Anda di halaman 1dari 6

1.

Sebutkan kriteria kecelakaan tambang berdasarkan keputusan mentri


pertambangan & Energi No. 555.K/26/M.PE/1995?

a. Benar-benar terjadi
b. Pada jam kerja
c. Di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan
d. Menimpa pekerja atau orang yang di beri ijin memasuki tambang oleh
KTT.
e. Akibat usaha kegiatan pertambangan.

2. Kewajiban pengawas :
1. Bertanggung jawab atas keselamatan para pekerja / bawahannya
2. Melaksanakan inspeksi / pemeriksaan dan pengujian dan

3. Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari


Semua orang yang di tugaskan kepadanya.
4. Membuat dan menandatangani laporan.

3. Kelas Kebakaran :
Kelas A ( ash /Abu )
Bahan yg terbakar meninggalkan sisa abu
Kayu , kertas, plastic, kain ( barang padat )
Pemadam yang di gunakan Air, dry powder, foam

Kelas B ( Boil )
Bahan yg terbakar tdk meninggalkan / menyisakan abu, berupa cairan yg
dapat / mudah terbakar : bensin, solar, tiner,alcohol,
pemadam yg di gunakan Form, dry powder, CO2

Kelas C ( Current / Arus Listrik )


Api yg berasal dari arus listrik, seperti peralatan rumah tangga, saklar,
panel dan sumber listrik lainnya.
Pemadam yang di gunakan CO2, Dry Powder

Kelas D ( Delta / Logam )


Api yg berasal dari kebakaran logam seperti titanium, magnesium,
potassium, sodium. Logam tsb akan cepat beraksi dgn air dan harus di
tangani dengan cepat, tepat, dan hati-hati.
Pemadaman dengan menggunakan bubuk kering yg mengandung garam
dapur, grafik dan grafit fosfor.
t
4. Alat pendetiksi kebakaran,
1. Heat Detektor ( apabila panas akan berbunyi )
2. Smoke detector ( asap yg berlebihan akan terdetiksi
5. Keselamatan Kerja :
- Suatu usaha utk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa kecelakaan
- Memberikan suasana lingkungan kerja yang aman
- Di capai hasil yg optimal dan bebas dari segala resiko bahaya.

6. Tujuan program K3 :
1. Mengurangi tingkat kecelakaan
2. Agar pekerja dapat memahami bagaimana bekerja dengan aman

7. 4. Faktor penyebab kecelakaan :


1. Manusia
2. Peralatan
3. Lingkungan
4. Sistem

Faktor yang paling dominan : Faktor Manusia

8. Prinsip K3

1. Setiap pekerjaan pada prinsipnya dapat di laksanakan dengan aman dan


selamat
2. Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya
3. Penyebab kecelakaan harus di hilangkan atau dicegah

9. Ergonomi :
Ilmu yg mempelajari kesesuian antara ;
Alat Kerja, Mesin, Posisi kerja, lingkungan dengan manusia / pekerja
Untuk kenyamanan phisik dan mental pekerja.

10. Tujuan Inspeksi K3 :


1. Identifikasi keadaan tidak aman
2. Identifikasi tindakan tidak aman
3. Menemukan penyebab dasar
4. Melakukan perbaikan
5. Tidak mencari kesalahan

11. Mengapa pengawas perlu melakukan inspeksi :


1. Punya kepentingan pribadi
2. Paham kondisi wilayah yang menjadi tanggung jawabnya
3. Paham terhadap sifat2 bawahannya.
4. Dapat kontak langsung dengan bawahannya
5. Dapat melakukan perbaikan dengan segera
6. Dapat mengukuti perubahan / perkembangan
12. STOP Program :
Inspeksi terencana dengan melakukan observasi perilaku pekerja.

13. Yang perlu diamati saat observasi perilaku :


1. Kerajinan
2. Cara berpakaian
3. Saat mengemudikan kendaraan
4. Kehadiran

14. Kalau melihat kondisi tidak aman : Stop Pekerjaan

15. Yang perlu di perhatikan saat menggunakan peralatan dengan aman :


1. Check Tanggal inspeksi
2. Check kondisi peralatan sebelum di pakai
3. Pastikan kabel aman apabila menggunakan peralatan listrik

16. Pengamatan Total :


Pengamatan yang menggunakan panca indra :
Melihat, mendengarkan, mencium, meraba, merasakan

17. Bahaya :
Segala sesuatu yang berpotensi menimbulkan kerugian :
- Cidera
- Kerusakan
1. peralatan/ permesinan
2. Lingkungan

18. 5 type Bahaya :


1. Bahaya Kimia : Debu, Gas, Uap, bahan kimia explosive, korosive,radio aktive
2. Bahaya Fisik : Kebisingan, getaran, pencahayaan, radiasi
3. Bahaya Biologi : Mikro : Jamur, virus, bakteri , Makro : Binatang berbisa
4. Ergonomi : Stress fisik, stress mental
5. kelistrikan : Peralatan dan instalasi

19. Hirarki Kontrol :


1. Engineering
2. Administrasi
3. Work practice
4. APD / PPE

20. JSEA adalah :


Prosedur atau metode pengendalian resiko keselamatan dan lingkungan dari setiap
langkah kerja.
21. Yang paling bertanggung jawab dalam pembuatan JSEA adalah Pengawas,
karena yang paling mengenal lokasi kerjanya.

22. Langkah pembuatan JSEA :


1. Menentukan pekerjaan yg akan di buatkan JSEA
2. Menguraikan pekerjaan menjadi langkah2 pokok
3. Mengidentifikasi potensi bahaya dari setiap langkah
4. Menentukan control / pengendalian setiap potensi bahaya yg telah
diidentifikasi
5. Tentukan siapa yg harus melakukan control tersebut.

23. 4 Faktor yg harus di pertimbangkan dalam pembuatan JSA :


1. Hal-hal yg bisa salah
2. Hal-hal yg terjadi salah di tempat lain
3. Prosedur, peraturan perundang-undangan yg bisa di terapkan
4. Checlist tentang bahaya

24. Mamfaat / kegunaan JSEA :


1. Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja yang aman
dan efisien
2. Orientasi pekerja / pemgawas yg baru, serta untuk bahan toolbox talk / safety
Talk
3. Menjamin karyawan bekerja dengan aman, karena intruksi kerja yg benar dan
Akurat.
4. Menyiapkan rencana pengawasan keselamatan, yaitu observasi tugas
Terencana
5. Memberikan petunjuk pekerja yang tidak tetap.

25. Yang di maksud kecelakaan :


Adalah suatu kejadian yang bisa mengakibatkan cidera atau sakit atau kerusakan
terhadap harta benda / property dan atau lingkungan, termasuk nyaris atau hamper
terjadi ( near miss )

26. Klasifikasi kecelakaan tambang menurut kepment :


1. Ringan : Tdk bisa bekerja seperti biasa selama 1-21 hari termasuk hari libur
2. Berat :
a. Tdk bisa kembali kerja lebih dari 21 hari atau 3 minggu termasuk hari
kerja
b. Cacat tetap
c. Tulang retak, persendian lepas / bergeser, pendarahan dalam, pingsan

3. Mati :
Dalam waktu kurang dari 24 jam terhitung dari kecelakaan
27. Tujuan di lakukan penyelidikan kecelakaan :
1. Perbaikan system dan metode kerja
2. Mengurangi kerugian dari dampak incident ( extra cost )
3. Mengurangi hambatan produksi dari dampak incident
4. Peningkatan produktifitas
5. Peningkatan hubungan kerja
6. Peningkatan kinerja K3
7. Pengakuan pemerintah, dan lembaga2 yang terkait.

28. Kecelakaan yang harus di laporkan KTT ke Inspektur Tambang :


adalah kecelakaan berat & mati.

29. Pengawas di libatkan pada saat penyelidikan kecelakaan karena :


1. Mempunyai kepentingan pribadi : menunjukkan perhatian K3 terhadap
bawahan, meningkatkan produktifitas, mengurangi kerugian ( cidera,
terhentinya produksi )
2. Mengetahui kondisi tempat kerja
3. Mengetahui sifat / tabiat bawahannya
4. Dapat mencari penyebab terjadinya kecelakaan, dan bisa segera mengambil
langkah perbaikan.

30. Faktor penyebab dasar dari suatu kecelakaan adalah : Apabila penyebab dasar
ini tidak ada maka incident tidak akan terjadi..

31. Saksi Langsung : Saksi yang melihat langsung kecelakaan atau berada di
tempat kejadian.
Saksi Tidak Langsung : Saksi yang tidak berada di lokasi kejadian dan tidak
melihat langsung, contoh Mechanic u/t mengecek
kerusakan.

32. 4 keuntungan di lakukan pertemuan K3.


1. Komunikasi yang lebih baik
2. Kesempatan bagi karyawan untuk membahas / mengajukan masalah K3
3. Menyediakan forum untuk memecahkan masalah K3
4. Meningkatkan kemampuan, pemahaman, dan kesadaran K3

33. Alat bantu di perlukan saat pertemuan K3 agar karyawan lebih mengerti dan
memahami materi yang di sampaikan.

34. Bahan yang paling baik di jadikan topic diskusi dalam pertemuan K3 Adalah :
1. Masalah2 K3 yang actual
2. Hasil rapat komite K3LH
3. Insident yang baru terjadi
4. Tindakan perbaikan dari investigasi incident
5. Kebijakan K3LH
6. Prosedur / JSEA yang baru.
35. Waktu yg tepat di lakukan toolbox meeting : sebelum pekerjaan di mulai
karena karyawan lebih fresh.

36. Kelebihan metode ceramah : waktu nya lebih singkat


Kelemahan metode ceramah : tidak ada tanya jawab sehingga karyawan mungkin
ada yang kurang mengerti

37. Hal yang penting dalam pertemuan K3 :


Pekerja paham / mengerti apa yang kita sampaikan

38. Pekerjaan yang memerlukan ijin khusus :


1. Bekerja di ketinggian
2. Bekerja di ruang terbatas
3. Bekerja di tempat panas

Anda mungkin juga menyukai