Nursing Advocacy adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien informasi
yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun keputusan yang ia
buat.
Menurut para ahli perawat advokat ada 3 yaitu
1. Ana pada tahun 1985
Melindungi klien atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak
sah yang tidak kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun.
2. Fry pada tahun 1987
Advokasi sebagai dukungan aktif tarhadap setiap hal yang memiliki penyebab atau dampak
penting.
3. Gondow pada tahun 1983
Advokasi merupakan dasar falsafat dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan perawat
secara aktif kepada individu secara bebas menentukan nasibnya sendiri.
Perawat sebagai advokat merupakan penghubung antara klien tim kesehatan lain dalam rangka
pemenuhan kebutuhan klien,membela kepentingan klien dan membantu klien memahami
semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pedekatan
tradisional maupun profesional,narasumber dan fasilitator dalam tahap pengembalian
keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.
Peran Advokat Keperawatan
1. Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum
2. Membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan
3. Memberikan bantuan mengandung dua peran yaitu peran aksi dan peran nonaksi
Tanggung jawab perawat
Secara Umum: Mempunyai tanggung jawab dalam memberikan aspek,meningkatkan ilmu
pengetahuan dan menigkatkan diri sebagai profesi.
Secara khusus: Memberikan aspek kepada klien mencakup asapek bio-spiko-sosio-kultural-
spiritual yang kompehansif dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Dalam menjalankan tugasnya perawat dilindungi oleh Undang-Undang no. 6 tahun 1960 UU ini
membedakan tenaga kesehatan sarjana dan bukan sarjana.Tenaga perawat termasuk dalam
tenaga bukan sarjana atau tenaga kesehatan dengan pendidikan rendah,termasuk bidan dan
asisten farmasi dimana dalam menjalankan tugas di bawah pengawasan dokter,dokter gigi,dan
apotek.
Permenkes No. 363/Menkes/Per/XX/1980 tahun 1980
Pemerintahan membuat suatu pernyataan yang jelas perbedaan antara tenaga keperawatan
dan bidang.Bidang seperti halnya dokter,diijinkan mengadakan praktik swasta,sedangkan
tenaga keperawatan secara resmi tidak diijinkan.
Moral pada praktek keperawatan berarti perawat bisa memberikan jawaban bagaimana
mereka meningkatkan, melindungi dan memenuhi kebutuhan kesehatan sambil menghormati hak
individu dalam menentukan pelayanan kesehatan sendiri. Dalam keperawatan kesehatan
masyarakat dimana penekanan yang terbesar atas kelompok besar dan bukan atas individu klien
akuntabilitas moral berarti bisa di jawab bagaimana kesehatan dari orang banyak, bagaimana
ditingkatkannya dilindungi dan di penuhi kebutuhannya.
Tujuan etika dan moral
Advokasi
Tanggung jawab
Akuntabilitas
Kerahasiaan