Anda di halaman 1dari 27

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn Aji Setiawan Pendidikan : SMA
Umur : 45 tahun Pekerjaan : Karyawan Koperasi
Agama : Islam Alamat : Jln MT Haryono Rt 03
Suku : Jawa
b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1 Tn. AS L 45 tahun Ayah Koperasi SLTA
Ibu Rumah
2 Ny. T P 36 tahun Ibu SMA
Tangga
3 An. W P 6 tahun Anak - Play Group
4 An. A P 5 tahun anak - -
c. Genogram:

Ket:
Laki-laki:
Perempuan:
Anak perempuan:
Anak laki-laki :

d. Tipe Keluarga:
a) Jenis tipe keluarga: Keluarga besar atau extended family ( suami, istri, dan 2
anak)
b) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut: Menurut Tn As. dan Ny. T tidak terjadi
masalah pada tipe keluarga ini. Menurut Ny. Y, yang lebih dominan mengatur
adalah Tn. As selaku KK namun hal tersebut bukan merupakan suatu masalah.
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Ny. T mengatakan berasal dari suku jawa, asli Lowok Waru,
sejak lahir besar dan menetap di sana. Setelah menikah tetap tinggal di rumah
tersebut bersama suami, 2 orang anak, . Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa jawa dan bahasa Indonesia. Sedangkan Tn. As berasal dari
Malang
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan:klien tidak pernah dating ke balai
penggobatan walaupun sakit dank lien Cuma minum obat yang di jual di warung.
Jika nanti tidak kunjung sembuh baru pergi ke dokter atau pergi ke balai
pengobatan.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Semua keluarga Tn. As menganut agama Islam. Klien mengatakan yang
menyebabkan sakit adalah diri sendiri sehingga tingkah laku menjaga kesehatan diri
adalah penting. Tn. As percaya bahwa bila kadar gula darahnya meningkat dapat
ditandai dengan adanya tanda rasa kebas di telapak tangan dan bila tidak ada tanda
tersebut berarti gula darahnya normal. Tn. As percaya bahwa dengan makan terlalu
manis dapat menyebabkan penyakitnya kambuhTn. As juga rajin berolahraga jalan
jalan untuk menjaga kesehatan tubuhnya. An. W mengatakan bahwa sebelum tidur
jarang gosok gigi karena sudah terlalu ngantuk dan ibu jarang mengingatkan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn. As sebagai pegawai swasta
b) Penghasilan: Rp 1.000.000,- s/d Rp 5.000.000,-
c) Upaya lain: Tidak Ada
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
Meja, kursi, tempat tidur, lemari, televisi, kompor gas, dan perabotan rumah
tangga yang lain. Keluarga Tn. As memiliki 1 sepeda motor .
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:
Biaya makan sehari-hari, biaya kebutuhan rumah tangga, dan biaya sekolah.
Menurut Ny. T dan Tn As penghasilan yang didapatkan setiap bulan telah cukup
untuk mencukupi kebutuhan bulanan keluarganya.
f) Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Ny. T dan Tn. As mengatakan melakukan rekreasi apabila ada hari libur,
biasanya ke mall, alun-alun Batu, atau ke Surabaya jika libur panjang. Tn. As
mengatakan bahwa sering melakukan rekreasi bersama anaknya, biasanya
dengan jalan-jalan di sekitar rumah bersama kedua anaknya.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Keluarga berada dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Keluarga mencapai jumlah angka yg maksimal
Aktivitas sekolah dimana anak punya aktivitas masing-masing
Orang tua berjuang dgengan tuntutan ganda : perkembangan anak dan
dirinya
Orang tua belajar menghadapi/membiarkan anak pergi ( dg teman sebayanya
)
Orang tua mulai merasakan tekanan yg besar dari komunitas di luar rumah (
sistem sekolah )
Tahap perkembangan yang ditempu oleh keluarga adalah:
Membantu sosialisasi anak : meningkatkan prestasi belajar anak.
Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yg semakin meningkat termasuk
biaya kesehatan.
Pada saat ini keluarga Tn. As sudah memenuhi tahap perkembangan
keluarga (tahap anak usia sekolah) telah memenuhi tugas: dengan
memberikan perhatian dalam pendampingan belajar anak, memberikan
kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi
terbuka dua arah
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn. As: darah tinggi
Ny. Y : -
An. W:-
An A: Terdapat gigi berlubang
b) Riwayat penyakit keturunan:
Ibu Ny. T: meninggal karena diabetes
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Tindakan
(BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur Keadaan Kesehatan Yang telah
DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
1 Tn. As 45 tahun Mengatakan sering Tidak tahu Resiko Memeriksakan
kesemutan sakit di terkena diri dan kontrol
sebelah kiri aja diabetes tiap bulan di
puskesmas,
sandal
kesehatan
(magnet yang
permukaanny
a kasar), rajin
berolahraga
dan jalan-jalan
2 Ny T 36 tahun Kakinya cekot-cekot saat Tidak tahu - -
duduk.
3 An. W 6 tahun Gigi banyak yang Lengkap Gigi Tambal gigi ke
berlubang berlubang dokter gigi 1
tahun yang
lalu pada gigi
kiri bawah ke
4
5 An. A 5 Tahun Tidak ada keluhan. Tidak tahu - -

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Rumah sakit, puskesmas, dokter
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
An. K pernah menderita gigi berlubang 5 bulan yang lalu sehingga perlu dilakukan
penambalan. Tn. As menderita resikoDM sejak tahun 2015 ( 2 thn) .
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah: 5 x 8
b) Type rumah: Permanen.
c) Kepemilikan: milik Tn. As
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 1
e) Ventilasi/ cendela: 4
f) Pemanfaatan ruangan: 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1
ruang makan, 1 tempat jemuran.
g) Septic tank: ada, letak di belakang rumah.
h) Sumber air minum: PDAM
i) Kamar mandi/WC: 1 kamar mandi yang ada WC di dalamnya.
j) Sampah: di buang di tempat sampah depan rumah dan setiap hari diambil oleh
tukang sampah.
k) Kebersihan lingkungan: Halaman depan bersih, kamar mandi agak kotor, dapur
bersih namun penataan kurang rapi (banyak barang berserakan), penataan
ruang tamu kurang rapi (banyak barang di kursi dan meja).
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan: Ada arisan
b) Aturan/kesepakatan: Bila ada kerja bakti dihimbau masyarakat untuk ikut serta.
c) Budaya: Mayoritas pendatang sehingga terjadi pencampuran budaya namun
tidak pernah terjadi gesekan antar budaya.
c. Mobilitas Geografis Keluarga: Keluarga Tn. As biasanya pergi ke pasar, mall, alun-
alun Batu, Surabaya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga arisan serta kerja bakti lingkungan. Dengan tetangga sering berkumpul
pada sore hari terutama dikalangan ibu-ibu dan anak kecil. Sering kali berkumpul
dirumah sekaligus tetangga datang untuk bermain sejak An. W yang masih bayi.
e. Sistem Pendukung Keluarga
RT, RW, Desa, , Puskesmas, keluarga yang jarak rumahnya berdekatan. Jika ada
masalah, biasanya Ny. T curhat sama suaminya yang tinggal satu rumah.
f. Denah Rumah
KET:
1. Teras
3 2. Ruang Tamu
3. Dapur
4. Kamar Tn As dan
Ny T.
5. Kamar Mandi
6. Kamar Kost
4
2

Denah Lt. 1
U
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: Pola komunikasi 2 arah, menggunakan bahasa
Indonesia dan jawa, tidak ada konflik. Setiap malam keluarga Tn. As menyempatkan
diri untuk mengobrol sambil melihat televisi.
b. Struktur Kekuasaan Keluarga: Yang banyak mengambil keputusan adalah Tn. As,
dan anggota keluarga yang lain cenderung ikut keputusan Tn. As (menurut Ny. T).
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
Tn. As: berperan sebagai menantu, kepala keluarga, suami, ayah, pencari nafkah.
Ny. T: berperan sebagai, istri, ibu, mengurus rumah tangga (masak, nyapu, nyuci)
An. W : berperan sebagai anak dan kakak, serta membantu pekerjaan ibu yang bisa
dilakukan
An A : berperan sebagai adik .
d. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang dianut sesuai dengan budaya jawa dan islam. Kebutuhan
makan Tn. As seperti biasa namun mengurangi gula dan garam menurut Tn. As dan
Ny. T. Masakan keluarga Tn HM tidak dipisah dalam satu keluarga, namun bila
makan yang manis misalnya sirup dan pudding Tn. As mengkonsumsinya. Tn. As
melakukan kebiasaan jalan-jalan setiap pagi. Setiap hari Ny. T sering tidak memasak
sayur dan rebus kentang karena An. W tidak mau jarang mau makan sayur dan
cenderung pemilih dalam hal makanan. An. A suka makan sayur walau ibunya setiap
hari masak sayur. An. A hanya mau makan sayur tertentu seperti sop, sayur bening
dan sayur bayam saja, sedangkan olahan sayur yang lain tidak mau.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Jika salah satu anggota keluarga sakit, anggota keluarga yang lain ikut merawat. Tn.
As sering bermain dengan anaknya. An W kadang menggantikan pekerjaan ibu
seperti menyapu. Ny. T selalu mengingatkan dalam menghindari makanan yang
manis, minum banyak air putih.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: Rukun, tidak ada konflik.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Sering ngobrol terutama pada saat
melihat TV pada saat malam.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Tn. As, namun
demikian Tn. As juga mempertimbangkan perdapat anggota keluarga yang lain
(menurut pengakuan Ny. T).
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: mengobrol dengan anggota keluarga yang
lain, ngobrol dengan tetangga, jalan-jalan, bermain dengan anak-anak
e) Partisipasi dalam kegiatan social: Mengikuti arisan. An. w bermain di sekitar
rumah
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya:
Resiko Diabetes: Tn. As mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal yang
penting sehingga akan diusahakan segala cara untuk menjaga keluarga tetap
sehat dan harus sering control ke balai pengobatan sehingga TN As mengatakan
kadang bosan dengan rutinitas demikian.
Karies Gigi : An. W mengatakan bahwa giginya pernah ditambal 5 bulan yang
lalu. Namun setelah ditambal masih jarang gosok gigi sebelum tidur karena
sudah ngantuk dan menurut Ny. T, An. W agak sulit untuk disuruh gosok gigi.
Apalagi sekarang mempunyai adik sehingga Ny. T sering lupa untuk memantau
gosok gigi An. W
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat:
Keluarga Tn. As akan segera membawa anggota keluarga yang sakit ke
puskesmas atau RS.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Tn. As tahu bahwa penderita DM perlu menghindari makanan yang manis dan
berisiko untuk mengalami luka yang susah untuk sembuh dan mengancam
nyawa jika tidak mengontrol. Selama ini selalu menjaga diri jangan sampai
terluka. Tn. As sering olahraga. Tn. As tidak menggunakan sandal bila di dalam
rumah, tidak menggunakan lotion pada kulit.
Jika An. W mengeluhkan sakit gigi, selalu segera dibawa ke dokter gigi.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Kamar mandi kadang dikuras > 3 minggu, menunggu dinding dan lantai tampakj
kotor.. Obat tersedia di tempat yang selalu terlihat mata sehingga meminimalkan
lupa.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat: Keluarga
memanfaatkan pelayanan, dokter, RS dan puskesmas. Alat transportasi yang
digunakan adalah sepeda motor milik sendiri. Jarak antara rumah dengan tempat
pelayanan kesehatan dekat.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: Ny.T tidak punya rencana untuk memiliki anak lagi ke
depan.
b) Akseptor: saat ini sedang menggunakan KB karena baru saja melahirkan.
Keterangan lain: Ny. T mengatakan tidak ada keluhan menstruasi dan menstruasi
pertama kali pada usia 13 tahun.
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: Yang bekerja adalah Tn. As sebagai
pegawai swasta. Yang memegang kendali keuangan adalah Ny. T
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: -
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek: Ny. T kadang capek ketika harus mencuci baju yang banyak
dan melakukan kegiatan rumah tangga yang lain.
b. Stressor jangka panjang: Tn. As penyakit DM yang menahun dan takut kondisi
memburuk.
c. Respon keluarga terhadap stressor: Berusaha untuk menyelesaikan masalah yang
ada dan pasrah serta menerima masalah yang dihadapi. Strategi koping: Jalan-jalan
ke mall, alun-alun Batu, Surabaya serta bermain dengan anaknya.
d. Strategi adaptasi disfungsional: kadang sulit tidur
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Kondisi gizi: An. K -> normal
Pemenuhan gizi: Kebutuhan makan: nasi, lauk (ayam goreng), tidak mau makan sayur.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
Nama Hasil Pemeriksaan Fisik
Tn. As GDS terakhir: 230 mg/ dL
TD: 150/90 mmHg
RR: 20x/m
Nadi: 86 x/m
Kepala: Mata normal, Inspeksi mata bersih dan jernih. Gigi seri
atas telah tanggal 1, bersih.
Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, teraba denyut
vena jugularis.
Thoraks: Suara napas vesicular.
Abdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran organ.
Ekstrimitas atas: sensitifitas tangan kanan dan kiri baik. Tidak
terdapat luka.
Ektrimitas bawah: sensitifitas kaki kanan dan kiri baik. Telapak
kaki terasa tebal dan baal.
Ny. T TD: 100/70 mmHg
Nadi: 90 x/m
Nama Hasil Pemeriksaan Fisik
RR: 18x/m
Kepala: Mata normal (inspeksi mata bersih dan jernih).
Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, teraba denyut
vena jugularis.
Thoraks: Suara napas vesicular.
Abdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran organ.
Eskstrimitas atas: Sensitifitas terhadap rangsang usap dan
tajam tumpul baik.
Ekstrimitas bawah: Sensitifitas terhadap rangsang usap dan
tajam tumpul baik.
An. W Nadi : 92x/menit
RR : 22x/menit
Kepala: mata normal dan bersih. Terdapat karies gigi di gigi
atas kiri nomor 5 dan bawah kanan nomor 6. Serumen telinga
tidak ada
Thoraks: suara paru vesikuler
Ektrimitas atas dan bawah normal, tidak ada kelumpuhan.
Kuku panjang dan hitam
An. A Kepala: normal
Thoraks: suara paru vesikuler
Ektrimitas atas dan bawah normal, tidak ada kelumpuhan.

IX. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya: Diabetes dapat terkontrol, tidak mengakibatkan
komplikasi lain. Tn. As tidak kambuh.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Selama ini telah mendapat pelayanan yang baik dari petugas kesehatan.
2. ANALISIS DATA
DATA INTERPRETASI DATA MASALAH
DS: Menderita DM Resiko
- Riwayat DM pada Tn. As 2 ketidakstabilan
tahun yang lalu. Penurunan produksi dan gula darah.
- Riwayat gula darah yang sensitifitas terhadap insulin
mencapai 400 mg/ dL.
- Tn. As mengatakan sering Kontrol kadar gula di dalam
berolahraga, darah terganggu
- Tn. As tidak tahu ada senam
kaki diabetes. Hiperglikemia
- Tn. As ingin tahu daftar
makanan ada saja yang Pengontrolan kadar Diet & OR
diperbolehkan dan tidak gula dengan OHO
diperbolehkan untuk penderita Kurang tahu
DM. daftar diet DM
- Pemeriksaan gula darah Risiko Hipoglikemia
dilakukan sebulan sekali ketika Tidak tahu senam DM
kontrol atau ketika ada keluhan
DO: Resiko ketidakstabilan glukosa
- GDS Tn. As: 230 mg/ dL darah

DO An. W tidak mau gosok gigi Kesiapan


- An. W karies gigi pada gigi kiri sebelum tidur untuk
atas no 5 dan kanan 4bawah meningkatkan
no 6. tidak mau makan manajemen
DS sayur perawatan
- An. W tidak gosok gigi jika kesehatan
malam sebelum tidur jika tidak karies gigi mandiri
disuruh
- An.A pemilih dalam makan
sayur Ketidakefektifan manajemen
kesehatan diri
DO Keluarga Tn.AS tidak pernah Kurang
- - An. W karies gigi pada gigi mendapat informasi mengenai pengetahuan
kiri atas no 5 dan kanan cuci tangan dan gosok gigi
4bawah no 6. sebelumnya

DS: - Ny. T tidak mengetahui bahwa


- Keluarga Tn A tidak sayuran dapat membantu
mengetahui cara cuci tangan mencegah karies
yang benar. - Ny. T jarang mencuci tangan
- Ny. T tidak mengetahui bahwa jika hendak memegang
sayuran dapat membantu bayinya kecuali saat tangan
mencegah karies terlihat kotor
- Ny. T jarang mencuci tangan
jika hendak memegang kurang pengetahuan
bayinya kecuali saat tangan
terlihat kotor

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Resiko ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai
tanda-tanda hipoglikemi dan cara mengatasinya, ketidaktahuan tentang daftar
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk DM, dan ketidaktahuan
manfaat senam diabetes.
2) Kesiapan untuk meningkatkan manajemen perawatan kesehatan mandiri
berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi dan cuci tangan
3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi gosok gigi, cuci
tangan dan makanan sehat
4. PRIORITAS DIAGNOSA
1) Resiko ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai
tanda-tanda hipoglikemi dan cara mengatasinya, ketidaktahuan tentang daftar
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk DM, dan ketidaktahuan
manfaat senam diabetes.
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3/3x1 Tn. HM sadar jika
Aktual: 3 =1 kemungkinan gula darahnya
dapat naik sewaktu-waktu
yang akan berbahaya.
2 Kemungkinan masalah 2 2/2x2 Tn. HM memiliki kesadaran
diubah =2 dan kemauan yang tinggi
Mudah: 2 untuk sembuh sehingga
masalah kurang pengetahuan
mudah untuk diubah.
3 Potensial masalah dicegah 1 2/3x1 Perilaku menjaga agar kadar
Cukup: 2 =2/3 gula tetap stabil tergantung
pada kemauan dan motivasi
individu tidak
hanyatergantung pada
pengetahuan seseorang.
4 Menonjolnya masalah 1 1/2x1 Masalah berhubungan
Masalah dirasakan tetapi =1/2 dengan pengetahuan dan
tidak perlu segera ditangani: gula darah terakhir tidak
1 terlalu tinggi.
Total 4,1

2) Kesiapan untuk meningkatkan manajemen perawatan kesehatan mandiri


berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi dan cuci tangan
No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 1 1/3x1 Tindakan perawatan yang
Krisis: 1 = 1/3 dilakukan oleh An. K telah
dapat dirubah perilakunya
2 Kemungkinan masalah 2 1/2x2 Masalah berhubungan
diubah =1 dengan perilaku sehingga
Sebagian: 1 kemungkinan dapat diubah
sebagian oleh keluarga.
3 Potensial masalah dicegah 1 2/3x1 Dengan meningkatkan
Cukup: 2 =2/3 kemampuan dalam
perawatan diri dapat
menghindarkan Tn. A, An. K,
Ny. Y dari penyakit.
4 Menonjolnya masalah 1 1/2x1 Peningkatan perawatan dapat
Masalah dirasakan tetapi =1/2 dilakukan secara bertahap
tidak perlu ditangani segera: karena sebagian perilaku
1 sudah baik dan kesadaran
untuk sembuhnya tinggi.
Total 2,5

3) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi gosok gigi, cuci


tangan dan makanan sehat

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah 2 3/3x2 An. K sering tidak gosok gigi dsebelum
Aktual: 3 =2 tidur karena tidak mengetahui
pentingnya cuci tangan dan gosok gigi.
Selain itu juga tidak mengetahui cara
gosok gigi yang benar.
2 Kemungkinan masalah 2 1/2x2 An. K dan Ny. S masih memiliki
diubah =1 kesadaran yang kurang mengenai
Sebagian: 1 PHBS. Namun kebiasaan ini dapat
sedikit diubah dengan bantuan orang
tua. Untuk mengubah perilaku
diperlukan pengetahuan/dasar kognitif
yang cukup
3 Potensial masalah dicegah 1 2/3x1 Pencegahan kerusakan gigi dan
Cukup: 2 =2/3 pencegahan diare/flu/batuk melibatkan
perilaku yang didasari oleh
pengetahuan yang cukup mengenai
masalah tersebut,
4 Menonjolnya masalah 1 2/2x1 Masalah kurang pengetahuan harus
Masalah dirasakan dan =1 segera ditangani karena untuk
harus segera ditangani: 2 mengubah perilaku harus didasari
dengan pengetahuan yang cukup.
Terutama masalah cuci tangan yang
dapat menyebabkan masalah
kesehatan: flu, batuk, diare; tidak gosok
gigi dapat menyebabkan karies gigi;
tidak mengonsumsi sayuran dapat
menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi
dan menurunkan sistem imun tubuh.
Total 4,6

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi gosok gigi, cuci
tangan dan makanan sehat
2. Resiko ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai
tanda-tanda hipoglikemi dan cara mengatasinya, ketidaktahuan tentang daftar
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk DM, dan ketidaktahuan
manfaat senam diabetes.
3. Kesiapan untuk meningkatkan manajemen perawatan kesehatan mandiri
berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi dan cuci tangan
4. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Standar Rencana Intervensi
Kurang pengetahuan TUM:
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan
kurangnya informasi keperawatan selama 4
mengenai cuci tangan, minggu klien dan keluarga
gosok gigi, dan makanan dapat memahami tentang
sehat. cuci tangan, gosok gigi, dan
makanan sehat.
TUK1: Kognitif: Keluarga Mampu 1. Kaji pengetahuan yang dimiliki
Setelah dilakukan tindakan 2 Klien dan keluarga Menyebutkan: klien dan keluarga dalam PHBS
kali pertemuan, dapat menyebutkan 1. Manfaat cuci tangan 2. Pantau kebiasaan dalam
pengetahuan keluarga manfaat cuci tangan, - Mencegah penyakit pelaksanaan PHBS yang telah
tentang manfaat cuci gosok gigi, dan pencernaan (diare, dilakukan oleh klien.
tangan, gosok gigi, dan makanan sehat. infeksi saluran 3. Beri pujian pada tindakan
makanan sehat. pencernaan) perawatan yang telah sesuai.
- Mencegah infeksi 4. Jelaskan manfaat cuci tangan,
cacing gosok gigi, dan makanan sehat.
- Mencegah infeksi 5. Gunakan bahasa yang mudah
saluran nafas dipahami dan meghindari istilah
2. Manfaat gosok gigi medis.
- Mencegah gigi 6. Gunakan media peraga berupa
berlubang gambar atau video.
- Mencehah karies gigi 7. Beri kesempatan keluarga
- Menjaga kesegaran untuk bertanya.
mulut 8. Jawab pertanyaan dengan
- Mencegah infeksi jelas.
pada gigi 9. Tanyakan kembali mengenai
3. Manfaat mengonsumsi informasi yang sudah diberikan.
makanan sehat (min 2):
- Meningkatkan daya
tahan tubuh
- Memenuhi zat gizi
yang diperlukan tubuh
- Tubuh terhindar dari
penyakit kurang gizi.
Resiko ketidakstabilan gula TUM:
darah berhubungan dengan Setelah dilakukan 4 minggu
ketidaktahuan mengenai kunjungan perawatan, kadar
tanda-tanda hipoglikemi dan gula darah klien dalam
cara mengatasinya, rentang normal 180 mg/
ketidaktahuan tentang dL.
daftar makanan yang
dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan untuk DM, dan
ketidaktahuan manfaat
senam diabetes.

TUK 1: Kognitif: Klien dan keluarga mampu 1. Kaji pengetahuan yang telah
Setelah dilakukan tindakan 2 Klien dan keluarga menyebutkan: dimiliki oleh klien dan keluarga
kali pertemuan, dapat menyebutkan 1. Tanda-tanda tentang hipoglikemia, daftar
pengetahuan klien dan tanda-tanda hipoglikemia: gelisah, makanan yang dianjurkan dan
keluarga tentang tanda- hipoglikemia dan cara pusing, gemetar, tidak dianjurkan bagi penderita
tanda hipoglikemi dan cara mengatasinya, daftar terasa kaku atau mati DM, serta manfaat senam DM.
mengatasinya, daftar makanan yang rasa pada tangan dan 2. Berikan pengetahuan yang
makanan yang dianjurkan dianjurkan dan yang kaki. fokus dan mendalam mengenai
dan yang tidak dianjurkan tidak dianjurkan untuk 2. Cara mengatasi tanda-tanda hipoglikemia, cara
untuk DM, dan manfaat DM, dan manfaat hipoglikemia: untuk menghindari terjadinya
senam diabetes mengalami senam DM. Minum air gula atau teh hipoglikemia, daftar makanan
peningkatan. manis, minum obat yang dianjurkan dan tidak
berdasarkan prinsip 6 dianjurkan bagi penderita DM,
benar (benar orang, serta manfaat dan cara
benar obat, benar melakukan senam diabetes.
dosis, benar waktu, 3. Gunakan alat peraga: gambar
benar rute, dan benar dan buku
pencatatan). 4. Evaluasi pengetahuan klien.
3. Dapat menyebutkan 7
makanan yang
dianjurkan bagi
penderita DM:
4. Dapat menyebutkan 7
makanan yang tidak
dianjurkan oleh
penderita DM:
5. Dapat menyebutkan
manfaat senam
diabetes: Menurunkan
gula darah, kolesterol,
dan tekanan darah.
TUM 2 Kognitif: Klien dan keluarga 1. Kaji pengetahuan klien tentang
Setelah dilakukan tindakan 1 Klien dan keluarga mampu menyebutkan menu rendah gula dan garan.
kali pertemuan, keluarga dapat memilih menu menu yang di dalamnya 2. Beri contoh menu rendah gula
dapat memilih contoh menu rendah gula dan terkandung rendah gula dan garam.
rendah gula dan garam. rendah garam. dan garam:
1. Menu rendah gula
- Jika menyebutkan
3 menu yang
terkandung rendah
gula maka
kemampuan baik
- Jika menyebutkan 2
menu yang
terkandung rendah
gula maka
kemampuan
sedang.
- Jika menyebutkan 1
atau 0 menu yang
terkandung rendah
gula maka
kemampuan buruk.
2. Menu rendah garam
- Jika menyebutkan
3 menu yang
terkandung rendah
gula maka
kemampuan baik
- Jika menyebutkan 2
menu yang
terkandung rendah
gula maka
kemampuan
sedang.
- Jika menyebutkan 1
atau 0 menu yang
terkandung rendah
gula maka
kemampuan buruk.
TUM 3 Psikomotor Nilai check list senam kaki 1. Ajarkan cara senam kaki
Setelah dilakukan tindakan 1 Keluarga dapat diabetes > 70 diabetes.
kali pertemuan keluarga melakukan senam 2. Evaluasi kemampuan senam
dapat melakukan senam kaki diabetes dengan kaki diabetes klien.
kaki diabetes. benar.
TUM 4 kadar gula klien kadar gula klien dalam 1. Evaluasi nilai GDS setiap
Setelah dilakukan tindakan dalam rentang normal rentang normal 180 mg/ seminggu sekali.
selama 4 minggu kadar gula 180 mg/ dL. dL.
klien dalam rentang normal
180 mg/ dL.
Kesiapan untuk TUM
meningkatkan manajemen Setelah dilakukan
perawatan kesehatan perawatan selama 4
mandiri berhubungan minggu, klien dan keluarga
dengan kurangnya dapat meningkatkan
perawatan gigi dan cuci manajemen perawatan
tangan kesehatan mandiri.
TUK 1 Afektif Klien berkomitmen untuk 1. Rundingkan dengan keluarga
Setelah dilakukan tindakan Klien dan keluarga menerapkan kegiatan: tentang tindak lanjut kegiatan
keperawatan 1x pertemuan, bersedia untuk - Menerapkan diet yang telah diajarkan.
klien dan Keluarga mau menerapkan kegiatan rendah gula dan 2. Rundingkan kemudahan dan
untuk menerapkan kegiatan yang telah diajarkan. rendah garam kesulitan yang mungkin terjadi
yang telah diajarkan. - Minum obat secara dari tindakan yang telah
teratur diajarkan.
- Melakukan olahraga 3. Buat jadwal bersama keluarga
setiap hari tentang kegiatan yang akan
- Menerapkan teknik dilakukan.
napas dalam
minimal 1x perhari.
Keluarga berkomitmen
untuk mendampingi
anggota keluarganya
dalam menerapkan
kegiatan tersebut di atas.
TUK 2 Psikomotor Nilai check list kegiatan 1. Evaluasi kegiatan harian
Setelah dilakukan tindakan Klien dan keluarga harian klien dalam rentang pasien tiap kunjungan.
keperawatan selama 4 teratur dalam patuh. 2. Berikan reinforcement pada
minggu klien dan keluarga menerapkan kegiatan - 76-100% kegiatan yang telah dilakukan
mampu menerapkan perawatan mandiri Kepatuhan Tinggi secara patuh oleh klien.
kegiatan yang telah yang telah disepakati - 56-75%
diajarkan secara patuh. bersama. Kepatuhan sedang
- < 56 Ketuhan
rendah
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal 31 Januari 2016
No Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi
1 Kurang pengetahuan TUK1: 1. Melakukan BHSP dengan S :
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1 kali keluarga - Klien dan keluarga menyngatakan bahwa
kurangnya informasi pertemuan, pengetahuan 2. Menanyakan pengetahuan telah memahami informasi yang telah
mengenai cuci tangan, gosok keluarga tentang manfaat cuci yang klien dan keluarga diberikan
gigi, dan makanan sehat. tangan, gosok gigi, dan makanan tentang cuci tangan dan gosok - Keluarga dan klien memberi feedback positif
sehat. gigi dan persepsi tentang terhadp informasi yang diberikan
sayurann kepada anak
3. Menanyakan kebiasaan dalam O:
pelaksanaan PHBS yang telah - Klien dan keluarga mampu menyebutkan
dilakukan oleh klien. Manfaat cuci tangan:
4. Memberi pujian pada tindakan - Mencegah penyakit diare, batuk pilek
perawatan yang telah sesuai. dan cacingan
5. Menjelaskan manfaat cuci Manfaat gosok gigi:
tangan dan gosok gigi - Mencegah karies gigi
6. Mempraktekkan cara mencuci - Menjaga kesegaran mulut dan bau
tangan dan menggosok gigi napas
7. Menggunakan media peraga A: Masalah teratasi
berupa mini poster P: Hentikan intervensi, lanjutkan monitoring.
8. Memberi kesempatan
keluarga untuk bertanya.
9. Menjawab pertanyaan dengan
jelas.
10. Menanyakan kembali
mengenai informasi yang
sudah diberikan.

Tanggal 29 Januari 2016


No Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi
1 Resiko ketidakstabilan gula TUK 1: 1. Mengkaji pengetahuan yang S:
darah berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1 kali dimikili oleh klien dan keluarga - Klien mengatakan pernah gula darahnya
ketidaktahuan mengenai pertemuan, pengetahuan klien tentang hipoglikemia. ngedrop.
tanda-tanda hipoglikemi dan dan keluarga tentang tanda-tanda 2. Melakukan edukasi tentang - Klien mengatakan jika ngedrop terasa
cara mengatasinya, hipoglikemi dan cara tanda hipoglikemia, pusing dan gemetaran.
ketidaktahuan tentang daftar mengatasinya, daftar makanan penyebab, dan cara O:
makanan yang dianjurkan yang dianjurkan dan yang tidak mengatasinya dengan - Klien dapat menyebutkan tanda
dan yang tidak dianjurkan dianjurkan untuk DM, dan manfaat menggunakan leaflet. hipoglikemi.
untuk DM, dan ketidaktahuan senam diabetes mengalami - Klien dapat menyebutkan cara mengatasi
manfaat senam diabetes. peningkatan. dan mencegah hipoglikemi.
- Klien dapat menjelaskan aturan 6 benar
obat.
A: Masalah teratasi sebagian.
P:
- Ajurkan klien untuk teratur minum obat
sesuai dengan aturan 6 benar.
- Berikan edukasi tentang diet rendah gula
dan rendah garam.
Kesiapan untuk TUK 1 1. Menganjurkan An. K untuk S:
meningkatkan manajemen Setelah dilakukan tindakan menerapkan kegiatan yang - Klien bersedia untuk melakukan gosok gigi
perawatan kesehatan mandiri keperawatan 1x pertemuan, An. K telah diajarkan. sebelum tidur dan setelah makan pagi
berhubungan dengan dan Keluarga mau untuk 2. Memberikan lembar diajarkan setiap hari.
kurangnya perawatan gigi menerapkan kegiatan yang telah observasi gosok gigi dan cuci - Klien bersedia untuk mengisi lembar
dan cuci tangan diajarkan. tangan kepada An. K. observasi gosok gigi setiap hari.
3. Meminta bantuan Tn. A dan - Ny. Y mengatakan anak masih sering lupa
Ny.Y untuk memantau anak gosok gigi setelah makan pagi karena
dan memberikan tanda terburu-buru ke sekolah
tangan pada lembar O: -
observasi A: Masalah teratasi sebagian.
4. Menganjurkan untuk rajin P: Lakukan cek lembar observasi An. K.
memeriksakan tekanan
darah di puskesmas 1 bulan
sekali

Tanggal 29 Januari 2016


No Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi
Resiko ketidakstabilan gula TUK 1: 1. Mengkaji pengetahuan yang S:
darah berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1 kali dimiliki oleh klien dan - Klien mengatakan buah, sayur, tahu dan
ketidaktahuan mengenai pertemuan, pengetahuan klien keluarga tentang bahan tempe merupakan makanan yang baik
tanda-tanda hipoglikemi dan dan keluarga tentang tanda-tanda makanan yang dianjurkan bagi penderita diabetes.
cara mengatasinya, hipoglikemi dan cara dan tidak dianjurkan bagi - Klien mengatakan makan daging sapi,
ketidaktahuan tentang daftar mengatasinya, daftar makanan penderita diabetes. kambing, jeroan tidak dianjurkan bagi
makanan yang dianjurkan yang dianjurkan dan yang tidak 2. Melakukan edukasi tentang penderita diabetes.
dan yang tidak dianjurkan dianjurkan untuk DM, dan manfaat makanan yang dianjurkan - Klien mengatakan sering makan menu
untuk DM, dan ketidaktahuan senam diabetes mengalami dan tidak dianjurkan bagi tahu, tempe, telur.
manfaat senam diabetes. peningkatan. penderita DM dengan O:
menggunakan gambar dan - Klien dapat menyebutkan > 7 makanan
leaflet. yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan bagi penderita diabetes.
- Klien dapat menyebutkan > 3 menu
makanan rendah gula dan rendah garam.
A: Masalah teratasi sebagian.
P:
- Anjurkan klien dan keluarga menerapkan
diet rendah garam dan rendah gula.
- Lakukan edukasi tentang senam diabetes.
- Lakukan latihan senam kaki diabetes.
Kesiapan untuk TUK 2 1. Melakukan pemeriksaan gigi S: -
meningkatkan manajemen Setelah dilakukan tindakan 2. Mencatat hasil pemeriksaan O:
perawatan kesehatan mandiri keperawatan selama 4 minggu pada lembar pemeriksaan. - Telah dilakukan pemeriksaan gigi
berhubungan dengan klien dan keluarga mampu - Hasil pemeriksaan sudah dicatat
kurangnya perawatan gigi menerapkan kegiatan yang telah - Karies gigi pada gigi kiri atas nomor 5 dan
dan cuci tangan diajarkan secara patuh. kanan bawah nomor 4
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi.
Menganjurkan untuk ke Dokter gigi

Tanggal 2 februari 2016


No Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi
Kurang pengetahuan TUK1: 1. Menanyakan pengetahuan S :
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1 kali An. K tentang makanan sehat - An. K menyampaikan bahwa sudah
kurangnya informasi pertemuan, pengetahuan 2. Menjelaskan manfaat memahami informasi tentang manfaat
mengenai cuci tangan, gosok keluarga makanan sehat. makanan sehat. makanan sehat.
gigi, dan jajanan sehat. 3. Menggunakan media peraga - Keluarga dan klien memberi feedback positif
berupa gambar terhadp informasi yang diberikan
4. Memberi kesempatan untuk
bertanya. O:
5. Menjawab pertanyaan - Klien dan keluarga mampu menyebutkan
dengan jelas. Manfaat mengonsumsi makanan sehat:
6. Menanyakan kembali - Tubuh terhindar dari penyakit kurang
mengenai informasi yang gizi.
sudah diberikan. A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan evaluasi.
Kesiapan untuk TUK 2 1. Menanyakan apakah sudah S: An.K mengatakan belum ke dokter karena
meningkatkan manajemen Setelah dilakukan tindakan melakukan kunjungan ke belum ada waktu
perawatan kesehatan mandiri keperawatan selama 4 minggu dokter Ny. Y mengatakan sangat berhati-hati dalam
berhubungan dengan klien dan keluarga mampu 2. Mencatat hasil pemeriksaan memasak dengan mengurangi gula dan
kurangnya perawatan gigi menerapkan kegiatan yang telah pada lembar pemeriksaan. garam
dan cuci tangan diajarkan secara patuh. O:
- Telah dilakukan pemeriksaan gigi
- Hasil pemeriksaan sudah dicatat
- Karies gigi pada geraham kanan belakang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi.
1. EVALUASI SUMATIF
a. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai cuci
tangan, gosok gigi, dan makanan sehat.
Diagnosa ini diterapkan dengan tujuan pada akhir perawatan, terjadi
peningkatan pengetahuan terhadap gosok gigi, cuci tangan, dan makanan sehat.
Tujuan ini tercapai sepenuhnya karena pada saat dilakukan penyuluhan kesehatan
pada keluarga binaan, klien dan keluarga bisa menjawab pertanyaan sesuai
indikator. Untuk penyuluhan tentang cuci tangan, 95% pertanyaan evaluasi bisa
dijawab oleh keluarga sedang untuk An. W dilakukan pengulangan pada saat
penyuluhan di RT sehingga An. A terpapar lebih banyak mengenai cuci tangan.
Berdasarkan lembar observasi yang diberikan, 80% An. K melaksanakan cuci
tangan. Untuk penyuluhan tentang gosok gigi, 90% pertanyaan evaluasi bisa
dijawab oleh keluarga. Untuk An. W gosok gigi dilakukan secara tertib sebesar 90%
dengan sepengetahuan orang tua.
b. Resiko ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai
tanda-tanda hipoglikemi dan cara mengatasinya, ketidaktahuan tentang daftar
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk DM, dan ketidaktahuan
manfaat senam diabetes.
Pada saat evaluasi hari terakhir didapatkan nilai gula darah Tn. As: 201
mg/dL. Dengan demikian tujuan dari perawatan ini hanya tercapai sebagian. Namun
untuk TUK 1, 2, 3 tercapai sehingga dapat disimpulkan pengetahuan klien dan
keluarga tentang tanda-tanda hipoglikemi dan cara mengatasinya, daftar makanan
yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk DM, dan manfaat senam diabetes
mengalami peningkatan, keluarga dapat memiliki menu yang sehat untuk penderita
DM, serta klien dan keluarga dapat melakukan senam kaki dengan baik
c. Kesiapan untuk meningkatkan manajemen perawatan kesehatan mandiri
berhubungan dengan kurangnya perawatan gigi dan cuci tangan, kurangnya
perawatan diri terhadap hipertensi.
Masalah ini juga dapat teratasi sebagian. Hal ini dikarenakan An. A dan
Ny. T telah melakukan perawatan gigi dan cuci tangan dengan baik dan
menyampaikan bahwa dengan cuci tangan 6 langkah tangan terasa lebih bersih dan
perlunya pemantauan jangka panjang untuk memandirkan klien. Dengan demikian
diharapkan keluarga meningkatkan manajemen perawatan gigi, dan cuci tangan,
sehingga dapat memberikan kemungkinan positif perbaikan kondisi klien beserta
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai