Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Banyaknya Rumah makan khususnya yang ada di lingkungan Purwakarta

pada saat ini, membuat persaingan semakin ketat pada bisnis kuliner ini. Dari

jenis usaha kuliner tersebut relatif merata mulai dari rumah makan sederhana

dengan sasaran masyarakat menengah kebawah hingga restoran mewah untuk

kalangan elite atuapun pebisnis. Menurut Hairumnisa (2009:9) tempat makan

(restoran) merupakan suatu jasa boga atau kuliner yang dikelola dengan cara

finansial, dengan ruanglingkup usaha yang menyediakan pelayanan makanan dan

minuman. Sebuah kewajaran jika banyak rumah makan saat ini menyiapkan

berbagai kegiatan untuk memenangkan persaingan guna mempertahankan

kelangsungan bisnisnya. Untuk memenangkan persaingan, tidak sedikit rumah

makan melakukan inovasi didalam mengolah produknya, bahkan tidak sedikit

juga rumah makan yang menyediakan produk-produk baru yang tidak dimiliki

pesaing, bahkakan tidak sedikit rumah makan yang menyediakan produk

unggulannya yang menjadi ciri khas dari rumah makan tersebut, hal ini dilakukan

untuk memberikan kepuasan, dengan harapan apabila rumah makan menawarkan

produk unggulannya kepada konsumen akan datang untuk membeli kembali.

Banyaknya restoran yang bermunculan baik yang besar maupun kecil telah

menimbulkan suatu persaingan, khususnya dalam persaingan harga, mutu

makanan, dan pelayanan antar usaha sejenis. Pertumbuhan bisnis restoran dan

1
2

rumah makan di Jawa Barat mengalami peningkatan cukup signifikan setiap

tahunnya salah satunya adalah Purwakarta. Hal ini terbukti dengan semakin

meningkatnya industri restoran dan rumah makan di Purwakarta, yang

mengalami peningkatan selama kurun waktu 3 tahun terakhir sejak tahun 2012

dan 2014. Secara lengkap perkembangan usaha restoran, rumah makan di

Purwakarta disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 1.1.
Data Rumah Makan di Kabupaten Purwakarta Tahun 2012-2014

N Jenis Kegiatan Tahun


O 2012 2013 2014
1 Rumah Makan 116 48 71
2 Restoran 30 25 31
Jumlah 146 73 102
Sumber: Purwakarta dalam Angka Tahun 2015

Tabel di atas memperlihatkan terjadinya penurunan yang sangat signifikan

baik untuk rumah makan maupun restoran pada tahun 2013 jika dibandingkan

dengan tahun 2012 yaitu dari 146 turun pada tahun 2013 menjadi 73, hal ini

terjadi karena dibukanya jalan tol, yang mengakibatkan rumah makan dan

Restoran yang berada di jalan raya Bandung Purwakarta mengalami

kebangkrutan, akibat orang yang pualng pergi Bandung Jakarta terutama yang

memakai kendaraan roda empat, bis, maupun travel menggunakan jalan tol, akan

tetapi pada tahun 2014 sudah terjadi adanya peningkatan baik untuk restoran

maupun rumah makan, yang tadinya hanya sebanyak 73 pada tahun 2013, tahun

2014 jumlahnya meningkat menjadi 102.

Industri restoran dan rumah makan hingga saat ini masih diyakini sebagai

salah satu bentuk usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan
3

dalam kondisi krisis sekalipun. Namun demikian dalam periode yang sama

banyak restoran yang gulung tikar, karena tidak mampu lagi mempertahankan

jumlah pengunjungnya. Menurut beberapa pihak yang berkompeten menyebutkan

bahwa sukses usaha dibidang pelayanan makanan ini tidak hanya ditentukan

oleh jumlah pengunjungnya, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan

meningkatkan pertumbuhan pelanggannya.

Kebutuhan makanan tidak akan pernah habis karena sebagai manusia selalu

membutuhkan makanan demi kelangsungan hidupnya, sehingga banyak yang

membuka usaha di bidang makanan. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat

makan (restoran) yang bermunculan di berbagai tempat dengan aneka macam

makanan yang disediakan.

Pariwisata di Purwakarta sangat berkembang, terbukti dengan banyaknya

agent travel, bar, restaurant, rumah makan, travel agent, objek wisata, serta hal-

hal yang berkaitan dengan usaha di bidang makanan. Hal ini terbukti dengan

berkembangnya usaha rumah makan dan restaurant.

Sekarang banyak sekali rumah makan maupun restaurant yang

bermunculan di Purwakarta dengan berbagai jenis macam pilihan. Salah satunya

adalah yang menjual makanan tradisional khas Purwakarta yaitu Rumah Makan

yang menyajikan makanan khas sunda.

Usaha dibidang kuliner sangat diminati di Purwakarta, mengingat

Purwakarta adalah Kota persinggahan bagi orang yang mau bepergian dari arah

barat yang mau menuju ke timur khusunya diramaikan setiap minggunya oleh

orang-orang yang mau melancong ke Bandung dari arah Jakarta. Serta mengingat
4

bahwa makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak akan ada

pernah habisnya sehingga bisnis ini merupakan bisnis yang menjanjikan.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis restoran dan rumah

makan tersebut, namun secara umum faktor yang paling menonjol dalam bisnis

tersebut adalah rasa (taste) dan lokasi. Beberapa faktor lainnya yang tidak kalah

pentingnya dalam menentukan keberhasilan usaha yang harus diperhatikan para

pelaku yang bergerak di bidang ini, yaitu: komitmen dan fokus usaha.

Keberadaan suatu rumah makan di dalam dunia usaha kuliner menuntut

rumah makan untuk terus berusaha mencari cara dan upaya terbaik agar memiliki

kemampuan bersaing yang lebih tinggi. Banyak hal dan aspek yang harus

dipertimbangkan oleh suatu rumah makan untuk tetap bertahan dan terus

meningkatkan serta mempertahankan posisinya dalam menghadapi persaingan

yang semakin terbuka di masa yang akan datang. Keadaan persaingan terus

berkembang dan tuntutan rumh makan untuk tetap exist dalam persaingan yang

disertai perubahan semakin meningkat cepat dan dinamis tanpa melihat status dari

rumah makan tersebut, baik rumah makan dalam skala besar, maupun skala kecil.

Perubahan yang terjadi tersebut mempengaruhi secara langsung terhadap pola

perekonomian yang ada, perkembangan sistem pemasaran, serta pola perilaku

masyarakat sebagai pelaku dan pengguna produk barang dan jasa dalam kegiatan

perekonomian. Rumah makan kini menyadari pentingnya menjalin hubungan

dengan basis konsumen mereka saat ini, meningkatkan pemahaman mereka akan

kebutuhan kebutuhan konsumen dan menciptakan peluang penjualan tambahan

guna lebih mengikat para konsumen mereka.


5

Banyak alasan konsumen memutuskan untuk berkunjung ke suatu restoran

atau rumah makan, salah satunya adalah variasi produk yang ditawarkan, cita rasa

yang khas, juga pelayanan yang diberikan. Mengembangkan produk dan

berinovasi terhadap produk makanan tanpa menghilangkan ciri khas juga selalu

mempertahankan dan meningkatkan pelayanan yang baik merupakan salah satu

strategi pemasaran yang dilakukan banyak rumah makan, karena dengan

memahami keinginan dan kebutuhan konsumen dengan baik, maka produk yang

ditawarkan dapat diterima oleh konsumen, sehingga muncul minat konsumen

untuk melakukan pembelian ulang.

Konsumen yang potensial akan mempertimbangkan terlebih dahulu

berbagai faktor seperti produk, harga, fasilitas, lokasi, pelayanan dan berbagai

faktor pendukung lain yang dapat memberikan nilai lebih yang dapat didapatkan

konsumen.

Bahkan tidak sedikit rumah makan untuk menjaring konsumennya dan

memberikan kepuasan kepada konsumennya dengan cara membuka cabang di lain

tempat baik membuka cabang sendiri maupun franchisee bagi rumah makan yang

sudah cukup mapan dan banyak peminatnya. Seperti halnya yang dilakukan oleh

Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta,

Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta didirikan

sebagai wujud dedikasi dan apresiasi kepada jagoan-jagoan masak jaman dahulu.

Ibu rumah tangga dan pembantu rumah, yang telah berjasa dalam memperkaya

khasanah dan cita rasa masakan sunda, sehingga menjadi kekayaan

keanekaragaman cita rasa nusantara sampai saat ini Data dibawah ini adalah
6

data jumlah konsumen yang datang Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta jangka waktu tahun 2012 sampai tahun 2014

Tabel 1.2.
Data Pengunjung Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta

No Tahun Rata-rata Jumlah Pengunjung


1 2012 432.603
2 2013 419.279
3 2014 397.373
4 2015 402.344
Sumber; Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta tahun 2016

Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengunjung Rumah

Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta memiliki rata-rata

pengunjung yang fluktuatif. Pada tahun 2012 konsumen yang berkunjung

sebanyak 432.603, lalu mengalami penurunan di tahun 2013 menjadi 419.279, dan

pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan yang cukup besar yaitu menjadi

397.373, dan yang terakhir pada tahun 2015 mengalami kenaikan kembali

menjadi 402.344.

Untuk menghadapi persaingan Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta dituntut mampu memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

Beberapa strategi yang dilakukan oleh Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta dengan ciri khasnya goreng ikan mas, ayam goreng, burung

malon, burung puyuh, ikan baby, pepes ikan mas, bawan jagung/udang/perkedel,

tahu, tempe, gepuk, pepes tahu/teri/jamur, sayur asem dan sambel dadak,

diberikan juga keleluasaan bagi franchisee untuk menyertakan menu lain selain

menu andalan di atas, apabila ada menu baru, Menurut Gatignon dan Xuereb

(2009:96), mengemukakan bahwa: Produk makanan merupakan produk yang


7

syarat dengan inovasi, sehingga tuntutan akan inovasi demikian tinggi karena

makanan salah satu kebutuhan pokok manusia. Menurut Kotler dan Keller

(2009:46), mengemukakan bahwa Perusahaan selain harus mendapatkan

pelanggan sebanyak-banyaknya, perusahaan juga harus dapat mempertahankan

kesetiaan pelanggannya agar dapat bertahan dalam bisnis ini. Salah satu upaya

mempertahankan pelanggan yang telah ada dengan menarik pelanggan untuk

melakukan pembelian ulang dan pengembangan produk adalah salah satu cara

yang bisa dilakukan perusahaan dengan adanya produk baru sebagai produk

tanbahan akan meningkatkan perputaran persediaan.

Perputaran persediaan merupakan aktivitas perusahaan yang jelas

diperlukan dan diperhitungkan, karena dapat mengetahui efesiensi biaya yang

berguna untuk memperoleh laba yang besar. Menurut Kasmir (2010:180)

menerangkan bahwa:Perputaran persediaan merupakan rasio yang menunjukkan

berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin cepat

perputarannya semakin baik karena dianggap kegiatan penjual berjalan cepat.

Diberikannya keleluasaan kepada franchisee untuk menjual produk baru

selain produk inti, akan memperkaya produk yang ditawarkan kepada konsumen,

sehingga akan semakin banyak barang yang terjual, yang akan meningkatkan

piutang, meningkatkan perputaran piutang adalah raasio perbandingan penjualan

kredit dengan piutang rata-rata dengan tujuannya untuk mengetahui kecepatan

penerimaan hasil piutang dalam suatu periode. Dengan terjadinya peningkatan

perputaran piutang, maka akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan profitnya.
8

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit disebut profitabilitas.

Seperti yang dikatakan oleh Hanafi (2009:83) bahwa profitabilitas adalah:

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu.

Sedangkan Fahmi (2014:81) berpendapat bahwa rasio profitabilitas yaitu:

Rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang

ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio

profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya

perolehan keuntungan perusahaan.

Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta merupakan

rumah makan yang terkemuka di Purwakarta, rumah makan ini memiliki cabang

di berbagai daerah dan memiliki cabang sebanyak 46 rumah makan. Sebagai

perusahaan yang bergerak di dalam kuliner di Purwakarta serta memiliki cabang

cukup banyak, maka perusahaan harus mampu menjaga nilai perputaran

persediaan dan perputaran piutang dengan cukup baik. semakin baik perusahaan

mampu menjaga nilai perputaran persediaan dan perputaran piutang pada posisi

yang paling optimal, maka semakin besar pula potensi perusahaan memperoleh

Net profit Margin ( NPM) yang besar pula.

Warren et al. (2008:440) : Persediaan adalah barang dagang yang

disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang

digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu.


9

Persediaan merupakan salah satu investasi modal yang dimiliki

perusahaan. Pada umumnya setiap perusahaan menggunakan sebagian besar

uangnya untuk membeli persediaan, oleh karena itu persediaan memegang

peranan penting dalam kelangsungan proses produksi. Mengingat hal

tersebut, maka sudah seharusnya jika suatu perusahaan melakukan pengendalian

terhadap persediaan, sehingga persediaan dapat digunakan sesuai dengan

kebutuhan secara efisien.

Perputaran persediaan merupakan berapa kali persediaan akan berputar

dan kembali lagi. Perputaran persediaan merupakan aktivitas perusahaan yang

jelas diperlukan dan diperhitungkan, karena dapat mengetahui efesiensi biaya

yang berguna untuk memperoleh laba yang besar. Menurut Kasmir (2010:180)

menerangkan bahwa: Perputaran persediaan merupakan rasio yang

menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun.

Selain perputaran persediaan yang akan meningkatkan profitabilitas diantaranya

adalah piutang.

Piutang merupakan harta perusahaan yang timbul karena terjadinya

transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan. Menurut Akbar (2004:199) menyatakan bahwa pengertian piutang

melipti semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima

sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian

pada pasa yang lalu. Piutang menurut Mulyo (2007:53): Piutang (receivable)

dapat diartikan sebagai hak atau klaim atas pihak lain atas uang, barang, atau

jasa. Sedangkan untuk tujuan akuntansi, umumnya diterapkan dalam pengertian


10

yang lebih sempit yaitu berupa klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui

penerimaan kas. Hak atau klaim yang dimiliki oleh Rumah Makan Ibu Hj.

Cijantung Masakan Sunda Purwakarta yaitu hak atas franchisee yang didapat dari

cabang-cabangnya.

Berikut adalah perkembangan perputaran persediaan, perputaran piutang

dan profitabilitas , Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta

periode 2013-2015

Tabel 1.3.
Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, dan Profit Rumah Makan Ibu Hj.
Cijantung Masakan Sunda Purwakarta

Tahun Perputaran Persediaan Perputaran Profit


piutang
2013
2014
2015
Sumber; Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta tahun 2016

Tabel di atas menjelaskan bahwa secara garis besar perputaran persediaan,

perputaran piutang dan profitabilitas Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta mengalami fluaktif terjadi penurunan, hal ini mengindikasikan

bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang belum optimal.

Terjadinya fluktuatif perutaran persediaan diakibatkan oleh adanya

fulktuatif penurunan pengunjung yang datang ke Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung

Masakan Sunda Purwakarta , dan berdampak pula kepada ketidak tepatan cabang-

cabangnya (franchisee) tidak tepat melakukan pembayaran kewajibannya.


11

Atas dasar uraian dii atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap profitabilitas

pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Tingkat perputaran persediaan dan peruptaran piutang di Rumah Makan

Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta mengalami fluktuasi dari

tahun ke tahun, hal ini mengindikasikan bahwa rumah makan harus dapat

mengatur dengan baik kondisi kedua rasio tersebut.

2. Net Profit margin rumah makan mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun,

oleh karena itu rumahmakan harus mampu mengoptimalkan kinerja

perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah

Atas dasar identifikasi masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran perputaran persediaan pada Rumah Makan Ibu Hj.

Cijantung Masakan Sunda Purwakarta

2. Bagaimana gambaran perputaran piutang pada Rumah Makan Ibu Hj.

Cijantung Masakan Sunda Purwakarta


12

3. Bagaimana gambaran profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung

Masakan Sunda Purwakarta.

4. Bagaimana pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang

terhadap profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta baik secara simultan dan parsial.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengaruh perputaran

persediaan dan perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Rumah Makan Ibu

Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta. Sesyai dengan rumusan penelitian di

atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis

mengenai:

1. Gambaran perputaran persediaan pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung

Masakan Sunda Purwakarta

2. Gambaran perputaran piutang pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung

Masakan Sunda Purwakarta

3. Gambaran profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta.

4. Pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap

profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda

Purwakarta baik secara simultan dan parsial.

1.5 Kegunaan Penelitian


13

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, antara

lain:

1. Kegunaan secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menghasilkan konsep mengenai Pengaruh perputaran persediaan dan

perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj.

Cijantung Masakan Sunda Purwakarta.

2. Kegunaan secara praktis, kegunaan utama dalam penelitian ini adalah

mengidentifiki faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap proftabilitas

pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta.

Anda mungkin juga menyukai