Anda di halaman 1dari 16

SYSTEM-DRIVEN (UN) FRAUD:

TAFSIR APARATUR TERHADAP SISI GELAP


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Achdiar Redy Setiawan1)


Gugus Irianto2)
M. Achsin2)

Universitas Trunojoyo Madura; Jl. Raya Telang PO. Box 2


Kamal, Bangkalan-Madura 1)
Universitas Brawijaya 2), Jl. Mt. Haryono 165, Malang
Email: achdiar.Redy17@gmail.Com

Abstract: System-Driven (Un)Fraud: Actors Meaning of the Dark Side of


Local Government Financial Management. The purpose of this study is to un-
cover the actual practices of local government financial management in the smallest
scope, namely SKPD (local government work units). This research focuses onthe
meaning of the dark side(a reality which stands behind the formal procedures
and documentation that are displayed) from the actors who are government ap-
paratus. Hermeneutics Gadamerian was chosen as the research methodology.
Tracesof "fraud" pivots on what is termed "Dana Taktis. Actors interpreted the
mechanism of "Dana Taktis" not as a form of fraud. This was based on the fact that
existing internal procedures of Dana Taktis practices on SKPD was not hidden.
All parties recognnised each other as parts ofa system. We name this phenomena
as system-driven (un) fraud.

Abstrak: System-Driven (Un)Fraud: Tafsir Aparatur terhadap Sisi Gelap


Pengelolaan Keuangan Daerah. Tujuan penelitian ini pada mulanya adalah
untuk menyingkap laku aktual pada entitas terkecil, yaitu SKPD (Satuan Kerja
Perangkat Daerah). Berikutnya, penelitian ini difokuskan untuk menggali makna
sisi gelap (realitas yang bersembunyi di balik prosedur dan dokumentasi formal
yang tertampakkan) dari para aktor aparatur. Hermeneutika Gadamerian dipilih
sebagai metodologi penelitian. Jejak fraud berpusat pada apa yang diistilahkan
aktor sebagai Dana Taktis. Aktor memaknai Dana Taktis bukanlah bentuk
fraud sepenuhnya. Hal ini dilandasi fakta bahwa mekanisme Dana Taktis
bukanlah sebuah praktik yang tersembunyi. Seluruh pihak yang terkait saling
mengetahui satu sama lain. Inilah yang kami namakan system-driven un(fraud)

Kata kunci: pengelolaan keuangan daerah, sisi gelap, fraud, hermeneutics


gadamerian, system driven (un)fraud.

The Business Of Govern- rintahan secara asasi ditujukan


ment (byLee D. Parker) untuk pemenuhan hak dan ke-
butuhan rakyat sebagai tugas
If its money youre talking,
utama. Ironisnya, fenomena yang
Youve got my full
kerap muncul di dalam perbin-
attention.
cangan publik mendedahkan
If its ethics,
realitas sebaliknya. Persoalan
Please dont even
manajemen uang publik yang
mention!
kurang tepat sasaran ini menjadi
(Critical Perspectives on isu global, tak terkecuali di Indo-
Accounting 2007) nesia. Banyak fakta berupa data
dan pemberitaan mendedahkan Jurnal Akuntansi Multiparadigma
Syair satire gubahan Parker realita bahwa uang publik ini JAMAL
Volume 4
(2007) di atas menghunjamkan menjadi ajang bancakan para Nomor 1
Halaman 1-164
sindiran yang menohok. Uang aparatur pemerintahan semata. Malang, April 2013
ISSN 2086-7603
publik yang diamanatkan kepada Realitas yang menyembul
para pengelola negara dan peme- mencuatkan banyak dan ma-

85
86 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

raknya penyimpangan dalam praktik dan generic term, and embraces all
implementasinya di lapangan. Tujuan mu- the multifarious means which hu-
lia mendekatkan pembangunan kepada man ingenuity can devise, which
masyarakat pada level terendah/terbawah are resorted to by one individual,
dalam rerangkademokrasi, transparansi, to get an advantage over another
dan akuntabilitas sebagai tujuan utama oto- by false representations. No defi-
nomi daerah (Djamhuri 2010:124) belum nite and invariable rule can be laid
mengarah pada kondisi yang ideal. Laporan down as a general proposition in
tahunan KPK RI (2008, 2009, 2010, 2011), defining fraud, as it includes sur-
nukilan berita-berita media massa menga- prise, trickery, cunning and unfa ir
rahkan tengara pada kondisi jauh panggang ways by which another is cheated.
dari api. The only boundaries defining it are
Laporan ACFE yang menganalisis data those which limit human knavery
fraud secara global dalam bentuk laporan
Berangkat dari perspektif dan karak-
dua tahunannya bertajuk Report to The Na-
teristik fraud yang bernuansa bawah ta-
tion, pada rilis 2006, 2008 dan 2010 menun-
nah, tersembunyi, keculasan, unfair ways
jukkan potensi fraud dalam organisasi sek-
serta tricky, ikhtiar untuk mencari tahu se-
tor publik secara global juga tinggi. Pada ta-
cara mendalam praktik bernuansa fraud di
hun 2010, terdapat 176 kasus fraud kakap
Indonesia, khususnya pada proses pengelo-
berdasarkan data yang dihimpun oleh fraud
laan keuangan negara (di daerah) merupak-
examiner seluruh dunia yang menimpa or-
an sesuatu yang penting maknanya.
ganisasi government and public administra-
Persoalan yang menyelimuti manaje-
tion (sebagai victim organization). Ini menem-
men pemerintahan tidak hanya berlaku di
pati posisi tertinggi ketiga jika dibandingkan
Indonesia. Dengan menggunakan lensa teori
per sektor organisasi1. Fenomena global yang
entrepreneurship yang berakar kuat di Aus-
menempatkan organisasi pemerintahan se-
tria, Stalebrink dan Sacco (2007) mengung-
bagai salah satu sasaran atau objek korban
kap financial statement fraud eksis dalam
fraud tertinggi mengirimkan sinyal yang
pemerintahan di sana. Jiwa entrepreneurship
samabagi pemerintahan Indonesia yang
yang dilekatkan pada sistem pemerintahan
niscaya pula menjadi sasaran para pelaku
di Austria (melalui akrualisasi akuntansi
fraud.
pemerintahan, terma transparansi, efisiensi
Kasus-kasus fraud yang sementara
dll), di tangan government official yang tidak
dapat diungkap dapat dikatakan hanyalah
baikmenjadi rasionalisasi melakukan tinda-
sebagian kecil yang dapat terdeteksi oleh
kan fraud (dark side).
perangkat yang tersedia. Hal ini berkaitan
Brucker dan Rebele (2010) juga mem-
dengan terminologi fraud yang penuh de-
berikan contoh sebuah kasus riil tentang
ngan aksi tersembunyi laiknya klandestin.
fraud dalam sebuah public authority (sema-
ACFE (2010: 25) dalam Report to The Nation
cam unit pemerintahan, beberapa menye-
menegaskan bahwa:
butnya special district). Diceritakan disana
one of the primary characteristic bahwa Tom Smith (nama samaran) me-
of fraud is that it is clandestine, or megang kendali atas unit pemerintahan
hidden. Almost all fraud involves tersebut, mulai dari penganggaran hingga
the attempted concealment of the manajemen pelaporan keuangannya hingga
crime. tertangkap melakukan fraud. Kasus ini me-
narik untuk mendapatkan perspektif men-
Fraud juga memiliki nuansa tricky,
dalam bagaimana pelaku fraud mengelabui
menggunakan trik-trik pengelabuan aturan,
internal control dalam organisasinya.
mencari celah aturan untuk tujuan keun-
Dalam konteks Indonesia, beberapa
tungan tertentu untuk kepentingan diri-
penelitian mencoba menyoroti praktik nega-
nya. Hal ini diutarakan Albrecht et. al (2009:
tif pengelolaan keuangan di daerah. Hasiara
7) tatkala mengurai apa itu fraud sebagai
(2011) dan Razak et al. (2011) menfokus-
berikut:
kan risetnya pada proses awal pengelolaan
keuangan daerah, yaitu perencanaan. Ha-
1 Posisi kasus tertinggi penyalahgunaan alias peny- siara (2011) menemukan bahwa aparatur
elewengan (fraud) yang dapat terlaporkan terdapat
pada industri jasa perbankan/keuangan (298 ka- pemerintah bersedia melakukan pergeseran
sus) dan industri manufacturing (193 kasus). anggaran sepanjang itu merupakan perin-
Setiawan, Irianto, Achsin, System-Driven (Un) Fraud: Tafsir Aparatur Terhadap Sisi Gelap...87

tah atasan dan tidak melanggar undang-un- pengelolaan keuangan daerah yang senya-
dang. Ada usaha mencari celah aturan guna tanya terjadi pada sebuah SKPD. Pertanyaan
mengegolkan maksud dan kepentingan ter- bagaimana dikemukakan sebagai bentuk
tentu disini. pencarian pemahaman mendalam bagaima-
Razak et al. (2011) yang menyoro- na pengelolaan keuangan daerah (terutama
ti perilaku kuasa eksekutif dan legislatif dilihat dari sisi gelap-nya).
menunjukkan bahwa proses perencanaan Pertanyaan penelitian berikutnya
dan penganggaran pemerintah daerah masih adalah bagaimana para aktor memaknai ten-
karut marut. Penelitian Razak et al. (2011) tang berbagai praktik pengelolaan keuangan
ini dalam batasan tertentu mengonfirmasi daerah yang diamanahkan kepadanya? Per-
temuan Abdullah dan Asmara (2006) yang tanyaan ini penting untuk diajukan untuk
menyimpulkan bahwa APBD digunakan se- memahami aspek motivasional yang mengir-
bagai sarana untuk melakukan political cor- ingi segala tindakan sehingga dapat menjadi
ruption, khususnya oleh pihak legislatif. Le- semacam kebiasaan yang berterima secara
gislatif, sebagai agen dari voters dalam per- umum (di tempat tersebut).
spektif teori agensi, berperilaku oportunistik Bersandar pada dua pertanyaan pene-
dalam penyusunan APBD. litian di atas, penelitian ini dilakukan den-
Andrianto dan Johansyah (2010) gan harapan serta tujuan untuk memahami
mendeskripsikan modus operandi korupsi secara mendalam bagaimana pengelolaan
(sebagai salah satu bentuk fraud paling po- keuangan daerah secara praktik senyatanya
puler) di daerah dalam sebuah buku yang di lapangan beserta pemaknaan para ak-
diberi tajuk: Korupsi di Daerah. Berdasarkan tornya. Pengungkapan fakta realitas penge-
pengalaman keduanya sebagai auditor BPK lolaan keuangan daerah ini, termasuk (dan
RI, mereka membeberkan berbagai titik ke- lebih-lebih) yang selama ini berada di bawah
rawanan atau potensi korupsi dalam penge- permukaan menjadi penting diungkap se-
lolaan keuangan daerah, mulai dari peren- bagai bahan pembelajaran.
canaan hingga pertanggungjawaban ABPD.
Paparan Andrianto dan Johansyah (2010) METODE
ini bermanfaat pula sebagai petunjuk jalan Berkaca pada pembacaan tentang ra-
bagaimana memahami pengelolaan keuang- gam asumsi di tiap paradigma pengembang-
an daerah dari sisi gelapnya. an ilmu (khususnya Ilmu Akuntansi) (lihat
Berdasarkan kebutuhan untuk me- antara lain Burrel dan Morgan 1979:21;
nguak tabir gelap2 inilah, tema penelitian Chua 1986; Mulawarman 2010; Sudarma
ini menjadi menarik. Hal ini didukung pula 2010, Djamhuri 2012: Setiawan 2011), pene-
ketika mengingat pengalaman panjang kami litian ini secara nature dapat disejajarkan
dalam bersentuhan dengan praktik pengelo- dengan paradigma interpretif. Penelitian ini
laan keuangan daerah. Berbagai pengalaman didasarkan atas asumsi bahwa pengetahuan
bersentuhan langsung dengan kompleksitas (knowledge) itu digali melalui penjelasan il-
keuangan daerah pernah dilakoni, baik se- miah atas human intention dalam serang-
bagai akademisi, tim konsultan pendam- kaian interpretasi subjektif dan persesuaian
ping, peneliti kajian-kajian keuangan dae- common sense para aktor dalam akktivitas-
rah serta pemateri beberapa pelatihan teknis nya sehari-hari. Penelitian ini mencoba men-
keuangan daerah. Dengan demikian, topik guak aktivitas pengelolaan keuangan daerah
penelitian ini, meminjam tagline majalah dari pemaknaan para aktornya di lapangan
Tempo, enak dan perlu dituliskan. melalui tradisi hermeneutika. Penelitian ini
Pertanyaan awal yang diajukan sebagai meletakkan asumsi bahwa realitas sosial itu
permasalahan penelitian ini secara umum adalah subjektif hasil interaksi antar manu-
adalah bagaimana (memahami) fenomena sia. Dengan demikian, setiap tindakan me-
miliki makna.
2 Frase tabir gelap ini kami pakai guna menekankan Pada penelitian ini, hermeneutika yang
bahwa fenomena-fenomena berbau fraud dalam dipakai untuk menggali makna tentang teks
pengelolaan keuangan daerah ini hadir di balik ses-
uatu yang muncul di permukaan. Ada tabir yang pengelolaan keuangan daerah (yang disoroti
menutupi sesuatu yang terjadi di balik semua yang dari perspektif fraud) adalah hermeneutika
tertampilkan ke publik. Ada sesuatu yang bersem- Gadamerian. Hermeneutika Gadamerian ini
bunyi (tersembunyi lebih tepatnya) di ruang-ruang dipilih karena pemaknaan tentang teks se-
gelap di balik tampilan laporan keuangan pemerin-
tah daerah, bahkan yang telah mendapatkan opini bagai produk pengelolaan keuangan daerah
audit tertinggi: Wajar Tanpa Pengecualian. bisa jadi belum didapatkan pemahaman oleh
88 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

masing-masing aktornya ketika itu diben- dan wawancara terkait tujuan penelitian ini
turkan dengan analisis fraud. Jadi, peneliti dengan berbagai teknik wawancara yang ti-
(penafsir), akan mencari, mengkonstruksi dak langsung tertuju kepada terma fraud.
makna yang diungkap oleh informan melalui Proses penggalian informasi tentang fraud
pembacaan terhadap kondisi kontekstual. melalui wawancara tak jarang dilakukan
Intersubjectivity dan dialogis adalah kata secara informal, diselipkan diantara perbin-
kunci proses pencarian makna dalam tradisi cangan ngalor ngidul di berbagai tempat.
hermeneutika gadamerian. Informan utama penelitian ini adalah
Proses pemahaman dan interpretasi ini persona-persona yang benar-benar ditu-
dilakukan dalam serangkaian proses yang gaskan melaksanakan fungsi pengelolaan
dikehendaki oleh hermeneutika Gadame- keuangan daerah di SKPD tersebut. Para
rian, yaitu peleburan bahasa atau fusi informan kunci ini antara lain: 1. Tukiman
(Muzir 2010:176). Teks diambil dari doku- (Bendahara Pengeluaran; 2. Bendahara
men, wawancara dialogis dengan informan, Pengeluaran Pembantu (Kastain); 3. Sabiyah
rekan kerja informan, melalui media bahasa (Bendahara Penerimaan); 4. Sugimin(PPTK/
yang saling dipahami. Penafsir dalam kaitan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan); 5. Kar-
proses ini dipersyaratkan perlu membaur- yamin (PPTK/Pejabat Pelaksana Teknis Ke-
kan semesta pemahaman yang dia miliki ter- giatan); 6. Kastubi (PPTK/Pejabat Pelaksana
hadap semesta yang ingin dipahami dalam Teknis Kegiatan); 7. Samirin (PPK/Pejabat
sebuah interaksi dua arah (Muzir 2010:178). Penatausahaan Keuangan); 8. Tuminem (staf
Proses tradisi yang dialogis antar ma- di PPK); 9. Sutriman (Pengguna Anggaran/
nusia ala Gadamer inilah yang sedikit mem- PA).
bedakan dengan hermeneutika Heidegerrian Untuk melengkapi data dan informa-
(Grondin 2010: 223). Heidegerrian meletak- si, keterangan dari beberapa pihak di luar
kan aspek historis dan budaya tertafsir di SKPD juga menjadi informan penelitian ini.
luar sisi penafsir walau juga terjadi subjek- Mereka antara lain pihak ketiga yang men-
tifikasi (pemaknaan) atas teks. Sementara jadi rekanan dalam pelaksanaan kegiatan
Gadamerian menghendaki adanya proses di- SKPD. Pihak ketiga menjadi bagian penting
alogis yang menginternal pada diri penafsir dilandasi alasan bahwa beberapa pelaksa-
untuk mendapatkan penafsiran atas teks. naan kegiatan di SKPD juga melibatkan pi-
Situs penelitian ini adalah SKPD (Sa- hak ketiga.
tuan Kerja Perangkat Daerah) pada Pemer- Keterangan dari pihak legislatif (ang-
intah Kabupaten Pote Tolang. Pemilihan gota DPRD sebagai mitra kerja) pun juga
situs pada SKPD ini sebagai lokasi pene- adalah bagian integral penelitian ini, sebagai
litian didasarkan pada argumentasi logis. langkah check and recheck data dan infor-
Pemaknaan masing-masing aktor pengelola masi. Dalam konteks penelitian ini, informasi
keuangan daerah dalam satu naungan insti- pembanding yang digali dari informan berla-
tusi yang sama dapat memberikan pemaha- tar belakang anggota legislatif adalah berupa
man yang komprehensif. Persepsi dan pema- konfirmasi atas temuan yang diungkap kali
haman satu aparatur dari level terbawah pertama oleh aparatur pengelola keuangan
lalu kemudian diikuti dengan aparatur lain daerah di SKPD. Dalam hal pendalaman isu-
di atasnya. SKPD yang dipilih untuk mema- isu publik ini, kami juga melakukan ikhtiar
hami proses pengelolaan keuangan daerah penggalian data dan informasi dari kalan-
ini adalah SKPD yang memiliki transaksi gan pressure group, yaitu awak media massa
yang lengkap, baik penerimaan maupun (lokal) dan penggiat lembaga swadaya ma-
pengeluaran. syarakat (LSM). Pelbagai data-data dan in-
Pertimbangan lainnya adalah adanya formasi bawah tanah, off the record akan
akses menuju lokasi penelitian. Ketersedi- menjadi amunisi penguat temuan-temuan
aan akses dan rapport (kedekatan) dengan yang tergali dari lapangan.
informan ini sangatlah penting dalam pene- Teknik pengumpulan data yang uta-
litian dalam pendekatan kualitatif (Creswell ma digunakan dalam penelitian ini adalah
2007:123). Pentingnya rapport ini juga tak wawancara langsung dan mendalam dengan
bisa dilepaskan dari tema penelitian ini yang informan. Informasi yang didapatkan dari
agak rawan dan sensitif bagi sebagian be- setiap informan kemudian peneliti kembang-
sar aktor. Rapport dibutuhkan dalam rangka kan sebagai bahan menggali informasi dari
menggali pemaknaan tentang fraud secara informan yang lain secara bergulir (snow
tidak eksplisit. Peneliti melakukan diskusi ball). Guna melengkapi tambahan pemaha-
Setiawan, Irianto, Achsin, System-Driven (Un) Fraud: Tafsir Aparatur Terhadap Sisi Gelap...89

man terhadap para informan penelitian ini, Selanjutnya, analisis diarahkan pula
kami mendatangi rumah hampir seluruh untuk memahami faktor yang mengungkun-
informan. Pembicaraan informal dengan gi berbagai fenomena gelap tersebut. Inner
suami/istri yang bersangkutan, juga meli- dan outer factor dalam perspektif masing-
hat kondisi rumah adalah langkah menam- masing informan digali. Pada tataran anali-
bah referensi tentang latar belakang pribadi sis ini, peneliti terbantu dengan beberapa
informan. Slip gaji beberapa informan juga temuan Donal Cressey yang dalam perkem-
kami kantongi sebagai tambahan informasi. bangannya disebut sebagai Cresseys Fraud
Kegiatan pengumpulan data dan infor- Triangle (Singleton dan Singleton, 2010: 44)
masi melalui depth interview bukanlah kegi- yang terdiri dari pressure, opportunity dan
atan sekali kesempatan. Pengumpulan data rationalization. Di luar tiga faktor tadi, tam-
dan informasi dalam penelitian ini mengha- bahan satu faktor lain, capability, sebagai
dirkan beberapa teknik investigatif yang ti- elemen penting terjadinya fraud yang diga-
dak bisa terang-terangan. Mirip seperti yang gas Wolfe dan Hermanson (2004), juga men-
diungkapkan oleh Achsin (2010), penelitian jadi pisau analisis.
ini dalam beberapa hal dikerjakan laiknya Namun perlu dicatat, segala konsepsi
spionase: mencari, memata-matai, mene- teoritisasi tentang fraud ini hanyalah se-
ropong, mengintai untuk mengambil data bagai amunisi pemahaman awal kami un-
mentah. Namun etika penelitian tetap men- tuk memasuki kancah lapangan penelitian.
jadi concern utama peneliti untuk menjaga Tidak menjadi sebuah teori pakem yang di-
posisi para informan. mintakan konfirmasinya di lapangan laiknya
Pada saat yang bersamaan, peneliti pendekatan paradigma positivisme kuantita-
juga melakukan observasi dan dokumen- tif. Pemaknaan yang didapatkan dari infor-
tasi terhadap teks, sumber-sumber oto- man ini juga memperhatikan latar belakang
ritatif terkait pengelolaan keuangan dae- historis (informan) dan latar belakang bu-
rah. Peneliti mengumpulkan teks-teks yang daya sebagaimana dipersyaratkan tradisi
menjadi pijakan pemaknaan para informan. hermeneutika. Latar belakang historis me-
Dari informan yang berfungsi sebagai ben- nyangkut karakteristik informan, mulai
dahara penerimaan dan pengeluaran misal- dari pendidikan terakhir, lama masa kerja,
nya, kami melakukan observasi dan doku- keluarga, juga tingkat perekonomian (jum-
mentasi berbagai catatan pembukuan yang lah gaji, besaran pengeluaran dan lain-lain).
dihasilkannya. Begitupun pada dokumen- Latar belakang budaya meliputi segala
dokumen yang diselenggarakan oleh PPTK, sesuatu yang menaungi para informan se-
PPK dan seterusnya. bagai manusia Madura yang bekerja dalam
Setelah proses pengumpulan data sele- sebuah lingkungan instansi pemerintah,
sai dilakukan, peneliti melaksanakan proses termasuk bagaimana pengelolaan keuangan
analisis data. Pemaknaan informan terha- daerah, dijalankan bersama di institusi di
dap teks produk pengelolaan keuangan mana ia mengaktualisasikan dirinya.
daerah pada situs penelitian ditafsir ber-
dasarkan tradisi hermeneutika. Peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan rerangka definisi dan segala
Tikas Grey Area of Fraud Pengelo-
hal ikhwal tentang fraud (dalam khazanah
laan Keuangan Daerah: Dana Taktis. Ber-
keilmuan Akuntansi Forensik) sebagai dasar
dasarkan observasi dan interviu mendalam
untuk mengungkap sisi gelap ini. Artinya,
selama proses penelitian, dapat dikatakan
segala tindakan dalam menjalankan roda
bahwa secara umum, pengelolaan keuangan
pengelola keuangan daerah yang secara per
daerah di SKPD yang menjadi lokus pene-
definisi dapat digolongkan memenuhi defini-
litian ini telah mengikuti seluruh aturan
si dan sifat tindakan fraud, maka tindak-
main yang telah ditetapkan. Mekanisme
an tersebut dapat dikategorikan terindikasi
berikut dokumentasi pencatatan atas penge-
fraud, sebuah sisi gelap. Perdebatan bisa
luaran kas dan penerimaan kas (termasuk
jadi menyeruak pada pemaknaan apakah
bagaimana pengelolaan asetnya) secara legal
fenomena tertentu tergolong fraud atau ti-
formal administratif telah in line dengan se-
dak. Inilah yang kami sebut grey area of
luruh aturan main yang digariskan.
fraud. Wilayah grey area of fraud yang ter-
Pengelolaan keuangan di SKPD ini se-
tangkap kemudian dimintakan pemaknaan-
cara garis besar terbagi dalam dua jenis:
nya kepada para aktor.
penerimaan dan pengeluaran kas. Peneri-
90 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

maan kas (daerah) berasal dari retribusi yang mengerti bahwa pengelolaan keuangan dae-
pengelolaannya diserahkan kepada SKPD rah pun (ternyata) menyimpan potret buram,
ini. Aktor yang berperan dalam hal ini prak- kita perlu menyingkap tirai gelap dan me-
tis hanyalah seorang bendahara penerimaan nemukan esensi wilayah abu-abu ini. Me-
yang bernama Sabiyah. Tidak ada jejak yang nyingkap apa yang selama ini bersembunyi
mengarah kepada indikasi fraud yang dapat (sengaja disembunyikan lebih tepatnya) di
diungkap oleh peneliti dalam urusan peneri- bawah permukaan dokumentasi prosedural
maan kas SKPD ini. Sebenarnya ada juga se- legal formal administratif.
dikit prasangka bahwa tidak seluruhnya re- Selama penyelaman terhadap feno-
alita di atas kertas laporan sama dengan re- mena prosedural mekanisme pengelolaan
alita senyatanya di lapangan. Hal ini berang- keuangan daerah, peneliti mendapati be-
kat dari fakta bahwa Sabiyah, sang benda- berapa fakta menarik. Hal pertama yang me-
hara penerimaan adalah satu-satunya orang nyita perhatian berangkat dari pernyataan
yang mengetahui detail urusan penerimaan yang diucapkan Sugimin, seorang PPTK6 di
SKPD ini. Dalam konsepsi struktur pengen- SKPD ini:
dalian internal, ketika ada beberapa fungsi
Tapi satu hal yang juga pen-
melekat pada 1 orang, maka kemungkinan
ting, jangan paksa kami untuk
terjadinya risiko penyalahgunaan juga
melakukan semuanya secara mur-
tinggi. Tapi pada akhirnya, risiko ini tidak
ni, jujur 100%. Ada banyak kondi-
dapat diverifikasi faktual karena kurangnya
si yang mendorong kita melaku-
akses metode penggalian, hanya berdasar
kan penyiasatan-penyiasatan.
interviu dengan sang bendahara.
Dari sisi pengeluaran kas, ada dua me- Pernyataan ini menarik guna memicu-
kanisme besar yang berlangsung: mekanisme pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Kata
UP/GU/TU3 dan LS4. Pada sisi pengeluar- penyiasatan (aturan) terasosiasi kepada
an inilah, banyak mencuat apa yang dina- salah satu kosakata yang melekat kepada
makan sebuah wilayah abu-abu. Sebuah definisi fraud. Rasa penasaran tentang
wilayah penafsiran yang jika dibenturkan pernyataan ini lalu terkonfirmasi sepan-
dengan definisi fraud, maka indikasi ke arah jang observasi terhadap praktik pengelolaan
sana sayup-sayup dapat diperdebatkan. keuangan di SKPD ini. Pengakuan dari ak-
Menyitir berbagai literatur, fraud tor-aktor lain juga membenarkan beberapa
merupakan sebuah tindakan deception penyiasatan tersebut. Staf di bawah PPK7
(pengelabuan, muslihat, penipuan) ilegali- SKPD, Tuminem, lalu mulai membuka ben-
tas pengelolaan sumberdaya organisasi yang tuk-bentuk penyiasatan tersebut:
dilakukan orang terpercaya secara sengaja
Kita itu gak mungkin meng-SPJ-
(intentionally) dan sembrono (recklessy) yang
kan murni 100% sesuai angga-
mengakibatkan kerugian material melalui
ran. Karena kita juga butuh apa
cara-cara yang tricky dan unfair5. Bebera-
yang dinamakan dengan dana
pa terma lain yang senantiasa lekat deng-
taktis. Kita tidak membelanjakan
an definisi fraud antara lain covert (samar)
semua sesuai yang tertera di ang-
dan hidden (tersembunyi). Bahkan Bayou
garan, tapi SPJ-nya 100%. Selisih
dan Reinstein (2001) dengan gagah berani
itu yang kita kelola sebagai dana
mengatakan bahwa hiding is not a feature
taktis.
of fraud, it is its essence. Karenanya untuk
3 Mekanisme Uang Persediaan, Ganti Uang dan Tam- Ya, inilah hal pertama yang menarik
bah Uang (UP/GU/TU) ini secara umum dapat untuk diperbincangkan: dana taktis. Pe-
didefinisikan sebagai mekanisme atau prosedur
pengeluaran kas untuk membiayai kegiatan-kegi- 6 Pasal 12 ayat (5) Permendagri 13/2006 menyatakan
atan umum SKPD yang bersifat rutin dan tidak ter- bahwa PPTK mempunyai tugas mengendalikan
kait langsung dengan kegiatan tertentu saja yang pelaksanaan kegiatan, melaporkan perkembangan
dikelola sendiri oleh bendahara pengeluaran. pelaksanaan kegiatan dan menyiapkan dokumen
4 LS (Langsung) terdiri dari dua jenis: a) LS Gaji dan anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan keg-
Tunjangan (langsung diserahkan kepada penerima iatan.
gaji/tunjangan) serta b) LS Pengadaan Barang/Jasa 7 Pasal 13 Permendagri13/2006 mendedahkan tu-
(langsung diserahkan kepada pihak ketiga yang gas PPK (Pejabat Penatausahaan Keuangan) SKPD
melaksanakan pekerjaan kegiatan pengadaan ba- adalah pejabat yang berwenang mengkoordinasikan
rang/jasa yang spesifik. segala penatausahan keuangan di setiap SKPD. Ia
5 Lihat definisi yang didedahkan Albrecht (et al. 2009: langsung bertanggungjawab kepada PA (Pengguna
7), Silverstone dan Sheetz (2007: 4), Grabosky Anggaran) yang biasanya adalah pimpinan tertinggi
(2003), ACFE (2010) dan lain-lain di SKPD tersebut.
Setiawan, Irianto, Achsin, System-Driven (Un) Fraud: Tafsir Aparatur Terhadap Sisi Gelap...91

Gambar 1
Foto Koleksi Stempel SKPD

nyiasatan yang bermuara pada dana tak- banyak yang diutamakan8. Per-
tis ini adalah selisih antara total belanja timbangan kegiatan mayoritas ru-
yang dipertanggungjawabkan (istilah yang tinitas yang didahulukan. Modifi-
jamak dipakai: di-SPJ-kan) secara admi- kasi ada, tetapi sangat sedikit
nistratif dan jumlah belanja riilnya. Pada
RKA disusun berdasar kebiasaan ta-
sebagian besar belanja barang/jasa, ber-
hun-tahun sebelumnya, lebih-lebih yang
dasar pengakuan beberapa aparatur, ham-
berkenaan dengan deretan kalimat ini:
pir seluruhnya tidak 100% secara riil sesuai
yang untungnya banyak yang diutamakan.
fakta. Secara rata-rata, selisih ini berada
Kerjasama dengan pihak pihak ketiga yang
pada kisaran 20%-30% per kegiatan sesuai
menjadi penyedia barang ini menjadi salah
kebutuhan. Ini (biasanya) berlaku pada be-
satu bentuk praktik yang lazim dilakukan.
lanja-belanja rutin barang/jasa yang secara
Adanya saling ketergantungan kebutuhan
nominal anggarannya kecil, namun kerap.
dua belah pihak ini sangat logis. Ketika dua
Belanja-belanja ini pelaksanaannya lang-
kebutuhan berkelindan, kerjasama (berbau
sung ditangani oleh bendahara pengeluaran
kolusi) ini terjadilah. Dengarlah penutur-
dan/atau PPTK dalam mekanisme UP/GU.
an salah seorang pengusaha lokal rekanan
Contoh belanja barang/jasa yang paling
SKPD ini:
sering menjadi objek dana taktis ini antara
lain belanja perjalanan dinas, belanja ma- Kami sudah puluhan tahun
min (makanan dan minuman) dan ATK (Alat mas berhubungan dengan ins-
Tulis Kantor). tansi pemerintah. Biasanya kami
Jika membaca fenomena yang ada, bergerak dalam pengadaan ba-
pada dasarnya, usaha untuk mempersiap- rang-barang. Setoran pada Di-
kan penggunaan dana APBD yang tidak nas pasti ada itu, di semuanya.
seluruhnya sesuai dengan pengeluaran se- Kalo nggak, ta noro kaprah (ti-
nyatanya sudah dimulai sejak fase pengang- dak mengikuti kelaziman). Bisa-
garan. Tiap Bidang/Bagian dalam SKPD ini bisa tahun berikutnya gak dapat
telah memahami titik-titik mana yang dapat proyek lagi, mas.
disiasati agar kepentingan pribadi, juga ke-
Saking inginnya kemudahan pertang-
pentingan kantor sama-sama berjalan deng-
gungjawaban itu terselenggarakan, para
an baik berkat dukungan dana yang mema-
bendahara dan/atau PPTK memiliki setum-
dai. Sugimin, PPTK yang dahulu juga pernah
puk stempel atas nama para pihak ketiga
berpengalaman menjabat sebagai benda-
yang menjadi mitra tersebut sebagaimana
hara pengeluaran melontarkan pernyataan
tampak dalam gambar di atas.
menggelitik terkait penyusunan RKA setiap
Stempel-stempel ini akan menjalankan
tahunnya ini.
perannya pada saat pertanggungjawaban
Dalam menyusun RKA biasa- belanja kecil-kecil ini tidak senyatanya se-
nya yang kerja Bendahara, PPTK suai fakta. Bukti kuitansi dari pihak ketiga
hanya tahu global kegiatan dan ini bisa jadi mengikuti nilai yang ada di ang-
angkanya. Detailnya urusan Ben- garan, walau secara faktual tidak sejumlah
dahara. Kira-kira yang untungnya
8 Garis Bawah dari peneliti, sebagai penekanan.
92 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

Gambar 2
Foto Catatan Pembukuan Dana Taktis

itu (lebih kecil). Namun pada saat tertentu, akhirnya jatuh kepada kesadaran pihak
bisa saja terjadi, para bendahara dan/atau ketiga untuk memberikan sesuatu sebagai
PPTK melakukan belanja fiktif (sama seka- ungkapan terima kasih. Tuminem mene-
li tidak ada pembelian barang/jasa) tanpa gaskan ini dalam sebuah perbincangan di
sepengetahuan pihak ketiga yang dicatut. sore hari:
Tentu saja, koleksi stempel-stempel yang
Kalo yang pengadaan barang kan
dimiliki (beserta peniruan tanda tangan)
sudah ada HPS-nya, jadi agak
inilah yang menjalankan fungsinya di atas
susah meminta sharing keun-
kertas SPJ.
tungan ini. Tapi tetap saja ada,
Selain dari belanja barang/jasa yang
saat pengadaan barang ini, pihak
nilai anggarannya relatif kecil dan tidak
ketiga ngasih ke kita-kita juga.
material, dana taktis ini juga dikumpulkan
Yaaah, bentuk terima kasih gitu-
dari pengadaan barang/jasa yang pelaksa-
lah setelah kegiatan. Sudah biasa
naannya diserahkan sepenuhnya kepada pi-
itu, mas. Gimana-gimana, me-
hak ketiga (mekanisme LS). Beberapa apara-
reka itu kan juga berterima ka-
tur SKPD ini menyebutnya sharing keun-
sih karena telah ditunjuk sebagai
tungan. Biasanya ini paling mudah dilaku-
rekanan.
kan pada pengadaan yang bentuknya jasa.
Pengadaan jasa yang disediakan pi- Peruntukan Dana Taktis. Perta-
hak ketiga (seperti pelatihan, penelitian/ nyaan berikutnya, bagaimana dan untuk
kajian dan lain-lain) memang mengisyarat- apa peruntukan rekening dana taktis ini?
kan pemberian kepercayaan kepada pihak Kumpulan dana dari penyisihan dari pel-
ketiga untuk menyelenggarakan kegiatan. bagai pertanggungjawaban kegiatan ini lalu
Nah, dalam proses pemberian keper- dibukukan dan diadministrasikan terpisah,
cayaan kepada pihak ketiga tertentu terse- non-budgeter. Berikut wujud pencatatan
but, pembicaraan tentang sharing keun- dana non-budgeter ini:
tungan terjadi. Persentase terbesarnya Berdasar catatan yang ada, peruntukan
tetap jatuh kepada pihak ketiga. Kisarannya dana taktis ini dapat ditelisik. Rentang pe-
bervariasi, antara 10-40%, tergantung ke- runtukan dana taktis ini cukup luas. Ada
sepakatan, dalam prinsip tahu sama tahu. beberapa pos pengeluaran yang menjadi ju-
Sharing keuntungan ini agak sulit di- jukan dana taktis ini. Hal yang utama adalah
wajibkan kepada pihak ketiga dalam pe- dana taktis itu berlaku sebagai tambahan
ngadaan yang sifatnya bukan belanja jasa, penghasilan. Secara berseloroh, Tuminem,
yaitu belanja barang dan belanja modal. sang bendahara dana taktis berujar:
Pembicaraan tentang sharing keuntungan
Teman-teman itu kan ya butuh
pada belanja barang dan belanja modal yang
tambahan pemasukan. Gaji PNS
diselenggarakan oleh pihak ketiga ini pada
Setiawan, Irianto, Achsin, System-Driven (Un) Fraud: Tafsir Aparatur Terhadap Sisi Gelap...93

golongan II, III berapa sekarang. juangan. Kondisi yang diceritakan Tuminem
Lalu dipotong dengan cicilan kredit diiyakan oleh Tukiman, bendahara pengelu-
di mana-mana. Bank, Koperasi aran, ayah 2 anak. Tukiman satu-satunya
dll9. Boleh ditanya, hampir semua sumber penghasilan, istrinya tidak bekerja.
pegawai disini, SK PNS nya sudah SK PNS-nya ada di Bank untuk mengam-
pernah atau sedang sekolah10. bil kredit konsumsi beberapa waktu sebe-
Udah, percaya kami aja, semua lumnya. Dengan sisa gaji di bawah 1 juta
gitu kok. Nah sekarang dengan rupiah, maka tambahan penghasilan dari
gaji tersisa, harus menanggung ceperan12inilah yang menjadi jujukan ma-
pengeluaran istri dan 2-3 anak suk akal baginya. Seraya tersenyum ringan,
gimana. Jajan, buku, susu anak Tukiman berujar:
dan lain-lain. Dari mana kalau
Sekarang apa-apa mahal, mas.
gak dari yang begini-begini ini?
Sekolah, jajan anak, susu anak
Ada persoalan kesejahteraan pegawai dan lainnya. Belum lagi tengka
yang menyembul dari kalimat di atas. Peng- cem-macem (kebutuhan sosial
alokasian dana taktis untuk kesejahte- yang macam-macam). Kalo gak ada
raan bersama menempati posisi teratas. ceperan dari gini-gini, bagaimana
Bentuknya dapat bermacam-macam. Bisa bisa pegawai memenuhinya. Tak
berupa tambahan honorarium bulanan yang cukup mas. Lecek (bohong) kalau
dibagikan secara serentak. Bisa juga berupa mengandalkan dari gaji malolo
uang lembur. Ini dibagikan kepada anggota (melulu).
tim yang terpaksa lembur untuk menyele-
Kondisi kesejahteraan PNS di repu-
saikan pekerjaan kantor. Ketika menghadapi
blik ini memang masih menjadi topik uta-
momen-momen hari raya keagamaan (Idul
ma pembahasan ketika membincang pro-
Fitri dalam hal ini), dana taktis menjelma
fesionalisme mereka. Jangankan Tukiman
sebagai Tunjangan Hari Raya (THR)11.
yang pegawai di level bawah, Wakil Kepala
Sebagai informasi, persoalan kese-
Kepolisian RI, Komjen Nanan Sukarna me-
jahteraan pegawai ini sejatinya juga telah
lontarkan pernyataan menggelitik di dalam
tersiasati di dalam RKA pada fase peren-
Seminar Nasional Komisi Kejaksaan, Jakar-
canaan. Di banyak tempat, RKA kegiatan-
ta tanggal 11 Oktober 2012. Nanan dengan
kegiatan SKPD ini memberikan ruang bagi
lugas mengatakan bahwa penghasilan kecil
pemberian tambahan penghasilan. Ben-
merupakan salah satu sumber korupsi. Di
tuknya adalah honorarium kegiatan. Item
hadapan peserta seminar, dengan serius,
yang termasuk dalam belanja pegawai ini
Nanan berujar:
merupakan salah satu pos yang tertera di
beberapa kegiatan pengadaan barang/jasa Angkat tangan yang sudah ber-
milik SKPD ini. Itulah jalur yang resmi. sih? Yang hanya hidup dari gaji
Tambahan penghasilan daridana taktis ini saja, coba? Jadi, kita enggak
merupakan jalur lain yang tidak resmi. usah munafik, termasuk kami
Ada nuansa empati dari lontaran Tu- kalau hanya dari gaji enggak cu-
minem di atas. Menyaksikan latar belakang kup juga. (www. Kompas.Com 11
historis teman-temannya sesama staf di kan- Oktober 2012 dan berita di koran
tor, ada sikap dan perasaan mencoba me- Jawa Pos 12 Oktober 2012).
mahami situasi yang dihadapi rekan seper-
Dana taktis bagi seluruh pegawai
9 Beberapa slip/struk gaji beberapa aktor pengelola di SKPD ini sebenarnya merupakan jalan
keuangan SKPD ini yang berhasil kami kumpulkan yang dibuat sebagai upaya kebersamaan
membenarkan tengara Tuminem ini. Gaji sudah ti-
dak utuh, banyak potongan di sana-sini.
yang dibangun secara komunal di internal
10 Sekolah adalah istilah percakapan yang lazim di- SKPD untuk menyelesaikan salah satu ma-
pergunakan untuk menunjuk kepada penggunaan salah krusial: pemenuhan hajat hidup kelu-
SK PNS sebagai jaminan pengambilan kredit di lem- arga pegawai. Sutriman, Pengguna Angga-
baga keuangan (Bank)
11 Beberapa peraturan terkait pengelolaan keuangan
ran yang notabene merupakan pimpinan di
daerah tidak memperbolehkan SKPD menganggar- SKPD ini mengatakan:
kan THR dalam RKA/DPA-nya. Kebutuhan yang
meningkat pada saat Hari Raya Idul Fitri mengha- 12 Istilahceperan adalah kata kondang dalam bahasa per-
ruskan institusi SKPD ini dituntut secara sosial gaulan yang merujuk pada jenis penghasilan tambahan
untuk menyediakan tambahan pendapatan bagi atau sampingan, di luar penghasilan utama yang dilakoni
pegawai. seseorang.
94 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

Pimpinan kantor sangat memaha- mintaan sumbangan untuk perayaan hari-


mi tentang rendahnya kesejahte- hari tertentu contohnya. Sekali tempo juga
raan staf itu. Dan ini berpengaruh ada permintaan sumbangan untuk pem-
terhadap kinerja. Bagaimana staf bangunan masjid dan lembaga sosial kema-
bisa berkerja dengan tenang jika syarakatan lainnya. Sumbangan lain juga
masih memikirkan kebutuhan ke- dapat berupa sumbangan untuk kebutu-
luarganya. Apalagi sekarang ke- han pimpinan kantor yang sedang memi-
butuhan hidup naik semua. Kami liki hajat. Sumbangan jenis-jenis seperti ini
paham situasi ini karena kami terasa sulit untuk diambilkan dari kantong
juga pernah jadi staf juga masing-masing pegawai yang gajinya sudah
pas-pasan itu. Ini juga tidak dapat dipenuhi
Keberadaan dana taktis ini adalah se-
melalui anggaran resmi yang tersedia.. SKPD
buah mekanisme prosedural yang terpaksa
hidup dalam sebuah sistem besar yang di
dibuat karena mekanisme resminya terken-
dalamnya mencakup pula urusan sosial ini.
dala aturan yang kadang tidak memperke-
Salah satu sumbangan lain yang
nankan adanya. THR, uang lembur malam
menarik diantaranya termasuk pula untuk
adalah beberapa jenis penghasilan yang
pembahasan anggaran bersama anggota
sebenarnya dibutuhkan sebagai bentuk
DPRD. Sejatinya, anggaran untuk pemba-
apresiasi namun tidak bisa teranggarkan
hasan sebuah rancangan APBD setiap SKPD
secara formal.
telah ada secara resmi. Namun dalam prak-
Selain untuk kesejahteraan masing-
tiknya, tradisi sumbangan untuk tujuan
masing personil secara pribadi, ada banyak
memperlancar pembahasan anggaran an-
kebutuhan yang lepas dari mekanisme bud-
tara SKPD dan anggota DPRD telah menjadi
geter resmi. Salah satunya adalah penye-
ritual tahunan yang membudaya.
diaan dana untuk operasional kantor pada
Bentuknya tidak selalu dengan pem-
saat mekanisme budgeter belum dapat di-
berian uang tunai berupa uang saku, uang
laksanakan di awal tahun. Ini biasanya ter-
transportasi danatau apapun istilahnya
jadi jika penetapan APBD tahun berjalan
yang merujuk itu. Ini bisa pula dengan
berlangsung molor, tidak tepat waktu. Se-
penambahan-penambahan kegiatan yang
suai aturan, seharusnya APBD tahun berja-
sejatinya tidak menjadi kebutuhan urgen
lan ditetapkan paling lambat di akhir tahun
SKPD untuk dianggarkan. Terpaksa diang-
sebelumnya. Dalam kondisi tertentu, bebe-
garkan hanya sekadar mengiyakan titipan
rapa kali sempat terjadi adanya kemoloran
anggota DPRD terkait pengadaan barang/
ini pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan
jasa/modal tertentu.
demikian, operasionalisasi kantor di awal-
Salah satu anggota DPRD yang berha-
awal tahun belum dapat berjalan karena
sil kami korek informasinya, Tumijo (bukan
dana resmi APBD belum bisa diakses, se-
nama sebenarnya), mengonfirmasi hal ini.
bagai dana talangan.
Ketika ditanya, apakah benar semua anggota
Dana taktis kerap pula dipergunakan
DPRD menggunakan kewenangannya dalam
untuk membiayai hal-hal yang bersifat insi-
fungsi penganggaran untuk memasukkan
dental. Misalnya saja untuk membantu bi-
kegiatan atau CV kepada SPKD-SKPD yang
aya persalinan, menjenguk keluarga pegawai
menjadi mitra kerjanya, secara diplomatis,
yang sakit, pemberian santunan kematian
Tumijo berujar:
keluarga anggota kantor dan ragam aktivitas
sosial yang masih berkait dengan personil. Harus diakui, memang ada te-
Termasuk pula di dalamnya, aktivitas untuk man (anggota DPRD lainnya-pen)
membangun kebersamaan dan kekompakan yang begitu. Namun sifatnya ha-
antar anggota. Makan bersama di restoran, nyalah menanyakan kepada SKPD
wisata bareng ke objek wisata tertentu juga apa sudah punya pandangan ter-
mengakses dana ini. kait pihak ketiga yang kompeten
Kantor juga seringkali dihadapkan pada untuk pengadaan tertentu. Kalau
kondisi yang seringkali tidak bisa terelak- belum, baru kita mengusulkan.
kan. Sebut saja permintaan sumbangan. Toh nanti SKPD sendiri yang me-
Sumbangan ini dapat berupa kegiatan yang mutuskan. Dan tidak semua ang-
masih ada hubungannya dengan kepenting- gota seperti itu. Kembali ke indivi-
an pencitraan kantor dalam menjalin relasi du masing-masing itu, mas. Tidak
sosial dengan lingkungan sekitarnya. Per- ada itu minta jatah-jatahan.
Setiawan, Irianto, Achsin, System-Driven (Un) Fraud: Tafsir Aparatur Terhadap Sisi Gelap...95

Bingkai Makna Aktor: System_Dri- ta penghuninya.


ven (Un) Fraud. Fenomena utama yang Informan penelitian ini yang bertindak
menyembul di balik tirai gelap pengelolan sebagai bendahara pengeluaran dan/atau
keuangan daerah (khususnya di SKPD) ini PPTK yang langsung berhubungan dengan
adalah tentang dana taktis. Dalam kaitan pertanggungjawaban pengeluaran ketika di-
kemudahan pertanggungjawaban penggu- tanya di sekitar fenomena dana taktis ini,
naan dana ini, penting digarisbawahi bahwa seluruhnya secara implisit mengatakan bah-
seluruh SPJ kegiatan selalu disertai dengan wa ini sudah menjadi sistem. Sebuah bu-
dokumentasi yang dipersyaratkan. Bukti- daya. Sebuah tradisi kebiasaan yang telah
bukti transaksi serta dokumen-dokumen berlangsung sekian lama demi pemenuhan
pendukung lainnya selalu (dan harus) klir kas yang diistilahkan dana taktis. Tersi-
dan lengkap. Tukiman, Bendahara Pengelu- rat ada semacam tuntutan untuk melak-
aran, berujar: sanakan kebiasaan yang telah sekian tahun
berjalan sebagai sebuah sistem yang terberi,
Klir semua SPJ kita, mas. Leng-
given. Tuntutan yang pada kesempatan
kap semua bukti-buktinya. Kare-
berikutnya ketika diyakini sebagai keharus-
na kalo nggak, PPK juga gak akan
an akan menjadi sebuah tuntunan.
meloloskan buat pencairan da-
Pada saat ditanya tentang tikas grey
nanya. Itu kan diverifikasi semua
area of fraud, seluruh informan ini, dalam
kelengkapannya. Cuma, kalo di-
varian bahasa yang berbeda, pun memiliki
tanya apakah semua sama persis
kesadaran bahwa ketidaksesuaian angka
dengan yang dibelanjakan, tahu
ini adalah sebentuk kebohongan, melawan
sendirilah.. wallahu alam. hehe-
hati nurani yang mewajibkan kejujuran. Si-
he. (tersenyum simpul)
maklah penuturan salah satu PPTK dengan
Ungkapan bernas di atas menegaskan nada gusar, Karyamin:
tentang pertanggungjawaban dana yang di
Tak perlu ditanya, kita semua sa-
atas kertas adalah clear. Semua dokumen
dar bahwa ini tidak sepenuhnya
beserta kelengkapan persyaratannya dapat
benar secara hari nurani... Tapi
dipastikan tersedia lengkap, sesuai sistem
bagaimana lagi. Ini sudah menjadi
dan prosedur yang diharuskan. Pertanyaan
tradisi. Padahal tuntutan macam-
besar apakah nilai SPJ sesuai fakta realitas-
macam. Dari mana? THR, Sum-
nya inilah dijawab secara bersayap. Kalimat
bangan untuk macam-macam
tahu sendirilah dengan ekspresi senyum
termasuk untuk pembahasan
yang mengiringinya secara implisit adalah
anggaran dan sebagainya. Juga
pengakuan tentang adanya sesuatu yang ti-
memikirkan pendapatan tambah-
dak sepenuhnya jujur berdasar fakta. Clear
an untuk staf. Pokoknya rumit....
tapi tidak (sepenuhnya) clean, begitu kira-
kira ungkapan pemaknaannya. Karyamin, Kastubi, PPTK, yang terkenal tawaduk
salah seorang PPTK di SKPD dengan nada ini seringkali mengeluhkan nasibnya se-
gusar berujar: bagai abdi negara di tengah kungkungan
sistem yang bertentangan dengan hati nura-
Jadi PPTK itu jauh lebih
ninya. Bapak 4 anak yang dikenal koleganya
susah daripada jadi bendaha-
ahli ibadah ini dengan nada prihatin berujar:
ra. Bagaimana tidak, kita harus
memenuhi target pimpinan dan Iyalah. Kita ini staf di kantor. Ada
kesejahteraan staf. Jadi PPTK itu pimpinan di situ. Juga ada tradisi
harus pinter-pinter SPJ. Artinya yang sudah lama berjalan. Gak
dapat menyisihkan untuk (dana) bisa kita jujur 100 persen. Re-
taktis. pot jadi bawahan seperti kita ini.
Menyiasati anggaran, melayani
Frase pinter SPJ ini menarik untuk
bos-bos, anggota dewan juga itu
diungkap. Dalam penjelasan lebih lanjut-
banyak maunya.. Capek... Meng-
nya, Karyamin menjelaskan bahwa PPTK
haruskan kita banyak istighfar.
yang memegang kegiatan tidak mungkin
Lebih enak kamu. Jadi dosen,
meng-SPJ-kan murni sesuai fakta sejatinya
aman!.
100 persen. Ada kondisi eksternal di luar
dirinya yang mengharuskan tersedianya Tengok pula pengakuan Kastain, Ben-
dana taktis untuk keperluan kantor beser- dahara Pengeluaran Pembantu:
96 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

Sebenarnya kami juga berat fraud diamond-nya (2004), yaitu aspek capa-
melakukan beberapa SPJ yang bility. Kapabilitas untuk melakukan tindak-
gak jelas ini. Tapi pimpinan kalau an yang masuk dalam wilayah abu-abu
sudah bilang A, kita bawahan ya tentang fraud ini jelas dimiliki para aktor
harus siap memenuhinya dengan ini. Di tangan merekalah segenap prosedur
cara-cara yang kita mampu. Apa dan mekanisme pengelolaan keuangan dae-
mau kita dipindah13 kalau tidak rah ini ditentukan.
mau ikut budaya ini. Simalakama Dengan demikian, jika ditelaah secara
kita ini.... jernih, temuan dari pemaknaan aktor ini
ada yang sedikit berbeda dengan konsepsi
Aktor sebagai bagian dari sistem be-
fraud triangle Donal Cressey dan fraud dia-
sar tidak kuasa melawan ataupun meno-
mond Wolfe dan Hermanson. Konsepsi fraud
lak grey area itu pada saat lingkungannya
triangle dan fraud diamond lahir dari alam
di kantor menganggap itu sudah budaya.
dan budaya barat yang kental nuansa in-
Di atas semua itu, ketika keseluruhan me-
dividualismenya. Karakteristik fraud yang
kanisme grey area of fraud (termanifestasi
dikonsepsikan merunut kepada tindakan
dalam manajemen dana taktis non bud-
persona-persona secara indidualistik. Ada-
geter) itu terindikasi fraud (per definisi), na-
pun situs penelitian ini berlokasi di Indone-
mun dilakukan secara sistemik komunal (di
sia yang semangat gotong royongnya tinggi.
dalam sistem dan prosedur yang diketahui
Lebih-lebih Madura, tempat situs ini berada.
bersama, berjamaah), aktor memaknainya
Rifai (2007:360-361) mengatakan bahwa
bahwa itu bukanlah tindakan penyalahgu-
sekalipun tingkat kemandirian orang Madu-
naan wewenang (unfraud)
ra relatif tinggi, namun kesadaran akan ke-
Rangkaian pernyataan para aktor pe-
butuhan kerjasamanya juga kental14. Begitu
ngelola keuangan daerah di SKPD ini tam-
jelas terlihat bahwa nuansa kolektivitasnya
paknya melegitimasi konsep Cresseys tri-
lebih tercermin dari ungkapan-ungkapan
angle of fraud sebagaimana didedahkan Si-
para informan.
ngleton dan Singleton (2010: 45-46). Bahwa
Ketika dibenturkan dengan konsepsi
terjadinya sebuah indikasi fraud memiliki
umum fraud, pemaknaan para aktor pe-
dimensi pressure di situ, khususnya apa
ngelola keuangan daerah di level SKPD yang
yang disebut work-related pressure. Dari
menjadi informan penelitian ini tetap berada
tekanan berkait pekerjaan ini, tersembul
di wilayah grey area, mutitafsir. Fraud yang
pula adanya financial pressure, tekanan
secara sifat identik dengan covert dan hidden
pemenuhan kebutuhan pegawai yang dalam
(Bayou dan Reinstein 2001) terbantahkan
kesadaran penuhnya merasa pendapatan-
dalam mekanisme pengelolaandana taktis
nya tidak mencukupi.
ini. Baik cara perolehan (cash inflow) mau-
Pilar nomer dua triangle of fraud ini,
pun pemanfaatan/peruntukan (cash out-
opportunity (kesempatan), juga menemu-
flow), mekanisme non-budgeter ini diketa-
kan relevansinya dari temuan ini. Yang
hui, dilakukan dan dipertanggungjawabkan
mungkin membedakan dengan konsep p-
bersama-sama.
portunity ala segitiga fraud Cressey adalah
Semua level pengelola keuangan di
konteksnya.Kesempatan di situs penelitian
SPKD, mulai staf hingga pimpinan, mafhum
ini dimiliki para aparatur pengelola keuang-
adanya prosedur penyisihan yang sejatin-
an daerah secara komunal. Kesempatan yang
ya bernuansa ketidakjujuran ini (salah satu
diketahui, disepakati dan dilakukan bersa-
aspek fraud juga). Bahkan untuk tata cara
ma oleh segenap aktor pengelola keuangan
perolehan dan pengumpulan dana taktis,
daerah di SKPD. Rationalization-nya juga
pihak ketiga/rekanan yang digandeng oleh
berkisar di seputar permakluman tentang
SKPD dalam pekerjaan pengadaan pun tahu
kondisi kebersamaan yang mengungkungi
sama tahu. Walaupun mungkin ada keti-
sistem yang ada.
dakrelaan dari pihak ketiga karena adanya
Rangkaian praktik sistematik oleh ak-
pembagian (sharing) keuntungan, ketika
tor pengelola keuangan daerah ini juga
hal ini dianggap sebagai sesuatu yang telah
mengkonfirmasi tentang tambahan faktor
menjadi rahasia umum (diketahui bersama),
yang digagas Wolfe dan Hermanson dengan
13 Kalimat dipindah ini memiliki konotasi sebagai 14 Ada parebasanMadura yang terkenal dalam hal ke-
mutasi (pembuangan) pegawai ke tempat yang ter- bersamaan kolektif ini: tadha oreng jharepen eser-
pencil, kurang menyenangkan, jauh dari keramaian rop dhibi, tiada orang yang dapat meniup sendiri
serta deskripsi lain yang berbau negatif. matanya tatkala kelilipan.
Setiawan, Irianto, Achsin, System-Driven (Un) Fraud: Tafsir Aparatur Terhadap Sisi Gelap...97

unsur covert dan hidden pun lagi-lagi tidak pakan pengungkapan gambaran secara in-
dapat dibuktikan. Inilah yang menyembul- duktif terkait sisi lain pengelolaan keuangan
kan multitafsir atas perbuatan mana yang daerah. Ada praktik pengelolaan keuangan
nyata-nyata tergolong indikasi fraud murni SKPD yangketika dibenturkan dengan te-
(real or pure fraud) atau masih remang-re- minologi fraud yang ada dapat dikategorikan
mang (half fraud or pseudo fraud). Risalah wilayah abu-abu dalam kaitannya dengan
temuan dan pemaknaan aktor atas grey indikasi fraud (grey area of fraud).
area of fraud pengelolaan keuangan daerah Secara prosedural legal formal admi-
pada situs penelitian ini tersaji pada Gam- nistratif, dapat dikatakan bahwa secara
bar 3. umum, pengelolaan keuangan daerah pada
situs penelitian ini telah memenuhi seluruh
SIMPULAN ketentuan yang berlaku. Tahapan pengelo-
Ada ragam potret buram yang menye- laan yang dimulai dari perencanaan, pelak-
ruak di tengah idealitas desentralisasi keku- sanaan (penatausahaan keuangan) hingga
asaan dalam bingkai otonomi daerah. Feno- akuntansi dan pelaporan keuangan pada
mena yang diceritakan pada SKPD ini meru- SKPD ini berjalan taat asas legal. Bukti-buk-

Gambar 3
Risalah Temuan dan Pemaknaan Aktor:
Mekanisme Dana Taktis, sebuah System-Driven (Un)Fraud
(sumber : data dan informasi diolah)
98 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

ti formal terdokumentasi dengan baik sesuai dari pemahaman bahwa tindakan-tindakan


alur proses yang ditetapkan. Setiap aparatur tersebut (yang berporos pada mekanisme
yang diamanahi menjadi pelaksana pengelo- Dana Taktis) adalah dorongan sistem, kul-
laan keuangan daerah menjalankan fung- tur birokrasi turun temurun dan diketahui
sinya dalam day to day operation dalam se- serta dilakukan bersama-sama sebagai satu
buah kerjasama yang baik. Terbukti, seluruh jamaah. Sebuah orkestrasi sumbang yang
kegiatan yang direncanakan di dalam APBD dimainkan bersama satu kantor dan pihak
dapat terlaksana baik dengan penyerapan luar yang terkait.
anggaran juga relatif tinggi setiap tahunnya. Temuan induktif dari lapangan ini
Namun di balik bentuk form yang su- pada akhirnya memang menyisakan perde-
dah memenuhi kaidah legal formal, secara batan, apakah penafsiran unfraud ini dapat
substansi, pengelolaan keuangan daerah di diterima secara logika umum di tengah terus
SKPD yang menjadi locus penelitian ini me- gencarnya kampanye pemberantasan ko-
nyisakan tafsir yang berada di wilayah abu- rupsi di Indonesia. Sebuah multitafsir yang
abu terkait fraud secara esensialnya. Meru- perlu diselesaikan, serta dicarikan solusi
juk pada definisi tersebut di atas, pengelo- konkritnya. Atas nama apapun, mari kita
laan keuangan daerah di SKPD ini menyem- kembalikan tatanan berbangsa, khususnya
bulkan wilayah penafsiran tentang adanya dalam rerangka pengelolaan keuangan nega-
usaha indikasi fraud disana. Bentuknya ra/daerah sebagai ladang menyemaikan ka-
adalah penyisihan dana yang bersumber sih sayang dan rahmat Allah pada bumi ini.
dari berbagai kegiatan SKPD yang dikelola Multitafsir ini pada akhirnya yang sejati kita
menjadi sebuah dana taktis. Semua dana tumpukan atas nama Tuhan saja, Ia Yang
kegiatan dipertanggungjawabkan secara Maha Benar Penafsirannya, sebagaimana
form di atas kertas klir pada angka di kisa- sajak KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) berikut
ran anggaran yang tertera di DPA. Padahal, ini:
secara substansi, sebagian besar (untuk ti-
dak mengatakan seluruhnya) dana yang di- Sajak Atas Nama
belanjakan tidak persis sama dengan yang
tertera. Form over substance. ada yang atas nama Tuhan
Dana taktis ini dikelola untuk ber- melecehkan Tuhan
bagai kebutuhan yang terkait operasional ada yang atas nama negara
kantor di luar yang sudah teranggarkan merampok negara
(non-budgetair). Rentang peruntukannya cu- ada yang atas nama rakyat
kup luas, mulai fungsi sebagai tambahan menindas rakyat
kesejahteraan pegawai di lingkungan SKPD ada yang atas nama kemanusiaan
(ada empati terkait minimnya penghasilan), memangsa manusia
pemenuhan permintaan sumbangan sosial ada yang atas nama keadilan
atas nama kantor, hingga hal-hal bersifat meruntuhkan keadilan
abu-abu yang masih ada hubungannya ada yang atas nama persatuan
dengan SKPD (pemenuhan kebutuhan sosial merusak persatuan
kantor). ada yang atas nama perdamaian
Berdasarkan pemaknaan para aktor, mengusik kedamaian
walau secara inheren, mekanisme dana tak- ada yang atas nama kemerdekaan
tis ini mengandung unsur ketidakjujuran memasung kemerdekaan
penyajian, aktor memaknainya bukanlah
sebuah bentuk fraud sepenuhnya. Pelbagai maka atas nama apa saja atau
tindakan yang berporos pada mekanisme siapa saja
dana taktis ini adalah sebuah tradisi yang kirimkanlah laknat kalian
diketahui bersama sebagai sebuah bentu- atau atas nama Ku
kan sistem birokrasi kantor. Inilah yag diis- perangilah mereka dengan kasih
tilahkan sytem-driven (un)fraud. Bahwa selu- sayang
ruh tindakan di area sisi gelap bergradasi
abu-abu ini, dalam pemaknaan aktor, walau DAFTAR RUJUKAN
seluruhnya tidak mengakui sebagai sebuah Abdullah, S. dan J. A. Asmara. 2006.
tindakan yang benar, namun bukanlah ben- Perilaku Oportunistik Legislatif dalam
tuk yang termasuk konsepsi fraud. Pemak- Penganggaran Daerah :Bukti Empiris
naan bukan fraud (un-fraud) ini berangkat
Setiawan, Irianto, Achsin, System-Driven (Un) Fraud: Tafsir Aparatur Terhadap Sisi Gelap...99

atas Aplikasi Agency Theory di Sektor Cresswell, J. W, 2007. Qualitative Inquiry


Publik. Prosiding Simposium Nasional and Research Design: Choosing Among
Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus. Five Approaches, USA. Sage Publica-
Andrianto, N. dan L. P. Johansyah. 2010. tion,
Korupsi di Daerah: Modus Operandi dan Djamhuri, A. 2010. A Case Study of Gov-
Peta Jalan Pencegahannya. Surabaya. ernmental Accounting and Budgeting
Putra Media Nusantara, Reform A Local Authority in Indonesia:
Anonim. 2008. Otonomi Tak Ubah Kiner- An Institutionalist Perspective. Lambert
ja Pemerintah Daerah: Jajak Pendapat Publishing, Jerman.
Kompas, Harian Kompas, Senin 28 Djamhuri, A. 2012. Ilmu Pengetahuan Sosial
April. dan Berbagai Paradigma dalam Kajian
Anonim. 2012. Meningkatkan Pengelolaan Akuntansi. Jurnal Akuntansi Multipara-
Keuangan Daerah. Posting 7 Sepem- digma Vol. 2 No. 1 April 2011 hal. 147-
ber 2011 www. Pajak. Go. Id. diunduh 185.
tanggal 20 Mei 2012 Grabosky, P. N. 2003. Controlling Fraud,
Anonim. 2012. Hapsem I/2010: 32 LKPD Waste, and Abuse in the Public Sector.
Mendapat Opini WTP, 4 Oktober 2011. Australian Institute of Criminology.
batamonline.Comdiunduh tanggal 20 Australia.
Mei 2012. Hasiara, L. O. 2012. Sikap dan Perilaku
Anonim. 2012. Kita Harus Tetap Hidup Bers- Aparatur sebagai Mediator dalam Pe-
ama: Pancasila Fondasi Bangsa, Head- nyusunan KUA dan PPAS. Jurnal
line Harian Kompas, 1 Juni. Akuntansi Multiparadigma Vol. 2 No. 3,
Association of Certified Fraud Examiner/ Desember 2011 hal. 510-530.
ACFE, AICPA dan IIA Team. 2010. Ma- Jayeng, R. E. 2011. Mencegah Daerah
naging the Business Risk of Fraud: A Bangkrut, Harian Kontan. edisi16 Mei
Practical Guide. USA. 2011.
Association of Certified Fraud Examiner/ KPK RI - Tim Penyusun. 2006, Memahami
ACFE. 2010. Report to The Nation on untuk Membasmi: Buku Panduan un-
Occupational Fraud and Abuse: 2010 tuk Memahami Tindak Pidana Korupsi,
Global Fraud Study. USA. Agustus 2006, Jakarta.
Achsin, M. 2010. Visum Akuntansi Forensik KPK RI - Tim Penyusun Laporan Tahunan.
dalam Tindak Pidana Korupsi. Diserta- 2010, Laporan Tahunan 2010, Komi-
si, tidak dipublikasikan. Pascasarjana si Pemberantasan Korupsi, Desember
Program Doktor Ilmu Akuntansi, Uni- 2010, Jakarta.
versitas Brawijaya, Malang. Mulawarman, A. D. 2010. Integrasi Para-
Albrecht, W. S, C. C Albrecht, C. O Albrecht digma Akuntansi: Refleksi atas Pende-
dan M. Zimbelman. 2009. Fraud Exami- katan Sosiologi dalam Ilmu Akuntan-
nation, third Edition, South Western, a si. Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
part of Chengange Learning, USA. Vol.1, No.1 April, hal.155-171.
Bayou, M. E dan A. Reinstein. 2001. A Muzir, R. M. 2010. Hermeneutika Filosofis
Systemic View of Fraud Explaining Its Hans-Georg Gadamerian. Jogjakarta.
Strategies, Anatomy And Process. Cri- Ar-Ruzz Media.
tical Perspectives on Accounting Vol. 12, Razak, A., U. Ludigdo, EG. Sukoharsono
hal 383403. dan A. Thoyib. 2011. Perilaku Kuasa
Brucker, W. G dan J. E Rebelle. 2010. Fraud Eksekutif dan Legislatif dalam Proses
at A Public Authority. Journal of Ac- Penyusunan Anggaran Pemerintah Da-
counting Education Vol. 28. Hal 2637. erah: Perspektif Interaksionisme Sim-
Burrell, G and G. Morgan. 1979. Sociological bolik. Jurnal Akuntansi Multiparadig-
Paradigms and Organisational Analy- ma Vol. 2 No. 3, Desember 2011 hal.
sis: Elements of the Sociology of Corpo- 492-509.
rate Life. England. reprinted by Arena, Republik Indonesia, Undang-Undang No 30
Ashgate Publishing Limited, Tahun 2002 tentang Komisi Pemberan-
Chua, W. F. 1986. Radical Developments tasan Tindak Pidana Korupsi.
in Accounting Thought. The Account- Republik Indonesia, Undang-Undang No.32
ing Review, Vol. LXI, No.4, Oktober, hal tahun 2004 tentang Pemerintahan Da-
601-632. erah.
100 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 1, April 2013, Hlm. 85-100

Republik Indonesia, Undang-Undang No.33 rnal Akuntansi Multiparadigma Vol. 2


tahun 2004 tentang Perimbangan Keu- No. 3, hal. 531-540.
angan antara Pemerintah Pusat dan Silverstone, H. dan M. Sheetz. 2007. Forensic
Daerah. Accounting and Fraud Investigation for
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Non-Experts, second edition. USA. John
No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Wiley & Sons,
Keuangan Daerah. Singleton, T. dan A. Singleton. 2010. Fraud
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Da- Auditing and Forensic Accounting, USA.
lam Negeri No. 13 tahun 2006 tentang John Wiley & Sons,
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Stalebrink, O. J dan J. F. Sacco. 2007. Ra-
Daerah, (sebagaimana telah diubah te- tionalization Of Financial Statement
rakhir dengan Peraturan Menteri Da- Fraud In Government: An Austrian
lam Negeri 59 tahun 2007 dan Permen- Perspective, Critical Perspectives on Ac-
dagri No. 21 tahun 2011). counting Vol. 18, pp. 489507.
Rifai, M. A. 2007. Manusia Madura: Pemba- Sudarma, M. 2010, Paradigma Penelitian
waan, Perilaku, Etos Kerja, penampi- Akuntansi dan Keuangan, Jurnal
lan dan Pandangan Hidupnya; seperti Akuntansi Multiparadigma, Vol.1, No.1,
Dicitrakan Peribahasanya. Jogjakarta. April, hal.97-108.
Pilar Media. Wolfe, D. T dan D. R. Hermanson . 2004. The
Setiawan, A. R. 2011. Tinjauan Paradig- Fraud Diamond: Considering The Four
ma Penelitian: Merayakan Keragaman Element of Fraud. The CPA Journal. De-
Pengembangan Ilmu Akuntansi. Ju- sember 2004, pp. 38-42.

Anda mungkin juga menyukai