Disusun Oleh:
A. Latar Belakang
Sejak manusia mengenal pertanian, tanah merupakan media tanam yang paling
umum digunakan dalam bercocok tanam. Seiring dengan perkembangan zaman dan
dipacu oleh keterbatasan lahan yang dimiliki seperti tanah yang sempit atau tanah yang
tidak subur, orang mulai bercocok tanam dengan menggunakan media tanam seperti air,
pasir dan lain-lain. Umumnya media tanam ini diterapkan di lingkungan perumahan. Pada
perkembangan selanjutnya, teknik bercocok tanam ini mulai diterapkan di lingkungan
sekolah.
SMP Negeri 6 Makassar berada pada lokasi yang padat penduduk atau tepatnya
berada di pusat perkotaan, lingkungannya dipenuhi dengan bangunan kelas, mushollah,
lapangan parkir sehingga lahan bercocok tanam terbatas. Walaupun demikian, pihak
sekolah ingin menerapkan program lingkungan hijau. Salah satu alternatif yang mulai
diterapkan ialah teknik hidroponik.
Hidroponik merupakan teknik bercocok tanam dengan air tanpa menggunakan
media tanah. Ada beberapa keuntungan bercocok tanam secara hidroponik yaitu
sempitnya lahan tidak menjadi masalah, penanaman tidak bergantung musim, media
tanam dapat digunakan berulang-ulang penggunaan pupuk lebih efisien dan efektif, bebas
dari gulma yang merugikan tanamanan, dan pertumbuhan tanaman terkontrol.
Teknik hidroponik yang umum diterapkan ada dua cara yaitu NFT (Nutrient
Film Technique) ialah teknik menanam tanaman dengan posisi akar berada pada bagian
lapisan yang tidak terlalu dalam, menggunakan peralatan tangki sebagai penampung, pipa
dan pompa. Cara kedua yaitu WICK alias sumbu ialah teknik yang menggunakan sumbu
kompor untuk menyerap nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Teknik hidroponik yang diterapkan di SMP Negeri 6 Makassar ialah teknik NFT
(Nutrient Film Technique) yaitu menggunakan peralatan tangki sebagai penampung, pipa
dan pompa. Salah satu alasan penerapan teknik ini adalah kebutuhan air dapat terpenuhi
dengan baik dan mudah, serta tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode
tanam yang pendek.
B. Tujuan
1. Menambah sarana edukasi (alat peraga) sekolah, khususnya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam & Prakarya.
2. Ikut mewujudkan gerakan sekolah adiwiyata mandiri.
3. Untuk memperkenalkan kepada para peserta didik tentang cara budidaya secara
hidroponik.
C. Pelaksanaan
Kegiatan pemeliharaan hidroponik dilaksanakan setiap hari, sedangkan inovasi
hidroponik dilaksanakan setiap seminggu sekali. Kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa
dan dibimbing oleh guru.
D. Dokumentasi