PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Sedangkan tujuan khususnya meliputi:
1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2. Untuk mengetahui tujuan Sistem Kesehatan Nasional
3. Untuk mengetahui manfaat Sistem Kesehatan Nasional
4. Untuk mengetahui sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nassional
5. Untuk mengetahui dasar hukum Sistem Kesehatan Nassional
6. Untuk mengetahui objek kajian dalam Sistem Kesehatan Nasional
1.3 Manfaat
Berdasarkan latar belakang di atas maka keluaran yang diharapkan dari pembuatan
makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2. Dapat mengetahui tujuan Sistem Kesehatan Nasional
3. Dapat mengetahui manfaat Sistem Kesehatan Nasional
4. Dapat mengetahui sub-bahasan dalam Sistem Kesehatan Nassional
5. Dapat mengetahui dasar hukum Sistem Kesehatan Nassional
6. Dapat mengetahui objek kajian dalam Sistem Kesehatan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
4. Dukungan Regulasi
Dalam menyelenggarakan SKN, diperlukan dukungan regulasi berupa adanya berbagai
peraturan perundangan yang mendukung penyelenggaraan SKN dan penerapannya (law
enforcement).
6. Responsif Gender
Dalam penyelenggaraan SKN, setiap penyusunan rencana kebijakan dan program serta
dalam pelaksanaan program kesehatan harus menerapkan kesetaraan dan keadilan gender.
Kesetaraan gender dalam pembangunan kesehatan adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu
berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan kesehatan serta kesamaan dalam
memperoleh manfaat pembangunan kesehatan. Keadilan gender adalah suatu proses untuk
menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan dalam pembangunan kesehatan.
7. Kearifan Lokal
Penyelenggaraan SKN di daerah harus memperhatikan dan menggunakan potensi daerah
yang secara positif dapat meningkatkan hasil guna dan daya guna pembangunan kesehatan,
yang dapat diukur secara kuantitatif dari meningkatnya peran serta masyarakat dan secara
kualitatif dari meningkatnya kualitas hidup jasmani dan rohani. Dengan demikian kebijakan
pembangunan daerah di bidang kesehatan harus sejalan dengan SKN, walaupun dalam
prakteknya, dapat disesuaikan dengan potensi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di
daerah terutama dalam penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi rakyat.
Sistem Kesehatan Nasional terus menerus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika
yang terjadi di masyarakat. Seperti yang telah kami jelaskan pada latar belakang di atas bahwa
SKN ditetapkan pertama kali pada tahun 1982. Lalu pada tahun 2004 terdapat SKN 2004 sebagai
pengganti SKN 1982. SKN 2004 ini kemudian diganti dengan SKN 2009 hingga akhirnya SKN
2009 ini dimutakhirkan menjadi SKN 2012. Penyusunan SKN tersebut mengacu pada dasar-
dasar hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain:
1. SKN 1982
Dasar hukum SKN Tahun 1982 adalah KEPMENKES Nomor 99a/MENKES/SK/III/1982
tentang Berlakunya SKN.
2. SKN 2004
Dasar hukum SKN Tahun 2004 adalah KEPMENKES Nomor 131/MENKES/SK/II/2004 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
3. SKN 2009
Dasar hukum SKN Tahun 2009 adalah KEPMENKES RI Nomor 374/MENKES/SK/V/2009,
serta UU 36 tahun 2009 Pasal 167 (4) tentang Kesehatan
4. SKN 2012
Dasar hukum SKN Tahun 2012 adalah PERPRES Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) 2005-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 merupakan arah
pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan ( RPJP-K) 2005-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025 dan SKN
merupakan dokumen kebijakan pembangunan kesehatan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.