Anda di halaman 1dari 37

BUKU

MODEL IMPLEMENTASI
PROGRAM INDUKSI BAGI GURU
PEMULA (PIGP)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
2013

KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi
Guru Pemula (PIGP) menyebutkan bahwa Program Induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di
tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat
tugasnya. Selanjutnya, Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan
proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Sebagai pedoman dalam mengimplementasikan
PIGP, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (SDMPK dan PMP) menerbitkan
Buku Model Implementasi PIGP bagi pemangku kepentingan pendidikan.
Buku ini diterbitkan dengan tujuan menyamakan persepsi dan menjadi acuan semua pihak
yang terkait dalam pelaksanaan PIGP. Buku ini berisi tentang Konsep PIGP dan Model pelaksanaan
PIGP dengan mengintegrasikan lesson study. Dengan terbitnya buku ini diharapkan pelaksanaan
PIGP sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, sehingga program ini benar-benar dapat
meningkatkan kompetensi, kinerja, dan profesional guru, akhirnya berdampak pada peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun atas dedikasinya yang
sangat tinggi dalam menyusun buku Model Implementasi PIGP ini. Semoga usaha baik ini menjadi
tonggak bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.

Jakarta, .... Mei 2013


Kepala Badan Pengembangan SDMPK dan PMP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd


NIP. 19620203 198703 1 002

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .. ii
DAFTAR ISI . ii
DAFTAR LAMPIRAN . iii

BAB I PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 2
C. Tujuan .. 2

BAB II KONSEP PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA DAN LESSON STUDY .... 3
A. Program Induksi Guru Pemula ....... 3
B. Lesson Study ..... 10

BAB III PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA . 15


A. Tahap Persiapan ... 15
B. Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah dan Lingkungannya .... 16
C. Tahap Pembimbingan .. 17
D. Tahap Penilaian . 20
E. Tahap Pelaporan .... 25
BAB IV EVALUASI DAN BIMBINGAN TEKNIS ................................ 27
A. Evaluasi Program .. 27
B. Bimbingan Teknis ..... 27
BAB V PENUTUP . 29
DAFTAR LAMPIRAN... 29

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Persiapan


Hal
KS-01 Analisis Kebutuhan Sekolah dalam Implementasi PIGP .......... 31
KS-02 Checklist Analisis Kebutuhan Implementasi PIGP .. 32
KS-03 Sistematika Pedoman Pelaksanaan PIGP (disusun oleh kepala sekolah)............... 33

3
KS-04 Rencana Tindak Implementasi PIGP ................................... 34
KS-05 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PIGP oleh Kepala Sekolah ....... 35
KS-06 Checklist Tugas Kepala Sekolah dalam PIGP . 36
PB-01 Identifikasi Kompetensi Pembimbing (Evaluasi Diri Pembimbing) ........................... 37
PB-02 Rencana Tindak Pembimbingan oleh Pembimbing .................................................. 39
PB-03 Jadwal Kegiatan Pembimbingan Guru Pemula ........................................................ 40
PS-01 Identifikasi Tanggung Jawab Pengawas Sekolah dalam PIGP ............................... 41
PS-02 Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP .................................................. 42
PS-03 Contoh Matrik Program Pengawasan Tahunan ............................. 43
PS-04 Program Pengawasan Semester ................................................ 45
PS-05 Rencana Tindak Pengawasan PIGP ........................................................................ 46
PS-06 Jadwal Kegiatan Pengawasan PIGP .. 47
PS-07 Jadwal Monitoring PIGP 48
PS-08 Instrumen Monitoring PIGP . 62
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah
dan Lingkungannya
PB-04 Checklist Tugas Pembimbing dalam PIGP .. 67
GP-01a Evaluasi Diri Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula ........................ 68
GP-01b Evaluasi Diri Guru BK/Konselor Pemula........................ 69
GP-02a Evaluasi Diri Guru Mata Pelajaran/Kelas .................................................................. 70
GP-02b Evaluasi Diri Guru BK/Konselor ................................................................................ 74
PB-05 Prioritas Pembimbingan Guru Pemula .................................................................... 76
PB-06 Rencana Pengembangan Keprofesian Guru Pemula ............................................... 77
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Pembimbingan (Pelaksanaan dan
Observasi Pembelajaran)
PB-07a Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula .......... 79
PB-07b Lembar Hasil Observasi Pembimbingan Guru BK/Konselor Pemula ....................... 80
PB-08a Lembar Hasil Observasi Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas 82
Pemula pada Penilaian Tahap 1 ...............................................................................
PB-08b Lembar Hasil Observasi Kepribadian dan Sosial Guru Bimbingan dan Konseling 83
Pemula pada Penilaian Tahap 1 ...............................................................................
GP-03a Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas 84
GP-03b Lembar Refleksi Pembimbingan Guru BK/Konselor ................. 85
GP-04a Lembar Reflekdi Observasi Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas 87
Pemula ......................................................................................................................
GP-04b Lembar Reflekdi Observasi Kepribadian dan Sosial Guru BK/Konselor Pemula 88
U-01 Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas pada open 89
lesson........................................................................................................................
U-02 Lembar Hasil Observasi Layanan Guru BK /Konselor pada Open Lesson ....... 90
U-03 Catatan Hasil Refleksi (Lesson Study) ............................................. ........................ 91
U-04 Tata Tertib Pelaksanaan Lesson Study .................................................................... 92
PB-09a Laporan Hasil Pembimbingan dan Penilaian Guru Pemula Mata Pelajaran/Kelas 96
Tahap 1 ....................................................................................................................
PB-09b Laporan Hasil Pembimbingan dan Penilaian Guru BK/Konselor Pemula Tahap 1 .. 97
Lampiran Format Model Implementasi PIGP Tahap Penilaian
PS/KS/PB-01 Lembar Pengamatan Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas/BK/Konselor 100

4
Pemula ...........................................................................................
PS/KS/PB-02a Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas .......................................... 104
PS/KS/PB-02b Instrumen Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor ........................................................ 108
PS/KS/PB-03a Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas ................ 115
PS/KS/PB-03b Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru BK/Konselor .............................. 120
PS/KS/PB-04a Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas .................................... 124
PS/KS/PB-04b Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor ................................................... 126
PS/KS-01a Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula pada 128
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
PS/KS-01b Lembar Hasil Observasi Pembimbingan Guru BK/Konselor Pemula pada 129
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
PS/KS-02a Lembar Hasil Observasi Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas 131
Pemula pada Penilaian Tahap 2 ..............................................................................
PS/KS-02b Lembar Hasil Observasi Kepribadian dan Sosial Guru BK/Konselor pada 132
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
GP-05a Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula pada 133
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
GP-05b Lembar Refleksi Pembimbingan Guru BK / Konselor Pemula pada Penilaian 134
Tahap 2 .....................................................................................................................
GP-06a Lembar Refleksi Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas....... 136
GP-06b Lembar Refleksi Penilaian Kepribadian dan Sosial Buru BK/Konselor .................... 137
Lampiran Format Model Implementasi PIGP Tahap Pelaporan
KS-07a Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas 139
Pemula.
KS-07b Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor Pemula 140

KS-08a Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Mata 141
Pelajaran/Kelas .........................................................................................................
KS-08b Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru BK/Konselor .... 142
KS-09a Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas Pada Program Induksi 143
Guru Pemula .............................................................................................................
KS-09b Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor Pada Program Induksi Guru 144
Pemula ......................................................................................................................
KS-10a Laporan Hasil Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas Pada 146
Program Induksi Guru Pemula .................................................................................
KS-10b Laporan Hasil Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru BK/Konselor Pada Program 147
Induksi Guru Pemula ................................................................................................
KS-11 Laporan Keberhasilan Guru Pemula dalam PIGP . 148
KS-12 Sistematika Laporan PIGP ....................................................................................... 149
U-05 Format Sertifikat PIGP .... 152
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Persiapan
FORM Hal
KS-01 Checklist Analisis Kebutuhan Implementasi PIGP .. 31

5
KS-02 Checklist Tugas Kepala Sekolah dalam PIGP . 32
KS-03 Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP 33
KS-04 Out Line (Sistematika) Pedoman Kepala Sekolah dalam PIGP 34
KS-05 Rencana Tindak Implementasi PIGP oleh Kepala Sekolah 35
KS-06 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PIGP oleh Kepala Sekolah ....... 36
PB-01 Identifikasi Kompetensi Pembimbing (Evaluasi Diri Pembimbing.............................. 37
PB-02 Rencana Tindak Pembimbingan oleh Pembimbing .................................................. 39
PB-03 Jadwal Kegiatan Pembimbingan Guru Pemula ........................................................ 40
PS-01 Identifikasi Tanggung Jawab Pengawas Sekolah dalam PIGP ............................... 41
PS-02 Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP .................................................. 42
PS-03 Contoh Matrik Program Pengawasan Tahunan ............................. 43
PS-04 Program Pengawasan Semester ................................................ 56
PS-05 Rencana Tindak Pengawasan PIGP ........................................................................ 57
PS-06 Jadwal Kegiatan Pengawasan PIGP .. 58
PS-07 Jadwal Monitoring PIGP 59
PS-08 Instrumen Monitoring PIGP . 62
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah
dan Lingkungannya
PB-04 Checklist Tugas Pembimbing dalam PIGP .. 67
GP-01a Evaluasi Diri untuk Guru Pemula (Guru Mata Pelajaran/Kelas). 68
GP-01b Format Evaluasi Diri untuk Guru Pemula (Guru BK/Konselor) 69
GP-02a Evaluasi Diri Guru Mata Pelajaran/Kelas .................................................................. 70
GP-02b Evaluasi Diri Guru BK/Konselor ................................................................................ 71
PB-05 Prioritas Pembimbingan ............................................................................................ 73
PB-06 Rencana Pengembangan Keprofesian Guru Pemula ............................................... 74
Lampiran Format Implementasi PIGP Tahap Pembimbingan (Pelaksanaan dan
Observasi Pembelajaran)
PB-07b Contoh Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling 76
PB-08a Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Pembelajaran Guru Pemula ....................... 78
PB-08b Lembar Hasil Observasi Pembimbingan Guru Pemula ............................................ 79
GP-03a Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas 81
GP-03b Lembar Refleksi Pembimbingan Guru BK . 82
U-01 Lembar Observasi Pembelajaran pada open lesson/open class .................. 84
U-02 Tata Tertib dalam Melaksanakan Lesson Study .. 85
U-03 Catatan Hasil Refleksi .............................................................................................. 86
U-04 Tata Tertib Pelaksanaan Lesson Study 87
PB-09a Laporan Hasil Pembimbingan dan Penilaian Tahap 1 ............................................. 91
PB-09b Laporan Hasil Pembimbingan dan Penilaian Tahap 1 .............................................. 92
Lampiran Format Model Implementasi PIGP Tahap Penilaian
PSKSPB-01a Lembar Pengamatan dan Pemantauan Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas 95
Pemula ...........................................................................................
PSKSPB-02a Instrumen Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas .......................................... 97
PSKSPB-03a Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas .................................... 111
PS/KS-01a Lembar Hasil Observasi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula pada 113
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
GP-03a Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula pada 117
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................

6
KS-07a Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula 120
PSKSPB-04a Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula
PSKSPB-05a Format Hasil Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Mata Pelajaran/Kelas
Pemula
PSKSPB-01b Lembar Pengamatan dan Pemantauan Kinerja Guru BK/Konselor ..........................
PSKSPB-02b Instrumen Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor ........................................................ 103
PSKSPB-03b Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru BK 112
PS/KS-01b Lembar Hasil Observasi Pembimbingan Guru BK/Konselor Pemula pada 115
Penilaian Tahap 2 .....................................................................................................
GP-03b Lembar Refleksi Pembimbingan Guru BK/Konselor Pemula pada Penilaian Tahap 119
2 ................................................................................................................................
KS-07b Lembar Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor 121
PSKSPB-04b Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru BK/Konselor Pemula
PSKSPB-05b Format Hasil Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru BK/Konselor Pemula
Lampiran Format Model Implementasi PIGP Tahap Pelaporan
KS-08a Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas . 125
KS-08b Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru BK . 127
KS-09 Laporan Keberhasilan Guru Pemula dalam PIGP . 129
KS-10 Sistematika Laporan PIGP 130
U-05 Format Sertifikat PIGP .. 135

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam pasal 1 ayat (4) undang-
undang tersebut menyatakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk: (1) meningkatkan martabat dan
peran guru sebagai agen pembelajaran, dan (2) meningkatkan mutu pendidikan nasional. Kedudukan
guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (UU
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3). Oleh karena itu, guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang
sangat strategis dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan.
Mengingat peran guru yang sangat strategis dalam pembangunan pendidikan, maka seorang
guru harus dipersiapkan secara matang. Persiapan tersebut harus dilakukan secara
berkesinambungan mulai dari saat belajar di perguruan tinggi, pendidikan profesi guru di Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sampai menjadi guru yang ditugaskan di satuan pendidikan.
Pada saat awal seorang guru pemula mulai mengajar dan mengenal lingkungan sekolah,
mereka menghadapi beberapa hambatan antara lain: pengenalan karakteristik peserta didik, budaya
sekolah, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan warga sekolah. Pengenalan guru pemula terhadap
situasi sekolah akan menentukan karir dan profesionalitas seorang guru selanjutnya. Saltu diantara
kebijakan dan program yang dapat membekali guru pemula dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi guru pada awal mereka bertugas adalah Program Induksi Guru Pemula (PIGP). Agar PIGP
berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka disusun buku Model
Implementasi PIGP. Buku ini berisi model salah satu model pelaksanaan PIGP yang mengintegrasikan
lesson study dalam tahap pembimbingannya.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 1


B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi
Guru Pemula; dan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan
Tujuan penyusunan Buku Model Implementasi PIGP ini adalah untuk:
1. menyamakan persepsi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP; dan
2. memberikan acuan pelaksanaan PIGP

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 2


BAB II
KONSEP PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA DAN LESSON STUDY

A. Program Induksi Bagi Guru Pemula

Program Induksi Bagi Guru Pemula (PIGP) adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja,
pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan
dan konseling bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Guru pemula adalah guru
yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.

1. Tujuan PIGP
Pelaksanaan PIGP bertujuan untuk membimbing guru pemula agar dapat:
a. beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan
b. melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah/madrasah.

2. Manfaat PIGP Terkait dengan Status Kepegawaian


Program induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan fungsional guru
bagi guru pemula yang berstatus calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau pegawai negeri sipil (PNS)
mutasi dari jabatan lain. Bagi guru pemula yang berstatus bukan PNS, PIGP dilaksanakan sebagai
salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan guru tetap.

3. Prinsip Penyelenggaraan PIGP


Program induksi guru pemula diselenggarakan berdasarkan prinsip:
a. keprofesionalan: penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode etik profesi, sesuai
bidang tugas;
b. kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;
c. akuntabel: penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik; dan
d. berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan perbaikan atas hasil
sebelumnya.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 3


4. Peserta PIGP
Peserta PIGP adalah:

a. guru pemula berstatus CPNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau pemerintah daerah;
b. guru pemula berstatus PNS mutasi dari jabatan lain; atau
c. guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh
masyarakat.

5. Hak Guru Pemula


Guru pemula berhak:
a. memperoleh bimbingan dalam hal:
1) perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil pembelajaran, bagi guru kelas dan
guru mata pelajaran;
2) perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil proses bimbingan dan konseling, bagi guru
bimbingan dan konseling;
3) pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
b. memperoleh salinan lembar hasil observasi pembelajaran yang telah ditandantangani oleh
pembimbing atau kepala sekolah dan pengawas sekolah.
c. memperoleh dukungan dari sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
d. memperoleh laporan hasil penilaian kinerja guru pemula;
e. memperoleh sertifikat bagi guru pemula yang telah menyelesaikan PIGP dengan nilai kinerja paling
kurang kategori baik.

6. Kewajiban Guru Pemula


Guru pemula memiliki kewajiban:
a. merencanakan, melaksanakan pembelajaran/bimbingan dan konseling yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan dan konseling, serta melaksanakan perbaikan dan
pengayaan;

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 4


b. melaksanakan pembelajaran antara 12 (dua belas) hingga 18 (delapan belas) jam tatap muka per
minggu bagi guru mata pelajaran/guru kelas, atau beban bimbingan antara 75 (tujuh puluh lima)
hingga 100 (seratus) peserta didik bagi guru bimbingan dan konseling.

7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Program Indiksi guru pemula dilaksanakan di satuan pendidikan tempat guru pemula bertugas selama 1
(satu) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun.

8. Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam PIGP


Pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP adalah guru pembimbing, kepala sekolah, dan pengawas
sekolah.
a. Guru Pemula
Guru pemula bertanggung jawab:
1) mengamati situasi dan kondisi, serta lingkungan sekolah/madrasah, termasuk mempelajari data
tata tertib, sarana, dan sumber belajar di sekolah/madrasah tempat guru pemula tersebut bertugas;
2) mempelajari latar belakang siswa;
3) mempelajari dokumen administrasi guru;
4) mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan;
5) menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran;
6) menyusun rancangan dan instrumen penilaian (ranah kognitif, afektif, dan psikomotor);
7) melaksanakan proses pembelajaran;
8) melaksanakan penilaian proses dan penilaian hasil belajar siswa;
9) melaksanakan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai guru, seperti pembina ekstra
kurikuler, instruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
10) melakukan observasi di kelas lain; dan
11) melakukan diskusi dengan pembimbing, kepala sekolah/madrasah dan pengawas
sekolah/madrasah untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran maupun tugas lain yang
terkait dengan tugasnya sebagai guru.

b. Pembimbing

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 5


Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah/madrasah atas dasar profesionalisme dan
kemampuan komunikasi. Sekolah/madrasah yang tidak memiliki pembimbing sebagaimana
dipersyaratkan, kepala sekolah/madrasah dapat menjadi pembimbing sejauh dapat
dipertanggungjawabkan dari segi profesionalitas dan kemampuan komunikasi. Jika kepala
sekolah/madrasah tidak dapat menjadi pembimbing, kepala sekolah/madrasah dapat meminta
pembimbing dari satuan pendidikan yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota atau kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan tingkat
kewenangannya.

Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing adalah, memiliki:
1) kompetensi sebagai guru profesional;
2) kemampuan bekerja sama dengan baik;
3) kemampuan komunikasi yang baik;
4) kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan terhadap proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling;
5) pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata pelajaran yang sama
dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah memiliki; pengalaman mengajar sekurang-
kurangnya 5 tahun dan memiliki jabatan sekurang-kurangnya sebagai Guru Muda.

Tanggung Jawab Pembimbing:


1) menciptakan hubungan yang bersifat jujur, memotivasi, bersahabat, dan terbuka dengan guru
pemula;
2) memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konselin;
3) melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah/madrasah;
4) memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan keprofesian guru pemula;
5) memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi pembelajaran/bimbingan
dan konseling guru lain;
6) melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada pengawas sekolah/
madrasah;
7) memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan tahap kedua.
c. Kepala Sekolah

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 6


Tanggung Jawab Kepala Sekolah:
1) melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
2) menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan PIGP;
3) menunjuk pembimbing yang sesuai dengan kriteria;
4) menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak terdapat guru yang
memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
5) mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas pendidikan terkait jika
tidak memiliki pembimbing dan kepala sekolah/madrasah tidak dapat menjadi pembimbing;
6) memantau pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
7) melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta memberikan saran perbaikan;
8) melakukan penilaian kinerja;
9) menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada Kepala Dinas
Pendidikan terkait, dengan mempertimbangkan masukan dan saran dari pembimbing dan
pengawas sekolah/ madrasah, serta memberikan salinan laporan tersebut kepada guru
pemula.

d. Pengawas Sekolah
Tanggung Jawab Pengawas Sekolah :
1) memberikan penjelasan kepada kepala sekolah, pembimbing, dan guru pemula tentang
pelaksanaan PIGP termasuk proses penilaian;
2) melatih pembimbing dan kepala sekolah/madrasah tentang pelaksanaan pembimbingan dan
penilaian dalam PIGP;
3) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PIGP di satuan pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya;
4) memberikan masukan dan saran atas isi Laporan Hasil Penilaian Kinerja.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 7


S1/ Bulan ke-1 Bulan ke 2-9 Bulan ke 10-11 Bulan ke-12
AIV PERSIAPAN PEMBIMBINGAN PENILAIAN PELAPORAN
PPG
Analisis
Kebutuhan
Penyusunan Buku Pelaksanaan
Draft Laporan
Pedoman Pembimbingan
Keputusan
Penunjukkan Penilaian
Nilai dalam
GP CPNS Pembimbing Tahap 1
Penilaian Penilaian
PNS Mutasi Tahap 2 Kinerja Guru
Bukan PNS PENGENALAN Pemula
SEKOLAH/ MADRASAH Kepala Dinas
Pengajuan
DAN LINGKUNGANNYA
Sertifikat Pendidikan/Kepala
Pengenalan
Kantor Kementerian
situasi kondisi
AGama
sekolah/madrasah
, mempelajari OBSERVASI PEMBELAJARAN
pedoman sekolah, Praobservasi-obserasi-pascaobservasi
dll Sertifikat Program
Induksi

KS & PS
PB KS Jabatan Fungsional
KS/PB
Guru

Skema 1. Alur Pelaksanaan PIGP

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 8


Hasil Penilaian Guru Pemula

Jabatan Fungsional
Guru
Sertifikat
Minimal YA Program
Baik Induksi YA

Minima
Tida l Baik
Tidak
k

Perpanjangan Penilaian
Tidak Guru Tanpa Jabatan
PIGP Fungsional Guru kinerja guru

Skema 2. Rekomendasi Hasil Penilaian pada PIGP

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 9


B. Lesson Study
1. Pengertian
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran
secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar. Secara sederhana lesson study dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pengkajian pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh sekelompok guru untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.

2. Tipe Lesson Study


Lesson study dapat dilaksanakan dalam dua tipe berikut ini:
a. Lesson study berbasis sekolah ( School Based Lesson Study )
Lesson study berbasis sekolah merupakan kegiatan lesson study yang dilaksanakan oleh semua
guru untuk semua mata pelajaran dan kepala sekolah di suatu sekolah, dengan tujuan utama
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua bidang studi yang
diajarkan.

b. Lesson study berbasis MGMP/KKG ( Cross School Lesson Study )


Lesson study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/Kelompok Kerja Guru (KKG)
merupakan kegiatan lesson study yang dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran sejenis dalam
satu sekolah atau guru-guru mata pelajaran sejenis dari beberapa sekolah yang tergabung dalam
organisasi profesi seperti KKG atau MGMP.

3. Tahap Pelaksanaan Lesson Study


Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan),
dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu cara
peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir ( continous improvement). Skema kegiatan Lesson
Study diperlihatkan pada Skema 3 berikut ini.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 10


Skema 3. Siklus Kegiatan Lesson Study
a. PLAN (Merencanakan)
Peningkatan mutu pembelajaran melalui Lesson Study dimulai dari tahap merencanakan ( Plan)
yang bertujuan untuk merancang pembelajaran yang berorientasi pada bagaimana membelajarkan
siswa dan berpusat pada siswa, agar siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan bersama, beberapa guru dapat
berkolaborasi atau guru-guru dan dosen dapat pula berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide.
Perencanaan diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan dapat berupa pemahaman materi pelajaran dan pedagogi tentang metode
pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih efektif dan efisien atau bagaimana menyiasati
kekurangan fasilitas pembelajaran. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran atau lesson
plan, teaching materials berupa media pembelajaran, dan lembar kerja siswa, serta instrumen
asesmen. Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba sebelum diterapkan di dalam kelas.
Agar perencanaan lebih berkualitas, kegiatan perencanaan dapat dilakukan dalam beberapa kali
pertemuan (misal 23 kali pertemuan).
Pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara guru-guru (jika memungkinkan
menghadirkan dosen) dalam rangka merencanakan pembelajaran, diharapkan dapat terbentuk
kolegalitas antara guru dengan guru dan dosen dengan guru, sehingga dosen atau guru tidak merasa

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 11


lebih tinggi satu sama lain. Mereka berbagi pengalaman dan saling belajar sehingga melalui kegiatan ini
terbentuk mutual learning (saling belajar).
Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson study tersebut, guru memperoleh kesempatan untuk
melakukan identifikasi masalah pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa
dilakukan, memilih alternatif model pembelajaran yang akan digunakan, merancang rencana
pembelajaran, mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran yang dipilih.

b. DO (Melaksanakan)
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah melaksanakan pembelajaran ( Do) untuk menerapkan
rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam tahap merencanakan ( Plan). Dalam
perencanaan telah disepakati guru yang akan mengimplementasikan pembelajaran (guru model) dan
sekolah yang akan menjadi tuan rumah (pada tipe lesson study berbasis MGMP/KKG). Langkah ini
bertujuan untuk mengujicoba efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari
sekolah yang bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai pengamat ( observer)
pembelajaran. Dalam kegiatan observasi pembelajaran dapat juga melibatkan dosen-dosen atau
mahasiswa sebagai observer. Dalam kegiatan ( open lesson) tersebut diharapkan kepala sekolah terlibat
dalam pengamatan pembelajaran dan memandu kegiatan ini. Sebelum pembelajaran dimulai sebaiknya
dilakukan briefieng kepada para pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang
direncanakan oleh guru dan mengingatkan bahwa selama pembelajaran berlangsung pengamat tidak
mengganggu kegiatan pembelajaran tetapi mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran. Fokus
pengamatan ditujukan pada aktivitas belajar siswa yang meliputi interaksi antara siswa dengan siswa,
antara siswa dengan bahan ajar, antar siswa dengan guru.
Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat sebelum pembelajaran dimulai.
Para pengamat dipersilahkan mengambil tempat di ruang kelas yang memungkinkan dapat mengamati
aktivitas siswa. Biasanya para pengamat berdiri di sisi kiri dan kanan di dalam ruang kelas agar aktivitas
siswa teramati dengan baik. Selama proses pembelajaran berlangsung para pengamat tidak
menganggu aktivitas dan konsentrasi siswa dan guru model. Para pengamat dapat melakukan
perekaman kegiatan pembelajaran dalam bentuk video atau foto untuk keperluan dokumentasi dan
bahan studi lebih lanjut tanpa mengganggu aktivitas belajar. Keberadaan para pengamat di dalam
ruang kelas di samping mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar dari pembelajaran
yang sedang berlangsung dan bukan untuk mengevaluasi guru.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 12


c. SEE (Merefleksi)
Kegiatan refleksi sebaiknya dilaksanakan segera setelah selesai pembelajaran. Hal ini
dimaksudkan agar setiap kejadian yang diamati dan dijadikan bukti pada saat mengajukan pendapat
atau saran terjaga akurasinya karena setiap orang dipastikan masih bisa mengingat dengan baik
rangkaian aktivitas yang dilakukan di kelas. Dalam kegiatan refleksi, dalam konteks PIGP, refleksi
dapat dilakukan oleh sekurang-kurangnya guru pemula dan pembimbing, guru pemula dengan kepala
sekolah dan/atau pengawas, atau guru pemula dengan pembimbing, kepala sekolah, pengawas
sekolah, dan guru observer lainnya. Dalam acara ini, kepala sekolah atau pembimbing dapat bertindak
sebagai moderator atau pemandu diskusi. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam refleksi
adalah sebagai berikut:
1) Moderator membuka kegiatan refleksi pada waktu yang telah ditetapkan, diawali dengan
mengucapkan terima kasih kepada guru model dan meminta applaus dari pengamat yang hadir.
2) Moderator menjelaskan aturan main tentang cara memberikan komentar atau mengajukan umpan
balik. Aturan tersebut meliputi tiga hal berikut: (1) Selama diskusi berlangsung, hanya satu orang
yang berbicara (tidak ada yang berbicara secara bersamaan); (2) Setiap peserta diskusi memiliki
kesempatan yang sama untuk berbicara; dan (3) Pada saat mengajukan pendapat, observer harus
mengajukan bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari komentar yang disampaikannya
(tidak berbicara berdasarkan opini).
3) Guru yang melakukan pembelajaran (guru model) diberi kesempatan berbicara paling awal untuk
melakukan refleksi diri, yakni mengomentari proses pembelajaran yang telah dilakukannya. Pada
kesempatan itu, guru tersebut harus mengemukakan apa yang telah terjadi di kelas yakni kejadian
apa yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak sesuai harapan, dan apa yang berubah dari
rencana semula (15 sampai 20 menit).
4) Moderator memberi kesempatan kepada kepala sekolah atau yang mewakili yang juga menjadi
anggota kelompok pada saat pengembangan rencana pembelajaran untuk memberikan komentar
tambahan.
5) Moderator memberi kesempatan kepada observer untuk menyampaikan hasil pengamatannya.
Ketika muncul fakta/permasalahan pembelajaran yang menarik maka moderator dapat meminta
observer lain untuk memberikan pendapatnya. Pada kesempatan ini tiap observer memiliki
peluang yang sama untuk menyampaikan fakta-fakta yang diamatinya sekaligus memberikan
alternatif solusi berdasarkan pengalamannya.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 13


6) Jika ada tenaga ahli yang hadir, moderator dapat mempersilahkan tenaga ahli tersebut untuk
memberikan wawasan lebih dalam tentang pembelajaran yang telah berlangsung, setelah
masukan-masukan yang dikemukakan observer dianggap cukup.
7) Diakhir diskusi refleksi moderator tidak perlu menyampaikan simpulan/rekomendasi tertentu dari
hasil refleksi, namun dalam kontek PIGP pembimbing, kepala sekolah, atau pengawas dapat
memberikan arahan, rekomendasi, justifikasi tertentu untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.
8) Dalam kontek lesson study regular, diakhir sesi moderator menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh partisipan dan mengumumkan rencana kegiatan lesson study berikutnya.

C. Integrasi Lesson Study (LS) dalam PIGP


Berdasarkan kajian PIGP dan LS yang telah diuraiakan di atas, terdapat persamaan tujuan dan
prinsip pelaksanaannya. Keduanya merupakan kegiatan pembinaan profesi guru yang berkelanjutan
dengan prinsip kolegialitas. LS bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengkajian proses
pembelajaran dengan tahapan Plan, Do, dan See, sedangkan PIGP bertujuan untuk mendorong guru
pemula segera beradaptasi dengan lingkungan tempat tugasnya, sehingga dapat melaksankan tugas
secara profesional melalui pembimbingan dan penilaian secara bertahap. Meningkatnya kualitas
pembelajaran merupakan indikator meningkatnya kompetensi dan profesional guru, ini menunjukkan
adanya kesamaan tujuan antara LS dan PIGP. Pada tahap pembimbingan, guru pemula dibimbing dalam
meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya dalam kegiatan pokok/tugas utamanya yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, serta melakukan penilaian kepada peserta
didik. Pembimbingan guru pemula dalam meningkatkan kegiatan pokok guru tersebut dapat dilakukan
dengan pendekatan lesson study yaitu melalui pengkajian proses pembelajaran mulai dari merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran dengan tahap merencanakan ( plan), melaksanakan pembelajaran (do),
refleksi (see). Dengan demikian sangatlah jelas bahwa lesson study dapat diintegrasikan ke dalam PIGP.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 14


BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA (PIGP)

Dalam melaksanakan PIGP, pihak sekolah menggunakan Panduan Kerja yang diterbitkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Model pelaksanaan PIGP dapat dilaksanakan dengan berbagai
pendekatan. Berdasarkan kajian saat ini, pendekatan yang dapat dilaksanakan adalah melalui lesson
study. Tahap-tahap lesson study dapat diintegrasikan kedalam tahap-tahap pelaksanaan PIGP.

A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan ke-1 (kesatu) implementasi PIGP. Sekolah/madrasah yang
akan melaksanakan PIGP perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Kepala Sekolah
Dalam tahap persiapan kepala sekolah melakukan hal-hal berikut.
a. Melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor
antara lain: ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru
pemula, ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, dan keberadaan organisasi profesi
yang terkait (Gunakan Form KS-01, KS-02)
b. Mempersipkan dan melaksankan pelatihan PIGP yang diikuti oleh kepala
sekolah/madrasah dan calon pembimbing, dengan pelatih seorang pengawas yang telah lulus
program pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi pelatih PIGP.
c. Menyiapkan buku pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan
sekolah/madrasah, prosedur kegiatan sekolah/madrasah, format administrasi
pembelajaran/pembimbingan, dan informasi lain yang dapat membantu guru pemula belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah/madrasah (Gunakan Form KS-03).
d. Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki kriteria
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan menerbitkan surat
keputusan (SK) kepala sekolah.
e. Menyusun rencana tindak implementasi PIGP (Gunakan Form KS-04).
f. Menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan PIGP oleh Kepala Sekolah
(Gunakan Form KS-05).

2. Pembimbing

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 15


Dalam tahap persiapan, pembimbing melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor antara lain: ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan, pengalaman guru
pemula, keberadaan organisasi profesi yang terkait, melakukan identifikasi kompetensi
pembimbing (Evaluasi Diri Pembimbing, Form PB-01), menyusun Rencana Tindak Pembimbingan
oleh Pembimbing (PB-02), menyusun jadwal kegiatan pembimbingan guru pemula (PB-03),
mengisi cheklist tugas pembimbing dalam PIGP (PB-04), dan menyusun prioritas pembimbingan
guru pemula (PB-05).

3. Pengawas Sekolah
Sebelum melakukan tahap persiapan, pengawas sekolah mempelajari buku-buku panduan dan
modul PIGP. Selanjutnya pengawas sekolah melakukan perencanaan pengawasan dalam PIGP
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengisi format identifikasi tanggung jawab pengawas
sekolah dalam PIGP (PS-01)
b. Analisis Kebutuhan Sekolah Penyelenggara PIGP (PS-
02)
c. Menyusun program kepengawasan tahunan (PS-03)
dan program pengawasan semester (PS-04)
d. Menyusun rencana tindak pengawasan PIGP (PS-05),
Jadwal Kegiatan Pengawasan PIGP (PS-06), Jadwal Kegiatan Monitoring (PS-07), dan
menyiapkan instrumen monitoring PIGP (PS-08).
e. Memberikan pelatihan PIGP bagi kepala sekolah dan
calon pembimbing. Pelatihan dapat dilakukan di setiap sekolah atau bersama-sama di
KKG/MGMP, KKKS/MKKS, atau diselenggarakan oleh dinas pendidikan setempat.

B. Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah dan Lingkungannya.


Pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya dilaksanakan pada bulan pertama setelah guru
pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah tempat guru pemula bertugas. Pada bulan pertama
dilakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Kepala Sekolah

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 16


Setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah, selanjutnya kepala sekolah
memperkenalkan guru pemula kepada dewan guru, karyawan sekolah, siswa, dan masyarakat
sekitar.
2. Pembimbing
Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pembimbing dalam tahap pengenalan sekolah/madrasah
dan lingkungannya kepada guru pemula adalah:
a. memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah/madrasah kepada guru
pemula
b. memperkenalkan guru pemula kepada siswa; dan
c. mendiskusikan rencana pembimbingan dan pengembangan keprofesian
guru pemula (PB-06).
3. Guru Pemula
Setelah guru pemula diperkenalkan dengan lingkungan sekolah/madrasah oleh kepala sekolah dan
pembimbing, selanjutnya guru pemula melakukan hal-hal berikut.
a. Melakukan evaluasi diri (gunakan Form GP-01a/ Form GP-01b dan GP-02a dan GP-02b)
b. Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk melakukan observasi di
kelas sebagai bagian pengenalan situasi.
c. Mempelajari buku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula, data sekolah/madrasah, tata
tertib sekolah/madrasah, dan kode etik guru.
d. Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di sekolah/madrasah.
e. Mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

C. Tahap Pembimbingan
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan pada bulan ke dua sampai dengan bulan ke sembilan
oleh guru yang telah ditetapkan sebagai pembimbing. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak-
pihak terkait dalam tahap pembimbingan adalah sebagai berikut.
1. Pembimbing
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing adalah sebagai berikut.
a. Membimbing guru pemula dalam menyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran/satuan layanan bimbingan dan konseling. Dalam membimbing penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran mempedomani Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses pendidikan, serta panduan/juknis terkait. Dalam

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 17


pembimbingan penyusunan perencanaan pembelajaran (Silabus dan RPP/Satuan Layanan),
pembimbing dapat membimbing secara langsung atau dapat pula bersama guru lain yang
sejenis dalam MGMP sekolah ataupun tingkat kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari
tahapan perencanaan pembelajaran ( plan) dalam lesson study. Penyusunan dokumen
perencanaan pembelajaran (lesson plan/RPP/Satuan layanan) dapat pula dilakukan secara
bersama-sama dengan beberapa guru sejenis dan dosen untuk memperkaya ide-ide.
Penyusunan perencanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai
berikut.
1) Analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dapat mengarah pada
permasalahan materi pembelajaran, pedagogi, dan fasilitas, serta permasalahan lainnya.
Dengan teridentifikasinya permasalahan diharapkan guru dapat menentukan strategi
pembelajaran efektif dan efisien.
2) Guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi yang
dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa
media pembelajaran, lembar kerja siswa, dan asesmen.
b. Melakukan observasi pembelajaran secara berkala. Proses observasi
pembelajaran dan pembimbingan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu praobservasi, observasi,
dan pascaobservasi.
1) Pra-observasi
Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan, dan menyepakati fokus
observasi pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi paling banyak 5 (lima) indikator
kinerja dari keseluruhan indikator kinerja sebagaimana yang tertulis dalam lembar
observasi pembelajaran yang akan diisi oleh pembimbing dan lembar refleksi diri yang
akan diisi oleh guru pemula. Lima indikator kinerja yang menjadi obyek dalam fokus
observasi dapat ditentukan secara berbeda pada setiap pelaksanaan observasi yang
didasarkan pada hasil observasi sebelumnya. Fokus observasi yang telah disepakati
ditulis di Lembar Refleksi Pembelajaran/Pembimbingan (GP-03a atau GP-03b) dan
Instrumen Penilaian Kinerja Guru (PS/KS/PB-02a atau PS/KS/PB-02b) serta pada Lembar
Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas/BK/Konselor. (PS/KS/PB-03a
atau PS/KS/PB-03b)

2) Pelaksanaan Observasi

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 18


Pembimbing melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan guru pemula. Hasil
observasi pembelajaran ditulis di Lembar Pengamatan dan Pemantauan Kinerja Guru
Mata Pelajaran/Kelas/BK/Konselor Pemula (PS/KS/PB-01). Dalam konteks pendekatan
lesson study, jika guru pemula melaksanakan pembelajaran sebagai guru model dalam
open lesson, para observer mencatat hasil pengamatannya di Lembar Observasi
Pembelajaran pada Open Lesson (U-01). Pada saat observasi pembelajaran ini, para
observer disarankan untuk mengungkap berbagai fakta/fenomena aktivitas proses belajar
siswa yang menarik untuk didiskusikan dalam kegiatan refleksi.

3) Pasca-observasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
a) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran/Kelas (GP-
05a) atau Lembar Refleksi Pembimbingan Guru BK/Konselor (GP-05b) setelah
selesai pelaksanaan pembelajaran atau pembimbingan,
b) Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses pembelajaran dan
pembimbingan yang telah dilaksanakan. Dalam tahap ini dapat menggunakan
pendekatan lesson study, dengan tata cara sebagai berikut:
Refleksi dipimpin oleh seorang moderator (kepala sekolah, pembimbing, atau
observer yang ditunjuk), dan didampingi oleh seorang notulis yang bertugas untuk
mencatat hal-hal penting yang didiskusikan dalam refleksi.
Moderator memperkenalkan diri dan membuka diskusi.
Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru pemula untuk
melakukan refleksi diri untuk menyampaikan ketercapaian target pembelajaran
yang telah dirancang, kondisi-kondisi khusus yang terjadi pada beberapa siswa
saat pembelajaran.
Moderator memberikan kesempatan observer untuk menyampaikan hasil
pengamatan (komentar), dengan ketentuan sebagai berikut:
Pengamat menyampaikan terima kasih kepada guru model yang telah bersedia
membuka kelas dan diobservasi.
Pengamat dalam menyampaikan komentar hendaknya terfokus pada: (a)
proses belajar siswa; (b) pencapaian tujuan/kompetensi siswa, dan (c)
pelajaran berharga yang dipetik oleh observer.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 19


Pengamat dalam menyampaikan komentar dengan kalimat yang santun,
halus, bijak, dan tidak berkesan menggurui, serta menggunakan kata
pembelajaran kita untuk mengomentari proses pembelajaran.
Pengamat menganalisis hasil pengamatan serta menyampaikan alternatif
solusi.
Pengamat sebaiknya tidak mengulang menyampaikan hasil pengamatan yang
telah disampaikan oleh pengamat lain.
Moderator tidak perlu menyimpulkan karena berbagai alternatif solusi dapat
diterapkan pada pembelajaran sehari-hari oleh masing-masing peserta refleksi.
Secara lebih lengkap tata cara melaksanakan kegiatan lesson study dapat dilihat pada
tata tertib melaksanakan lesson study (Form U-04).
c) Pembimbing menyampaikan catatan hasil pengamatannya dan hasil pengamatan para
observer, selanjutnya dikonfirmasi kebenarannya oleh guru pemula.
d) Pembimbing menentukan skor indikator kinerja untuk indikator-indikator kinerja yang
telah disepakati sebagai fokus pengamatan pada Instrumen Penilaian Kinerja Guru
Mata Pelajaran/Kelas Pemula (PS/KS/PB-02a) bagi guru mata pelajaran/kelas atau
Instrumen Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor (PS/KS/PB-02b) dan pada Lembar Hasil
Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas (PS/KS/PB-04a) bagi guru mata
pelajaran/kelas pemula atau Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor
(PS/KS/PB-04b) bagi guru BK/Konselor pemula. Kemudian mengisi lembar observasi
pembelajaran dan pembimbingan secara objektif pada saat seketika pelaksanaan
observasi dilakukan (Gunakan Form PS/KS/PB 01 dan Form PS/KS/PB.02a atau Form
PS/KS/PB.02b). Dalam hal pemberian nilai, pembimbing menggunakan Form
PS/KS/PB.02a atau Form PS/KS/PB.02b.
e) Pembimbing memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan pembimbingan
kepada guru pemula yang telah ditandatangani oleh guru pemula dan pembimbing
untuk diarsipkan sebagai dokumen portofolio penilaian proses ( assessment for
learning) (Gunakan Form PB 08a/Form PB 08b).
D. Tahap Penilaian
1. Metode Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja. Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari
tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 20


(pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009). Penilaian berdasarkan penerapan kompetensi dalam melaksanakan
kegiatan pokok pada tugas utama guru. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sebagaimana
telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru). Kegiatan pokok guru adalah kegiatan pokok:
(1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran;
(4) membimbing dan melatih peserta didik; dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat
pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru (pasal 52 Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru). Sedangkan tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1 UU Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Penilaian dapat dilakukan melalui observasi pembelajaran dan observasi pelaksanaan tugas
tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru.
Penilaian dilakukan dalam dua tahap. Penilaian tahap pertama yang dilakukan oleh pembimbing
bersamaan dengan proses pembimbingan pada bulan kedua samapai bulan kesembilan
(assessment for learning). Penilaian tahap kedua dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas pada
bulan kesepuluh dan kesebelas. Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan dengan
memberikan tanda centang () dan deskripsinya berdasarkan observasi. Deskripsi hasil penilaian
menjadi masukan atau umpan balik untuk perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran dan
pembimbingan berikutnya.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat penjelasan mengenai kemajuan
pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula yang dapat menjadi bahan
masukan bagi perbaikan guru pemula untuk memperoleh nilai kinerja baik.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja guru yang lebih
fokus pada penerapan kompetensi pedagogik dan profesional, dan instrumen/lembar observasi
untuk mengukur penerapan kompetensi kepribadian dan sosial dalam melaksanakan kegiatan
pokok/tugas utama guru, baik guru mata pelajaran, guru kelas, maupun guru BK/Konselor.
Instrumen penilaian yang digunakan adalah:
a. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru mata pelajaran atau guru
kelas.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 21


b. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk BK/Konselor.
c. Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula

2. Tahap-tahap pemberian nilai adalah sebagai berikut:


a. Pemberian Nilai Kinerja Guru Pemula
Setelah bukti-bukti kinerja diperoleh melalui pengamatan dan/atau pemantauan penilai dapat
menentukan nilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penentuan Skor Butir Indikator Kinerja (Penetapan Pernyataan Ya atau Tidak)
Skor butir indikator kinerja ditentukan berdasarkan pernyataan ya atau tidak yang
telah ditetapkan. Penetapan ya atau tidak pada setiap butir penilaian indikator kinerja
berdasarkan hasil kajian/analisis berbagai dokumen dan/atau analisa catatan pengamatan
dan/atau pemantauan yang dapat menggambarkan secara utuh untuk setiap butir penilaian.
Butir indikator kinerja yang dinyatakan ya memiliki skor satu, sedangkan yang dinyatakan
tidak memiliki skor 0.
2) Penentuan Skor Indikator Kinerja
Berdasarkan catatan hasil pengamatan, pemantauan, wawancara, studi (penggalian)
dokumen, dan bukti-bukti berupa data lain yang dikumpulkan selama proses penilaian kinerja
guru, penilai menentukan setiap skor indikator kinerja dengan rumus sebagai berikut:

Total Pernyataan Ya
Skor Indikator Kinerja = X 100
Total Pernyataan Ya maksimal

Hasil perhitungan di atas, dikonversi ke skor 4-3-2-1, dengan cara menetapkan skor
pada rentang sebagai berikut:
No Rentang skor Skor
1. 0<x25% 1
2. 25%<x50% 2
3. 50%<x75% 3
4. 75%<x100% 4

3) Penentuan Nilai Kinerja Guru Pemula


a. Nilai Kinerja Guru adalah rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas) atau rentang 14-72 (guru
BK/Konselor)

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 22


Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas) atau rentang
14-72 (guru BK/Konselor) dengan cara menjumlahkan semua skor indikator kinerja.
b. Nilai Kinerja Guru Konversi 100
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru Konversi 100 dapat dilakukan dengan cara membagi
total skor indikator kinerja perolehan dibagi jumlah skor indikator kinerja maksimal (5 6 untuk
guru mata pelajaran/guru kelas dan 72 untuk guru BK/Konselor) dikalikan dengan 100. maka

Nilai Kinerja Guru Pemula konversi 100 dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Nilai Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas

Nilai Kinerja Guru Pemula Jumlah Skor Indikator Kinerja Perolehan


= x 100
Konversi 100
56

2) Nilai Kinerja Guru BK/Konselor

Nilai Kinerja Guru Pemula Jumlah Skor Indikator Kinerja Perolehan


= x 100
Konversi 100
72

c. Penentuan Kategori Nilai Kinerja Guru


Kategori Nilai Kinerja Guru Pemula dapat dilihat pada tabel Nilai Kinerja berikut:
Nilai Kinerja Sebutan
91- 100 Amat Baik
76 90 Baik
61 - 75 Cukup
51 60 Sedang
50 Kurang

b. Pemberian Nilai Kepribadian dan Sosial


Penilaian kepribadian dan sosial guru pemula dilakukan melalui pengamatan pada pelaksanaan
pembelajaran dan/atau pemantauan, serta wawancara di luar pelaksanaan pembelajran. Hasil
pengamatan, pemantauan dan wawancara dikaji/analisis, untuk menentukan Nilai Kepribadian
dan Sosial Guru Pemula dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 23


1) Penetapan pernyataan ya atau tidak, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) ya, jika terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
b) tidak, jika tidak terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
2) Menentukan skor butir: skor 1 untuk pernyataan ya, dan 0 untuk pernyataan tidak
3) Menghitung skor indikator penilaian dengan ketentuan sebagaimana ketentuan penilaian
kinerja di atas
4) Menghitung Nilai dan Kategori Nilai Kepribadian dan Sosial dengan ketentuan sebagaimana
ketentuan penilaian kinerja di atas.

3. Proses Penilaian
a. Penilaian Tahap Pertama
Penilaian tahap pertama dilaksanakan pada bulan kedua sampai dengan kesembilan
berupa penilaian kinerja guru melalui observasi pembelajaran dan pembimbingan, ulasan, dan
masukan oleh guru pembimbing. Penilaian tahap pertama merupakan penilaian proses
(asesment for learning) sebagai bentuk pembimbingan guru pemula dalam melaksanakan
proses pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dan pembimbingan, melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan, menilai
hasil pembelajaran dan pembimbingan, dan melaksanakan tugas tambahan.
Penilaian tahap ini dilakukan oleh pembimbing melalui observasi pembelajaran dan
pembimbingan dan observasi kegiatan yang menjadi beban kerja guru pemula, dilaksanakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setiap bulan atau minimal 6 (enam) kali selama masa
penilaian tahap pertama menggunakan Form PB 09a/Form PB 09b dan Form PB09c. Tujuan
penilaian tahap pertama ini adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu
dikembangkan, memberikan umpan balik secara reguler, dan memberikan saran perbaikan
dengan melakukan diskusi secara terbuka tentang semua aspek mengajar dengan suatu fokus
spesifik yang perlu untuk dikembangkan. Pembimbing dapat memberikan contoh proses
pembelajaran dan pembimbingan yang baik di kelasnya atau di kelas yang diajar oleh guru lain.
Penilaian tahap pertama ini dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan pokok proses
pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya. Selama berlangsungnya penilaian tahap
pertama kepala sekolah/madrasah memantau pelaksanaan bimbingan dan penilaian tahap
pertama terhadap guru pemula. Dalam penilaian tahap pertama ini pengawas melakukan
pemantauan, pembinaan, dan pemberian dukungan dalam pelaksanaan bimbingan dan
penilaian guru pemula.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 24


b. Proses Penilaian Tahap Kedua
Penilaian tahap kedua dilaksanakan pada bulan kesepuluh sampai dengan bulan kesebelas
berupa observasi pembelajaran/pembimbingan, ulasan, dan masukan oleh kepala
sekolah/madrasah dan pengawas sekolah, yang mengarah pada peningkatan kompetensi dalam
pembelajaran/pembimbingan. Penilaian tahap kedua merupakan penilaian hasil (asesment of
learning) yang bertujuan untuk menilai kompetensi guru pemula dalam melaksanakan proses
pembelajaran/pembimbingan dan tugas lainnya. Observasi pembelajaran/pembimbingan pada
penilaian tahap kedua dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali,
sedangkan oleh pengawas sekolah/madrasah sekurang-kurangnya 2 (dua) kali (Gunakan Form
PS/KS.01a atau PS/KS.01b.). Observasi pembelajaran/pembimbingan dalam penilaian tahap
kedua oleh kepala sekolah/madrsah dan pengawas disarankan untuk tidak dilakukan secara
bersamaan, dengan pertimbangan agar tidak menggangu proses pembelajaran dan
pembimbingan. Apabila kepala sekolah/madrasah dan pengawas menemukan adanya
kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula,
maka kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas wajib memberikan umpan balik dan saran
perbaikan kepada guru pemula. Langkah observasi pembelajaran dalam kontek penilaian dan
pembimbingan yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas dalam tahap kedua adalah sebagai
berikut:
1) Pra-observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah bersama guru pemula menentukan
dan menyepakati fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi paling
banyak 5 (lima) sub-kompetensi dari keseluruhan kompetensi sebagaimana yang tertulis
dalam lembar observasi pembelajaran yang akan diisi oleh kepala sekolah atau pengawas
sekolah/madrasah (Gunakan Form KS 07a/Form KS 07b atau Form PS 06a/Form PS
06b),dan lembar refleksi yang akan diisi oleh guru pemula (Gunakan Form GP 03a/Form GP
03b).
2) Pelaksanaan Observasi
Kepala sekolah atau pengawas sekolah/madrasah mengisi lembar observasi
pembelajaran dan pembimbingan secara objektif dengan memberikan nilai pada saat seketika
pelaksanaan observasi dilakukan (Gunakan Form KS 07a/Form KS 07b atau Form PS
06a/Form PS 06b).
3) Pasca-observasi

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 25


Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:
a) Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran/pembimbingan setelah
pembelajaran/pembimbingan dilaksakan (Form GP 03a/Form GP 03b).
b) Kepala sekolah/madrasah, pengawas sekolah/madrasah dan guru pemula mendiskusikan
hasil penilaian pada setiap tahap pembelajaran/pembimbingan.
c) Kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah memberikan masukan
kepada guru pemula setelah observasi selesai. Kegiatan b) dan c) dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan lesson study.
d) Guru pemula dan kepala sekolah/madrasah atau pengawas sekolah/madrasah
menandatangani lembar hasil observasi pembelajaran guru mata pelajaran/kelas Pemula
(PS/KS-01a atau lembar hasil observasi pembimbingan guru BK/Konselor Pemula
(PS/KS-01b). Kepala sekolah memberikan salinan lembar tersebut kepada guru pemula.
Hasil penilaian kinerja guru pemula pada akhir PIGP ditentukan berdasarkan
kesepakatan antara pembimbing, kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah dengan
mengacu pada prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel, dan demokratis. Peserta
PIGP dinyatakan berhasil, jika semua indicator kinerja pada penilaian tahap kedua paling
kurang memiliki nilai baik (KS-09a atau KS-09B, KS-10a atau KS-10b, dan KS-11).

E. Tahap Pelaporan
Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan kesebelas setelah penilaian tahap kedua, dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Penentuan keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula berdasarkan pengkajian
penilaian tahap kedua dengan mempertimbangkan penilaian tahap pertama. Selanjutnya guru
pemula dinyatakan memiliki nilai kinerja dengan kategori amat baik, baik, cukup, sedang , atau
kurang. Untuk menentukan keputusan nilai kinerja guru pemula, kepala sekolah membuat
rekapitulasi hasil penilaian kinerja guru mata pelajaran/kelas pemula (KS-07a) atau rekapitulasi
hasil penilaian kinerja guru BK/Konselor Pemula (KS-07b).
2. Penyusunan draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas Pada program
Induksi Guru Pemula atau Guru BK/Konselor oleh kepala sekolah/madrasah berdasarkan
pembahasan dengan pembimbing dan pengawas sekolah/madrasah (KS-09a atau KS-09b).
3. Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula dilakukan oleh kepala
sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 26


4. Pengajuan penerbitan sertifikat PIGP dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah yang disampaikan
kepada kepala dinas pendidikan atau kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota bagi guru
pemula yang telah memiliki Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula dengan nilai baik.
Sertifikat tersebut menyatakan bahwa peserta PIGP telah berhasil menyelesaikan PIGP dengan nilai
baik. Guru pemula dinyatakan berhasil jika:
a. Nilai kinerja minimal Baik (minimal 76)
b. Setiap skor indikator kinerja minimal Baik (3)
c. Setiap Nilai Kepribadian dan Sosial minimal Baik (76)
Selanjutnya, laporan hasil pelaksanaan PIGP berisi:
a. Data sekolah/madrasah;
b. Waktu pelaksanaan PIGP;
c. Data guru pemula peserta PIGP;
d. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
e. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap pertama;
f. Deskripsi pelaksanaan dan hasil penilaian tahap kedua;
g. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan kategori nilai kinerja guru pemula (amat
baik, baik, cukup, sedang dan kurang) ditandatangani kepala sekolah/madrasah.
h. Pengawas sekolah menandatangani Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula.
Secara lengkap dapat dilihat pada Form KS-11.
Penyampaian laporan hasil pelaksanaan PIGP:
a. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus CPNS dan PNS mutasi dari jabatan lain
disampaikan oleh kepala sekolah/madrasah kepada Kepala Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya untuk diteruskan ke Badan Kepegawaian Daerah.
b. Laporan hasil pelaksanaan PIGP yang berstatus bukan PNS disampaikan oleh Kepala
Sekolah/Madrasah kepada penyelenggara pendidikan dan Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Format sertifikat PIGP dapat dilihat pada Form U-05.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 27


BAB IV
EVALUASI DAN BIMBINGAN TEKNIS

A. Evaluasi Program
Implementasi PIGP perlu dievaluasi sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan serta
perbaikan implementasi tahun berikutnya, dan juga sebagai bagian dari proses penjaminan mutu
pendidikan. Evaluasi implementasi PIGP dilakukan melalui pemantauan langsung maupun
menggunakan instrumen yang sesuai oleh lembaga-lembaga terkait.
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan evaluasi terhadap implementasi kebijakan
PIGP secara nasional.
2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kantor Wilayah Kementerian Agama melaksanakan evaluasi
implementasi PIGP dalam lingkup provinsi dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
3. Dinas Pendidikan/Kota atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melaksanakan evaluasi
implementasi PIGP dalam lingkup kabupaten/kota dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
4. Penyelenggara pendidikan melakukan evaluasi implementasi PIGP pada sekolah/madrasah yang
diselenggarakan oleh masyarakat yang menjadi tanggungjawabnya.

Prosedur evaluasi dalam rangka menjamin akuntabilitas implementasi PIGP dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penyusunan panduan evaluasi yang memuat: (1) latar belakang, tujuan, dan manfaat evaluasi; (2)
sasaran, tempat, dan waktu evaluasi, (3) metode pelaksanaan evaluasi; (4) sistematika laporan
hasil evaluasi.
2. Penyusunan instrumen evaluasi, berupa lembar obervasi dan/atau angket.
3. Pelaksanaan evaluasi di lapangan.
4. Penyusunan laporan hasil evaluasi.

B. Bimbingan Teknis
Hasil evaluasi oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan terkait
dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perbaikan dengan merevisi kebijakan dan/atau
memberikan bimbingan teknis bagi daerah atau sekolah yang membutuhkan.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 28


1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bimbingan teknis terhadap implementasi
PIGP secara nasional.
2. Dinas Pendidikan Provinsi/Kantor Wilayah Kementerian Agama memberikan bimbingan teknis
terhadap implementasi PIGP dalam lingkup provinsi dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama memberikan bimbingan teknis
terhadap implemnetasi PIGP dalam lingkup kabupaten/kota dan sekolah/madrasah yang menjadi
tanggungjawabnya.
4. Penyelenggara pendidikan memberikan bimbingan teknis terhadap implementasi PIGP pada
sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menjadi tanggungjawabnya.

Prosedur bimbingan teknis dalam rangka membantu daerah atau sekolah agar dapat
melaksanakan PIGP dengan baik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penyusunan panduan bimbingan teknis yang memuat: (1) latar belakang, tujuan, dan manfaat
bimbingan teknis; (2) sasaran, tempat, dan waktu bimbingan teknis, (3) strategi pelaksanaan
bimbingan teknis; (4) sistematika laporan hasil bimbingan teknis.
2. Penyusunan materi bimbingan teknis yang meliputi Penjelasan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang PIGP, Penjelasan Petunjuk Teknis PIGP, Penggunaan Panduan Kerja, Penilaian
dan Penggunaan Instrumen Penilaian Kinerja.
3. Pelaksanaan bimbingan teknis di lapangan.
4. Penyusunan laporan hasil bimbingan teknis.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 29


BAB V
PENUTUP

Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya guru pemula perlu beradaptasi
dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah dan dapat melaksanakan pekerjaannya sebagai guru
profesional di sekolah/madrasah, maka perlu dilaksanakan PIGP. Program Induksi Guru Pemula adalah
kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai
permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru pemula pada
sekolah/madrasah di tempat tugasnya.
Program Induksi Guru Pemula dilaksanakan melalui tahap-tahap persiapan, pengenalan sekolah dan
lingkungannya, pelaksanaan pembimbingan, penilaian, dan pelaporan. Dalam tahap persiapan,
pembimbingan, dan observasi pembelajaran dapat dilaksanakan melalui pendekatan lesson study. Lesson
study dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengkajian pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif
oleh sekelompok guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan. Pada kegiatan
lesson study pengamat (observer) dituntut untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran.
Aktivitas belajar siswa di kelas merupakan gambaran dari kinerja/kompetensi guru. Kompetensi-
kompetensi guru, khususnya guru pemula dapat dikembangkan atau ditingkatkan melalui PIGP. Guru
pemula yang mengikuti PIGP akan dinilai menggunakan penilaian kinerja guru, dan dinyatakan lulus jika
memperoleh nilai minimal kategori baik.
Mengingat akan pentingnya PIGP untuk mempercepat peningkatan kompetensi dan keprofesionalan
guru pemula, maka diharapkan semua pihak terkait di daerah dapat berperan aktif dalam
mensosialisasikan dan mengimplementasikannya. Untuk mengimplementasikan PIGP pihak Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan seperangkat panduan kerja, modul bagi pengawas
sekolah, kepala sekolah, dan pembimbing, serta buku model implementasi PIGP. Kelengkapan
implementasi PIGP ini diharapkan dapat digunakan untuk mensukseskan implementasi PIGP di
sekolah/madrasah.

Buku Model Implementasi PIGP Tahun 2013 30

Anda mungkin juga menyukai