Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis ini merupakan bagian dari Syarat-Syarat Kerja yang tidak terpisahkan, yang
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan. Namun
demikian, spesifikasi teknis ini dapat disesuaikan dengan keadaan dan kondisi di lapangan.
1.6. Definisi
Di seluruh dokumen ini menggunakan kata-kata:
Pemberi Kerja menjelaskan : PT. Indonesia Power UP Suralaya
Konsultan atau Perwakilan Pemberi Kerja menjelaskan : Konsultan Pengawas
Kontraktor menjelaskan : Kontraktor yang memenangkan tender
2. PEKERJAAN GALIAN
2.1. Umum
2.1.1. Deskripsi
a. Pekerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan tanah, tanah
organik, batu dan bahan lainnya.
b. Pekerjaan ini diperlukan untuk pembentukan tempat kerja sesuai dengan
ketinggian dan penampang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai arahan dari
Pemberi Kerja atau Perwakilannya.
c. Data profil tanah yang disajikan dalam dokumen tender adalah informasi
umum. Sebelum mulai bekerja, kontraktor harus mengajukan gambar potongan
memanjang dan melintang yang menunjukkan lapisan tanah yang sudah ada.
d. Kontraktor dianggap telah melaksanakan pekerjaan penggalian ketika unsur
material digali telah dibuang pada tingkat yang ditunjukkan dalam gambar atau
ketentuan lain.
e. Kontraktor akan melakukan penggalian dan membuang zat yang ditemukan
untuk kedalaman tertentu dalam gambar atau kedalaman yang diperlukan
untuk konstruksi yang tepat dan penyelesaian pekerjaan.
f. Kontraktor dianggap telah memasukkan semua faktor yang mungkin timbul
selama atau berkaitan dengan penggalian dan pembuangan sisa dalam jadwal.
2.1.2. Survei
a. Pada waktu yang dinegosiasikan untuk memulai pekerjaan penggalian,
kontraktor di bawah pengawasan konsultan, akan memeriksa dan melakukan
survei topografi pertama di tempat kerja.
b. Negosiasi mengenai level akan direkam dan ditandatangani oleh konsultan dan
kontraktor.
2.1.3. Peralatan
a. Peralatan Kontraktor yang digunakan, harus memenuhi persyaratan minimal
yang ditetapkan.
b. Jika penggunaan peralatan lain tidak diizinkan oleh konsultan, kontraktor akan
menggunakan peralatan yang telah diusulkan dalam penawaran atau telah
disetujui untuk digunakan ketika kontrak ditandatangani. Kontraktor harus
mengajukan rencana rinci pekerjaan sehubungan dengan pelaksanaan
mobilisasi peralatan kerja.
c. Peralatan yang digunakan pada saat pelaksanaan rencana kerja harus diajukan
dan disetujui oleh Pemberi Kerja atau Perwakilannya sebelum dioperasikan.
2.1.5. Pelaporan
a. Untuk pekerjaan penggalian, sebelum memulai pekerjaan kontraktor akan
mengirimkan detail gambar penampang yang menunjukkan tanah asli sebelum
pembersihan lahan dilakukan untuk Pemberi Kerja dan Perwakilannya.
b. Setelah penggalian dilaksanakan, kontraktor harus memberitahu Pemberi Kerja
atau Perwakilannya, dan material lainnya tidak dipasang sebelum terdapat
persetujuan dari Pemberi Kerja atau Perwakilannya.
2.1.6. Jaminan Keselamatan Kerja Penggalian
a. Kontraktor harus mengambil semua tanggung jawab untuk memastikan
keselamatan pekerja yang melaksanakan pekerjaan penggalian serta penduduk
setempat.
b. Selama penggalian, lereng akan mampu menahan aktivitas sekitar pekerjaan,
termasuk struktur atau mesin harus dipertahankan sepanjang waktu.
c. Peralatan berat untuk pekerjaan pemindahan tanah, pemadatan atau tujuan lain
tidak akan diizinkan atau beroperasi lebih dekat daripada 1,5 m dari tepi
penggalian terbuka.
d. Waktu dimana pekerja atau orang lain dalam wilayah penggalian dimana posisi
kepala berada di bawah permukaan tanah, kontraktor akan menempatkan
personil keamanan di tempat kerja yang bertugas memantau kemajuan dan
keamanan. Setiap saat penggalian, peralatan cadangan (belum terpakai) dan
peralatan P3K akan tersedia di lokasi pekerjaan.
3.2.4 Pengajuan
a. Kontraktor harus menyerahkan gambar detail penampang yang menyajikan
permukaan yang siap untuk ditimbun kepada konsultan sebelum persetujuan
penimbunan dapat diberikan.
b. Kontraktor harus menyerahkan item berikut untuk konsultan setidaknya 14
(empat belas) hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk mengusulkan bahan
yang akan digunakan untuk timbunan:
Dua kantong sampel dengan setiap berat 50 kg bahan dari masing-masing
tambang sumber, salah satunya akan dijadikan rujukan oleh konsultan
selama periode kontrak.
Pernyataan asal dan komposisi masing-masing bahan yang diusulkan untuk
digunakan sebagai timbunan bersama dengan data uji laboratorium.
c. Kontraktor harus menyerahkan item berikut secara tertulis kepada konsultan
segera setelah selesainya setiap bagian dari pekerjaan dan sebelum persetujuan
diberikan untuk penempatan materi di atas timbunan.
Pemadatan dan CBR hasil tes.
Hasil pengukuran permukaan dan data yang membuktikan bahwa
permukaan dalam batas toleransi yang ditentukan.
3.2.9 Material
a. Sumber Material
Material Urugan akan dipilih dari sumber yang disetujui.
b. Pengurugan Material
Urugan material terdiri dari material yang disetujui oleh konsultan sebagai
material yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen.
Bahan yang digunakan adalah bahan tanah liat silty yang memenuhi klasifikasi
sebagai bahan USCS CL atau ML. Clay sebagian kecil (< 0,002 mm) dari bahan isi
wajib memenuhi minimal 25% yang ditunjukkan dari hasil analisa saringan. Untuk
material timbunan yang mengisi di bawah permukaan air, bahan yang digunakan
adalah bahan pasir atau berpasir yang mematuhi USCG klasifikasi sebagai SM.
c. Tanah yang memiliki sifat pengembangan yang sangat tinggi memiliki aktivitas
nilai lebih besar daripada 1,0 atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan
oleh AASHTO T 258 sebagai sangat tinggi atau ekstra tinggi tidak digunakan
sebagai material urugan. Kegiatan harus diukur sebagai nilai dari indeks
plastisitas (AASHTO T90 atau ASTM D424) dan persentasi lempung (AASHTO T88
atau ASTM D422).
d. Indeks Plastisitas dari material urugan harus kurang dari 30% dan batas liquid
kurang dari 50%. Material yang dipadatkan oleh Proctor Modifikasi harus
memliki:
Undrained Sherat Strength (Cu) untuk sampel tanah jenuh > 50 kPa atau
untuk sampel tanah kering terpadatkan > 120 kPa
Spesific Gravity > 2,6
CBR > 6% pada kondisi submerged.
3. Pemadatan
a. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan maka setiap
lapisan harus dipadatkan secara menyeluruh dengan alat pemadat yang
sesuai dan layak serta disetujui oleh Konsultan sampai suatu kepadatan yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
b. Pemadatan tanah timbunan akan dilakukan hanya bila kadar air bahan-bahan
berada dalam batas antara 2 % lebih daripada kadar air optimum (optimum
water content). Kadar air optimum tersebut harus ditentukan sebagai kadar
air di mana kepadatan kering maksimum diperoleh bila tanah tersebut
dipadatkan sesuai dengan AASHTO T-180.
c. Setiap lapisan timbunan yang ditempatkan harus dipadatkan sebagaimana
ditentukan, diuji untuk kepadatan dan diterima oleh Konsultan sebelum
lapisan berikutnya ditempatkan.
d. Timbunan harus dipadatkan dengan suatu cara yang sedemikian rupa
sehingga setiap bagian menerima jumlah pemadatan yang sama.
e. Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai/dimasuki oleh alat pemadat
biasa, harus ditempatkan dalam lapisan horisontal dari bahan-bahan lepas
tidak lebih dari 150 mm tebal dan seluruhnya dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat tangan mekanis (mechanical tamper) yang
disetujui.
3.2.12 Pengukuran
a. Timbunan akan diukur sebagai jumlah meter kubik bahan-bahan yang dipadatkan
yang diterima lengkap di tempat. Volume yang diukur harus didasarkan pada
gambar penampang melintang yang disetujui dari profil tanah atau profil galian
sebelum suatu timbunan ditempatkan pada garis, kelandaian dan ketinggian dari
pekerjaan timbunan akhir yang ditentukan dan disetujui. Metoda perhitungan
volume bahan-bahan harus merupakan metoda luas bidang ujung rata-rata,
dengan menggunakan penampang melintang dari pekerjaan yang berjarak tidak
lebih dari 20 meter.
b. Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang yang
disetujui, termasuk setiap tambahan timbunan yang diperlukan sebagai akibat
pekerjaan terasing atau pengikatan timbunan pada lereng yang ada atau sebagai
akibat penurunan pondasi, tidak akan diukur untuk pembayaran, kecuali:
Timbunan diperlukan untuk mengganti bahan-bahan yang kurang sesuai
atau lunak atau untuk mengganti bahan-bahan batuan atau keras lainnya.
Tambahan timbunan diperlukan untuk membetulkan pekerjaan yang
kurang memuaskan atau kurang stabil atau gagal dalam hal Kontraktor
tidak dianggap bertanggung jawab.
c. Timbunan yang digunakan di luar batas kontrak dari konstruksi timbunan atau
untuk mengubur bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat atau tidak terpakai,
tidak akan dimasukkan dalam pengukuran timbunan.
d. Bila bahan-bahan galian yang digunakan untuk timbunan, maka bahan-bahan ini
akan dibayar sebagai timbunan.
BAGIAN II SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
1. Umum
1.1 Deskripsi
a. Pekerjaan ini terdiri dari pengangkutan material, pemasangan batu kali dan pasir alas
dengan material yang disetujui oleh Pengawas.
b. Data profil tanah yang disajikan dalam dokumen tender adalah informasi umum.
Sebelum mulai bekerja, kontraktor harus mengajukan gambar potongan memanjang
dan melintang yang menunjukkan lapisan tanah yang sudah ada.
c. Kontraktor dianggap telah memasukkan semua faktor yang mungkin timbul selama atau
berkaitan dengan penggalian dan pembuangan sisa dalam jadwal.
1.2 Survei
a. Sebelum pekerjaan urugan dimulai, kontraktor harus melakukan survei topografi. Level
yang disepakati akan dicatat dan ditandatangani oleh konsultan dan kontraktor.
b. Kontraktor harus membuat hasil survei dalam bentuk gambar dan penampang skala
yang disetujui oleh konsultan. Gambar penampang harus dibuat dalam interval 20
meter. Konsultan akan memverifikasi dan memeriksa gambar dan penampang.
1.3 Peralatan
a. Kontraktor harus mengajukan metode kerja termasuk output pekerjaan harian, jumlah,
jenis dan kapasitas peralatan untuk dioperasikan kepada konsultan.
b. Pemilihan peralatan akan mempertimbangkan kontur dan lingkungan.
1.4 Kondisi Tempat Kerja