Anda di halaman 1dari 71
ALIRANTEOLOG! DEY | ‘Sani planggoran Pasl 72 Undang-undang Noor 19 Tahun 2002 Tertng Perobahan alas Undeng-ndang Noms 12 Teun 1907 Pasal 44 Tenor Hak ipa 1. Barna sopadengnconaa dn lana mebtanprin tsinana dina nal, berisi alasan etapkan an, baik nu kalam dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri senditi, yakni pada masa khalifah al-Matmun (813-833) dari Bani Abbasiyah, Sebelum itu Pembahasan terhadap kepercayacan Islam disebut alfighu fi ab-din sebagai laywan dari alfighu fi alt Sesudah itu Kemudian ulama-ulama Mutazilahmempelajari bbuku-buke filsafat pada masa pemerintahan Khalifah al-Ma'mun, maka mereka’ mempertemukan sistem fisafat dengan sistem ilma Kalam, dan ‘menjadikannya imu yang berdiri sendiri di antara ilmur-ilmu yang ada, serta menamakannya dengan nama imu kalom, Ada kalanya masalah yang paling penting yang mereka bicarakan dan berselisih pendapat adalah masalah al-kalami (Firman Allah) maka ilmu ini dinamakan dengan ‘vamanya. Ada kalanya karena persesaian mereka dengan abli-ahii filsafat i dalam memberikan nama imu mantiq (logika) di antara ilm ‘mereka. Jadi mantiq dan kalam adalah sinonim.® nw Khaldun, Maqaddimak Uwe Khaki, he 468. Lihat jogs HS Pongantar lim Kala, (Jakarta: PT: Raja Gratndo Persada, 1990), him, * TEM, Hasbi ash-Shiddiogy, Sjeab dan Pengentor Hh 1 Binang, 1976), him. 9 ‘AL Syabrastan, a Mila wa abNihl, Juz, (Kairos Muassasaal-Halaiy 1387 11/1968. M), him, 22 2) LMU KALAM imu Kalam adalah salah satu bentuk imu keislaman Kajian dalam ilmu Kalam terfokns pasa aspek ketuhanan (devesivasinya) atau bentuk arena itu disebut teologi dialetika, dan rasional, Secara harfiah kata kalam. artinya pembicaraan tetapi bukan dalam arti pembicaraan sehari-hari (omongan) melainkan pembicaraan yang bernalar dan logika (akal). ma Kalam adalah Ima yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin, mu Kalam adalah mu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga debut Ilmu Aqaid atau Iimu Ushuluddin. fimu ini adalah salah satu dari empat disiplin keilmuan yang telah tumbuh dan menjadi bagian dari tradisi cajan tentang agama Islam. Tiga lainnya ialah disiplin- Figh, Tasawuf, dan Falsafah, Jika Tima Figh membidangi segi-segi formal peribadatan dan hukum, sehingga tekanan orientasinya sangat eksoteristik, mengenai hal-hal lahiriah, dan imu Tasawut penghayatan dan pengamalan keagamaan yang lebih bersifat pribadi nya pun sangat esoteristik, ‘mengenai hal-hal batiniah, kemucdian Imu Falsafah membidangi hal-hal yang bersifat perenungan spekulatif tentang hidup ini dan lingkupnya rahkan pembahasannya kepada segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai derivasinya. Karena itu ia sering sekalipun sebenarnya tidak selurubnya membidangi_ segi-se sehingga tekanan seluas-Iuasnya, masa Jima Kalam me diterjemahkan sebagai Teolo sama dengan pengertian Teologia dalam agama Kristen, misalnya. (Dalam ma kristen, tlmu Figh akan termasuk “Teologia). Karena itu sebagian kalangan abli yang menghendaki pengertian yang lebih persis akan menerjemahkan Ima Kalam sebagai ‘Teologia dialektis atau Teologia Rasional, dan mereka melihatnya sebagai suatu dlisiplin yang, sanga’ khas Islam, Sebagai unsur dalam studi klasik pemikiran keislaman. Ilmu Kalam. ati posisi yang cukup terhormat dali tradisi Keilmean kaum Muslim. Ini terbukti dari jenis-jenis penyebatan lain imu itu, yaitu sebutan sebagai tinw Aqdid (ilmu Akidah-akidah, yakni, Simpul-simpul {[Kepercayaan}), lima Tawhid (llmu tentang Kemaha-Esaan (Tuhan]), dan mu Ushulal-Din (Ashuluddin, yakni, mu Pokok-pokok Agama). Dinegeri kita, terutama seperti yang terdapat dalam sistem pengajaran madrasah dan pengertian ‘Teologa dalam rH. MUHAMMAD Hasal | 3 pesantren, kajian tentang Inu Kalam merupakan suatu Kegiatan yang tidak ‘mungkin ditinggalkan, Ditunjukkan oleh namanya sendiri dalam sebutan- sebutan Iain tersebut i atas, imu Kalam menjadi tumpuan pema tentang sendi-sendi paling pokok dalam ajaran agama Islam, yt simpul- simpul kepercayaan, masalah Kemaha-Esaan Tuhan, dan pokok-pokok sjaran agama, Karena itu, tujuan pengajaran Hmu Kalam di madrasah dan pesantren jalah untuk menanamkan paham keagamaan yang benat. Maka pendekatannya pun biasanya doktrin, seringkali juga dogmatis. Dari segi bahasa, istilah Kalam berarti_al-gaut (pembicaraan), Namun dalam tradisi keilmuan, Wolfson, berpendapat bahwa istilah ini dipakai sebagai terjemahan kata logos, yakai pikiran yanng terkandung dan menjadi dasar bagi suatu perkatsan, pembicaraan, dan argumen, Pendapat Wolfson ini sebenarnya telah menggambarkan ajaran dasar Islam bbaik secara badani dan bataini Jika di aspek malan badani, rumusan berdasarkan pads penggunaan pikiran dan pemahaman mendalam yang di sebut al-Fiqh, dalam aspek batini, argumen yang digunakan juga berdasar pada pikiran disebut Kalam. dari tentang penggunaan Kajian Islam terbagi kepada berbagoi bidang ilmu yang antara lain adalah i tas, ha imu tawhid, ima Kalam, dan ike fib. Hos L-rasul, waht, akbirat, iman dan hal: hhal yang berkaitan dengan itu, Himu kalam disebut juga imu ushuluddin, imu teologi, Dalam mengkajidan membahas mater imu kalam ini terda bermacam-macam cara memahaminya di kalangan umat Islam. Paham yang lahir dari suatu cara memahanyi materi ilu Kalam ini dalam bahasa Arab disebut figah yang jamaknya firag, Firqah dalam bahasa Indonesia dlisebut aliran, Aliran-aliran dalam ilmu kalam disebut dalam bahasa Arab alfiragal-Islamiyah alam membahas tentang Tuhan, ra Adapun ilma ini dinamakan ilmu kalam, disebabkan: 4. Persoalan yang terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad- abad permulaan Hijriah jalah apakah Kalam Allah (al-Qur‘an) itu Qadim atau Hodis, Karena itu eseluruban imu Kalam itu inamai dengan salah satu bagiannya yang terpenting. 4| LMU KALAM b. Dasar imu Kalam ialah dal fikiran ini tampak jelas dalam pembiearsan para Mutakallimin, Mereka jarang mempergunakan dalil nagli (al-Quran dan Hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalilfkiran. dail fikiran dan pengaruh dalit Poin lainnya adalah kenapa disiplin ini mendapat sebutan imu alam dan kapan sebutan itu diberikan, Sebagian orang mengatakan bahwa sebuitan kalam (seeara harfiab, perkataan atau percakapan) diberikan kepada dlsiplin ini karena disiplin berbicara dan berargumen kepada orang yang menguasainya, Sebagian lagi mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena para pakar di bidang, imu ini suka mengawali pe buku mereka dengan ungkapan al-kelamu fi kazda. Sebagian lain menjelaskan bahwa sebutan “kalami” diberikan karena disiplin ini membahas topik- topik yang abli-ablihadis lebih mem igian lin lagi, sebu imu ini memberikan tambahan kemampuan fikiran mereka dalam bul hax u bahasa, Namun, h sikap diam s smenurut se i jadi mode ketika topik apakah al- Quran yang disebat kalamuliah (Firman Allah) itu: makhluk (ciptaan) atau bukan menjadi materi perdebatan seru dikalangan kaum mustimin ikan sebuah konteoversi yang, menyebabkan Perdebatan seru ita: menj {erjadinya dendam, kebencian, rasa permusuhan dikalangan pihak-pihak yang berseberangar, dan memicu pertumpahan darah, Int pula alasannya enapa periode itu diingat sebagai periode yang amat sulit atau: membawa penderitaan (mila), yaitu Karena sebagain besar perdebatan tentang akidah, Akidah Islam berkisar diseputar huduts(kemakhlukan, keterciptaan, dan temporalitas) atau gidama (keabadian) firman atau Kalan Allah, maka disiplin ini membahas akidah utama agama Isiam pan mendapat sebutan imu kalam, 1, Hu Tau Ima ini dinamakan ilma ‘Tauhid karena membicarakan tentang keesaan Allah, Yang terpenting dalam pembabasan ilmu ‘mengenai keesaan Allah. Menurut ulama-ulama Ab al-Sunnah bahwa ‘Tsuhid adalah bahwa Allah itu Bsa dalam zat-Nya, tidak “Martadha Mathaars oid, hm. 27. Dr. H. MUHAMMAD HASBI | 5 terbagi-bagi, Esa dalam sifat-sifat-Nya yang azali, tiada tara bandingan bagi-Nya dan Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya, tidak ada sekut bagi-Nya.? 2. Tima Ushaluddin mu ini dinamakan imu ushuluddin sebab membahas tentang prinsip-prinsip agama Islam, Hma usuluddin ialah ilma yang ‘membahas padanya tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang gat’ l-uran dan Hadi Mutawatie) dan Aalil-daklfkican. 3. Hmu Akidah atau Aga mu linanvakan ihma akida atau aga’ scbab membicarakan tentang kepercayaan Islam, Syekh “Thahir al-Jazaiet (1851-1919) ‘menerangkan bahwaakidah Islam ialah hal-hal yang diyaking oleh ‘orang-orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenaran.? jarah Ima Kalam Tmu Kalam adalah salah satu dari empatdisiplin keilmuan yang telah tumbuh dan menjadi bagian dari tradisi kajian tentang agama Islam. ‘Tiga Jainnya ialah disp Hin keilmuan Figh, ‘Tasawut, dan Palsafah, Jka mu Fiqh membidang! segi-segi formal peribadatan dan hukum, sehingga tekanan orientasinya sangat eksoteristik, mengenaihal-hal_lahi dan Ih i segi-segi penghayatan dan pengamalan keagamaan yang lebih bersfat pribadi, sehingga tekanan orientasinya pun Sangat esoteristik, mengenai hal-hal batiniah, kemudian Ima ‘membidangi hal-hal yang bersifat perenungan spekulatif tentang i dan ingkupnya seluas-luasnya, maka mu Kalam mengarahkan pembahasannya kepada segi-segi mengenai Tuhan dan berbagai derivasinya. Karena itu ia sering diterjemahkan sebagai Teologia, sekalipun sebenarnya idak selurubnya sama dengan pengertian Teologia dalam agama Kristen, ‘misalnya. (Dalam pengertian ‘feologia dalam agama kristen, Inu Fiqh termasuk Teologia). Karena itu sebagian kalangan abli yang menghendaki a Tasawaf’ membida c Wid Jamahiriya, bl. 2 6 | LMU KALA pengertian yang lebih persis akan menerjemahkan tlmu Kalam sebagai ‘Teologia dialektis atau Teologia Rasional, dan mereka melihatnya sebagai suatu disiplin yang sangat khas Islam. Sebagai unsur dalam studi Klasik pemiki ‘menempati posisi yang cukup terhormat Muslim, Ini terbukti dari jenis-jenis penyebutan lain immu itu, yaitu sebutan sebagai limu Aqaid (Ima Akidah-akidah, yakni kepercaysan, mu Tavhid (Ulmu tentang Kemaha-Esaan Tuhan), dan Hmu Ushul al Din (IImu Pokok-potok Agama). Di negeri kita, teratama seperti yang terdapat dalam sistem pengajaran madrasah dan pesantren, kajian tentang mu Kalam merupakan suatu Kegiatan yang tidak mungkin ditinggalkan, Ditunjukkan oleh namanya sendiri dalam sebutan-sebutan lain tersebut i atas, Tima Kalam menjadi tumpuan pemahaman tentang sendi-sendl paling pokok dalam ajaran agama Islam, yaitu simpul-simpul kepercayaan, masalah Kemaha-Esaan Tuhan, dan pokok-pokok ajaran agama, Karena 1, tujuan pengajaran Imu Kalam di madrasah dan pesantren ialah untuk ‘menanamkan paham keagamaan yang benar. Maka dar itu pendekatannya pun biasanya doktrin,seringkali juga dogmatis, Sejarah munculnya imu Kalam beravwal sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW, timbullah persoalan-persoalan dikalangan umat islam tentang siapakah pergganti Nabi (Khalifatul Rasul) kemudian persoalan itu dapat diatasi setdah dibatatnya/ diangkatnya Abu Bakar As-Shiddiq sebagai khalifah, seteah Abu Bakar wafat kekhalifahan dipimpin Umae bin Khattab pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab umat isk tampak {egar dan mengalami ekspansi seperti kejazirah Arabian, Palestina, Syiria, sebagian wilayah Persia dan Romawi serta Mesit. Setelah kekhalifshan Umar bin Khattab berakhir maka Utsman bin Affan menjadi Khalifh, Utsman termasuk dalam golongan Quraisy yang kaya kaum Keluarganya terdiri dari orang-orang Aristokrat Mekkah Karena pengalaman dagangaya mereka mempunyai pengetahuan administrasi Pengetahuan mereka ini bermanfaat dalam memimpin administrasi dacrah-daerah di Ivar semenanjung Arabiah yang bertambah masuk kebawah kekuasaaan islam, Namun karena pada masa kekhalifahan Utsman in keislaman, llmu Kalam Jam wadisi keilmuan kaum Dr. H. MUHAMMAD HASBI | 7 vender Kepada nepotisme terjadilah ketidakstabilan dikalangan umat Islam dengan banyaknya penentang-penentang yang tidak setuju kepada hulifal Ustinan puncaknya tewas terbunuh oleh pemberontak dari Kufah, Basroh ddan Mesie, Setelah Ustman wafat Ali bin Abi Thalib sebagai calon terkuat terpilih sebagai Khalifaly yang Keempat tetapi ia segera mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang ingin pula menjadi khalifah seperti Thalhah, Zubair ddan Aisyah peristiva ini dikenal dengan perang Jamal. sdatang dari Muawiyah bin Abi Sufyan yang juga ingin met ‘menuntut kepada ali supaya menghukum pembanuh-pembunuh Ustman, istiwa tersebut munculah Teologi asa muasal sejarah Hmw Kalam sebagai nu yang berdiri sendiri beh ‘masa nabi Muhammad s.a.w, maupun pada masa sahal tetapi baru dikenal pada masa berikutnya, setelah ilmu-ilmu ke-islaman yang lain satu persatu muncul dan setelah orang banyak membicarakan tentang kepercayaan alam gaib (meetafisika), Kita tidak akan dapat ‘memahami persoalan-persoalan ilmu Kalam sebaik-baiinya kalau kita tidak mempetajatifaktor-faktor yang mempengacuhi timbulnya, kejadian- kejadian politis dan historis yang menyertai_pertumbuhanny. penyebabnya itu dibagi menjadi dua bagian yaitus -sahabatnya, Akan Paktor stor-Faktor Internal a. Ab-quran sendiri disamping ajakannya kepada tauhid dan memercayai Kenabian dan hal-hal yang berhubungan dengan itu, menyinggung pula golongan-golongan dan agama-agama yang ada pada masa Nabi Muhammad saw. yang mempunyai Kepercayaan-kepercayaan yang tidak benar. Quean tidak membenarkan kepercayaan mereka dan_membantah alasan- alasannya, antara lain: 1) Golongan yang mengingkasi agama dan adanya tuhan dan ‘mereka mengatakan bahwa yang menyebabkan kebinasaan ddan kerusakan hanyalah waktu saja (QS. Al-Jatsiyah (45): 24) Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah Kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak 8) LMU KALAM, 2 3) 4) cada yang akan membinasakan kita selain masa’, dan mereka sekal-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang ita, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga soja” Golongan -golongan syirik (QS. AL-Maidah (5): 116) "Dan (ingatlah) Ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera ‘Maryam, Adakah Kamu mengatakan kepada manusias "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?”, sa menjawab: “Maha suct Engkau, tidaklah patut bagiku ‘mergatakan apa yang bukan haku (mengatakannya),jika ‘aku pernak mengatakan Maka tentulah Engkaw mengetahui ‘apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetalui apa sya ada pada dri Engkaut. Sesungeuhnya Engkaw Maha ‘mergetahui perkara yang ghaib-ghaib”?” Golongan-golongan kafir (QS. ALHsra' (17): 94) "Dax tidak ada seswatw yang menghalangi manusia sntuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, Kecwali Peskataan mereka: “Adakah Allah mengutus orang manusia smerjadi rasul?” Golongan-golongan munafik (QS. Ali Imran (3) : 154 "Kemudian setelah kamu berduka cita, Allah menurunkan epada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segelongan dari pada kamu, sedang segotongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yan tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah, ‘mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu hat. campur tangan) dalam urusan ini?”. Katakantah: "Sesunggulnya urusan itu seluruimya di tangan Alla’. ‘mereka Menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak ‘mereka teranghan kepadanius mercka berkata: “Sekiranya ada bag’ kita barang seswate (hak campur tangan) dalam urusa ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalabkan) di sini” Katukanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya omang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbumuls itu eluar (iuga) ke tempat mereka terbunuh? dan Allah (berbuat denikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadanwu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatin. Allah ‘Maka mengetahui isi hati” Dr. MUHAMMAD HASBI | 9 b Tuhan membantah alasan-alasan mereka dan meme- rintahkan Nabi Muhammad untuk dakwahnya dengan cara yang halus, Nab (16): 125 “Serulal (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikonah ddan petajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebis ‘mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” P_-menjalankan man Allah QS, An- Adanyanas-nas_ yang kelihatannya saling bertentangan, se- hhingga datang orang- orang yang mengumpulkan ayat terscbut dan memfilsafatinys, Comohnya; adanya ayat-ayat yang me- (jab), (QS. ALBaqarah(2): 6, AL nhunjukkan adanya paksa: Mudasir(74):17 Soal-soal politik, contoh soal Khilafat (pimpinan pemerintahan negara). Pergantian pemimpin umat sesudah meninggalnya Rasulullah, Awalnya persoalan politk tidak mengusik persoalan agama, tapi setelah peristiwa terbunuhnya Khaliah Usman, ‘aum mustimin terpecah menjadi beberapa partai yang masing.- ‘masing merasa sebagai pihak yang benar dan hanya calon dari padanya yang berhak menduduki pimpinan negara. Kemudian Partai-partai itu menjadi partai agama dan mengemukakan dalil- dalil Agama untuk membela pendiriannya, Dan selanjutnya perselisihan antara mereka menjadi perselisihan agama, dan Derkisar pada persoalan iman dan kafi Peristiva terbunubnya Usman menjadi titik yang jelas dari permulaan berlarut-laruinya perselisihan bahkan peperang: antara Kaum muslimin, Sebab sefak saat itu, imbullah orang yang _menilai dan menganalisa pembunuhan tersebut di samping menilsi perbuatan Usman ra, sewaktu hidupnya. Menurat segolongan kecil, Usman ra, salah babkan kafir dan pembunuhnya berada di pihak yang benar, karena perbuatannya yang dianggap salah selama memegang.khilafah. Sebaliknya 10 | LMU KALAM atas Usman a, pihak lain mengatakan bahwa_pembunuh: adalah kejahatan besar dan pembunuh-pembunuhnya adalah ‘orang-orang kafir, karena Usman adalah khalifah yang sah dan salah seorang,prajurit Islam yang setia, Penilaian yang saling bertentangan kemudian menjadi fitnah dan peperangan yang terjadi sowaktu Ali ra memegang pemerintahan, Dati sinilah mulai timbulnya persoalan besar yang selama inj banysk memenuhi buku-buk ke-Islaman, yaitu melakukan kejahatan besa, yang mula-mula dihubungkan dengan kejadian Khusus, yaitupembunahan terhadap Usman ra, kemudian berangsur-angsur menjadi persoalan yang umum, lepas dari siapa ‘orangnys. Kemudian timbul soal-soallainnya, seperti soal Iman dan hakikatnya, bertambah atau berkurangnya, soal Jmamah dan Jain-lain persoalan. Kenmudian soal dosa tersebut, dilanjutkan lagi, yaitu sumber Kesahatan atau sumber perbuatan di lingkungan-manusia, Karena dengan adanyapenentuan sumber ini mudah di berikan vonis kepada pelakunya itu, Kalau suumbernya, maka soalnya sudab jelas, akan tetapi kalau sumbe sebenarnya ‘Tuhan sendiri. Dan manusia itu sebagai pelakunya, maka pemberian keputusan bahwa manusia itu berdosa atau afir masih belum jelas. ‘Timbullah golongan Jabariyah yang ‘mengtakanbahwa semua perbuatan ity dari ‘Tuhan dan ‘golongan Qadariyah yang mengatakan bahva manusialah yang, bertanggang jawab sepenuhnya atas segala perbuatannya, Ke- ‘mudian timbulpala golongan-golongan lain, seperti Ma‘tazilah, Asyfariyah, yang membiearakan persoalan tersebut. sia itu sendirh 2. Faktor-Faktor Eksternal Banyak i antara pemeluk-pemeluk Islam yang mula-mula bberagama Yahudi, Masehi, dan fain-lain, babkan diantara mereka ada yang pernah menjadi ulama, Setelah mereka tenang dari tekanan kaum mustimin mulailah mereka mengkaji lagi aqidah- aqidah agama mereka dan mengembangkan ke dalam Islam, rH MUHAMMAD HAS! [11 b masa Daulsh Bani Abbasiyah di bawah pimpinan khalifah Golongan Islam yang dulu, terutama golongan Mu‘tazitah, ‘memusatkan perhatiannya untuk penyiaran Islam dan mem- bantal alasan mereka yang memusuhi Islam, dengan cara mengetahui dengan sebaik-baiknya agidah-agidah mereka, Sebagai Kelanjutan dati sebab tersebut, Mutakallimin hendak ‘mengimbangi lawan-lawannya yang mengguniakan filsafat, maka ‘mereka terpaksa mempelajari ca dan filsafat mu Kalam disebut sebagai ili yang berdiri sendiri yaitu pada |-Makmun, yang dipelopori oleh dua orang tokoh Islam yaitu Abu Hasan al-Asy'ari ddan al-Maturi C. Hubungan Hmu Kalam dengan IImu Keislaman Lainnya Berbeda dengan ilmu fikih yang membahas masalah syariat atau aturan Imanusia), objek kaj Allah dalam masalal habla annas (hubungan manusia dengan ‘ilmu kalam sedikit lebih rumit dan menimbulkan perdebatan panjang di antara aliran- alan teologi Islam yang ada namun perdebatan panjang tersebut dipahami bahvva haruslah dalam kerangka atau par wradigmya Islam yang sesuai thurats, Pokok permasalaban Ilmu Kalam terletak pada 3 persoalan, yait: Esensi ‘Tuhan itu sendiri dengan segenap sifa-sifat-Nya, Esensi ini inamakan Qismul Hahiyat, Masalah-masalah yang diperdebatkan yaitu: fat-sifat Tuhan, apakah memang ada Sifat Tuhan atau tidak. Masalah ini di perdebatkan oleh aliran Mu'tazilah dan Asyariyah, Quarat dan Iradat Tuhan, Persoakin ini menimbulkan aliran Qadariyah dan Jabbariyah Persoalan kemawian bebas manusia, masalah ini erat kaitannya ‘dengan Quelrat dan Iradat ‘Than, Masalah AL-Qur‘an, apakah makhluk atau tidak dan apakah Al- Quran azali atau baharu. 12 | ILMUKALAM dengan makhluk, dalam bal ini Qismul Nabubiyal, hubungan yang memperhatikan antara Kholik vembicarakan tentang: 4. Utusan-utusan Tuhan atau petugas-petugas yang telah di tetapkan, “Tahar melakukan pekerjaan tertentu yaitu Malaika. b. Wahys yang disampaikan Tuhan sendiri kepada para rasul-Nya baik secara langstng manpun dengan perantara Malaika, ma perintah dari‘Tuhan untuk menyampaikan ajarannya kepada manusia Para Rasul itu sendiri yang mene Persoalan yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati nantinya yang disebat dengan Qismul Al-Santiyat. Hal ini meliputi hal-hal sebagai berikut: a Kebangkitan manusia kembali di akhirat b. Hariperbitungan © Persoalan shirat Gembatan) 4. Persoslan yang berhubungan dengan tempat pembalasan yaitu stirga slau neraka Ayat yang berkaitan dengan ruang lingkup Ilmu Kalam, Dalam surat al-Bagarah ayat 177 yang berbunyi “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke ara timur dan barat itu sua kebajikan, akan fetapi Sesunggulinya kebajikan itu alah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, ktab-kitab, nabi-nabi dan memberikas hasta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak syatiny, orarg-orang miskin, musafir (yang memertukan pertolongan) ddan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang ‘yang menefatijanjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dala kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Tilak ‘orang-orang yang benar (imannya): dan mereka Iulah orarg-orang yang bertakwa" Dan dalam hadits Rasulullah save: Dari Umar Radhiallahu Ani dia berkata : Ketika kami duduk-dieduk di sisi Rastlullah sav, suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki- aki yang mengenakan baju yung sangat putih dan berambut sangat hhitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dar tidak ‘adda seoranspua diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian Dr. H. MUHAMMAD HASBI | 13 dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututya kepada dtutnya (Rasulullah saw.) seraya berkata: "Ya Muhammad, beritalnekan ‘aku tentang Islam 2, maka bersabdalah Rasululla saw: “Islan adalah cengkan bersaksi bahwwa tidak ada Mah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah ‘utusan Alla, engkaw mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi hha jika marnpu’s kemudian dia berkata: * anda benar' Kami semua hheran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kermudian dia tanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman Lalu beliaw bersabd rau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rastd-Nyea das hari akhir dan engkau beriman kepada takalir yang baik maupun yang buruk’, kemmudian dia berkata: “anda benar” Kesudian dic berkata lagi: " Beritahukan aku tentang Ihsan Lalu beliaw borsabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkaw melihatnyr, jika engkaw tidak metihatnya maka Dia melihat engkau". Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (Kapa kejadiannya)”. Beliau bersabda: "Yang ditanya tidak lebih tala dari yang bertanya’s Dia berkata: “Beritalukan aku tentang tonda- tanya belie Bersabda: “Jika seorang hasnba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat scorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlombactomba meninggikan bangunannya’; Kemudian orang itu berlalu dan aku bendian sebentar Kemudian beliau (Rasulullahe) bertanya: “Tahukal engkan siapa yang Dertanya ?” aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetalui Beliaw bersabdae “Dia adalah fibril yang datang kepada Kalion (bermaksud) mengajarkan agama kala’ (Riayat Muslinn) Dari ayat dan hadits di atas dapat diambil Kesimpulsn bahwa ruang Jingkup limu Kalam adalah Rukun Iman yang enam. Hubungan Hlmu Kalam dengan ilmu lainnya 1. Hubungan mu Kalam Dengan Filsafat Islam, ndapat bahwa imu kalam dan filsafat va pada dasarnya ilmu Kalam adalah filma Ketuhanan dan keagamaan, Sedangkan filsafat Islam adalah pembuktian intelektual. Seperti halaya Dr. Fuad Al-Ahvani dalam bukunya filsafat Islam tidak setuju kalau sama dengan ilmu kalam, Karena ilmu kalam dasarnya adalah keagamaan atau imu agama, Sedangkan filsafat’ merupakan pembuktian intelektual, Obyek lah: Banyak para abi yang ben Islam memiliki hubungan kar 14 | LMU KALA pembahasannya bagiilmu kalam berdasar pada Allah swt, Dan sifat- sifatnya serta hubungannya dengan alam dan manusia yang berada di bawah syariat-Nya, Obyek filsafat adalah alam dan manusia serta emikiran tentang prinsip wujud dan sebab-sebabnya. Sepert filosuf Aristoteles yarg dapat membuiktikan tentang sebab pertama yaitu Allah, ‘Tetapi ada juga yang mengingkari adanya wujud Allah swt. sebagaimana aliran materialisme. Dengan demikian dapat disimpulkan bbahwasanya ilu Kalam dan filsafat tidak memsliki hubungan Karena obyek kajiannya berbeda, Kalam obyek kajiannya lebih mendasar pada ketubanan sedangkanfilsaat Islam objek kajiannya tentang alam imanusia yang berada pada syar‘atnya, ‘Hubungan Inu Kalam Dengan Tasawuf fw Kalam adalah disiplin ilma kelslaman yang banyak menge- depankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalarn Persoalan-perscalan alam ini biasanya mengarah sampat_pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar argumentasi, baile ‘sional (agliyah) maupun nagliyah. Argumentasi yang dimaksudkan adalah landasinpemahaman yang cenderung menggunakan metode berpikir filosofis, sedangkan argumentasi naqliyah biasanya bertendensi pada argumentasi berupa dalil-dalil Al-Quran dan hadits, Pembiceraan materi-materi yang tercakup dalam ilmu Kalam. ferkesan tidak menyentuh rasa rohaniah, Sebagai contoh, i alam menerangkan bahwa Allah bersifat Sama’, Bashar, Kalam, Jradah, Qudral, Hayat, dan sebagainya. Namvun, ilmu kalam tidak ‘menjelaskan bagaimana seorang hamba dapat merasakan langsung, bbahwa Allah mendengar dan melihatnya, bagaimana pula perasaan hhatiseseorang Ketika membaca Al-Quéan, bagaimana seseorang ‘merasa bahwa segala sesuatu yang tercipta merupakan pengaruh dari kkekuasaan Allah ? Pernyataan-pernyataan diatas suit terjawab hanya dengan berlandaskan pada ilmu kalam. Biasanya, yang membicarakan enghayatan sempai pada penanaman kejiwaan manusia adalah ilmu Tasawuf, Disiplin inilah yang membahas bagaimana merasakan Or. H. MUHAMMAD HASBI | 15 kup hal yang diwajiblan, Pada ilma kalam ditemukan pembahasan iman dan definisinya, Kekufuran dan manifestasinya, serta kemunafikan dan batasannya, Sementara pada imu tasawufditemukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk rmerasakan keyakinan dan ketentraman, Sebagaimana dijelaskan juga tentang menyelamatkan diri dari kemunafikan, Serna itu tidak cukup, hanya diketahui batasan-batasannya oleh seseorang, Sebab terkadang. seseorang sudah tahu batasan-batasan kemuafikan, tetapi tetap saja melaksanakannya. Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, imu Tasawaf mempunyai fangsi sebagai berikut a. Scbagaipemberiwawasan spiritual dalam pemahaman kkalam, Penghayatan yang mendalam lewat hati terhadap imu alam menjadikan imu ini lebih terhayatt atau teraplikasikan dalam perilakn, Dengan demikian, ilma penyempurna ilmu kalam. pasawuf merupakan b.Berfungsi sebagai pemberi ke: debatan- perdebatan Kalam. Sebagaimana disebutkan bahwa imu kalam dalam dunia Islam cenderung menjadi sebuah imu yang mengandung muatan rasional disamping muatan naqliyah, ima alam dapat bergerak kearah yang lebih bebas. Disinilah iim ‘Tasawuf berfungsi memberi muatan rohaniah schingga imu Kalam terkesan sebagai dialektika Kelslaman belaka, yang kering dari kesadaran penghayatan ataa sentuhan hati. 3. Hubungan Dalam Islam, ilmu kalam itu dasar diatasnya dibangun syariat Dalam Islam tanpa Kalam sebagaimana syariat tidak bisa subur dan berkembang kalau tidak di bawah lindungan akidah, Maka syarfat tanpa ilmu kalam tak ubahnya bagai bangunan yang tergantung awang-awang tiada mempunyai sandaran kekuatan moral, yang, rmemberikan ilham supaya syariat dihormati, dipatuhi dan dijalankan ssemestinya tanpa memerlukan bantuan kekuatan manapun selain dari perintah jiwa sendliti mnu Kalam Dengan Syariat 16) LMU KALA Mal ida dan syarfat memeriukan hubungan dan jatinan yang crat, schingga antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Akidah pokok ddan pendorong bagi syariat. Sedang syariat merupakan jawaban dan sambutan dari panggilan jiwa yang ditimbulkan oleh akidah, Dengan terjaditah jalinan yang eratini,terbentanglah jalan menujukeselamatan ‘yang telah disediakan Tuban untuk hambanya yang beriman. Maka ‘dengan demikian, orang yang beriman dan mempunyai akidah, tetapi menyampingkan yar’ mematuhi syzriat tetapi tidak menjunjung akidah maka orang, itu bukanlah seorang muslim sejati dalam pandangan Tuhan, Orang itty bukan pula berjalan di sepanjang hukum Islam menuju Keselamatan dan kejayaan, i (meninggallan amal shaleh) ataw anya ‘Mubungan Ihnu Kalam Dengan AL Q\ Sebagai sumber imu kalam, Al-Quran banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya QS, AL-Ikhkas (112); 3-4, Ayat dan tidak dipe menunjukkan bahwa :” “Tuhan tidak beranak nakkan serta tidak ada sesuatupun di dunia ini yang, san-Nya tampak sejajar de Ayat di atas berkaitan dengan zat dan halal lain yang berkaitan dengan eksistensi ‘Tuhan, Hanya saja, penjelasan rincinya tidak ditemukan, Oleh sebab itu, para ali berbeda pendapat dalam menginterprestasikan rinciannya. Pembicarsan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan itu di sistematisasikan yang pada gilirannya menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah ilmu alam, Dengan demikian, ilma kalam dengan Al-Quran adalah ilmu yang saling berketerkaitan yang tidak bisa dipisahkan, arena sumber dati ilmu kalam adalah ALQuean dan adits, Al-Quran sendiri di dalam isinya banyak membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan ‘Tuhan baik berupa zat, sifat, asma, perbuatan dan tuntunan sedangkan ilu kalam juga membahas keesaan Allah swt. Dr. H. MUHAMMAD HASBI | 17 5. Hubungan Ilmu Kalam Dengan Hmu Ushulud |imu kalam dapat dipahami sebagat satu Kajian ilmiah yang berupaya untuk memabami keyakinan-keyakinan keagamaan dengan didlasar- kan pada argumentasi yang kokoh.JImu ini dapat berguna untuk mempertahankan atau menguatkan penjelasan tentang akidah dan pemahaman keagamaan islam dari serangan lawan-lawannya melalui ppenalaran rasional.fimu kalam merupakan ilmu yang membahas segala sestatu yang berhubungan dengan uluhiah, termasuk kalamullah, ma Ushuludin adalah ilmu yang membahas pokok-pokok (dasar) agama, yaitu akidah, tauid dan Tikad (keyakinan) tentang rokun Iman yang enam, Sebutan lain bagi mu Ushuludin adalah ilmu Theologi (Ketuhanan), Karena membahas tentang ke tauhid-an (ke-Fsa an) Allah, sifat dan asma’ (nanva) Allah, Sebutan lain yang lebih populer adalah flmu Kalam, karena bahasan yang sedang ramai dlibabas pada saat lahirnya ilmu Kalam adalah masalah Kalam (firman Allah) disamping itu pembahasan ilmu ini menggunakan metode ilmu mantiq (logika) sedangkan kata mantiq secara etimologi bahasa sinonim dengan kalam, 6 Hubungan lima Kalan Dengam Tauhid Mmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang Tuhan dengan rmendasarkan pada argument logika atau rasio sebagai pembuktian Aerhadap argument nagli atau teks, “Taubid ialah percaya kepada Tuban Yang Maha Bsa (mengesakan Tuhan), tidak ada sekutu bagiNya. Mengesakan Allah pada sesuatu yang menjadi kekhususanNya, baik Rububiyah, Uluhiyah, atau Asma serta sifa-sifuNya, Tima Kalam dan Tauhid sama-samia membahas tentang Ketuhanan. 7. Hubungan Imu kalam dengan Figih dan Ushul Fiqih Menurut Abu Hanifah hukum Islam (igih) terbagi kedalam dua yaitu Figih ALakbar dan Figih Al-Asghar, Figih al-Akbar merupakan Keyakinan, pokok agama, ketauhidan sedangkan figih al-Asghar adalah cabang, agama berupa ara-cara beribadah seperti muamalah, 18) LMU KALAM Dari pendapat Abu Hanifah bahwa adanya hubungan antara imu alam dengan fiqih. tm kalam membahas soal-soal dasar dan pokok, pandangan lebih luas, tinjauan dapat memberi sikap toleran, member keyakinan yang mendalam berdasarkan pada landasan yang kuat sedangkan Figh membahas soa furu” atau cabang dan ranting, pandangannyaoun lebih detai dan tin Dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat al-Quran yang bberkenaan dengan hokum diperlukan ijihad yaita suatu usaha dengon mempergunakan akal dan prinsip Kelogisan untuk mengeluarkan ketentuan hokum dari sumbernya. Misalnya adalah qiyas.yaitu ‘menyamakan hokum sesuatu yang tidak ada nask hukumnya dengan hhokum sesuatuyanglainatas dasar persamaanllt, Dalam menentukan persamaan digerlukan pemikiran, Artinya, pertimbangan akal diniai lebih baik bagi kehidupan masyarakat dan perorangan, Aliran-aliran teologi dalam islam semuanya memakai_ akal dalam menyelsaikan persoalan teologinya dan berpedoman kepada wahyu, yang membedakannya yatt: dalam derajat Kekuataan yang diberikan kepada akal dan dalam interpretasi_ mengenai teks al- Quran dan Hodis. Teolog yang berpendapat akal memiliki daya yang ‘kuat member interpretasi yang liberal mengenai teks ayat al-Quran, ddan hadits (terikat ayat qatlvi) sehingga dinamakan teologt liberal yang bebas berkehendak yang berpegang teguh pada Jogika namun sukar ditangkap golongan awam dan Teolog, yang berpendapat akal ‘memiliki daya yang lemah member interpretasi harfi/dekat mengenai teks ayat al-Quran dan hadits sehingga dinamakan teologi tadisional yang terbatas dalam berkehendak yang berpegang pada arti barf dan Kurang menggunakan logika namun mudah diterima kawm awam, Begitupun madzhab-madzhab dalam figih adanya perbedaan dikarenakan kemampuan akal dalam menginterpretasikan teks Al- Quran dan Healts. Hobungan Hmu Kalam Dengan Ima Aqidah Timu Aqidah adalah yang membicarakan perkara-perkara_yang berkaitan keyakinan terhadap Allah swt dan sifat-sifat_kesem purnaanya. Dr. MUHAMMAD HASBI | 19 9. Hubungan Hlmu Kalam Dengan Syariah/Hukum Syariah adalah seluruby sjaran islam yang berupa norma-norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah faku batin (ystem kepercayaan) ‘maupun tingkah laku konkrit (legal-formal) yang individual dan kolektif. imu kalam juga membahas tentang syariah. 20) ium KALAM BAB II ALIRAN KHAWARIJS A. Sejarah Munculnya Khawarij Aliran Khawarij muncul Ketika peperangan memuncak antara pasukan Ali dan pasukan Muaviyah yang merasa terdesak, maka Mi merencanakan untuk mundus, tetapi dibanta dengan adanya pemikiran yang ideal untuk melakukan arbitrase yang menimbulkan perpecahan pada pasukan Ali vial Sekelompok orang dari pasukan Khawarij menuntut Ali agar ia ‘menerima usulan arbitrase, maka dengan terpaksa ia menetima ustlan tersebut, Mereka bakan arbitrase, Tetapi mereka masib menyalahkan Ali, kata Mereka: "Kam sala, {etapi mengapa engkau ikut perkataan kami, padahalengkau tah kami salah, Scbagai seorang khalifah, harus mempunyai pandangan yang jauh, melebihi pralangan kami, dan pendapat yong lebih tepat davi pendapat kami Dan juga Abu‘Ala al-Maududi dalam bukunya al-Khalif wa al- Mull menjelaskan bahuwa sejarah munculnya kelompok Khawarij adalah pada ‘waktu perang Shiffin ketika Ali dan Muawiyah menyetujui penunjukan dua ‘orang hakim sebagai penengah guna menyelesaikan pertikaian yang ada diantara keduanya, Sebenarnya sampai saat ini mereka adalah pendukung lak mengakui bahwa mereka tadinya menerima 7 Ahmed Sabi, ak Tarik ation yx al-Harat ak-tlamiyah, diterjemahkan oleh ‘Muchiae Yahya Jegan judul Soja dan Kebuaayaan Islan, Cet. 1, (kart: Pustaks alssn, 1983), hn. 304 Dr. H. MUHAMMAD HASBI | 21 All. tetoptkemdian secaratiba-tiba, Mercka berbalikketikaberlangsungnya Faikim dan borkata kepada kedua tersebut: "Kalian semuanya telah menjadi Kylir dengan memperhakinkan manusia sebagai ganti Allah diantara mereka" Hegitupan dengan ‘Thaib Abdul Muin, menjelaskan bahwa Khawarij Limbul setelah pera hifi antora Ali dan Muawiyah, Peperangan itu diakhiri dengan gencatan senjata, untuk mengadakan perundingan antara Kedua bela pihak, Golongan Khawarij adalah_pengil ‘memisabkan diti dari pihak Ali, dan jadilah penentang Ali dan Muawiyah, ‘mereka mengatakan Ali tidak konsekuen dalam membela kebenaran, Dalam aliran ini timbul dalam beberapa perpect ‘Tetapi dalam garis pokoknya, telap pada persamaan pend 1, Bahwa Ali, Usman dan orang-orang yang urut dalam peperangan Jamal, dan orang-orang yang setuju adanya perunding Ali dan Muawiyah, semua dilakukan orang kafir. in antara 2. Bahwa setiap umat Muhammad yang terus menerus berbuat ddosa besar, hingga matinya belum taubat, hukumnya kafir dan akan kekal dalam nerakea, 3. Bahwa boleh keluar dan tidak mematuhi aturan-aturan kepala negara bila ernyata aturan itu seorang yang dzalim atau khianat Kaum Khawarij bukan saja meninggalkan Ali, babkan berani pula ‘mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa dengan mengkafirkan Ali dan menghalalkan darah kaum muslimin, Khawarij tidak hanya ditandai dengan kuatnya berpegang pada makna tekstual Iafar-lafaz,tetapi juga dengan kegemaran menembus tawanan Perang. Cinta mati dan siap menghadapi resiko bahaya hanya. Karena hal-hal yang tidak prinsipil, sebahagian mereka kadang menjadi nekad ‘hanya karena kecerobohan dan kacaunya motif-motif mendasari tindakan ‘mereka 7 Laat, Abu Ala a-Maudue, ALM wx ol: Mul diterjemahkan oleh Mohamad al-Dagla, Cet. 1V, Bandung: Mizan, 1995), him, 275. 2 Lihat Ma Abvil Muin, Hm Kelana, (Joka: Bani Rest, 2006), him. 98 + tid © Abu Zahra, Tarik a Mazahib a-lamiah, Diterjemabkan Oleh Abducahman Dablan 22 | 1LMU KALAMA Para pengikut kelompok Khawarj pada umumnya terdiri atas orang- ‘orang, Arab pegunungan yang ceroboh dan berpikiran dangkal. Sebenarnya penganut aliran Khavarij banyak ikhlas dalam beragama, tetapi keikhlasan dalam beragama, atau dengan kata lain keikhlasan mereka dlibarengi dengan -esempatan berpikr yang hanya tertuju kepada satu arah tertentu saja Islam masuk ke lubuk hati mereka bercampingan dengan kepicikan berpikirdan imajinasi mereka sertajauhnya mereka dari ilmu pengetahuan, Daci sejumlah persoalan itu, muncullah jiwa yang beriman dan fanatik (Karena pola pikir yang picik), bersikap gigih (karena sesuai dengan alam padang pasir yang ganas), tidak cinta dunia atau zuhud, karena memang khidupan mereka miskin ® Kaum Khawarij mempunyai sikap yang berlebihan schingga mereka ‘mengkafirkan siapa saja yang berdiri diluar golongan mereka. Di samping itu, mereka mentntut sekeras-kerasnys, supayapemerintah dibentuk secara republik, Yang menentang pendirian inipun, mereka anggap kafi pula, Pemahaman semacam ini sudah tertanan dalam benak mereka dan ‘baru dapat dilumpahkan setelah berkobarnya api peperangan yang banyak seks bertebaran di pi ‘menelan korban kaum mustimin, Akhienya mereka lari Kocar-kacir pinggir negeri Islam, Dengan demikian kemunculan Khawar dengan perhelatan polifik dalam hal pengangkatan khalifab yang pada gilirannya menjadikan peristiwa perang, kemudian diakhiri dengan arbitrase. Arbitrase inilah yang menjadi awal dari pada keluarnya para pendukung Ali yang selanjutnya disebut sebagai Khawarij B. Pengertian Khawarij Pengertian Khawarij berkaitan dengan predikat yang disanda kepadanya yakni Khawarij itu sendiri, al-mudtakkimah, syurah, al-marigah dan havuriyah. Nama Khawarij berasal dari kata kharaja @*) yang berarti keluar, Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar dari barisan al ‘dan Abad Qarib dengan judul Anan Poi dan Agia alarm Ikan Ct (kat ‘Logos Publishing Eouse, 1996), him. 65. © Abul bl. 67. Muhammad Abdub, Risla Tauhid Ct X, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996) him 13. Dr. H. MUHAMMAD HASBI | 23

Anda mungkin juga menyukai