Anda di halaman 1dari 24

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Penerapan CSR Pada PT. Yakult Persada Indonesia


Nama : Doan Mukhsin D
NIM : 142140157

Laporan ini desetujui pada:


Tanggal
Oleh :

Dosen Pembimbing

Sri Luna Murdianingrum, Dra. M.si., Ak.


NIP. 19651205 199303 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr.Hiras Pasaribu, M.Si. Ak.,CA


NIP. 19560606 199003 1 001

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kuliah
Lapangan yang telah dilaksanakan di Kota Surabaya, dan Malang ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan Laporan Kuliah
Lapangan ini berdasarkan informasi dan pengetahuan yang diperoleh selama
melakukan kegiatan Kuliah Lapangan, buku buku pedoman, serta data-data dan
keterangan dari pembimbing.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kuliah Lapangan ini
tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Sri Luna Murdianingrum, Dra. M.si., Ak. selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing saya selama proses pembuatan laporan kuliah lapangan.
2. Bapak DR. Hiras Pasaribu, M.Si., Ak.,CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi UPN VETERAN Yogyakarta.
Akhirnya, saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kuliah
lapangan masih banyak kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan Laporan kuliah lapangan ini. Demikian kata
pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi
saya sendiri dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 23 Mei 2017

Doan Mukhsin D

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................... .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah......... ................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian............. ............................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian.......... ................................................................................ 3

BAB II PENDEKATAN MASALAH ................................................................ 3

2.1 Teori ................................................................................................................ 3

2.1.1 Corporate Social Responsibility................................................................... 3

2.1.2 Prinsip Dasar Pelaksanaan CSR ................................................................... 5

2.1.3 Manfaat Pelaksanaan CSR ........................................................................... 7

2.1.4 Pengungkapan CSR Oleh Perusahaan .......................................................... 8

2.2 Gambaran Umum Perusahaan ......................................................................... 10

2.2.1 Sejarah Singkat dan Profil PT. Yakult Indonesia Persada .......................... 10

2.2.2 Sosial-Budaya Organisasi PT Yakult Indonesia Persada ............................ 13

2.2.3 Produksi Pada PT Yakult Indoensia Persada .............................................. 13

2.3 Penerapan CSR pada PT Yakult Indonesia Persada ....................................... 14


2.3.1 Tanggung Jawab Fisik ................................................................................. 14

iii
2.3.2 Tanggung Jawab Non Fisik.......................................................................... 16

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 17

3.2 Saran ................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam usaha mempertahankan keberadaanya di dunia bisnis perusahaan
tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya,
sehingga hal ini menjadi pusat perhatian bagi manajer dan dewan direksi.
Ditambah lagi dengan perkembangan akuntansi yang lebih mementingkan
kepentingan pemilik modal yang memaksa perusahaan untuk melakukan
penggunaan sumber daya alam dan sosial secara berlebihan dan tidak terkendali,
serta memicu terjadinya kerusakan lingkungan hayati sekitar. Namun seiring
dengan berjalannya waktu masyarakat semakin menyadari adanya berbagai
dampak negatif yang disebabkan oleh perusahaan menjalankan operasinya, maka
dari itu para pelaku bisnis semakin dituntut agar tidak hanya berfokuskan dalam
memaksimalkan laba tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap
lingkungan sekitar (Sembiring, 2005). Hal tersebut dapat dilakukan dengan
melaksanakan apa yang disebut Corporate Social Responsibility (selanjutnya
disingkat CSR). Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013) 2 CSR
sebagai konsep akuntansi yang baru adalah transparansi pengungkapan sosial atas
kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan, dimana
transparansi informasi yang diungkapkan tidak hanya berupa informasi keuangan
perusahaan saja, tetapi perusahaan juga diharapkan mengungkapkan informasi
mengenai dampak-dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
aktivitas perusahaan. CSR saat ini bukan lagi bersifat sukarela dimana suatu
perusahaan membantu mengatasi problem sosial dan lingkungan, melainkan
bersikap wajib perusahaan untuk peduli terhadap dan mengentaskan krisis
kemanusiaan dan lingkungan yang terus meningkat. CSR merupakan sebuah
gagasan dimana perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang
berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang

1
direfleksikan dalam kondisi keuanganya saja. Tetapi, tanggung jawab perusahaan
juga harus berpijak pada triple bottom line. Perusahaan dalam perkembangannya
akan selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam
meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran
bagi pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat.
Semakin tinggi harga saham perusahaan, maka semakin tinggi pula kemakmuran
pemegang saham. Kepedulian dunia usaha untuk menyisihkan dana aktifitas CSR
secara berkelanjutan sebenarnya juga akan mendatangkan sejumlah manfaat bagi
dunia bisnis itu sendiri, salah satunya yaitu mempertahankan dan mendongkrak
reputasi serta citra merek perusahaan. Dengan begitu produk semakin disukai oleh
konsumen dan perusahaan diminati oleh para investor. Dengan meningkatnya
loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan akan meningkat dan
pada akhirnya tingkat profitabilitas perusahaan juga akan meningkat. Itu sebabnya
CSR berperan sangat penting dalam meningkatnya nilai perusahaan sebagai hasil
dari peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktifitas
sosial di lingkungan sekitar perusahaan. Secara teoritis semakin tinggi tingkat
profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin kuat pula hubungan
pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjabaran latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa CSR berperan
Penting dalam kelangsungan hidup sebuah entitas bisnis, maka dari itu dapat
dirumuskan masalah yang timbul diantaranya sebagai berikut : Bagaimana
penerapan CSR pada PT. Yakult Persada Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk memahami bagaimana penerapan CSR apda PT Yakult di Indonesia


pada tahun 2016.

2
2. Untuk memahami apakah penerapan CSR pada PT Yakult sudah sesuai
dengan aturan yang ada.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi perusahaan : Manajer akan memahami bahwa pelaksanaan CSR bagi
peruahaan sangat penting, selain itu dapat meningkatkan hubungan yang
positif antara perusahaan dengan masyarakat.
2. Bagi masyarakat : Masyarakat akan mengerti pada saat ini perusahaan
tidaklah hanya semata-mata mencari keuntungan saja, tetapi mereka memiliki
tanggung jawab untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat
melalui CSR.

BAB II

PENDEKATAN MASALAH

2.1 Teori
2.1.1 Corporate Social Responsibilty

Dalam konteks global, istilah corporate social responsibility pertama sekali


dikemukakan tahun 1953 oleh Howard Botton dalam bukunya yang berjudul The
Social Responsibilities of A Businessman yang menjelaskan tentang tanggung
jawab apa yang dapat diharapkan dalam sebuah perusahaan (Garriga & Mele,
2004 dalam Simon & Fredrik, 2009) dan mulai digunakan sejak tahun 1970an dan
semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The
Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John Elkington.
Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development,
yakni economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas
The World Commission on Environment and Development (WCED) dalam

3
Brundtland Report (1987), Elkington mengemascorporate social responsibility ke
dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, planetdan people. Perusahaan yang
baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit). Melainkan pula
memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan
masyarakat (people) (Edi, 2008).
CSR di Indonesia datang di akhir dekade 1990-an. Kondisi penting yang
melahirkan CSR di Indonesia karena gerakan sosial berupa tekanan dari LSM
Lingkungan, LSM Buruh, serta LSM Perempuan. Selain itu adanya kesadaran
untuk menjalankan peraktik CSR dari perusahaan, terutama perusahan asing yang
memandang bahwa pendekatan keamanan tidak bisa lagi dipergunakan.
Kemudian timbulah community development di Indonesia.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab moral suatu
organisasi bisnis terhadap kelompok yang menjadi stakeholder-nya yang terkena
pengaruh baik langsung maupun tidak langsung dari operasi perusahaan
(Nursahid, 2006). Menurut The World Business Council for Sustainable
Development (WBCSD) in fox, et. al, 2002 dalam Nursahid, 2006, CSR adalah
komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,
bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat
setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Sedangkan
menurut Robbins dan Coulter (2004) tanggung jawab sosial perusahaan adalah
kewajiban perusahaan bisnis yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan
ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi
masyarakat.
World Business Council for Sustainable Development mendefiniskan
Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis
untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi
sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta
komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004, p.49).
Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk
meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik
dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan (Kotler & Nancy,

4
2005,p.4) Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards
(TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai komitmen usaha untuk
bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan
ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas
(Budimanta,Prasetijo & Rudito, 2004, p.72).
CSR Forum mendefinikan Corporate Social Responsibility sebagai bisnis
yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai
moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan
lingkungan (Wibisono, 2007, p.8). Philip Kotler dan Nancy Lee juga mengatakan
bahwa Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk
meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola
bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan bagi
perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk
memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat
atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik.

2.1.2 Prinsip Dasar Pelaksanaan CSR


Terdapat tiga prinsip dasar yang penting untuk diperhatikan dalam
pelaksanaanCorporate Social Responsibility (Triple Bottom Lines Corporate
Social Responsibility), prinsip ini harus menjadi pemahaman secara menyeluruh
dalam pengaplikasian programCorporate Social Responsibility, Kiroyan Noke
(2006) yaitu : 1. Profit, 2. People, 3. Planet. Ketiga prinsip Corporate Social
Responsibility di atas, akan jelaskan sebagai berikut :

1. Profit Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan


ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
2. People People berarti harus tetap memiliki kepedulian sosial terhadap
kesejahteraan manusia.

5
3. Plannet Plannet berarti peduli terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan
keragaman hayati.

Corporate social Responsibility dan Resource-Based Prespectives ,membagi


dua manfaat CSR bila dikaitkan dengan keunggulan kompetitif dari sebuah
perusahaan, yaitu dari sisi internal dan eksternal. Dari sisi internal, manfaat itu
meliputi:
Pengembangan aktivitas yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Untuk itu
dibutuhkan praktik-praktik ketenaga kerjaan yang bertanggung jawab secara
sosial.
Adanya pencegahan polusi dan reorganisasi pengelolaan proses produksi
dan aliran bahan baku, serta hubungan dengan supplier berjalan dengan baik.
Muaranya adalah peningkatan performa lingkungan perusahaan. Menciptakan
budaya perusahaan, kapabilitas sumber daya manusia, dan organisasi yang baik.
Kinerja keuangan perusahaan, terutama harga saham bagi perusahaan yang
telah go public, menjadi lebih baik. Sementara itu manfaat eksternal yang dapat
diperoleh perusahaan dari penerapan CSR sebagai berikut:

1. Penerapan CSR akan meningkatkan reputasi perusahaan sebagai badan yang


mengemban dengan baik pertanggung jawaban secara sosial.
2. CSR merupakan satu bentuk diferensiasi produk yang baik. Artinya, sebuah
produk yang memenuhi persyaratan-persyaratan ramah lingkungan dan
merupakan hasil dari perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial.
3. Melaksanakan CSR dan membuka kegiatan CSR secara public merupakan
instrumen untuk komunikasi yang baik dengan khalayak.

Tujuan Corporate Social Responsibility yang terdapat dalam penjelasan


umum Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106 yaitu untuk
mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas
setempat, dan masyarakat pada umumnya. Di dalam penjelasan Pasal 15 b

6
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, tujuan Corporate Social
Responsibility yaitu untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang,
dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

2.1.3 Manfaat Pelaksanaan CSR


Berdasarkan tujuan yang dapat diperoleh dari penjelasan umum Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106 dan penjelasan Pasal 15 b Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, nampak bahwa tujuan Corporate
Social Responsibility juga memiliki keterkaitan dengan tujuan negara yang di
antaranya adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pelaksanaan Corporate Social Responsibilitybagi perusahaan juga
memiliki banyak manfaat, antara lain :
1) Mempertahankan merek dan citra perusahaan.
2) Mendapat lisensi untuk beroperasi secara sosial.
3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasi usaha.
5) Membuka peluang pasar lebih luas.
6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah.
7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.
8) Memperbaiki hubungan dengan regulator.
9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Gurvei Kavei, seorang doktor manajemen


dariUniversity of Manchester, Inggris. Menurut Garvei Kavei, dengan perusahaan
menerapkan corporate social responsibility, maka perusahaan akan memperoleh
berbagai keuntungan, di antaranya :
1) Mendatangkan laba dan kinerja finansial yang lebih kokoh.

7
2) Meningkatkan akuntabilitas dan penilaian (asessment) dari komunikasi
investasi baik perbankan maupun para pemodal lainnya.
3) Mendorong komitmen dan loyalitas karyawan karena mereka diperhatikan
dan dihargai.
4) Mengurangi kerentanan gejolak dengan masyarakat dan lembaga swadaya
masyarakat.
5) Meningkatkan reputasi dan corporate branding perusahaan (Bahtiar
Chamsyah, edisi Maret-April)
Dengan demikian, corporate social responsibility merupakan usaha yang
membawa dampak positif kepada perusahaan jangka panjang. Jangka panjang
yang dimaksud adalah usaha dari suatu perusahaan akan lebih lestari atau
berkesinambungan karena pekerjanya memperoleh kesejahteraan dan betah untuk
bekerja pada perusahaan, sehingga proses produksi dapat menghasilkan mutu
kualitas yang memuaskan.
Pada sisi lain, lingkungan di sekitar perusahaan seperti masyarakat otomatis
juga akan terjaga, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif pada
perusahaan seperti munculnya dukungan dari masyarakat kepada perusahaan dan
pemberian nama baik dari masyarakat, sehingga keuntungan atau laba dari
perusahaan akan tetap terjaga (Stefania, 2008:37). Anggapan bahwa corporate
social responsibility adalah beban bagi perusahaan tidaklah tepat, karena
penerapan corporate social responsibility akan membawa dampak positif yang
merupakan investasi jangka panjang perusahaan (Edi Suharto, edisi 29 April
2007)

2.1.4 Pengungkapan CSR oleh perusahaan


Ada beberapa alasan perusahaan untuk melakukan atau tidak melakukan
pengungkapan CSR. Alasan-alasan tersebut dapat dijelaskanmenggunakan agency
theory, legitimacy theory, dan stakeholders theory.

1. Agency theory (teori keagenan) menjelaskan tentang hubungan antara dua


pihak dimana salah satu pihak menjadi agen dan pihak yang lain bertindak

8
sebagai prinsipal. Teori ini menyatakan bahwa hubungan keagenan timbul
ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk melakukan
beberapa jasa untuk kepentingannya yang melibatkan pendelegasian beberapa
otoritas pembuatan keputusan kepada agen. Yang dimaksud dengan prinsipal
adalah pemegang saham atau investor, sedangkan yang dimaksud agen adalah
manajemen yang mengelola perusahaan. Adanya perbedaan tujuan antara
prinsipal dan agen serta adanya pemisahan antara kepemilikan dan
pengendalian perusahaan akan menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai
dengan keinginan prinsipal. Akibatnya, manajer akan mengambil tindakan
yang dapat memperbaiki kesejahteraannya sendiri tanpa memikirkan
kepentingan pemegang saham. Berdasarkan teori agensi, pemimpin perusahaan
memiliki pandangan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab sosial
kepada masyarakat secara luas. Tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah
menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan, yakni
memaksimalkan laba. Pada saat yang sama, agen juga harus menjaga hubungan
baik dengan pemasok dan pelanggan. Semua hubungan baik tersebut
dikembangkan oleh agen dalam rangka mengupayakan terciptanya maksimasi
laba. Dengan demikian perusahaan menggunakan retorika Corporate
SocialResponsibility (CSR) sebagai salah satu strategi dalam memaksimalkan
laba.
2. Legitimasi merupakan system pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada
keberpihakan terhadap masyarakat, pemerintah individu, dan kelompok
masyarakat. Legitimasi adalah menyamakan persepsi bahwa tindakan yang
dilakukan oleh suatu entitas merupakan tindakan yang diinginkan, pantas
ataupun sesuai dengan sistem norma, nilai kepercayaan, dan definisi yang
dikembangkan secara sosial. Untuk mencapai tujuan ini organisasi berusaha
untuk mengembangkan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang dihubungkan
dengan kegiatannya dan norma-norma dari perilaku yang diterima dalam
sistem sosial yang lebih besar dimana organisasi itu berada serta menjadi
bagiannya.

9
3. Stakeholders Theory (Teori Stakeholder), mengasumsikan bahwa eksistensi
perusahaan ditentukan oleh para stakeholders. Perusahaan berusaha mencari
pembenaran dari para stakeholders dalam menjalankan operasi perusahaannya.
Semakin kuat posisi stakeholders, semakin besar pula kecenderungan
perusahaan mengadaptasi diri terhadap keinginan para stakeholdersnya.

2.2 Gambaran Umum Perusahaan

2.2.1 Sejarah Singkat dan Profil PT. Yakult Indonesia Persada


Dimulai pada tahun 1930, Dr. Minoru Shirota, seorang dokter lulusan
Kyoto Imperial University-Jepang, berhasil menemukan bakteri asam laktat yang
bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan yang hidup di dalam
usus manusia. Bakteri ini kemudian dinamakan Lactobacillus casei Shirota
strain.Dengan dedikasi yang tinggi untuk memberikan kontribusi terhadap
kesehatan masyarakat, pada tahun 1935 Dr. Shirota berhasil menciptakan
minuman probiotik Yakult yang mengandung bakteri berguna Lactobacillus casei
Shirota strain yang bermanfaat bagi pencernaan manusia. Karena itu Yakult
dikenal sebagai Pelopor Probiotik.Untuk mendukung usaha penelitian pada
bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, pada tahun 1967 didirikan Pusat
Penelitian Mikrobiologi Yakult (Yakult Central Institute) di Tokyo,
Jepang. Yakult Central Institute telah beragam penelitian untuk mengembangkan
produk-produk dengan menggunakan bakteri yang bermanfaat. Yakult hadir untuk
Meningkatkan kesehatan setiap orang yang memerlukannya dengan biaya
terjangkau. Dasar pemikiran ini bersama dengan prinsip Mencegah penyakit
lebih baik daripada mengobati dan Usus yang sehat menyebabkan panjang
umur adalah falsafah pendiri Yakult, Dr. Minoru Shirota. Walaupun waktu
berlalu dan banyak perubahan dalam masyarakat, Yakult tetap memegang teguh
tiga falsafah yang disebut Shirotaisme ini. Bahkan falsafah ini selalu menjadi
dasar bagi kekuatan seluruh aktifitas Yakult yang bertujuan untuk peningkatan

10
kesejahteraan umat manusia. Prinsip-prinsip dan tujuan ini membuat hubungan
atau keterkaitan PT. Yakult Indonesia Persada dengan aspek ideologi sangat kuat
dari awal terbentuknya ide sampai dengan berjalannya perusahaan hingga
sekarang.
Yakult adalah minuman susu Fermentasi. Penemu susu fermentasi ini
adalah ahli mikrobiologi Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Beliau berasal dari
Kyoto Imperial University-Jepang. Pada Tahun 1921 Dr.Minoru Shirota meneliti
bakteri baik dan berguna yang kemudian dinamakan L.casei Shirota strain.
Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun 1930. Pengenalan bakteri ini
dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini berada di Yakult
Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga ahli melakukan
penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi manusia.
Keunggulan Yakult antara lain : aman bagi manusia, tahan asam lambung, bakteri
tetap hidup sampai di usus kecil. Yakult terdiri dari 2 jenis yaitu Yakult Original
dan Yakult Ace. Yakult Original mengandung lebih dari 6,5 milyar bakteri L.casei
Shirota strain sedangkan Yakult Ace mengandung lebih dari 30 milyar L.casei
Shirota strain ditambah dengan kalsium dan vitamin. Yakult Ace ini sangat
dianjurkan bagi lansia dan orang-orang yang sedang dalam kondisi kesehatan
menurun. Yakult Ace langsung diimpor dari Malaysia serta hanya dijual di super
market yang besar seperti Giant, Hypermart, dan Carefure. Yakult mempunyai
tagline, Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari. Yakult memiih tagline ini tentu
saja sangat berarti. Cintai usus adalah cara baru untuk peduli terhadap diri sendiri.
Usus adalah organ tubuh yang penting agar tubuh menjadi bugar, kuat, dan segar.
Jika usus kita baik maka kitapun bisa hidup dengan baik pula. Keistimewaan
Yakult diantaranya : tanpa menggunakan bahan pengawet, tanpa zat pewarna,
hanya memiliki satu rasa dan satu warna, dibuat secara higienis, ISO 22000 (tahun
2005), ISO 9001 (tahun 2008), serta mendapatkan pengakuan dari badan POM
MUI yang diperbarui setiap 2 tahun sekali. Yakult merupakan pelopor minuman
probiotik yaitu pada tahun 1930. Probiotik adalah bakteri baik yang bermanfaat
bagi tubuh. Yakult memfokuskan diri sebagai minuman kesehatan sehingga
sangat memperhatikan kualitas produknya. Masa kadaluarsa Yakult hanya 40 hari

11
sejak diproses dari pabrik. Hal ini membuat produk yanga da di pasar adalah
produk yang segar dan baik. Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 00
100 Celcius. Yakult mempunyai tiga prinsip, yaitu : mencegah lebih baik dari pada
mengobati, usus yang sehat adalah kunci dari kesehatan, dan harga murah.

PT. Yakult Indonesia memiliki kewajiban untuk melaksanakan CSR yang


didasarkan pada peraturan dan perundang-undangan yang terkait. Selain itu, izin
dalam membangun dan mengembangkan perusahaan, serta memasarkan produk
juga merupakan hubungan atau keterkaitan PT. Yakult Indonesia Persada dengan
hukum yang berlaku. PT. Yakult Indonesia Persada telah mendapatkan sertifikat
internasional ISO 9001; 2008 untuk manajemen kualitaskarena di setiap tahapan
proses produksi Yakult harus memenuhi standar internasional secara ketat dan
higienis untuk menjamin kualitas produk dan proses produksi dilakukan dengan
cara-cara yang ramah lingkungan

PT. Yakult Indonesia Persada telah banyak memberikan kontribusi untuk


perekonomian masyarakat Indonesia. Perusahaan ini secara berkelanjutan
mengembangkan sumber daya manusia untuk perusahaan yang berupa
pemberdayaan sumber daya manusia. Pemberdayaan sumber daya manusia yang
dilakukan oleh PT. Yakult Indonesia Persada berupa pemberdayaan kaum
perempuan yang disebut sebagai Yakult Lady yang juga merupakan bentuk CSR
dari perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada yang akan dijelaskan pada bagian
mengenai CSR perusahaan. Selain itu PT. Yakult Indonesia Persada juga
melakukan pemberdayaan pada sumber daya manusia yang mereka lakukan untuk
membantu perekonomian masyarakat Indonesia berupa pemberdayaan untuk
kaum laki-laki dan perempuan dengan kualifikasi tertentu untuk setiap bidang
kerjanya.

12
2.2.2 Sosial-Budaya Organisasi PT Yakult Indonesia Persada

Dalam kegiatan operasionalnya PT. Yakult Indonesia Persada menerapkan sistem


kerja yang disiplin tadi tidak menekan bagi para karyawanya. Sistem cuti juga
disiplin seperti karyawan diwajibkan mengambil jatah cutinya dalam satu tahun
periode kerja. Selain kegiatan yang rapih dalam internal perusahaan, salah satu
sistem pemasaran yang kita kenal di PT. Yakult Indonesia Persada adalah Sistem
Yakult Lady yang artinya melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu
rumah tangga kepada masyarakat dilingkungan tempat tinggal mereka. Ketika
melayani masyarakat, Yakult Lady juga melakukan propaganda yang berisi
tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult, bersosialisasi dengan baik dan
ramah kepada masyarakat. Hal ini berhubungan dengan aspek sosial-budaya
khususnya di Indonesia karena Indonesia erat dengan jiwa sosial yang baik dan
lembut, serta ramah kepada sesama manusia. Selain itu, aspek budaya yang sangat
berhubungan dengan PT. Yakult Indonesia adalah nilai gotong-royong perusahaan
bekerjsama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan CSR.

2.2.3 Produksi Pada PT Yakult Indoensia Persada


Di dalam aspek teknologi, PT. Yakult Indonesia Persada memiliki hubungan
atau keterkaitan yang kuat dengan teknologi seiring dengan berkembangannya
zaman yang selalu menuntut hadirnya teknologi baik dalam proses produksi dan
distribusi. Pada PT. Yakult Indonesia Persada, mulai dari proses fermentasi
yaitu tahap di mana gula mengalami proses HTST (High Temper Short Time), dan
susu mengalami proses UHT (Ultra High Temper) yang menggunakan mesin
untuk waktu penampungan fermentasi yang membutuhkan tujuh hari. Kemudian
ada proses pencampuran gula dan air yaitu, tahap di managula dan air
dicampur menjadi satu. Media yang digunakan adalah mesin yang berfungsi
mengaduk gula pasir dan air sampai membentuk gumpalan-gumpalan halus. Hasil
dari tahap ini adalah yakult konsentrat, kemudian dimasukkan keblending
pump dan ditambahkan air dan hasil akhirnya adalah Yakult. Lalu untuk

13
proses pencetakan botol, PT. Yakult Indonesia Persada menggunakan 15 mesin.
Setiap mesin menghasilkan 18 botol, sehingga dalam satu jam dapat
menghasilkan 11.000 botol. Penyimpanan botol Yakult dilakukan dengan filter
udara dan pada tahap terakhir ini, PT. Yakult Indonesia Persada menggunakan
banyak sekali mesin, diantaranya adalah selector machine dan mesin printing.
Semua botol akan diisi Yakult dan ditutup dan kemudian diseleksi. Ada juga
mesin yang akan menyusun produk akhir Yakult pada proses pengemasan yang
terdiri dari proses packing dan repacking.
Karena produk minuman kesehatan Yakult sangat sensitif terhadap
temperaturdan perubahan temperatur sangat berpengaruh terhadap
bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang terdapat dalam minuman Yakult,
maka PT. Yakult Indonesia Persada dalam proses distribusinya juga melibatkan
teknologi yaitu, pada SistemDirect Sales, PT. Yakult Indonesia Persada
medistribusikan Yakult dengan menggunakan mobil berpendinging
yang ditangani langsung oleh staff perusahaan.Sedangkan untuk Sistem Yakult
Lady, PT. Yakult Indonesia Persada menyediakan tas pendingin untuk menjaga
temperatur Yakult.

2.3 Penerapan CSR pada PT Yakult Indonesia Persada

2.3.1 Tanggung Jawab Fisik


PT. Yakult Indonesia Persada memiliki banyak program CSR atau
Tanggung Jawab Fisik seperti pembangunan sarana pendidikan, penanaman
pohon dan pemberdayaan sumber daya manusia khususnya kaum perempuan.
Untuk contoh pembangunan sarana pendidikan, pada tanggal 21 Oktober 2015,
PT. Yakult Indonesia Persada bersama KidZania Jakarta
mengadakan kegiatan Corporate Social Responbility (CSR). Sebanyak 116 siswa
dari SD Sindang Palay, SD Pasawahan, & SDN Cikuturug Los Kabupaten
Sukabumi bermain dan belajar di KidZania Jakarta dengan ditemani para guru
pendamping. Marcomm ManagerKidZania Jakarta Ibu Dada Sabra Sathilla

14
menyatakan KidZania sangat mendukung kegiatan CSR Yakult dengan mengajak
anak sekolah ke KidZania agar mereka bisa belajar dengan cara yang
menyenangkan. Sementara itu Senior Asisten Manager Communication &
Commercial PT. Yakult Indonesia Persada Bapak Zulkarnaen menyatakan siswa
sekolah yang diajak ke KidZania merupakan siswa dari sekolah - sekolah yang
berada di sekitar pabrik Yakult di Kabupaten Sukabumi.
Sedangkan untuk contoh penanaman pohon yang dilaksanakan oleh PT.
Yakult Indonesia Persada dengan LA-LI (Lembaga Alam Lestari Indonesia) dan
POKJA Gempal (Gerakan Masyarakat Pecinta Alam) Desa Pasawahan sejak awal
bulan November 2015, sebanyak 8.800 pohon ditanam di hutan rakyat dan taman
nasional gunung halimun salak sukabumi. Kegiatan penanaman ini dibagi menjadi
dua sesi, pertama sebanyak 4.000 pohon di tanam di hutan rakyat yaitu oleh
anggota POKJA yang memiliki lahan untuk ditanami pohon tegakan dan buah-
buahan. Selanjutnya penanaman pohon puspa dilaksanakan di TNGHS.
Pada 28 Oktober 2015 yang bertepatan dengan hari sumpah pemuda ini LA-LI
bersama PT. Yakult Indonesia Persada menggelar Seremonial Aksi Penanaman
sebagai bentuk simbolis dari rangkaian Program Konservasi DAS (Daerah Aliran
Sungai) Cipencit Desa Pasawahan Kabupaten Sukabumi. Menurut Aang
(Direktu LA-LI) pada hari sumpah pemuda ini disaat Indonesia sedang mengalami
darurat kabut asap akibat dari pembakaran hutan, justru LA-LI mengajak semua
pihak untuk melakukan penanaman untuk perbaikan masa depan alam sekitar
kita.Sementara dari PT. Yakult Indonesia Persada di wakili oleh Mr. Kawada
selaku Wakil Presiden Direktur PT. Yakult Indonesia Persada menyatakan
harapan kerjasama yang baik ini bisa dipertahankan bahkan diperkuat demi
kemajuan semua pihak. Selanjutnya secara simbolis Mr. Kawada menyerahkan
bibit kepada Nanang (Ketua Pokja Gempal).
Selanjutnya seluruh peserta menuju lokasi penanaman di area TNGHS dan
kegiatan penanaman dipimpin oleh Bapak Ujang (Kepala BP4K) Kabupaten
Sukabumi untuk memandu proses penanaman kepada seluruh peserta yang terdiri
dari LA-LI, Pokja, Yakult, Camat, Kades Pasawahan, BPD, Babinsa, Babinmas,

15
Pustikom Persada, 30 Orang Siswa SDN Cikurug dan tamu undangan lainnya
dengan jumlah peserta kurang lebih sebanyak 100 orang.
Selanjutnya, CSR atau Tanggung Jawab Fisik lainnya yang dilaksanakan oleh
PT. Yakult Indonesia Persada yaitu, pemberdayaan kaum perempuan atau yang
disebut sebagai Yakult Lady. Yakult Lady, merupakan bentuk tanggung jawab
sosial non fisik perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk
memberdayakan kaum perempuan. Mereka bisa mendapatkan penghasilan untuk
mencukupi kebutuhan keluarga. Yakult Lady dari sisi perusahaan juga sangat
membantu. Dari produksi PT. Yakult Indonesia Persada 3,8 juta botol per hari,
hampir separuh atau sekitar 1,9 juta botol per hari bisa mereka jual.
Penghasilan yang mereka dapatkan pun sangat bagus, rata-rata di atas
Rp2.000.000,00, bahkan di beberapa daerah, misalnya Bali, bisa mencapai
Rp10.000.000,00 per bulan. PT. Yakult Indonesia Persada menilai kaum
perempuan memiliki kelebihan khusus sebagai tenaga pemasaran. Mereka lebih
ulet dan bisa diterima oleh konsumen. Jadi, PT. Yakult Indonesia Persada memilih
perempuan sebagai tenaga pemasaran di lini depan. Sebelum diterjunkan ke
lapangan, para Yakult Lady memperoleh pelatihan dan pembekalan tentang
penguasaan produk dan prinsip-prinsip marketing selama tiga bulan.

2.3.2 Tanggung Jawab Non Fisik


Selain memiliki tanggung jawab fisik, PT. Yakult Indonesia Persada juga
memiliki banyak program CSR atau Tanggung Jawab Non Fisik seperti
peningkatan edukasi kesehatan masyarakat. Program CSR atau Tanggung Jawab
Non Fisik yang dilaksanakan oleh PT. Yakult Indonesia Persada dalam
meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat melibatkan kerja sama dengan
mengajak wartawan Riau Pos Group dalam simposium dan mengadopsi kesehatan
dari masyarakat Jepang selama sepekan pada tanggal 23-29 Mei di Jepang.
Direktur Marketing Commumication PT. Yakult Indonesia Persada,
Antonius Nababan menjelaskan bahwa saat ini perubahan gaya hidup masyarakat
Indonesia sudah berubah ke arah modern. Sehingga mengakibatkan perubahan
pada pola konsumsi masyarakat yang punya kesibukan tersendiri. Diakuinya,

16
kesehatan merupakan keperluan universal dan setiap orang mendambakan dan
melakukan pola hidup yang seimbang. Untuk itu, dilakukan kegiatan tahunan ini
dengan membawa para jurnalis lokal maupun nasional mengikuti simposium ke
Jepang. Setelah mengikuti simposium tersebut, para jurnalis bisa membawa hasil
dan mengedukasi masyarakat melalui informasi melalui berita. Edukasi yang
diberikan tak hanya kesehatan dalam tubuh saja, tetapi kesehatan secara global.
Selain itu, pemilihan negara Jepang sebagai tempat edukasi kesehatan oleh PT.
Yakult Indonesia Persada dikarenakan masyarakat negara Jepang memiliki tingkat
hidup dan kesehatan yang cukup baik. Rata-rata tingkat kehidupan masyarakat
Jepang hingga 85 tahun dibandingkan negara Indonesia yang hanya mencapai 60
tahun. Kegiatan kita ini juga mempunyai misi tentang kesehatan untuk mengambil
edukasinya yang akan diberikana kepada masyarakat Indonesia. Wakil Pimpinan
Redaksi Riau Pos, M Hapiz sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh
PT. Yakult Indonesia Persada dalam mengedukasi masyarakat. Hapiz sangat
mendukung adanya kegiatan simposium dan kerja sama dengan Riau Pos.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan ke PT. Yakult Indonesia Persada PT. Yakult
Indonesia Persada. Program CSR atau Tanggung Jawab Fisik seperti
pembangunan sarana pendidikan, penanaman pohon dan pemberdayaan sumber
daya manusia khususnya kaum perempuan sangat di tekankan oleh PT. Yakult
Indonesia Persada. Selain itu, CSR yang dilaksanakan oleh PT. Yakult Indonesia
Persada juga sangat bermanfaat bukan hanya untuk masyarakat di sekitar
perusahaan tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, PT. Yakult
Indonesia telah banyak dalam memberikan jaminan keselamatan, cita rasa, dan
kualitas produk kepada konsumen dan membantu perusahaan dalam
melaksanakan CSR perusahaan baik dalm bentuk fisik maupun non-fisik.

3.2 Saran
Dengan berjalanya waktu CSR pada perusahaan adalah hal yang sangat
penting dan tidak boleh untuk di kesampingkan begitu saja. PT. Yakult Indonesia
Persada sudah melakukan kewajiban CSR nya dengan baik, Hal tersebut
seharusnya ditiru oleh perusahaan perusahaan lainya, khususnya perusahaan yang
bekerja pada sektor energi , karena masih banyak perusahaan yang tidak
melakukan kewajiban CSR dengan baik dan benar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sembiring, Eddy, 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan tanggung


Jawab Sosial : Study Empiris Pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Arik dan Andayani. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap


Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5.

Suharto, Edi. 2008. Corporate Social Responsibility: What is and Benefit for
Corporate makalah yang disajikan pada Seminar Dua Hari, Corporate
Social Responsibility: Strategy, Management and Leadership, Intipesan,
Hotel Aryaduta Jakarta

Nursahid, Fajar. 2006. Tanggung jawab sosial BUMN Analisis terhadap Model
Kedermawanan Sosial PT Krakatau Steel, PT Pertamina dan PT
Telekomunikasi Indonesia. Penerbit Piramedia, Depok.

Robbins, S dan Coulter, M. 2007. Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT


Indeks: Jakarta.

WBCSD. 2009. Corporate Social Responsibilty. http://old.wbcsd.org/work-


program/business-role/previous-work/corporate-social-responsibility.aspx,
diakses pada tanggal 23 Mei 2017

Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Ghalia Indonesia.


Bandung.

Kotler, P. and Nancy, L. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing The Most
Good For Your Company and Your Cause. Best Practices From Hewlett

19
Packard, Ben & Jerrys, and Other Leading Companies. Jhon Wiley & Sons,
Inc. United States of America.

Budimanta, A, Prasetijo, A., Rudito, B.,2004. Corporate Social Responsibility,


Jawaban bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini. ICSD, Jakarta.

Noke Kiroyan. 2006. Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social
Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara Keduanya? Economics
Business Accounting Review. Ed. September-Desember: 45 58

Yuliana, Stefania Wednesdya. (2008). Gambaran tingkat kecemasan ibu Hamil


trimester III di UPT Ibrahim Adjie Kota Bandung (Skripsi). Bandung:
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran.

20

Anda mungkin juga menyukai