Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

SYSTEM BAHAN BAKAR OTOMOTIF


CARA KERJA SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

OLEH :

NAMA/NIM : ANTONIUS A.BADAR (0801120601)


PRIMUS O. HALEK (0801120622)
SEMESTER : V (LIMA)
PRODI : TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Kuliah : Sistem Bahan Bakar Otomotif (SBBO)

Semester : V (Lima)

Alokasi Waktu : 2 45 menit.

Standar Kompetensi : Pengaturan Governor dan Nosel

Kode Standar Kompetensi : KPM 4451

Kompotensi dasar : Menjelaskan Pengaturan governor dan nosel

Indikator : 1. Menjelaskan cara kerja mesin diesel

2. Menjelaskan cara kerja komponen bahan bakar mesin diesel

3. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan mesin diesel

I. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan cara kerja mesin diesel
2. Siswa dapat mengetahui cara kerja komponen bahan bakar mesin diesel
3. Siswa dapat memahami keunggulan dan kelemahan mesin diesel

II. Materi Ajar :

1. cara kerja mesin diesel

2. cara kerja komponen bahan bakar mesin diesel


III. Metode pembelajaran :
1. Tanya jawab
2. Penugasan
IV. Alat dan Bahan
Spidol
Papan tulis
Poster

V. Referensi
Modul pemeliharaan / Sistem bahan bakar diesel
Teknik bengkel PEDC Bandung

VI.Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal :
o Apresiasi, penjelasan cara kerja mesin diesel dan cara kerja
komponen bahan bakar mesin diesel
o Penjelasan lingkup materi yang diajarkan
Kegiatan inti :
o Pembuatan soal oleh guru
o Siswa menjawab soal
Kegiatan akhir :
o Kesimpulan
VII.Penilaian
Penilaian proses dari hasil perkembangan pemahaman dan pekerjaan siswa
Tes formatif tertulis dalam bentuk essay test
I. SOAL
1. Jelaskan prinsip kerja mesin diesel?
2. Jelaskan perbedaan motor diesel dan motor bensin?
3. Sebutkan fungsi komponen-komponen bahan bakar?
4. Jelaskan cara kerja pompa isap bahan bakar mesin diesel jenis membran
5. Jelaskan keunggulan dan kelemahan mesin diesel?
II. JAWABAN
1. Pada prinsipnya kerja mesin diesel memiliki empat langkah piston (4-stroke atau di
pasaran dikenal dengan 4-tak) sepeti halnya mesin bensin. Yaitu udara murni dihisap
ke dalam silinder melalui saluran masuk (intake manifold) lalu dikompresikan oleh
piston. Sehingga tekanan dan termperaturnya naik. Pada akhir langkah kompresi
bahan bakar mesin diesel di-injeksikan ke dalam silinder melalui nozzle dalam
tekanan tinggi. Proses ini mengakibatkan terjadinya penyalaan dalam ruang bakar
dan menghasilkan ledakan yang akan mendorong piston. Gerak translasi piston yang
dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan diteruskan ke
poros engkol untuk dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi poros engkol yang
terhubung dengan fly wheel mengakibatkan piston terdorong kembali untuk
menekan gas sisa pembakaran ke luar silinder melalui saluran buang (exhaust
manifold).
2. Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada
proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi
karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark
plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur
campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur
nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel
juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark
ignition engine.
3. Fungsi komponen-komponen sistim bahan bakar motor diesel

Tangki solar = Gunanya untuk tempat persediaan bahan bakar solar. Di


dalam tangki tersebut biasanya terdapat saringan bahan bakar.
Pipa masuk = Gunanya untuk mengalirkan bahan bakar solar dari tangki
menuju pompa masuk / pompa pemindah bahan bakar.
Pompa masuk = Gunanya untuk menghisap bahan bakar solar dari tangki
bahan bakar selanjutnya menekan bahan bakar tersebut menuju saringan
solar.
Saringan solar = Gunanya untuk menyaring bahan bakar solar dari
pompa masuk selanjutnya bahan bakar solar yang sudah bersih
disalurkan menuju pompa penekan bahan bakar (Fuel Injection Pump).
Pompa penekan bahan bakar (Fuel Injection Pump) = Gunanya untuk
menekan bahan bakar solar menuju ke nozzle pengabut. Bahan bakar
yang dialirkan dari pompa penekan bahan bakar menuju ke nozzle
pengabut tersebut mempunyai tekanan yang tinggi.
Pipa bertekanan tinggi = Gunanya untuk mengalirkan bahan bakar yang
mempunyai tekanan tinggi dari pompa penekan bahan bakar menuju ke
nozzle pengabut (Injector Nozzle).
Nozzle pengabut/Injection nozzle/Injector nozzle = Gunanya untuk
menyemprotkan bahan bakar solar dalam bentuk kabut yang sifatnya
mudah terbakar pada ruang bakar motor.
Governor = Gunanya untuk mengatur keseimbangan putaran mesi,
sesuai dengan banyak dan sedikitnya bahan bakar yang dihasilkan oleh
pompa penekan bahan bakar yang diberikan pada noozloe pengabut.
Timer = Gunanya untuk menentukan saat penyemprotan bahan bakar
pada nozzle pengabut.

4. Pada saat motor berputar, kruk as memutarkan nokken as pompa penekan bahan
bakar. Nokken as dari pompa penekan bahan bakar akan menggerakkan pengungkit,
sehingga membran dapat bergerak ke atas dan ke bawah.

Bergeraknya membran dari atas ke bawah, di atas membran terjadi vakum


sehingga katup isap terbuka dan katup desak tertutup. Menyebabkan bahan bakar
solar dari tangki dapat terhisap masuk menuju ruang bahan bakar di atas membran.
Setelah bahan bakar solar terhisap masuk ke dalam pompa isap, membran
bergerak kembali dari bawah ke atas, sehingga bahan bakar solar terdesak menutup
katup isap dan membuka katup desak. Terbukanya katup desak bahan bakar solar
terdesak melalui katup yang terbuka mengalir menuju saringan bahan bakar solar
selanjutnya menuju ke pompa penekan bahan bakar (fuel injection pump).

5. Antara mesin diesel dan mesin bensin memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Salah satu yang biasanya dirasakan adalah mesin bensin lebih responsif
dibandingkan diesel. Sementara mesin diesel memiliki output momen (torsi) yang
lebih baik daripada mesin bensin pada putaran yang sama. Dilihat dari
konstruksinya, mesin diesel lebih besar dan berat daripada mesin bensin pada
spesifikasi tenaga yang sama.
CARA KERJA MESIN DIESEL

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) (simplenya biasanya disebut mobor bakar saja). Prinsip kerja
motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan
melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksigen (udara) di dalam
silinder (ruang bakar).

Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih tergantung pada
penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada umumnya
dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak
bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-
balik torak pada langkah kompresi.

Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu
motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan
siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus
diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan
siklus otto)
.

Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses
pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya
loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor
diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat
kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya
akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor
bensin disebut spark ignition engine.

Pada prinsipnya kerja mesin diesel memiliki empat langkah piston (4-stroke atau di
pasaran dikenal dengan 4-tak) sepeti halnya mesin bensin. Yaitu udara murni dihisap ke dalam
silinder melalui saluran masuk (intake manifold) lalu dikompresikan oleh piston. Sehingga
tekanan dan termperaturnya naik. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar mesin diesel di-
injeksikan ke dalam silinder melalui nozzle dalam tekanan tinggi. Proses ini mengakibatkan
terjadinya penyalaan dalam ruang bakar dan menghasilkan ledakan yang akan mendorong piston.
Gerak translasi piston yang dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan
diteruskan ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi poros engkol yang
terhubung dengan fly wheel mengakibatkan piston terdorong kembali untuk menekan gas sisa
pembakaran ke luar silinder melalui saluran buang (exhaust manifold).

Mesin diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin
melakukan gerak mula pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan busi pemanas
(glow plug) untuk memanaskan silinder sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan
pemanas resistive grid dalam intake manifold untuk menghangatkan udara masuk sampai
mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin. Busi pemanas ini tidak digunakan pada mesin diesel jenis
direct injenction.

Komponen-komponen yang ada dan bekerja dalam mesin diproduksi dengan dengan
sangat teliti. Sementara komponen-komponen tesebut bekerja dalam mesin dengan temperatur
kerja mesin yang mencapai lebih dari 800 C dan beban kerja dalam ruang silinder yang mencapai
temperature 3000 sampai 5000 C pada tekanan 2492 kPa (30 Kgf/cm2). (Training Manual, M-
STEP 2: Gasoline Engine, Kramayudha Tiga Berlian)

Teknologi internnal combustion chamber, seperti yang ditulis pada harian republika edisi
16 juli 1993, sebagai teknologi lawas yang dianggap para ilmuwan sebagai lompatan terbesar
dalam teknologi otomotif yang sampai saat ini belum tergantikan memerlukan perhatian dan
perlakuan yang baik.

Beban kompresi yang tinggi, konstruksi yang besar, dan momen puntir yang dihasilkan
cukup besar, menghasilkan pula rendemen panas yang tinggi. Maka akan menjadi pertanda buruk
jika banyak energi panas yang terbuang ketika mesin bekerja. Perlu Untuk mengatasinya adalah
dengan mengoptimalkan kemampuan komponen-komponen pendukung yang bekerja dalam
mesin agar tetap dalam kondisi prima sesuai dengan spesifikasi. Sehingga tidak banyak energi
panas yang terbuang percuma.
CARA KERJA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL

Proses pembakaran motor diesel terjadi dalam ruang bakar silinder motor dengan
pengabutan sejumlah bahan bakar solar yang disemprotkan menentang udara bertemperatur
tinggi.

Pencabutan bahan bakar dengan sempurna dimungkinkan oleh suatu Nozzle


pengabut (injektor nozzle) yang ditempatkan dengan moncongnya menghadap ke dalam
ruang bakar silinder motor.

Udara bersuhu tinggi dihasilkan oleh gerakan piston dalam langka pemampatan
(kompresi) sehingga pada batas tekanan tertentu, timbul pencetusan pembakaran sendiri
dengan berlangsunglah pembakaran yang tiba-tiba (menddak).

Jadi pada motor diesel tidaklah diperlukan cetusan bunga api listrik dari luar
semacam busi pada motor bensin.

Bahan bakar diesel tersidiri dari cairan minyak bumi dengan viskositas berat jenis dan
mutu pembakaran yang berbeda dengan bahan bakar bensin.

Untuk motor putaran tinggi biasanya dipakai Avtur yaitu jenis minyak yang lebih
mendekati mutu bensin, sedangkan motor-motor putaran rendah menggunakan solar dan
minyak tanah sejenisnya.

a. Kelengkapan Sistem Bahan Bakar Motor Diesel


Gambar ilustrasi ini memperlihatkan kelengkapan sistim bahan bakar sebuah
motor diesel 6 silinder.

Sistim bahan bakar terdiri dari Nozzle pengabut (Injector Nozzle), pompa
penekan bahan bakar, saringan solar, pompa masuk/pompa pemindah bahan bakar, tangki
solar, pipa masuk, pipa tekanan tinggi, pipa sisa bahan bakar, Governor dan Timer.

Fungsi komponen-komponen sistim bahan bakar motor diesel


- Tangki solar = Gunanya untuk tempat persediaan bahan bakar solar. Di dalam tangki
tersebut biasanya terdapat saringan bahan bakar.
- Pipa masuk = Gunanya untuk mengalirkan bahan bakar solar dari tangki menuju
pompa masuk / pompa pemindah bahan bakar.
- Pompa masuk = Gunanya untuk menghisap bahan bakar solar dari tangki bahan bakar
selanjutnya menekan bahan bakar tersebut menuju saringan solar.
- Saringan solar = Gunanya untuk menyaring bahan bakar solar dari pompa masuk
selanjutnya bahan bakar solar yang sudah bersih disalurkan menuju pompa penekan
bahan bakar (Fuel Injection Pump).
- Pompa penekan bahan bakar (Fuel Injection Pump) = Gunanya untuk menekan bahan
bakar solar menuju ke nozzle pengabut. Bahan bakar yang dialirkan dari pompa
penekan bahan bakar menuju ke nozzle pengabut tersebut mempunyai tekanan yang
tinggi.
- Pipa bertekanan tinggi = Gunanya untuk mengalirkan bahan bakar yang mempunyai
tekanan tinggi dari pompa penekan bahan bakar menuju ke nozzle pengabut (Injector
Nozzle).
- Nozzle pengabut/Injection nozzle/Injector nozzle = Gunanya untuk menyemprotkan
bahan bakar solar dalam bentuk kabut yang sifatnya mudah terbakar pada ruang bakar
motor.
- Governor = Gunanya untuk mengatur keseimbangan putaran mesi, sesuai dengan
banyak dan sedikitnya bahan bakar yang dihasilkan oleh pompa penekan bahan bakar
yang diberikan pada noozloe pengabut.
- Timer = Gunanya untuk menentukan saat penyemprotan bahan bakar pada nozzle
pengabut.
b. Pompa Penekan Bahan Bakar (Fuel Injection)
Pompa penekan bahan bakar adalah suatu kelengkapan mesin yang mempunyai
tugas untuk menekan bahan bakar solar menuju ke nozzle pengabut serta membaginya
bahan bakar tersebut ke setiap silinder/ruang bakar motor sesuai dengan urutan
penyemprotan (Firing order) dari mesin bersangkutan pada waktu dan jumlah yang tepat.

Berdasarkan dari sirkulasi bahan bakar maka po0mpa penekan bahan bakar ada
yang dilengkapi dengan pompa pemindah bahan bakar (Transfer pump) bila tangki bahan
bakarnya jauh di bawah mesin, tetapi bila tangki bahan bakarnya di atas mesin tanpa
pompa pemindah.

c. Prinsip Kerja Pompa Penekan Bahan Bakar


Pada motor diesel tiap-tiap silinder motor tersebut biasanya mempunyai satu
kelengkapan pompa penekan bahan bakar umpama motor 1 silinder mempunyai 1 buah
kelengkapan pompa penekan bahan bakar, dan untuk motor 4 silinder mempunyai 4 buah
kelengkapan pompa penekan, demikian pula untuk motor 6 silinder dan seterusnya.

- Plunyer bertugas menekan bahan bakar menuju ke nozzle pengabut melalui katup
pelepas dan pipa bertekanan tinggi. Bahan bakar ini ditekan oleh plunyer dengan
tekanan yang tinggi.
- Pada waktu plunyer bergerak ke bawah katup pelepas tertutup, pintu masuk dan pintu
simpangan terbuka. Pintu masuk berhubungan dengan saluran pemasukkan bahan
bakar sedangkan pintu simpangan mengembalikan sisa bahan bakar yang tidak
dikabutkan untuk kembali ke tangki lagi. Pada waktu plunyer bergerak ke atas pintu
masuk dan pintu simpangan tertutup, sedangkan katup pelepas terbuka dan bahan
bakar yang masuk dalam silinder plunyer seakan-akan bahan bakar tersebut dipotong
oleh plunyer dan ditekan ke atas menuju katup pelepas selanjutnya menuju kie nozzle
pengabut, pada pengabut ini bahan bakar yang bertekanan tinggi akan mengangkat
bagian jarum nozzle yang tirus pada bagian dalam dari nozzle pengabut.
d. Pengaturan Banyaknya Bahan Bakar yang Disemprotkan
Pada bagian bawah dari batang plunyer terdapat pelat pemutar, yaitu pelat yang
menghubungkan plunyer dengan tabung pemutar. Tabung pemutar plunyer dihubungkan
dengan batang pengatur bahan bakar, gerakan batang pengatur bahan bakar (Control rod)
ke kiri dan ke kanan untuk mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang dikabutkan
oleh nozzle pengabut. Dengan kata lain, panjang langkah pemompaan plunyer di dalam
silinder selalu konstan, tetapi dengan memutarkan plunyer di dalam silinder tersebut
dapat diatur banyaknya bahan bakar yang dipompakan oleh plunyer.

Disamping itu dengan memutarkan posisi plunyer tersebut, plunyer dapat pula
tidak menghasilkan pemompaan bahan bakar.
Pada gambar dapat dilihat bila alur tegak pada plunyer berhubungan dengan pintu
masuk maka pemompaan bahan bakar oleh plunyer dihasilkan posisi maksimum.
Sedangkan bila plunyer diputar dan alur tegak menjauh dari pintu8 masuk yaitu pada
posisi di tengah akan menghasilkan pemompaan bahan bakar yang normal. Bila plunyer
diputar dan alur tegak menjauh dari pintu masuk yaitu pada posisi berhubungan dengan
pintu simpangan / pembocoran maka plunyer tidak menghasilkan pemompaan bahan
bakar dan mesin akan berhenti / stop sebab bahan bakar tidak ada yang dipompa karena
bahan bakar tersebut dibocorkan.

e. Pompa penekan bahan bakar sistem mekanik sentrifugal (mechanical governor assembly)
Pompa penekan bahan bakar menurut gambar 15-09 adalah terdiri dari sebuah
rumah pompa bahan bakar yang dibuat dari pada bahan campuran aluminium, dimana
terdapat 6 buah elemen pompa untuk motor diesel 6 silinder.

Masing-masing elemen pompa penekan digerakkan oleh sebuah cam/nok poros


pompa (Pump Chamshaft).

Di salah satu ujung dari Cam poros pompa itu dilengkapi oleh alat pengatur
pusingan jenis sentrifugal (Fly-Weight). Setiap elemen pompa menerima minyak bahan
bakar solar dan mengambil hubungan kepada saringan bahan bakar dan bagian yang
lainnya berhubungan dengan pipa saluran yang menuju ke tangki persediaan bahan bakar.

Jumlah putaran motor diesel adalah tergantung dari pada jumlah bahan bakar
yang dikabutkan oleh nozzle pengabut. Dalam putaran motor yang cepat bahan bakar
yang dikabutkan oleh nozzle pengabut adalah lebih banyak daripada waktu putaran motor
lambat. Pada putaran motor yang cepat memerlukan lebih kurang 80 mm 3 bahan bakar,
sedangkan dalam waktu putaran motor lambat memerlukan lebih kurang 20 mm3 bahan
bakar.

Untuk menambah dan mengurangi pengabutan dari bahan bakar itu diatur oleh
batang pengatur bahan bakar (Control rod).

Bobot pusingan / Fly-weight gunanya untuk mencegah terjadinya kecepatan


motor berkelebihan dan mengendalikan kecepatan putaran motor maksimum dan
minimum. Bila kecepatan putaran motor bertambah maka bobot pusingan akan terlempar
keluar sambil menarik batang pengatur bahan bakar mengambil posisi mengurangi
jumlah bahan bakar yang dikirim ke nozzle pengabut.

Bila putaran motor diperlambat bobot pusingan bergerak ke arah dalam,


selanjutnya mengubah sikap batang pengatur bahan bakar mengambil posisi ke arah sikap
bahan bakar lebih banyak.

f. Pompa penekan bahan bakar sistim kevakuman (Pneumatic control system)


Gaya pengaruh sistem kevacumanudara ini adalah turunnya tekanan udara yang
disebabkan oleh pengaruh kecepatan udara yang mengalir lewat pipa venturi di dalam
saluran manifold masuk. Governor pneumatic terdiri atas sebuah membran / diaphragm
yang berhubungan dengan dua ruangan, ruangan depan disebut ruangan atmosfir yang
berhubungan dengan udara atmosfir dan dihubungkan oleh tuas gas dan batang pengatur
bahan bakar, sedang ruangan belakang disebut ruangan vakum berhubungan dengan
ruangan venturi di dalam manifold masuk.

Hubungan antara kedua ruangan tersebut melalui pipa vacum. Setiap perubahan
kedudukan katup gas di antara putaran stasioner dan beban penuh maka membran itu
akan menemukan sikap relatifnya. Bila tekanan kevakuman dalam ruangan vakum
meningkat membran akan menggerakkan batang pengatur bahan bakar (pump control
rod) ke arah pengiriman bahan bakar sedikit. Bila tekanan kevakuman menurun dalam
ruang vakum maka pegas dapat menggerakkan kembali batang pengatur bahan bakar ke
arah pemberian bahan bakar yang lebih banyak.

g. Cara kerja pengatur kevakuman udara (Pneumatic governor)


Bila mesin tidak berputar, batang pengatur bahan bakar dalam keadaan kedudukan
maksimum. Bila mesin mulai dihidupkan, kevakuman akan terjadi pada saluran masuk
(ventury control). Maka kevakuman yangt terjadi pada ruangan vakum mampu untuk
melawan tegangan pegas utama. Karena di ruangan lain dari pengatur yaitu ruangan
atmosfir berhubungan dengan tekanan udara luar menyebabkan membran bergerak dari
kedudukan maksimum ke minimum pada putaran stasioner.
Bilamana katub gas lebih terbuka, kevakuman akan bertambah selanjutnya batang
pengatur bahan bakar akan memutarkan plunyer guna menghasilkan penekanan bahan
bakar ke nozzle pengabut / Injektor dengan kabutan bahan bakar yang maksimum pada
ruang bakar motor.

h. Cara membuang udara palsu pada pompa penekan bahan bakar


1. Kendorkan sekrup pembuang udara palsu
2. Gerakkan lengan plunyer dengan cara mengungkit plunyer tersebut memakai obeng.
Jika bahan bakar yang telah tercampur dengan udara telah keluar semua melalui
sekrup pembuang udara maka kencangkan kembali sekrup tersebut.

Dengan telah keluarnya udara palsu pada sistem bahan bakar maka motor diesel baru
dapat dihidupkan.

Jika udara ikut tercampur pada bahan bakar menyebabkan motor diesel sangat sukar
untuk dihidupkan.

i. Kopling penyetel pompa penekan bahan bakar


Alat ini berguna untuk meneruskan putaran dari roda gigi pompa penekan bahan
bakar (pump gear) yang berputar bersama mesin kepada poros dari pompa pompa
penekan bahan bakar.

Selain dari itu, guna kompling penyetel yang penting lagi ialah untuk menyetel
saat penyemprotan solar pada injector nozzle.

Kopling penyetel yang digunakan pada pompa penekan bahan bakar dengan
pengatur kecepatan sistem kevakuman udara, biasanya ditambahkan alat yang disebut
automatic timer yang kerjanya adalah sama dengan pengatur pengapian pada
distributor yang digunakan pada motor bensin.

Kopling penyetel terdiri dari :

1. Kopling pengikat poros pompa penekan bahan bakar. Padaalat ini terdapat tanda-
tanda R (retard ignition) yang artinya penyetelan dipercepat.
2. piring penghubung yang terbuat dari bahan fiber. Gunanya untuk mengikat kedua
kopling penyetel.
3. kopling pengikat poros roda gigi pompa yang ikut berputar bersama mesin.
j. Pemakaian kopling penyetel
Apabila motor diesel hidup dan memberikan tanda-tanda pengapian terlambat (Na
onstekking), maka kopling penyetel harus distel kembali menjadi pengapian yang normal
dengan cara sebagai berikut :

a. Mengendurkan baut pengikat pelat penyetel


b. Memutar poros pompa searah dengan putaran poros pompa itu sendiri sedikit atau
seperlunya.
c. Mengeraskan kembali baut pengikat pelat penyetel
Sebaliknya jika motor diesel terjadi pengapian terlalu cepat (Voor Onstekking),
makan pompa harus distel kembali menjadi pengapian normal dengan cara sebagai
berikut :

a. Mengedurkan baut pengikat pelat penyetel


b. Memutarkan poros pompa tersebut berlawanan arah dengan putaran poros itu sendiri
sedikit atau seperlunya.
c. Mengeraskan kembali baut pengikat pelat penyetel
k. Automatic Timer
Automatic timer dipakai pada motor diesel putaran tinggi yang digunakan untuk
kendaraan mobil.

Timer automatis menggunakan gaya sentrifugal dari gerak putaran motor untuk
mengajukan saat pembakaran dan memperlambat pada saat pembakaran dalam ruang
bakar motor sesuai dengan kecepatan putaran motor. Flens dihubungkan dengan poros
penggerak roda gigi pompa injeksi pada penguncinya yaitu bagian yang menonjol pada
permukaan flens.

l. Saringan Bahan Bakar


Guna untuk menyaring bahan bakar solar dari pompa masuk / feed pump
selanjutnya bahan bakar yang sudah bersih disalurkan menuju pompa penekan bahan
bakar (Fuel injection pump).

Di dalam saringan ini semua kotoran-kotoran padat/benda padat akan


memisahkan dirinya dari bahan bakar solar tersebut. Saringan ini merupakan penyaringan
yang terakhir dari bahan bakar solar sebelum masuk menuju ke pompa penekan bahan
bakar. Solar sebelum masuk menuju ke pompa penekan bahan bakar. Saringan bahan
bakar solar itu terdiri dari sebuah rumah, yang mana di dalamnya terdapat sebuah elemen
saringan yang terbuat dari anyaman kawat tembaga yang sangat halus sekali dan
diantaranya terdapat lapisan bulu kempa. Lapisan bulu kempa itu mempunyai
kemampuan yang besar sekali untuk menahan kotoran yang sangat halus sekali.

m. Pemeriksaan saringan bahan bakar


Setelah mesin bekerja selama 250 jam atau telah menempuh 2000 Km, saringan
bahan bakar harus dibersihkan secara menyeluruh. Buka baut sumbat (11) sehingga
bahan bakar keluar seluruhnya dari rumah saringan. Selanjutnya sekrup pembuang udara
diputar berikut baut pengunci, sehingga tutup atas dan rumah saringan dapat dipisahkan.
Kemudian keluarkan elemen saringan dari rumah saringan, jika elemen saringan telah
keluar dari rumah saringan maka pegas penekan mengadakan tekanan sehingga lubang
untuk bahan bakar menuju ke pompa penekan bahan bakar tertutup. Tujuannya untuk
mencegah kotoran masuk pada saat membersihkan elemen saringan. Jika bahan elemen
penyaring telah kotor harus dibersihkan memakai bensin atau minyak tanah jika telah
rusak harus diganti dengan yang baru.

Pada tutup samping atas (5) yaitu sekrup untuk tempat mengisi bahan bakar
setelah saringan bahan bakar dibersihkan. Padasaat mengadakan pengisian bahan bakar
sekrup pembuang udara palsu dikendorkan gunanya untuk membuang udara palsu pada
instalasi sistim bahan bakar motor diesel.

n. Pompa isap bahan bakar


Pompa ini berguna untuk menghisap bahan bakar solar dari tangki bahan bakar
selanjutnya menekan bahan bakar tersebut menuju saringan.
Pompa ini berguna untuk menghisap bahan bakar solar dari tangki bahan bakar
selanjutnya menekan bahan bakar tersebut menuju saringan bahan bakar solar, kemudian
bahan bakar yang sudah bersih dari saringan bahan bakar tersebut diberikan ke pompa
penekan bahan bakar.

Pompa isap bahan bakar untuk motor diesel terdapat tiga macam :

1. Bekerja menggunakan plunyer


2. Bekerja menggunakan membran
3. Bekerja menggunakan daun rotor untuk pompa jenis rotary.

Pompa isap bahan bakar jenis pluyer

Pompa isap bahan bakar ini terpasang di sisi dari pompa penekan bahan bakar dan pompa
isap itu digerakkan langsung oleh nokken as pompa penekan bahan bakar

Selanjutnya bahan bakar mengalir keluar melalui katup (F) menuju ruangan di
bawah plunyer (D). Dan apabila plunyer itu bergerak kembali ke bawah disebabkan
ditekan oleh pegas spiral, maka bahan bakar solar yang terdapat di bawah plunyer akan
terdesak untuk keluar melalui saluran D dan E menuju saringan bahan bakar dan
selanjutnya menuju ke pompa penekan bahan bakar solar. Demikanlah cara kerja pompa
isap bahan bakar secara terus menerus.

Apabila hasil dari pemompaan bahan bakar solar yang dihasilkan pompa isap
lebih besar dari yang dibutuhkan atau yang diperlukan oleh pompa penekan bahan bakar
(fuel injection pump), dalam putaran mesin stasioner / lambat. Menyebabkan bahan bakar
yang berlebihan ini yang tyerdapat di bawah plunyer akan mengangkat plunyer ke atas,
mengakibatkan pompa isap bahan bakar tidak bekerja. Setelah persediaan bahan bakar
solar padasaringan bahan bakar dan pada pompa penekan bahan bakar berkurang berarti
tekanan di bawah plunyer berkurang, menyebabkan plunyer akan bekerja kembali seperti
biasa yaitu akan menghisap bahan bakar dan memompakan bahan bakar solar ke saringan
bahan bakar selanjutnya ke pompa penekan bahan bakar (fuel injection pump).
o. Cara kerja pompa isap bahan bakar jenis membran
Pada saat motor berputar, kruk as memutarkan nokken as pompa penekan bahan
bakar. Nokken as dari pompa penekan bahan bakar akan menggerakkan pengungkit,
sehingga membran dapat bergerak ke atas dan ke bawah.

Bergeraknya membran dari atas ke bawah, di atas membran terjadi vakum


sehingga katup isap terbuka dan katup desak tertutup. Menyebabkan bahan bakar solar
dari tangki dapat terhisap masuk menuju ruang bahan bakar di atas membran.

Setelah bahan bakar solar terhisap masuk ke dalam pompa isap, membran
bergerak kembali dari bawah ke atas, sehingga bahan bakar solar terdesak menutup katup
isap dan membuka katup desak. Terbukanya katup desak bahan bakar solar terdesak
melalui katup yang terbuka mengalir menuju saringan bahan bakar solar selanjutnya
menuju ke pompa penekan bahan bakar (fuel injection pump).

Demikianlah cara kerja pompa isap bahan bakar jenis membran secara terus
menerus.

Apabila hasil dari pemompaan bahan bakar solar yang dihasilkan oleh pompa isap
lebih besar dari yang dibutuhkan dan diperlukan oleh pompa penekan bahan bakar, dalam
putaran mesin stasioner/lambat. Menyebabkan bahan bakar yang berlebihan akan
menekan membran ke bawah melawan tegangan pegas, mengakibatkan pompa isap bahan
bakar tidak bekerja.

Setelah persediaan bahan bakar solar pada saringan bahan bakar dan pada pompa
penekan bahan berkurang menyebabkan pegas akan mengembalikan kedudukan
membran seperti semula yaitu akan menghisap bahan bakar solar dari tangki dan
memompakan bahan bakar solar ke saringan bahan bakar solar ke saqringan bahan bakar
solar selanjutnya ke pompa penekan bahan bakar (fuel injection pump).

p. Pengabut bahan bakar


Pengabut dalam istilah lain disebutkan Injector nozzle adalah suatu alat untuk
menyemprotkan bahan bakar solar dalam hamburan-hamburan yang sangat halus (bentuk
kabutan) ke dalam suatu udara yang sedang dipadatkan (dikompresi) di dalam ruang
bakar silinder motor, dimana udara yang dipadatkan itu memiliki suhu yang sangat cukup
tinggi.

Penghamburan dari bahan bakar ke dalam udara yang bersuhu tinggi,


menyebabkan bahan bakar menguap membentuk gas dan selanjutnya bahan bakar yang
berobah menjadi gas akan terbakar.

Pembakaran bahan bakar akan menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan panas
yang tinggi akan memiliki tenaga tekanan yang sangat besar. Dari keterangan di atas
dapat disimpulkan bahwa motor diesel sangat cocok sekali untuk operasi peralatan yang
memerlukan tenaga yang sangat besar.

q. Cara kerja pengatur (Injector nozzle)


Bahan bakar dari pompa penekan bahan bakar dengan tekanan tinggi mengalir
melalui saluran bahan bakar menekan katup jarum hingga terangkat beberapa per sepuluh
milimeter, melalui lubang sempit (lubang nozzle) bahan bakar dikabutkan ke dalam ruang
bakar dalam silinder motor.

Bila pompa penekan bahan bakar berhenti menekan bahan bakar maka pada saat
itu penyemprotan bahan bakar berhenti, menyebabkan katup jarum menutup lubang
nozzle.

Katup jarum menutup lubang nozzle dengan kekuatan dari tekanan pegas. Untuk
mendapatkan tekanan penyemprotan bahan bakar yang dikehendaki dapat dilakukan
dengan merubau-rubah sekrup pengatur.

Saluran bahan bakar dan ruang dalam rumah nozzle harus selalu terisi penuh
dengan bahan bakar.

Bila penyemprotan bahan bakar telah selesai maka bahan bakar yang tidak ikut
dikabutkan akan dikembalikan melalui penghubung saluran balik untuk seterusnya
kembali ke pompa penekan bahan bakar.

Bila terjadi suatu kebocoran pada saluran-saluran bahan bakar dan udara dapat
masuk ke dalam dan bercampur dengan bahan bakar, maka untuk mengeluarkan udara
tersebut disediakan suatu tempat untuk mengeluarkan udara palsu tersebut yang biasanya
dipasang pada injector nozzle maupun pada pompa penekan bahan bakar.

r. Pemegang pengabut kode dan artinya


Nomer jenis tertera pada badan nozzle dari pemegang pengabut (nozzle holder)

s. Pengujian penyemprotan bahan bakar


a. Unit Peralatan Tester Injector Nozzle
Keterangan :

1. Pembacaan pengukuran tekanan tinggi penyemprotan bahan bakar dalam satuan


atmosfir (Kg/Cm2)
2. Pemegang pipa saluran bahan bakar untuk injector
3. Sekrup pengatur tekanan penyemprotan bahan bakar
4. Pemegang pengabut (injector holder)
5. Katup kontrol dipakai bila injector nozzle akan ditest
6. Badan pompa tester dan sekrup pembuangan udara palsu yang tercampur dalam
bahan bakar solar
b. Prosedur pengujian penyemprotan bahan bakar solar
1. Lepaskan injector nozzle dari silinder mesin dengan memakai alat extractor (alat
khusus) kemudian pasangkan pada alat tester injector.
2. Pengungkit tangan (hand tester) pada tester injector digunakan untuk mengetes
dan menyetel tekanan penyemprotan bahan bakar solar yang dikeluarkan oleh
injector nozzle. Tekanan penyemprotan bahan bakar antara 100 sampai 115
Kg/Cm2.
3. Setel tekanan penyemprotan injecto nozzle dengan merubah-rubah sekrup
pengatur atas pegas penekan. Dengan merubah dan mengatur sekrup pengatur,
tekanan penyemprotan bahan bakar akan berubah besarnya tekanan penyemprotan
bahan bakar.
4. Tuas pengungkit tester harus digerakkan dengan perlahan-lahan pada waktu
menyetel tekanan penyemprotan bahan bakar.
5. Keadaan penyemprotan bahan bakar yang keluar dari lubang nozzle injector.
a. Bahan bakar harus menyemprot dalam bentuk kerucut kira-kira 4 derajat dari
gasris tengah lubang nozzle.
b. Tidak terdapat tetesan minyak setelah terjadi penyemprotan bahan bakar.
c. Penyemprotan bahan bakar dari injektor nozzle harus membentuk lingkaran
pada sebuah kertas putih yang ditempatkan pada jarak 30 Cm dari nozzle.
d. Pada waktu menerima tekanan sebesar 90 Kg/Cm 2 menurut petunjuk meteran
tester, dan tidak boleh terdapat kebocoran pada dudukan nozzle.
Setelah injector nozzle ditest dengan baik menurut buku petunjuk instruksi
dari pabrik mesin tersebut, dan telah sesuai hasil penyemprotan bahan bakar dan
tekanan penyemprotannya, maka dapat dilakukan pekerjaan pemasangan kembali
injector nozzle tersebut pada silinder mesin sesuai dengan prosedur pemasangan yang
telah ditentukan.

Arti kode yang terdapat pada badan nozzle menunjukkan besarnya tekanan
penyemprotan bahan bakar yang keluar dari nozzle pengabut (Injector nozzle).

Keunggulan dan kelemahan mesin diesel

Antara mesin diesel dan mesin bensin memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing. Salah satu yang biasanya dirasakan adalah mesin bensin lebih responsif dibandingkan
diesel. Sementara mesin diesel memiliki output momen (torsi) yang lebih baik daripada mesin
bensin pada putaran yang sama. Dilihat dari konstruksinya, mesin diesel lebih besar dan berat
daripada mesin bensin pada spesifikasi tenaga yang sama.

Air fuel Ratio (AFR) atau rasio udara dan bahan bakar mesin diesel berlebih
dibandingkan mesin bensin. AFR mesin diesel mencapai 1 : 16 sampai dengan 160. Artinya satu
bagian bahan bakar membutuhkan 16 s/d 160 bagian udara untuk melayani proses pembakaran di
dalam silinder. Hal lain yang berhubungan erat dengan AFR adalah emisi gas buang yang
dihasilkan. Dilihat dari sisi emisi gas buang, gas NOx yang dihasilkan dari pembakaran mesin
diesel mengandung kelebihan oksigen karena mesin diesel dioperasikan dengan AFR yang lebih
kurus dari AFR secara teoritis yang mencapai 1 : 14,7. Normalnya konsentrasi oksigen di gas
buang adalah 1 2 %. Tingginya konsentrasi oksigen di gas buang akan menyebabkan tingginya
konsentrasi senyawa NOx. Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara
bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk Nitrat oksida (NO2). Inilah yang amat
berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan membentuk asam nitrat.
Keuntungan lain dari AFR yang kurus pada mesin diesel adalah rendahnya kandungan Karbon
monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) pada gas buang.

Konstruksi mesin diesel yang lebih berat dan besar dibandingkan mesin bensin, selain
memakan tempat pada kompartement mesin, juga mengakibatkan putaran maksimum yang
rendah. Yaitu hanya mencapai kurang lebih 5000 Rpm. Dan berimplikasi pada out put
maksimum yang rendah pula.

Meskipun tekanan maksimumnya lebih tinggi dari mesin bensin, yaitu bisa mencapai 5,8
sampai dengan 8,8 kpa (60 90 kgf/cm2), tidak mampu mendongkrak out put maksimum dari
mesin diesel. Karena tingginya tekanan tersebut dikarenakan perbandingan kompresi yang tinggi.
Perbandingan kompresi mesin diesel bisa mencapai 1 : 15 s/d 23. nilai perbandingan kompresi
diperoleh dari jumlah volume langkah ditambah volume kompresi dibandingkan dengan volume
kompresi. Tingginya perbandingan kompresi tersebut dalam mesin diesel sangat dibutuhkan
untuk memperoleh tekanan dan temperatur yang tinggi dari udara yang masuk ke dalam silinder.
Sementara di mesin bensin tidak diperlukan kompresi setinggi itu untuk menghasilkan
pembakaran. Karena pembakaranya dilakukan oleh percikan api dari busi.

Sebelumnya banyak orang beranggapan bahwa mesin diesel itu kotor, kasar dan lambat.
Maka, mesin diesel diidentikan dengan truk, kendaraan berat, traktor dan yang lainnya. Tapi,
seiring dengan perkembangan teknologi otomotif anggapan harus dihilangkan. Penyempurnaan
pembakaraan dan teknologi catalyc converter berhasil membersihkan gas buang. Audi R40 telah
membuktikan ketahanan mesin diesel dengan menjuarai lomba ketahanan mesin 24 jam di Le
Mans 2006. Dan yang menarik dari mesn diesel adalah mesin diesel dikenal hemat dalam hal
konsumsi bahan bakar dan memiliki torsi yang besar. Menurut pabrikan mobil PSA, teknologi
diesel terbaru bisa mencapai efesiensi bahan bakar sebesar 20 % dibandingkan teknologi tahun
1980-an dengan peningkatan tenaga dua kali lipat. Kendaraan dengan mesin diesel terbaru bisa
mencapai jarak 100 km hanya dengan 3 liter bahan bakar.
Pada masa mendatang mesin diesel akan semakin efesien dengan dikembangkannya
bahan bakar biodiesel. Ini berarti akan membantu mengurangi ketergantungan kepada bahan
bakar fosil yang cadangannya terbatas dan tidak bisa tergantikan. Peralihan ke mesin diesel akan
membantu pemeliharaan lingkungan dan penghematan devisa yang pada tahun 2007 ditargetkan
pemerintah sebesar 25 miliar rupiah pertahun melalui penggunaan biodiesel.

Anda mungkin juga menyukai