Disusun oleh : 1. Nofita 2. Tria Fitriana 3. Dede Reksa S. 4. Cecep Supriana 5. M. Aksan Sanusi 6. Kasmui
Kelas : XII IPS 2
SMA NEGERI 1 KERSANA
2017 Jl. Stasiun Kersana Brebes 52264 Telp. 0283 889212 GNB(GERAKAN NON-BLOK) Perang Dunia II (19391945) telah menimbulkan berbagai akibat yang mengerikan bagi umat manusia. Selain jutaan manusia mati, terjadi pula kehancuran berbagai bangunan, sarana produksi, sarana transportasi, terjadi krisis ekonomi, dan penyebaran wabah penyakit. Peta politik dunia pun ikut berubah. Dua kekuatan adidaya telah lahir yang menyebabkan terjadinya pertentangan di antara keduanya. Pengertian Gerakan Non Blok (GNB) Gerakan Non Blok (GNB) atau Non Alignment (NAM) merupakan gerakan yang tidak memihak/netral terhadap Blok Barat dan Blok Timur. Latar Belakang Berdirinya Gerakan Non Blok Di sela-sela puing kehancuran akibat Perang Dunia II, muncullah dua negara adidaya yang saling berhadapan. Mereka berebut pengaruh terhadap negara- negara yang sedang berkembang agar menjadisekutunya. Dua negara adidaya itu ialah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Persaingan kekuatan di antara dua blok itu mengakibatkan terjadinya Perang Dingin (the Cold War). Mereka saling berhadapan, bersaing, dan saling memperkuat sistem persenjataan. Setiap kelompok telah mengarahkan kekuatan bomnya ke negara lawan. Akibatnya, situasi dunia tercekam oleh ketakutan akan meletusnya Perang Dunia III atau Perang Nuklir yang jauh lebih mengerikan dibandingkan Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Tujuan Gerakan Non Blok Gerakan Non Blok mempunyai tujuan, antara lain: 1. meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya yang bersengketa; 2. mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai; 3. mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis; 4. menentang kolonialisme, politik apartheid,dan rasialisme; 5. memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan derajat; 6. meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok; 7. menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju terciptanya tata ekonomi dunia baru. Prinsip-prinsip Gerakan Non Blok Adapun prinsip-prinsip GNB yaitu : a. Berpihak terhadap perjuangan anti kolonialisme; b. Menolak untuk ikut serta dalam berbagai aliansi militer; c. Menolak aliansi bilateral terhadap negara berkekuatan suore (super power country); d. Tidak memihak terhadap blok barat maupun blok timur; e. Menolak pembangunan pangkalan militer oleh negara adidaya di wilayahnya masing-masing. Tokoh Pemrakarsa Pendiri GNB Tokoh yang dianggap sebagai pendiri GNB lebih dikenal dengan The Initiative Of Five yaitu: a. Presiden Soekarno (Indonesia); b. Presiden Yosep Broz Tito (Yugoslavia); c. Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir); d. Perdana Mentri Pandit Jawaharlal Nehru (India); dan e. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana). Asas Gerakan Non Blok GNB bukanlah suatu blok tersendiri dan tidak bergabung ke dalam blok dunia yang saling bertentangan. GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang yang gerakannya tidak pasif. GNB berusaha mendukung perjuangan dekolonisasi di semua tempat, memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, apartheid, dan zionisme. Pada waktu berdirinya, GNB hanya beranggota 25 negara. Setiap diseleng- garakan KTT anggotanya selalu bertambah, sebab setiap negara dapat diterima menjadi anggota GNB dengan memenuhi persyaratan. Adapun syarat menjadi anggota GNB adalah sebagai berikut: menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai; Peran Indonesia dalam GNB Indonesia sangat berperan penting dalam GNB, beberapa peran penting yang dilakukan Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB; 2. Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu, Presiden Soeharto terpilih menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta; 3. Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yugoslavia pada tahun 1991. ASEAN Pengertian ASEAN Pengertian ASEAN yang merupakan sebuah akronim dari Association of Souteast Asian Nations adalah Perhimpunan Negara-negara yang Berada dikawasan Asia Tenggara. Organisasi ASEAN yang pada awalnya hanya berjumlah lima negara saja sekarang sudah tumbuh berkembang menjadi 10 negara antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja dimana lima negara pertama adalah pendirinya. ASEAN merupakan sebuah organisasi internasional kewilayahan yang begitu besar, jika dijumlahkan secara keseluruhan luas wilayahnya mencapai 1,7 juta mil persegi atau sekitar 4,5 juta kilometer persegi dengan jumlah populasi yang ada didalamnya sekitar setengah milyar orang. ASEAN dibentuk dengan maksud dan tujuan kepentingan negara-negara didalamnya seperti ekonomi, sosial, budaya, dll. Sejarah ASEAN ASEAN itu (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara sejak tahun 1967. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota Thailand) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu di tandai tandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun sebagai hari ASEAN. Deklarasi Bangkok ditandatangi oleh perwakilan dari 5 negara pemrakarsa/pendiri ASEAN diantaranya : Adam Malik (Mentri Luar Negeri Indonesia); Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Malaysia); Narciso Ramos (Menteri Luar Negari Filiphina); S. Rajaratman (Menteri LUar Negeri Singapura); Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand). Adapun Isi dari Deklarasi Bangkok yakni : Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara ASEAN beranggotakan hampir semua Negara yang berada di Asia Tenggara kecuali Timor Leste dan Papua New giunea, adapun anggota dari ASEAN yaitu : Indonesia (sejak 8 Agustus 1967); Malaysia (sejak 8 Agustus 1967); Singapura (sejak 8 Agustus 1967); Thailand (sejak 8 Agustus 1967); Filipina (sejak 8 Agustuus 1967); Brunei Darussalam (7 Januari 1984); Vietnam (28 Juli 1995); Laos (23 Juli 1997); Myanmar (23 Juli 1997); Kamboja (16 Desember 1998) Tujuan pembentukan ASEAN tercantum dalam Deklarasi Bangkok, yaitu : 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya 2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional Asia Tenggara 3. Meningkatkan kerja sama aktif dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi 4. Saling memberi bantuan dalam bentuk sarana-sarana serta penelitian 5. Memelihara serta meningkatkan kerja sama dengan organisasi regional dan internasional yang telah ada. Anggota ASEAN : 1. Indonesia 2. Malaysia 3. Singapura 4. Thailand 5. Filipina 6. Brunai Darussalam 7. Vietnam 8. Kamboja 9. Laos 10. Myanmar
Struktur organisasi ASEAN :
1. Sekretariat ASEAN dibagi 2 yaitu : a. Sekretariat Jenderal : berkedudukan di Jakarta b. Sekretariat Nasional : berkedudukan di masing-masing Negara 2. Komisi tetap : a. Komite perdagangan dan pariwisata b. Komite pangan, pertanian, dan kehutanan c. Komite industri, perdagangan dan energy d. Komite transportasi dan komunikasi e. Komite perkembangan sosial f. Komite kebudayaan dan informasi g. Komite ilmu pengetahuan dan teknlogi h. Komite keuangan dan perbankan.