Resume Mekanisme Obat Diare
Resume Mekanisme Obat Diare
ANTISEKRETORI
Mekanisme kerja :
Meningkatkan absorbsi usus terhadap cairan dan elektrolit (sebagai
antisekretori), antiinflamasi dan antibakteri. Dimana efek terapeutiknya adalah
berkurangnya diare
Dosis :
PO dewasa 2 tablet atau 30 ml, dapat diulang tiap 30 menit samoai 1 jam,
sampai 8 dosis/24 jam
PO (anak-anak 9-12 tahun): 1 tablet atau 15 , ml; dapat diulang tiap 30menit-1 jam,sampai 8
dosis/24 jam
PO (anak-anak 6-9 tahun): 2/3 tablet atau 10 ml, dapat diulang tiap 30menit-1 jam,sampai 8
dosis/24 jam
PO (anak-anak 3-6 tahun): 1/3 tablet atau 5 ml, dapat diulang tiap 30menit-1 jam, sampai8
dosis/24 jam
PO (anak-anak <3tahun berat 12 kg atau lebih): 5 ml dapat diulang tiap 4 jam, sampai
6dosis/24 jam
PO (anak-anak <3tahun berat 6-8 kg): 2,5 ml dapat diulang tiap 4 jam, sampai 6
dosis/24 jam
2. ASTRINGENT
Mekanisme kerja :
Menyebabkan pembuluh darah lokal berkontraksi dengan demikian
dapat mengurangi bengkak pada jaringan, (menciutkan jaringan) dan anastesi
lokal (untuk mengurangi nyeri)
Dosis :
Bismuth dewasa 2 tablet, anak 6-12 1 tablet, 3-6 thn tablet. Dosis dapat
diulang tiap 30 menit s/d maks 8 dosis/ 24 jam.
3. ADSORBEN
Mekanisme kerja :
Adsorben digunakan sebagai terapi simpomatik pada diare. Aksi kerja
adsorben tidak spesifik. Obat ini mempunyai kemampuan mengikat dan
menginaktivasi toksin bakteri, mengadsorbsi nutrien, toksin (racun), dan obat-
obat penyebab diare. Penggunaan adsorben harus dipisahkan dengan obat oral
lainnya selama 2 sampai 3 jam. Adsorben yang digunakan dalam terapi
simptomatik diare antara lain kaolin, atapulgit, dan karbon aktif.
4. DEMULCENT
Mekanisme kerja :
Beberapa mekanismenya melapisi usus yang teriritasi dan bekerja
sebagai protektif
5. ANTIMOTILITAS
Mekanisme kerja :
Obat antimotilitas bekerja dengan mengurangi gerakan peristaltik usus
sehingga diharapkan akan memperpanjang waktu kontak dan penyerapan di
usus. Salah satu keuntungannya yaitu mampu menormalkan keseimbangan
reasorbsi-sekresi dari sel-sel mukosa, yaitu memulihkan sel-sel yang berada
dalam keadaan hipersekresi ke keadaan reasorbsi sehingga normal kembali.
DISUSUN OLEH :