122 346 1 PB PDF
122 346 1 PB PDF
Nurul Afifah
ABSTRACT
Gambar 1.
Potongan melintang telur (Haryoto, 1993)
(a) (b)
Gambar 2. Gambar mikroskopis (a) Sel Salmonella (b) Sel Shigella
(Anonimus, 2006)
Tabel 3. Uji Salmonella-Shigella pada telur ayam yang disimpan pada suhu
dan waktu yang berbeda
Keberadaan Salmonella-Shigella
Hari pengamatan Kulkas Suhu Ruangan
Salmonella Shigella Salmonella Shigella
0 hari - - - -
2 hari - - - -
4 hari - - - -
6 hari - - - -
8 hari - - - -
10 hari - - -
12 hari - - - -
14 hari - - - -
27 hari - - - -
Ket : ( ) terdapat/adanya keberadaan Salmonella-Shigella ( - ) tidak terdapat
keberadaan Salmonella-Shigella
Dari Tabel 3 dapat dilihat sampai koloni Shigella pada telur ayam
pengamatan hari ke-27 tidak dijumpai kampung yang digores pada medium
SSA, baik pada penyimpanan kulkas pada medium SSA baik pada
maupun suhu ruangan. Sedangkan penyimpanan kulkas maupun suhu
untuk koloni Salmonella yang ruangan.
diamati pada medium SSA baru Untuk memastikan bahwa koloni
terlihat pada pengamatan hari ke-10 yang tumbuh tersebut adalah koloni
pada telur yang disimpan pada kulkas. Salmonella, diperhatikan ciri-ciri
Namun setelah pengamatan dilan- koloni pada medium pengamatan dan
jutkan sampai hari ke-27, kembali dibandingkan dengan literatur yang
koloni Samonella tidak ditemukan ada seperti pada Gambar 3 berikut ini:
*
(a) (b)
Gambar 3. Koloni Salmonella pada medium SSA. (a) Koloni Salmonella pada
pengamatan hari ke 10 (b) Koloni Salmonella dalam literatur
(anonimus, 2006), (*) koloni Salmonella, terlihat keruh atau bening,
tidak berwarna dan ada bintik hitam dibagian tengah koloni. Hal ini
sama dengan gambar koloni Salmonella pada literatur (gambar b).
*
(a) (b)
Gambar 4. Sel Salmonella dengan pewarnaan gram (a) Pengamatan sel
Salmonella dari koloni yang tumbuh pada hari ke-10 pada medium
SSA (b) Pengamatan sel Salmonella basil gram negatif dalam
literatur (Anonimus, (2006) (*) Hasil pewarnaan gram negatif bentuk
basil
waspada dan hati-hati jika ingin tua, dan putih telurnya masih dapat
mengkonsumsi telur mentah atau dibedakan antara putih telur kental
setengah matang. Seperti yang dapat dan putih telur encer. Sebaliknya pada
dilihat pada Gambar 5 berikut, jika telur yang sudah disimpan dalam
diperhatikan bentuk fisik telur yang waktu yang lama walaupun kuning
baru tidak jauh berbeda dengan telurnya makin menggembung, warna
bentuk fisik telur yang terinfeksi kuning muda/memudar, sudah terjadi
Salmonella dimana ciri-cirinya adalah perubahan bau, dan putih telur sudah
: telur masih segar/baru, kuning telur encer namun tetap tidak ditemukan
masih kental dengan warna kuning Salmonella-Shigella.
**
***
(a) (b)
Gambar 5. Struktur telur (a) Struktur telur awal penyimpanan (b) Struktur telur
akhir penyimpanan (*) putih telur encer, (**) putih telur kental, (***)
kuning telur
36
46 Jurnal Ilmiah Edu Research Vol.2 No.1 Juni 2013