Anda di halaman 1dari 8

KONSENTRASI KLOROFIL DAUN SEBAGAI INDIKATOR KEKURANGAN

AIR PADA TANAMAN

Nio Song Ai1) dan Yunia Banyo1)


1)
Program Studi Biologi FMIPA Universitas SamRatulangi Manado, 95115
email: nio_ai@yahoo.com

ABSTRAK
Kekurangan air mempengaruhi semua aspek pertumbuhan tanaman, yang meliputi proses
fisiologi, biokimia, anatomi dan morfologi. Salah satu respons fisiologis tanaman terhadap
kekurangan air adalah penurunan konsentrasi klorofil daun yang dapat disebabkan oleh
pembentukan klorofil dihambat, penurunan enzim rubisco, dan terhambatnya penyerapan unsur
hara, terutama nitrogen dan magnesium yang berperan penting dalam sintesis klorofil. Kandungan
klorofil daun dapat dipakai sebagai indikator yang terpercaya untuk mengevaluasi
ketidakseimbangan metabolisme antara fotosintesis dan hasil produksi pada saat kekurangan air.
Kata kunci: cekaman, fotosintesis, respons fisiologi

THE CONCENTRATION OF LEAF CHLOROPHYLL AS WATER-DEFICIT


INDICATOR IN PLANTS

ABSTRACT
Water deficit influences all aspects of plant growth including physiological, biochemical,
anatomical and morphological processes. One of plant physiological responses to water deficit is
the decrease of leaf-chlorophyll concentration because the chlorophyll synthesis is inhibited, the
rubisco enzyme was reduced and the absorption of nutrients, especially nitrogen and magnesium
that are required for chlorophyll synthesis, was inhibited. The concentration of leaf chlorophyll is
able to be used as reliable indicator for evaluating unbalanced metabolism between
photosynthesis and plant production under water deficit.
Keywords: stress, photosynthesis, physiological response

PENDAHULUAN tanaman dapat disebabkan oleh kekurangan


suplai air di daerah perakaran dan permintaan
Cekaman abiotik seperti kekeringan, air yang berlebihan oleh daun akibat laju
kadar garam tinggi (salinitas), suhu tinggi evapotranspirasi yang melebihi lajuabsorpsi
atau rendah, keasaman tanah, tercatat air walaupun keadaan air tanah tersedia
menurunkan hasil pertanian dunia hingga dengan cukup (Levitt,1980; Bray, 1997).
lebih dari 50% (Wood, 2005). Berbagai Kekurangan air mempengaruhi semua
cekaman tersebut mengakibatkan perubahan- aspek pertumbuhan tanaman, yang meliputi
perubahan pada morfologi, fisiologi, dan proses fisiologi, biokimia, anatomi dan
biokimia,yang akhirnya akan berpengaruh morfologi. Pada saat kekurangan air,
buruk pada pertumbuhan tanaman serta sebagian stomata daun menutup sehingga
produktivitasnya. Kekeringan, salinitas, terjadi hambatan masuknya CO2 dan
temperatur ekstrim, dan cekaman oksidatif, menurunkan aktivitas fotosintesis. Selain
seringkali saling berhubungan dan menghambat aktivitas fotosintesis,
menginduksi kerusakan yang sama pada sel kekurangan air juga menghambat sintesis
(Levitt, 1980). protein dan dinding sel (Salisbury dan Ross,
Cekaman kekeringan merupakan 1992). Tanaman yang mengalami kekurangan
istilah untuk menyatakan bahwa tanaman air secara umum mempunyai ukuran yang
mengalami kekurangan air akibat lebih kecil dibandingkan dengan tanaman
keterbatasan air dari lingkungannya yaitu yang tumbuh normal (Kurniasari et al.,
media tanam. Cekaman kekeringan pada 2010). Kekurangan air menyebabkan
Nio Song dan Banyo: Konsentrasi Klorofil Daun 167

penurunan hasil yang sangat signifikan dan potensial sebagai indikator kekurangan air
bahkan menjadi penyebab kematian pada pada tanaman. Informasi ini dapat diterapkan
tanaman (Salisbury dan Ross, 1992). dalam seleksi tanaman yang toleran terhadap
Respons tanaman yang mengalami kekurangan air dalam program pemuliaan
kekurangan air dapat merupakan perubahan tanaman.
di tingkat selular dan molekular yang
ditunjukkan dengan penurunan laju KLOROFIL: Pigmen Utama Pada
pertumbuhan, berkurangnya luas daun dan Tanaman
peningkatan rasio akar : tajuk. Tingkat
Istilah klorofil berasal dari bahasa
kerugian tanaman akibat kekurangan air
Yunani yaitu chloros artinya hijau dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
phyllos artinya daun. Istilah ini diperkenalkan
intensitas kekeringan yang dialami, lamanya
pada tahun 1818, dan pigmen tersebut
kekeringan dan tahap pertumbuhan saat
diekstrak dari tanaman dengan menggunakan
tanaman mengalami kekeringan.Dua macam
pelarut organik. Klorofil adalah pigmen
respons tanaman yang dapat memperbaiki
pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga
status jika mengalami kekeringan adalah
dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan
mengubah distribusi asimilat baru dan
dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan
mengatur derajat pembukaan stomata.
menyerap dan mengubah energi cahaya
Pengubahan distribusi asimilat baruakan
menjadi energi kimia.Klorofil mempunyai
mendukung pertumbuhan akar daripada tajuk,
rantai fitil (C20H39O) yang akan berubah
sehingga dapat meningkatkan kapasitas akar
menjadi fitol (C20H39OH)jika terkena air
menyerap air serta menghambat pertumbuhan
dengan katalisator klorofilase. Fitol adalah
tajuk untuk mengurangi transpirasi.
alkohol primer jenuh yang mempunyai daya
Pengaturan derajat pembukaan stomata akan
afinitas yang kuat terhadap O2 dalam proses
menghambat hilangnya air melalui transpirasi
reduksi klorofil (Muthalib, 2009).
(Mansfield dan Atkinson,1990).
Sifat fisik klorofil adalah menerima
Pengukuran karakter fisiologi seperti
dan atau memantulkan cahaya dengan
kandungan klorofil, merupakan salah satu
gelombang yang berlainan (berpendar =
pendekatan untuk mempelajari pengaruh
berfluoresensi). Klorofil banyak menyerap
kekurangan air terhadap pertumbuhan dan
sinar dengan panjang gelombang antara 400-
hasil produksi, karena parameter ini berkaitan
700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat
erat dengan laju fotosintesis (Li et al., 2006).
kimia klorofil, antara lain (1) tidak larut
Kekurangan air dari tingkat paling ringan
dalam air, melainkan larut dalam pelarut
sampai paling berat mempengaruhi proses-
organik yang lebih polar, seperti etanol dan
proses biokimia yang berlangsung dalam sel.
kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2
Kekurangan air mempengaruhi reaksi-reaksi
atom H bila dalam suasana asam, sehingga
biokimia fotosintesis, sehingga laju
membentuk suatu persenyawaan yang disebut
fotosintesis menurun (Fitter dan Hay, 1994;
feofitin yang berwarna coklat
Ju dan Zhang, 1999). Salah satu aspek
(Dwidjoseputro, 1994).
fotosintesis yang sangat sensitif terhadap
Klorofil merupakan faktor utama yang
kekurangan air adalah biosintesis klorofil dan
mempengaruhi fotosintesis. Fotosintesis
pembentukan protoklorofil terhambat pada
merupakan proses perubahan senyawa
potensial air sedikit dibawah 0 atm (Salisbury
anorganik (CO2 dan H2O) menjadi senyawa
dan Ross, 1992).
organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan
Evaluasi toleransi tanaman terhadap
cahaya matahari. Klorofil merupakan pigmen
kekurangan air dapat dilakukan dengan
utama yang terdapat dalam kloroplas.
mengidentifikasi ciri-ciri morfologi, anatomi,
Kloroplas (Gambar1) adalah organel sel
dan fisiologi yang berkaitan erat dengan hasil
tanaman yang mempunyai membran luar,
produksi tanaman di lingkungan yang
membran dalam, ruang antar membran dan
kekurangan air. Pembahasan dalam makalah
stroma. Permukaan membran internal yang
ini dibatasi pada ciri-ciri fisiologi khususnya
disebut tilakoid akan membentuk kantong
konsentrasi klorofil daun sebagai respons
pipih dan pada posisi tertentu akan
tanaman terhadap kekurangan air dan
bertumpukan dengan rapi membentuk
bertujuan untuk memberikan informasi
struktur yang disebut granum. Seluruh
tentang konsentrasi klorofil daun yang
168 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2, Oktober 2011

granum yang terdapat pada kloroplas disebut kloroplas dan berisi air beserta garam-garam
grana. Tilakoid yang memanjang dan yang terlarut dalam air. Klorofil terdapat di
menghubungkan granum satu dengan yang dalam ruang tilakoid ( Thorpe, 1984;
lain di dalam stroma disebut lamela. Stroma Campbell et al., 2003).
merupakan rongga atau ruang dalam

Gambar 1. Struktur kloroplas beserta bagian-bagiannya (Anonim, 2011)

Tiga fungsi utama klorofil dalam macam klrofil ini dapat dilihat pada Tabel 1
proses fotosintesis adalah memanfaatkan dan Gambar 2. Sedangkan cahaya berwarna
energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk biru diserap oleh karotenoid. Karotenoid
menghasilkan karbohidrat dan menyediakan membantu menyerap cahaya, sehingga
energi bagi ekosistem secara keseluruhan. spektrum cahaya matahari dapat
Karbohidrat yang dihasilkan dalam dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi yang
fotosintesis diubah menjadi protein, lemak, diserap oleh klorofil b dan karotenoid
asam nukleat dan molekul organik lainnya. diteruskan kepada klorofil a untuk digunakan
Klorofil menyerap cahaya yang berupa dalam proses fotosintesis fase I (reaksi
radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat terang) yang terdiri dari fotosistem I dan II,
mata (visible). Cahaya matahari mengandung demikian pula dengan klorofil-b. Klorofil a
semua warna spektrum kasat mata dari merah paling banyak terdapat pada Fotosistem II
sampai violet, tetapi tidak semua panjang sendangkan Klorofil b paling banyak terdapat
gelombang diserap dengan baik oleh klorofil. pada Fotosistem I (Anonim 2011).
Klorofil dapat menampung cahaya yang
diserap oleh pigmen lainnya melalui Table 1. Perbandingan pigmen klorofil a dan klorofil b
(Anonim, 2011)
fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai Aspek Klorofil a Klorofil b
pigmen pusat reaksi fotosintesis (Bahri, Rumus kimia C55 H72 O5 C55H70O6N4 Mg
2010). N4 Mg
Tanaman tingkat tinggi mempunyai Gugus pengikat CH3 CH
dua macam klorofil yaitu klorofil a Cahaya yang cahaya biru- cahaya biru dan
diserap violet dan oranye
(C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan merah
klorofil b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna Absorbsi pada 673 pada 455-640 nm
hijau muda. Klorofil a dan klorofil b paling maksimum nm
kuat menyerap cahaya di bagian merah (600-
700 nm), dan paling sedikit menyerap cahaya
hijau (500-600 nm). Perbandingan kedua
Nio Song dan Banyo: Konsentrasi Klorofil Daun 169

Gambar 2. Struktur klorofil a dan b (Anonim, 2011)

Kekurangan Air Sebagai Cekaman Cekaman lingkungan dapat berupa


Abiotik Pada Tanaman faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor
Setiap tanaman memerlukan kondisi abiotik dapat berupa cahaya, air, suhu, dan
lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan zat hara dalam tanah, sedangkan yang
dan perkembangannya. Kondisi lingkungan termasuk faktor biotik ialah herbivora, parasit
tempat tanaman berada selalu mengalami atau patogen, dan predator (Mahmuddin,
perubahan. Perubahan yang terjadi mungkin 2009).
saja masih berada dalam batas toleransi Ketersediaan air merupakan salah satu
tanaman tersebut, tetapi seringkali tanaman cekaman abiotik yang dapat menghambat
mengalami perubahan lingkungan yang dapat pertumbuhan dan perkembangan suatu
menyebabkan menurunnya produktivitas dan tanaman. Tanaman tidak akan dapat hidup
bahkan kematian tanaman. Hal ini tanpa air, karena air merupakan faktor utama
menunjukkan bahwa setiap tanaman memiliki yang berperan dalam proses fisiologi
faktor pembatas dan daya toleransi terhadap tanaman. Air merupakan bagian dari
lingkungan (Purwadi, 2011). protoplasma dan menyusun 85-90% dari
Cekaman (stress) lingkungan adalah berat keseluruhan jaringan tanaman. Air juga
kondisi lingkungan yang memberikan merupakan reagen yang penting dalam
tekanan pada tanaman dan mengakibatkan fotosintesis dan dalam reaksi-reaksi
respons tanaman terhadap faktor lingkungan hidrolisis. Di samping itu air juga merupakan
tertentu lebih rendah daripada respons pelarut garam-garam, gas-gas dan zat-zat lain
optimumnya pada kondisi normal. Kondisi yang diangkut antar sel dalam jaringan untuk
lingkungan yang memungkinkan tanaman memelihara pertumbuhan sel dan
untuk memberikan respons maksimum mempertahankan stabilitas bentuk daun. Air
terhadap suatu faktor lingkungan bukan juga berperan dalam proses membuka dan
merupakan cekaman bagi tanaman. Cekaman menutupnya stomata (Cheeta, 2011).
lingkungan dapat berupa faktor eksternal dan Jumlah air yang dibutuhkan dalam
faktor internal. Faktor eksternal meliputi pertumbuhan tanaman bervariasi, tergantung
kondisi lingkungan yang tidak mendukung pada jenis tanaman. Dalam kehidupan
pertumbuhan dan perkembangan bagian tanaman air berperan 1) sebagai pelarut
tanaman seperti kekurangan dan kelebihan unsur-unsur hara yang terkandung dalam
unsur hara, kekurangan dan kelebihan air, tanah, sehingga dapat diambil oleh tanaman
suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. dengan mudah melalui akar dan diangkut ke
Sedangkan faktor internal adalah gen bagian tanaman yang membutuhkan
individu tersebut (Purwadi, 2011). (termasuk daun yang berfotosintesis) melalui
170 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2, Oktober 2011

xilem;2) sebagai pelarut hasil fotosintesis osmotik sel tanpa membatasi fungsi enzim
untuk didistribusikan keseluruh bagian (Sinaga, 2008; Nio et al., 2011 ).
tanaman melalui floem dan fotosintat tersebut
akan digunakan oleh tanaman untuk proses Kandungan Klorofil Sebagai Indikator
pertumbuhan (Hendriyani dan Setiari, 2009). Tanaman yang Mengalami Kekurangan
Kekurangan air atau kekeringan pada Air
tanamandapat dibagi ke dalam tiga kelompok Fotosintesis merupakan proses penting
yaitu: untuk mempertahankan pertumbuhan dan
a) Cekaman ringan: jika potensial air daun perkembangan tanaman produksi (Li et al.,
menurun 0,1 MPa atau kandungan air 2006). Fotosintesis pada tanaman
nisbi menurun 8 10 % berpembuluh angkut sensitif terhadap
b) Cekaman sedang: jika potensial air daun cekaman biotik (patogen) maupun abiotik
menurun 1,2 s/d 1,5 MPa atau kandungan (kekeringan, temperatur, defisiensi nutrient,
air nisbi menurun 10 20 % polutan), dan terutama sangat sensitif
c) Cekaman berat: jika potensial air daun terhadap cekaman kekeringan (van der
menurun >1,5 MPa atau kandungan air Mescht et al., 1999; Li et al., 2006).
nisbi menurun > 20% Kurangnya ketersediaan air akan
Tanaman dikatakan mengalami menghambat sintesis klorofil pada daun
kekeringan jika kehilangan lebih dari 50% air akibat laju fotosintesis yang menurun dan
dari jaringannya (Cheeta, 2011). terjadinya peningkatan temperatur dan
Kekurangan air mengakibatkan transpirasi yang menyebabkan disentegrasi
perubahan di tingkat molekuler, seluler, klorofil (Hendriyani dan Setiari, 2009).
fisiologi dan morfologi. Perubahan yang Klorofil merupakan komponen
terjadi dapat berupa pengurangan volume sel, kloroplas yang utama dan kandungan klorofil
penurunan luas daun, penebalan daun, adanya relatif berkorelasi positif dengan laju
rambut pada daun, perubahan ekspresi gen, fotosintesis (Li et al., 2006). Klorofil
perubahan metabolisme karbon dan nitrogen, disintesis di daun dan berperan untuk
perubahan produksi dan aktivitas enzim dan menangkap cahaya matahari yang jumlahnya
hormon, peningkatan sensitivitas stomata, berbeda untuk tiap spesies. Sintesis klorofil
penurunan laju fotosintesis. Kekurangan air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
yang terus-menerus akan menyebabkan cahaya, gula atau karbohidrat, air, temperatur,
perubahan tidak dapat balik dan pada faktor genetik, unsur-unsur hara seperti N,
akhirnya tanaman akan mati (Winarno, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S dan O (Hendriyani
1991). dan Setiari, 2009).
Ada beberapa cara yang dapat Kompleks proteinklorofil merupakan
dilakukan oleh tanaman untuk merespons komponen fotosintesis yang penting (van der
kekurangan air, antara lain: Mescht et al., 1999). Radiasi cahaya yang
1. menutup stomata dan memperlambat diterima oleh tanaman dalam fotosintesis
perluasan permukaan daun untuk diabsorbsi oleh klorofil dan pigmen tambahan
mengurangi laju transpirasi (Campbell et yang merupakan kompleks proteinklorofil.
al., 2003 ). Selanjutnya energi radiasi akan ditransfer ke
2. menurunkan pemanjangan akar, pusat reaksi fotosistem I dan II yang
kedalaman penetrasi dan diameter akar merupakan tempat terjadinya perubahan
bagi tanaman yang tidak toleran terhadap energi cahaya menjadi energi kimia (Li et al.,
kekurangan air, sedangkan yang toleran 2006). Dua mekanisme yang terlibat dalam
mempunyai perakaran yang lebih banyak, pembentukan kompleks proteinklorofil
volume akar yang lebih besar, dan rasio adalah distribusi klorofil yang baru disintesis
akar dan tajuk yang besar (Haryati, 2008). dan redistribusi klorofil yang sudah ada.
3. akumulasi senyawa biokimia yang Klorofil b adalah hasil biosintesis dari
berperan dalam penyesuaian osmotik klorofil a dan berperan penting dalam
seperti prolin, asam absisat, protein reorganisasi fotosistem selama adaptasi
dehidrin, total gula, pati, sorbitol, vitamin terhadap kualitas dan intensitas cahaya. Oleh
C, asam organik, aspargin, glisin-betain, sebab itu hilangnya klorofil a dan b
serta superoksida dismutase dan K+ yang berpengaruh negatif terhadap efisiensi
bertujuan untuk menurunkan potensial fotosintesis (van der Mescht et al., 1999).
Nio Song dan Banyo: Konsentrasi Klorofil Daun 171

Keadaan tanaman yang tetap hijau Pembentukan klorofil dihambat (Salisbury


berkaitan dengan peningkatan produksi dan dan Ross 1992) dan penurunan enzim rubisco
efisiensi transpirasi pada saat tanaman (Pangaribuan 2001) terjadi pada saat tanaman
mengalami kekeringan, seperti pada sorgum kekurangan. Kekurangan air akan
(Sorgum bicolor), jagung (Zea mays L.) dan mempengaruuhi kandungan dan organisasi
gandum (Triticum aestivum L.) (Li et al., klorofil dalam kloroplas pada jaringan
2006). Secara umun kandungan klorofil a, (Harjadi dan Yahya 1988 dalam Syafi 2008).
klorofil b, dan klorofil total pada daun Di samping itu penyerapan unsur hara dari
kentang (Solanum tuberosum L.) setelah tanah oleh akar terhambat, sehingga
kekeringan selama 4 minggu lebih rendah mempengaruhi ketersediaan unsur N dan Mg
dibandingkan dengan yang disirami. Tetapi yang berperan penting dalam sintesis klorofil
kandungan klorofil a, kandungan klorofil b (Syafi 2008). Kandungan klorofil dapat
dan klorofil total pada kentang bervariasi dan dipakai sebagai indikator yang terpercaya
tidak menggambarkan sensitivitas atau untuk mengevaluasi ketidakseimbangan
toleransi terhadap kekeringan dengan jelas metabolisme antara fotosintesis dan hasil
(van der Mescht et al., 1999). Pada saat produksi pada saat kekurangan air (Li et al.,
kekeringan konsentrasi klorofil pada 2006)
genotype barley (Hordeum vulgare L.) yang
toleran dan sensitif menurun dan penurunan KESIMPULAN
pada genotipe yang sensitif lebih besar
daripada genotipe yang toleran. Konsentrasi Respons tanaman terhadap kekurangan
klorofil pada genotipe barley yang toleran air pada umumnya ditunjukkan dengan
kekeringan lebih tinggi daripada genotipe penurunan konsentrasi klorofil daun. Respons
yang sensitif terhadap kekeringan. fisiologis, seperti konsentrasi klorofil daun,
Kandungan klorofil daun dapat dipakai dapat dipakai sebagai salah satu indikator
sebagai indikator toleransi terhadap toleransi tanaman terhadap kekurangan air
kekeringan dalam seleksi plasma nutfah untuk diterapkan dalam seleksi varietas
barley (Li et al, 2006). Kekurangan air pada tanaman produksi yang toleran terhadap
kelapa kerdil hijau Brazilia (Cocos nucifera kekurangan air.
L. nana) mengakibatkan penurunan
konsentrasi klorofil daun tiap unit luas daun DAFTAR PUSTAKA
(Gomes et al., 2008). Penurunan kandungan
air media tanaman jarak pagar (Jatropha Anonim. 2011. Klorofil. Situs Web
curcas L.) dari 40% menjadi 32% Wikipedia Indonesia, Diakses pada
menurunkan kandungan klorofil hingga 0,004 tanggal 9 Oktober 2011.
mg/ g daun (Syafi 2008). Konsentrasi klorofil
Bahri, S. 2010. Klorofil. Diktat Kuliah
a klorofil b dan klorofil total tidak berbeda
Kapita Selekta Kimia Organik.
nyata pada kacang panjang (Vigna sinensis
Universitas Lampung.
L.) dengan variasi penyiraman kapasitas
lapang, dan 11/2 kapasitas lapang Bray, E.A. 1997. Plant responses to water
(Hendriyani dan Setiari, 2009). Konsentrasi deficit. Trend in Plant Sci. 2:48-54.
klorofil total dan klorofil a pada daun padi Campbell, N.A, J.B. Reece, L.G. Mitchell.
(Oryza sativa L.) potensial dipakai sebagai 2003. Biologi Jilid 1 (Terjemahan)
indikator cekaman kekeringan yang diinduksi Erlangga. Jakarta.
dengan polietilen glikol (Nio, 2010).
Perlakuan kekeringan selama 7 hari Cheeta. 2011. Air sebagai Sumber
menurunkan kandungan klorofil total daun Kehidupan. http://cheeta-cheetahz.
jahe (Zingiber officinale L.) (Nio, 2011). blogspot.com/2011/03/.html. Diakses
Penurunan kandungan klorofil merupakan pada tanggal 1 November 2011.
salah satu respons fisiologis tanaman yang Dwidjoseputro, D. 1994. Pigmen Klorofil.
kekurangan air. Erlangga. Jakarta.
Penurunan kandungan klorofil pada
saat tanaman kekurangan air berkaitan
dengan akitivitas perangkat fotosintesis dan
menurunkan laju fotosintesis tanaman.
172 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2, Oktober 2011

Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1994. http://mahmuddin.wordpress.com/2009


Fisiologi Lingkungan Tanaman. /10/16. Diakses tanggal 1 November
Gadjah Mada University 2011.
Press.Yogyakarta. Muthalib, A. 2009. Klorofil dan Penyebaran
di Perairan. http://wwwabdulmuthalib.
Gomes, F.B., M.A. Olivia, M.S. Nielke, A.F.
co.cc/2009/06/. Diakses pada tanggal
de Almeida, H.G. Leite, L.A. Aquine.
11 Oktober 2011.
2008. Photosynthetic Limitations in
Nio, S. A. 2011. Biomasa dan Kandungan
Leaves of Young Brazilian Green
Klorofil Total Daun Jahe (Zingiber
Dwarf Coconut (Cocos nucifera L.
officinale L.) yang Mengalami
nana) Palm under Well-Watered
Cekaman Kekeringan. Jurnal Ilmiah
Conditions and Recovering from
SAINS 11: 190-195.
Drought Stress. Environmental and
Nio, S. A., G. R. Cawthray, L. J. Wade, T. D.
Experimental Botany 62: 195-204.
Colmer. 2011. Pattern of Solutes
Haryati. 2008. Pengaruh Cekaman Air Accumulated during Leaf Osmotic
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Adjustment as Related to Duration of
Tanaman. Water for Wheat at the Reproductive
http://library.usu.ac.id/download/fp/hsl Stage. Plant Physiology and
pertanian-haryati2.pdf. Diakses pada Biochemistry 49 (10): 1126-1137.
tanggal 17 Oktober 2011. Nio, S. A. 2010. Pengujian Kandungan
Hendriyani, I. S dan N. Setiari. 2009. Klorofil Total, Klorofil A dan B
Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan sebagai Indikator Cekaman
Kacang Panjang (Vigna sinensis) pada Kekeringan pada Padi (Oryza sativa
Tingkat Penyediaan Air yang Berbeda. L.). Jurnal Ilmiah SAINS 10: 86-90.
J. Sains & Mat. 17(3): 145-150. Pangaribuan, Y. 2001. Studi Karakter
Ju, C. dan J. Zhang. 1999. Effect of Water Morfofisiologi Tanaman Kelapa Sawit
Stress on Photosystem II (Elais guineensis Jacq.) di Pembibitan
Photochemistry and Its terhadaap Cekaman Kekeringan. Tesis.
Thermostability in Wheat Plants. IPB. Bogor.
Journal of Experimental Botany 50 Purwadi, E. 2011. Pengujian Ketahanan
(336): 1196-1206. Benih terhadap Cekaman Lingkungan.
Levitt, J. 1980. Responses of Plants to http://www.masbied.com/2011/05/23/.
Environmental Stresses. II Water, Diakses pada tanggal 1 November
radiation, salt and other stresses. 2nd 2011.
Ed. Academic Press. New York. Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1992. Plant
Li, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando, S. Physiology. 4rd Ed. Wadsworth
Ceccarelli. 2006. Evaluation of Publishing Company. California.
Chlorophyll Content and Fluorescence Sinaga, R. 2008. Analisis Model Ketahanan
Parameters as Indicators of Drought Rumput Gajah dan Rumput Raja akibat
Tolerance in Barley. Agricultural Cekaman Kekeringan berdasarkan
Sciences in China 5 (10): 751-757. Respons Anatomi Akar dan Daun.
Kurniasari, A. M. Adisyahputra, R. Rosman. Jurnal Biologi Sumatra, 2 (1): 17-20.
2010. Pengaruh Kekeringan pada Syafi, S. 2008. Respons Morfologis dan
Tanah Bergaram NaCl terhadap Fisiologis Bibit Berbagai Genotipe
Pertumbuhan Tanaman Nilam. Jurusan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Biologi FMIPA UI. Jakarta. terhadap Cekaman Kekeringan. Tesis.
Mansfield, T.A. dan C.J. Atkinson. 1990. IPB. Bogor.
Stomatal Behavior in Water Stressed Thorpe, N. O. 1984. Cell Biology. John
Plants. Dalam: Alscher dan Cumming Wiley and Sons. New York.
(Eds). Stress Response in Plant van der Mescht, A., J. A. de Ronde, F.T.
adaptation and Acclimation Rossouw. 1999. Chlorophyll
Mechanisms. Wiley Liss Inc., New Fluorescence and Chlorophyll Content
York. as A Measure of Drought Tolerance in
Mahmuddin. 2009. Cekaman pada Makhluk Potato. South African Journal of
Hidup. Science 95:407-412.
Nio Song dan Banyo: Konsentrasi Klorofil Daun 173

Winarno, F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi.


Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wood, A.J. 2005. Eco-physiological
adaptations to limited water
environments. Dalam: Jenks MA,
Hasegawa PM (ed) Plant Abiotic
Stress. Blackwell Publishing Ltd, India.
h 1-13.

Anda mungkin juga menyukai