yang lainnya. Tapi,
seiring dengan perkembangan teknologi otomotif anggapan harus dihilangkan. Penyempurnaan
pembakaraan dan teknologi catalyc converter berhasil membersihkan gas buang. Audi R40 telah
membuktikan ketahanan mesin diesel dengan menjuarai lomba ketahanan mesin 24 jam di Le
Mans 2006. Dan yang menarik dari mesn diesel adalah mesin diesel dikenal hemat dalam hal
konsumsi bahan bakar dan memiliki torsi yang besar. Menurut pabrikan mobil PSA, teknologi
diesel terbaru bisa mencapai efesiensi bahan bakar sebesar 20 % dibandingkan teknologi tahun
1980-an dengan peningkatan tenaga dua kali lipat. Kendaraan dengan mesin diesel terbaru bisa
mencapai jarak 100 km hanya dengan 3 liter bahan bakar.
Pada masa mendatang mesin diesel akan semakin efesien dengan dikembangkannya
bahan bakar biodiesel. Ini berarti akan membantu mengurangi ketergantungan kepada bahan
bakar fosil yang cadangannya terbatas dan tidak bisa tergantikan. Peralihan ke mesin diesel akan
membantu pemeliharaan lingkungan dan penghematan devisa yang pada tahun 2007 ditargetkan
pemerintah sebesar 25 miliar rupiah pertahun melalui penggunaan biodiesel.